BAB II
SEKRETARIAT
Sekretaris mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Perlengkapan, Surat menyurat, Protokol, Keuangan, Kepegawaian, Hukum, Organisasi dan tatalaksana serta hubungan masyarakat.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 77 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan Eselon IV pada Dinas Peternakan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Sekretariat pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag yaitu :
Kasubag Umum dan Kepegawaian
Kasubag Keuangan
Kasubag Program
A. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Pegawai Negeri Sipil adalah Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, dan sebagai Abdi Negara ia merupakan tulang punggung keberhasilan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan Nasional. Sebagai abdi masyarakat Pegawai Negeri dituntut agar memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat yang dilandasi rasa kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta ketentuan-ketentuan yang berlaku dinegara kita.
Sebagai tantangan kedepan bagi Aparatur dalam menghadapi era globalisasi adalah meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM), agar mampu melaksanakan tugas secara professional, sebagai abdi masyarakat.
Sejalan dengan uraian diatas dalam rangka pelaksanaan pembangunan, pemerintahan bahwa Propinsi Sumatera Barat bertekad untuk dapat mempertahankan serta memprioritaskan Sektor Pertanian, termasuk Peternakan sebagai sektor unggulan dalam pembangunan daerah, kebijaksanaan Propinsi Sumatera Barat dalam pembangunan daerah diarahkan kepada :
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia / Aparatur dan Masyarakat
Pengembangan ekonomi rakyat
Penataan Pemerintah / Kelembagaan sampai ke Nagari
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sangat diharapkan pembangunan Pertanian, Peternakan di Propinsi Sumatera Barat harus sinergis dengan pembangunan sektor lainnya dapat berjalan dengan baik, dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Propinsi Sumatera Barat.
Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Ketatausahaan, tatalaksana, humas, protocol, laporan, hokum, dan organisasi serta hubungan masyarakat.
Kasubag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, dan organisasi, humas, protocol serta urusan rumah tangga dinas.
Kasubag Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan keuanagn dan memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawabanm keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Kasubag Program mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, dan proposal pengembangan kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Dinas Peternakan sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan.
Adapun Uraian Tugas Bagian Umum dan Kepegawaian adalah : 1. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan
2. Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan Dinas
3. Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan dinas.
4. Mempersiapkan bahan pelaksanaan pengadaan penyaluran pemakaian penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan. 5. Menyiapkan bahan pelaksana administrasi penggunaandan
pemakaian barang inventaris kendaraan dinas dan rumah dinas serta penggunaan gedung kantor
6. Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor ,dan lingkungan serta rumah dinas
7. Mengatur pelaksanaan penggunaandan pemakaian barang inventaris dan perlengkapan kantor
8. Membuat rancangan dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
9. Melaksanakantugas keprotokolan dinas
10.Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan
11.Menyiapkan bahan pembuatan DP- 3 setiap pegawai
12.Mengumpulkan , mengelola,dan menyiapkan data kepegawaian dinas 13. Mempersiapkan rencana kebutuhanpegawai dinas
14.Mempersiapkanbahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai 15.Mempersiapkan bahan mutasi dan pemberhentian , teguran
pelanggaran disiplin, pensiun, dan cuti pegawai dinas
16.Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai
17.Melaksanakan bahan rencana kesejahteraan pegawai 18.Mengkoordinir kehadiran pegawai
19.Membuat laporan kepegawaian dan DUK
20.Mempertanggung jawabkan kegiatan subag yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku
21.Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan. buat laporan kepegawaian dan DUK
22.Menyiapkan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai 23.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Jumlah Pegawai di Lingkup Dinas Peternakan Prop. Sumbar
Sebanyak orang yang terdiri atas :
1.
Jumlah Pegawai PNS di Propinsi 119 orang + 1 orang titipan2.
Jumlah Pegawai PNS di Daerah (SPT Aneka Ternak Simpang Empat,SPT Labor Simpang Empat, SPT Limbukan) berjumlah 27 orang
3.
Jumlah Pegawai Honor di Propinsi 8 orang4.
