• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaaan agama, adat dan perbedaan kedaerahan. Salah satu unsur dari keberagamaan bangsa Indonesia adalah agama islam yang merupakan agama kepercayan yang dianut oleh sebagian besar penduduk negeri ini, sehingga ummat islam adalah unsur terbesar dalam pluralitas (keanekaragaman) bangsa Indonesia. Kaum muslimin memiliki konsep tentang solidaritas yang luar biasa luas dan mendalam. Ikatan solidaritas itu sedemikian sempurna, meliputi ikatan keimanan, spiritual, intelektual, sosial, ekonomi dan pada seluruh aspek kehidupan.

Perbaikan masyarakat muslim dari penyimpangan agama adalah satu bentuk solidaritas muslim yang terbesar dan terpenting, karena ini adalah salah satu bentuk loyalitas yang harus diberikan seorang muslim. Maka semua usaha memperbaiki masyarakat merupakan bentuk solidaritas muslim. Salah satu bentuk solidaritas kaum muslimin adalah memperbaiki masyarakat muslim dengan cara bertahap, sehingga dapat membentuk masyarakat yang baik dan jauh dari penyimpangan agama. Mereka memulai dengan mengajak kepada perbaikan aqidah dengan mengajak bertauhid dan melarang kesyirikan, kemudian mengajak untuk menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan seluruh kewajiban dan menjauhi segala larangan.

(2)

Dalam Islam, iman dikaitkan dengan solidaritas. Dalam kegiatan intelektual, bahwa Islam mengajarkan agar setiap kaum muslimin mencari ilmu kepada siapapun dan dari manapun. Di antara kaum muslimin tidak boleh saling menyembunyikan ilmu pengetahuan. Dan demikian pula, ada kewajiban untuk mengajarkannya. Hadits-hadits nabi menunjukkan betapa keutamaan yang akan diperoleh dari mengajarkan dan mempelajari ilmu pengetahuan. Atas dorongan ini, maka pada setiap komunitas muslim selalu muncul lembaga-lembaga pendidikan dengan berbagai bentuknya. Mesjid memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan dan membangun kapabilitas intelektual umat, kegiatan sosial kemasyarakatan, meningkatkan perekonomian umat, dan menjadi ruang diskusi untuk mencari solusi permasalahan umat terkini.

Dari sisi pertumbuhannya, jumlah mesjid dari tahun ke tahun jumlahnya kian bertambah. Untuk daerah Sumatera Utara menurut data BPS jenis sektoral tahun 2007 sekitar 9201 mesjid, Kendati demikian, secara jujur harus diakui, bahwa pemanfaatannya belum optimal. Oleh karena itu, perlu diupayakan berbagai usaha untuk memakmurkannya, di samping memfungsikannya semaksimal mungkin secara terus menerus karena itu merupakan tanggung jawab umat Islam khusus para pengelolanya untuk mengembalikan mesjid sesuai fungsinya semula, sebagai pusat segala kegiatan kaum muslimin. Walau diketahui, untuk memakmurkan masjid melalui optimalisasi peran dan fungsinya tersebut di atas tidaklah mudah, diperlukan kemampuan manajerial (idarah) dan kesiapan waktu dari para pengelola masjid. Tentunya harus ada pembenahan internal dari jamaah masjid itu sendiri. Setidaknya, ada beberapa hal yang harus

(3)

diperhatikan, antara lain, Perlunya pemahaman akan pentingnya peran dan fungsi masjid sebagai wadah dalam perbaikan umat, mengaktifkan kepengurusan masjid, mengaktifkan kegiatan masjid, meningkatkan kepedulian terhadap amanah mesjid, meningkatkan kualitas manajemen (idarah) mesjid dan pemeliharaan fisik (ri’ayah) masjid.

