• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI RERATA SUDUT BIDANG SAGITAL TUNGKAI SAAT BERJALAN PADA SUBYEK SEHAT USIA TAHUN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI RERATA SUDUT BIDANG SAGITAL TUNGKAI SAAT BERJALAN PADA SUBYEK SEHAT USIA TAHUN BERDASARKAN JENIS KELAMIN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA AKHIR

NILAI RERATA SUDUT BIDANG SAGITAL TUNGKAI

SAAT BERJALAN PADA SUBYEK SEHAT

USIA 26-45 TAHUN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Oleh : dr. Ade Irma Peserta PPDS I

Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Pembimbing I :

dr. Fatchur Rochman,Sp.KFR-K Pembimbing II :

dr. R.A. Meisy Andriana, SpKFR-K

Staf Pengajar Lab/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD Dr. SOETOMO

SURABAYA 2015

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

NILAI RERATA SUDUT BIDANG SAGITAL TUNGKAI

SAAT BERJALAN PADA SUBYEK SEHAT

USIA 26-45 TAHUN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Karya Akhir Dalam Rangka Memperoleh Tanda Keahlian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Pada Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Mei 2015

Peneliti Ade Irma, dr.

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Fatchur Rochman, dr.,Sp.KFR-K R.A. Meisy Andriana, dr., SpKFR-K

Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya akhir mengenai “Nilai Rerata Bidang Sagital Tungkai

Saat Berjalan Pada Subyek Sehat Usia 26-45 Tahun Berdasarkan Jenis

Kelamin”.

Karya akhir ini merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan pendidikan keahlian dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M. Kes., SpPD.K-EMD, FINASIM sebagai Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberi kesempatan dan fasilitas yang diperlukan dalam menyelesaikan karya akhir ini. 2. Dodo Anondo, dr., MPH sebagai Direktur RSUD Dr.Soetomo Surabaya yang

telah memberi kesempatan dan fasilitas yang diperlukan dalam menyelesaikan karya akhir ini.

3. H. Slamet Riyadi Yuwono, dr., DTM&H, MARS sebagai Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode sebelumnya yang telah memberi kesempatan dan fasilitas yang diperlukan dalam menyelesaikan karya akhir ini.

4. Dr. Hening Laswati, dr., SpKFR-K sebagai Kepala Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan staf pengajar senior Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya atas bimbingan, arahan dan masukan selama pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

(4)

iii

5. Bayu Santoso, dr., Sp.KFR-K sebagai Kepala Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode sebelumnya, serta sebagai staf pengajar senior Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya, atas bimbingan, arahan, dan masukan selama pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

6. Subagyo, dr., SpKFR-K sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Dosen Wali dan staf pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya atas bimbingan, arahan dan masukan selama pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

7. Fatchur Rochman, dr.,Sp.KFR sebagai pembimbing dan staf pengajar pada Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyelesaian karya akhir ini dan selama pendidikan.

8. R.A. Meisy Andriana, dr., SpKFR-K sebagai pembimbing dan Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

9. Reni Hendrarti M, dr., Sp.KFR-K sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode sebelumnya, atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

(5)

10. Dr. Damayanti Tinduh, dr., SpKFR-K sebagai Sekretaris Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

11. Dr. Ratna Darjanti Haryadi, dr., SpKFR-K sebagai dosen wali yang selalu memberikan bimbingan, dukungan dan perhatian dan kasih sayangnya selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

12. Budiono, dr., MKes dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan bimbingan metodologi penelitian dan statistik dalam karya akhir ini. 13. Alit Pawana, dr., SpKFR sebagai pembimbing gait analysis atas bimbingan yang

diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

14. Lydia Arfianti, dr., SpKFR sebagai pembimbing gait analysis atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

15. Martha Kurnia dr., SpKFR sebagai pembimbing gait analysis atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

16. Seluruh staff pengajar Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya atas bimbingan yang diberikan selama saya mengikuti pendidikan dan dalam penyelesaian karya akhir ini.