Jumlah Pegawai Honor di Daerah (SPT Aneka Ternak Simpang Empat,SPT Labor Simpang Empat, SPT Limbukan) berjumlah = 3 orang
Jumlah Pegawai PNS + Pegawai Honor di Propinsi = 118 orang
Jumlah Pegawai PNS + Pegawai Honor di Daerah = 30 orang
Jumlah Pegawai PNS Menurut Pangkat / Golongan terdiri atas :
1. Pangkat / Golongan IV berjumlah = 13 orang
2. Pangkat / Golongan III berjumlah = 89 orang
3. Pangkat / Golongan II berjumlah = 34 orang
4. Pangakt / Golongan I berjumlah = 11 orang
5. PTT = 11 orang
6. Titipan = 1 orang
Data Susunan Organisasi Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Yang Disesuaikan dengan Perda Nomor 4 Tahun 2008 Yang Terdiri Dari :
1. Bagian Tata Sekretariat terdiri dari :
Sub Bagian Program
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Kepala Bidang Bina Usaha terdiri dari : Seksi Pasca panen & Pengolahan Hasil
Seksi Informasi, Promosi & Pengembangan Usaha
Seksi Permodalan, Investasi dan Pengembangan
3. Kepala Bidang Kesmavet terdiri dari :
Seksi Kesmavet
Seksi P3H
Seksi POH
4. Kepala Bidang Produksi terdiri dari :
Seksi Pakan Ternak
Seksi Perbibitan
Seksi Penyebaran dan Pengembangan
5. Kepala Bidang Bina Pengelolaan Kawasan & Penyuluhan terdiri dari :
Seksi Sarana dan Prasarana
Seksi Pendidikan Kawasan Peternakan
Seksi Penyuluhan dan Pelatihan
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat juga memiliki UPTD yang dipimpin oleh Kepala UPTD yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2002 tentang Pedoman Umum Tata Hubungan Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dilingkungan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
Balai Pembibitan / Pengembangan dan Makanan Ternak
UPTD ini membawahi 1 (satu) Sub Bagian dan 2 (dua) seksi yaitu : a. Sub Bagian Tatat Usaha
c. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan Makanan Ternak
UPTD ini juga mempunyai SPT-SPT yang berada didaerah yaitu : 1. BIB Tuah Sakato Limbukan Payakumbuh
2. SPT Aneka Ternak Simpang Empat Pasaman Barat
Laboratorium Kesawan dan Klinik Hewan
Sama seperti UPTD diatas UPTD ini juga membawahi 1 (satu) Sub Bagian dan 2 (dua) Seksi yaitu :
1. Sub Bagian Tata Usaha 2. Seksi Klinik Hewan
3. Seksi Pengujian dan Penelitian
UPTD ini juga mempunyai SPT di daerah yaitu SPT Laboratorium Keswan di Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat.
DATA KEGIATAN KEPEGAWAIAN
Data kegiatan kepegawaian sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kepegawaian yang mengacu kepada ketentuan yang ada, mempunyai tugas antara lain melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai mutasi, gaji berkala, pendidikan dan latihan, cuti, kesejahteraan pegawai, kehadiran dan administrasi kepegawaian lainnya.
I. Pendidikan / Latihan :
Selama tahun anggaran 2009 telah mengikuti bermacam-macam pendidikan dan latihan teknis/ admnistrasi guna meningkatkan kualitas dan keterampilan dalam penyediaan terhadap tugas, sehingga dapat memacu pembangunan di bidang pelatihan dan pendidikan.
Pendidikan dan Pelatihan yang telah diikuti antara lain : 1. Pendidikan Penjenjangan
a. PIM II :
b. PIM III : - Ir. Yuherdi - Ir. Desrianti
C. PIM IV :
2. Pelatihan :
Pra Jabatan : 17 orang
Pengelolaan Bangunan Gedung : 1 orang
Kursus Keuangan Daerah : 1 orang
Akutansi dan Penatausahaan : 2 orang
Teknis Aplikasi Perkantoran : 1 orang Aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektrinik : 1 orang
Pelatihan Bimbingan Teknis Kepegawaian : 2 orang
Analisis Kebijakan Publik : 1 orang
PPNS : 1 orang
Pelatihan taman : 1 orang
Diklat Teknis Perencanaan : 1 orang
Bendaharawan Pengeluaran : 2 orang
Bintek : 1 orang
Diplomasi Terhadap Internasional : 1 orang
II. Pegawai Yang Pensiun
Pada Tahun 2009 ini Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Peternakan yang pensiun adalah :
1. Ponijo Pengatur Muda Tk. I (II/b)
III. Kenaikan Pangkat
A. Periode April 2009
1. Ir. Armadiyan. R Gol IV/a ke Gol IV/b
2. Drh. Etrinaldi Gol IV/a ke Gol IV/b
3. Drh. Enni Haswita Gol IV/a ke Gol IV/b
4. Ir. Esmiralda Anis Gol III/d ke Gol IV/a
5. Drh. Syaharuddin Gafar, MM Gol III/c ke Gol III/d
6. Drh. Zed Abbas Gol III/c ke Gol III/d
7. Ir. Harmen Gol III/c ke Gol III/d
8. Diarni. B S.Pt. Gol III/c ke Gol III/d
9. Musrilinda, S.Pt. Gol III/b ke Gol III/c
10.Darmayanti, SP.t Gol III/a ke Gol III/b
11.Harni Gol III/a ke Gol III/b
12.Hartati Gol III/a ke Gol III/b
B. Periode Oktober 2009
1. Ir. Edwardi, MM Gol IV/c ke Gol IV/d
IV. Kenaikan Gaji Berkala
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang telah memenuhi untuk kenaikan gaji berkala tahun 2009 terdiri dari :
1. Musrilinda, S.Pt. Penata Muda (III/a) TMT 01-01-2009
2. Darmayanti, S.Pt. Penata Muda (III/a) TMT 01-01-2009
