OS - 2006 1
MATEMATIKA DISKRIT
II
( 2 SKS)
Rabu, 18.50 – 20.20 Ruang Hard Disk
PERTEMUAN V & VI
RELASI
Dosen
Lie Jasa
Relasi dan Fungsi
Oerip S. Santoso
OS - 2006 3
Relasi
• Definisi. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B.
• Notasi :
R ⊆ (AxB), dengan A x B = {(a,b) | a ∈A dan b ∈B} • Jika (a,b) ∈ R, maka notasi a R b yang artinya a
dihubungkan dengan b oleh R, dan jika (a,b) ∉R digunakan notasi a R b yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R. Himpunan A disebut daerah asal (domain)dari R dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.
• Definisi. Relasi pada himpunan A adalah relasi dari AxA. • Contoh 1 :
Misalkan R adalah relasi pada A = {2,3,4,5,9} yang didefinisikan oleh (x,y) ∈R jika x adalah faktor prima dari y. Maka R={(2,6), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}
Contoh Relasi
• Contoh 2 :Misalkan
A= {Amir, Budi, Deni}, B= {IF221, IF251, IF342, IF323}
A×B= {(Amir, IF221), (Amir, IF251), (Amir, IF342), (Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251),
(Budi, IF342), (Budi, IF323), (Deni, IF221), (Deni, IF251), (Deni, IF342), (Deni, IF323) }
MisalkanRadalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu
R= {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251), (Deni, IF323) }
- Dapat dilihat bahwaR⊆ (A×B),
- Aadalah daerah asalR, danBadalah daerah hasilR. - (Amir, IF251) ∈R atau AmirR IF251
OS - 2006 5
Contoh Relasi
• Contoh 3 :
– MisalkanP= {2, 3, 4} danQ= {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasiRdari P keQ dengan
(p, q) ∈R jikap habis membagiq
maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
– Relasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus
– Relasi pada himpunanAadalah relasi dari A×A.
– Relasi pada himpunanAadalah himpunan bagian dari A×A.
1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah
• Misalkan R adalah relasi dari himpunan A
ke himpunan B.
• Contoh Diagram panah :
Amir
Budi
Deni
IF221
IF251
IF342
IF323
2
3
4
2
4
8
9
15
2
3
4
8
9
2
3
4
8
9
A B
P
Q
OS - 2006 7
2. Representasi Relasi dengan Tabel
• Jika relasi direpresentasikan dengan tabel, maka kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil.
[image:4.596.77.436.369.630.2]15 3 9 3 3 3 8 4 IF323 Deni 3 3 8 2 IF251 Budi 8 2 4 4 IF221 Budi 4 2 4 2 IF323 Amir 2 2 2 2 IF251 Amir A A Q P B A
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3
3. Representasi Relasi dengan Matriks
• Misalkan R adalah relasi dari A = {a1,a2 ,…, am} dan B = {b1, b2 ,…, bn }. Relasi R dapat disajikan dengan matriks M=[mij ], yang dalam hal ini
Dengan kata lain, elemen matriks pada posisi (i,j) bernilai 1 jika ai
dihubungkan dengan bjdan bernilai 0 jika aitidak dihubungkan dengan bj. • Matriks representasi relasi merupakan
contoh matrikszero-one
∉
∈
=
R
b
a
R
b
a
m
j i j i ij)
,
(
,
0
)
,
(
,
1
mn m m n nm m m m
m m m m m m a a a L M M M M L L M 2 1 2 22 21 1 12 11 2 1 M =
OS - 2006 9
Contoh
• RelasiRpada Contoh 2 dapat dinyatakan dengan matriks
• dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Deni, danb1 = IF221,
• b2 = IF251, b3 = IF342, danb4 = IF323.
• RelasiRpada Contoh 3 dapat dinyatakan dengan matriks
• yang dalam hal ini, a1 = 2, a2 = 3, a3 = 4, danb1 = 2, b2 = 4,
b3 = 8, b4 = 9, b5 = 15.
1 0 0 0
0 0 1 1
1 0 1 0
0 0 1 1 0
1 1 0 0 0
0 0 1 1 1
Representasi Relasi dengan
Graf Bearah(
directed graph
atau
digraph)
• Graf berarah tidak didefinisikan untuk
merepresentasikan relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.
• Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (simpul atauvertex) dan tiap pasangan terurut
dinyatakan dengan busur (arc) yang arahnya dinyatakan denga sebuah panah.
