• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAYA KIBIR DALAM PERGAULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAYA KIBIR DALAM PERGAULAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAYA KIBIR DALAM PERGAULAN

HIDUP (3)

………Kibir itu menolak al-haq dan menghina manusia. (HR Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).

Secara syarah, kata menolak sinonimnya adalah menisahkan, meninggalkan,

menggagalkan, menjauhi, melarang dan menyimpang yang dilaksanakan dengan bernada sombong dan sinis/benci.

Adapun maksud haq ialah hal yang benar/kebenaran ajaran Islam yang ada dalam al-Qur’an dan Hadits/As-Sunnah. Atau hal yang benar/kebenaran produk intelektual (kecerdasan, kecendekiawan dan kesarjanaan) manusia yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits/As Sunnah dan kalau diamalkan/dilaksanakan/disosialisasikan dalam hidup bermasyarakat tidak merugikan/membahayakan orang lain, dan tidak menimbulkan/menyebabkan syirik dan dosa.

Dalam konteks al-haq, Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya Kami telah mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai

pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS Fathir: 24)

Ayat memberi pelajaran penting kepada umat. Pelajaran itu ialah bahwa Rasulullah saw diutus untuk menyampaikan al-Haq berupa aqidah tauhid dan hukum syariat sebagai peraturan hidup. Ini berita gembira bagi yang menerimanya dan sebagai peringatan bagi yang menolaknya.

Al-Haq yang demikian itu telah disampaikan pula oleh para Rasul sebelum Nabi Muhammad saw kepada ummat dan sebagai peringatan bagi ummat yang menolak dan sebagai berita gembira bagi ummat yang menerimanya.

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu. Sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.(QS Al-Baqarah: 147).

Ayat itu menunjukkan bahwa al-Haq itu dari Allah SWT. Karena itu, setiap muslim dilarang meragukan al-Haq. Orang yang meragukan sesuatu terutama al-Haq itu biasanya karena dia tidak mengerti/tidak berilmu. Padahal kalau orang beramal/mengerjakan sesuatu tanpa ilmu, maka akibatnya adalah

kerugian/kerusakan/kehancuran/penderitaan/kesengsaraan. Dalam hal ini Rasulullah saw mengingatkan dengan sabdanya:

Kerusakan ummat-ku itu karena dua perkara, yaitu meninggalkan ilmu dan menimbun harta. (HR Bukhari)

Jelas hadits menunjukkan bahwa kerusakan/kebinasaan/kehancuran ummat karena kebodohan/tidak berilmu dalam mengerjakan sesuatu dan karena menimbun harta atau materialistis/mata duwitan.

Dalam konteks ilmu, Allah SWT Yang Maha Kasih Sayang berfirman:

(2)

Dalam praktek atau realisasi pengamalan empat perintah tersebut harus integral atau menyatu, tidak boleh satupun tertinggal. Kalau ada satu saja yang tertinggal, maka berakibat tidak baik, bahkan bisa membahayakan.

Dan andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, maka pastilah binasa langit dan bumi ini dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kehormatan mereka, tetapi mereka berpaling dari kehormatan itu. (QS. Al-Mukminun: 71).

Ayat ini menunjukkan bahwa kalau al-Haq menuruti hawa nafsu, maka di masyarakat, bahkan di dunia akan timbul kekacauan, kerusakan, kehancuran, kesengsaraan dan penderitaan. Itu berarti bahwa al-Haq sebagai kebenaran Islam yang merahmati ditolak oleh orang-orang yang mempertuhankan hawa nafsu mereka dalam hidup dan kehidupan. Padahal mereka telah diberi kehormatan Allah SWT sebagai dzikir kepada-Nya. Tetapi mereka itu berpaling dan menolak kehormatan yang berarti mereka tidak mau berdzikir kepada Allah SWT. Dan siapapun yang tidak berdzikir ditemani setan yang

menyesatkan. (QS Az-Zuhruf: 36).