3. Suhartini Penata Muda (III/a TMT 01-02-2009
4. Ir. Edwardi, MM Penata Utama Muda (IV/c) TMT 01-04-2009
5. Ir. Adli Wadi Penata Tk.I (III/d) TMT 01-03-2009
6. Khairil Penata Muda (III/a) TMT 01-03-2009
7. Ir. Atmam Penata Tk.I (III/d) TMT 01-03-2009
8. Ir. Dameria Pembina (IV/a) TMT 01-03-2009
9. Ir. Warnis Penata Tk.I (III/d) TMT 01-03-2009
10.Ir. Yenriza Penata Tk. I ( III/d ) TMT 01-03-2009
11.Roslaini Penata MudaTk.I (III/b) TMT 01-04-2009
12.Drh. A.Kahar Soewali Pembina Tk. I (IV/b) TMT 01-04-2009
13.Elvina, S.Pt. Penata Muda ( III/a ) TMT 01-04-2009
14.Ir. Zedril Penata Tk. I ( III/d ) TMT 01-04 2009
15.Ir. Asra hadi Penata Tk. I ( III/d ) TMT 01-04-2009
16.Drh. Betty Indah Purnama Penata ( III/c ) TMT
01-04-2009
17.Syaiful Aslim, S.Pt. Penata Muda ( III/a ) TMT 01-04-2009
18.Novrizal Penata Muda Tk. I ( III/b) TMT 01-04-2009
19.Desrita Penata Muda Tk. I ( III/b) TMT 01-04-2009
20.Ir. Lazuardi Penata ( III/c) TMT 01-04-2009
21.Arman. A Pengatur ( II/c ) TMT 01-04-2009
22.Respoldi. U Pengatur Muda ( II/a ) TMT 01-04-2009
23.Ir. Efdal Kavri Penata ( III/c ) TMT 01-04-2009
24.Wirdayanti Penata Muda ( III/a ) TMT 01-04-2009
25.Refna Linda, S.Pt. Penata Muda ( III/a ) TMT 01-04-2009
26.Zulfahmi Pengatur Muda ( II/a ) TMT 01-06-2009
27.Ir. Syahrial Shah Pembina Tk. I ( IV/b ) TMT 01-06-2009
28.Ir. Arisman Agus Pembina Tk. I ( IV/b ) TMT 01-06-2009
29.Ir. Mardefli Pembina Tk. I ( IV/b ) TMT 01-06-2009
30.Rusmi Yandri Pengatur Muda ( II/a ) TMT 01-07-2009
31.Sepsi Penata Muda ( III/a ) TMT 01-07-2009
33.Suryati Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-07-2009
34.Refri Ceda SE Penata ( III/c ) TMT 01-07-2009
35.Ismet Pengatur Tk. I ( II/d ) TMT 01-07-2009
36.Rusli. R Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-08-2009
37.Ir. Faisal Penata ( III/c ) TMT 01-08-2009
38.Ir. Yunitasri Penata ( III/c ) TMT 01-09-2009
39.Drh. Nurhayati Penata ( III/c ) TMT 01-09-2009
40.Yuamren, S.Pt Penata Muda ( III/a ) TMT 01-09-2009
41.Bidmar Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-11-2009
42.Drh. Catri Eriyani Penata ( III/c ) TMT 01-10-2009
43.Evalina R, B.Ac Penata ( III/c ) TMT 01-10-2009
44.Ir. Harmonis Boer Pembina Tk. I ( IV/b ) TMT 01-10-2009
45.Drh. Enny Haswita Pembina Tk. I ( IV/b ) TMT 01-11-2009
46.Neng Aida, SE Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-11-2009
47.Eka Syawalia, S.Pt,MP Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-12-2009
48.Des Usman, SH Penata Muda Tk. I ( III/b ) TMT 01-01-2010
49.Nursyam Pengatur Tk. I ( II/d ) TMT 01-01-2010
V. Mutasi Pegawai
Pegawai Negeri Sipil yang mutasi dalam lingkup Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sesuai dengan atau setelah melalui prosedur yang ada seperti :
1.
Ir. Adli Wadi Penata Tk.I (III/d) Pindah ke Kabupaten Padang PariamanVI.Cuti
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan PNS dan semangat kerja sesuai dengan aturan yang ada maka PNS diberikan hak cuti, adapun PNS yang menjalani cuti Tahun 2005 adalah sebagai berikut :
Cuti Tahunan : 20
orang
Cuti Melahirkan : 2 orang
Cuti karena alasan penting : 5
orang
Cuti Tahunan :
Rusli, R Penata Muda Tk. I ( III/b ) Staf UPTD BLKKH
Diarni, S.Pt. Penata (III/c) Staf Bidang Bina Usaha
Elvina, S.Pt. Penata Muda (III/a) Staf Subag Program
Des Usman, SH Penata Tk.I (III/d) KTU UPTD BLKKH
Haifa Rasyid Penata Muda (III/a) Staf Keuangan
Ir. Yunitasri Penata (III/c) Staf Bidang Binausaha
Drh.H.Abdul Kahar S Pembiona Tk. I (IV/b) Staf
UPTD BLKKH
Ir. Syamriati Penata Tk.I (III/d) Kasubag Kepegawaian
Suhartini Penata Muda (III/a) Staf Subag Program
Yulita Hasmi, S.os Penata Tk.I (III/d) KTU UPTD BPPMT
Ir. FaisalPenata (III/c) Staf Bidang Penyuluhan
Yenziria Penata Muda Tk.I (III/b) Staf Subag Kepegawaian
Drh Nurhayati Penata (III/c) Kasi Klinik
Yusrizal, SE Penata Tk.I (III/d) Subag Keuangan
Drh. Abdul Kahar Pembina Tk.I (IV/b) Staf Ahli UPTD-BLKKH
Afrizal Arman, SP.t Penata (III/c) Staf Subdin Program
Ir. Yunitasri Penata Muda Tk.I (III/b) Staf Subdin Produksi
Haifa Rasyid Penata Muda (III/a) Staf Subag Keuangan
Cuti Melahirkan :
Sulastri Endang Rukmini,SE Penata Muda (IV/a) Staf Subag Keuangan
Nilna, S.Pt. Penata Muda (IV/a) Staf Bidang ProduksiCuti Alasan Penting :
Awaluddin SP.t Penata Muda (III/a) Staf Bidang Budidaya
Ir. Arisman AgusPembina Tk.I (IV/b) Sekretaris
Ir. Zedril Penata Tk. I (III/d) Kasi Penyuluhan dan Pelatihan
Ir. Fery Penata Tk. I (III/d) Staf Bidang Budidaya
Y e t n i Penata Muda Tk. I (III/b) Staf Subag Keuangan
VIII. Pegawai Yang Menerima Penghargaan (Satya Lancana Karya Satya)
Pada tahun 2009 tidak ada satupun pegawai Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang mendapatkan Penghargaan (Satya Lencana Karya Satya).