17. Seluruh subyek penelitian saya yang telah bersedia mengikuti serangkaian pemeriksaan dalam penyelesaian karya akhir ini.

(6)

v

18. Orang tua saya tercinta, ibu mertua, kakak serta 4 adik-adik saya, atas kasih sayang, perhatian, segala doa dan dukungannya selama saya menempuh dan menyelesaikan pendidikan ini.

19. Suami saya tercinta Tarmizi, dr., beserta anak saya tercinta Farah Raihan dan Muhammad Fadhlan atas kasih sayang, perhatian, segala doa, dukungan dan kesabarannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya akhir dan pendidikan ini. 20. Teman sejawat peserta PPDS I Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo Surabaya yang telah bekerja sama dan memberikan dukungan selama mengikuti program pendidikan dokter spesialis.

21. Seluruh fisioterapis, terapis wicara, prostetis ortesis, kesekretariatan dan karyawan karyawati Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr.Soetomo Surabaya yang telah membantu saya selama mengikuti program pendidikan dokter spesialis.

22. Sahabat saya dan seluruh kerabat yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas kasih sayang, perhatian, doa dan dukungannya hingga saya dapat menyelesaikan karya akhir dan pendidikan ini.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf selama mengikuti program pendidikan dokter spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan penderita.

Surabaya, April 2014 Peneliti

(7)

RINGKASAN

Gait (cara berjalan) normal digambarkan sebagai serangkaian gerakan ritmis, yaitu gerakan bergantian antara tungkai dan batang tubuh yang menghasilkan gerakan maju dari titik pusat gravitasi, yang dapat dijelaskan dengan karakteristik cara berjalan normal. Pola cara berjalan pada setiap individu memiliki perbedaan dalam rentang yang relatif sempit (Reyes, 1987).

Analisa cara berjalan sangat diperlukan untuk diagnosis patologis mekanik (patho-mechanic) yang berhubungan dengan penyakit muskuloskeletal. Cara berjalan saat ini telah banyak digunakan untuk rehabilitasi dan tindakan pencegahan terhadap penyakit muskuloskeletal yaitu untuk: (1) monitor perawatan pasien terluka dan pasien yang memiliki ketidakmampuan, apakah perawatan yang diberikan berhasil, (2) monitor orang yang beranjak tua, mendeteksi penurunan kemampuan bergerak, memulai latihan sebagai tindakan pencegahan dan (3) monitor pergerakan olahragawan (Vaughan et.al, 1992; Tiberio dan Gray, 2001).

Menurut survei antropometri di beberapa negara dunia, terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam aspek antropometrik dan biomekanik, oleh karena itu, pola berjalan (walking pattern) dari dua jenis kelamin juga cenderung berbeda (Sadehgi et.al, 2012).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai rerata kinematik luas gerak sendi bidang sagital hip, lutut dan pergelangan kaki pada setiap sub fase cara berjalan normal subyek sehat usia 26-45 tahun berdasarkan perbedaan

(8)

vii

jenis kelamin, diukur dengan menggunakan perangkat force platform dan memakai program sagaruler software CMAX gait analysis.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di ruang gait analysis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD dr Soetomo Surabaya bulan Januari 2015 sampai dengan Maret 2015, dengan jumlah subyek penelitian 60 dewasa normal yang terdiri dari 30 laki-laki dan 30 perempuan, subyek diambil dari peserta pendidikan dokter spesialis dari beberapa program studi dan staf fisioterapi RSUD dr Soetomo Surabaya.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan nilai rerata sudut bidang sagital tungkai saat berjalan pada subyek sehat usia 26-45 tahun antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, baik itu pada sendi hip, lutut maupun pada sendi pergelangan kaki. Perbedaan bermakna (p<0,05) didapatkan pada hampir semua sub fase gait hip kecuali pada saat LR, PSw dan MSw, perbedaan bermakna (p<0,05) juga didapati pada hampir semua sub fase gait lutut kecuali pada saat LR dan PSw, pada pergelangan kaki perbedaan bermakna (p<0,05) hanya didapatkan pada saat sub fase TSt dan ISw.

