• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Implementasi P3DN 28112022

N/A
N/A
ari hakim

Academic year: 2024

Membagikan "3. Implementasi P3DN 28112022"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disaintina Ari Nusanti, ST, MT.

Kasubdit Kelembagaan, Material, Peralatan, dan Usaha Jasa Konstruksi Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi

Implementasi Kebijakan Tingkat Komponen

Dalam Negeri (TKDN) di Kementerian PUPR

Senin, 28 November 2022

(2)

OUTLINE

Kebijakan dan Regulasi P3DN Nasional

Kebijakan dan Regulasi P3DN Jasa Konstruksi dan Kementerian PUPR

Komitmen Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri di Kementerian PUPR TA 2022 dan Forum Temu Bisnis (Business Matching)

Kebijakan dan Regulasi Kedepan

Hasil Reviu Pelaksanaan Verifikasi Capaian TKDN

(3)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Kebijakan dan Regulasi P3DN Nasional

(4)

“AKU CINTA PRODUK INDONESIA”

Tim Gernas BBI dibentuk untuk lebih

mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah termasuk Industri Kecil dan Menengah, yang sebelumnya telah dilakukan peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada tanggal 14 Mei 2020.

Dari masa ke masa,

Slogan/jargon “cinta produk Indonesia”

senantiasa digaungkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Yang terbaru...

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2021

tentang Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang

ditandatangani pada tanggal 08 September 2021

(5)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Apa itu Produk Dalam Negeri?

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018

--- ...-~---

======.

z.~rr.== ----

=-.:.=..."::;..'1:w.i"':".!:=---

..-

--- •

ti/!!:.__

__

___

._,,__

_

diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang

BERINVESTASI DAN BERPRODUKSI di Indonesia

Kewajiban penggunaan PDN sesuai besaran komponen dalam negeri pada setiap barang/jasa yang

PRODUK DALAM

NEGERI

(Pasal 1 PP 29/2018)

menggunakan seluruh atau sebagian

TENAGA KERJA

warga negara Indonesia (pasal 87 Ayat 1 UU No 3/2014)

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besaran kandungan dalam negeri pada Barang, Jasa, atau Gabungan Barang dan Jasa.

(pasal 1 PP 29/2018)

menggunakan

BAHAN BAKU ATAU KOMPONEN yang seluruh atau sebagian

berasal dari dalam negeri

Barang dan Jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang:

ditunjukkan dengan nilai tingkat

komponen dalam negeri (TKDN)

. .

Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) adalah nilai penghargaan

yang diberikan kepada perusahaan industri yang berinvestasi

dan berproduksi di Indonesia

(6)

MULTIPLIER EFFECT BELANJA PRODUK DALAM NEGERI

(7)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

ISU STRATEGIS P3DN

Prinsipnya 2 hal:

• Bagaimana meningkatkan belanja PDN?

• Bagaimana menekan belanja IMPOR?

Pendekatan 3 Kerangka Strategi:

• Kebijakan dan Regulasi

• Kelembagaan/Institusi

• Pendanaan

Slide berikutnya…

(8)

3 KERANGKA STRATEGI P3DN

Kebijakan dan Regulasi

Kelembagaan/

Institusi Pendanaan

• Penerapan Regulasi Eksisting

• Perubahan/Revisi Regulasi yang tidak sesuai/menghambat

• Business matching 

mempertemukan supply dan demand

• Integrasi sistem informasi

• Pemantauan dan

pengawasan/audit berkala

• Penerapan sanksi

• Pembentukan Tim Nasional P3DN

• Pembentukan Tim P3DN di tiap K/L/PD dan BUMN

• Kemenkomarves  Ketua Tim Nasional

• LKPP  E-katalog

• Kemenperin  sertifikasi TKDN

• KemenkoUKM  produk UMKK

• BPKP  Lembaga pengawas

• Kemenkeu  MonSAKTI

• Komitmen belanja PDN tiap K/L/PD dan BUMN min. 40%

• Pembatasan belanja impor maks. 5% pada tahun 2023

• Penerapan pemberian

preferensi harga PDN pada PBJ Pemerintah

• Kewajiban pembelian barang dengan nilai TKDN (min. 25%) +BMP ≥ 40%

• Penerapan TKDN pada PHLN

(9)

Sumber: Kementerian Perindustrian

AMANAT UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2014

TENTANG PERINDUSTRIAN

(10)

PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018

TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI

(11)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Pengawasan dan Sanksi

Sesuai PP No. 29 Tahun 2018 dan Perpres No. 16 Tahun 2018

(12)

Kebijakan Pengendalian Non Produk Dalam Negeri (Impor)

(13)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

ARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Bali, 25 Maret 2022

Belanja PDN dan UMKM sangat pentingdi tengah kondisi perekonomian yang melesu akibat pandemi Covid-19 dan perang yang memicu inflasi;

Pada Tahun 2022, Bapak Presiden menargetkan penyelesaian komitmen pemanfaatan Rp 400 Triliun (Rp 200 Triliun dari 10 K/L dengan APBN terbesar dan Rp 200 Trilun dari APBD) untuk produk dalam negeri dan UMKM pada akhir Mei 2022. Belanja dari K/L/PD ini dapatmenstimulus pertumbuhan ekonomisebesar 1,71%, dan belanja BUMN sebesar 0,4%;

K/L/PD dan BUMN dilarang belanja impor terhadap produk yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri;

Semua produsen produk dalam negeri dan UMKM didorong untuk terdaftar pada e-katalog LKPP. Saat ini sudah terdaftar 176 ribu produk, dan akhir tahun 2022 diharapkan 1 juta produk sudah terdaftar pada e-katalog;

Perizinan seperti SNI untuk produk dalam negeri dan UMKM agar prosesnya dipermudah dan sederhana sehingga dapat segera terdaftar pada e-katalog;

Para Pimpinan K/L dan BUMN yang tidak patuh akan dikenakan sanksi reshuffle dan bagi Perangkat Daerah akan dikenakan sanksi pemotongan DAK dan DAU; dan

Menteri Keuangan dan BPKP mengawasi transaksi belanja produk dalam negeri dan UMKM dan melaporkannya setiap hari kepada Bapak Presiden.

Pengarahan Presiden RI Tentang Aksi Afirmasi Bangga

Buatan Indonesia

Bali, 25 Maret 2022

(14)

 K/L/PD dan BUMN dilarang belanja impor terhadap produk yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri;

 Semua produsen produk dalam negeri dan UMKK didorong untuk terdaftar pada e-katalog LKPP (target satu juta produk lokal tercapai pada tahun 2022)

 Pemda seluruh Indonesia diwajibkan meningkatkan jumlah produk unggulan daerah masing-masing;

 Perizinan seperti SNI untuk produk dalam negeri dan UMKK agar prosesnya dipermudah dan sederhana;

 Sanksi reshuffle bagi para pimpinan K/L dan BUMN serta sanksi pemotongan DAK dan DAU bagi Perangkat Daerah yang tidak patuh;

 Pada bulan September 2022 atau paling lambat bulan Oktober 2022 akan dilakukan evaluasi terhadap realisasi belanja PDN dari K/L/PD dan BUMN sesuai komitmen belanja PDN masing-masing.