• Jika (a,b)
∈
R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebul simpul asal(initial vertex),simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex) • Pasangan simpul (a,a) dinyatakan dengan busur dari
OS - 2006 11
Contoh representasi graf
• Representasi graf untuk R
={(a,a), (a,b), (b,a), (b,c),
(b,d), (c,a), (c,d), (d,b)}
• Representasi graf untuk R
={(2,2), (2,4), (2,8), (3,3),
(3,9)}
a b
c d
Sifat-sifat Relasi Biner
1. Refleksif (reflexive)
– Definisi: Relasi R pada himpunan A disebut refleksifjika (a,a)
∈
R untuk setiap a∈
A– RelasiRpada himpunanAtidak refleksif jika ada
a∈Asedemikian sehingga (a, a) ∉R.
– Contoh 1:
Misalkan A = (1,2,3,4), dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
a) RelasiR= {(1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4)} bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a,a), yaitu (1,1), (2,2), (3,3), dan (4,4). b) RelasiR= {(1,1), (2,2), (2,3), (4,2), (4,3), (4,4)} tidak
OS - 2006 13
Contoh Refleksif
• Contoh 2.Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat refleksif karena setiap bilangan bulat positif habis dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a)∈Runtuk setiapa∈A.
• Contoh 3.Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat positifN.
R: xlebih besar dariy, S: x + y= 5, T: 3x+ y= 10
– Tidak satupun dari ketiga relasi di atas yang refleksif karena, misalkan (2, 2) bukan anggotaR, S, maupunT.
• Relasi yang bersifat refleksif mempunyai matriks yang elemen diagonal utamanya semua bernilai 1, ataumii= 1, untuki= 1, 2, …, n,
1 1 1 1
O
• Graf berarah dari relasi yang bersifat refleksif dicirikan adanya gelang pada setiap simpulnya.
2. Setangkup (symmetric) dan tak
setangkup (antisymmetric)
• RelasiRpada himpunanAdisebutsetangkupjika untuk
semuaa, b∈A, jika (a, b) ∈R, maka (b, a) ∈R.
• RelasiRpada himpunanAtidak setangkup jika (a, b) ∈R
sedemikian sehingga (b, a) ∉R.
• RelasiRpada himpunanAdisebuttolak-setangkupjika
untuk semuaa, b∈A, (a, b) ∈R dan (b, a) ∈R hanya jikaa
= b.
• RelasiRpada himpunanAtidak tolak-setangkup jika ada
elemen berbedaa danbsedemikian sehingga (a, b) ∈Rdan
(b, a) ∈R.
• Perhatikanlah bahwa istilah setangkup dan tolak-setangkup tidaklah berlawanan, karena suatu relasi dapat memiliki kedua sifat itu sekaligus. Namun, relasi tidak dapat memiliki kedua sifat tersebut sekaligus jika ia mengandung beberapa
OS - 2006 15
Contoh Setangkup dan tidak setangkup
Contoh 1. MisalkanA= {1, 2, 3, 4}, dan relasiRdi bawah ini didefinisikan padahimpunanA, maka
a) RelasiR= {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4, 2), (4, 4) } bersifat
setangkup karena jika (a, b) ∈R maka (b, a) juga∈R. Di sini (1, 2) dan (2, 1) ∈R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) ∈R.
b) RelasiR= {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak setangkup karena (2, 3) ∈R, tetapi (3, 2) ∉R.
c) RelasiR= {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } tolak-setangkup karena 1 = 1 dan (1, 1) ∈
R, 2 = 2 dan (2, 2) ∈R, dan 3 = 3 dan (3, 3) ∈R. Perhatikan bahwaRjuga setangkup.
d) Relasi R= {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) } tolak-setangkup karena (1, 1) ∈R
dan 1 = 1 dan, (2, 2) ∈Rdan 2 = 2 dan. Perhatikan bahwaRtidak setangkup.
e) RelasiR= {(1, 1), (2, 4), (3, 3), (4, 2) } tidak tolak-setangkup karena 2 ≠4 tetapi (2, 4) dan (4, 2) anggotaR. RelasiRpada (a) dan (b) di atas juga tidak tolak-setangkup.
f) RelasiR= {(1, 2), (2, 3), (1, 3) } setangkup dan juga tolak-setangkup, danR
= {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (3, 3)} tidak setangkup tetapi tolak-setangkup. g) RelasiR= {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (3, 2), (4, 2), (4, 4)} tidak setangkup maupun
tidak tolak-setangkup. Rtidak setangkup karena (4, 2) ∈Rtetapi (2, 4) ∉R.
