• Tidak ada hasil yang ditemukan

Quality Assurance | Industrial Engineering UB MM JTI rev2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Quality Assurance | Industrial Engineering UB MM JTI rev2"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL MUTU

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

(2)

MANUAL MUTU

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kode Dokumen : 00607 05000

Revisi : 2

Tanggal : 25 Maret 2014

Diajukan oleh : Tim UJM Jurusan Teknik Industri Ketua,

Nasir Widha Setyanto, ST., MT.

Dikendalikan oleh

: Manager Representative

Arif Rahman, ST., MT.

Disetujui oleh : Ketua Jurusan Teknik Industri

(3)

KATA PENGANTAR

Di dalam menyelenggarakan proses pendidikan, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya mengusahakan pendidikan yang dapat memenuhi standar mutu pendidikan dan menjamin mutu lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan/dijanjikan sehingga mutu dapat dipertahankan secara konsisten dan ditingkatkan secara berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan kegiatan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi Jurusan Teknik Industri dalam memenuhi mutu yang diharapkan. Kegiatan tersebut akan berjalan dengan baik bila didukung dengan dokumen yang menentukan sistem manajemen mutu dan organisasi.

Dokumen Manual Mutu ini dibuat dengan tujuan untuk menentukan sistem manajemen mutu dan organisasi di Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Dengan acuan dokumen ini diharapkan semua kegiatan dapat terlaksana dengan terarah dan terkendali sehingga tujuan mutu dapat dicapai. Dalam manual mutu ini dilampirkan Spesifikasi Jurusan Teknik Industri dan Kompetensi Lulusan.

Manual Mutu Jurusan Teknik Industri ini diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh civitas Jurusan Teknik Industri dan pihak-pihak lain yang terkait.

Malang, 25 Maret 2014 Ketua Jurusan Teknik Industri

ttd

(4)

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN……… 5

1.2.6.1 Ruang Lingkup Manual Mutu……….. 5

1.2 Tujuan Manual Mutu………. 5

2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU……….. 5

3. ISTILAH DAN DEFINISI……… 7

4. SISTEM MANAJEMEN MUTU………. 8

4.1 Sekilas Jurusan Teknik Industri……….. 8

4.2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Organisasi Jurusan Teknik Industri……… 9

4.3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Industri………. 24

4.4 Proses Utama Sistem Manajemen Mutu di Jurusan Teknik Industri……… 24

4.5 Sistem Dokumentasi dan Audit………... 28

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN……….. 30

5.1 Komitmen Manajemen……….. 30

5.2 Kepuasan Pelanggan……… 31

5.3 Kebijakan Mutu……….. 31

5.4 Perencanaan Sistem Mutu……….. 31

5.5 Tanggung Jawab, Wewenang Dan Komunikasi………... 32

5.6 Tinjauan Manajemen……… 32

6. PENGELOLAAN SUMBER DAYA……… 33

6.1 Penyediaan Sumber Daya……… 34

6.2 Sumber Daya Manusia……….. 34

6.2.1 Umum……… 34

6.2.2 Kompetensi, kesadaran dan pelatihan……… 35

6.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja (Kampus)……… 38

6.4 Suasana Akademik……… 39

7. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN………. 39

7.1 Perencanaan Program Layanan………. 39

7.1.1 Pendidikan/Pengajaran………. 39

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat……….. 39

(5)

7.3 Desain dan pengembangan kurikulum………... 40

7.3.1 Perencanaan kurikulum……… 40

7.3.2 Masukan Desain dan Pengembangan……….. 40

7.3.3 Output Desain dan Pengembangan……….. 41

7.3.4 Tinjauan Desain dan Pengembangan………... 41

7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan……….. 41

7.3.6 Validasi Desain dan Pengembangan………. 41

7.3.7 Pengendalian Perubahan Desain dan Kurikulum……… 41

7.4 Proses terkait mahasiswa……… 42

7.4.1 Penentuan persyaratan terkait layanan pendidikan, penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat……… 42

7.4.2 Tinjauan persyaratan terkait PBM……….. 44

7.4.3 Komunikasi Mahasiswa……… 44

7.5 Pengendalian alat pemantauan dan pengukuran……… 44

7.5.1 Pengendalian Ketentuan……….. 44

7.5.2 Validasi Proses……….……. 45

7.5.3 Identifikasi dan ketertelusuran……… 45

7.5.4 Properti pelanggan……….……….. 45

7.5.5 Preservasi……….. 45

7.5.6 Pengendalian alat pemantauan dan pengukuran……… 46

7.6 Pembelian……….. 46

8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU………. 48

8.1 Panduan umum……….... 48

8.2 Pemantauan dan pengukuran……….... 48

8.2.1 Kepuasan pelanggan……… 48

8.2.2 Audit internal……….. 48

8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses……… 49

8.2.4 Pemantauan dan pengukuran layanan pendidikan………. 49

8.3 Analisis Data………. 49

8.4 Perbaikan……… 50

8.4.1 Perbaikan berkesinambungan………. 50

8.4.2 Tindakan Korektif………... 50

8.4.3 Tindakan Pencegahan……….. 51

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Spesifikasi Jurusan Teknik Industri FTUB……… 52

(6)

Lampiran 3 Kebutuhan Dosen dan Kompetensinya di Jurusan Teknik Industri…. 70 Lampiran 4 Peta Kompetensi Dosen Jurusan Teknik Industri……… 72 Lampiran5 Peta Kebutuhan dan Kompetensi Dosen Jurusan Teknik Industri…… 78 Lampiran6 Peta Kompetensi Tenaga Administrasi/Laboran Jurusan Teknik

Industri………. 81

Lampiran 7 Peta Kebutuhan dan Kompetensi TenagaLaboratorium Jurusan

Teknik Industri………

83

Lampiran 8 Peta Kebutuhan dan Kompetensi Tenaga Administrasi Jurusan

Teknik Industri………

84

(7)

1.1 Ruang Lingkup Manual Mutu

Manual mutu ini merupakan dokumen panduan implementasi manajemen mutu Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan merupakan persyaratan sistem manajemen mutu yang harus dipenuhi oleh Jurusan Teknik Industri.

Manual Mutu ini disusun dengan mengacu pada persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan pedoman implementasinya dalam layanan pendidikan IWA2:2007, peraturan-peraturan pemerintah RI dan persyaratan akreditasi BAN-PT serta Manual Mutu Universitas Brawijaya.

Manual Mutu ini berlaku untuk unit pelaksana akademik, yaitu pimpinan Jurusan, administrasi, laboratorium, dan Kelompok Dosen Keahlian di lingkungan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Adapun ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu (SMM) di Jurusan Teknik Industri adalah proses penerimaan mahasiswa, rekruitmen sumber daya manusia, pembelian atau pengadaan barang dan jasa, melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana (S1), penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan peraturan dan persyaratan pelanggan.

1.2 Tujuan Manual Mutu

Manual Mutu ini bertujuan untuk:

a. Menggariskan proses utama yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan layanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, dalam penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Industri.

b. Menjelaskan hubungan antara berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di atas. c. Menjelaskan hubungan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) dengan persyaratan ISO

9001:2008.

d. Mencerminkan komitmen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Industri.

2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU

Rujukan yang digunakan adalah:

a. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Nasional b. Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Tahun 2003.