Jak arta, 24 Mei 2022

Arahan Bapak Presiden RI

pada acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia

JCC, 24 Mei 2022

(15)

Sumber: Kemenko Marves

Arahan Menko Marves terkait

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)

(16)

Arahan Menko Marves pada Business Matching Tahap IV Bali, 6 Oktober 2022

Realisasi komitmen belanja PDN TA 2022

Penggunaan KKPD pada Januari 2023

Belanja impor maksimal 5%

Pengesahan RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Penilaian Belanja PDN untuk Indikator Reformasi Birokrasi

Komitmen Aksi Afirmasi Kedepan

(17)

Sumber: Kementerian Perindustrian

Arahan Menteri Perindustrian pada Business Matching Tahap IV Bali, 6 Oktober 2022

Strategi Percepatan Sertifikasi TKDN:

Memperbanyak Asesor dan Lembaga Verifikasi

(Telah terbit Permenperin Nomor 43/2022 dalam mendukung percepatan sertifikasi TKDN dengan membuka seluas-luasnya kesempatan bagi Instansi/Lembaga Pemerintah, BUMN, dan Swasta);

Menyederhanakan sertifikasi TKDN untuk industri kecil

(Permohonan Sertifikasi TKDN IK dan Penginputan Data melalui SIINas  Verfifikasi TKDN IK  Print Mandiri Sertifikat TKDN );

Penguatan data suplai produk dalam negeri

(Saat ini, pendaftaran sertifikasi TKDN dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

Pengguna/PPK dapat memperoleh informasi produk

yang sudah ber-TKDN dan produk yang sudah

diproduksi di dalam negeri).

(18)

Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022

Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (1/2)

1. Menetapkan dan/atau mengubah kebijakan dan/atau peraturan perundang-undangan untuk mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan pemberdayaan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi.

2. Merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang menggunakan produk dalam negeri di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

3. Merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen) nilai anggaran belanja barang/jasa untuk menggunakan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri.

4. Mendukung pencapaian target belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 paling sedikit Rp400.000.000.000.000 (empat ratus triliun rupiah) untuk produk dalam negeri dengan prioritas produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi.

5. Membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim P3DN) pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

6. Menyusun roadmap strategi peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi, termasuk roadmap peningkatan jumlah produk dalam negeri menuju 1.000.00O (satu juta) produk tayang dalam Katalog Elektronik.

7. Menyampaikan program pengurangan impor paling lambat pada tahun 2023 sampai dengan 5% (lima persen) bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang masih melakukan pemenuhan belanja melalui impor.

8. Menggunakan produk dalam negeri yang memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling sedikit 25% (dua

puluh lima persen) apabila terdapat produk dalam negeri dengan penjumlahan nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat

Perusahaan minimal 40% (empat puluh persen).

(19)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022

Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (2/2)

9. Mendorong percepatan penayangan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi pada Katalog Sektoral/Katalog Lokal.

10. Mengumumkan seluruh belanja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan BaranglJasa Pemerintah dan mengisi E-Kontrak pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

11. Mencantumkan syarat wajib menggunakan produk dalam negeri dan produk yang dihasilkan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi/Industri Kecil dan Menengah/Artisan pada semua kontrak kerja sama.

12. Menghapuskan persyaratan yang menghambat penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

13. Mengalihkan proses pengadaan yang manual menjadi pengadaan secara elektronik paling lambat tahun 2023.

14. Melakukan kolaborasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dengan mengupayakan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi menjadi bagian dari rantai pasok industri global.

15. Memberikan preferensi harga dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk pembelian produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

16. Melakukan integrasi data dan informasi mengenai produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan

Koperasi melalui penerapan Satu Data Indonesia (SDI) dalam rangka mendukung kebijakan berbasis data dalam

pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai kerangka Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

(20)

Keppres Nomor 24 Tahun 2018 tentang

Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Dalam rangka pelaksanaan peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri,

Pemerintah Pusat membentuk Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri yang biasa disebut dengan Tim Nasional P3DN

Ketua: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Wakil Ketua: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ketua Harian: Menteri Perindustrian

Anggota: 1. … 2. … 3. … 4. … 5. … 6. … 7. …

8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 9. …

… 21. …

Sekretaris: Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

(21)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Keputusan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Nomor 52 Tahun 2022 tentang Tim Kelompok Kerja Nasional

Kelompok Kerja Pemantauan

Kelompok Kerja TKDN

Kelompok Kerja Sosialisasi

9 Mei 2022

(22)

SE LKPP tentang Pelaksanaan E-Purchasing Katalog Laptop PDN Hasil

Konsolidasi Pengadaan Laptop PDN secara Nasional TA 2022

(23)

Sumber: Kemenko Marves

Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa

• Konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri untuk keperluan TIK dan media pendidikan dan administrasi perkantoran meningkatkan efisiensi hingga 27,9% dan 29,7%;

• Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD) dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam

proses pembayaran pengadaan barang/jasa.

(24)

Kebijakan dan Regulasi P3DN Jasa Konstruksi dan

Kementerian PUPR

(25)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Regulasi Penggunaan Produk Dalam Negeri

di bidang Jasa Konstruksi dan Kementerian PUPR

UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 2/2017 j.o PP No.14 Tahun

2021 (Ps.26A-26D)

Pasal 25

(2) Sumber daya konstruksi mengutamakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan yang terdiri atas:

a. Sumber daya material;

b. Sumber daya peralatan;

c. Sumber daya teknologi; dan d. Sumber daya manusia.

Pasal 26

(1) Sumber daya material dan peralatan

konstruksi sebagaimana dimaksud Pasal 25 ayat (2) huruf a dan b harus:

a. Menggunakan material dan peralatan yang telah lulus uji dari lembaga yang

berwenang sesuai dengan standar; dan b.Mengoptimalkan penggunaan material

dan peralatan dalam negeri.

Pasal 4

(1) Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas:

a.…

e.meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi serta teknologi konstruksi dalam negeri.

Pasal 17

(1) Kegiatan usaha Jasa Konstruksi didukung dengan usaha rantai pasok sumber daya konstruksi.

(2) Sumber daya konstruksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan berasal dari produksi dalam negeri.

Permen PUPR

No. 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat

Pasal 492

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksimempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan penerapan dan

pengawasan di bidang kelembagaan dan sumber daya konstruksi,dan melaksanakan pengelolaan jabatan fungsional bidang pembinaan jasa konstruksi/

Pasal 495

Subdirektorat Kelembagaan, Material, Peralatan, dan Usaha Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan, pembinaan, dan pemantauan dan evaluasi penerapan, norma, standar, prosedur, dan/atau kriteria kelembagaan

masyarakat jasa konstruksi dan kelembagaan pemerintah sub urusan jasa konstruksi, pengelolaan material, peralatan, teknologi dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri konstruksi,pengawasan atas pemenuhan komitmen dan/atau kegiatan usaha Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing, serta pengolahan data material, peralatan, teknologi dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri konstruksi.