Rtidak tolak-setangkup karena (2, 3) ∈Rdan (3, 2) ∈Rtetap 2 ≠3.
Contoh Setangkup dan tidak setangkup
• Contoh 2:
Relasi “habis membagi” pada himpunan
bilangan bulat positif tidak setangkup karena
jika a habis membagi b, b tidak habis
membagi a, kecuali jika a=b. Sebagai contoh,
2 habis membagi 4, tetapi 4 tidak habis
membagi 2. Karena itu, (2,4)
∈
R tetapi (4,2)
OS - 2006 17
Sifat Setangkup
• Relasi yang bersifat setangkup mempunyai
matriks yang elemen-elemen di bawah diagonal
utama merupakan pencerminan dari
elemen-elemen di atas diagonal utama, atau
m
ij=
m
ji=
1, untuk
i
= 1, 2, …,
n
:
• Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat
setangkup dicirikan oleh: jika ada busur dari
a
ke
b
, maka juga ada busur dari
b
ke
a
.
0 1
0 1
Sifat Tolak Setangkup
• Matriks dari relasi tolak-setangkup mempunyai
sifat yaitu jika
m
ij= 1 dengan
i
≠
j
, maka
m
ji= 0.
Dengan kata lain, matriks dari relasi
tolak-setangkup adalah jika salah satu dari
m
ij= 0
atau
m
ji= 0 bila
i
≠
j
:
• Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat
tolak-setangkup dicirikan oleh: jika dan hanya
jika tidak pernah ada dua busur dalam arah
berlawanan antara dua simpul berbeda.
0 1
1 0
OS - 2006 19
Sifat-sifat Relasi Biner
3. Menghantar (transitive)
– DefinisiRelasi R pada himpunan A disebut menghantarjika (a,b) ∈R dan (b,c) ∈ R, maka (a,c) ∈ R, untuk a,b,c ∈A.
– Contoh:
Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat menghantar. Misalkan bahwa a habis membagi b dan b habis membagi c. Maka terdapat bilangan positifm dannsedemikian sehinggab=ma danc=nb. Di sinic=nma, sehingga
a habis membagi c. Jadi, relasi “habis membagi” bersifat menghantar.
Relasi Inversi
• Definisi. MisalkanRadalah relasi dari himpunanAke
himpunanB. Invers dari relasiR, dilambangkan dengan R-1,
adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh
R-1 = {(b,a) | (a,b)∈R}
• Contoh:
Misalkan P= {2,3,4} dan O= {2,4,8,9,15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan
(p,q) ∈R jika p habis membagi q, maka kita peroleh
R= {(2,2), (2,4), (4,4), (2,8), (4,8), (3,9), (3,15)}
R-1 adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P
dengan
(q,p) ∈R-1 jika q adalah kelipatan dari p, maka kita peroleh
R-1= {(2,2), (4,2), (4,4), (8,2), (8,4),(9,3), (15,3)}
OS - 2006 21
Relasi Inversi
Jika m adalah matriks yang mempresentasikan relasi R,
Maka matriks yang mempresentasikan relasi
R-1 , misalkan N, diperoleh
dengan melakukan transpose terhadap matriks M,
= 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 M = = 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 T M N
Mengkombinasikan Relasi
• Contoh:Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks = 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 R dan = 0 0 1 1 1 0 0 1 0 2 R
maka matriks yang menyatakan R1 ∪R2 dan R1 ∩R2 adalah
= ∧ = = = ∨ ∩ ∪ 0 0 1 1 0 0 0 0 0 ; 0 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 2
1 R R R R R R R
R M M M M
OS - 2006 23
Komposisi Relasi
• Definisi.Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari
himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S, dinotasikan dengan S o R, adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh
S o R = {(a,c) | a ∈A, c ∈C, dan untuk beberapa b
∈B, (a,b) ∈R dan (b,c) ∈S}
Komposisi Relasi
∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ ∧ ∨ ∧ ∨ ∧ = = ) 1 (0 ) 1 (0 0) (0 ) 0 (0 0) (0 ) 1 (0 ) 1 (0 0) (0 0) (0 ) 1 (0 ) 1 (1 0) (1 ) 0 (0 0) (1 ) 1 (1 ) 1 (0 0) (1 0) (1 ) 1 (1 1) (0 0) (1 ) 0 (1 0) (0 ) 1 (1 ) 1 (1 0) (0 0) (1 . 2 1 12o R R R R M M
M
maka matriks yang menyatakan R2 o R1 adalah
= 0 0 0 1 1 0 1 1 1
• Contoh : Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks
OS - 2006 25
Relasi
n-ary
• Relasi yang menghubungkan lebih dari
dua buah himpunan
• Definisi. Misalkan A
1, A
2, …, A
nadalah
himpunan. Relasi
n-ary
R pada
himpunan-himpunan tersebut adalah himpunan-himpunan
bagian dari A
1x A
2x …x A
n ,atau dengan
notasi R
⊆
A
1x A
2x …x A
n. Himpunan A
1x A
2x …x A
ndisebut daerah asal relasi
dan n disebut
derajat
.