Untuk dapat merekomendasikan perbedaan jenis kelamin dalam interpretasi patologis cara berjalan, perlu dilakukan penelitian lanjut dengan menilai semua aspek dari kinematik pelvis dan tungkai, kinetik, time-distance, gerakan anggota gerak atas, hubungan dengan karakteristik antropometri tubuh, rentang umur yang berbeda, kecepatan jalan yang berbeda, hubungan dengan kebiasaan (habbit), lifestyle dan kultur.

(9)

SUMMARY

Gait normally described as a series of rhythmic movement, the movement alternating between legs and torso which produces the forward movement of the center of gravity, which can be explained by the characteristics of normal gait. Gait pattern on each individual has a difference in a relatively narrow range (Reyes, 1987).

Analysis of gait is indispensable for the diagnosis of pathological mechanical associated with musculoskeletal disease. How to walk now widely used for rehabilitation and preventive measures against musculoskeletal diseases is to: (1) monitor the injured patient care and patients who have a disability, whether a given treatment is successful, (2) monitor people get older, detecting a decrease in the ability to move, started training as a precaution and (3) monitor the movement of sportsmen (Vaughan et.al, 1992; Tiberio and Gray, 2001).

According to the anthropometric surveys in several countries of the world, there is a difference between men and women in anthropometric and biomechanical aspects, therefore, gait (walking pattern) of the two sexes also tend to be different (Sadehgi et.al, 2012).

The purpose of this study was to identify the average value of broad kinematic motion sagittal plane hip, knee and ankle at each sub-phase of gait normal healthy subjects aged 26-45 years based on gender differences, measured by using the force platform and use the software program sagaruler CMAX gait analysis.

(10)

ix

This study is observational analytic with cross sectional study. Research conducted at room gait analysis Department of Physical Medicine and Rehabilitation dr. Soetomo Hospital in January 2015 up to March 2015, the number of study subjects 60 normal adults, comprising 30 men and 30 women, subjects were taken from the participants education specialists from some courses and physiotherapy staff dr. Soetomo Hospital.

The results showed there are differences in the average value of the sagittal plane angle of the legs when walking in healthy subjects aged 26-45 years between genders male and female, at the hip joints, knee and the ankle joint. The difference was significant (p <0.05) was found in almost all sub-phase of gait hip except when LR, PSw and MSw, a significant difference (p <0.05) were also found in almost all sub-phases of gait knee except when LR and PSw , the ankle significant difference (p <0.05) only obtained when the sub-phase TSt and ISw.

To be able to recommend the sex differences in the interpretation of pathological gait, further research must be done to assess all aspects of the pelvis and leg kinematic, kinetic, time-distance, movement of the upper limbs, the relationship with anthropometric characteristics of the body, different age ranges, speed road different, relations with customs (habbit), lifestyle and culture.

(11)

ABSTRAK

NILAI RERATA SUDUT BIDANG SAGITAL TUNGKAI SAAT BERJALAN PADA SUBYEK SEHAT USIA 26-45 TAHUN

BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Ade Irma, Meisy Andriana, Fatchur Rochman

Latar belakang : Anlisa cara berjalan sangat diperlukan untuk diagnosis patologis mekanik (patho-mechanic) yang berhubungan dengan penyakit muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai rerata kinematik luas gerak sendi bidang sagital hip, lutut dan pergelangan kaki pada setiap sub fase cara berjalan normal subyek sehat laki-laki dan perempuan.

