• Tidak ada hasil yang ditemukan

Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK RI UU No.40 TH 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK RI UU No.40 TH 2007"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007

TENTANG PERSEROAN TERBATAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang disel enggarakan berdasar at as demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, ef isiensi berkeadil an, berkel anj ut an, berwawasan l ingkungan, kemandirian, sert a dengan menj aga keseimbangan kemaj uan dan kesat uan ekonomi nasional , perl u didukung ol eh kel embagaan perekonomian yang kokoh dal am rangka mewuj udkan kesej aht eraan masyarakat ;

b. bahwa dal am rangka l ebih meningkat kan pembangunan perekonomian nasional dan sekal igus memberikan l andasan yang kokoh bagi dunia usaha dal am menghadapi perkembangan perekonomian dunia dan kemaj uan il mu penget ahuan dan t eknol ogi di era gl obal isasi pada masa mendat ang, perl u didukung ol eh suat u undang-undang yang mengat ur t ent ang perseroan t erbat as yang dapat menj amin t ersel enggaranya ikl im dunia usaha yang kondusif ;

c. bahwa perseroan t erbat as sebagai sal ah sat u pil ar pembangunan perekonomian nasional perl u diberikan l andasan hukum unt uk l ebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar at as asas kekel uargaan;

d. bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 t ent ang Perseroan Terbat as dipandang sudah t idak sesuai l agi dengan perkembangan hukum dan kebut uhan masyarakat sehingga perl u digant i dengan undang-undang yang baru;

e. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud dal am huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perl u membent uk Undang-Undang t ent ang Perseroan Terbat as;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Perset uj uan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

(2)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dal am Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Perseroan Terbat as, yang sel anj ut nya disebut Perseroan, adal ah badan hukum yang merupakan persekut uan modal , didirikan berdasarkan perj anj ian, mel akukan kegiat an usaha dengan modal dasar yang sel uruhnya t erbagi dal am saham dan memenuhi persyarat an yang dit et apkan dal am Undang-Undang ini sert a perat uran pel aksanaannya.

2. Organ Perseroan adal ah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.

3. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adal ah komit men Perseroan unt uk berperan sert a dal am pembangunan ekonomi berkel anj ut an guna meningkat kan kual it as kehidupan dan l ingkungan yang bermanf aat , baik bagi Perseroan sendiri, komunit as set empat , maupun masyarakat pada umumnya.

4. Rapat Umum Pemegang Saham, yang sel anj ut nya disebut RUPS, adal ah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang t idak diberikan kepada Direksi at au Dewan Komisaris dal am bat as yang dit ent ukan dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

5. Direksi adal ah Organ Perseroan yang berwenang dan bert anggung j awab penuh at as pengurusan Perseroan unt uk kepent ingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan t uj uan Perseroan sert a mewakil i Perseroan, baik di dal am maupun di l uar pengadil an sesuai dengan ket ent uan anggaran dasar.

6. Dewan Komisaris adal ah Organ Perseroan yang bert ugas mel akukan pengawasan secara umum dan/ at au khusus sesuai dengan anggaran dasar sert a memberi nasihat kepada Direksi. 7. Perseroan Terbuka adal ah Perseroan Publ ik at au Perseroan yang

mel akukan penawaran umum saham, sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

8. Perseroan Publ ik adal ah Perseroan yang memenuhi krit eria j uml ah pemegang saham dan modal diset or sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

9. Penggabungan adal ah perbuat an hukum yang dil akukan ol eh sat u Perseroan at au l ebih unt uk menggabungkan diri dengan Perseroan l ain yang t el ah ada yang mengakibat kan akt iva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beral ih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan sel anj ut nya st at us badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.

(3)

mendirikan sat u Perseroan baru yang karena hukum memperol eh akt iva dan pasiva dari Perseroan yang mel eburkan diri dan st at us badan hukum Perseroan yang mel eburkan diri berakhir karena hukum.

11. Pengambil al ihan adal ah perbuat an hukum yang dil akukan ol eh badan hukum at au orang perseorangan unt uk mengambil al ih saham Perseroan yang mengakibat kan beral ihnya pengendal ian at as Perseroan t ersebut .

12. Pemisahan adal ah perbuat an hukum yang dil akukan ol eh Perseroan unt uk memisahkan usaha yang mengakibat kan sel uruh akt iva dan pasiva Perseroan beral ih karena hukum kepada dua Perseroan at au l ebih at au sebagian akt iva dan pasiva Perseroan beral ih karena hukum kepada sat u Perseroan at au l ebih.

13. Surat Tercat at adal ah surat yang dial amat kan kepada penerima dan dapat dibukt ikan dengan t anda t erima dari penerima yang dit andat angani dengan menyebut kan t anggal penerimaan.

14. Surat Kabar adal ah surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional .

15. Hari adal ah hari kal ender.

16. Ment eri adal ah ment eri yang t ugas dan t anggung j awabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Pasal 2

Perseroan harus mempunyai maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha yang t idak bert ent angan dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan, ket ert iban umum, dan/ at au kesusil aan.

Pasal 3

(1) Pemegang saham Perseroan t idak bert anggung j awab secara pribadi at as perikat an yang dibuat at as nama Perseroan dan t idak bert anggung j awab at as kerugian Perseroan mel ebihi saham yang dimil iki.

(2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku apabil a:

a. persyarat an Perseroan sebagai badan hukum bel um at au t idak t erpenuhi;

b. pemegang saham yang bersangkut an baik l angsung maupun t idak l angsung dengan it ikad buruk memanf aat kan Perseroan unt uk kepent ingan pribadi;

c. pemegang saham yang bersangkut an t erl ibat dal am perbuat an mel awan hukum yang dil akukan ol eh Perseroan; at au

(4)

Pasal 4

Terhadap Perseroan berl aku Undang-Undang ini, anggaran dasar Perseroan, dan ket ent uan perat uran perundang-undangan l ainnya.

Pasal 5

(1) Perseroan mempunyai nama dan t empat kedudukan dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia yang dit ent ukan dal am anggaran dasar.

(2) Perseroan mempunyai al amat l engkap sesuai dengan t empat kedudukannya.

(3) Dal am surat -menyurat , pengumuman yang dit erbit kan ol eh Perseroan, barang cet akan, dan akt a dal am hal Perseroan menj adi pihak harus menyebut kan nama dan al amat l engkap Perseroan.

Pasal 6

Perseroan didirikan unt uk j angka wakt u t erbat as at au t idak t erbat as sebagaimana dit ent ukan dal am anggaran dasar.

BAB II

PENDIRIAN, ANGGARAN DASAR DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAFTAR

PERSEROAN DAN PENGUMUMAN Bagian Kesat u

Pendirian Pasal 7

(1) Perseroan didirikan ol eh 2 (dua) orang at au l ebih dengan akt a not aris yang dibuat dal am bahasa Indonesia.

(2) Set iap pendiri Perseroan waj ib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan.

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) t idak berl aku dal am rangka Pel eburan.

(4) Perseroan memperol eh st at us badan hukum pada t anggal dit erbit kannya Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.

(5) Set el ah Perseroan memperol eh st at us badan hukum dan pemegang saham menj adi kurang dari 2 (dua) orang, dal am j angka wakt u pal ing l ama 6 (enam) bul an t erhit ung sej ak keadaan t ersebut pemegang saham yang bersangkut an waj ib mengal ihkan sebagian sahamnya kepada orang l ain at au Perseroan mengel uarkan saham baru kepada orang l ain.

(5)

pihak yang berkepent ingan, pengadil an negeri dapat membubarkan Perseroan t ersebut .

(7) Ket ent uan yang mewaj ibkan Perseroan didirikan ol eh 2 (dua) orang at au l ebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ket ent uan pada ayat (5), sert a ayat (6) t idak berl aku bagi :

a. Persero yang sel uruh sahamnya dimil iki ol eh negara; at au b. Perseroan yang mengel ol a bursa ef ek, l embaga kl iring dan

penj aminan, l embaga penyimpanan dan penyel esaian, dan l embaga l ain sebagaimana diat ur dal am Undang-Undang t ent ang Pasar Modal .

Pasal 8

(1) Akt a pendirian memuat anggaran dasar dan ket erangan l ain berkait an dengan pendirian Perseroan.