Contoh Relasi
n-ary
• Misalkan
NIM={13598011, 13598014, 13598015, 13598019, 13598021, 13598025}
Nama={Amir, Santi, Irwan, Ahmad, Cecep, Hamdan} Matkul={Matematika Diskrit, Algoritma, Struktur Data, Arsitektur Komputer}
Nilai = {A, B, C, D, E}
berturut-turut adalah himpunan Nomor Induk
Mahasiswa , himpunan nama mahasiswa, himpunan nama mata kuliah, dan himpunan nilai kuliah.
OS - 2006 27
Fungsi
(Pemetaan atau Transformasi)
•
Definisi
. Misalkan A dan B himpunan. Relasi
biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika
setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan
tepat satu elemen di dalam B. Jika f adalah
fungsi dari A ke B kita menuliskan
f: A
à
B
(
artinya
f
memetakan
A ke B
)
•
f(a)=b
, jika elemen a di dalam A dihubungkan
dengan elemen b di dalam B.
Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f dan Himpunan B disebut daerah hasil (codomain) dari f.
bdinamakan bayangan (image) dari a dan a dinamakan pra-bayangan(pre-image)
• Himpunan yang berisi semua nilai pemetaanf disebut jelajah (range) dari f
Fungsi
• Fungsi adalah relasi yang khusus.
• Tiap elemen di dalam himpunan A, yang
merupakan daerah asal f, harus digunakan oleh
prosedur atau kaidah yang mendefinisikan f.
• Frasa “dihubungkan dengan tepat satu elemen
di dalam B” berarti bahwa jika (a,b)
∈
f dan (a,c)
∈
f, maka b=c.
A B
a b
OS - 2006 29
Spesifikasi Bentuk Fungsi
1. Himpunan pasangan terurut
2. Formula pengisian nilai (
assignment
)
3. Kata-kata
4. Kode program (
source code
)
Fungsi
Floor
dan
Ceiling
• Fungsi
floor
dari x dilambangkan dengan
• Fungsi
ceiling
dari x dilambangkan dengan
•
menyatakan nilai bilangan bulat
terbesar yang lebih kecil atau sama
dengan x
à
membulatkan x ke bawah
•
menyatakan nilai bilangan bulat terkecil
yang lebih besar atau sama dengan x
à
membulatkan x ke atas
x
x
xOS - 2006 31
Fungsi Modulo dan Faktorial
• Fungsi modulo adalah fungsi dengan operator
mod
.
a mod b memberikan sisa pembagian bilangan
bulat bila a dibagi dengan m
• Fungsi Faktorial :
untuk sembarang bil. Bulat tidak negatif n,
faktorial dari n dilambangkan dengan n!
> −
× × ×
= =
0 n , ) 1 ( ... 3 2
0 n , , 1 !
n a
n
Fungsi Rekursif
• Definisi. Fungsif dikatakan rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri
• Nama lain dari fungsi rekursif adalah relasi rekursif (recurrence relation)
• Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian : a) Basis
Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri
b) Rekurens
OS - 2006 33
Contoh Fungsi Rekursif
≠
+
−
=
=
0
,
)
1
(
2
0
,
0
)
(
2x
x
x
F
x
x
F
> − − − = = = 1 , ) , 2 ( ) , 1 ( 2 1 , 0 , 1 ) , ( n x n T x n xT n x n x n T > − + − = = = 1 , ) 2 ( ) 1 ( 1 , 1 0 , 0 ) ( n n f n f n n n f 1.2. Fungsi Chebysev