• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUN Tahun 2007) SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAHUN Tahun 2007) SEKOLAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM

(Kasus:

PERIL

PEMILIH

Kubu NUS

ARY

SE

INST

LAKU POL

HAN GUB

TA

SA Dalam P Ta

YUNI SA

EKOLAH

TITUT PE

LITIK ET

BERNUR S

AHUN 2007

emilihan G ahun 2007)

ALPIAN

PASCAS

ERTANIA

2009

TNIS TOL

SULAWE

7

ubernur Su

NA JABA

ARJANA

AN BOGO

LAKI

ESI TENG

ulawesi Teng

AR

A

OR

GGARA

ggara

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Perilaku Politik Etnis Tolaki Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007 (Kasus: Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007) adalah merupakan karya saya dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2009

Aryuni Salpiana Jabar

(3)

ABSTRACT

Aryuni Salpiana Jabar, Political Behaviour Of Tolaki Ethnic In 2007 South Of East Sulawesi Governor Election (Case: Group Of NUSA in 2007 South Of East Sulawesi Governor Election). Under direction of Said Rusli and Saharuddin.

In political world, political action refers to the amount of political behaviour which done by political elite or political actor. That political behaviour based political motivation and amount of purpose and political expectant. Society in South of East Sulawesi (Sultra) go to local democration by system of local government election. This study aims to investigate “why” and “how” political behaviour of Tolaki ethnic as individual actor. This is a qualitative study which use primary and secondary data.

The findings of this study show leader values of Tolaki ethnic which internalize in them self and history of political configuration in Sultra that Tolaki ethnic not dominate, be political motivation for Individual Tolaki ethnic. Governor election is one momentum to change’s position of Tolaki ethnic in political conviguration in Sultra. Political aspect as political force used of Tolaki actor like political parties as formal aspect, mass media, social group in society and political figures as non-formal aspec.

Keywords: political behaviour, leader values, political configuration and political aspect.

(4)

RINGKASAN

Aryuni Salpiana Jabar, Perilaku Politik Etnis Tolaki Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi TenggaraTahun 2007, Kasus: Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007. (Di bawah bimbingan Said Rusli sebagai Ketua dan Saharuddin sebagai Anggota).

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji “mengapa” dan “bagaimana” perilaku politik etnis Tolaki dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara tahun 2007 sebagai jalan untuk menjelaskan hadirnya figur beretnis Tolaki sebagai pemenang dalam pilgub Sultra tahun 2007. Penelitian ini dipumpunkan pada tiga aspek penting tindakan sosial sebagai sebuah obyek sosiologi yaitu motivasi dari tindakan yang dilakukan, bentuk tindakan itu sendiri serta tujuan yang ingin dicapai dari sebuah tindakan sosial. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan data primer dan sekunder. Unit analisis dalam penelitian adalah individu aktor politik beretnis Tolaki dengan mengambil kasus kubu NUSA sebagai salah satu kubu yang dilekatkan dengan identitas Tolaki sebagai jalan untuk memahami bagaimana aktor politik beretnis Tolaki secara individu melakukan perilaku dan tindakan politik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua motivasi penting aktor politik beretnis Tolaki dalam melakukan tindakan politik yaitu nilai-nilai kepemimpinan yang terkandung dalam Kalo sebagai dasar perilaku orang Tolaki dan terinternalisasi dalam diri aktor politik beretnis Tolaki serta sejarah perjalanan peta politik Sultra dimana aktor beretnis Tolaki tidak mendominasi.

Kalosara sebagai acuan bertindak orang Tolaki mengatur dasar

kepemimpinan, bagaimana seorang pemimpin serta tujuan kepemimpinan orang Tolaki. Nilai kepemimpinan ini menjadi modal seorang Tolaki dalam memimpin masyarakat. Sejarah perjalanan peta politik Sultra menghadirkan dikotomis wilayah daratan versus kepulauan. Keterwakilan figur dari kedua wilayah ini penting untuk menjaga stabilitas sosial politik masyarakat Sultra yang tersebar dalam dua wilayah persebaran penduduk yaitu daratan dan kepualauan.