(2) Ket erangan l ain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat sekurang-kurangnya :

a. nama l engkap, t empat dan t anggal l ahir, pekerj aan, t empat t inggal , dan kewarganegaraan pendiri perseorangan, at au nama, t empat kedudukan dan al amat l engkap sert a nomor dan t anggal Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan;

b. nama l engkap, t empat dan t anggal l ahir, pekerj aan, t empat t inggal , kewarganegaraan anggot a Direksi dan Dewan Komisaris yang pert ama kal i diangkat ;

c. nama pemegang saham yang t el ah mengambil bagian saham, rincian j uml ah saham, dan nil ai nominal saham yang t el ah dit empat kan dan diset or.

(3) Dal am pembuat an akt a pendirian, pendiri dapat diwakil i ol eh orang l ain berdasarkan surat kuasa.

Pasal 9

(1) Unt uk memperol eh Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 7 ayat (4), pendiri bersama-sama mengaj ukan permohonan mel al ui j asa t eknol ogi inf ormasi sist em administ rasi badan hukum secara el ekt ronik kepada Ment eri dengan mengisi f ormat isian yang memuat sekurang-kurangnya:

a. nama dan t empat kedudukan Perseroan; b. j angka wakt u berdirinya Perseroan;

c. maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha Perseroan;

d. j uml ah modal dasar, modal dit empat kan, dan modal diset or;

e. al amat l engkap Perseroan.

(6)

(3) Dal am hal pendiri t idak mengaj ukan sendiri permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pendiri hanya dapat memberi kuasa kepada not aris.

(4) Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai t at a cara pengaj uan dan pemakaian nama Perseroan diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 10

(1) Permohonan unt uk memperol eh Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (1) harus diaj ukan kepada Ment eri pal ing l ambat 60 (enam pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal akt a pendirian dit andat angani, dil engkapi ket erangan mengenai dokumen pendukung.

(2) Ket ent uan mengenai dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diat ur dengan Perat uran Ment eri.

(3) Apabil a f ormat isian sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (1) dan ket erangan mengenai dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t el ah sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan, Ment eri l angsung menyat akan t idak berkeberat an at as permohonan yang bersangkut an secara el ekt ronik.

(4) Apabil a f ormat isian sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (1) dan ket erangan mengenai dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan, Ment eri l angsung memberit ahukan penol akan besert a al asannya kepada pemohon secara el ekt ronik.

(5) Dal am j angka wakt u pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal pernyat aan t idak berkeberat an sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemohon yang bersangkut an waj ib menyampaikan secara f isik surat permohonan yang dil ampiri dokumen pendukung.

(6) Apabil a semua persyarat an sebagaimana dimaksud pada ayat (5) t el ah dipenuhi secara l engkap, pal ing l ambat 14 (empat bel as) hari, Ment eri menerbit kan keput usan t ent ang pengesahan badan hukum Perseroan yang dit andat angani secara el ekt ronik.

(7) Apabil a persyarat an t ent ang j angka wakt u dan kel engkapan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (5) t idak dipenuhi, Ment eri l angsung memberit ahukan hal t ersebut kepada pemohon secara el ekt ronik, dan pernyat aan t idak berkeberat an sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menj adi gugur.

(7)

(9) Dal am hal permohonan unt uk memperol eh Keput usan Ment eri t idak diaj ukan dal am j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akt a pendirian menj adi bat al sej ak l ewat nya j angka wakt u t ersebut dan Perseroan yang bel um memperol eh st at us badan hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dil akukan ol eh pendiri.

(10) Ket ent uan j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berl aku j uga bagi permohonan pengaj uan kembal i.

Pasal 11

Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai pengaj uan permohonan unt uk memperol eh Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 7 ayat (4) bagi daerah t ert ent u yang bel um mempunyai at au t idak dapat digunakan j aringan el ekt ronik diat ur dengan Perat uran Ment eri.

Pasal 12

(1) Perbuat an hukum yang berkait an dengan kepemil ikan saham dan penyet orannya yang dil akukan ol eh cal on pendiri sebel um Perseroan didirikan, harus dicant umkan dal am akt a pendirian. (2) Dal am hal perbuat an hukum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dinyat akan dengan akt a yang bukan akt a ot ent ik, akt a t ersebut dil ekat kan pada akt a pendirian.

(3) Dal am hal perbuat an hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyat akan dengan akt a ot ent ik, nomor, t anggal dan nama sert a t empat kedudukan not aris yang membuat akt a ot ent ik t ersebut disebut kan dal am akt a pendirian Perseroan.

(4) Dal am hal ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) t idak dipenuhi, perbuat an hukum t ersebut t idak menimbul kan hak dan kewaj iban sert a t idak mengikat Perseroan.

Pasal 13

(1) Perbuat an hukum yang dil akukan cal on pendiri unt uk kepent ingan Perseroan yang bel um didirikan, mengikat Perseroan set el ah Perseroan menj adi badan hukum apabil a RUPS pert ama Perseroan secara t egas menyat akan menerima at au mengambil al ih semua hak dan kewaj iban yang t imbul dari perbuat an hukum yang dil akukan ol eh cal on pendiri at au kuasanya.

(2) RUPS pert ama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disel enggarakan dal am j angka wakt u pal ing l ambat 60 (enam pul uh) hari set el ah Perseroan memperol eh st at us badan hukum. (3) Keput usan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah

(8)

(4) Dal am hal RUPS t idak disel enggarakan dal am j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat (2) at au RUPS t idak berhasil mengambil keput usan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), set iap cal on pendiri yang mel akukan perbuat an hukum t ersebut bert anggung j awab secara pribadi at as segal a akibat yang t imbul .

(5) Perset uj uan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) t idak diperl ukan apabil a perbuat an hukum t ersebut dil akukan at au diset uj ui secara t ert ul is ol eh semua cal on pendiri sebel um pendirian Perseroan.

Pasal 14

(1) Perbuat an hukum at as nama Perseroan yang bel um memperol eh st at us badan hukum, hanya bol eh dil akukan ol eh semua anggot a Direksi bersama-sama semua pendiri sert a semua anggot a Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua bert anggung j awab secara t anggung rent eng at as perbuat an hukum t ersebut . (2) Dal am hal perbuat an hukum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dil akukan ol eh pendiri at as nama Perseroan yang bel um memperol eh st at us badan hukum, perbuat an hukum t ersebut menj adi t anggung j awab pendiri yang bersangkut an dan t idak mengikat Perseroan.

(3) Perbuat an hukum sebagaimana di maksud pada ayat (1), karena hukum menj adi t anggung j awab Perseroan set el ah Perseroan menj adi badan hukum.

(4) Perbuat an hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya mengikat dan menj adi t anggung j awab Perseroan set el ah perbuat an hukum t ersebut diset uj ui ol eh semua pemegang saham dal am RUPS yang dihadiri ol eh semua pemegang saham Perseroan.

(5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adal ah RUPS pert ama yang harus disel enggarakan pal ing l ambat 60 (enam pul uh) hari set el ah Perseroan memperol eh st at us badan hukum.

Bagian Kedua

Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar

Paragraf 1 Anggaran Dasar

Pasal 15

(1) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud dal am Pasal 8 ayat (1) memuat sekurang-kurangnya:

a. nama dan t empat kedudukan Perseroan;

b. maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha Perseroan; c. j angka wakt u berdirinya Perseroan;

(9)

e. j uml ah saham, kl asif ikasi saham apabil a ada berikut j uml ah saham unt uk t iap kl asif ikasi, hak-hak yang mel ekat pada set iap saham, dan nil ai nominal set iap saham;

f . nama j abat an dan j uml ah anggot a Direksi dan Dewan Komisaris;

g. penet apan t empat dan t at a cara penyel enggaraan RUPS; h. t at a cara pengangkat an, penggant ian, pemberhent ian

anggot a Direksi dan Dewan Komisaris;

i. t at a cara penggunaan l aba dan pembagian dividen.

(2) Sel ain ket ent uan sebagaimana di maksud pada ayat (1) anggaran dasar dapat j uga memuat ket ent uan l ain yang t idak bert ent angan dengan Undang-Undang ini.

(3) Anggaran dasar t idak bol eh memuat :

a. ket ent uan t ent ang penerimaan bunga t et ap at as saham; dan b. ket ent uan t ent ang pemberian manf aat pribadi kepada

pendiri at au pihak l ain.

Pasal 16

(1) Perseroan t idak bol eh memakai nama yang:

a. t el ah dipakai secara sah ol eh Perseroan l ain at au sama pada pokoknya dengan nama Perseroan l ain;

b. bert ent angan dengan ket ert iban umum dan/ at au

kesusil aan;

c. sama at au mirip dengan nama l embaga negara, l embaga pemerint ah, at au l embaga int ernasional , kecual i mendapat izin dari yang bersangkut an;

d. t idak sesuai dengan maksud dan t uj uan, sert a kegiat an usaha, at au menunj ukkan maksud dan t uj uan Perseroan saj a t anpa nama diri;

e. t erdiri at as angka at au rangkaian angka, huruf at au rangkaian huruf yang t idak membent uk kat a; at au

f . mempunyai art i sebagai Perseroan, badan hukum, at au persekut uan perdat a.