Permen PUPR No. 7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi

Pencatatan sumber daya material dan peralatan konstruksi (SDMPK) dilaksanakan dalam rangka memastikan bahwaSDMPK yang digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi harus telah lulus uji dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.

Pencatatan Sumber Daya Material Konstruksi dilakukan terhadapkesesuaian dengan SNI dan nilai TKDN berdasarkan sertifikat TKDN.

(26)

Kebijakan Menteri PUPR

dalam Penggunaan Produk Dalam Negeri

Salah satu bentuk komitmen Kementerian PUPR dalam Penggunaan Produk Dalam Negeri diwujudkan melaluiSurat Menteri

PUPR Nomor PB.01.01-Mn/2275 pada tanggal 30 Desember 2020 perihal Penggunaan Produk Dalam Negeri pada

Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR.

Pada surat tersebut ditekankankeharusan penggunaan material/bahan produk dalam negeri atau yang diproduksi di dalam negeri pada pelaksanaan pengadaan

barang/jasa di Kementerian PUPR.

Memintapersetujuan pejabat Tinggi Madya untuk penggunaan non produk

dalam negeri (impor).

Surat Menteri PUPR Nomor PB.01.01-Mn/2775

Menteri PUPR

"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakanproduk dalam negeri,

atau kalaupun produk dari luar, harus

Referensi:

1. tkdn.kemenperin.go.id 2. simpk.pu.go.id

3. Pusat P3DN Kemenperin 4. Asosiasi MPK

5. Produsen/pemasok material atau peralatan konstruksi 6. Direktorat Kelembagaan dan

Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi melalui alamat email [email protected] 7. Rapat pembahasan bersama

Surat Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Nomor BK 0403-Kd/770 tanggal 07 Oktober 2021 tentang Referensi Sumber Informasi Produk Dalam Negeri

Butir 2 pada Surat Menteri PUPR dinyatakan bahwa “Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

harus menggunakan

material/bahan produk dalam negeri

atau

yang

diproduksi di dalam negeri.”

(27)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Pengawasan Penggunaan PDN menjadi OBRIK (objek periksa) oleh APIP/Itjen

Surat Kemenko Marves

No. B-0067/MENKOMARVES/PE.00/1/2022 perihal Penggunan Produk Dalam

Negeri pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Menteri PUPR

1. Agar lebih digalakkan lagi butir 3.a.i ini untuk pelaksanaan tahun 2022, dan seterusnya 2. Agar Itjen memonitor melalui

OBRIK

(28)

1. Penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing pada Tahun 2022 dibatasi sebesar paling tinggi 10% dan pada Tahun 2023 dan 2024 sebesar paling tinggi 5% dari pagu Kementerian PUPR;

2. Penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing dapat diberikan persetujuan dengan syarat:

a. Memperhatikan urutan prioritas penggunaan produk dan tenaga kerja dalam negeri; dan

b. Memastikan ketersediaan produk dan tenaga kerja dalam negeri melalui sumber informasi yang sah sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

3. Dalam hal angka 2 tidak terpenuhi, persetujuan penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing dapat diberikan dengan pembagian kewenangan berdasarkan nilai pengadaan barang impor dan tenaga kerja asing sebagai berikut:

4. Mekanisme sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dan angka 3 selanjutnya diatur oleh Ketua Tim Pelaksana P3DN Kementerian PUPR sesuai amanat Keputusan Menteri PUPR Nomor 280/M/KPTS/2022.

Surat Menteri Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan Tenaga Kerja Asing pada Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR

No. Jabatan Nilai Pengadaan

1 Menteri di atas Rp1.000.000.000,-

2 Pejabat Tinggi Madya paling banyak Rp1.000.000.000,-

3

Pejabat Tinggi Pratama/ Kepala Satuan Kerja Unit Eselon II

paling banyak Rp500.000.000,-

4 Kepala Balai/ Kepala Satuan Kerja Unit Eselon III paling banyak Rp200.000.000,-

5 Kepala Satuan Kerja paling banyak Rp100.000.000,-

(29)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

BUKU KITA (Kendali Impor dan Tenaga Asing)

Surat Menteri Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan Tenaga Kerja Asing pada

Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR

Penyampaian BUKU KITA (Kendali Impor dan Tenaga Asing) sesuai Surat Menteri PUPR No. PB.01.01-Mn/2075

Terbit: 25 Oktober 2022 https://bit.ly/BUKUKITA-01

(30)

Alur Permohonan Penggunaan Produk Impor dan TKA

1 2 3 4

Apa urgensinya menggunakan

barang impor/TKA?

Cek ulang/berlapis!

Apakah bisa diganti dengan

PDN/Tenaga Kerja Lokal? Ya/Tidak?

Jika Ya,

Cek Urutan Prioritas TKDN-PDN !

pada sumber informasi….

Sumber informasi PDN ber-TKDN, belum ber-TKDN, dan produk UMKK

Jika Tidak,

Boleh pengadaan barang Impor/ TKA(*)

(*) S&K berlaku

(31)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Urutan Prioritas Penggunaan Barang dan Naker Lokal

Prioritas Kewarganegaraan Tenaga Kerja

1 Warga Negara Indonesia (WNI) yang memenuhi persyaratan kompetensi sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

2 Warga Negara Asing (WNA) yang memenuhi persyaratan perizinan, penyetaraan kompetensi, pencatatan, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

Prioritas Kategori Produk Kode TKDN

(%)

BMP (%)

TKDN+BMP

(%) SNI

1 Barang Wajib Berstandar BWB ≥ 25 ≤ 15 ≥ 40 √

2 Barang Wajib Tidak Berstandar BWTB ≥ 25 ≤ 15 ≥ 40 -

3 Barang Tidak Wajib Berstandar Tipe A BTWB-A ≥ 25 < 15 25 ≤TKDN+BMP< 40 √

4 Barang Tidak Wajib Tidak Berstandar Tipe A BTWTB-A ≥ 25 < 15 25 ≤TKDN+BMP< 40 -

5 Barang Tidak Wajib Berstandar Tipe B BTWB-B < 25 < 15 < 25 √

6 Barang Tidak Wajib Tidak Berstandar Tipe B BTWTB-B < 25 < 15 < 25 -

7 Produksi Dalam Negeri Tidak ber-TKDN Tipe A PDN-A - ≤ 15 ≤ 15 √

8 Produksi Dalam Negeri Tidak ber-TKDN Tipe B PDN-B - ≤ 15 ≤ 15 -

9 Produksi Dalam Negeri Tidak ber-TKDN Tipe C PDN-C - - - √

10 Produksi Dalam Negeri Tidak ber-TKDN Tipe D PDN-D - - - -

11 Produk Impor IMPOR - - - -

(32)