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS Al-Israa’: 81)

Secara tafsir ayat menunjukkan bahwa lenyapnya batil itu karena datangnya al-Haq yang harus diperjuangkan dengan jihad fii sabiilillah yang diperintahkan Allah SWT dengan mengurbankan harta dan jiwa /fisik (QS At-Taubah (9): 41).

Dari uraian tentang al-Haq di atas, pelajaran yang dapat diambil ialah: al-Haq sebagai kebenaran ajaran Islam (Islam itu al-Haq) harus diperjuangkan oleh setiap muslim dengan jihad fii sabiilillah semampunya dengan ikhlas demi hanya mengharap ridha Allahn SWT semata.

Kalau dalam keadaan mampu, orang tidak mau memperjuangkannya, maka berarti dia menolak al-Haq. Dan penolakannya itu dinilai sebagai kibir.

Selanjutnya perlu dipelajari tentang perilaku penghinaan terhadap manusia menurut Al-Qur’an dan Hadits yang antara lain sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum nengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka ( yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan) dan janganlah pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruik panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (QS Al-Hujuraat: 11).

Selanjutnya Allah SWT berfirman”: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Penerima taubat dan lagi Maha Penyayang. (QS Al-Hujuraat: 12).

(3)

berperilaku kibir yang bermakna melakukan penghinaan terhadap orang lain dan menyebabkan dia berdosa.

Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah oleh kalian prasangka. Karena sesungguhnya prasangka itu sedusta pembicaraan/berita. Dan janganlah kamu mencari-cari kejelekan orang lain, janganlah kamu mengintai-intai keburukan orang lain, janganlah kamu lawan melawan (saling bersaing), janganlah kamu saling dengki-mendengki, janganlah kamu saling benci membenci, janganlah kamu belakang-membelakangi dan jadilah kamu hamba-hamba Allah bersaudara sebagaimana Dia memerintahkan kamu. Orang muslim itu saudara orang muslim. Yang satu tidak boleh menganiaya, mengecewakan dan menghina yang lain. Taqwa itu tempatnya di sini – sambil Rasulullah saw berisyarat pada dadanya – sampai tiga kali. Cukuplah perhitungan seseorang itu akan

kejahatannya bila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram (tidak boleh diganggu ) darahnya, kehormatannya dan hartanya. (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).

Secara syarah, hadits menunjukkan bahwa kalau seseorang melanggar larangan yang dikemukakan Rasulullah saw, maka berarti dia menghina orang lain sebagai kibir. Jadi, kibir yang maknanya menolak al-haq dan menghina orang itu akan menimbulkan bahaya dalam pergaulan hidup. Karena itu muslim wajib menghindarinya.

Di antara caranya: mewujudkan/membina Ukhuwah Imaniyah Islamiyah. Untuk itu harus dengan taqwa, dan untuk bertaqwa harus beribadah (QS Al-Baqarah: 21) dengan ikhlas demi hanya mengharap ridha Allah SWT semata.

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Memperoleh pengetahuan mengenai hambatan yang dialami masyarakat sebagai penerima kredit dan UPK sebagai pelaksana kegiatan atau pemberi kredit dalam proses pemberian

Bagaimana human relation , beban kerja dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. MP Leiodng

maksud untuk memahami makna yang terkandng dalam ajaran tersebut. b) Metode komparatif, yaitu ajaran ajaran islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan

Beberapa penyebab pada perdarahan ini antara lain karena kelainan anatomis rahim (seperti adanya polip rahim, mioma uteri), adanya siklus anovulatoir

Tabel 3 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan skor tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu serta tingkat kecukupan energi,

Melalui kegiatan pembelajaran daring menggunakan wa grup peserta didik dapat menerapkan ukuran pemusatan data berupa rataan data tunggal dan data kelompok 2.. Melalui

dan n %u %u&u &u. ;ntu& itu< &ami menghara,&an &e&urangan dan masih !auh dari &esem,urnaan.. #alah satu su% sistem &esehatan nasional

Indikator proses pembelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika keterlibatan guru dan siswa pada proses pembelajaran mencapai 75% (berkriteria