B. SUB BAGIAN KEUANGAN
I. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas
Tahun anggaran 2009 realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat sebesar Rp. 597.109.889,75 dari target sebesar Rp. 358.000.000,- (167%) dengan rincian tabel
Tahunan (Rp.) s/d Bulan yanglalu Bulan ini Jumlah s/dBulan ini 1
0 310,612,089.75 597,109,889.75 167% Penerimaan yg belum
II. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alaokasi anggaran pada Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2009 dari pproyek pembangunan maupun rutin dari APBN dan APBD sebesar Rp. 23.304.249.783,- dengan realiasasi sebesar RP. 21.682.292.375,- atau sebesar 93,04%. Untuk lebih lanjut dari alokasi dan realisasi anggaran tersebut dapat dilihat tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2 : Alokasi dan realisasi APBN
Program/Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. Ditjennak (DK+TP) 6.541.000.000 5.897.344.140 90,15
%
2. Ditjen PLA 300.000.000 292.390.900 97,46
%
3. Ditjen PPHP 635.000.000 590.070.250 92,92
%
Jumlah 7.476.000.000 6.779.805.290 90,69
%
Tabel 2.3 : Alokasi dan Realisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Jenis Belanja Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. Belanja Tidak Langsung 6.524.547.683 6.269.565.866 96,09
%
2. Belanja Langsung 9.303.702.100 8.632.921.219 92,79
%
Jumlah 15.828.249.783 14.902.487.085 94,15
%
Belanja tidak langsung dengan anggaran sebesar Rp. 6.524.547.683,-dialokasikan untuk belanja pegawai yang terdiri dari gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan PNS (Tunjangan daerah + THR).
Untuk belanja langsung dengan anggaran sebesar p. 9.303.702.100,-dialokasikan untuk 11 program kegiatan, sebagai berikut :
No. Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 1.052.597.100 895.329.341 81,41
2 Program Peningkatan sarana
dan Prasarana Aparatur 352.732.500 315.255.785 90,75
3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur 38.200.000 34.113.000 87,97
4 Program Peningkatan
Kapasitas SDM Aparatur 43.669.400 31.246.000 71,55
5 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
6 Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan
1.069.692.500 1.045.927.50
0
95,01
7 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Ternak
1.187.558.900 1.150.517.95
0 95,21
8 Program Peningkatan produksi
Haqsil Peternakan 4.615.530.200 4.304.361.298 87,19
9 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil produksi peternakan
252.648.000 206.937.900 85,58
10 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
500.933.500 474.092.720 88,75
11 Program Pengembangan
kawasan Sentra Produksi / Agropolitan
54.640.000 46.777.500 85,68
C. SUB BAGIAN PROGRAM
Sumber Dana APBN
1. Penyusunan RKAKL
Kegiatan ini berupa pertemuan dalam rangka penyusunan RKAKL/DIPA 2010 sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan.
Tujuan kegiatan untuk mensosialisasikan Tata cara Penyusunan RKAKL 2009 sesuai rambu-rambu yang ditetatapkan sehingga di hasilkanlah RKAKL Tahun 2010.
2. Koordinasi dan Sinkronisasi Program/ Kegiatan Pembangunan
Peternakan
Kegiatan ini berupa pertemuan dalam rangka koordinasi dan singkronisasi Pelaksanaan Program/ kegiatan dengan narasumber dari Pusat.
Tujuannya untuk mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program/ kegiatan dari satuan kerja Dinas Peternakan Propinsi dan Dinas Peternakan/ yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota se Sumatera Barat sesuai dengan arah dan kebijakan dari Pusat.
Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya program kerja Pembangunan Peternakan yang bersinergi antara Dinas Peternakan Propinsi dengan Dinas Peternakan/ yang menangani fungsi peternakn Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat.
3. Penyusunan Buku Juklak/Juknis
Kegiatannya berupa penyusunan buku/juklak/juknis kegiatan DIPA satuan kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2009.