Metode : Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada 60 dewasa sehat 30 laki-laki dan 30 perempuan usia 26-45 tahun. Semua subyek diukur dengan menggunakan perangkat force platform dan memakai program sagaruler software CMAX gait analysis di laboratorium gait analysis Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan nilai rerata sudut bidang sagital tungkai saat berjalan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, baik itu pada sendi hip, lutut maupun pada sendi pergelangan kaki. Perbedaan bermakna (p<0,05) didapatkan pada hampir semua sub fase gait hip kecuali pada saat LR, PSw dan MSw, perbedaan bermakna (p<0,05) juga didapati pada hampir semua sub fase gait lutut kecuali pada saat LR dan PSw, pada pergelangan kaki perbedaan bermakna (p<0,05) hanya didapatkan pada saat sub fase TSt dan ISw. Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam aspek antropometrik dan biomekanik, oleh karena itu, pola berjalan (walking pattern) dari dua jenis kelamin juga cenderung berbeda.

Kata kunci : Gait Analysis, kinematik, normal, bidang sagital, tungkai, laki-laki, perempuan.

(12)

xi

ABSTRACT

Background : Analysis of gait is indispensable for the diagnosis of pathological

mechanical associated with musculoskeletal disease. The purpose of this study was to identify the average value of broad kinematic motion sagittal plane hip, knee and ankle at each sub-phase of gait normal healthy subjects men and women.

Material and Method : This study is an observational analytic with cross

sectional study conducted in 60 healthy adults 30 men and 30 women aged 26-45 years. All subjects were measured by using the force platform and wear sagaruler software program CMAX gait analysis in the laboratory gait analysis Installation Medical Rehabilitation Dr. Soetomo Hospital.

Result : The results showed there are differences in the average value of the

sagittal plane angle of the legs when walking between genders male and female, both the hip joints, the knee and the ankle joint. The difference was significant (p <0.05) was found in almost all sub-phase of gait hip except when LR, PSW and MSW, a significant difference (p <0.05) were also found in almost all sub-phases of gait knee except when LR and PSW , the ankle significant difference (p <0.05) only obtained when the sub-phase TST and ISW.

Conclusion : There is a difference between men and women in anthropometric

and biomechanical aspects, therefore, gait (walking pattern) of the two sexes also tend to differ.

Keywords : Gait analysis, kinematic, normal, sagittal plane, legs, man, woman.

(13)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .. ………...………...….. LEMBAR PENGESAHAN ………...……….………... KATA PENGANTAR ……….. .………. RINGKASAN ………...………..………. SUMMARY ………...………...…………... ABSTRAK ………..………..…………... ABSTRACT ………...…...…………..………. DAFTAR ISI ………...………..………..…………... DAFTAR GAMBAR ……….………...………... DAFTAR TABEL ……….…...……….……. DAFTAR LAMPIRAN ……… DAFTAR SINGKATAN ……….…..…….. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1.2 Rumusan Masalah ……… 1.3 Tujuan Penelitian ………..

1.3.1 Tujuan Umum ……….……… 1.3.2 Tujuan Khusus ……… 1.4 Manfaat Penelitian ………. 1.4.1 Manfaat Pada Bidang Pendidikan …..………. 1.4.2 Manfaat Pada Bidang Penelitian ………. 1.4.3 Manfaat Pada Bidang Pelayanan ……...……….

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cara Berjalan (Gait) …………..………

2.2 Cara Berjalan Normal ……...……… 2.3 Karakteristik Cara Berjalan Normal ………..………..

2.3.1 Vertical displacement ……….. 2.3.2 Lateral Displacement ……….. i ii iii vi vii x xi xii xvi xvii xviii xix 1 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 6 7 7

(14)

xiii

2.3.3 Lebar Walking Base ……… 2.3.4 Horizontal Dip of Pelvis ……….. 2.3.5 Fleksi Lutut Saat Fase Stance ……….. 2.3.6 Cadance ……….. 2.4 Faktor Penentu Cara Berjalan Normal (Determinant Gait) ….…...

2.4.1 Pelvic Rotation ………. 2.4.2 Pelvic Tilt ……… 2.4.3 Early Knee Flexion in Stance Leg ……….. 2.4.4 Weight Transfer From The Heel to Flat Foot ………. 2.4.5 Late Knee Flexion ………... 2.4.6 Pelvic Lateral Displacement ……… 2.5 Siklus Cara Berjalan (Gait Cycle) ………...……….

