• Tidak ada hasil yang ditemukan

LUAS DENGAN PARTISI SEGITIGA UNTUK FUNGSI CEKUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LUAS DENGAN PARTISI SEGITIGA UNTUK FUNGSI CEKUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

17

LUAS DENGAN PARTISI SEGITIGA UNTUK FUNGSI CEKUNG

Juni Lesti Nengsih1*, Syamsudhuha2, Leli Deswita2

Jurusan Matematika Universitas Riau, Riau1

juni.lesti@gmail.com, Kampus Binawidya, Pekanbaru 28293 Jurusan Matematika Universitas Riau, Riau2

ABSTRAK

Dalam artikel ini dibahas teknik menentukan luas daerah di R2 yang dibatasi sebuah kurva f dangaris 𝑥 = 𝑎 dan 𝑥 = 𝑏 dengan menggunakan partisi segitiga, dengan menentukan kurva utama (kurva f) serta memilih titik utama di (𝑥𝑐,𝑔(𝑥𝑐)) dengan 𝑥𝑐 pada interval

 

a,

b

, tekhnik ini diberikan oleh Affaf [6], dengan memberikan formula baru L=

b

ah )(x dx

2 1

Namun Affaf belum menjelaskan untuk f seperti apa sehingga formula tersebut berlaku sehingga

h

(x

)

akan bertanda sama dalam selang

 

a,

b

. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya diidentifikasi apakah untuk fungsi cekung ke atas / cekung ke bawah akan memenuhi kondisi yang diinginkan, serta sifat-sifat apa saja yang muncul dengan menggunakan formula yang baru.

Kata kunci: Partisi segitiga, titik utama, kurva utama

1. PENDAHULUAN

Luas daerah di R2 yang dibatasi kurva 𝑓 yang berada di atas sumbu 𝑥 atau sebaliknya dengan dibatasi garis 𝑥 = 𝑎 dan 𝑥 = 𝑏 diperoleh dengan menggunakan partisi persegi sehingga luas daerah ditentukan dengan 𝑓 𝑥 𝑑𝑥𝑎𝑏 . Affaf dalam Luas Daerah di R2 dengan memanfaatkan garis singgung kurva memberikan teknik baru dalam menentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan garis. Yang membedakan teknik luasan yang dilakukan Affaf dengan teknik luasan yang sudah ada, yaitu dalam partisinya, dalam hal ini Affaf menggunakan partisi segitiga. Partisi dijalankan dari kurva (yang selanjutnya disebut kurva utama), bukan dari sumbu –𝑥 seperti pada teknik yang sudah dikenal sebelumnya, kemudian menentukan satu titik pada garis (selanjutnya disebut titik utama) yang membatasi daerah yang akan ditentukan luasnya.

Pada akhir artikelnya, Affaf memberikan hasil bahwa luas yang dibatasi garis

l

dan fungsi f yang berpotongan di xa dan

x

b

diberikan oleh L,yaitu

b a

dx

x

h

L

(

)

2

1

, jika h(x)0

(2)

18 dan

b a

dx

x

h

L

(

)

2

1

, jika h(x)0

 

a

b

x

,

dimana h(x)l(xc) f(x)xcf'(x)xf'(x), dengan xc

 

a,b .

Dalam artikelnya, Affaf belum memberikan kriteria untuk 𝑓 , Affaf belum memberikan gambaran yang jelas, untuk f seperti apa sehingga h(x)bertanda sama dalam selang

 

a,

b

. Untuk itu dalam artikel ini, penulis membahas fungsi f yang menyebabkan kondisi h(x)bertanda sama dalam selang

 

a,

b

.

2. METODE PENELITIAN

Misalkan suatu daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan 𝑦 = 𝑔(𝑥) dengan 𝑦 = 𝑔(𝑥) merupakan garis. Kurva 𝑓 dan 𝑔 berpotongan di absis 𝑥 = 𝑎 dan 𝑥 = 𝑏 dengan 𝑎 < 𝑏 . Langkah yang dilakukan dalam membuat partisi segitiga adalah menentukan kurva utama di 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan titik 𝑥𝑐, 𝑔 𝑥𝑐 sebagai titik utama di 𝑦 = 𝑔(𝑥) dimana 𝑥𝑐

 𝑎, 𝑏 . Kemudian partisi dijalankan pada kurva utama dengan menghubungkan dua titik yang berdekatan, seperti Gambar 1.

Gambar 1: Daerah yang dipartisi menggunakan segitiga

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa partisinya merupakan segitiga sebarang. Namun, jika partisinya diperkecil akan menghasilkan segitiga samakaki. Misalkan 𝐿𝑖 menyatakan luas

𝐴𝑖−1𝐴𝐴𝑖, maka alas w adalah jarak titik 𝑥𝑖−1, 𝑓 𝑥𝑖−1 ke 𝑥𝑖, 𝑓 𝑥𝑖 , yang diberikan oleh 𝑤 = 𝑥𝑖− 𝑥𝑖−1 2+ 𝑓 𝑥𝑖 − 𝑓 𝑥𝑖−1

2

(3)

19

𝑥𝑐, 𝑔 𝑥𝑐 ke garis yang memuat titik 𝑥𝑖−1, 𝑓 𝑥𝑖−1 dan 𝑥𝑖, 𝑓 𝑥𝑖 . Jika 𝑛 partisi mendekati tak hingga maka luas yang dibatasi oleh kurva𝑦 = 𝑓(𝑥) dan 𝑦 = 𝑔(𝑥) adalah

𝐿 = lim

𝑛→∞ 𝐿𝑖 𝑛

𝑖=1 (1)

Persamaan garis yang melalui titik 𝑥𝑖−1, 𝑓 𝑥𝑖−1 dan 𝑥𝑖, 𝑓 𝑥𝑖 diberikan oleh 𝑦 − 𝑓 𝑥𝑖 −

𝑓 𝑥𝑖 −𝑓(𝑥𝑖−1) 𝑥𝑖−𝑥𝑖−1 𝑥 +

𝑓 𝑥𝑖 −𝑓(𝑥𝑖−1)

𝑥𝑖−𝑥𝑖−1 𝑥𝑖 = 0

Berdasarkan Teorema 5. Diberikan 𝐴 𝑥𝑎, 𝑦𝑎 , 𝐵 𝑥𝑏, 𝑦𝑏 , dan 𝐶(𝑥𝑐, 𝑦𝑐). Misal 𝑥𝑏 > 𝑥𝑎, Maka luas segitiga ABC diberikan oleh 𝐿, yaitu:

𝐿 =1 2 𝑦𝑐− 𝑦𝑖− 𝑚𝑥𝑐+ 𝑚𝑥𝑖 (𝑥𝑏− 𝑥𝑎) maka 𝐿𝑖 adalah 𝐿𝑖 = 1 2 𝑔 𝑥𝑐 − 𝑓 𝑥𝑖 − 𝑓 𝑥𝑖 − 𝑓(𝑥𝑖−1) 𝑥𝑖− 𝑥𝑖−1 𝑥𝑐+ 𝑓 𝑥𝑖 − 𝑓(𝑥𝑖−1) 𝑥𝑖− 𝑥𝑖−1 𝑥𝑖 𝑥𝑖− 𝑥𝑖−1

Jika n∞ maka ∆𝑥𝑖 = 𝑥𝑖− 𝑥𝑖−1 → 0. Sedemikian hingga

𝑓 𝑥𝑖 −𝑓(𝑥𝑖−1)

𝑥𝑖−𝑥𝑖−1 = 𝑓′ 𝑥𝑖 . Maka 𝐿𝑖 =

1

2 𝑔 𝑥𝑐 − 𝑓 𝑥𝑖 − 𝑓′ 𝑥𝑖 𝑥𝑐+ 𝑓′ 𝑥𝑖 𝑥𝑖 ∆𝑥𝑖 (1)

Berdasarkan jumlah Riemann, maka persamaan (1) dapat disederhanakan menjadi L =1

2 𝑔 𝑥𝑐 − 𝑓 𝑥 − 𝑥𝑐𝑓

𝑥 + 𝑥𝑓 𝑥 𝑑𝑥

b

a (2)

Misalkan h(x) g(xc) f(x)xcf'(x)xf'(x), maka persamaan (2) dapat

disederhanakan menjadi

L =12 𝑕 𝑥 𝑑𝑥ab (3)

Karena yang diinginkan adalah 𝑕 𝑥 ≥ 0, maka persamaan (3) dapat ditulis dengan 𝐿 =1

2 𝑕 𝑥 𝑑𝑥 b

a (4)

3. PEMBAHASAN

Definisi 1. Diberikan fungsi 𝑓 kontinu dalam selang 𝑎, 𝑏 . Fungsi f dikatakan :

(i) Cekung ke atas jika dan hanya jika ∀𝑥1, 𝑥2∈ 𝑎, 𝑏 dengan 𝑥1> 𝑥2 berlaku 𝑓’(𝑥1) > 𝑓’(𝑥2).

(4)

20

(ii) 𝐶 ekung ke bawah jika dan hanya jika ∀𝑥1, 𝑥2∈ 𝑎, 𝑏 dengan 𝑥1> 𝑥2 berlaku 𝑓’(𝑥1) < 𝑓’(𝑥2).

Teorema 2. Diberikan fungsi 𝑓 kontinu dalam 𝑎, 𝑏 , maka:

(i) Jika 𝑓 cekung ke atas , maka ∀𝑥0∈ 𝑎, 𝑏 berlaku 𝑥, 𝑓 𝑥 > 𝑙; ∀𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 ; 𝑥 ≠ 𝑥0 dengan 𝑚𝑙 = 𝑓′ 𝑥0 .

(ii) Jika 𝑓 cekung ke bawah , maka ∀𝑥0∈ 𝑎, 𝑏 berlaku 𝑥, 𝑓 𝑥 < 𝑙; ∀𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 𝑥 ≠ 𝑥0 dan 𝑚𝑙= 𝑓′ 𝑥0 .

Bukti. Untuk membuktikan Teorema 2, dibutuh teorema nilai rata-rata (TNR)

TeoremaTNR. Diberikan 𝑓 fungsi kontinu dalam 𝑎, 𝑏 , maka ∀𝑥1, 𝑥2 ∈ 𝑎, 𝑏 ∃𝑥0∈ 𝑎, 𝑏 dengan 𝑥1< 𝑥0 < 𝑥2∋ 𝑓′ 𝑥0 =

𝑓𝑥1−𝑓𝑥2 𝑥1−𝑥2 .

(i) Andai ∃𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 ; 𝑥 ≠ 𝑥0∋ 𝑥, 𝑓 𝑥 ≤ 𝑙, tetapi 𝑓 cekung ke atas pada selang 𝑎, 𝑏 . Maka terdapat 𝑥′, 𝑓 𝑥′ ∈ 𝑓 dengan 𝑥 ≠ 𝑥0; katakan juga 𝑥′ > 𝑥0 sehingga 𝑥′, 𝑓 𝑥′ ∈ 𝑙; akibatnya 𝑚𝑙 =

𝑓 𝑥0 −𝑓 𝑥′ 𝑥0−𝑥′ .