(5)

Di wilayah daratan Sultra, etnis Tolaki merupakan etnis dominan, sedangkan di wilayah kepulauan Sultra etnis Muna dan Buton sebagai etnis yang dominan. Perjalanan peta politik Sultra menunjukkan etnis Tolaki dari wilayah daratan hanya satu kali menjadi Gubernur sedangkan figur kepulauan selalu memonopoli kedudukan Gubernur.

Momentum pemilihan Gubernur merupakan satu ajang penting bagi figur daratan maupun kepulauan sebagai ajang monopoli peta kekuasaan Sultra. Bagi figur kepulauan, pilgub 2007 adalah pembuktian monopoli peta kekuasaan Sultra, sedangkan bagi figur daratan, pilgub 2007 adalah ajang perebutan monopoli kekuasaan tersebut. Perebutan monopoli kekuasaan lebih memiliki makna dalam sistem pemilihan yang telah berubah dari pemilihan oleh dewan legislatif menjadi pemilihan secara langsung oleh masyarakat.

Upaya untuk mendapatkan posisi Gubernur Sultra diwujudkan dengan serangkaian perilaku politik melalui optimalisasi aspek-aspek strategis pilkada. Optimalisasi peranan partai politik sebagai lembaga yang menentukan calon kepala daerah termasuk optimalisasi jaringan anggota partai politiknya merupakan salah satu wujud perilaku politik untuk mencapai tujuan politik aktor beretnis Tolaki. Selain itu, optimalisasi media massa, kelompok masyarakat serta figur politik merupakan aspek-aspek strategis lainnya yang dilakukan oleh aktor beretnis Tolaki.

Partai politik memiliki kewenangan dalam menetapkan pasangan calon kepala daerah yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 pasal 59. Menyadari pentingnya peran partai politik ini, Nur Alam sebagai individu beretnis Tolaki masuk ke dalam PAN, salah satu partai besar di Sulawesi Tenggara dan mengambil peranan penting sebagai ketua partai. Diutusnya Nur Alam sebagai calon tunggal partai PAN adalah bukti bahwa Nur Alam mampu memberikan dominasi kontrol terhadap keputusan internal partai.

Dalam pilkada Sultra 2007, setiap pasangan calon kepala daerah selalu menampilkan figur beretnis Tolaki, baik sebagai calon Gubernur maupun hanya sebagai calon Wakil Gubernur. Hal ini menyebabkan aspek primordial sebagai salah satu dasar pilihan masyarakat tidak dapat efektif dimana suara masyarakat

(6)

daratan akan terbagi-bagi ke dalam empat kubu. Kubu NUSA memberikan kekhasan perilaku politik dibanding figur daratan lain dengan mengutamakan figur tingkat mikro sebagai penyambung antara calon pasangan kepala daerah dengan masyarakat akar rumput.

Pencitraan positif terhadap figur politik merupakan aspek penting dalam pemilihan secara langsung oleh masyarakat. Nur Alam telah membangun figur positif di tengah masyarakat melalui kegiatan keliling desa jauh sebelum suksesi pilkada berlangsung. Penggunaan media massa juga dilakukan untuk membentuk figur positif Nur Alam.

Serangkaian optimalisasi aspek politik memberikan kemenangan dan posisi Gubernur bagi Nur Alam. Konsisten dengan tujuan politiknya: etnis Tolaki mendapat posisi penting pemerintahan Sultra, Nur Alam melakukan resuffle organisasi pemerintahan dengan menempatkan figur-figur Tolaki pada posisi penting.

Hasil review terhadap perilaku politik Nur Alam melalui optimalisasi aspek strategis pilkada menunjukkan aspek primordial menjadi lebih efektif dalam pemenangan kubu NUSA ketika Nur Alam mengoptimalkan peranan figur-figur tingkat mikro. Kondisi sosial pemilih yang tersebar di dua wilayah, daratan dan kepulauan menjadikan aspek media massa dan figur politik efektif untuk menyentuh berbagai segi masyarakat.

