• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR I UMSU Drs H Armansyah MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PR I UMSU Drs H Armansyah MM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PR I UMSU Drs H Armansyah MM:

Enam Sasaran UMSU Menjadi Universitas Berwawasan Global

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) harus menjadi universitas yang unggul dan berwawanan global jika tetap ingin eksis di masa depan. “Harus menjadi unggulan dalam penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan keislaman yang berwawasan global”.tegas Pembantu Rektor (PR) I Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Drs H Armansyah MM ketika diwawancarai Suara Muhammadiyah di kantornya.

Dalam Visi dan Misi UMSU, menurut H Armansyah, UMSU mengembangkan rasa kecintaan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang berada di UMSU untuk melakukan misi dalam rangka mencapai visi yang telah disepakati. Adapun misi UMSU antara lain melakukan proses pendidikan yang baik untuk melahirkan sarjana yang taat, berakhlak, cerdas dan mampu bersaing di era globalisasi. Oleh karena itu, setiap gerakan di UMSU harus beranjak atau mengarah kepada proses tersebut. Dalam merealisasikan misi, ada enam sasaran yang hendak dicapai UMSU.

Sasaran Pertama, Keislaman. UMSU sangat komit dalam bidang keislaman. UMSU mengupayakan nilai-nilai keislaman itu benar-benar dimiliki oleh setiap pribadi dan prilaku setiap orang yang berada di UMSU. Dalam bidang keislaman kita melahirkan orang-orang yang jujur, terampil dan taat dalam melaksanakan ibadah. Civitas akademika yang berakhlakul karimah, santun dan percaya diri serta menjadi contoh teladan di masyarakat. Sedangkan bagi non muslim setidaknya nilai-nilai kejujuran yang dijunjung tingi dalam Islam yang ditekankan. Biasanya relevansi kejujuran dan ketaatan beribadah sangat tinggi. Kejujuran ini sangat luar biasa. Banyak orang yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadinya dengan penyelewengan, termasuk penipuan. Ada orang yang melakukan kecurangan-kecurangan baik dalam mengajar, pemberian nilai, mendapatkan nilai dengan membayar. Hal yang sifatnya seperti itu, menurut PR I, UMSU sangat komit untuk tidak segan-segan memberhentikan baik dosen, pegawai dan lain-lain dalam melakukan kecurangan tersebut. UMSU sangat menentang orang-orang yang melakukan manipulasi dalam pendidikan. Intinya UMSU ingin melahirkan out-put sarjana-sarjana yang memiliki kejujuran, pintar dan ketaatannya tidak diragukan.

Sasaran Kedua, Keilmuan. Dalam bidang keilmuan, UMSU berharap akan melahirkan mahasiswa yang cerdas dan profesional dalam bidang atau jurusannya masing-masing dengan standard IPK minimal di atas 2,7. Untuk menunjang hal ini, dana-dana yang ada akan dimanfaatkan dalam membangun bidang keilmuan melalui pelatihan-pelatihan bagi dosen, studi lanjut, seminar, workshop, diklat agar dosen mampu mengajar dengan baik dan disukai mahasiswanya.Selain itu, UMSU juga membina para mahasiswa yang unggul dan terbaik untuk disekolahkan.

Sasaran Ketiga, Kebangsaan. “Kita perlu menyadari bahwa bangsa ini adalah milik kita,” ungkap PR I UMSU sambil menambahkan bahwa tokoh-tokoh dan para pejuang Muhammadiyah ikut mengorbankan harta, jiwa dan raga dalam memperjuangkan negara Indonesia. Dalam bidang ini ditanamkan kepada para dosen dan mahasiswa jiwa kebangsaan untuk mencintai bangsa dan negara Indonesia. Untuk mencapai sasaran ini dimasukkan dalam bentuk kurikulum di UMSU. Para dosen memberikan pendidikan politik dan kebangsaan serta menyadarkan bahwa negara ini milik kita bersama dan kita berkewajiban membangunnya, kalau orang mengabaikan kecintaan pada bangsa dan negara akan menyebabkan fundamental negara menjadi lemah dan mengakibatkan pecahnya negara tersebut. Contohnya Uni Soviet Yugoslavia dan lain-lain. “Kita khawatir ini bisa saja terjadi pada negara kita ini,” kata H Armansyah. Untuk itu, kader-kader muda ke depan harus punya harapan jauh lebih baik dari sebelumnya. Persoalan-persoalan bangsa mulai diurai dari bawah dengan nilai-nilai keislaman dan keilmuan sehingga akhirnya mampu memperbaiki bangsa ini.

Sasaran Keempat, Kebahasaan. Di era globalisasi ini mau tidak mau bahasa merupakan sesuatu hal yang mutlak untuk dikuasai, minimal bahasa Indonesia yang baik dan benar selain bahasa asing. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa dunia dan juga bahasa Arab. Karenanya, kedua bahasa ini menjadi prioritas untuk penguasaannya bagi mahasiswa. Ujudnya dengan membangun laboratorium bahasa, walau belum efektif penggunaannya. Dalam kurikulum 2004/2005 akan diterapkan untuk tiap fakultas guna pergaulan di era perdagangan bebas di dunia internasional. Tidak dipungkiri bahwa kemampuan profesional harus didukung oleh kemampuan bahasa asing.

Sasaran Kelima, Ketrampilan. Dalam bidang ini, UMSU ingin melahirkan mahasiswa yang mampu menggunakan alat teknologi canggih seperti komputer, internet dan lain-lain. Program ini akan dimatangkan terus karena setiap alumni UMSU harus mampu menggunakan komputer. Diyakini keahlian menguasai komputer akan membantu dalam mendapatkan pekerjaan, karena ketrampilan ini sangat dibutuhkan saat ini.

Sasaran Keenam, Kewirausahaan. Dengan penanaman Kewirausahaan ini, alumni UMSU tidak akan mengandalkan menjadi pegawai saja, tetapi mereka dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Mereka akan mampu mandiri, berwiraswasta dan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

(2)

bahasa dan praktek eksakta. UMSU juga mendorong dan menyekolahkan para dosen ke jenjang S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri serta berusaha.mensejahterakan karyawan dosen dan pimpinan Fakultas. (hos/eff).

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Huraian di atas menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi komitmen kerja pengetua dalam melaksanakan tugas, namun sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada sekolah

Widodo (2011) meneliti tentang Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. Jansen Indonesia ). Hasil

Namun, Kode Etik Guru Indonesia juga menampilkan keharusan bagi seorang guru mengetahui bagaimana cara beretika kepada orang tua/wali dari peserta didik, (ada 7 poin),

9 standar penilaian penelitian penilaian penelitian Melakukan evaluasi diri atas pelaksanaan standar penilaian penelitian serta melaporkan kepada Dekan secara

Pembagian lobulus sebagai unit fungsional pada hati dapat dibagi menjadi tiga zona yaitu, zona 1 yang merupakan zona aktif di mana sel-selnya paling dekat dengan pembuluh darah,

kawasan, ada ketegasan bahwa kawasan telah mempunyai kekuatan hukum yang kuat baik penunjukan maupun penetapan oleh yang berwenang, ada pengakuan masyarakat dan para pihak,

Melalui pendekatan saintifik dan dengan menggunakan model discovery learning, siswa dapat membandingkan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan beberapa teks