(2) Nama Perseroan harus didahul ui dengan f rase “ Perseroan Terbat as” at au disingkat “ PT” .

(3) Dal am hal Perseroan Terbuka sel ain berl aku ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pada akhir nama Perseroan dit ambah kat a singkat an “ Tbk” .

(4) Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai t at a cara pemakaian nama Perseroan diat ur dengan Perat uran Pemerint ah

Pasal 17

(1) Perseroan mempunyai t empat kedudukan di daerah kot a at au kabupat en dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia yang dit ent ukan dal am anggaran dasar.

(2) Tempat kedudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(10)

Pasal 18

Perseroan harus mempunyai maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha yang dicant umkan dal am anggaran dasar Perseroan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

Paragraf 2

Perubahan Anggaran Dasar Pasal 19

(1) Perubahan anggaran dasar dit et apkan ol eh RUPS.

(2) Acara mengenai perubahan anggaran dasar waj ib dicant umkan dengan j el as dal am panggil an RUPS.

Pasal 20

(1) Perubahan anggaran dasar Perseroan yang t el ah dinyat akan pail it t idak dapat dil akukan, kecual i dengan peset uj uan kurat or. (2) Perset uj uan kurat or sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dil ampirkan dal am permohonan perset uj uan at au pemberit ahuan perubahan anggaran dasar kepada Ment eri.

Pasal 21

(1) Perubahan anggaran dasar t ert ent u harus mendapat perset uj uan Ment eri.

(2) Perubahan anggaran dasar t ert ent u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mel iput i:

a. nama Perseroan dan/ at au t empat kedudukan Perseroan; b. maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha Perseroan; c. j angka wakt u berdirinya Perseroan;

d. besarnya modal dasar;

e. pengurangan modal dit empat kan dan diset or; dan/ at au f . st at us Perseroan yang t ert ut up menj adi Perseroan Terbuka

at au sebal iknya.

(3) Perubahan anggaran dasar sel ain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) cukup diberit ahukan kepada Ment eri.

(4) Perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dimuat at au dinyat akan dal am akt a not aris dal am bahasa Indonesia.

(5) Perubahan anggaran dasar yang t idak dimuat dal am akt a berit a acara rapat yang dibuat not aris harus dinyat akan dal am akt a not aris pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal keput usan RUPS.

(6) Perubahan anggaran dasar t idak bol eh dinyat akan dal am akt a not aris set el ah l ewat bat as wakt u 30 (t iga pul uh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

(7) Permohonan perset uj uan perubahan anggaran dasar

(11)

(8) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mut at is mut andis berl aku bagi pemberit ahuan perubahan anggaran dasar kepada Ment eri.

(9) Set el ah l ewat bat as wakt u 30 (t iga pul uh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (7) permohonan perset uj uan at au pemberit ahuan perubahan anggaran dasar t idak dapat diaj ukan at au disampaikan kepada Ment eri.

Pasal 22

(1) Permohonan perset uj uan perubahan anggaran dasar mengenai perpanj angan j angka wakt u berdirinya Perseroan sebagaimana dit et apkan dal am anggaran dasar harus diaj ukan kepada Ment eri pal ing l ambat 60 (enam pul uh) hari sebel um j angka wakt u berdirinya Perseroan berakhir.

(2) Ment eri memberikan perset uj uan at as permohonan

perpanj angan j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pal ing l ambat pada t anggal t erakhir berdirinya Perseroan.

Pasal 23

(1) Perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (2) mul ai berl aku sej ak t anggal dit erbit kannya Keput usan Ment eri mengenai perset uj uan perubahan anggaran dasar.

(2) Perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (3) mul ai berl aku sej ak t anggal dit erbit kannya surat penerimaan pemberit ahuan perubahan anggaran dasar ol eh Ment eri.

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) t idak berl aku dal am hal Undang-Undang ini menent ukan l ain.

Pasal 24

(1) Perseroan yang modal dan j uml ah pemegang sahamnya t el ah memenuhi krit eria sebagai Perseroan Publ ik sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal , waj ib mengubah anggaran dasarnya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (2) huruf f dal am j angka wakt u 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t erpenuhi krit eria t ersebut . (2) Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) waj ib

mengaj ukan pernyat aan pendaf t aran sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Pasal 25

(12)

a. ef ekt if pernyat aan pendaf t aran yang diaj ukan kepada l embaga pengawas di bidang pasar modal bagi Perseroan Publ ik; at au

b. dil aksanakan penawaran umum, bagi Perseroan yang mengaj ukan pernyat aan pendaf t aran kepada l embaga pengawas di bidang pasar modal unt uk mel akukan penawaran umum saham sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

(2) Dal am hal pernyat aan pendaf t aran Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a t idak menj adi ef ekt if at au Perseroan yang t el ah mengaj ukan pernyat aan pendaf t aran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b t idak mel aksanakan penawaran umum saham, Perseroan harus mengubah kembal i anggaran dasarnya dal am j angka wakt u 6 (enam) bul an set el ah t anggal perset uj uan Ment eri.

Pasal 26

Perubahan anggaran dasar yang dil akukan dal am rangka Penggabungan at au Pengambil al ihan berl aku sej ak t anggal :

a. perset uj uan Ment eri;

b. kemudian yang dit et apkan dal am perset uj uan Ment eri; at au c. pemberit ahuan perubahan anggaran dasar dit erima Ment eri,

at au t anggal kemudian yang dit et apkan dal am akt a Penggabungan at au akt a Pengambil al ihan .

Pasal 27

Permohonan perset uj uan at as perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (2) dit ol ak apabil a:

a. bert ent angan dengan ket ent uan mengenai t at a cara perubahan anggaran dasar;

b. isi perubahan bert ent angan dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan, ket ert iban umum, dan/ at au kesusil aan; at au

c. t erdapat keberat an dari kredit or at as keput usan RUPS mengenai pengurangan modal .

Pasal 28

Ket ent uan mengenai t at a cara pengaj uan permohonan unt uk memperol eh Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan, dan keberat annya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11 mut at is mut andis berl aku bagi pengaj uan permohonan perset uj uan perubahan anggaran dasar dan keberat annya.

Bagian Ket iga

(13)

Daf t ar Perseroan Pasal 29

(1) Daf t ar Perseroan disel enggarakan ol eh Ment eri.

(2) Daf t ar Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat dat a t ent ang Perseroan yang mel iput i:

a. nama dan t empat kedudukan, maksud dan t uj uan sert a kegiat an usaha, j angka wakt u pendirian, dan permodal an; b. al amat l engkap Perseroan sebagaimana dimaksud dal am

Pasal 5;

c. nomor dan t anggal akt a pendirian dan Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 7 ayat (4);

d. nomor dan t anggal akt a perubahan anggaran dasar dan perset uj uan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 23 ayat (1);

e. nomor dan t anggal akt a perubahan anggaran dasar dan t anggal penerimaan pemberit ahuan ol eh Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 23 ayat (2);

f . nama dan t empat kedudukan not aris yang membuat akt a pendirian dan akt a perubahan anggaran dasar;

g. nama l engkap dan al amat pemegang saham, anggot a Direksi, dan anggot a Dewan Komisaris Perseroan;

h. nomor dan t anggal akt a pembubaran at au nomor dan t anggal penet apan pengadil an t ent ang pembubaran Perseroan yang t el ah diberit ahukan kepada Ment eri;

i. berakhirnya st at us badan hukum Perseroan;

j . neraca dan l aporan l aba rugi dari t ahun buku yang bersangkut an bagi Perseroan yang waj ib diaudit .

(3) Dat a Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimasukkan dal am daf t ar Perseroan pada t anggal yang bersamaan dengan t anggal :

a. Keput usan Ment eri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan, perset uj uan at as perubahan anggaran dasar yang memerl ukan perset uj uan;

b. penerimaan pemberit ahuan perubahan anggaran dasar yang t idak memerl ukan perset uj uan; at au

c. penerimaan pemberit ahuan perubahan dat a Perseroan yang bukan merupakan perubahan anggaran dasar.

(4) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g mengenai nama l engkap dan al amat pemegang saham Perseroan Terbuka sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

(5) Daf t ar Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t erbuka unt uk umum.