(7)

© Hak cipta milik IPB, Tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang – undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

(8)

DALAM PEMILIHAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2007

(Kasus: Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi

Tenggara Tahun 2007)

ARYUNI SALPIANA JABAR

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Sosiologi Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Perilaku Politik Etnis Tolaki Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007

(Kasus : Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007)

Nama : Aryuni Salpiana Jabar

NRP : I351060081

Program Studi : Sosiologi Pedesaan (SPD)

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Ir. Said Rusli, MA Dr. Saharuddin, M.Si

Ketua Anggota

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Sosiologi Pedesaan

Dr. Nurmala K. Pandjaitan, M.S DEA Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.Si

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah. Swt atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah dengan judul Perilaku Politik Etnis Tolaki Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007 (Kasus: Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains dari program studi Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Said Rusli, MA selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Dr. Saharuddin, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulisan penelitian ini. Penulis juga menghaturkan ucapan terimakasih kepada bapak Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, Guru Besar Politik dan Agraraia Institut Pertanian Bogor, selaku dosen penguji pada sidang tesis. Disamping itu, terima kasih juga penulis sampaikan kepada keluarga besar penulis dan rekan-rekan di Program Studi Sosiologi Pedesaan (SPD) angkatan 2006 (Mba. Hana, Mba. Ita, Pa’ Slamet atas segala informasi akademiknya, Pa’ Syarif, Pa Udin, Pa Himawan, Yusuf) yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama ini.

Kepada Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Bapak Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.Si dan Ketua Program Studi Sosiologi Pedesaan, Ibu Nurmala K. Pandjaitan, penulis ucapkan terima kasih atas kesediaannya menerima penulis untuk mengikuti pendidikan magister, serta penulis juga menghaturkan terima kasih kepada para Dosen PS.SPD atas bekal ilmu yang telah diberikan pada penulis yang sangat berguna bagi penulis di masa yang akan datang.

Kepada Bapak, H. Syeh All Jabbar, SH., MH dan Ibu, Ramlah All Jabbar, terima kasih atas doa yang senantiasa diberikan dimanapun penulis berada. Pada saudara – saudaraku Ogim, Wawan, Japret, Ira dan Angko yang telah membantu penelitian di lapangan, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya

Terkhusus Karya ini saya persembahkan kepada Suami tercinta, Brigadir. Idris Hasan dan Anak tersayang Syarifa Azra Al Idris (Syifa-ku) yang senantiasa selalu ikhlas mendoakan, memberikan dukungan untuk keberhasilan penulis, terima kasih atas penantian dan pengorbanan yang telah di lakukan.

(11)

Penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan tanggapan sangat diharapkan dari para pembaca untuk menyempurnakan isi tulisan ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat.

Bogor, Februari 2009

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 19 Juli 1984 sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan All Jabbar dan Ramlah Jabar. Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Tahun 2002 penulis lulus dari SMUN 1 Kendari dan pada tahun yang sama lulus seleksi USMI (Undangan Siswa Masuk IPB) di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Pada tahun 2006 penulis berhasil menamatkan Strata 1 dengan predikat Mahasiswa Terbaik Jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM) dan melanjutkan studi S2 pada tahun yang sama di sekolah Pascasarjana IPB program studi Sosiologi Pedesaan. Pada tahun 2007, di tengah studi S2, penulis menikah dengan suami Brigadir Idris Hasan dan saat ini telah dikaruniai seorang anak, Syarifa Azra Al Idris.

(13)

Daftar Isi

I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian 5

1.3 Tujuan Penelitian 7

1.4 Kegunaan Penelitian 7

II. PENDEKATAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 8 2.1 Perkembangan Sistem Politik Indonesia:

Tinjauan Teoritis 8

2.2 Pendekatan Perilaku Politik 10

2.3 Perkembangan Budaya Politik, Pola Interaksi Serta

Nilai Sosial Etnis Tolaki 13

2.4 Kerangka Pemikiran 16

2.5 Definisi Konseptual 20

III. METODE PENELITIAN 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.2 Metode Pengumpulan Data 23

3.3 Topik Kajian, Jenis Data serta Sumber Data 23

3.4 Analisis data 24

IV. GAMBARAN SISTEM POLITIK SULAWESI TENGGARA

MASA PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2007 26

4.1 Sistem Pemilihan Gubernur Sultra Periode 2008-2013 26

4.2 Karakteristik Kubu NUSA 31

4.3 Isu Strategis dan Kondisi Sosial Masyarakat Sultra 33 4.4 Hasil Pemilihan dan Tanggapan Masyarakat 37 4.4.1 Hasil Pemilihan Kepala Daerah Secara Umum 37 4.4.2 Primordial Sebagai Kunci Kemenangan