(8)

Penyelenggaraan Pendidikan.

e. Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

f. Akreditasi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, 2008.

g. Akreditasi Jurusan Sarjana, Magister dan Doktor oleh Badan Akreditasi Nasional, 2009.

h. Persyaratan SMM ISO 9001:2008.

i. Persyaratan SMM untuk layanan pendidikan IWA2:2007. j. Standar mutu world class university (WCU QS Asia) 2009. k. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya. l. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Fakultas Teknik. m. Dokumen Visi Misi Jurusan Teknik Industri (10607 01000)

(9)

3. ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi yang digunakan pada manual mutu ini adalah :

a. Mutuadalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkankemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat. b. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah proses penetapan dan pemenuhan standar

mutu pengelolaan Jurusan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga semua pemangku kepentingan memperoleh kepuasan.

c. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi atau pedoman mendokumentasikan sistem mutu organisasi Jurusan Teknik Industri untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk secara konsisten sesuai dengan persyaratan pelayanan dan peraturan yang berlaku.

d. Pelanggan. Secara umum pelanggan adalah orang perorangan atau badan yang ikut menerima atau menggunakan jasa layanan di bidang Teknik Industri. Pelanggan Jurusanmeliputi: mahasiswa (learners), civitas akademika yang lain, peneliti lain, masyarakat, instansi pemerintah, perusahaan swasta.

e. Lembaga pendukung adalah lembaga lain di luar Jurusan Teknik Industri FTUB yang mendukung terselenggaranya layanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

f. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya.

g. Borang adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja Jurusan/PS dalam rangka pengendalian mutu dimana di dalamnya terdapat seperangkat pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada tempat yang disediakan dalam borang dan sebagian lagi memerlukan lembaran tersendiri.

h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang memberikan bukti tentang kegiatan yang dilakukan

i. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan Jurusan Teknik Industri ialah sarjana (S-1), hasil penelitian, jasa layanan masyarakat/ilmiah, artikel ilmiah, jurnal,dan even ilmiah, dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value).

4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

4.1 Sekilas Jurusan Teknik Industri

(10)

Industri yang kemudian berubah menjadi Program Studi Teknik Industri (JTI) tidak terlepas dari prakarsa beberapa tokoh perintis yaitu: Ir. Sentanu; Ir. Masduki, M.MT.; Prof. Dr. Ir. Pratikto, M.MT.; Ir. Marsoedi Wirohardjo, M.MT.; Dra. Titiek Noorida, MSIE.; Ir. P. Budi Santoso, M.Sc., Ph.D.; Ir. Bambang Indrayadi, MT.; dan Dra. Murti Astuti, MSIE.

Seiring berjalannya waktu, JTI UB secara resmi berdiri sebagai program studi tersendiri pada tanggal 24 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Ijin Penyelenggaraan No. 2004/D/T/2005 yang ditandatangani oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2005. Program Studi Teknik Industri pertama kali menerima mahasiswa pada tahun akademik 2005/2006 melalui satu jalur, SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional). Untuk penerimaan awal Program Studi Teknik Industri menerima 47 mahasiswa. Seiring berjalannya waktu, JTI UB menerima mahasiswa dari berbagai jalur, antara lain SNMPTN, PSB-akademik, PSB-non akademik, SPMK, bidik misi, dan SPK Instansi.

Pada tahun 2008, ijin operasional JTI didasarkan pada Surat Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggaraan No. 4606/D/T/2008, dan pada tahun 2013 diperbarui dengan Surat Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggaraan No. 14409/D/T/K-N/2013. Pada bulan Agustus 2013, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya status Teknik Industri telah berubah dari program studi menjadi jurusan.

Jurusan Teknik Industri berorientasi pada keilmuan teknik industri yang terdiri dari beberapa bidang keahlian meliputi: Rekayasa Sistem Industri, Manajemen Sistem Industri, dan Sistem Informasi Manajemen Industri. Tujuan dari orientasi ini adalah agar lulusan dapat lebih mudah beradaptasi di semua bidang dalam lingkungan teknik industri, sehingga mereka mampu menguasai dasar ilmu teknik industri, akrab dengan teknologi informasi, mampu berlogika dan bernalar dengan baik, mampu mengembangkan diri secara menerus, mampu mempraktekkan ilmu teknik industri secara aktual, mampu memiliki dasar kepribadian profesional. Jurusan Teknik Industri melaksanaan sistem pendidikan berupa Sistem Kredit Semester (SKS).

(11)

(Acreditation Board for Engineering and Technology) yang berbasis kompetensi. Beban kurikulum terdiri dari 126 sks wajib, 9 sks wajib konsentrasi, dan 9 sks pilihan konsentrasi dan 10 sks pilihan dari 102 sks pilihan yang ditawarkan. Kurikulum Jurusan Teknik Industri juga mengakomodasi standar kurikulum nasional keilmuan teknik industri sebagaimana ditetapkan BKSTI (Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri). Evaluasi kurikulum akan selalu dilakukan dengan melihat kondisi terkini dan kebutuhan dunia kerja.Penjaminan mutu juga dilaksanakan dalam rangka mendukung proses akreditasi Jurusan Teknik Industri. Jurusan Teknik Industrisaat ini sedang memproses akreditasi dari BAN PT.

Adapun spesifikasi dan kompetensi lulusan Jurusan Teknik Industri dijelaskan dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2 pada dokumen Manual Mutu ini.

4.2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Dan Penjaminan MutuOrganisasi Jurusan Teknik Industri

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Kegiatan-Kegiatan yangTerkait dengan Pelaksanaan Tata Pamong Pemilihan Pimpinan Jurusan dengan Asas Demokrasi

Tatacara pemilihan pimpinan telah diatur oleh Peraturan Senat Fakultas melalui Panitia pemilihan pimpinan, sesuai dengan persyaratan dan prosedur yang telah disepakatibersama. Pemilihan pimpinan dilakukan secara demokratis melalui pemilihan yang langsung, bebas dan rahasia.

(12)

Senat Fakultas untuk diteruskan ke Rektor. Penetapan ketua dan sekretaris Jurusandilakukan oleh Rektor.

Ketua Kelompok Dosen Keahlian dan Kepala Laboratorium dipilih secara demokratis dalam rapat pleno program studi berdasarkan kemampuan kepemimpinan dan keahlian. Pejabat struktural yang terpilih selanjutnya diusulkan ke Dekan untuk kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

Budaya Organisasi dan Etika Pergaulan Akademik

Budaya Organisasi dan etika pergaulan akademik di kampus telah diatur dalam Statuta Universitas Brawijaya sedangkan penegakan aturan dilakukan oleh atasan langsung masing-masing level organisasi mulai Laboratorium, Kelompok Dosen Keahlian, Jurusanhingga Dekanat.Di Universitas Brawijaya saat ini aturan etika dosen mengacu pada Peraturan Senat Universitas Brawijaya nomor 318/PER/2008 tentang Kode Etik Dosen Universitas Brawijaya, sedangkan aturan etika tenaga kependidikan mengacu pada Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya nomor 317/SK/2008 tentang Kode Etik Tenaga Penunjang Akademik Universitas Brawijaya..

Menerapkan Sistem Informasi Berbasis Web

Untuk melaksanakan proses administrasi akademik, di JurusanTeknik Industri telah digunakan Sistem Solusi Informasi Terintegrasi (SINERGI) yang memberikan kemudahan, kecepatan akses, dan keamanan data bagi pimpinan manajemen Teknik Industri UB, dosen, staf administrasi dan mahasiswa.

Pelaksanaan Sistem Tata Pamong yang Kredibel, Transparan, Akuntabel, Bertanggung Jawab, dan Adil di Jurusan

(13)

menjunjung tinggi semangat kebersamaan, saling menghormati, dan tanggung jawab.

Indikator pencapaian terhadap sasaran disusun untuk mengukur keberhasilan program kerja. Hasil pelaksanaan program kerja dan kebijakan dilaporkan kepada dekan dan disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan, khususnya berkaitan dengan penggunaan anggaran dan pencapaian kinerja. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tata pamong yang akuntabel dan bertanggung jawab. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) wajib dibuat oleh pemangku jabatan di lingkungan Jurusan(Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Kelompok Dosen Keahlian, dan Kepala Laboratorium) pada setiap akhir tahun akademik dan di akhir masa jabatan.

Penjaminan Pelaksanaan Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong diformulasikan dalam Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik untuk menjamin terlaksananya tata pamong yang baik untuk mengontrol pelaksanaan pendidikan (input, proses, output dan outcome) serta disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademika untuk dilaksanakan. Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik dipantau setiap tahun dan dievaluasi setiap empat tahun sekali.

Kepemimpinan yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.

Untuk memelihara keefektifan peran seluruh sivitas akademika di Jurusan, dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penyelenggaraan Jurusan, Jurusan telah memiliki tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Pelaksanaan kepemimpinan di Jurusanselama ini telah berjalan dengan sangat baik dan kondusif, berkat kerjasama yang sangat baik antara pimpinan Jurusan, para staf edukatif (dosen) dan staf administrasi (kepemimpinan kolegial).