Sumber Informasi TKDN/PDN dan Tenaker Lokal

Sumber Informasi Produk Dalam Negeri

1 Website P3DN Kementerian Perindustrian: tkdn.kemenperin.go.id 2 Website katalog elektronik LKPP: e-katalog.lkpp.go.id

3 Website SIMPK Kementerian PUPR: simpk.pu.go.id 4 Website APDN Kementerian ESDM: esdm.go.id/apdn 5 Website Bela Pengadaan LKPP: tokodaring.lkpp.go.id 6 Website Padi UMKM Kementerian BUMN: padiumkm.id 7 Asosiasi Material dan Peralatan Konstruksi

8 Sumber lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku Sumber Informasi Tenaga Kerja Lokal 1 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK): siki.pu.go.id

2 Asosiasi Profesi

(33)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi

simpk.pu.go.id (amanat Permen PUPR No 7 tahun 2021)

(34)

KEPMEN PUPR Nomor 280 Tahun 2022

tentang TIM P3DN Kementerian PUPR Tahun 2022-2024

a. Tim Pengarah (Ketua: Dirjen Bina Konstruksi) ; b. Tim Pelaksana , terdiri atas:

1. Ketua Tim Pelaksana (Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi) , Sekretaris, dan

Anggota;

2. Tim Pelaksana Monitoring dan Evaluasi;

3. Tim Pelaksana Verifikasi Awal Capaian TKDN; dan

Tim Peningkatan Penggunaan

Produk Dalam Negeri (P3DN)

Kementerian PUPR memastikan

sebesar-besarnya pemanfaatan

APBN Kementerian PUPR untuk

belanja Produk Dalam Negeri

Terbit:

21 Maret 2022

(35)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Tim Pendukung P3DN Kementerian PUPR

Keputusan Direktur KSDK Nomor 510/KPTS/Kd/2022

(36)

Surat Direktur KSDK Nomor BK.0403-Kd/937

Mekanisme Perhitungan Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) Pekerjaan Konstruksi

(37)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Surat Direktur terkait Mekanisme Penentuan Ambang Batas (Threshold) TKDN Pekerjaan Konstruksi

Diagram Alir Penentuan Ambang Batas (Threshold) TKDN Pekerjaan Konstruksi

Terbit: 03 November 2022

(38)

Preferensi Harga

(39)

Sumber: LKPP

Identifikasi Kewajiban Penggunaan PDN

Tahap Persiapan Pengadaan

Tahap Persiapan Pemilihan

Tahap Pemilihan

(40)

Kebijakan Penggunaan PDN dan TKDN

(41)

Sumber: LKPP

Implementasi TKDN dan Preferensi Harga

pada Pekerjaan Konstruksi

(42)

Komitmen Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri di Kementerian PUPR TA 2022 dan Forum Temu Bisnis

(Business Matching)

(43)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

RENCANA PENGADAAN PRODUK DALAM NEGERI

KEMENTERIAN PUPR TAHUN ANGGARAN 2022 (TARGET MIN. 84,9%)

sesuai Surat Sekretaris Jenderal kepada Deputi Bidang Koordinasi dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves No. PR.0201-Sj/283 tanggal 21 Maret 2022

No Jenis Pengadaan Nilai

(Rp Triliun)

Komitmen PDN

% Rp Triliun

1

Pengadaan Barang/Jasa:

1. pembangunan 37 bendungan 2. pembangunan 21 embung

3. pembangunan 160 Km pengendali banjir serta pengaman pantai;

4. pembangunan 2,86 m3/detik ketersediaan air baku.

5. pembangunan 9,2 Km jalan tol;

6. pembangunan 354 Km jalan baru;

7. pembangunan 23.715 meter jembatan; dan

8. pembangunan 1.072 meter flyover atau underpass.

9. pembangunan SPAM berkapasitas 1.637 liter/detik untuk sekitar 1,02 juta sambungan rumah;

10. pengelolaan sampah untuk 21.000 Kepala Keluarga (KK);

11. pengolahan air limbah untuk 8.410 KK;

12. penanganan kawasan kumuh seluas 802 ha;

13. pembangunan 8 PLBN terpadu;

14. pembangunan 729 unit pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga, dan pasar;

15. pembangunan 5.141 unit rumah susun;

16. pembangunan 1.823 unit rumah khusus;

17. pembangunan 101.250 unit rumah swadaya; dan 18. 20.500 unit prasarana sarana dan utilitas (PSU).

94,79 84,90% 80,48

TOTAL 94,79 84,90% 80,48

Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2022 ini mendapatkan total pagu anggaran sebesar Rp 106,3 Triliun, dengan komitmen belanja Produk Dalam Negeri

Kementeriian PUPR adalah sebesar

84,9% (PDN sebesar Rp. 80,48

Triliun dari Pagu PBJ sebesar

Rp. 94,79 Triliun).

(44)

FORUM TEMU BISNIS (BUSINESS MATCHING)

Komitmen belanja PDN dari Kementerian PUPR yang tercatat dalam SIP3DN Kementerian Perindustrian sebesar Rp. 43,7 Triliun (per tanggal 24 Maret 2022 pkl. 14.00 WITA) dengan catatan:

1) nilai Rp yang tercatat adalah nilai pagu anggaran dan bukan nilai kontrak;

2) belum terlihat kebutuhan detail material dan peralatan konstruksinya sehingga diperlukan pengumpulan data dan informasi yang lebih detail dari Unor Teknis;

Penandatanganan komitmen PDN sebesar Rp 1.983.086.147.870 pada paket:

Nama Paket Potensi (Rp)

Kontrak (Rp) Material Utama Pembangunan groundsill Sungai Cipamingkis Tahap I di

Kab. Bogor 159.469.756.318 Beton K-500 dan K-350

Pembangunan Pengendali Banjir Kali Ngotok Ring Kanal Di Desa Pesantren dan Desa Tembelang Kecematan Tembelang Kab. Jombang (Tahap II)

96.582.913.000 Beton Ready Mix K-225

Pembangunan Bendungan Temef di Kab. TTS (Paket-I) 934.028.039.000 Semen Preservasi Jalan Tinanggea -0 Simpang 3 Torobulu –

Ambesa – Lainea – Amolengu

86.945.4156.000 Aspal Buton Lawele 50/30

Preservasi Jalan Jembatan Gedong Tataan – Jl. Monginsidi;

Sp. Teluk Betung – Km. 10 Sp. Tanjung Karang - Kurungan Nyawa

165.873.214.000 Buton Granular Asphalt B-5/20

Pembangunan Pasar Induk Kota Batu 152.721.697.000 Besi Beton

Pembangunan UIII Tahap 3 173.635.000.000 Keramik

Pembangunan Rumah Khusus Masyarakatr Terdampak

Bencana Longsor Kab. Lebak 8.480.574.794 Cat Dinding Exterior-Ecoshield (Propan Architectural Paint) Pembangunan Rumah Khusus Masyarakatr Terdampak

Bencana Longsor Kab. Sumedang 3.799.607.758 Struktur Precast Risha

I. Business Matching online (23-27 Mei 2022)

1056 peserta

Potensi penggunaan PDN:

Rp 58.533.250.774.645

Unor Potensi (Rp) Material Utama Ditjen SDA 38.216.087.080.516 pipa, semen Ditjen BM 12.058.534.120.790 semen, aspal, agregat Ditjen CK 4.084.316.569.821 pipa, besi/baja, beton Ditjen PR 4.174.313.003.518 besi, kayu, pasir II. Business Matching, Pameran, dan Talkshow