Kasus: Kelurahan Lepo-Lepo 39

(14)

V. ETNIS TOLAKI dan PEMILIHAN GUBERNUR SULTRA 2007 47

5.1 Nilai Kepemimpinan Etnis Tolaki 47

5.2 Etnis Tolaki dan Perjalanan Peta Politik Sultra 51 5.3 Kubu NUSA dalam Pemilihan Gubernur Sultra 2007 55 5.2.1 NUSA sebagai Kelompok Politik 55 5.2.2 Formasi Etnis dalam Kubu NUSA 57

5.4 Ikhtisar 60

VI. PERILAKU POLITIK ELIT BERETNIS TOLAKI DALAM

PEMILIHAN GUBERNUR SULTRA 2007 62

6.1 Motivasi Sosiogenik: Nilai Pentingnya Kepemimpinan 62

6.1.1 Melahirkan Kembali HaluOleo 66

6.1.2 Masyarakat Tolaki dan Pemilihan Gubernur 68 6.2 Optimalisasi Beragam Aspek Strategis Pilkada 70 6.2.1 Pemanfaatan Kelompok Masyarakat 71

6.2.2 Media Massa 75

6.2.3 Optimalisasi Peranan Partai Politik 77 6.2.4 Optimalisasi Peranan Figur Politik 84 6.3 Kemenangan Gubernur Sultra Periode 2008-2013

Serta Signifikansi Etnis Tolaki Dalam

Pemenangan Kubu NUSA 89

6.4 Ikhtisar 94

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 98

7.1 Kesimpulan

98

7.2 Saran 100

DAFTAR PUSTAKA 101

(15)

Daftar Tabel

Tabel 1. Topik Kajian, Jenis Data serta Sumber Data yang Digunakan 24 Tabel 2. Tabel Pembanding Empat Pasangan

Calon Gubernur Sultra 2008-2013 35

Tabel 3. Distribusi Penduduk Lepo-Lepo Berdasarkan

Mata Pencaharian Pokok 40

Tabel 4. Komposisi Penduduk Lepo-Lepo Berdasarkan Etnis 40 Tabel 5. Rekapitulasi Jumlah Pemilih, TPS dan

Surat Suara Pemilihan Umum Gubernur dan

Wakil Gubernur di Kelurahan Lepo-Lepo 41

Tabel. 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara 42

Tabel 7. Kedudukan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra

(16)

Daftar Gambar

Gambar 1. Kerangka Fikir Perilaku Politik Etnis Tolaki

Dalam Pemilihan Gubernur Sultra Tahun 2007 19

Gambar 2. Peta Sulawesi Tenggara 104

Gambar 3. Peta Sulawesi Tenggara Berdasarkan

Pembagian Wilayah Administratif 105

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1,2,3 menunjukkan bahwa hasil pulasan MMP-9 pada undifferentiated karsinoma nasofaring tipe Regaud dan tipe Schmincke pada jumlah sel yang terwarnai, tampilan

Dari duapuluh indikator, limabelas pengguna menilai indikator Sikap petugas dalam memberikan penanganan gangguan mempunyai tingkat kepentingan yang paling dominan dengan nilai

Damayanti Tinduh, dr., SpKFR-K sebagai Sekretaris Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo

kognitif, pengetahuan siswa dan pemahaman siswa dalam materi yang dipelajari siswa, dan aspek efektif, mencakup sikap siswa yang terhadap materi yang telah

Berdasarkan pada uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan mengkaji tentang Penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token dapat dijadikan upaya untuk

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Pembelajaran Ekspositori memberi pengaruh yang lebih baik daripada Pembelajaran tipe Jigsaw

Bonus yang diberikan pihak perusahaan akan membuat karyawan termotivasi untuk mengliasilkan kinerja yang terbaik.. Analisis jawaban responden dari kuesioner variabel

Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.. media