2.5.1 Fase Stance ……….. 2.5.2 Fase Swing ………..

2.6 Faktor Perkembangan Cara Jalan ………. 2.6.1 Faktor Neurologi ……….

2.6.2 Faktor Mekanik ………... 2.7 Analisa Cara Berjalan (Gait Analysis) ………..… 2.7.1 Penilaian Time-distance ……….…

2.7.2 Penilaian Kinematik ………... 2.7.3 Penilaian Kinetik ………

2.8 Perbedaan Anatomis dan Fisiologis Antara Laki-laki dan

Perempuan ……… 2.8.1 Anatomis ………

2.8.2 Kekuatan (Strength) ………...

2.8.3 Perbedaan Hormon ……… 2.9 Aplikasi Klinis ………..

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual …...……… 3.2 Hipotesis ………... 7 7 8 8 8 9 9 9 9 9 10 11 11 12 13 14 14 15 15 16 21 21 21 22 22 23 24 25

(15)

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian ……….. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 4.3 Populasi dan Subyek Penelitian ……… 4.4 Kriteria Subyek Penelitian ……….

4.4.1 Kriteria Inklusi ……….. 4.4.2 Kriteria Ekslusi ……… 4.5 Variabel Penelitian ……… 4.5.1 Variabel Bebas ………. 4.5.2 Variabel Tergantung ……… 4.5.3 Variabel Perancu ……….. 4.6 Definisi Operasional ………. 4.7 Alur Penelitian ………... 4.8 Cara Kerja ……….. 4.9 Cara Pengolahan Data ………... 4.10 Kelayakan Etik ……… 4.11 Jadwal dan Biaya Penelitian ………...

4.12 Personalia Penelitian ………...

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ……… 5.2 Pengukuran Kinematik Sudut Bidang Sagital Tungkai ....………….

5.2.1 Kinematik Bidang Sagital Sendi Hip ……… 5.2.2 Kinematik Bidang Sagital Sendi Lutut ………

5.2.3 Kinematik Bidang Sagital Sendi Pergelangan Kaki ………….

5.3 Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kinematik Tungkai ………….. 5.3.1 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kinematik Hip ….. 5.3.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kinematik Lutut …

5.3.3 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kinematik

Pergelangan Kaki ………. 26 26 26 27 27 28 28 28 28 28 28 30 31 33 33 33 34 35 36 37 39 41 43 43 44 46

(16)

xv

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Subyek Penelitian ……… 6.2 Pengukuran Kinematik Sudut Sagital Tungkai ……….

6.3 Peran Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kinematik Bidang Sagital

Sendi Hip ………..

6.4 Peran Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kinematik Bidang Sagital

Sendi Lutut ………..………..

6.5 Peran Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kinematik Bidang Sagital

Sendi Pergelangan Kaki ……….. 6.6 Keterbatasan Penelitian ……….

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ……… 7.2 Saran ………... DAFTAR PUSTAKA ………... LAMPIRAN 1 ……….………..……… LAMPIRAN 2 ………...……… LAMPIRAN 3 ………...……… LAMPIRAN 4 ………...……… LAMPIRAN 5 ………...……… LAMPIRAN 6 ………...……… LAMPIRAN 7 ……… 48 49 50 51 52 53 54 54 55 59 61 62 63 66 68 72