Penciptaan kualitas akademik yang sangat baik juga tergantung pada atmosfer akademik yang kondusif, antara lain ditandai dengan:

– Baiknya interaksi antara dosen dengan dosen – Baiknya interaksi antara dosen dengan mahasiswa – Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik

– Penerapan aturan akademik untuk mencegah perilaku yang menyimpang atau melanggar secara akademik

– Mendorong partisipasi aktif mahasiswa di dalam proses belajar mengajar

(14)

di berbagai kesempatan, misalnya: di seminar-seminar, jurnal-jurnal ilmiah perguruan tinggi lain.

Kondisi ini bisa dicapai melalui hubungan yang saling mendukung di antara staf dan pimpinan Jurusanserta segenap sivitas akademika. Dalam rangka mengartikulasikan visi secara realistik, kredibel serta mengkomunikasikan visi ke depan ditunjukkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pertemuan rutin antara pimpinan Jurusandengan staf pengajar yang dilaksanakan minimum 5 kali dalam satu semester, untuk membicarakan:

– Pelaksanaan proses belajar mengajar – Pembagian tugas mata kuliah

– Perencanaan topik-topik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat – Menyusun rancangan Rencana Anggaran Jurusan

2. Koordinasi antara Ketua Laboratorium, anggota laboratorium dan asisten laboratorium untuk membahas materi praktikum, pelaksanaan serta evaluasinya.

3. Konsolidasi antara pimpinan Jurusandengan KKDK (Ketua Kelompok Dosen Keahlian) paling sedikit dua kali dalam satu semester untuk membahas substansi topik-topik tugas akhir maupun penelitian

4. Pertemuan internal antara pimpinan Jurusanbeserta dosen dan mahasiswa semua angkatan dalam rangka open talk untuk memecahkan permasalahan-permasalahan akademik mahasiswa, serta menyerap aspirasi dari mahasiswa untuk perbaikan proses belajar mengajardan pelayanan akademik yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu semester.

5. Pertemuan formal antara KKDK dengan mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah KKN-P maupun Tugas Akhir / skripsi, dilakukan minimal satu kali dalam satu semester. 6. Peningkatan interaksi dosen dengan mahasiswa dalam rangka mendukung penciptaan

atmosfer akademik yang kondusif antara lain dilakukan dengan:

 Pembimbingan rencana Perkuliahan Mahasiswa yang akan ditetapkan di Kartu Rencana Studi (KRS)

 Pembimbingan Tugas mata kuliah

 Pembimbingan KKN-P (Kuliah Kerja Nyata – Praktek)  Pembimbingan kegiatan kemahasiswaan dalam:

 Lomba Keilmuan Teknik Industri (LKTI)  Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM)  PNKM

 Mahasiswa membantu pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan, Jurusanmenjalankan 3 pola, yaitu: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.

(15)

fungsi dan tugas pokoknya Jurusanmenjalankan fungsi koordinatif dengan bertugas membantu mengarahkan pelaksanaan administrasi dan pengelolaan akademik. Dalam pelaksanaan administrasi, Jurusandibantu oleh Sekretaris Jurusandan Ketua Urusan Akademik. Sedangkan dalam pengelolaan akademik, Jurusandibantu oleh 3 (tiga) Ketua Kelompok Dosen Keahlian (selanjutnya disebut dengan KKDK) serta dibantu oleh 5 (lima) Kepala Laboratorium untuk pengelolaan laboratorium. Masing-masing unsur di PSTI bertugas untuk menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional Jurusanyang tercantum dalam tugas, peran dan fungsi setiap unsur serta program kerja yang dibuat oleh Jurusan. Agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar, kepemimpinan operasional dilaksanakansecara transparan dan didukung adanya komunikasi yang baik antar unsur/fungsi.

Dalam menjalankan kepemimpinan organisasi telah diatur sesuai dengan struktur organisasi universitas, fakultas dan program studi, sehingga dapat dipahami tata kerja antar unit dalam organisasi Universitas Brawijaya. Dalam pendelegasian tugasnya, kepemimpinan Jurusanmemberikan dokumen uraian tugas (job description) sebagai acuan pelaksanaan (sebagaimana tertuang dalam SK Rektor UB No. 074/SK/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja UB dan Uraian Tugas Pekerjaan Personalia Administrasi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya tahun 2000). Mekanisme komunikasi pimpinan antar unit kerja dilaksanakan dalam bentuk rapat senat dan rapat pimpinan di tingkat fakultas maupun universitas.

Dalam menjalankan kepemimpinan publik, Ketua Jurusanmelakukan kerjasama dengan jurusan/program studi/perguruan tinggi lain, perusahaan, instansi pemerintah, dan swasta.

OrganisasiJurusan Teknik Industri adalah:

1. Unsur Pimpinan: Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan

2. Unsur Pemantauan dan Evaluasi : Unit Jaminan Mutu yang berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu yang berada di Fakultas

3. Unsur Pelaksana Akademik : a. Laboratorium

 Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi  Laboratorium Statistik dan Rekayasa Kualitas  Laboratorium Pemrograman Komputer

 Laboratorium Simulasi dan Aplikasi Industri  Laboratorium Sistem Manufaktur

b. Kelompok Dosen Keahlian (KDK). Ada 3 (tiga) Kelompok Dosen Keahlian yakni :

 KDK Rekayasa Sistem Industri  KDK Manajemen Sistem Industri

(16)

4. Unsur Pelaksana Administrasi: Kepala Urusan Administrasi Akademik beserta staf. Kepala Urusan Administrasi Akademik ini secara struktural berada di bawah Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Teknik, namun secara fungsional selain di bawah Sub Bag Akademik juga di bawah Jurusan Teknik Industri.

Adapun struktur organisasi Jurusan Teknik Industri digambarkan pada Gambar 1.

Ketua Program. Sekretaris Jurusan/Manajer

Representatif.

Ketua Unit Jaminan Mutu

Gambar 1. Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri yang masih berlaku

Ketua Gugus Jaminan Mutu

Ka Urusan Akademik Jurusan Kasub Bag Akademik

Kepala Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi

Kepala Laboratorium Statistik dan Rekayasa Kualitas

Kepala Laboratorium Pemrograman Komputer

Kepala Laboratorium Simulasi dan Aplikasi Industri

Kepala Laboratorium Sistem Manufaktur

KKDK Rekayasa Sistem Industri

KKDK Manajemen Sistem Industri

KKDK Sistem Informasi Manajemen Industri

(17)

Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Jurusan Teknik Industri

Tugas pokok dan fungsi Jurusan Teknik Industri adalah :

1. Merupakan unit pelaksana akademik di Fakultas Teknik yang melaksanakan pendidikan akademik Program Sarjana; dalam bidang teknik industri.

2. Berfungsi mengembangkan ilmu keteknikan dengan kekhususan keilmuan teknik industri.

Ketua Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikankegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Jurusan;

b. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan yang ditetapkanfakultas;

c. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja jurusan;

d. Melaksanakan pengembangan jurusan dibidang pendidikan,penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

e. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan pemangku kepentingan(stakeholder);

f. Melakukanpemantauandanevaluasipelaksanaanprosesbelajarmengajar di tingkat jurusan;

g. Mengkoordinasikankegiatankemahasiswaan ditingkatjurusan; h. Menyampaikanlaporankegiatansecara berkalakepadaDekan.

Sekretaris Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: a. Melaksanakankegiatanadministratifdan kesekretariatanjurusan;

b. Mengkoordinasikanpenyusunandanpengembangankurikulumpendidikan jurusan; c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan

KelompokDosen Keahlian;

d. Menyusun jadwal perkuliahandi tingkat jurusan

e. Mengkoordinasikankegiatanlaboratorium/studiodi lingkunganjurusan; f. MengkoordinasikankegiatanPraktekKerjaLapangandanatauKuliahKerja

Nyatamahasiswa;

g. Menyusun basisdata akademikkemahasiswaan diJurusan;

h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.