Hasil dari kegiatan ini adalah terdapatnya juklak/juknis sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahun 2009
4. Penyusunan Profil Peternakan Sumatera Barat
Kegiatannya berupa penyusunan Buku profil Usaha Agribisnis Sapi Potong di Sumatera Barat.
Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya buku profil usaha agribisnis sapi potong di Sumatera Barat.
5. Pengelolaan Jaringan Informasi Data Peternakan dan Internet Kegiatan ini berupa pengelolaan informasi data peternakan secara melalui jaringan tanpa kabel dalam bentuk WLAN yang dapat diakses/dimanfaatkan pada setiap unit kerja dilingkungan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, guna mempercepat penyajian informasi data dan layanan kepada masyarakat.
Hasil kegiatan ini Tersedianya jaringan informasi/data peternakan yang sudah online untuk Sekretariat, semua bidang dan UPTD Lingkup Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.
6. Pembuatan Buku Statistik
Kegiatan ini berupa pembuatan buku data statistik Peternakan Sumatera Barat yang diawali dengan beberapa tahapan yaitu: Pembuatan petunjuk teknis pelaksanaan, penggandaan formulir, supervisi ke kabupaten/ kota, penyebaran formulir ke kecamatan oleh petugas kabupaten/kota, menghimpun, mengolah analisa/verifikasi data, penyusunan buku statistik peternakan Sumatera Barat.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi yang terkelola secara baik, terkoordinasi serta dapat dimanfaatkan pemakai secara mudah dan tepat waktu.
Hasil kegiatan yaitu tersedianya data statistik peternakan sebagai data bahan untuk perencanaan Pembangunan Peternakan yang akan diterbitkan pada bulan April 2009.
Secara rinci dapat dilihat data Populasi, Produksi, Konsumsi, dan Pemotongan Ternak dapat dilihat pada Lampiran.
7. Survey Karkas Nasional Parameter Karkas Ternak Unggas
Kegiatan survey ini terlaksanana melalui kerjasama Dinas Peternakan Sumatera Barat dengan Tim Pakar dari Pusat Kajian Peternakan dan Perikanan Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Sampel karkas unggas yang diperoleh dari pasar tradisional, RPA dan RPU ketersediaannya terbatas sesuai dengan Pedoman Umum namun dapat hal ini diatasi dengan ketepatan waktu pengambilan sampel berikutnya setiap periode. Data karkas unggas yang diperoleh untuk setiap komoditi ternak relatif lebih tinggi dari hasil SPN yaitu 68 % (Sensus Peternakan Nasional) tahun 2006.
a. Ayam Broiler
karkas ayam broiler yaitu 67% dan hasil Statistik Peternakan Nasional yaitu 68%. Hasil survey ini relative sama dengan persentase yang ditampilkan oleh Rose (1997) yaitu 73,7%.
b. Ayam Petelur Afkir
Pada komoditi ayam petelur didapatkan berat hidup rata-rata 1721 g/ekor, persentase karkas 63,34%, daging 32,94 dan jeroan 9,68% seperti yang ditampilkan pada Tabel 6 dan7 di atas. Persentase ini menggambarkan karkas yang masih dibawah standar karkas ayam petelur yang didapatkan oleh Rose (1997) yaitu 66,5%.
c. Ayam Kampung
Rata-rata berat hidup ayam kampung pada beberapa kota/kabupaten terpilih adalah 1150 g/ekor, karkas 68.00%, daging 35.16 %, jeroan 11.0% dan edible offal 8.31% serta non karkas seperti bulu, kaki yaitu 12.74%
d. Unggas Itik
Dari Komposisi karkas unggas yang diambil dari sampel beberapa kota/kabupaten terpilih menunjukkan bahwa berat hidup itik adalah 1322 g/ekor, persentase karkas 64.2%, daging 33.3%, jeroan 13.0%, edible offal 9.8% dan non edible offal 13.0%
8. Rapat Monev dan Monev Program/Kegiatan
Kegiatan ini berupa pertemuan dan monitoring ke kabupaten/kota, Evaluasi Bulanan yang diselenggarakan setiap bulan bertempat di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. Peserta pertemuan adalah semua sub Dinas/UPTD lingkup Dinas Peternakan, Kepala Dinas/PPK Dinas Perternakan/yang menangani fungsi Peternakan kabupaten/kota se-Sumatera Barat dan monitoring ke kabupaten/ kota.
Tujuan kegiatan memonitor/ evaluasi pelaksanaan pembangunan peternakan secara berkala, permasalahan yang dihadapi untuk dicarikan solusinya.
Hasil dari Pelaksanaan kegiatan satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat pada akhir tahun fisik mencapai 99,27%, keuangan 91,19%. Kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2. Penyusunan Laporan Tahunan
Kegitan ini berupa penyusunan laporan dan perbanyakan laporan akhir/ tinjauan hasil tahunan pada kegitan DIPA Satker Dinas Peternakan tahun 2009 yang bersumber dana dari Dekosentrasi Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian.
Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui hasil Pembangunan Peternakan yang telah dicapai dari dana DIPA Satker Ditjen Peternakan.
Hasil dari kegiatan ini adalah terdapatnya laporan akhir/tahunan tinjauan hasil kegiatan satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat (06) Tahun 2009.
3. Evaluasi Kinerja Kegiatan
Jenderal Peternakan. Dinas Peternakan dan Pihak ke III melaksanakan sesuai dengan instrumen yang telah disediakan. Pelaksanaan evaluasi kinerja ini sebagai berikut :
I. Kegiatan Pokok Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas
Bibit Ternak
1. Kegiatan Pokok Peningkatan ketersediaan bibit ternak pada
tahun 2008 dan tahun 2009 nilainya baik.
2. Kegiatan Pokok Peningkatan kualitas bibit ternak tahun 2008
dan tahun 2009 nilainya cukup
3. Kegiatan pokok peningkatan ketersediaan bibit unggul
ternak (UPT) tahun 2008 nilainya kurang dan tahun 2009 nilainya baik
4. Kegiatan Pokok Peningkatan Ketersediaan Benih tahun 2008
baik dan tahun 2009 cukup
5. Secara keseluruhan pencapaian tujuan peningkatan kulaitas
dan kuantitas bibit ternak di Sumatera barat tahun 2008 dan 2007 nilainya cukup.
II. Kegiatan Pokok Pengembangan Budidaya Untuk
Meningkatkan Populasi Produktivitas dan Produksi Ternak
1. Kegiatan pokok peningkatan populasi ternak tahun 2008 dan tahun 2009 nilainya cukup
2. Kegiatan pokok peningkatan produksi dan produktifitas
ternak tahun 2008 sangat baik dan tahun 2009 nilainya baik
3. Kegiatan Pokok pengembangan budidaya ternak 2008 cukup
dan tahun 2009 nilainya juga cukup
4. Kegiatan pokok peningkatan ketersediaan pakan tahun 2008
cukup dan tahun 2009 nilainya baik
5. Kegiatan pokok peningkatan ketersediaan alat dan mesin peternakan nilai pada tahun 2008 cukup dan tahun 2009 nilainya baik
6. Secara keseluruhan pencapaian tujuan pengembangan
budidaya untuk meningkatkan populasi tahun 2008 baik dan tahun 2009 nilainya juga baik
III. Kegiatan Pokok Peningkatan dan Mempertahankan
Status Kesehatan Hewan.
1. Kegiatan pokok pencegahan pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan tahun 2008 nilainya baik dan tahun 2009 cukup
2. Kegiatan Pokok Fasilitasi Perdagangan Hewan dan
Pengawasan Obat Hewan tahun 2008 dan tahun 2009 nilainya sangat baik
3. Kegiatan pokok penguatan infrastruktur dan kelembagaan keswan tahun 2008 kurang dan tahun 2009 cukup
4. Secara keseluruhan pencapaian tujuan peningkatan dan
mempertahankan status kesehatan hewan tahun 2008 nilainya baik dan tahun 2009 nilainya cukup.
IV. Kegiatan Pokok Peningkatan Jaminan Keamanan
Pangan Hewan Yang Asuh
1. Kegiatan pokok pengendalian zoonosis tahun 2008 nilainya kurang dan tahun 2009 cukup
2. Kegiatan pokok peningkatan ketersediaan pangan hewan yang ASUH tahun 2008 nilainya cukup dan tahun 2009 cukup
4. Kegiatan pokok peningkatan pelayanan prima tahun 2008 nilainya baik dan tahun 2009 baik.
5. Secara keseluruhan pencapaian tujuan peningkatan jaminan keamanan pangan hewani yang ASUH tahun 2008 nilainya cukup dan tahun 2009 cukup
V. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Prima Pada
Masyarakat Peternakan
1. Kegiatan pokok peningkatan kapabilitas SDM tahun 2008 nilainya sangat baik dan tahun 2009 cukup
2. Kegiatan pokok pengembangan sistim perencanaan dan pengawasan tahun 2008 nilainya baik dan tahun 2009 sangat baik 3. Kegiatan pokok pengembangan data dan sistim informasi
peternakan tahun 2008 baik dan tahun 2009 baik.
4. Kegiatan pokok pengembangan kelembagaan peternakan tahun 2008 nilainya cukup dan tahun 2008 kurang
5. Kegiatan pokok peningkatan efektifitas sistim penganggaran tahun 2008 nilainya cukup dan tahun 2009 sangat baik
6. Secara keseluruhan pencapaian tujuan peningkatan pelayanan prima pada masyarakat peternakan tahun 2008 nilainya baik dan tahun 2009 cukup
Secara Nasional Agregasi untuk setiap tujuan didapat nilai evaluasi kinerja pembangunan peternakan adalah sebagai berikut:
Peningkatan Kualitas dan kuantitas bibit ternak adalah baik
Pengembangan Usaha budidaya untuk meningkatkan populasi,
produktifitas adalah baik
Peningkatan dan mempertahankan status kesehatan hewan
cukup
Peningkatan jaminan keamanan pangan hewan yang ASUH
Cukup
Peningkatan Pelayanan Prima pada masyarakat peternakan
nilainya cukup.
Secara Nasional Agregasi untuk setiap tujuan didapat nilai monitoring pembangunan peternakan tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Peningkatan Kualitas dan kuantitas bibit ternak adalah 61,16
Pengembangan Usaha budidaya untuk meningkatkan populasi,
produktifitas adalah 64,55
Peningkatan dan mempertahankan status kesehatan hewan
52,79
Peningkatan jaminan keamanan pangan hewan yang ASUH
43,92
Peningkatan Pelayanan Prima pada masyarakat peternakan
nilainya 51,68
Hasil evaluasi SMD dan LM3 terhadap program P2SDS dimana kedua program tersebut telah memberikan kontribusi cukup besar dalam pencapaian tujuan program P2SDS. Pada tahun 2008 Sumbar memperoleh 29 paket yang tersebar di 12 Kab/ Kota dengan jenis komoditas ternak yang dikembangkan adalah sapi potong untuk tujuan pembibitan dan penggemukan. Sedangkan pada tahun 2009 Sumbar mendapatkan 66 paket SMD yang mayoritas komoditasnya adalah sapi bibit dan sapi potong.
Hasil evaluasi Restrukturisasi Perunggasan Nasional, dimana untuk meningkatkan kinerja perunggasan Sumatera Barat telah dilakukan beberapa program dan kegiatan antara lain :
- Pertemuan pengembangan pola kemitraan dan pemasaran ayam potong
- Pemberdayaan ekonomi rakyat melalui dana APBD tahun 2000-2005
- Mendorong beroperasinya RPU Modern - Peningkatan teknologi produksi ternak ayam - Peningkatan teknologi pakan
- Pengembangan pemasaran - Pengembangan pasca panen - Pengembangan kelembagaan
- Program ini terus ditingkatkan sampai tahun 2009, baik volume maupun anggarannya.
Hasil evaluasi Restrukturisasi Persusuan. Kegiatan ini dilakukan dengan menjadikan sapi perah sebagai komoditas ternak harapan bagi Sumatera barat. Disamping itu dilakukan sosialisasi tentang sapi perah dan potensi daerah yang cukup memadai untuk pengembangannya. Untuk mempercepat perkembangan usaha telah dilakukan fasilitasi kepada investor. Dari kegiatan ini telah terjadi investasi usaha peternakan sapi perah di Sumbar, khususnya Kab. Tanah Datar. Pada tahun 2007 jumlah sapi perah sebanyak 688 ekor meningkat dari 608 ekor pada tahun 2005. Produksi susu sapi perah dan kerbau tahun 2007 sebanyak 3.043.029 kg, meningkat dari 2.505.627 kg tahun 2006. pada tahun 2008 produksi susu sapi mencapai 1.175.040 kg dan susu kerbau 2.033.974 kg.
Hasil evaluasi Penanggulangan Avian Influenza, dimana pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dikoordinasikan, ternak terlindungi dari penyakit flu burung (AI) dan terjaminnya kesehatan masyarakat veteriner. Pada tahun 2008 telah dilalokasikan 1.500.000 dosis vaksin AI. Dari jumlah tersebut telah direalisasikan sebanyak 709.693 dosis. Disamping itu juga sudah dialokasikan 4.500 liter desinfektan dan terealisir sebanyak 1.787 liter.
Sumber Dana APBD
1. Program Peningkatan Produksi Peternakan (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumbar)
Tujuan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan adalah Menjelaraskan hasil rancanagan usulan Kabupaten/Kota dengan kegiatan yang menjadi prioritas Propinsi dan Nasional, serta menyelaraskan sasaran yang akan dicapai dimasing-masing Kabupaten/Kota dan membahas rancangan Alokasi kebutuhan anggaran yang realistis.
Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya program/kegiatan prioritas pembangunan peternakan tahun 2009
2. Worshop Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumbar
Dana yang tersedia untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 53.060.000,-Kegiatan ini diikuti oleh 32 orang peserta (19 orang peserta dari Kab./Kota dan 11 orang dari Propinsi)
Hasil dari kegiatan ini adalah :
-
Petugas perencanaan mengerti dan memahami dalam menyusun program/ kegiatan pembangunan peternakan.-
Tersusunnya program/ kegiatan prioritas pembangunan Sumatera Barattahun 2009.
- Tersedianya Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Tersedianya Term Of Reference (TOR)/ Kerangka Acuan Kerja ( KAK)
3.
Pembuatan Buku Data BaseKegiatannya melalui beberapa tahapan yaitu; pengumpulan pengolahan dan entry data informasi peternakan tahun 1999 sampai tahun 2008, entry data dan penyusunan konsep data base, selanjutnya akan didistribusikan kepada pihak yang memerlukan.
Tujuan kegiatan untuk memeperoleh data base peternakan tahun 1999 s/d 2008 yang merupakan bank data selama rentang 10 tahun sehingga data base peternakan selalu tersedia dan dapt dimanfaatkan oleh pengguna data.
Hasil dari kegiatan ini tersedianya data dan informasi potensi peternakan seri 1999 s/d 2008.
4. Verivikasi dan Validasi Data
Pelaksanaan Kegiatan:
Kegiatan ini diikuiti oleh peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari petugas yang menangani bidang data statistik peternakan (19 orang dari Kab./Kota dan 6 orang dari propinsi)
Materi dalam Pertemuan ini adalah :
1. Peranan sistim informasi data peternakan dalam proses perencanaan dan evaluasi program pembangunan peternakan.
2. Pembahasan hasil pengumpulan dan pengolahan data peternakan tahun 2008
Tujuan Kegiatan ini adalah :
1. Mempertemukan unsur-unsur yang berperan dalam pemgumpulan, pengolahan, analisa data dan informasi peternakan dalam upaya kesamaan persepsi serta meningkatkan koordinasi jajaran perstatistikan peternakan antar provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Mengkaji, menganalisa dan sekaligus menetapkan data dan informasi peternakan, terutama data populasi, pemotongan ternak, produksi dan konsumsi hasil ternak sebagai data statistik peternakan Sumatera Barat.