Berdasarkan teorema nilai rata-rata terdapat 𝑥0< 𝑥" < 𝑥′ sehingga 𝑓′ 𝑥" = 𝑓 𝑥0 −𝑓 𝑥′

𝑥−𝑥′ = 𝑚𝑙 = 𝑓′ 𝑥0 . Kontradiksi dengan 𝑓cekung ke atas (ii) Bukti sama dengan (i)

Penerapan dalam menentukan luas lingkaran y x2 + y2 = r2 -r x -r r x - I II III IV

(5)

21

Persamaan lingkaran di titik 𝑂(0,0) ditentukan dengan𝑥2+ 𝑦2= 𝑟2. Dengan persamaan garis singgung lingkaran di titik (𝑥𝑖, 𝑦𝑖) adalah 2

. .x y y r xii  atau

.

0

2

i i i

y

r

y

x

y

x

dengan i i

y

x

merupakan gradien. Misal pilih (xa,ya)di titik 𝑂(0,0), karena di kuadran I,

fungsi dari persamaan lingkaran cekung kebawah dan lingkaran tersebut simetris dengan sumbu simetri 𝑥 = 0 dan 𝑦 = 0, maka luas lingkaran 𝐿 dapat ditentukan dengan:

L = 4 . 𝐿1 = 4 . 2 0 1 . .0 0 2 rr x dx yy

= 2 . 2 0 2 2

( )

r

r

d x

r

x

= 2 .

r x r x d r 0 2 2 2 ( )

Dengan mensubsitusi 𝑥 =

r

.

sin

, maka :

L = 2 .

.

sin

.

(

)

cos

.

2 1 0 2 2 2

d

r

r

r

r

= 2 .

.

(

)

cos

.

cos

.

2 1 0 2

d

r

r

r

= 2 .

 

2 1 0 2

r

= 2.       0 2 1 . 2

r =

.r2 4. KESIMPULAN

(6)

22

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa luas daerah yang dibatasi kurva 𝑓 dan 𝑔 dengan menggunakan partisi segitiga,dapat ditentukan jika 𝑓 merupakan fungsi cekung ke atas / ke bawah.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] E. J.Purcell, Kalkulus dan Geometri Analitis, Penerbit Erlangga, Jakarta,1990

[2] J.Stewart, Kalkulus, edisi 5,Terj.dari Calculus, Fifth Edition, oleh Chriswan Sungkono Penerbit Salemba Teknika, Jakarta, 2009.

[3] K. A.Ross, 1990, Elementary Analysis The Theory of Calculus, Eugene, Oregon, U.S.A [4] Koko Martono, Kalkulus, Penerbit Erlangga, Bandung,1999

[5] Kuntarti, Matematika SMA dan MA, Penerbit Essis Erlangga, Jakarta, 2007

[6] Moh.Affaf, Luas Daerah di R2 dengan memanfaatkan garis singgung kurva, Prosiding, ITB, Bandung,2012

Gambar

Gambar 1: Daerah yang dipartisi menggunakan segitiga

Referensi

Dokumen terkait

Rasa terima kasih penulis haturkan atas bantuan segala pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul “ Program

dengan negara-negara lain akan memberi kesan yang baik dalam bidang yang lain seperti bidang ekonomi dan sosial.. Kebanyakan kerajaan telah menggubal peraturan global dan

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada penulis dan pembaca mengenai desain stabilitas support pipeline bawah laut,

Maka kegiatan yang dilakukan adalah pemberian makna pada paparan bahasa berupa paragraphparagraf yang mengandung gagasan tentang nilai-nilai karakter yang terdapat pada buku

Aktivitas mendengarkan cerita yang dibacakan dalam kesehariannya diungkap dengan Buku Harian Aktivitas Anak Mendengarkan Cerita yang diisi oleh orangtua atau wali anak,

Sebuah perjalanan panjang tentang lahirnya istilah andragogi dalam pendidikan, namun pemikiran-pemikiran yang lebih fokus baik dari segi konsep teori, filsafat

Proses penyuntingan tersebut berpedoman pada bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939) dan Wewaton Panulise

Tabel 4.24 menyatakan bahwa sebagian besar industri (82%) menyatakan bahwa penggantian HCFC dilakukan karena adanya penerapan peraturan tentang pengurangan konsumsi