Kepala Laboratorium mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Laboratorium/Studio;

(18)

c. Memberikanpelayananbagi sivitas akademikauntuk melakukan pengembanganilmupengetahuan, teknologi danseni;

d. Menyiapkanjadwal kegiatanlaboratorium/studio;

e. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalamlaboratorium/studio;

f. Melakukanpembinaankepada anggotalaboratorium/studio;

g. Menjalinkerjasamadenganpihakluardalamrangkaresourcesharingdan pemberdayaan laboratorium/studio;

h. Melakukanpemantauandanevaluasiatasketersediaansaranaprasarana dankegiatandalamlaboratorium/studio;

i. Berkoordinasi dengan Ketua Kelompok Dosen Keahlian terkaitpengembanganilmudanprosesbelajar mengajar;

j. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada KetuaJurusan.

Ketua Kelompok Dosen Keahlian(KKDK) mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di dalamkelompoknya;

b.Membentuk team teaching berdasar hasil musyawarah mufakat anggotakelompok; c.Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam kelompok,

terutama tentang pemilihan obyek praktek kerja serta topikskripsi/tugasakhir; d.Mempersiapkanpembagiandosenpengampu matakuliah;

e.MelakukankoordinasidalampelaksanaanprosesbelajarmengajardenganKetuaKelompo kDosen Keahlianlain dan atauPimpinan Jurusan;

f. Melakukan pembinaan kepada anggota kelompok dalam rangka pengembangankeilmuan yangspesifik;

g.Melakukanpemantauandanevaluasiatas kegiatanyang telahdilakukananggota kelompok, terutama tentang pembagian tugas mengajar serta membimbingPraktekKerjadan Skripsi/Tugas Akhir;

h.Melaporkankegiatankelompoksekurang-kurangnyasetiapsemesterkepadaKetuaJurusan.

Unit Jaminan Mutu mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun standar mutu akademik tingkat Jurusan;

b. Melaksanakan audit sistem dan audit kepatuhan secara rutin;

c. Menyampaikan laporan hasil audit dengan rekomendasinya secara tertulis kepada Ketua Jurusan;

(19)

e. Mengkaji Kesesuaian antara Learning Outcomes/CP dengan visi misi dan KKNI bersama tim kurikulum

Ka Urusan Akademik Jurusan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: a. Membantu Pimpinan Jurusan dalam penyusunan rencana serta pelaksanaan

kegiatan yang terkait dengan administrasi akademik;

b. Melakukan pendokumentasian data akademik setiap mahasiswa;

c. Melakukan koordinasi dengan Ka Subbag Akademik terkait dengan ketertiban administrasi dalam proses belajar mengajar;

d. Menghimpun dan mengarsip soal-soal serta nilai ujian semester;

e. Mengajukan permohonan surat-surat keputusan (SK) terkait kegiatan akademik (misal: SK mengajar, SK Dosen wali, dan sebagainya);

f. Menyiapkan form-form isian terkait dengan kegiatan dalam proses belajar mengajar; g. Menjalankan segala kegiatan lain yang terkait dengan administrasi akademik; h. Menyampaikan laporan secara periodik kepada atasan langsung.

4.3 Visi, Misi,Tujuan,Sasaran,dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Industri

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Industri dapat dilihat di dokumen Visi, Misi Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Industri dengan kode dokumen 00607 01000

4.4 Proses Utama Sistem Manajamen Mutu di Jurusan Teknik Industri

Untuk melaksanakan penjaminan mutu di Jurusan Teknik Industri, maka dibentuk struktur fungsional organisasi penjaminan mutu yakni Unit Jaminan Mutu (UJM). Struktur UJM berkoordinasi dengan penjaminan mutu di tingkat fakultas (Gugus Jaminan Mutu, GJM) dan tingkat universitas (Pusat Jaminan Mutu, PJM). Struktur fungsional organisasi penjaminan mutu digambarkan pada Gambar 2 dan PJM pada

Gambar 3 berikut ini :

(20)

REKTOR

PJM

Unit Kerja Pelaksana Akademik (UKPA): Fakultas/Program

Jurusan/PS

Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik (UKPPA): Biro

Lembaga UPT

Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya

Proses utama Sistem Manajemen Mutunya adalah mengikuti satu siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya, seperti ditunjukkan pada Gambar 4 berikut :

Gambar 4. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya

Bisnis proses di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, terdiri dari lima proses utama, yaitu:

1. Proses Belajar Mengajar (PBM) 2. Proses Penelitian (PP)

3. Proses Layanan Masyarakat (PLM)

4. Proses Pengorganisasian Even Ilmiah (PPEI) 5. Proses Audit (PA)

dan dua proses pendukung, yaitu : 1. Proses Pengembangan SDM

(21)

VISI “Menjadi pusat pendidikan tinggi dan pengembangan keilmuan teknik industri yang unggul di tingkat nasional dan internasional melalui penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan masyarakat global”

MISI 1) Menyelenggarakan program pendidikan tinggi Teknik Industri yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat untuk menghasilkan sarjana yang bermoral, berkemampuan akademik, dan berjiwa entrepreneur;

2) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mengembangkan keilmuan teknik industri dan membantu menyelesaikan permasalahan industri;

3) Memberikan pelayanan kepada stakeholder melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

4) Membangun jaringan kerjasama guna perbaikan pendidikan, peningkatan mutu operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan kerjasama penelitian.

TUJUAN 1) Menghasilkan lulusan bermoral, beretika, dan kompeten di bidang Teknik Industri yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional;

2) Menghasilkan penelitian yang berguna untuk pengembangan ilmu dan keahlian di bidang Teknik Industri;

3) Turut serta memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan aktual yang ada dalam masyarakat global;

4) Menjalin jaringan kerjasama dengan stakeholder.

Bagian Tata Usaha Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri

Recording (Urusan Akademik Prodi)

TRI DHARMA PENDIDIKAN Laboratorium (PK, SRK, PKE, SM,

SAI)

Kelompok Dosen Keahlian (MSI,

RSI, SIMI) Pendidikan PBM – Praktikum – Tugas

Pusat Jaminan Mutu – Gugus

Jaminan Mutu - Unit Jaminan Mutu Perwalian

Badan Penelitian FT Penelitian Dana Mandiri – Kerjasama

Badan Pengabdian Masyarakat FT DP2M – Hibah DIKTI

Badan Penerbit FT Pengabdian

Masyarakat DP2M – Kerjasama IOM – IKA FT – Unit Aktivitas

-Kerjasama

SUPPORT PROCESS CORE PROCESS

Gambar 5. Proses Bisnis Jurusan Teknik Industri

Proses PDCA untuk tiap kegiatan dapat dilihat di manual prosedur dari masing-masing proses kegiatan.

Adapun hubungan antara proses dan output dan penetapan pelanggan di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dapat disajikan sebagai berikut:

Proses

Output (Produk)

Pelanggan

Pengembangan dan

praktikum, laporan tugas

besar)

(22)

penelitian)

Karya

ilmiah

yang

dipublikasikan (artikel ilmiah,

kepada masyarakat

dan

kegiatan usaha yang

berorientasi pada

Proses pembinaan

dan

kerjasama sivitas

akademika, alumni,

dan

hubungan dengan

lingkungan

(stakeholder)

Jasa penelitian,

penerbitan jurnal

Penyelenggaraan even

ilmiah : Seminar, Lokakarya,

Simposium, konggres

Peran serta dalam even

ilmiah: Seminar, Lokakarya,

Simposium, konggres

Masyarakat, industri, PT

lain,

peneliti lain, Instansi

Pemerintah, swasta,

Alumni

Proses manajerial,

pemantauan dan

evaluasi kinerja

Laporan evaluasi diri

tahunan terhadap

pencapaian Renstra

Laporan evaluasi kinerja

dosen (EKD)

Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan oleh

atasan

Atasan langsung

pimpinan unit kerja

Agar produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka memiliki kriteria kelayakan minimal masing-masing produk, sebagai berikut:

1. Sarjana (S1) Teknik Industri:

(23)

aktif secara detail tercantum dalam Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik (dokumen 00600 04000)

2. Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan:

 Laporan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPP FT

 Buku/Modul ajar kuliah digunakan untuk mengajar mata kuliah di Jurusan Teknik Industri dan digunakan sebagai buku acuan mahasiswa

 Skripsi dan Laporan KKN-P harus memenuhi persyaratan pada Buku Pedoman Pendidikan Jurusan Teknik Industri (dokumen 00607 04000)

3. Karya ilmiah yang dipublikasikan:

 artikel ilmiah, jurnal, buku, dan paten dipublikasikan minimal di tingkat nasional 4. Jasa layanan ilmiah (scientific services):

 kajian-kajian, pelatihan, konsultasi di bidang teknik industri, dan sebagai obyek studi banding dilakukan berdasarkan MoU dengan pihak terkait

5. Penerbitan Jurnal Keilmuan Teknik Industri.

 Jurnal yang diterbitkan Jurusan Teknik Industri mendapatkan akreditasi dari Dikti 6. Even Ilmiah:

 Kuliah tamu, simposium, seminar, dan lokakarya bidang Teknik Industri diselenggarakan secara periodik

Persyaratan khusus yang ditetapkan pelanggan output (misal: IPK >= 2,75, Nilai akreditasi dsb) .