Dengan luasnya fungsi dan tugas masjid tidak mungkin pengelolaan masjid dilaksanakan oleh satu orang atau sekompok kecil orang. Sebab bila masih dilakukan oleh perorangan atau sekelompok kecil maka masjid hanya akan kecil saja peranannya dimasyarakat, atau pengelolaan masjid tidak rapi karena kurang orang dan kurang kerja sama. Mesjid sebagai pusat pembinaaan/pendidikan mengandung pengertian bahwa pembinaan harus dilakukan secara berkelanjutan, baik materil maupun spritual sehingga tercipta sosok pribadi muslim yang berkpribadian islami. Jika berdasarkan pengelolaannya masjid itu ada tiga tipe:

• Pertama, masjid pemerintah. Masjid yang dikelola dan pengrusannya ditunjuk oleh pemerintah. Pembiayaan masjid ini semua ditanggung pemerintah, baik dari anggaran pendapatan belanja negara atau anggaran pendapatan belanja negara.

• Kedua, masjid swasta. Masjid yang didirikan dan dikelola oleh lembaga swasta, seperti masjid-masjid digedung perkantoran dan kampus. Pendanaan masjid ini biasanya dibebankan secara penuh kepada lembaga yang mendirikan, misalnya tipe ini adalah masjid.

• Ketiga, masjid masyarakat umum. Masjid yang yang didirikan atas inisiatif warga, tidak ada kepemilikan tunggal. Pengurus masjid ditetapkan

(4)

berdasarkan musyawarah antar warga. Semua pembiayaan bersumber dari swadaya masyarakat. (http://abdullah-ubaid.blogspot.com/2006/11/mengelola-rumah-tuhan.html)

BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) merupakan badan atau lembaga resmi yang dibentuk oleh Departemen Agama untuk meningkatkan peranan dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan sarana pembinaan umat islam, yaitu organisasi yang bertujuan untuk mengorganisir kegiatan ibadah dan meningkatkan kesejahteraan masjid serta tempat ibadah umat islam lainya atas dasar takwa melalui peningkatan manajemen (idarah), kemakmuran (imarah), dan pemeliharaan (riayah). (Peraturan menteri agama RI nomor 54 tahun 2006). BKM ini ada di semua tingkat daerah baik pusat, Tk I bahkan Tk II

Objek program manajemen masjid secara umum meliputi seluruh bidang kehidupan yaitu kehidupan pribadi, keluaarga, masyarakat dan bangsa, dengan tumpuan pada kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara. Program kehidupan beragama berupaya untuk menanam, memelihara, memantapkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan berbagai macam kegiatan; seperti pengajian al-Qur’an, hadist, fiqih, tauhid, tasawwuf, akhlak dan ilmu-ilmu lain serta berbagai kegiatan ibadah termasuk sembahyang, ibadah sosial dan ibadah zakat. Program kehidupan bermasyarakat di masjid merupakan sarana pembinaan kehidupan bersama, bersilahturahmi, saling membantu dan memberi pertolongan dan bantuan. (www.pdf. search engine, bio-kksprofahmad.pdf).

Pada dasarnya keberadaan suatu lembaga akan membawa pengaruh terhadap hubungan antara individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan

(5)

dan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama yang dalam hal ini adalah BKM. Ikatan ini lebih mendasar dari pada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional., karena hubungan-hubungan serupa itu mengandaikan sekurang-kurangnya satu derajat konsensus terhadap prinsip-prinsip moril yang menjadi dasar kontrak. Kesadaran kolektif juga memberikan warna pada solidaritas sosial. Hal ini memperkokoh ikatan saling ketergantungan fungsional.

BKM ini sangat populer di kalangan masyarakat, khususnya masayarakat desa karena pada dasarnya, ketua dari BKM ini sendiri dipilih oleh masyarakat dari kalangan yang diangap mengetahui agama atau sering disebut ulama. Karena pada masayrakat ini kewibawaan seorang ulama masih dijunjung tinggi. Oleh karena itu, keadaan ini haruslah dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri dengan memanfaatkan status yang diperankan oleh kelompok atau individu sebagai kelompok atau individu yang dianggap ulama atau pengikutnya.