(14)

Paragraf 2 Pengumuman

Pasal 30

(1) Ment eri mengumumkan dal am Tambahan Berit a Negara Republ ik Indonesia:

a. akt a pendirian Perseroan besert a Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 7 ayat (4);

b. akt a perubahan anggaran dasar Perseroan besert a

Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (1);

c. akt a perubahan anggaran dasar yang t el ah dit erima pemberit ahuannya ol eh Ment eri.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan ol eh Ment eri dal am wakt u pal ing l ambat 14 (empat bel as) hari t erhit ung sej ak t anggal dit erbit kannya Keput usan Ment eri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b at au sej ak dit erimanya pemberit ahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.

(3) Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai t at a cara pengumuman dil aksanakan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

BAB III

MODAL DAN SAHAM Bagian Kesat u

Modal Pasal 31

(1) Modal dasar Perseroan t erdiri at as sel uruh nil ai nominal saham. (2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak menut up

kemungkinan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal mengat ur modal Perseroan t erdiri at as saham t anpa nil ai nominal .

Pasal 32

(1) Modal dasar Perseroan pal ing sedikit Rp 50. 000. 000, 00 (l ima pul uh j ut a rupiah).

(2) Undang-Undang yang mengat ur kegiat an usaha t ert ent u dapat menent ukan j uml ah minimum modal Perseroan yang l ebih besar daripada ket ent uan modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Perubahan besarnya modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 33

(15)

(2) Modal dit empat kan dan diset or penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibukt ikan dengan bukt i penyet oran yang sah. (3) Pengel uaran saham l ebih l anj ut yang dil akukan set iap kal i unt uk

menambah modal yang dit empat kan harus diset or penuh.

Pasal 34

(1) Penyet oran at as modal saham dapat dil akukan dal am bent uk uang dan/ at au dal am bent uk l ainnya.

(2) Dal am hal penyet oran modal saham dil akukan dal am bent uk l ain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penil aian set oran modal saham dit ent ukan berdasarkan nil ai waj ar yang dit et apkan sesuai dengan harga pasar at au ol eh ahl i yang t idak t eraf il iasi dengan Perseroan.

(3) Penyet oran saham dal am bent uk benda t idak bergerak harus diumumkan dal am 1 (sat u) Surat Kabar at au l ebih, dal am j angka wakt u 14 (empat bel as) hari set el ah akt a pendirian dit andat angani at au set el ah RUPS memut uskan penyet oran saham t ersebut .

Pasal 35

(1) Pemegang saham dan kredit or l ainnya yang mempunyai t agihan t erhadap Perseroan t idak dapat menggunakan hak t agihnya sebagai kompensasi kewaj iban penyet oran at as harga saham yang t el ah diambil nya, kecual i diset uj ui ol eh RUPS.

(2) Hak t agih t erhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat dikompensasi dengan set oran saham adal ah hak t agih at as t agihan t erhadap Perseroan yang t imbul karena:

a. Perseroan t el ah menerima uang at au penyerahan benda berwuj ud at au benda t idak berwuj ud yang dapat dinil ai dengan uang;

b. pihak yang menj adi penanggung at au penj amin ut ang Perseroan t el ah membayar l unas ut ang Perseroan sebesar yang dit anggung at au dij amin; at au

c. Perseroan menj adi penanggung at au penj amin ut ang dari pihak ket iga dan Perseroan t el ah menerima manf aat berupa uang at au barang yang dapat dinil ai dengan uang yang l angsung at au t idak l angsung secara nyat a t el ah dit erima Perseroan.

(3) Keput usan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah apabil a dil akukan sesuai dengan ket ent uan mengenai panggil an rapat , kuorum, dan j uml ah suara unt uk perubahan anggaran dasar sebagaimana diat ur dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

Pasal 36

(16)

secara l angsung at au t idak l angsung t el ah dimil iki ol eh Perseroan.

(2) Ket ent uan l arangan kepemil ikan saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku t erhadap kepemil ikan saham yang diperol eh berdasarkan peral ihan karena hukum, hibah, at au hibah wasiat .

(3) Saham yang diperol eh berdasarkan ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dal am j angka wakt u 1 (sat u) t ahun set el ah t anggal perol ehan harus dial ihkan kepada pihak l ain yang t idak dil arang memil iki saham dal am Perseroan.

(4) Dal am hal Perseroan l ain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perusahaan ef ek, berl aku ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Bagian Kedua

Perl indungan Modal dan Kekayaan Perseroan

Pasal 37

(1) Perseroan dapat membel i kembal i saham yang t el ah dikel uarkan dengan ket ent uan:

a. pembel ian kembal i saham t ersebut t idak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menj adi l ebih kecil dari j uml ah modal yang dit empat kan dit ambah cadangan waj ib yang t el ah disisihkan; dan

b. j uml ah nil ai nominal sel uruh saham yang dibel i kembal i ol eh Perseroan dan gadai saham at au j aminan f idusia at as saham yang dipegang ol eh Perseroan sendiri dan/ at au Perseroan l ain yang sahamnya secara l angsung at au t idak l angsung dimil iki ol eh Perseroan, t idak mel ebihi 10% (sepul uh persen) dari j uml ah modal yang di t empat kan dal am Perseroan, kecual i diat ur l ain dal am perat uran perundang undangan di bidang pasar modal .

(2) Pembel ian kembal i saham, baik secara l angsung maupun t idak l angsung, yang bert ent angan dengan ayat (1) bat al karena hukum.

(3) Direksi secara t anggung rent eng bert anggung j awab at as kerugian yang diderit a pemegang saham yang berit ikad baik, yang t imbul akibat pembel ian kembal i yang bat al karena hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Saham yang dibel i kembal i Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya bol eh dikuasai Perseroan pal ing l ama 3 (t iga) t ahun.

Pasal 38

(17)

l ain dal am perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

(2) Keput usan RUPS yang memuat perset uj uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah apabil a dil akukan sesuai dengan ket ent uan mengenai panggil an rapat , kuorum, dan perset uj uan j uml ah suara unt uk perubahan anggaran dasar sebagaimana diat ur dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

Pasal 39

(1) RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna menyet uj ui pel aksanaan keput usan RUPS sebagaimana dimaksud dal am Pasal 38 unt uk j angka wakt u pal ing l ama 1 (sat u) t ahun.

(2) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) set iap kal i dapat diperpanj ang unt uk j angka wakt u yang sama. (3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sewakt u-wakt u dapat dit arik kembal i ol eh RUPS.

Pasal 40

(1) Saham yang dikuasai Perseroan karena pembel ian kembal i, peral ihan karena hukum, hibah at au hibah wasiat , t idak dapat digunakan unt uk mengel uarkan suara dal am RUPS dan t idak diperhit ungkan dal am menent ukan j uml ah kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ket ent uan Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

(2) Saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berhak mendapat pembagian dividen.

Bagian Ket iga Penambahan Modal

Pasal 41

(1) Penambahan modal Perseroan dil akukan berdasarkan

perset uj uan RUPS.

(2) RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna menyet uj ui pel aksanaan keput usan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unt uk j angka wakt u pal ing l ama 1 (sat u) t ahun.

(3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sewakt u-wakt u dapat dit arik kembal i ol eh RUPS.

Pasal 42

(18)

(2) Keput usan RUPS unt uk penambahan modal dit empat kan dan diset or dal am bat as modal dasar adal ah sah apabil a dil akukan dengan kuorum kehadiran l ebih dari 1/ 2 (sat u perdua) bagian dari sel uruh j uml ah saham dengan hak suara dan diset uj ui ol eh l ebih dari 1/ 2 (sat u perdua) bagi an dari j uml ah sel uruh suara yang dikel uarkan, kecual i dit ent ukan l ebih besar dal am anggaran dasar .

(3) Penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) waj ib diberit ahukan kepada Ment eri unt uk dicat at dal am daf t ar Perseroan.

Pasal 43

(1) Sel uruh saham yang dikel uarkan unt uk penambahan modal harus t erl ebih dahul u dit awarkan kepada set iap pemegang saham seimbang dengan pemil ikan saham unt uk kl asif ikasi saham yang sama.

(2) Dal am hal saham yang akan dikel uarkan unt uk penambahan modal merupakan saham yang kl asif ikasinya bel um pernah dikel uarkan, yang berhak membel i t erl ebih dahul u adal ah sel uruh pemegang saham sesuai dengan perimbangan j uml ah saham yang dimil ikinya.

(3) Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku dal am hal pengel uaran saham:

a. dit uj ukan kepada karyawan Perseroan;

b. dit uj ukan kepada pemegang obl igasi at au ef ek l ain yang dapat dikonversikan menj adi saham, yang t el ah dikel uarkan dengan perset uj uan RUPS; at au

c. dil akukan dal am rangka reorganisasi dan/ at au

rest rukt urisasi yang t el ah diset uj ui ol eh RUPS.