No Kegiatan Produk/Jasa Persyaratan Output

1. Pendidikan  Lulusan S1 Teknik Industri, sebagai produk utama

 Syarat untuk bisa Lulus dari JTI sebagaimana tercantum dalam buku pedoman pendidikan FT UB

 Memiliki jiwa entrepreneur

 Memiliki kemampuan akademik dan non akademik serta penguasaan keilmuan teknik industri sehingga diterima bekerja di instansi pemerintah maupun swasta

 Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris

 Memiliki kemampuan mengoperasikan computer

 Mahasiswa yang menguasai kompetensi mata kuliah

 Mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah memahami dan menguasai kompetensi mata kuliah

(24)

No Kegiatan Produk/Jasa Persyaratan Output 3. Penelitian  Karya Penelitian yang

Dipublikasikan

 Dana yang digunakan sesuai dengan ketetapan pagu/plafon dana JTI  Tema kegiatan sesuai dengan

keilmuan teknik industri dan/atau kebijakan JTI, mendukung paying penelitian JTI dan/atau FT UB  Kualitas penelitian yang layak untuk

dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, diterima oleh reviewer, diterbitkan pada publikasi, baik berupa jurnal internasional, jurnal nasional, prosiding internasional, prosiding nasional, dan/atau bentuk publikasi lainnya

 Proposal dan Laporan kegiatan memenuhi persyaratan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh fakultas/BPP.

 Melibatkan minimal satu mahasiswa  Karya Penelitian yang

Tidak Dipublikasikan

 Dana yang digunakan sesuai dengan ketetapan pagu/plafon dana JTI  Tema kegiatan sesuai dengan

keilmuan teknik industri dan/atau kebijakan JTI, mendukung paying penelitian JTI dan/atau FT UB  Proposal dan Laporan kegiatan

memenuhi persyaratan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh fakultas/BPP.

 Melibatkan minimal satu mahasiswa 5. Pengabdian

kepada Masyarakat

 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

 Dana yang dikeluarkan sesuai ketetapan pagu/plafon dana JTI.  Tema kegiatan sesuai keilmuan teknik

industri dan/atau kebijakan JTI  Adanya kesediaan bekerjasama dari

mitra, dan tingkat kepuasan dari mitra di atas 70%

 Proposal/laporan sesuai dengan persyaratan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh fakultas/BPP.  Melibatkan minimal satu mahasiswa 6. Sumber Daya

Manusia  Dosen yang kompeten  semua dosen JTI memiliki kompetensisesuai keilmuan teknik industri  ada persebaran kompetensi keilmuan  dosen menjadi anggota organisasi

keilmuan  Tenaga kependidikan

yang kompeten

 tenaga kependidikan di JTI dikelola oleh FT UB

8. Administrasi  Dokumentasi setiap kegiatan

 Ada bukti dokumentasi untuk semua kegiatan yang dilakukan JTI

(25)

4.5 Sistem Dokumentasi dan Audit

Sistem dokumentasi dalam UJM JTIFTUB mengacu pada dokumen-dokumen yang telah disusun pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Akademik UB (tahun 2007-2010) dan rujukan dokumen pada butir 2. Landasan Kebijakan Manajemen Mutu. Sistem yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik: Dokumen Induk (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Jurusan Teknik Industri; Renstra Jurusan Teknik Industri; Program Kerja; Pedoman Pendidikan), dokumen Mutu (Manual Mutu; Standar Mutu; Manual Prosedur; Instruksi Kerja; Borang dan Dokumen Pendukung).

Tabel 2. Dokumen Induk Jurusan Teknik Industri

No Kode Dokumen Nama Dokumen

1. 00001-01000 Visi-Misi dan Tujuan UB

2. 00001-02000 Statuta UB

3. 00001-03000 Organisasi dan Tata Kelola UB

4. 00001-04000 Rencana dan Strategi UB

5. 00000-01000 Program Kerja Rektor UB

6. 10600-01000 Visi-Misi dan Tujuan FT UB

7. 10600-02000 Rencana dan Strategi FT UB

8. 10600-03000 Program Kerja FT UB

9. 10600-04000 Pedoman Pendidikan FT UB

10. 00607-01000 Visi-Misi dan Tujuan JTI

11. 00607-02000 Rencana dan Strategi JTI

12. 00607-03000 Program Kerja JTI

Adapun secara lengkap dokumentasi UJM JTIFTUB adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Dokumen UJM Jurusan Teknik Industri

NO Dokumen Kode

1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian

Jurusan Teknik Industri 00607 01000

2 Renstra Jurusan Teknik Industri 00607 02000

3 Program KerjaJurusan Teknik Industri 00607 03000

4 Pedoman PendidikanJurusan Teknik Industri 00607 04000

5 Manual Mutu, dengan lampiran spesifikasi Jurusan dan

kompetensi lulusan 00607 05000

6 Standar Mutu Jurusan/Jurusan 00000 04001

7 Manual Prosedur Wajib

7.1 Pengendalian Dokumen dan Rekaman 00607 06001

7.2 Tindakan Korektif dan Pencegahan 00607 06002

7.3 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai 00607 06003

7.4 Audit Internal 00607 06004

8 Manual Prosedur Layanan

Penyusunan KRS 00607 06005

Penyusunan KHS 00607 06006

Pelaksanaan Ujian Semester 00607 06007

Kuliah Kerja Nyata dan Praktek (KKNP) 00607 06008

Pengurusan Skripsi 00607 06009

Pembuatan Transkrip 00607 06010

Ujian, Yudisium dan Wisuda Sarjana 00607 06011

Pengajuan Terminal 00607 06012

(26)

Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum 00607 06014

Pemantauan Kinerja Dosen 00607 06015

Pengorganisasian Kegiatan Ilmiah 00607 06016

Ruang Baca 00607 06017

Surat Menyurat 00607 06018

Pengadaan Barang Modal 00607 06019

Manual Prosedur Laboratorium Statistik dan Rekayasa Kualitas

Manual Prosedur Laboratorium Simulasi dan Aplikasi Industri

Manual Prosedur Laboratorium Sistem Manufaktur Manual Prosedur Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi

9 Instruksi Kerja 00607 07xxx

10. Borang 00607 08xxx

Daftar keseluruhandokumen dapat pula dilihat dalam Isian Borang Daftar Dokumen(00607 06001). Audit mutu dilakukan secara internal dan eksternal berdasarkan dokumen audit mutu. Audit Internal dilaksanakan setidaknya dua kali setahun untuk mengukur terpenuhinya persyaratan SMM dan Standar Akademik yang diterapkan universitas. Audit internal Jurusan Teknik Industridilakukan oleh auditor yang ditunjuk PJM Universitas Brawijaya. Audit yang dilakukan berupa audit sistem dan audit kepatuhan. Selain itu termasuk dalam audit internal, Jurusan mengadakan audit silang (cross audit) yang dilakukan internal antar unsur/kegiatan di Jurusan Teknik Industri.

Audit eksternal juga dilaksanakandi Jurusan Teknik Industri. Jurusan Teknik Industri harus diasesmen oleh Asesor dari BAN-PT untuk menentukan tingkat akreditasi Jurusan. Prosedur pengusulan, pelaksanaan dan perolehan akreditasi mengikuti ketentuan dan memenuhi persyaratan BAN-PT.

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

5.1 Komitmen Manajemen

Dalam rangka menjamin mutu pelayanan pendidikan dalam menyediakan sumber daya manusia di bidang Teknik Industri, maka Ketua Jurusan Teknik Industri berkomitmen untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu secara sungguh-sungguh dengan jalan: 1. Mengangkat Sekretaris Jurusan Teknik Industri sebagai Manajer Representative (MR)

dalam menjalankan manajemen mutu sehari-hari. Dalam rangka membantu MR, menunjuk tim Unit Jaminan Mutu (UJM) di Jurusan Teknik Industri.

2. Membudayakan sistem mutu di lingkungan Jurusan Teknik Industri dengan cara mensosialisasikan kepada dosen, karyawan, laboran, mahasiswa dan pelanggan yang berkaitan.

(27)

4. Menyiapkan segala sumber daya dalam mendukung implementasi Sistem Penjaminan Mutu

5. Melakukan audit internal implementasi sistem penjaminan mutu di Jurusan Teknik Industri dan mematuhi Audit Internal Mutu (AIM) yang dilakukan oleh Universitas melalui Pusat Jaminan Mutu (PJM).

5.2 Kepuasan Pelanggan

Selain untuk mencapai visi dan misi, Jurusan Teknik Industriakan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan motto:

“Join UB be The Best”.

Kepuasan pelanggan dipenuhi dengan memberikan produk yang dihasilkan melalui proses bisnis dengan didasari pada kriteria minimal masing-masing produk tersebut.

5.3 Kebijakan Mutu

Jurusan Teknik Industri menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan berkesinambungan dalam proses layanan. Proses bisnis di Jurusanmengacu pada kebijakan mutu universitas, fakultas, dan manual mutu ini.Jurusan Teknik Industri mempunyai kebijakan mutu yaitu menjamin produk yang dihasilkan dengan melakukan proses bisnis yang didasari pada semangat perbaikan yang berkelanjutan.

Jurusan Teknik Industrimempunyaikebijakanmutusebagaiberikut:Jurusan Teknik Industri akan melaksanaka Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam rangka menyediakan sumber daya manusia di bidang Teknik Industri yang mengacu sasaran mutu Universitas Brawijaya sebagai enterpreuner dan World Class University dan bisa diterima oleh pengguna dengan menjamin lulusan sesuai persyaratan, dengan cara berupaya menjalankan sistem penjaminan mutu secara bertahap serta berkelanjutan.

Kebijakanmutuditinjauulangdalamkegiatanmanajemenreviewsebagaiupayaeval uasi yangdisesuaikandengankebutuhanyangdiperlukandankondisiyangada.

5.4 Perencanaan Sistem Mutu

(28)

Perencanaan sistem mutu dimulai dari dokumen Visi dan Misi (00607 01000). Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka disusunlah dokumen Rencana Strategis (Renstra) kode: 00607 02000, Program Kerja (Proker) kode: 00607 03000, Pedoman Pendidikan kode: 00607 04000, Manual Mutu kode: 00607 05000dan Standar Mutu Jurusan/Jurusan kode: 00000 04007 dan/atau Sasaran Mutu (Quality Objective), Manual-Manual Prosedur (MP), Instruksi-instruksi Kerja (IK), dan dokumen pendukung lainnya. Standar Mutu Jurusan Teknik Industri disusun berdasarkan standar Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan maksud agar memperlancar persiapan dalam menghadapi akreditasi.Sasaran Mutu Jurusanmengikuti Sasaran Mutuyang telah ditetapkan oleh Fakultas dan Universitas serta Kriteria Penilaian Instrumen Akreditasi BAN PT.

Sasaran yang akan dicapai oleh Jurusan Teknik Industri ini dijabarkan secara jelas pada Dokumen Rencana Strategis Jurusan Teknik Industri (00607 02000) dan Program Kerja Jurusan Teknik Industri 2011-2015 (00607 03000)

5.5 Tanggung Jawab, Wewenang Dan Komunikasi

Sesuai struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Jurusan Teknik Industri, maka tanggung jawab dan wewenang masing-masing orang telah ditetapkan secara rinci dan jelas. Selain itu dalam menjalankan sistem penjaminan mutu di tingkat Jurusan telah diangkat Sekretaris Jurusan sebagai Management Representative (MR) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang mewakili Ketua Jurusan dalam menjalankan kegiatan penjaminan mutu sehari-hari dibantu dengan Unit Jaminan Mutu (UJM). Beberapa wewenang dan tanggung jawab Wakil Manajemen atau MR (Management Representative) adalah:

a. Sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun ekternal.

b. Mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu di tingkat Jurusan.

c. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang diterapkan dan standar akademik yang telah ditentukan terpenuhi.

d. Melaporkan kepada Ketua Jurusan, serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain, terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM), Standar MutuJurusan Teknik Industri dan audit baik internal maupun ekternal.

(29)

Komunikasi internal dilakukan untuk menetapkan dan melaksanakan proses yang efektif pada sistem manajemen mutu, yang secara langsung melibatkan anggota civitas akademika dalam pencapaiannya, serta mengkomunikasikan seluruh isu terkait kinerja sistem manajemen mutu, seperti kebijakan mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian mutu yang dikoordinir Ketua Jurusan, dengan beberapa usaha, sebagai berikut:

 Rapat rutin Ketua Jurusan, MR, dan tim UJM secara berkala minimal 2 kali sebulan.  Rapat pimpinan Jurusan dengan KKDK dan Ka.Lab. minimal 2 kali dalam satu

semester.

 Rapat pleno Jurusanminimal 2 kali dalam satu semester.

 Umpan balik dari seluruh anggota civitas akademika minimal 1 kali dalam 1 semester. Sedangkan komunikasi dengan stakeholders dilakukan melalui papan pengumuman, surat undangan maupun website, sesekali dilakukan pertemuan tatap muka dalam seminar atau workshop atau reuni.Universitas juga melakukan layanan E-complaint, dimana apabila ada e-complaint yang masuk akan diteruskan kepada Jurusan untuk ditindaklanjuti.

5.6 Tinjauan Manajemen

Jurusanmelaksanakan tinjauan manajemen sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Tinjauan manajemen dilakukan dengan melalui tahapan sebagai berikut:

 Audit Internal Mutu (AIM), yaitu mengadakan audit sistem dan audit kepatuhan seluruh proses bisnis yang disertai audit silang (cross audit) dalam Jurusan yang melibatkan pimpinan Jurusan, urusan administrasi akademik, KDK, dan Laboratorium. Hal ini dijelaskan lebih rinci di Manual Prosedur Audit Internal (00607 06004).

 Mengumpulkan umpan balik (feed back) dari semua komponen pelanggan mengenai produk yang telah dihasilkan.

 Tim UJM bersama dengan MR menilai kinerja proses bisnis yang telah dilakukan dengan melihat hasil audit, umpan balik, dan indikator pencapaian hasil dari program kerja yang telah ditetapkan.

 Hasil penilaian disampaikan dalam rapat tinjauan manajemen untuk dapat dirumuskan tindakan koreksi terhadap sistem, proses, dan hasil yang tidak sesuai dengan manual mutu dan/atau manual prosedur serta menyiapkan tindakan preventif agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Produk yang tidak sesuai dijelaskan secara rinci di Manual Prosedur Produk Yang Tidak Sesuai (00607 06003).

(30)

tindakan koreksi dan preventif, baik yang telah dilakukan maupun yang belum, disampaikan pada rapat pleno berikutnya setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir. Hal ini dijelaskan lebih rinci di Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan (00607 06002).

 Rapat pleno membahas rekomendasi yang harus disampaikan terkait penanganan ketidaksesuaian tersebut, yang bisa dalam bentuk telah diselesaikan atau ditutup (closed) atau masih belum selesai atau open (terbuka) sehingga masih perlu dilakukan penanganan lebih lanjut atau dengan pihak yang lebih luas.

Rekaman tinjauan manajemen ini didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh civitas akademika dengan cara yang sesuai kebutuhan (Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman, 00607 06001)

6. Pengelolaan Sumber Daya

6.1 Penyediaan Sumber Daya

Jurusan Teknik Industri akan menjamin, bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dalam penyediaan jasa layanan di bidang Teknik Industri tersedia sesuai kebutuhan, sehingga pelaksanaan sistem menjamin mutu dapat berjalan dengan baik. Visi Misi dapat tercapai dan kepuasan pelanggan bisa terpenuhi.

Jurusan Teknik Industrimengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk penyediaan layanan.Jurusan juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk fungsionalisasi SMM yang efektif, serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan. Jurusan :

a. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya;

b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangka pendek, menengah dan panjang;

c. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas; dan

d. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif dengan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM dan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.

6.2 Sumber Daya Manusia

6.2.1 Umum

Jurusan Teknik Industri mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya yang dibutuhkan untuk ketentuan layanan dan memastikan ketersediaannya untuk kinerja sistem manajemen mutu yang efektif.

(31)

Berdasarkan kompetensi seperti yang dijelaskan pada Lampiran 2 dokumen Manual Mutu ini, Jurusan Teknik Industri menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki kesadaran dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya.Jurusan Teknik Industri melaksanakan tindakan yang sistematik untuk membandingkan kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan sesuai tuntutan atau kebutuhan kurikulum dan persyaratan yang ditetapkan. Peta kompetensi dosen Jurusan Teknik Industri terdapat pada

Lampiran 3 dan 4 dokumen Manual Mutu inidankebutuhan dosen dan kompetensinya dijelaskan dalam tabel di Lampiran 5 dokumen Manual Mutu ini. Sedangkan untuk tenaga kependidikan (laboran dan tenaga administratif), peta kebutuhan dan kompetensinya terinci pada dokumen Manual Mutu ini Lampiran 6, 7 dan 8.

Untuk mewujudkan visi, menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, para dosen maupun karyawan dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan akademik dan kompetensinya. Pengembangan kualitas dosen selama ini dilakukan dengan cara mengirimkan studi lanjut, mengikutsertakan kegiatan ilmiah (seminar, lokakarya) dan pelatihan/workshop baik yang diselenggarakan di dalam atau di luar UB. FTUB selalu mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk dapat mengambil studi lanjut ke luar negeri sesuai dengan kebijakan UB yang menetapkan bahwa dosen yang berusia kurang dari 35 tahun tidak diijinkan mengambil studi lanjut di dalam negeri dan yang berusia lebih dari 35-45 diijinkan mengambil studi lanjut di dalam negeri di luar UB, serta yang berusia lebih dari 45 tahun diijinkan mengambil studi lanjut di UB.

Khusus dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di FTUB setiap tahun selalu dikirimkan beberapa dosen dalam pelatihan multimedia, PEKERTI, dan/atau Applied approach (AA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Pendidikan (LP3) UB. Para dosen juga dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan akademik dan kompetensi lainnya. Setiap dosen telah mendapatkan pelatihan metode pembelajaran melalui PEKERTI dan atau Applied approach. Untuk membekali kemampuan bahasa asing, dosen diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau kursus Bahasa Inggris. JTI mendorong dosen untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar, dan lokakarya sebagai peserta maupun pemakalah.

(32)

Secara umum, pengembangan SDM baik dosen maupun tenaga kependidikan diatur dalam Surat Edaran Rektor No. 0552/J.10/AK/2007.

Sistem monitoring dan evaluasi kinerja dosen dilaksanakan untuk mengkaji kinerja dosen selama melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya proses belajar-mengajar. Tujuan sistem monitoring dan evaluasi kinerja dosen ini antara lain: meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, meningkatkan proses dan hasil pendidikan, menilai akuntabilitas kinerja dosen di Jurusan, meningkatkan atmosfer akademik di Jurusan, dan mempercepat terwujudnya tujuan Jurusan.

Kegiatan dosen yang dimonitoring dan dievaluasi meliputi:

 Kesesuaian mengajar dengan pertemuan yang direncanakan (jumlah pertemuan maupun materi yang disampaikan)

 Persentase jumlah mahasiswa lulus yang mengikuti mata kuliah dosen yang bersangkutan

 Monitoring proses pembimbingan praktikum, tugas mata kuliah, KKN-P, dan skripsi

 Tingkat kehadiran dalam kegiatan-kegiatan institusi  Keterlibatan dalam kegiatan penelitian

 Keterlibatan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat  Aktivitas-aktivitas penunjang lainnya

Monitoring dan evaluasi kinerja dosen dilaksanakan minimal sekali dalam satu semester oleh Tim Evaluasi Kinerja Dosen yang dibentuk oleh Ketua Jurusan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen terdiri dari beberapa bagian:  Monitoring dan evaluasi berbasis evaluasi diri

– Setiap dosen membuat laporan kinerja pribadi secara periodik.

– Laporan ini memuat semua aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah dilaksanakan dosen yang bersangkutan, meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan aktivitas penunjang lainnya.

– Laporan dilengkapi dengan bukti pendukung.

– Laporan diserahkan kepada tim evaluasi kinerja dosen.

– Selain laporan kinerja pribadi, setiap dosen juga diminta untuk mengisi formulir EWMP (Ekivalen Waktu Mengajar Penuh) yang kemudian diserahkan kepada Pimpinan Jurusan untuk dikumpulkan ke Fakultas Teknik.

(33)

– Penilaian mahasiswa difokuskan pada penilaian proses belajar-mengajar di kelas dengan tujuan menganalisis kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

– Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner evaluasi kinerja dosen sekali setiap semester, yaitu saat akhir semester.

– Penyebaran kuisioner dilakukan oleh tim evaluasi kinerja dosen dimana penilaian dinyatakan dalam skala likert.

– Hasil kuisioner yang telah diisi diolah dan dianalisis oleh tim evaluasi kinerja dosen.

 Monitoring dan evaluasi berdasarkan penilaian dosen lain

– Penilaian dosen lain dilakukan untuk menganalisis kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

– Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner evaluasi kinerja dosen sekali setiap semester.

– Penyebaran kuisioner dilakukan oleh tim evaluasi kinerja dosen dimana penilaian dinyatakan dalam skala likert.

– Hasil kuisioner yang telah diisi diolah dan dianalisis oleh tim evaluasi kinerja dosen.

 Monitoring dan evaluasi oleh Pimpinan Jurusan

– Tim Evaluasi Kinerja Dosen merekap hasil evaluasi tiap dosen untuk dilaporkan kepada pimpinan Jurusan untuk ditindaklanjuti.

– Dari hasil evaluasi, apabila terjadi penyimpangan dari ketentuan yang berlaku akan dilakukan peringatan, pembinaan, dan penindakan oleh Pimpinan Jurusan. – Selain itu, pimpinan Jurusan membuat penilaian dengan mengisi Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang meliputi: Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, dan Kepemimpinan.

– Khusus untuk dosen yang telah memiliki sertifikasi maka dilakukan pula evaluasi kinerja dosen bersertifikasi

Sistem monitoring dan evaluasi untuk tenaga kependidikan dimaksudkan untuk mengkaji kinerja karyawan selama melaksanakan pelayanan administrasi akademik. Tujuannya adalah menjamin mutu pelayanan karyawan terhadap mahasiswa dan dosen. Kegiatan tenaga kependidikan yang dinilai meliputi:

 Tingkat kehadiran sesuai jam kerja

 Tingkat kehadiran dalam kegiatan institusi/akademik

(34)

Penjaminan mutu dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran kepuasan mahasiswa dan karyawan terhadap pelayanan yang diberikan tenaga kependidikan. Pengukuran kepuasan dilakukan dengan menyebarkan kuisioner baik kepada mahasiswa maupun dosen, dilakukan minimal sekali dalam satu semester. Hasil penyebaran kuisioner diolah dan dianalisis oleh Tim Evaluasi Kinerja untuk kemudian disampaikan kepada Pimpinan Jurusan. Jika terdapat butir-butir yang tingkat kepuasannya rendah, maka segera dilakukan perbaikan untuk peningkatan kinerja tenaga kependidikan pada periode penilaian berikutnya. Dan bila terjadi penyimpangan dari ketentuan yang berlaku akan dilakukan peringatan, pembinaan, dan penindakan oleh Pimpinan Jurusan.

Selain itu, sehubungan dengan posisi tenaga kependidikan yang juga berada di bawah Kabag Tata Usaha Fakultas Teknik, maka tenaga kependidikan juga dimonitoring dan dievaluasi oleh Kabag Tata Usaha Fakultas Teknik.