(30-31 Mei 2022)

1126 peserta

Peserta showcase:

30 UMKM,11 BUMN, 58 perusahaan industri farmasi dan alat kesehatan, serta 5 asosiasi bidang konstruksi

Penandatanganan komitmen PDN pada Paket sebesar Rp 778.079.860.459

Paket Nilai Kontrak

(Rp) Material Utama

Revitalisasi Danau Archipelago di TMII 60,808,957,000 Beton

Preservasi Jalan Pandeglang - Rangkasbitung - Cigelung 24,605,910,900 Asbuton

Pembangunan Indoor Multifunction Stadium dalam Rangka Kejuaraan Dunia Bola Basket Tahun 2023 639,161,044,500 Bata Ringan dan Mortar Instan

No. K/L Komitmen PDN

(Triliun Rp)

Realisasi PDN (Triliun Rp)

Presentase Realisasi PDN

1 Kementerian Pertahanan 38,54 38,47 99,82%

2 Kementerian Perhubungan 21,39 16,1 75,27%

3 Kepolisian Negara RI 15,17 11,35 74,82%

4

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

14,39 10,47 72,76%

5 Kementerian Hukum dan HAM 6,8 4,72 69,41%

6

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

80,48 55,7 69,21%

7 Kementerian Keuangan 7,4 4,39 59,32%

8 Kementerian Pertanian 6,31 3,02 47,86%

9 Kementerian Komunikasi dan

Informatika 16,79 7,75 46,16%

10 Kementerian Kesehatan 17,52 5,64 32,19%

TOTAL 224,79 157,61 70,11%

Diselenggarakan oleh POLRI Agenda Utama:

- Pemberian Penghargaan

3 K/L dengan Realisasi Belanja PDN terbesar -Talkshow

-Pameran boothUMKM TEMU BISNIS II (11-21 April 2022)

TEMU BISNIS I (22-24 Maret 2022)

TEMU BISNIS IV (6-7 Oktober 2022)

TEMU BISNIS III (23-31 Mei 2022)

(45)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Forum Temu Bisnis Tahap I

Bali, 22-24 Maret 2022

(46)

Forum Temu Bisnis Tahap II

JCC, 25-26 April 2022

(47)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Forum Temu Bisnis Tahap III

oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan

• Business Matching Online dilaksanakan melalui Zoom tanggal 23-27 Mei 2022

• Puncak Acara Business Matching III dilaksanakan di Jakarta, 30-31 Mei 2022

• Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari Kementerian PUPR, Dinas PUPR Provinsi dan Kabupaten/Kota, Asosiasi Material dan Peralatan Konstruksi, Produsen Material dan Peralatan Konstruksi, serta Perguruan Tinggi dan Sekolah Vokasi dengan total peserta mencapai 1.364 orang.

• Terpetakan potensi pembelanjaan material dan peralatan konstruksi TA 2022 meliputi material

semen, beton pracetak, aspal, baja, keramik, pompa, pipa, dan lain-lain dengan total sebesar

Rp. 58.533.250.774.645,-

(48)

Forum Temu Bisnis Tahap III

oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan

• Business Matching Online dilaksanakan melalui Zoom tanggal 23-27 Mei 2022

• Puncak Acara Business Matching III dilaksanakan di Jakarta, 30-31 Mei 2022

Talkshow Pameran

Business Matching

menghadirkan 30 UMKM, 11 BUMN, 58 perusahaan industri farmasi dan alat kesehatan, serta 5 asosiasi bidang konstruksi dengan rata-rata pengunjung per booth 150-200 per hari

tema terkait sektor konstruksi, kesehatan, pendidikan, dan capaian TKDN untuk Pemda dan BUMN dengan jumlah peserta 1.126 orang

Penandatanganan paket komitmen

PDN Kementerian PUPR sejumlah

Rp.778.079.860.459,-

(49)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Penandatanganan Paket Komitmen Pembelian Produk Dalam Negeri (PDN) Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan

pada Forum Temu Bisnis Tahap III pada tanggal 31 Mei 2022

(50)

Hasil Temu Bisnis Tahap III (secara daring)

Material/

Peralatan Potensi

Beton Pracetak Rp 841.509.421.628 Pompa Rp 324.323.219.106 Material Rp 14.950.114.406.393 Besi Rp 1.403.189.811.113 Semen Rp 2.269.882.607.307 Pipa Rp 16.153.450.439.228 Genset Rp 553.054.150.413 Solar Cell Rp 70.213.118.147 Geobag Rp 2.645.447.000 Bronjong Kawat Rp 5.171.663.700 Geobox Rp 21.060.000.000 Peralatan Rp 1.621.472.796.481 TOTAL Rp 38.216.087.080.516

Material/

Peralatan Potensi

Semen Rp 400.545.172.037 Pasir Rp 685.680.989.431 Agregat Rp 4.251.248.881 Kansteen Rp 4.789.570.160 Paving Rp 16.553.503.680 Kerikil Rp 67.988.600.000 Bata Rp 113.476.800.616 Batako Rp 251.801.705.433 Besi Rp 893.121.485.045 Seng Rp 351.687.600.000 Genteng Rp 281.107.500.000 Kayu Rp 887.669.202.303 Beton Rp 82.981.634.084

Baja Rp 7.630.561.898

Genteng Metal Rp 3.614.359.114

Cat Rp 8.651.978.521

Keramik Rp 42.931.876.345

Batu Rp 3.744.182.512

Kawat Rp 52.609.574

Rangka Atap Rp 16.812.146.615 Penutup Atap Rp 15.873.207.271 Panel Rp 33.347.070.000

Material/

Peralatan Potensi

Beton Rp 627.127.307.826 Baja Rp 821.514.917.369 Batu Alam Rp 85.448.821.930 Broncapt Rp 200.236.895 Pipa Rp 1.721.366.711.976 Reservoir Rp 211.759.365.951 Semen Rp 406.075.314.238 Keramik Rp 95.106.227.749 Pompa Rp 56.950.040.243 Paving Block Rp 44.560.414.410 Guiding Block Rp 3.613.176.498 Kansteen Rp 10.594.034.736 TOTAL Rp 4.084.316.569.821

Material/

Peralatan Potensi

Semen Rp 1.836.500.543.633 Aspal Rp 1.577.536.236.564 Baja Rp 139.566.148.638 Geotekstil Rp 12.208.835.341 Agregat Rp 1.221.023.489.525 Pasir Rp 144.984.284.486 Material Rp 1.934.109.945.146 Peralatan Rp 5.192.604.637.458 TOTAL Rp 12.058.534.120.790

Sumber Daya Air Bina Marga Cipta Karya Perumahan

Potensi Belanja Material, Peralatan, dan Konstruksi Utama

o Ditjen SDA Rp 38,22 T o Ditjen BM Rp 12,06 T o Ditjen CK Rp 4,08 T o Ditjen PR Rp 4,17 T