(4) Dal am hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak menggunakan hak unt uk membel i dan membayar l unas saham yang dibel i dal am j angka wakt u 14 (empat bel as) hari t erhit ung sej ak t anggal penawaran, Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang t idak diambil bagian t ersebut kepada pihak ket iga.

Bagian Keempat Pengurangan Modal

Pasal 44

(1) Keput usan RUPS unt uk pengurangan modal Perseroan adal ah sah apabil a dil akukan dengan memperhat ikan persyarat an ket ent uan kuorum dan j uml ah suara set uj u unt uk perubahan anggaran dasar sesuai ket ent uan dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

(19)

j angka wakt u pal ing l ambat 7 (t uj uh) hari t erhit ung sej ak t anggal keput usan RUPS.

Pasal 45

(1) Dal am j angka wakt u 60 (enam pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal pengumuman sebagaimana dimaksud dal am Pasal 44 ayat (2), kredit or dapat mengaj ukan keberat an secara t ert ul is disert ai al asannya kepada Perseroan at as keput usan pengurangan modal dengan t embusan kepada Ment eri.

(2) Dal am j angka wakt u 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak keberat an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit erima, Perseroan waj ib memberikan j awaban secara t ert ul is at as keberat an yang diaj ukan.

(3) Dal am hal Perseroan:

a. menol ak keberat an at au t idak memberikan penyel esaian yang disepakat i kredit or dal am j angka wakt u 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal j awaban Perseroan dit erima; at au

b. t idak memberikan t anggapan dal am j angka wakt u 60 (enam pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal keberat an diaj ukan kepada Perseroan,

kredit or dapat mengaj ukan gugat an ke pengadil an negeri yang daerah hukumnya mel iput i t empat kedudukan Perseroan.

Pasal 46

(1) Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan anggaran dasar yang harus mendapat perset uj uan Ment eri.

(2) Perset uj uan Ment eri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan apabil a:

a. t idak t erdapat keberat an t ert ul is dari kredit or dal am j angka wakt u sebagaimana dimaksud dal am Pasal 45 ayat (1);

b. t el ah dicapai penyel esaian at as keberat an yang diaj ukan kredit or; at au

c. gugat an kredit or dit ol ak ol eh pengadil an berdasarkan put usan yang t el ah memperol eh kekuat an hukum t et ap.

Pasal 47

(1) Keput usan RUPS t ent ang pengurangan modal dit empat kan dan diset or dil akukan dengan cara penarikan kembal i saham at au penurunan nil ai nominal saham.

(2) Penarikan kembal i saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan t erhadap saham yang t el ah dibel i kembal i ol eh Perseroan at au t erhadap saham dengan kl asif ikasi yang dapat dit arik kembal i.

(20)

(4) Keseimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikecual ikan dengan perset uj uan semua pemegang saham yang nil ai nominal sahamnya dikurangi.

(5) Dal am hal t erdapat l ebih dari 1 (sat u) kl asif ikasi saham, keput usan RUPS t ent ang pengurangan modal hanya bol eh diambil set el ah mendapat perset uj uan t erl ebih dahul u dari semua pemegang saham dari set iap kl asif ikasi saham yang haknya dirugikan ol eh keput usan RUPS t ent ang pengurangan modal t ersebut .

Bagian Kel ima Saham Pasal 48

(1) Saham Perseroan dikel uarkan at as nama pemil iknya.

(2) Persyarat an kepemil ikan saham dapat dit et apkan dal am anggaran dasar dengan memperhat ikan persyarat an yang dit et apkan ol eh inst ansi yang berwenang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

(3) Dal am hal persyarat an kepemil ikan saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2) t el ah dit et apkan dan t idak dipenuhi, pihak yang memperol eh kepemil ikan saham t ersebut t idak dapat menj al ankan hak sel aku pemegang saham dan saham t ersebut t idak diperhit ungkan dal am kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ket ent uan Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

Pasal 49

(1) Nil ai saham harus dicant umkan dal am mat a uang rupiah. (2) Saham t anpa nil ai nominal t idak dapat dikel uarkan.

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) t idak menut up kemungkinan diat urnya pengel uaran saham t anpa nil ai nominal dal am perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Pasal 50

(1) Direksi Perseroan waj ib mengadakan dan menyimpan daf t ar pemegang saham, yang memuat sekurang-kurangnya:

a. nama dan al amat pemegang saham;

b. j uml ah, nomor, t anggal perol ehan saham yang dimil iki pemegang saham, dan kl asif ikasinya dal am hal dikel uarkan l ebih dari sat u kl asif ikasi saham;

c. j uml ah yang diset or at as set iap saham;

d. nama dan al amat dari orang perseorangan at au badan hukum yang mempunyai hak gadai at as saham at au sebagai penerima j aminan f idusia saham dan t anggal perol ehan hak gadai at au t anggal pendaf t aran j aminan f idusia t ersebut ; e. ket erangan penyet oran saham dal am bent uk l ain

(21)

(2) Sel ain daf t ar pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi Perseroan waj ib mengadakan dan menyimpan daf t ar khusus yang memuat ket erangan mengenai saham anggot a Direksi dan Dewan Komisaris besert a kel uarganya dal am Perseroan dan/ at au pada Perseroan l ain sert a t anggal saham it u diperol eh.

(3) Dal am daf t ar pemegang saham dan daf t ar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dicat at j uga set iap perubahan kepemil ikan saham.

(4) Daf t ar pemegang saham dan daf t ar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disediakan di t empat kedudukan Perseroan agar dapat dil ihat ol eh para pemegang saham.

(5) Dal am hal perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal t idak mengat ur l ain, ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) berl aku j uga bagi Perseroan Terbuka.

Pasal 51

Pemegang saham diberi bukt i pemil ikan saham unt uk saham yang dimil ikinya.

Pasal 52

(1) Saham memberikan hak kepada pemil iknya unt uk: a. menghadiri dan mengel uarkan suara dal am RUPS;

b. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil l ikuidasi;

c. menj al ankan hak l ainnya berdasarkan Undang-Undang ini. (2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berl aku set el ah

saham dicat at dal am daf t ar pemegang saham at as nama pemil iknya.

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c t idak berl aku bagi kl asif ikasi saham t ert ent u sebagaimana dit et apkan dal am Undang-Undang ini.

(4) Set iap saham memberikan kepada pemil iknya hak yang t idak dapat dibagi.

(5) Dal am hal 1 (sat u) saham dimil iki ol eh l ebih dari 1 (sat u) orang, hak yang t imbul dari saham t ersebut digunakan dengan cara menunj uk 1 (sat u) orang sebagai wakil bersama.

Pasal 53

(1) Anggaran dasar menet apkan 1 (sat u) kl asif ikasi saham at au l ebih.

(22)

(3) Dal am hal t erdapat l ebih dari 1 (sat u) kl asif ikasi saham, anggaran dasar menet apkan sal ah sat u di ant aranya sebagai saham biasa.

(4) Kl asif ikasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ant ara l ain:

a. saham dengan hak suara at au t anpa hak suara;

b. saham dengan hak khusus unt uk mencal onkan anggot a Direksi dan/ at au anggot a Dewan Komisaris;

c. saham yang set el ah j angka wakt u t ert ent u dit arik kembal i at au dit ukar dengan kl asif ikasi saham l ain;

d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya unt uk menerima dividen l ebih dahul u dari pemegang saham kl asif ikasi l ain at as pembagian dividen secara kumul at if at au nonkumul at if ;

e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya unt uk menerima l ebih dahul u dari pemegang saham kl asif ikasi l ain at as pembagian sisa kekayaan Perseroan dal am l ikuidasi.

Pasal 54

(1) Anggaran dasar dapat menent ukan pecahan nil ai nominal saham.

(2) Pemegang pecahan nil ai nominal saham t idak diberikan hak suara perseorangan, kecual i pemegang pecahan nil ai nominal saham, baik sendiri at au bersama pemegang pecahan nil ai nominal saham l ainnya yang kl asif ikasi sahamnya sama memil iki nil ai nominal sebesar 1 (sat u) nominal saham dari kl asif ikasi t ersebut .

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 52 ayat (4) dan ayat (5) mut at is mut andis berl aku bagi pemegang pecahan nil ai nominal saham.

Pasal 55

Dal am anggaran dasar Perseroan dit ent ukan cara pemindahan hak at as saham sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

Pasal 56

(1) Pemindahan hak at as saham dil akukan dengan akt a pemindahan hak.

