1.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan dari adanya masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan (stakeholder
eksternal). Hal ini menjadikan suatu perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat yang terkait dengan perusahaan tersebut.1 Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan
terhadap masyarakat disekitar perusahaan itu berada.2
Pada dasarnya Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan.
PT Yama Engineering adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang EPC (Engineering Procurement and Construction). Perusahaan yang beralamat di daerah BSD-Serpong ini sejak awal memang tidak memiliki Public Relations.
1
J.J. Asongu. Strategic Corporate Social Responsibility in Practice. Lawrenceville: Greenview, Publishing Company. 2007 hlm 17
Meskipun tanpa Departement Public Relations dalam perusahaan, PT Yama Engineering tetap menjalankan komitmennya terhadap masyarakat. Salah satunya dengan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR). Program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang dilakukan secara rutin adalah sebar bibit ikan di
Sungai Cisadane Tangerang.
PT Yama Engineering mendapat sebuah proyek dari TOTAL Indonesie Balikpapan. Yaitu proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way
Repair Services”. Proyek ini adalah untuk memperbaiki jalur pipa Gas sepanjang 6
km di tepi Sungai Mahakam Kalimantan Timur milik Total Indonesie yang sudah mulai terbuka. Lokasi proyek tersebut berada di daerah rawa-rawa yang terdapat beberapa tambak ikan milik warga. Hal itu sangat menjadi kendala dalam menjalankan proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair
Services” tersebut. Pasalnya, banyak warga yang keberatan jika proyek tersebut tetap
berjalan. Alasan para warga menjadi resah karena mereka khawatir jika proyek tersebut dilakukan, akan mengganggu kegiatan warga yang selama ini sudah berjalan. Dalam melakukan perbaikan jalur pipa tersebut akan dibutuhkan banyak alat-alat berat dalam proses pelaksanaannya dan akan memakan waktu yang lama. Kontrak dari proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair
Services” ini sendiri adalah 12 bulan (satu tahun). Alat-alat berat yang berupa Amphibious Backhoe, rencananya akan masuk ke lokasi proyek melalui jalur
tambak-tambak tersebut. Tidak hanya itu, rumah-rumah warga yang berada di Daerah aliran sungai Mahakam pun akan terganggu saat alat-alat berat tersebut masuk. Karena alat-alat berat tersebut dapat menyebabkan volum air meninggi dan merusak ekosistem tambak, bahkan dengan jalur yang sempit, jika kapal PT Yama Engineering masuk dapat menyentuh rumah warga dan meruntuhkannya.
Pihak TOTAL Indonesie Balikpapan tidak ingin terjadi keributan dalam menjalankan proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair
Services” ini. Pihak TOTAL Indonesie Balikpapan menginginkan solusi berupa “win win solution” dari pihak PT Yama Engineering sebagai kontraktor dari proyek
“TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair Services” tersebut.
Tindakan yang harus dilakukan oleh PT Yama Engineering adalah dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat di Delta Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Dengan tujuan agar pihak masyarakat memberikan kepercayaan kepada PT Yama Engineering dan tidak keberatan jika proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG
Pipeline Right of Way Repair Services” dapat tetap berjalan.
Pendekatan yang akan di lakukan oleh PT Yama Engineering adalah berupa program Corporate Social Responsibility (CSR). Program Corporate Social
Responsibility (CSR) tersebut berupa pemberian bibit ikan secara gratis kepada warga
abrasi, dan merekrut warga lokal untuk dijadikan karyawan dalam proyek “TOTAL E
& P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair Services” tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti akan mengamati bagaimana program Corporate
Social Responsibility (CSR) sebar bibit ikan, penanaman bibit bakau, dan merekrut
warga lokal dapat menjadi sebuah solusi dalam menghadapi konflik dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat di Delta Sungai Mahakam sehingga proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair Services” dapat berjalan.
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi secara langsung pada lokasi proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair
Services”. Peneliti akan mengobservasi bagaimana program Corporate Social Responsibility (CSR) sebar bibit ikan, penanaman bibit bakau, dan merekrut warga
lokal dapat menjadi solusi dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Alasan peneliti melakukan riset di PT Yama Engineering adalah, sebagai sebuah perusahaan yang tidak ada Public Relation Officer (Hubungan Masyarakat) dalam manajemennya, PT Yama Engineering tetap menjalankan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu program Public Relation. Dan PT
Yama Engineering akan memanfaatkan fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menghadapi konflik yang terjadi pada proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG
di Delta Sungai Mahakam Kalimantan Timur sehingga proyek “TOTAL E & P -
GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair Services” dapat berjalan.
Peneliti memilih kasus ini untuk observasi karena kasus ini adalah kasus nyata yang dapat diikuti dari awal sebelum Corporate Social Responsibility (CSR) di lakukan dan dapat mendapatkan hasil secara nyata dari peran Corporate Social
Responsibility (CSR) sebar bibit ikan, penanaman bibit bakau, dan merekrut warga
lokal.
Periodesasi penelitian ini akan dilakukan selama proyek “TOTAL E & P -
GTSE - GTSG Pipeline Right of Way Repair Services” berjalan. Dengan durasi
proyek kurang lebih selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak Januari 2015 – Desember 2015.
1.2. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti hanya akan fokus pada, Bagaimana peran
Corporate Social Responsibility sebar bibit ikan, penanaman bibit tambakau, dan
merekrut warga lokal yang dilakukan oleh PT Yama Engineering dalam membangun kepercayaan masyarakat di Delta Sungai Mahakam Kalimantan Timur?
1.3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah bagaimana program Corporate
Social Responsibility sebar bibit ikan, penanaman bibit tambakau, dan merekrut
warga lokal dalam membangun kepercayaan masyarakat di Delta Sungai Mahakam Kalimantan Timur sehingga proyek TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline Right of
Way Repair Services dapat dijalankan. Peneliti juga ini menggali lebih dalam
mengapa program Corporate Social Responsibility sebar bibit ikan, penanaman bibit tambakau, dan merekrut warga lokal ini yang dipilih oleh PT Yama Engineering.
1.4. Tujuan Penelian
Tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui peran Coorporate Social Responsibility sebar bibit ikan, penanaman bibit tambakau, dan merekrut warga lokal dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat di Delta Sungai Mahakam Kalimantan Timur. 2. Untuk mengetahui peran Coorporate Social Responsibility sebar bibit ikan,
penanaman bibit tambakau, dan merekrut warga lokal dalam meredam konflik yang terjadi pada proyek “TOTAL E & P - GTSE - GTSG Pipeline
1.5.Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam dua kegunaan, yaitu: 1.5.1 Kegunaan Akademis
Sebagai sumbangan ilmiah, masukan, dan bahan pertimbangan bagi insan humas di bidang pendekatan sosial kepada masyarakat melalui program Coorporate
Social Responsibility.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam menerapkan teori ke dalam praktek sesungguhnya. Penelitian ini juga sekaligus sebagai kontribusi bagi PT Yama Engineering dalam menumbuhkan kepercayaan terhadap masyarakat sosial melalui program Coorporate Social
Responsibility. Yang nantinya diharapkan dapat memberikan ide-ide dalam