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Kesepakan untuk menerma hasil pengumpulan , pengolahan peternakan tahun 2008 sebagai data final bagi data statistik peternakan Sumatera Barat Tahun 2008.
b. Peningkatan ketersediaan data peternakan yang lebih akurat dan valid melalui penerapan metoda pengumpulan, pengolahan data secara benar dan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Hasil pertemuan yaitu :
1. Para peserta bersepakat untuk setuju dan menetapkan data statistik peternakan Sumatyera Barat dari hasil pengumpulan dan pengolahan data peternakan Kab./Kota tahun 2008 setelah melalui pembahasan dan koreksi pada beberapa hal, selanjutnya akan dijadikan data peternakan Sumatera Barat Tahun 2008 yang berlaku dan dipergunakan secara resmi.
2. Dengan segala keterbatasan dana, tenaga dan infrastruktur diharapkan kita tetap mengupayakan dalam penyediaan data/informasi peternakan yang objektif, up to date dan akurat serta mudah diakses oleh penentu kebijakan atau masyarakat umum serta bertahap dapat diujudkan data peternkan menjadi satu atap.
3. Memotivasi aparatur dalam berbudaya teknologi informasi serta memanfaatkan informasi dengan memanfaatkan web/internet.
4. Dalam upaya penigkatan kinerja dan kompetensi pengelola data peternakan harus dilakukan bimbingan teknis/pelatihan metodologi pengumpulan dan pengolahan data bagi petugas pengelola data kecamatan.
5. Perlunya dilaksanankan verifikasi dan validasi data peternakan pada tingkat Kab./Kota sehingga akan meningkatkan validasi data yang disajikan.
6. Guna mewujudkan keterpaduan sistim informasi data peternakan serta meningkatkan motivasi/semangat kerja pengelola data sangat diperlukan peran yang lebih dominan dari Kab./Kota terutama dalam pengalokasian anggaran yang cukup memadai dari dana APBD Kab./Kota sementara Dinas Peternakan Provinsi tetap berupaya memfasilitasi dalam mendorong peningkatan validasi data yang disajikan baik melalui dana APBN maupun APBD Provinsi.
8. Peningkatan koordinasi Dinas Peternakan Propinsi, Dinas Kab./Kota bersama BPS Provinsi, BPS Kab./Kta serta Bappeda sehingga pelaksanaan kegiatan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data serta serta pemantauan ke lapangan dapat dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi secara baik. Dengan demikian diharapkan nantinya penyelesaian permasalahan dan rencana tindak lanjut dapat disesuaikan/disinkronkan.
9. SPN yang menghasilkan data parameter teknis dan parameter produktifitas sangat diperlukan dalam perhitungan estimasi populasi, produksi ternak. Dinas Kab./Kota akan mendukung pelaksanaan SPN-08 yang direncanakan sebanyak 621 blok sensus pada 19 Kab./Kota di Sumatera Barat. Segi teknis kegiatan pelaksanaan SPN, dinas provinsi dan dinas Kab./Kota agar saling berkoordinasi dengan BPS setempat dan instansi terkait lainnya baik segi oerencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/evaluasi kegiatan.
10.Soft ware telah disampaikan ke Kab./Kota mengenai perhitungan data peternakan ternyata pengisiannya oleh petugas di daerah masih mengalami kesulitan, terutama pada beberapa rumus dalam perhitungan produksi, konsumsi ternak/hasil ternak. Software tersebut akan terus disempurnakan sehingga dapat dipakai pada pengisian data tahun depan (2010).
5. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan ini berupa monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan peternakan propinsi Sumatera Barat dan kemudian diwujudkan dalam bentuk laporan.
Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya laporan kegiatan pembangunan peternakan Provinsi Sumatera Barat.
6. Kegiatan- kegiatan rutin lainnya
Melaksanakan Rapat Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan Propinsi Sumatera Barat setiap bulan.
Membuat Laporan Bulanan/Triwulan Program/Kegiatan Pembangunan
Peternakan.
Laporan yang masuk dari setiap Program/Kegiatan Lingkup Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat baik sumber dana APBN maupun APBD direkap dan disampaikan pada Gubernur Sumatera Barat sebelum tangggal 10 pada setiap bulannya.
Membuat Laporan Tahunan Tahun 2009, laporan ini mencakup kegiatan rutin dan pembangunan. Laporan tahunan ini dibuat setiap tahun. Bahan-bahan laporan berasal dari semua Bidang, Sekretariat dan UPTD lingkup Dinas Peternakan
Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP Tahun 2009)
Membuat bahan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2009
Mempersiapkan laporan kegiatan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera
Membuat Laporan penyelenggaraan Tugas yang merupakan bahan pertanggung Jawaban Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.
Membuat Laporan Evaluasi Kinerja Tahun 2009