• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PENDAHULUAN

Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan – tahapan yang jelas dan runtut yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang menentukan tahapan selanjutnya sehingga haru dilalui dengan teliti. Pada Bab ini juga akan dijelaskan alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian.

3.2 ALAT BANTU PENELITIAN

Analisa untuk mendapatkan pengaruh dari perubahan posisi penempatan Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon terhadap performasi Turbin Hydrocoil dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Perangkat lunak yang digunakan dalam metode CFD adalah ANSYS CFX 15.0. Proses perancangan Pipa Siphon dan Turbin Hydrocoil digambar menggunakan Software Solidwork 2017. 3.3 DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Tahapan penelitian dimulai dari tahap medesain Turbin Hydrocoil dan Pipa Siphon. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai debit air dan kecepatan air di masing – masing variasi. Parameter – parameter tersebut digunakan sebagai nilai input yang dibutuhkan pada tahap simulasi dengan software ANSYS CFX. Tahapan – tahapan dalam metode penelitian ini selengkapnya ditunjukan pada Gambar 3.1.

(2)

Tidak Membuat Desain Turbin Hydrocoil, Pipa Siphon dan Rotation Region

Menghitung Debit Optimum (Qopt) pada Penstock dan Tekanan Total pada Inlet Pipa di masing – masing variasi posisi Turbin Hydrcoil

pada Pipa Siphon

Simulasi Tahap Geometry:

Memasukkan gambar desain Turbin Hydrocoil ke Design Modeler

Melakukkan boolean substract untuk mendapatkan daerah yang tersisi fulida di sekitar runner Turbin Hydrocoil.

Simulasi Tahap Meshing

Simulasi Tahap Setup:

Mengatur Analisis steady-state

Membuat Domain yang terdiri dari domain Pipa Siphon dan

Rotation Region

Membuat Boundary Condition untuk Tiga variasi penempatan Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon, dengan variasi kecepatan 100 rpm, 300 rpm, 500 rpm, 700 rpm, 900 rpm, 1.100 rpm, 1.300 rpm, 1.500 rpm dan 1.700 rpm

Membuat Interface

MULAI

Running Process

Tren data seperti data eksperimen Analisis Hasil Kesimpulan SELESAI Ya Tidak Membuat Desain Turbin Hydrocoil, Pipa Siphon dan Rotation Region

Menghitung Debit Optimum (Qopt) pada Penstock dan Tekanan Total pada Inlet Pipa di masing – masing variasi posisi Turbin Hydrcoil

pada Pipa Siphon

Simulasi Tahap Geometry:

Memasukkan gambar desain Turbin Hydrocoil ke Design Modeler

Melakukkan boolean substract untuk mendapatkan daerah yang tersisi fulida di sekitar runner Turbin Hydrocoil.

Simulasi Tahap Meshing

Simulasi Tahap Setup:

Mengatur Analisis steady-state

Membuat Domain yang terdiri dari domain Pipa Siphon dan

Rotation Region

Membuat Boundary Condition untuk Tiga variasi penempatan Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon, dengan variasi kecepatan 100 rpm, 300 rpm, 500 rpm, 700 rpm, 900 rpm, 1.100 rpm, 1.300 rpm, 1.500 rpm dan 1.700 rpm

Membuat Interface

MULAI

Running Process

Tren data seperti data eksperimen

Analisis Hasil Kesimpulan

SELESAI Ya

(3)

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah tahap desain untuk mendapatkan desain Pipa Siphon dan turbin Hydrocoil. Tahap kedua adalah tahap simulasi untuk menganalisa hubungan anatara penempatan Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon dengan performasi Turbin Hydrocoil yang dilakukan dengan metode CFD.

3.4.1 Prosedur Penelitian Tahap Desain

a. Desain Turbin Hydrocoil

Desain Turbin Hydrocoil yang akan digunakan dalam penilitian ini merujuk pada desain Prototype Turbin Hydrocoil yang telah dibuat oleh (Aprilliyanto, Indarto, & Prajitno, 2013) dalam jurnalnya yang berjudul Design of a Prototype Hydro Coil Turbine Applied as Micro Hydro Solution, desain tersebut secara skematis dapat dilihat pada Gambar 3.2. Nilai parameter Turbin Hydrocoil yang menjadi acuan dalam mendesain Turbin tersebut juga merujuk pada ukuran desain Turbin Hydrocoil yang telah dirancang oleh (Aprilliyanto, Indarto, & Prajitno, 2013), Nilai Parameter Turbin Hydrocoil tersebut ditunjukan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Parameter Turbin Hydrocoil

No. Specification 1. Length Coil A (m) 0.12 2. Length Coil B (m) 0.095 3. Length Coil C (m) 0.085 4. 1 in Coil A (degrees) 83 5. 2 in Coil B (degrees) 79 6. 3 in Coil B (degrees) 71 7. Di Ribbon Drive (m) 0.019 8. Do Ribbon Drive (m) 0.108

(4)

Gambar 3.2 Desain Turbin Hydrocoil b. Desain Pipa Siphon

Desain Pipa Siphon pada penelitian ini menggunakan pipa standar berdiameter nominal 5 inch dengan diameter luar sebesar 141,3 mm dan diameter dalam sebesar 125 mm. Sudut kemiringan pipa Siphon didesain sebesar 90. Pada Gambar 3.3 menunjukan desain pipa siphon yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan metode computational fluid dynamics.