TOTAL Rp 58,5 T

(51)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

PELAPORAN DIRJEN BINA KONSTRUKSI KEPADA DEPUTI DAN KOORDINASI PEMANTAUAN DAN EKONOMI KREATIF

Komitmen Belanja PDN Kementerian PUPR TA 2022 Rp. 80,48 T dengan Realisasi Rp. 55,70

T

SURAT DIREKTUR JENDERAL

BINA KONSTRUKSI KEPADA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENKOMARVES

Nomor PR.02.02-Dk/885 Tanggal 30 September 2022 Permintaan data Komitmen dan Realisasi PDN

dalam rangka

Business Matching

Tahap IV

SURAT DEPUTI BIDANG KOORDINASI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENKOMARVES Nomor 645/D5/PE.05.00/IX/2022 Tanggal 23 September 2022

(52)

BELANJA PDN pada 10 K/L dengan Anggaran Terbesar

NO K/L

Komitmen PDN (Triliun Rp)

Realisasi PDN (Triliun Rp)

Presentase Realisasi

PDN

1 Kementerian Pertahanan 38,54 38,47 99,82%

2 Kementerian Perhubungan 21,39 16,1 75,27%

3 Kepolisian Negara RI 15,17 11,35 74,82%

4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan

Teknologi 14,39 10,47 72,76%

5 Kementerian Hukum dan HAM 6,8 4,72 69,41%

6 Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat 80,48 55,7 69,21%

7 Kementerian Keuangan 7,4 4,39 59,32%

8 Kementerian Pertanian 6,31 3,02 47,86%

9 Kementerian Komunikasi dan Informatika 16,79 7,75 46,16%

10 Kementerian Kesehatan 17,52 5,64 32,19%

TOTAL 224,79 157,61 70,11%

Sumber: Self-Assessment K/L/LKPP (per 29 September 2022)

Data berdasarkan

pemaparan Kemenkomarvest pada Business Matching Tahap IV di Bali

06 Oktober 2022

Realisasi Belanja PDN

Kementerian PUPR pada

peringkat 6, dengan

komitmen PDN terbesar

di antara 10 K/L Rp. 80,48 T

(53)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

PELAPORAN MENTERI PUPR KEPADA MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

No Belanja PDN

Jumlah Keterangan

1 Komitmen Rp.80,48 Triliun 84,9% dari Pagu 2 Potensi Rp.88,23 Triliun Proses verifikasi

3 RUP Rp.149,13 Triliun Dalam proses verifikasi antara Kementerian PUPR bersama LKPP karena RUP lebih besar dari pagu

4 Realisasi Rp.55,38 Triliun Progres per tanggal 26 September 2022

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Etalase 24 7 Sumber Daya Air, 6 Bina Marga, 10

Cipta Karya, 1 Perumahan

2 Penyedia 337

3 Jenis Produk 120

4 Produk Tayang

10.748 5 Total

Purchasing

Rp. 1,93 Triliun Rp.1,375 Triliun berasal dari Kementerian PUPR dan Rp.559,6 Miliar berasal dari instansi lain.

No Uraian Pagu Tagging Realisasi Belanja

1 Bela

Pengadaan dan Digipay

Rp.40.558.193.718,- Rp.14.992.749.107,- 36,79%

No Barang Impor Tenaga Kerja Asing Total

1 Rp.2.706.693.193.772,- Rp.384.459.687.460,- Rp. 3.091.152.881.233,-

Surat Menteri Nomor PB.01.01-Mn/1974

Memastikan realisasi belanja PDN minimal 40%

Memastikan belanja PDN dilakukan melalui e-katalog dengan prioritas belanja produk UMKM

Melakukan pengendalian belanja impor menjadi maksimal 5% dari total belanja pada 2023.

PELAPORAN:

Realisasi Belanja

Progres produk tayang ekatalog dan belanja ekatalog

Belanja Barang Impor dan TKA

Rencana penyusunan

Peraturan Menteri PUPR tentang P3DN

(54)

Kebijakan dan Regulasi Kedepan

(55)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Dashboard Monitoring Belanja PDN

(Pemantauan realisasi komitmen belanja PDN secara real time )

Aplikasi Pemantauan

Kementerian/Lembaga : SAKTI

Perangkat Daerah : SIPD

(56)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Deputi Bidang PIP Bidang POLHUKAM PMK

Orkestrasi Pengawasan P3DN oleh APIP K/L/D

Aspek Demand Aspek Market Aspek Supply

Goal Demand:

Belanja PDN Dialokasikan Optimal

Eksekusi alokasi belanja dilaksanakan dengan disiplin

Goal Supply:

Penyedia Mampu memenuhi kebutuhan (Kapasitas & Kualitas)

Barang tersertifikasi dengan mudah

Dapat Mengakses Pasar

Meningkatkan Kualitas Produk bertahap

Goal Market :

Memfasilitasi Transaksi yang Efektif

Berpihak pada PDN

Transparan

Menggunakan SI yang Handal

Dituangkan dalam Keputusan

Kepala BPKP sebagai pedoman

bagi BPKP dan APIP

(57)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Usulan Revisi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Jo Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

1. Komitmen TKDN paket serta ketentuan sanksi sebagaimana diatur dalam PP No. 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri agar dapat dimasukan menjadi bagian dari standar dokumen penawaran dan dokumen kontrak, agar menjadi acuan bagi semua PPK dan penyedia jasa;

2. Calon penyedia jasa agar diwajibkan untuk mencantumkan merk dan spesifikasi produk serta nama produsen pada dokumen penawarannya untuk memudahkan pengecekan nilai persentase TKDN oleh pokja pemilihan barang/jasa;

3. PPK dengan paket yang telah terkontrak agar diwajibkan untuk melakukan pemantauan secara berkala terkait capaian komitmen PDN dan TKDN;

4. PDN dengan nilai TKDN paling sedikit 25% agar dapat diberikan preferensi harga sebesar 35 s.d 40 persen, untuk meningkatkan daya saing penggunaan PDN terhadap produk impor;

5. Preferensi harga terhadap PDN dengan nilai TKDN paling sedikit 25% agar dapat diberikan tidak hanya pada pengadaan barang tetapi juga pada pengadaan jasa (pekerjaan konstruksi);

6. Preferensi harga agar dapat diberikan terhadap PDN yang memiliki sertifikat SNI;

7. Sebelum kontrak ditandatangani, PPK dan penyedia jasa pemenang tender wajib memastikan penggunaan PDN pada paketnya telah memenuhi kriteria PDN dan TKDN;

8. Penyedia Jasa diwajibkan untuk membeli PDN melalui e-katalog LKPP;

9. Pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa, penyedia jasa yang tidak memenuhi komitmen penggunaan PDN dengan penjumlahan nilai TKDN dan BMP paling sedikit 40% maka dinyatakan gugur;

10. Bagi penyedia jasa yang sudah terkontrak, apabila terdapat rencana penggunaan produk impor dan/atau penggunaan PDN dengan penjumlahan nilai TKDN dan BMP kurang dari 40% namun terdapat PDN substitusinya dengan penjumlahan nilai TKDN dan BMP paling sedikit 40%, maka wajib dilakukan addendum kontrak;

11. Penggunaan barang impor mendapat persetujuan dari pimpinan instansi pemerintah Pusat dan daerah atau pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan intansi pemerintah pusat dan daerah;

12. Biaya Verifikasi capaian TKDN wajib diperhitungkan dalam biaya tidak langsung dalam kontrak.

(58)

Stakeholder Penerapan TKDN K/L dan Pemda/Pemprov

No Pihak Terkait Peran dalam Tahapan Penerapan TKDN

1 PA/KPA • Menetapkan perencanaan pengadaan yang menerapkan pemenuhan produk dalam negeri

2 PPTK/PPK

• Menyusun rencana pengadaan yang menerapkan pemenuhan produk dalam negeri

• Menentukan threshold/ambang batas besaran nilai TKDN yang akan digunakan dalam suatu

pekerjaan (Usulan Revisi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Jo Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)

3 Pokmil • Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan evaluasi terhadap dokumen penawaran penyedia jasa

4 Penyedia • Menetapkan (self declare) nilai TKDN yang akan dilaksanakan pada suatu pekerjaan konstruksi (≥ dari threshold yang telah ditetapkan oleh PPK)

5 Konsultan • Menerbitkan rekomendasi hasil verifikasi (rekom silver) capaian TKDN yang telah dilaksanakan 6 TIM P3DN K/L dan

Pemda/Pemprov • Menerima/tidak menerima hasil rekomendasi hasil verifikasi (rekom silver) dari konsultan

(59)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Skema Usulan Revisi Perpres PBJ terkait TKDN

Perencanaan Pengadaan Pelaksanaan

1. PPK wajib menunjukkan sertifikat TKDN yang diterbitkan oleh Kementerian dibidang Perindustrian untuk PDN dalam spesifikasi teknis/KAK;

2. PPK mencantumkan threshold TKDN dalam dokumen tender (sesuai threshold TKDN yang ditetapkan Menteri PUPR);

3. PPK mengajukan permohonan

persetujuan/izin rencana penggunaan barang impor;

4. Biaya verifikasi capaian TKDN diperhitungkan dalam biaya tidak langsung;

5. PPK dan penyedia jasa menggunakan harga dari e-katalog LKPP untuk penyusunan HPS/RAB;

6. Nilai penawaran penyedia jasa tidak boleh melebihi HPS.

1. Surat Pernyataan Komitmen TKDN, meliputi:

• Penawaran komitmen TKDN penyedia jasa (minimal sebesar

threshold

TKDN);

• Memuat daftar barang

major item beserta estimasi kuantitasnya, merk, spesifikasi,

nama

produsen

(merujuk Web P3DN).

2. Tanpa surat dan/atau komitmen < threshold TKDN PPK, penawaran penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan teknis/digugurkan.

3. Format Surat Pernyataan Komitmen TKDN diatur dalam Perlem LKPP.

4. Usulan preferensi harga pada Barang pada pekerjaan konstruksi: (i) komitmenTKDN diberikan preferensi harga paling tinggi 40%; dan (ii) komitmen SNI diberikan preferensi harga paling tinggi 15%. Preferesi harga total paling tinggi 55% jika penyedia jasa meyampaikan komitmen TKDN SNI. Komitmen TKDN bersifat wajib, sedangkan komitmen SNI bersifat optional (artinya penyedia jasa tidak mendapatkan preferensi harga sebesar 15% jika tidak menyampaikan komitmen penggunaan material bersertifikat SNI).

5. Tugas Pokja:

• Mengecek kelengkapan surat pernyataan komitmen;

Memberikan preferensi harga (PH) TKDN dan SNI max. 55% (PH SNI

≤15% + PH TKDN ≤40%) terhadap nilai penawaran komitmen TKDN dan nilai penawaran penyedia jasa.

Contoh:

Nilai penawaran penyedia jasa Rp 100 Milyar dan Komitmen TKDN penyedia jasa dalam penawaran = 80%

Preferensi Harga atas Komitmen TKDN dan SNI = 55%

Harga Evaluasi Akhir (HEA) = (1 –(55% x 80%)) x Rp 100.000.000.000,- = 0,56 x 100 Milyar = 56 Milyar

1. PPK mengajukan permohonan persetujuan/izin rencana penggunaan barang impor;

2. Sanksi-sanksi:

• Komitmen TKDN sesuai kontrak tidak tercapai, penyedia jasa dikenakan denda selisih paling tinggi 15%;

• Penyedia jasa melakukan pengadaan barang impor tanpa persetujuan pimpinan instansi, dikenakan denda berupa pengembalian 3 (tiga) kali nilai Barang yang diimpor;

• Ketentuan sanksi dicantumkan dalam kontrak.

3. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dapat melakukan pembelian produk dalam negeri melalui e-katalog LKPP.

4. Pokja pemilihan tidak bertanggung jawab terhadap potensi kerugian negara (komitmen TKDN tidak tercapai)

5. Dalam hal paket sudah terkontrak, kemudian terdapat rencana pengadaan barang impor oleh Penyedia Jasa, namun terdapat substitusi produk sejenis dalam negeri, maka Pengguna Jasa dan Penyedia Jasadapatmelakukan perubahan kontrak dan/atau eskalasi harga apabila diperlukan

(Ketentuan Peralihan)

(60)

Hasil Reviu Pelaksanaan Verifikasi Capaian TKDN

(61)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

USULAN THRESHOLD TKDN PEKERJAAN KONSTRUKSI

(62)

KONSEP THRESHOLD PEKERJAAN KONSTRUKSI

No. Kategori Pekerjaan Usulan Threshold TKDN *) TKDN

1 Pembangunan (baru) …………. ?

TKDN dihitung dari seluruh item pekerjaan

2 Pembangunan (lanjutan) …………. ?

3 Peningkatan …………. ?

4 Pemeliharaan/ Rehabilitasi …………. ?

*) Catatan:

• Threshold TKDN akan dinyatakan dalam dokumen tender dan dituangkan dalam kontrak;

• Penyedia jasa wajib menyampaikan komitmen untuk memenuhi threshold TKDN. Jika tidak, akan digugurkan dalam tender.

(63)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

LAPORAN HASIL REVIEW PERHITUNGAN CAPAIAN TKDN PADA PSN BIDANG PUPR TAHUN 2020-2021

No. Tahun Paket Pekerjaan Progress Fisik

saat Monev

Nilai TKDN Proyek dari Penanggung Jawab

Proyek (%)

Review

Perhitungan Capaian TKDN (%)

Pendamping

Review

1

2020

Pembangunan Bendungan Temef 1, NTT. 38,6%

(Mei 2020) 83,04 72,38

Verifikatur TKDN PT. Surveyor

Indonesia

2 Pembangunan Bendungan Temef 2, NTT. 61,25%

(Mei 2020) 78,42 78,39

3 Pelebaran Alur Tano Ponggol, Sumatera Utara.

93%

(Juni 2020) 54,75 31,67

4 Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan 1, Sulawesi Utara.