6.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja (Kampus)

Jurusan Teknik Industri mengidentifikasi sarana prasarana, lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Sarana prasarana mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, bengkel, ruang baca, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan, keamanan fisik, transportasi, dan kafetaria, dan lain-lain.

Jurusan menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Universitas dan Fakultas berperan dalam penyediaan yang meliputi: menetapkan tanggung jawab dan wewenanguntuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, dan instalasi. Sedangkan penggunaan dan pemeliharaan menjadi hak dan tanggung jawab Jurusan. Sarana, prasana dan barang milik negara yang telah rusak dan tidak dapat digunakan dikelola sesuai aturan yang berlaku. Kebersihan sarana dan prasarana yang ada dilakukan setiap hari sebelum aktivitas kerja dimulai dan sesudah proses belajar mengajar selesai.

6.4 Suasana Akademik

(35)

7. Realisasi Layanan Pendidikan

7.1 Perencanaan Program Layanan

Jurusan Teknik Industri merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun yang termasuk dalam hal pendidikan adalah perencanaan dan pengembangan kurikulum serta pengembangan proses belajar mengajar. Sedangkan penelitian dan pengabdian masyarakat meliputi payung dan road map, penilaian, tindak lanjut, pelibatan mahasiswa, kesempatan dana serta diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

7.1.1 Pendidikan/Pengajaran

Jurusan Teknik Industrimerencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan untuk mencapai yang diinginkan. Untuk mendukung hal tersebut, Jurusan Teknik Industrimerencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses.

Proses pendidikan secara nyata meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas pendidikan sebagaimana yang tercantum dalamLampiran 2.Proses Belajar Mengajar (PBM) dikontrol melalui asesmen kebutuhan; pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan pengukuran outcomes yakni kualitas lulusan (IPK, masa studi, dan waktu tunggu untuk bekerja). Proses-proses utama belajar mengajar dikendalikan dimana metode pengendalian merupakan bagian tinjauan manajemen.Dalam rangka menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang dipersyaratkan.Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut didokumentasikan dan prosedur atau instruksi dievaluasi sebelum perubahan dilakukan.Pemantauan dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman dipelihara.

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(36)

Realisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat meningkatkan kompetensicivitas akademika dan menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket teknologi atau inovasi iptek yang digunakan masyarakat.Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikendalikan meliputi asesmen kebutuhan; pengembangan dan pengkomunikasian prosedur atau instruksi; dan pengukuran keluaran akhir yakni kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat.

Metode pengendalian merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi serta metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang dipersyaratkan.Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut didokumentasikan dan prosedur atau instruksi dievaluasi sebelum perubahan dilakukan.Pemantauan dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman dipelihara.

7.2 Peraturan Layanan Pendidikan

Peraturan pelayanan pendidikan dapat dilihat pada Pedoman Pendidikan (00607 04000).

7.3 Desain dan pengembangan kurikulum

7.3.1 Perencanaan kurikulum

Pada dasarnya, Jurusan Teknik Industri menyusun kurikulum yang dievaluasi setiap empat tahunnya dengan selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa baik pada saat proses belajar mengajar maupun pada saat lulus dan bekerja. Untuk itu kurikulum disusun sedemikian rupa dengan prosedur yang sudah ditetapkan dalam Manual Prosedur untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan bersama.

Diawali dengan pembentukan tim kurikulum, studi banding kurikulum, lokakarya untuk masukan dari alumni dan pengguna lulusan sampai pada perumusan kurikulum yang sesuai, menjadi prosedur untuk penyusunan kurikulum di Jurusan Teknik Industri.Setelah diimplementasikan maka akan ada proses evaluasi untuk melihat keefektifan kurikulum dari mutu lulusan yang ada.Kegiatan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum ini terdokumentasi dengan baik.

7.3.2 Masukan Desain dan Pengembangan

(37)

pengembangannya lewat forum-forum pertemuan yang berupa reuni, lokakarya, dan pertemuan khusus.

7.3.3 Output Desain dan Pengembangan

Hasil keluaran atau output desain berupa kurikulum yang akan diterapkan dan pengembangannya telah mencakup semua kompetensi yang akan dicapai dengan mempertimbangkan kebutuhan di masa mendatang dan kebutuhan dunia kerja. Hal ini diwujudkan dalam bentuk menguasai mata kuliah yang diberikan dan lulus ujian sebagai alat pemantauan dan pengukuran.

7.3.4 Tinjauan Desain dan Pengembangan

Mahasiswa beserta Jurusan Teknik Industri perlu mengetahui dan meninjau bahwa kurikulum telah sesuai atau belum sesuai dengan standar yang diacu. Jurusan Teknik Industri mengacu pada kurikulum nasional dan kurikulum internasional bidang teknik industry.

7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

Verifikasi kurikulum dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dilakukan secara internal dan terbuka oleh pihak yang berwenang. Dokumentasi keluaran verifikasi kurikulum dan pengembangannyaperlu disimpan dengan baik.

7.3.6 Validasi Desain Dan Pengembangan

Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Sebagai contoh validasi yang ada di JTI UB meliputi validasi soal ujian yang dilakukan oleh tim pengajar . Akreditasi dan sertifikasi oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya tindakan dan keluaran validasi juga dipelihara.

7.3.7 Pengendalian Perubahan Desain Dan Kurikulum

(38)

diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan dan disosialisasikan kepada seluruh civitas Jurusan. Perubahan didahului dengan evaluasi yang efektif pada keseluruhan kurikulum dan terdokumentasi dengan baik.Proses tracer study termasuk upaya yang dilakukan untuk menunjang proses perubahan desain dan kurikulum.

7.4 PROSES TERKAIT MAHASISWA

Jurusan Teknik Industri secara umum memberikan layanan prima. Jurusan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek dan belajar mempraktekkan penerapannya. PBM Tri Dharma PT yang dilakukan Jurusan Teknik Industridalam kelas, meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Fasilitas aman, sehat, bersih dan ada petugasnya

b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa dan Jurusan yang responsif c. StafJurusan memperlakukan semua civitas dan yang terkait dengan civitas Jurusan

dengan penuh hormat; dan

d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh staf yang sesuai dengan kualifikasinya.

7.4.1 Penentuan persyaratan terkait layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Jurusan Teknik Industri menentukan persyaratan untuk input mahasiswa strata satu (S1) sebagai pelanggan Jurusan yang akan dilayani adalah :

a. Mahasiswa sudah lulus SMAN atau sederajat

Gambar

Gambar  1. Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri yang masih berlaku
Gambar 2. Struktur Fungsional Organisasi Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya
Gambar 4. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Brawijaya
Gambar 5. Proses Bisnis Jurusan Teknik Industri
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan harga wallpaper yang sangat fantastis tidak akan beda jauh,sehungga bisa menyiasati sebelum memutuskan untuk buat tampilan rumah beda dan untuk menghemat biaya sebaiknya buat

Apakah pihak kelembagaan program pembangunan HTR pernah melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kegiatan perencanaan dalam pengelolaan Hutan Tanaman

Selain itu rendahnya kandungan ortofosfat pada data primer dibandingkan data sekunder diduga ketersediaan oksigen terlarut pada tahun sebelumnya lebih tinggi

11/3/2014 Tambahan Yuran Pengajian Pelajar Ijazah Sarjana Muda Pentadbiran Perniagaan (Perkhidmatan Kewangan) dengan Kepujian Bagi Keahlian Profesional Perancang Kewangan

sinus preaurikula terdiri dari srnus sac dengan salurannya yang meluas ke anterior dan posterior, berhubtrngan dengan dinding kartilago anterior MAE' juga berhubungan

Proses desain mesin, analisis tentang metoda dan peralatan/komponen mesin yang digunakan untuk memenuhi berbagai operasi yang diperlukan dalam produksi pertanian

Nilai b 2 pada Tabel 23 menyatakan bahwa integrasi antara pasar lokal rumput laut (petani) dan pasar acuan rumput laut (pedagang pengumpul dan pedagang besar)

Bab I berisi Pendahuluan yang mengemukakan Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Kajian Pustaka, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian, dan