(2) Akt a pemindahan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) at au sal inannya disampaikan secara t ert ul is kepada Perseroan.

(23)

(4) Dal am hal pemberit ahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bel um dil akukan, Ment eri menol ak permohonan perset uj uan at au pemberit ahuan yang dil aksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang bel um diberit ahukan t ersebut . (5) Ket ent uan mengenai t at a cara pemindahan hak at as saham yang

diperdagangkan di pasar modal diat ur dal am perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Pasal 57

(1) Dal am anggaran dasar dapat diat ur persyarat an mengenai pemindahan hak at as saham, yait u:

a. keharusan menawarkan t erl ebih dahul u kepada pemegang saham dengan kl asif ikasi t ert ent u at au pemegang saham l ainnya;

b. keharusan mendapat kan perset uj uan t erl ebih dahul u dari Organ Perseroan; dan/ at au

c. keharusan mendapat kan perset uj uan t erl ebih dahul u dari inst ansi yang berwenang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

(2) Persyarat an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku dal am hal pemindahan hak at as saham disebabkan peral ihan hak karena hukum, kecual i keharusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berkenaan dengan kewarisan.

Pasal 58

(1) Dal am hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penj ual menawarkan t erl ebih dahul u sahamnya kepada pemegang saham kl asif ikasi t ert ent u at au pemegang saham l ain, dan dal am j angka wakt u 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal penawaran dil akukan t ernyat a pemegang saham t ersebut t idak membel i, pemegang saham penj ual dapat menawarkan dan menj ual sahamnya kepada pihak ket iga.

(2) Set iap pemegang saham penj ual yang diharuskan menawarkan sahamnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak menarik kembal i penawaran t ersebut , set el ah l ewat nya j angka wakt u 30 (t iga pul uh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kewaj iban menawarkan kepada pemegang saham kl asif ikasi t ert ent u at au pemegang saham l ain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berl aku 1 (sat u) kal i.

Pasal 59

(24)

(2) Dal am hal j angka wakt u sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t el ah l ewat dan Organ Perseroan t idak memberikan pernyat aan t ert ul is, Organ Perseroan dianggap menyet uj ui pemindahan hak at as saham t ersebut .

(3) Dal am hal pemindahan hak at as saham diset uj ui ol eh Organ Perseroan, pemindahan hak harus dil akukan sesuai dengan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 56 dan dil akukan dal am j angka wakt u pal ing l ama 90 (sembil an pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal perset uj uan diberikan.

Pasal 60

(1) Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak sebagaimana dimaksud dal am Pasal 52 kepada pemil iknya.

(2) Saham dapat diagunkan dengan gadai at au j aminan f idusia sepanj ang t idak dit ent ukan l ain dal am anggaran dasar.

(3) Gadai saham at au j aminan f idusia at as saham yang t el ah didaf t arkan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan waj ib dicat at dal am daf t ar pemegang saham dan daf t ar khusus sebagaimana dimaksud dal am Pasal 50.

(4) Hak suara at as saham yang diagunkan dengan gadai at au j aminan f idusia t et ap berada pada pemegang saham.

Pasal 61

(1) Set iap pemegang saham berhak mengaj ukan gugat an t erhadap Perseroan ke pengadil an negeri apabil a dirugikan karena t indakan Perseroan yang dianggap t idak adil dan t anpa al asan waj ar sebagai akibat keput usan RUPS, Direksi, dan/ at au Dewan Komisaris.

(2) Gugat an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaj ukan ke pengadil an negeri yang daerah hukumnya mel iput i t empat kedudukan Perseroan.

Pasal 62

(1) Set iap pemegang saham berhak memint a kepada Perseroan agar sahamnya dibel i dengan harga yang waj ar apabil a yang bersangkut an t idak menyet uj ui t indakan Perseroan yang merugikan pemegang saham at au Perseroan, berupa:

a. perubahan anggaran dasar;

b. pengal ihan at au penj aminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nil ai l ebih dari 50 % (l ima pul uh persen) kekayaan bersih Perseroan; at au

c. Penggabungan, Pel eburan, Pengambil al ihan, at au Pemisahan.

(25)

Pasal 37 ayat (1) huruf b, Perseroan waj ib mengusahakan agar sisa saham dibel i ol eh pihak ket iga.

BAB IV

RENCANA KERJA, LAPORAN TAHUNAN, DAN PENGGUNAAN LABA

Bagian Kesat u Rencana Kerj a

Pasal 63

(1) Direksi menyusun rencana kerj a t ahunan sebel um dimul ainya t ahun buku yang akan dat ang.

(2) Rencana kerj a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat j uga anggaran t ahunan Perseroan unt uk t ahun buku yang akan dat ang.

Pasal 64

(1) Rencana kerj a sebagaimana dimaksud dal am Pasal 63

disampaikan kepada Dewan Komisaris at au RUPS sebagaimana dit ent ukan dal am anggaran dasar.

(2) Anggaran dasar dapat menent ukan rencana kerj a yang disampaikan ol eh Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat perset uj uan Dewan Komisaris at au RUPS, kecual i dit ent ukan l ain dal am perat uran perundang-undangan. (3) Dal am hal anggaran dasar menent ukan rencana kerj a harus

mendapat perset uj uan RUPS, rencana kerj a t ersebut t erl ebih dahul u harus dit el aah Dewan Komisaris.

Pasal 65

(1) Dal am hal Direksi t idak menyampaikan rencana kerj a sebagaimana dimaksud dal am Pasal 64, rencana kerj a t ahun yang l ampau diberl akukan.

(2) Rencana kerj a t ahun yang l ampau berl aku j uga bagi Perseroan yang rencana kerj anya bel um memperol eh perset uj uan sebagaimana dit ent ukan dal am anggaran dasar at au perat uran perundang-undangan.

Bagian Kedua Laporan Tahunan

Pasal 66

(1) Direksi menyampaikan l aporan t ahunan kepada RUPS set el ah dit el aah ol eh Dewan Komisaris dal am j angka wakt u pal ing l ambat 6 (enam) bul an set el ah t ahun buku Perseroan berakhir. (2) Laporan t ahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memuat sekurang-kurangnya:

(26)

rugi dari t ahun buku yang bersangkut an, l aporan arus kas, dan l aporan perubahan ekuit as, sert a cat at an at as l aporan keuangan t ersebut ;

b. l aporan mengenai kegiat an Perseroan;

c. laporan pel aksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;

d. rincian masal ah yang t imbul sel ama t ahun buku yang mempengaruhi kegiat an usaha Perseroan;

e. l aporan mengenai t ugas pengawasan yang t el ah

dil aksanakan ol eh Dewan Komisaris sel ama t ahun buku yang baru l ampau;

f . nama anggot a Direksi dan anggot a Dewan Komisaris;

g. gaj i dan t unj angan bagi anggot a Direksi dan gaj i at au honorarium dan t unj angan bagi anggot a Dewan Komisaris Perseroan unt uk t ahun yang baru l ampau.

(3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a disusun berdasarkan st andar akunt ansi keuangan.

(4) Neraca dan l aporan l aba rugi dari t ahun buku yang bersangkut an sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a bagi Perseroan yang waj ib diaudit , harus disampaikan kepada Ment eri sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

Pasal 67

(1) Laporan t ahunan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 66 ayat (1) dit andat angani ol eh semua anggot a Direksi dan semua anggot a Dewan Komisaris yang menj abat pada t ahun buku yang bersangkut an dan disediakan di kant or Perseroan sej ak t anggal panggil an RUPS unt uk dapat diperiksa ol eh pemegang saham. (2) Dal am hal t erdapat anggot a Direksi at au anggot a Dewan

Komisaris yang t idak menandat angani l aporan t ahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang bersangkut an harus menyebut kan al asannya secara t ert ul is, at au al asan t ersebut dinyat akan ol eh Direksi dal am surat t ersendiri yang dil ekat kan dal am l aporan t ahunan.

(3) Dal am hal t erdapat anggot a Direksi at au anggot a Dewan Komisaris yang t idak menandat angani l aporan t ahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan t idak memberi al asan secara t ert ul is, yang bersangkut an dianggap t el ah menyet uj ui isi l aporan t ahunan.

Pasal 68

(1) Direksi waj ib menyerahkan l aporan keuangan Perseroan kepada akunt an publ ik unt uk diaudit apabil a:

a. kegiat an usaha Perseroan adal ah menghimpun dan/ at au mengel ol a dana masyarakat ;

(27)

c. Perseroan merupakan Perseroan Terbuka; d. Perseroan merupakan persero;

e. Perseroan mempunyai aset dan/ at au j uml ah peredaran usaha dengan j uml ah nil ai pal ing sedikit Rp50. 000. 000. 000, 00 (l ima pul uh mil iar rupiah); at au

f . diwaj ibkan ol eh perat uran perundang-undangan.

(2) Dal am hal kewaj iban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak dipenuhi, l aporan keuangan t idak disahkan ol eh RUPS.

(3) Laporan at as hasil audit akunt an publ ik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara t ert ul is kepada RUPS mel al ui Direksi.

(4) Neraca dan l aporan l aba rugi dari l aporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c set el ah mendapat pengesahan RUPS diumumkan dal am 1 (sat u) Surat Kabar.

(5) Pengumuman neraca dan l aporan l aba rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dil akukan pal ing l ambat 7 (t uj uh) hari set el ah mendapat pengesahan RUPS.

(6) Pengurangan besarnya j uml ah nil ai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 69

(1) Perset uj uan l aporan t ahunan t ermasuk pengesahan l aporan keuangan sert a l aporan t ugas pengawasan Dewan Komisaris dil akukan ol eh RUPS.

(2) Keput usan at as pengesahan l aporan keuangan dan perset uj uan l aporan t ahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit et apkan berdasarkan ket ent uan dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

(3) Dal am hal l aporan keuangan yang disediakan t ernyat a t idak benar dan/ at au menyesat kan, anggot a Direksi dan anggot a Dewan Komisaris secara t anggung rent eng bert anggung j awab t erhadap pihak yang dirugikan.

(4) Anggot a Direksi dan anggot a Dewan Komisaris dibebaskan dari t anggung j awab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabil a t erbukt i bahwa keadaan t ersebut bukan karena kesal ahannya.

Bagian Ket iga Penggunaan Laba

Pasal 70

(1) Perseroan waj ib menyisihkan j uml ah t ert ent u dari l aba bersih set iap t ahun buku unt uk cadangan.

(28)

(3) Penyisihan l aba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan sampai cadangan mencapai pal ing sedikit 20 % (dua pul uh persen) dari j uml ah modal yang dit empat kan dan diset or. (4) Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bel um

mencapai j uml ah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya bol eh dipergunakan unt uk menut up kerugian yang t idak dapat dipenuhi ol eh cadangan l ain.

Pasal 71

(1) Penggunaan l aba bersih t ermasuk penent uan j uml ah penyisihan unt uk cadangan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 70 ayat (1) diput uskan ol eh RUPS.

(2) Sel uruh l aba bersih set el ah dikurangi penyisihan unt uk cadangan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 70 ayat (1) dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecual i dit ent ukan l ain dal am RUPS.

(3) Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya bol eh dibagikan apabil a Perseroan mempunyai sal do l aba yang posit if .

Pasal 72

(1) Perseroan dapat membagikan dividen int erim sebel um t ahun buku Perseroan berakhir sepanj ang diat ur dal am anggaran dasar Perseroan.

(2) Pembagian dividen int erim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dil akukan apabil a j uml ah kekayaan bersih Perseroan t idak menj adi l ebih kecil daripada j uml ah modal dit empat kan dan diset or dit ambah cadangan waj ib.

(3) Pembagian dividen int erim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) t idak bol eh mengganggu at au menyebabkan Perseroan t idak dapat memenuhi kewaj ibannya pada kredit or at au mengganggu kegiat an Perseroan.

(4) Pembagian dividen int erim dit et apkan berdasarkan keput usan Direksi set el ah memperol eh perset uj uan Dewan Komisaris, dengan memperhat ikan ket ent uan pada ayat (2) dan ayat (3). (5) Dal am hal set el ah t ahun buku berakhir t ernyat a Perseroan

menderit a kerugian, dividen int erim yang t el ah dibagikan harus dikembal ikan ol eh pemegang saham kepada Perseroan.

(6) Direksi dan Dewan Komisaris bert anggung j awab secara t anggung rent eng at as kerugian Perseroan, dal am hal pemegang saham t idak dapat mengembal ikan dividen int erim sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Pasal 73

(29)

(2) RUPS mengat ur t at a cara pengambil an dividen yang t el ah dimasukkan ke dal am cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dividen yang t el ah dimasukkan dal am cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan t idak diambil dal am j angka wakt u 10 (sepul uh) t ahun akan menj adi hak Perseroan.

BAB V

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Pasal 74

(1) Perseroan yang menj al ankan kegiat an usahanya di bidang dan/ at au berkait an dengan sumber daya al am waj ib mel aksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewaj i ban Perseroan yang dianggarkan dan diperhit ungkan sebagai biaya Perseroan yang pel aksanaannya dil akukan dengan memperhat ikan kepat ut an dan kewaj aran.

(3) Perseroan yang t idak mel aksanakan kewaj iban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

(4) Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diat ur dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VI

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 75

(1) RUPS mempunyai wewenang yang t idak diberikan kepada Direksi at au Dewan Komisaris, dal am bat as yang dit ent ukan dal am Undang-Undang ini dan/ at au anggaran dasar.

(2) Dal am f orum RUPS, pemegang saham berhak memperol eh ket erangan yang berkait an dengan Perseroan dari Direksi dan/ at au Dewan Komisaris, sepanj ang berhubungan dengan mat a acara rapat dan t idak bert ent angan dengan kepent ingan Perseroan.

(3) RUPS dal am mat a acara l ain-l ain t idak berhak mengambil keput usan, kecual i semua pemegang saham hadir dan/ at au diwakil i dal am RUPS dan menyet uj ui penambahan mat a acara rapat .

(4) Keput usan at as mat a acara rapat yang dit ambahkan harus diset uj ui dengan suara bul at .

Pasal 76

(30)

(2) RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di t empat kedudukan bursa di mana saham Perseroan dicat at kan.

(3) Tempat RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus t erl et ak di wil ayah negara Republ ik Indonesia.

(4) Jika dal am RUPS hadir dan/ at au diwakil i semua pemegang saham dan semua pemegang saham menyet uj ui diadakannya RUPS dengan agenda t ert ent u, RUPS dapat diadakan di manapun dengan memperhat ikan ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mengambil keput usan j ika keput usan t ersebut diset uj ui dengan suara bul at .

Pasal 77

(1) Sel ain penyel enggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dal am Pasal 76, RUPS dapat j uga dil akukan mel al ui media t el ekonf erensi, video konf erensi, at au sarana media el ekt ronik l ainnya yang memungkinkan semua pesert a RUPS sal ing mel ihat dan mendengar secara l angsung sert a berpart isipasi dal am rapat .

(2) Persyarat an kuorum dan persyarat an pengambil an keput usan adal ah persyarat an sebagaimana diat ur dal am Undang-Undang ini dan/ at au sebagaimana di at ur dal am anggaran dasar Perseroan.

(3) Persyarat an sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihit ung berdasarkan keikut sert aan pesert a RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Set iap penyel enggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat kan risal ah rapat yang diset uj ui dan dit andat angani ol eh semua pesert a RUPS.

Pasal 78

(1) RUPS t erdiri at as RUPS t ahunan dan RUPS l ainnya.

(2) RUPS t ahunan waj ib diadakan dal am j angka wakt u pal ing l ambat 6 (enam) bul an set el ah t ahun buku berakhir.

(3) Dal am RUPS t ahunan, harus diaj ukan semua dokumen dari l aporan t ahunan Perseroan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 66 ayat (2).

(4) RUPS l ainnya dapat diadakan set iap wakt u berdasarkan kebut uhan unt uk kepent ingan Perseroan.

Pasal 79

(1) Direksi menyel enggarakan RUPS t ahunan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 78 ayat (2) dan RUPS l ainnya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 78 ayat (4) dengan didahul ui pemanggil an RUPS. (2) Penyel enggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(31)

a. 1 (sat u) orang at au l ebih pemegang saham yang bersama-sama mewakil i 1/ 10 (sat u persepul uh) at au l ebih dari j uml ah sel uruh saham dengan hak suara, kecual i anggaran dasar menent ukan suat u j uml ah yang l ebih kecil ; at au

b. Dewan Komisaris.

(3) Permint aan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaj ukan kepada Direksi dengan Surat Tercat at disert ai al asannya.

(4) Surat Tercat at sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang disampaikan ol eh pemegang saham t embusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.

(5) Direksi waj ib mel akukan pemanggil an RUPS dal am j angka wakt u pal ing l ambat 15 (l ima bel as) hari t erhit ung sej ak t anggal permint aan penyel enggaraan RUPS dit erima.