(5)

Pada penelitian ini posisi penempatan Turbin Hydrocoil pada pipa Siphon akan divariasikan. Pada variasi pertama Turbin Hydrocoil akan ditempatkan pada sisi dekat inlet pipa Siphon. Sedangkan, untuk variasi kedua Turbin Hydrocoil akan ditempatkan pada punuk Pipa Siphon. Pada Variasi ketiga Turbin Hydrocoil akan ditempatkan pada sisi dekat outlet Pipa Siphon. Variasi pemempatan Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon selengkapnya ditunjukan oleh Gambar 3.5, Gambar 3.6 dan Gambar 3.7. Desain Skematik dalam penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 3.4.

(6)

Gambar 3.6 Variasi 2 Posisi Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon

Gambar 3.7 Variasi 3 Posisi Turbin Hydrocoil pada Pipa Siphon 3.4.2 Prosedur Penelitian Tahap Simulasi CFD

Tahap simulasi adalah tahap mensimulasikan desain dengan metode CFD. Software yang digunakan pada tahap simulasi ini adalah ANSYS CFX 15.0. Proses dari tahap simulasi dibagi kedalam lima tahapan yang berurutan, yaitu tahap Geometry, Meshing, Setup, Solution dan Result.

(7)

a. Tahap Geometry

Pada tahap ini, geometri objek yang akan dimusimulasikan didefinisikan. Penelitian ini menggunakan tipe domain (daerah) Rotating Frame of Reference, sehingga perlu didefinisikan daerah yang berputar (rotating) dan daerah yang diam (stationaty). Daerah yang berputar (rotation region) didefinisikan sebagai suatu daerah yang melingkupi rotor turbin, sehingga daerah ini lebih besar dari rotor turbin tetapi lebih kecil dari casing turbin. Ilustrasi pendefinisian daerah rotation region ditunjukan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Ilustrasi pendefinisian Daerah Rotation Region

Pada penelitian ini Geometri Objek yang digunakan adalah bagian yang terisi penuh oleh air, sehingga langkah yang dilakukan adalah melakukan boolean subtract untuk mengurangi ataupun menghilangkan bagian – bagian yang tidak dipenuhi oleh air, seperti sudu – sudu turbin dan poros.

b. Tahap Meshing

Tahap Meshing merupakan tahap pemilihan gridding strategy. Pada tahap ini dilakukan pemilihan dan pengaturan strategi meshing atau pencacahan objek. Hasil mesh yang didapatkan dari tahap ini akan menjadi acuan perhitungan ditahap selanjutnya. Langkah yang dilakukan meliputin pengaturan ukuran mesh, tingkat kehalusan mesh dan metode mesh. Ilustrasi Proses Meshing ditunjukkan oleh Gambar 3.9.

(8)

Gambar 3.9 Ilustrasi Proses Meshing

Ilustrasi dari proses meshing pada suatu objek yang telah didefinisikan sebelumnya pada tahap geometry dapat dilihat pada Gambar 3.9. Sebelum masuk pada tahap setup, seluruh objek yang akan disimulasikan harus telah selesai dilakukan proses meshing. Bila proses meshing tidak selesai dilakukan atau objek gagal dilakukan meshing, maka tahap setup tidak akan dapat dilakukan.

c. Tahap Setup

Pada tahap ini, dilakukan beberapa pengaturan terkait permasalahan yang akan dianalisis. Langkah yang dilakukan meliputi pengaturan analysis type berupa analisis steady state, domain berupa rotationg domain dan stationary domain, boundary condition, dan interface. Model turbulensi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Shear Strees Transport (SST).

d. Tahap Solution

Tahap solution adalah tahap perhitungan numeris yang dilakukan oleh komputer. Pada tahap ini, langkah yang dilakukan adalah memulai proses running dengan meng-klik start run. Waktu yang dibutuhkan dalam tahap solution tersebut tergantung dari tingkat kerumitan objek disimulasikan.

(9)

e. Tahap Result

Tahap result atau yang juga disebut CFD-Post merupakan tahap untuk menampilkan hasil dari perhitungan numeris yang telah selesai dilakukan pada tahap solution. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melihat hasil dalam tahap ini adalah menampilkan contour, streamline, vector, hasil perhitungan torsi, perhitungan tekanan, dan lain sebagainya. Hasil perhitungan torsi tersebut kemudian akan dimasukkan kedalam Persamaan 2.2 untuk mendapatkan nilai daya turbin di berbagai variasi pemposisian pada semua variasi kecepatan putar. Nilai efisiensi turbin didapatkan dengan membandingkan nilai daya turbin dengan daya optimal turbin.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Tabel 3.1 Parameter Turbin Hydrocoil
Gambar 3.3 Desain Pipa Siphon
Gambar 3.4 Gambar Skematik Desain Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai upaya harus dilakukan oleh seorang manajer untuk dapat menarik, memelihara maupun mempertahankan karyawan yang ada untuk tetap berada dalam

Kelompok P2 dan K menunjukkan hasil p=0,336 (p>0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan gambaran histologi hepar Rattus norvegicus antara kelompok

Abses paru biasanya unilateral pada satu paru, yang terjadi pada pasien dengan keadaan umum yang jelek atau pasien yang mengalami penyakit menahun seperti

3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian sapi Bali di Kabupaten Barru berdasarkan identifikasi fenotipe (bentuk tanduk, warna bulu,

Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan

Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL, telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru tidak hanya cukup dalam

Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh, mengambil oksigen dari

dimaksud pada huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 dan Pasal 130 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa