• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusdatinaker

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusdatinaker"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

REKAP INSTRUKTUR SWASTA MENURUT SEKTOR TAHUN 2017

Rekap Instruktur dari LPK Swasta yang teregistrasi di Direktorat Bina Kelembagaan : 3438 Lembaga.

No. Sektor LPK

Swasta

Jumlah Instruktur (*) Laki - laki Perempuan Jumlah

1 BAHASA 686 499 809 1.308

2 BISNIS - MANAJEMEN 504 193 216 409

3 JASA - KONSULTASI - PERDAGANGAN 1.987 315 1.749 2.064

4 KEBUDAYAAN - PARIWISATA - SENI 68 15 7 22

5 KESEHATAN 323 72 346 418

6 KETENAGAKERJAAN 82 55 34 89

7 KONSTRUKSI 51 38 4 42

8 LISTRIK - PERTAMBANGAN - ENERGI 155 49 4 53

9 OTOMOTIF 366 478 14 492

10 PERHUBUNGAN - TELEKOMUNIKASI 19 2 6 8

11 PERTANIAN - PERIKANAN 344 48 136 184

12 TEKNIK LAS 79 67 6 73

13 TEKNIK MANUFAKTUR 34 36 0 36

14 TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI 1.281 1.683 654 2.337

TOTAL (**) 4.259 5.480 9.739

Sumber: Direktorat Bina Intala, Ditjen Binalattas, data s/d Maret 2017 Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan TKDN di PUPR saat ini, Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi yang memiliki tupoksi dalam pembinaan produk dalam

Kita berharap semua jerih payah baik peserta maupun panitia dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, bisa membawa perubahan bagi bangsa ini, perubahan bahwa

21/PRT/M/2010 tanggal 31 Desember 2010, tentang Organisasi dan tata Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, yang

aturan mengenai jalan tol. Standar pelayanan minimum menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16/PRT/M/2014 adalah ukuran jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol, dimana dalam pasal 3 (tiga) tertuang pernyataan agar pelaksanaan dan pemeliharaan jalan tol bisa memuaskan pengguna jalan tol. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol dilaksanakan bersama-sama oleh Direktorat Jenderal Bina Marga kususnya Direktorat Jalan Bebas Hambatan dengan Badan Pengatur Jalan Tol. Proses pemenuhan SPM tahunan harus dipenuhi minimal 2 tahun sekali oleh Badan Usaha Jalan Tol sebagai pihak pemegang konsesi jalan tol. Walaupun dalam prakteknya pemenuhan SPM harus dilakukan setiap saat oleh BUJT agar terpenuhinya keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan seperti tidak ada lubang disepanjang perkerasan. Kegiatan pemenuhan SPM sendiri terdiri dari kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan fasilitas jalan tol serta peraturan dalam menggunakan jalan tol. Substansi pemenuhan SPM terdiri dari 8 indikator yaitu kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, Unit pertolongan/ penyelamatan dan bantuan pelayanan, lingkungan dan Tempat Istirahat (TI), dan Tempat Istirahat dan Pelayanan