(6) Dal am hal Direksi t idak mel akukan pemanggil an RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5),

a. permint aan penyel enggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diaj ukan kembal i kepada Dewan Komisaris; at au

b. Dewan Komisaris mel akukan pemanggil an sendiri RUPS, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b.

(7) Dewan Komisaris waj ib mel akukan pemanggil an RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a dal am j angka wakt u pal ing l ambat 15 (l ima bel as) hari t erhit ung sej ak t anggal permint aan penyel enggaraan RUPS dit erima.

(8) RUPS yang disel enggarakan Direksi berdasarkan panggil an RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) membicarakan masal ah yang berkait an dengan al asan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan mat a acara rapat l ainnya yang dipandang perl u ol eh Direksi.

(9) RUPS yang disel enggarakan Dewan Komisaris berdasarkan panggil an RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b dan ayat (7) hanya membicarakan masal ah yang berkait an dengan al asan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(10) Penyel enggaraan RUPS Perseroan Terbuka t unduk pada

ket ent uan Undang-Undang ini sepanj ang ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal t idak menent ukan l ain.

Pasal 80

(32)

(2) Ket ua pengadil an negeri set el ah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi dan/ at au Dewan Komisaris, menet apkan pemberian izin unt uk menyel enggarakan RUPS apabil a pemohon secara sumir t el ah membukt ikan bahwa persyarat an t el ah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepent ingan yang waj ar unt uk disel enggarakannya RUPS.

(3) Penet apan ket ua pengadil an negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat j uga ket ent uan mengenai:

a. bent uk RUPS, mat a acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, j angka wakt u pemanggil an RUPS, kuorum kehadiran, dan/ at au ket ent uan t ent ang persyarat an pengambil an keput usan RUPS, sert a penunj ukan ket ua rapat , sesuai dengan at au t anpa t erikat pada ket ent uan Undang-Undang ini at au anggaran dasar; dan/ at au

b. perint ah yang mewaj ibkan Direksi dan/ at au Dewan Komisaris unt uk hadir dal am RUPS.

(4) Ket ua pengadil an negeri menol ak permohonan dal am hal pemohon t idak dapat membukt ikan secara sumir bahwa persyarat an t el ah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepent ingan yang waj ar unt uk disel enggarakannya RUPS.

(5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya bol eh membicarakan mat a acara rapat sebagaimana dit et apkan ol eh ket ua pengadil an negeri.

(6) Penet apan ket ua pengadil an negeri mengenai pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersif at f inal dan mempunyai kekuat an hukum t et ap.

(7) Dal am hal penet apan ket ua pengadil an negeri menol ak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), upaya hukum yang dapat diaj ukan hanya kasasi.

(8) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berl aku j uga bagi Perseroan Terbuka dengan memperhat ikan persyarat an pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyarat an l ainnya unt uk penyel enggaraan RUPS sebagaimana diat ur dal am perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Pasal 81

(1) Direksi mel akukan pemanggil an kepada pemegang saham sebel um menyel enggarakan RUPS.

(2) Dal am hal t ert ent u, pemanggil an RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dil akukan ol eh Dewan Komisaris at au pemegang saham berdasarkan penet apan ket ua pengadil an negeri.

Pasal 82

(33)

(2) Pemanggil an RUPS dil akukan dengan Surat Tercat at dan/ at au dengan ikl an dal am Surat Kabar.

(3) Dal am panggil an RUPS dicant umkan t anggal , wakt u, t empat , dan mat a acara rapat disert ai pemberit ahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dal am RUPS t ersedia di kant or Perseroan sej ak t anggal dil akukan pemanggil an RUPS sampai dengan t anggal RUPS diadakan.

(4) Perseroan waj ib memberikan sal inan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pemegang saham secara cuma-cuma j ika dimint a.

(5) Dal am hal pemanggil an t idak sesuai dengan ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dan panggil an t idak sesuai dengan ket ent uan ayat (3), keput usan RUPS t et ap sah j ika semua pemegang saham dengan hak suara hadir at au diwakil i dal am RUPS dan keput usan t ersebut diset uj ui dengan suara bul at .

Pasal 83

(1) Bagi Perseroan Terbuka, sebel um pemanggil an RUPS dil akukan waj ib didahul ui dengan pengumuman mengenai akan diadakan pemanggil an RUPS dengan memperhat ikan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan dal am j angka wakt u pal ing l ambat 14 (empat bel as) hari sebel um pemanggil an RUPS.

Pasal 84

(1) Set iap saham yang dikel uarkan mempunyai sat u hak suara, kecual i anggaran dasar menent ukan l ain.

(2) Hak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku unt uk:

a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri ol eh Perseroan;

b. saham induk Perseroan yang dikuasai ol eh anak perusahaannya secara l angsung at au t idak l angsung; at au c. saham Perseroan yang dikuasai ol eh Perseroan l ain yang

sahamnya secara l angsung at au t idak l angsung t el ah dimil iki ol eh Perseroan.

Pasal 85

(1) Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakil i berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan j uml ah saham yang dimil ikinya.

(2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak berl aku bagi pemegang saham dari saham t anpa hak suara.

(34)

l ebih dari seorang kuasa unt uk sebagian dari j uml ah saham yang dimil ikinya dengan suara yang berbeda.

(4) Dal am pemungut an suara, anggot a Direksi, anggot a Dewan Komisaris, dan karyawan Perser oan yang bersangkut an dil arang bert indak sebagai kuasa dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5) Dal am hal pemegang saham hadir sendiri dal am RUPS, surat kuasa yang t el ah diberikan t idak berl aku unt uk rapat t ersebut . (6) Ket ua rapat berhak menent ukan siapa yang berhak hadir dal am

RUPS dengan memperhat ikan ket ent uan Undang-Undang ini dan anggaran dasar Perseroan.

(7) Terhadap Perseroan Terbuka sel ain berl aku ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (6) berl aku j uga ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang pasar modal .

Pasal 86

(1) RUPS dapat dil angsungkan j ika dal am RUPS l ebih dari 1/ 2 (sat u perdua) bagian dari j uml ah sel uruh saham dengan hak suara hadir at au diwakil i, kecual i Undang-Undang dan/ at au anggaran dasar menent ukan j uml ah kuorum yang l ebih besar.

(2) Dal am hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak t ercapai, dapat diadakan pemanggil an RUPS kedua.

(3) Dal am pemanggil an RUPS kedua harus disebut kan bahwa RUPS pert ama t el ah dil angsungkan dan t idak mencapai kuorum.

(4) RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah dan berhak mengambil keput usan j ika dal am RUPS pal ing sedikit 1/ 3 (sat u pert iga) bagian dari j uml ah sel uruh saham dengan hak suara hadir at au diwakil i, kecual i anggaran dasar menent ukan j uml ah kuorum yang l ebih besar.

(5) Dal am hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (4) t idak t ercapai, Perseroan dapat memohon kepada ket ua pengadil an negeri yang daerah hukumnya mel iput i t empat kedudukan Perseroan at as permohonan Perseroan agar dit et apkan kuorum unt uk RUPS ket iga.

(6) Pemanggil an RUPS ket iga harus menyebut kan bahwa RUPS kedua t el ah dil angsungkan dan t idak mencapai kuorum dan RUPS ket iga akan dil angsungkan dengan kuorum yang t el ah dit et apkan ol eh ket ua pengadil an negeri.

(7) Penet apan ket ua pengadil an negeri mengenai kuorum RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bersif at f inal dan mempunyai kekuat an hukum t et ap.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN MOBILER PERPUSTAKAAN DESA pada KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN ACEH TENGGARA Sumber Dana APBK - OTSUS Tahun Anggar

The next step is to prove that the first-player consistent rule s assigns to each airport problem the modified nucleolus of the associated airport game2. First we

Front Office adalah cermin dari kualitas hotel yang akan pertama kali dinilai tamu saat memasuki suatu hotel untuk itu kesiapan, kesigapan, ketepatan serta kemampuan

Atraksi yang terdapat di Desa Wisata Samiran baik itu yang berupa daya tarik alam, budaya maupun minat khusus terbukti dapat menaikkan jumlah kunjungan

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi dan Dokumen Penawaran yang saudara

Diharapkan yang datang dalam proses klarifikasi teknis adalah Direktur Perusahaan, jika diwakili diwajibkan membawa surat kuasa/tugas bermaterai

Banyak Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Kabupaten Boyolali yang masih dalam proses pembangunan dan pengembangan salah satunya adalah wisata Kampoeng Air di desa

After starting the month on a weaker tone, declining for 6 days in a row on relatively weak Q3 earnings and prolonged fuel price adjustments, the index rebounded strongly from its