59,4%

(Maret 2020) 76,77 76,90

5 Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan 2, Sulawesi Utara.

76,8%

(Maret 2020) 75,19 73,24

6 Proyek Jalan Tol Serang-Panimbang, Banten.

72%

(Juli 2020) 70,02 69,12

7 Pembangunan Perpustakaan dan Masjid UIII, Jawa Barat.

18,21%

(Agustus 2020) 80,53 62,88

8 Pembangunan Venue PON XX 2020 Papua. 85%

(Maret 2020) 72,39 30,68

9

2021

Pembangunan Bendungan Napungete, NTT. 100%

(Mei 2021) 89,96 66,92

Surveyor Independen Bersertifikat/

Praktisi TKDN

10 Pembangunan Bendungan Raknamo, NTT. 100%

(Mei 2021) 99,62 57,90

11 Pembangunan Bendungan Rotiklod, NTT. 100%

(Mei 2021) 100 60,53

12 Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.

100%

(Mei 2021) 73,01 63,87

Hasil review perhitungan nilai capaian TKDN yang

diperoleh di tahun 2021 kemudian dilaporkan dengan hasil review yang dilakukan

pada tahun 2020

Review

perhitungan capaian TKDN tersebut masih dilakukan secara

umum (general assessment)

terhadap dokumen Rancangan Anggaran Biaya (RAB), Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), dan hasil penilaian mandiri

(self assessment)

yang dilakukan oleh penanggung jawab proyek. Untuk memperoleh hasil

review

yang lebih akurat, perlu dilakukan

verifikasi terhadap biaya proyek secara lebih terperinci

berdasarkan dokumen pendukung transaksi, seperti faktur

pembelian, invoice, dan lain

sebagainya.

(64)

HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGGUNAAN MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENERAPAN TKDN DI SUMATERA SELATAN & SULAWESI TENGAH TAHUN 2021

No. Unit Organisasi Nama Proyek Hasil Olahan Capaian TKDN

1 Ditjen Sumber Daya Air Pembangunan D.I. Salugan Kab. Tolitoli 84.17%

2 Ditjen Bina Marga

Preservasi Jalan dan Jembatan

Bts. Kota Palembang / Bts. Kab. Banyuasin - Tanjung Api-Api

70.57%

3 Ditjen Cipta Karya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Fasilitas Pendidikan

Dasar Fase 1d 76.30%

4 Ditjen Perumahan Pembangunan Rumah Susun Universitas Sriwijaya

Data belum lengkap, sehingga belum dapat

dihitung

(65)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Usulan Verifikatur Capaian TKDN Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR

Nilai Kontrak (NK) Verifikatur Capaian TKDN Wilayah Kerja

NK ≥ 100 Milyar Lembaga Verifikasi Independen Seluruh Indonesia

15 ≤ NK < 100 Milyar Dit. Kelembagaan dan SDK dan Tim P3DN Seluruh Indonesia

NK < 15 Milyar Balai Jasa Konstruksi Wilayah dan Tim

P3DN Wilayah Kerja BJKW

(66)

Pelaksanaan Monev/Verifikasi TKDN oleh BJKW

No. Nama Balai Waktu Pelaksanaan Ket.

1 Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Aceh 10 – 11 Oktober 2022 sudah terlaksana di Pekanbaru 2 Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang 23 – 24 Agustus 2022 sudah terlaksana 3 Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta 15 – 16 September 2022 sudah terlaksana di Bandung 4 Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya 22 – 23 September 2022 sudah terlaksana 5 Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin 30 – 31 Agustus 2022 sudah terlaksana 6 Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar 08 – 09 September 2022 sudah terlaksana di Kendari 7 Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura 27 – 29 Oktober 2022 sudah terlaksana di Ambon

Daftar Uji Petik Paket Pekerjaan Konstruksi TA. 2022 Kementerian PUPR

dapat diakses melalui link berikut ini: https://bit.ly/rekapujipetikTKDN

(67)

Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi

Hasil Rekapitulasi Verifikasi Capaian TKDN Kementerian PUPR oleh DKSDK dan BJKW, Ditjen Bina Konstruksi

Paket Pekerjaan PDN TKDN (RAB) IMPOR

12 1.330.211.127.750 592.919.986.729 9.783.796.039

Paket Pekerjaan PDN TKDN (RAB) IMPOR

20 1.281.073.451.604 863.080.167.673 120.466.853.729

Paket Pekerjaan PDN TKDN (RAB) IMPOR

12 108.542.239.837 92.355.613.785 177.833.025

Update Data Verifikasi: 26 Nov 2022

Paket Pekerjaan PDN TKDN (RAB) IMPOR

24 5.316.565.534.459 3.816.641.917.277 56.814.851.532 0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

PDN TKDN IMPOR

98.94%

69.98%

1.06%

SUMBER DAYA AIR

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

PDN TKDN IMPOR

99.27%

68.57%

0.73%

BINA MARGA

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

PDN TKDN IMPOR

99.84%

59.84%

0.16%

PERUMAHAN

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

PDN TKDN IMPOR

91.40%

55.66%

8.60%

CIPTA KARYA

(68)

Hasil Rekapitulasi Verifikasi Capaian TKDN Kementerian PUPR oleh DKSDK dan BJKW, Ditjen Bina Konstruksi

Unor Paket Pekerjaan PDN TKDN (RAB) IMPOR

Ditjen Sumber Daya Air 24 5.316.656.534.459 3.816.641.917.277 56.814.851.532 Ditjen Bina Marga 12 1.330.211.127.750 592.919.986.729 9.783.796.039 Ditjen Cipta Karya 20 1.281.073.451.604 863.080.167.673 120.466.853.729

Ditjen Perumahan 12 108.542.239.837 92.355.613.785 177.833.025

Total 68 8.036.392.353.650 5.364.997.685.464 187.243.334.325

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

PDN TKDN IMPOR

97.72%

66.86%

2.28%

HASIL REKAPITULASI

(69)

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TERIMA KASIH

Gambar

Diagram Alir Penentuan Ambang Batas (Threshold) TKDN Pekerjaan Konstruksi

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan presiden tersebut ditindaklanjuti dengan lahirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya

Maka dari itu Presiden mengarahkan adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui percepatan pembangunan atau renovasi prasarana dan sarana infrastruktur pendidikan.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi tidak hanya berperan dalam peningkatan tenaga kerja konstruksi di Indonesia, melainkan juga bertugas untuk meningkatkan penyelenggaraan, bidang

Departemen Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) mempunyai tugas membantu Presiden dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan di

Bina Manusia dan Kelembagaan, yaitu kegiatan yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia

Menghadapi tantangan di atas, Direktorat Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melaksanakan kegiatan percepatan peningkatan kualifikasi dosen perguruan

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | PERATURAN PRESIDEN NOMOR 112 TAHUN 2022 Penguatan Regulasi dalam Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan ET untuk

3.2.1 Implementasi Kebijakan Inpres No.1 Tahun 2022 dalam Pendaftaran Hak Atas dalam Jual Beli Tanah di Kantah Kabupaten Sleman Instruksi Presiden Inpres No 1 Tahun 2022