1.2. Perumusan Masalah

Lincoln dan Guba (1985 : 218 ) mendefinisikan masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda – tanda dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sebuah jawaban. Faktor yang berhubungan tersebut mungkin berupa konsep, data empiris, pengalaman atau unsur lainnya. ( Maleong, 2006 : 93 ).

(6)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana peran sosial BKM dalam meningkatkan solidaritas sosial ekonomi masyarakat muslim didesa manis kec. Pulau rakyat kab. Asahan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pernyataan M Iqbal Hasan ( 2002 : 44 ) bahwa tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Dengan demikian pada dasarnya tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai penelitian. Berdasarkan adanya keinginan penulis untuk memperoleh data, guna menjawab pertanyaan - pertanyaan pada perumusan masalah penelitian ini, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah:

mengetahui Bagaimana peran sosial BKM dalam meningkatkan solidaritas sosial ekonomi masyarakat muslim didesa manis kec. Pulau rakyat kab. Asahan ?

(7)

1.4. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini diharapkan manfaat penelitian ini berupa: 1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan ilmiah yang berkaitan dengan Badan Kesejahteraan Masjid, sehingga dapat memberikan bahan masukan terhadap pihak-pihak yang berkompeten.

1.4.2 Manfat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti berupa fakta – fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya kritis dan analisis peneliti sehingga memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian tersebut. Dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian – penelitian selanjutnya.

I. 5 Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata. Untuk memperoeh maksud dan pengertian mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi konsep-konsep yang digunakan. Pemberian batasan konsep ini diperlukan diperlukan untuk menuntun peneliti dalam menangani rangkaian proses penelitian bersangkutan serta dalam menginterpretasikan hasil penelitian (faisal, 2003 : 107). Adapun konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

• Peran sosial adalah pola tingkah laku yang dilakukan individu dalam interaksi sosial, berdasarkan pengalamannya dan derajat konformitas

(8)

kepada apa yang disadari sebagai harapan orang lain terhadapnya. Kebanyakan jika tidak semua, tingkah laku sosial adalah dilakukan dalam bentuk peranan sosial yang demikian.

• BKM adalah Lembaga semi resmi yang dibentuk oleh Departement Agama untuk meningkatkan peranan dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan sarana pembinan umat islam.

• Solidaritas adalah satu keadaaan hubungan antara individu dan/atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih mendasar dari pada hubungan konraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karena hubungan-hubungan serupa itu mengandalkan sekurang-kurangnya satu tingkat/derajat konsensus terhadap prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar kontrak itu.

• Masyarakat muslim adalah masyarakat yang beragama islam yang bertempat tinggal di Desa Manis Kecamatan Pulau Rakyat.

Referensi

Dokumen terkait

Pada sistem interaksi, pengindera Leap Motion [8] digunakan sebagai masukan interaksi dengan membaca fitur tangan pengguna yang ada dalam jarak efektif Leap Motion

* Artinya: “Ya Allah, wahai uhanku, muliakanlah !leh-u akan uhammad hamba-u dan pesuruh-u, #abi yang ummi dan muliakanlah !leh-u akan keluarga

Mahasiswa mampu memahami SOP dan menciptakan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bengkel listrik; mampu mengoptimalkan pemanfaatan peralatan dan perkakas,

Dari tabel tersebut didapatkan data bahwa sebelum dilakukan perawatan ulkus dengan menggunakan hidrokoloid kunyit 1% skor BWAT dari ketujuh responden antara 33- 39, sedangkan

pengembangan/rekayasa/desain yang dilakukan dosen 17. Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi C.. Kemampuan menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain 26.

Bab IV merupakan laporan hasil penelitian yang memuat gambaran pengembangan industri kerajinan oleh pengrajin rajutan tali kur di Desa Sungai Punggu Baru

Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh..

Dari nilai amplitudo masing-masing konstanta harmonik yang dibuat data raster memiliki bentuk dan nilai berbeda, maka dalam pembuatan garis kontur dilakukan dengan