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 2.1 Vertical displacement of CoG ……….. 2.2 Lateral displacement of CoG……….. 2.3 Width of walking base ………...………. 2.4 Pelvic rotation ……… 2.5 Fleksi lutut selama fase stance ……….. 2.6 Determinant gait 1, rotasi panggul ………. 2.7 Determinant gait 2, pelvic tilt ………...… 2.8 Determinant gait 3, fleksi lutut saat fase early stance ………. 2.9 Determinant gait 4-5, mekanisme kaki dan lutut……… 2.10 Determinant gait 6, pelvic lateral displacement ………. 2.11 Siklus cara jalan ………... 2.12 Terminologi dan persentase siklus cara jalan ………. 2.13 Tujuh komponen yang berperan dalam fungsi dasar berjalan ……. 2.14 Definisi step length dan stride lenght ……… 2.15 Bidang anatomi pada penilaian gerakan 3-dimensi ……… 2.16 Pergerakan sendi pada bidang sagital, koronal dan transversal ….. 2.17 Pola pergerakan sendi hip pada bidang sagital saat siklus cara

jalan ………... 2.18 Pola pergerakan sendi lutut pada bidang sagital saat siklus cara

jalan ………...

2.19 Pola pergerakan sendi ankle pada bidang sagital saat siklus cara

jalan ……….

5.1 Pengukuran kinematik sudut tungkai dengan CMAX gait analysis .. 5.2 Perbedaan sudut sagital hip antara laki-laki dan perempuan saat

berjalan ………

5.3 Perbedaan sudut sagital lutut pada laki-laki dan perempuan saat berjalan ………. 5.4 Perbedaan sudut sagital pergelangan kaki antara laki-laki

dan perempuan saat berjalan ………. 7 7 7 7 8 8 9 9 9 10 11 13 14 16 16 17 18 19 20 37 39 41 42

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Karakteristik umum subyek penelitian ………. Tabel 5.2 Nilai rerata kinematik sudut bidang sagital sendi hip ……….. Tabel 5.3 Nilai rerata kinematik sudut bidang sagital sendi lutut ………

Tabel 5.4 Nilai rerata kinematik sudut bidang sagital sendi pergelangan

kaki ……….

Tabel 5.5 Hubungan perbedaan jenis kelamin dengan kinematik sudut

bidang sgital hip dan dengan karakteristik dasar subyek ……

Tabel 5.6 Hubungan perbedaan jenis kelamin dengan kinematik sudut

bidang sgital lutut dan dengan karakteristik dasar subyek …..

Tabel 5.7 Hubungan perbedaan jenis kelamin dengan kinematik sudut bidang sgital pergelangan kaki dan dengan karakteristik

dasar subyek ……… 35 38 40 42 42 44 45

(19)

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7

Lembar Informasi Untuk Subyek Penelitian Surat Persetujuan Penelitian

Kelaikan Etik

Lembar Pengumpulan Data

Prosedur Pemeriksaan Analisa Cara Berjalan Data Dasar Hasil Penelitian

(20)

xix DAFTAR SINGKATANIC = Initial ContactLR = Loading Response,MSt = Mid Stance,TSt = Terminal Stance,PSw = Pre Swing,

ISw = Initial Swing,

MSw = Mid Swing,

Gambar

Tabel 5.2 Nilai rerata kinematik sudut bidang sagital sendi hip  ………..

Referensi

Dokumen terkait

World Health Organization (WHO)→ sindrom klinis, yang terdiri dari gejala klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsi serebral, baik secara fokal ataupun global

Berdasarkan dari hasil estimasi dan analisis yang dilakukan dengan Error Correction Model (ECM), serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV melalui beberapa

Setelah itu oleh Divisi Pengguna diberikan kepada Seksi Pengelolaan Barang dan Jasa untuk diproses setelah disetujui oleh kepala divisi yang lebih tinggi dari divisi tersebut atau

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubunganyang nyata antara penerapan GDFP dengan tingkat pendapatan peternak pada usaha peternakan sapi perah rakyat.. Hubungan

dinding bejana tekan reaktor karena pengaruh geometri desain nosel dan bejana tekan reaktor. Besarnya local primary membrane stress sama halnya dengan primary membrane

Kabupaten Blora saat ini mengalami perubahan berupa alih fungsi lahan pertanian dan hutan menjadi lahan non pertanian atau lahan terbangun yang tidak

World Health Organization (WHO)→ sindrom klinis, yang terdiri dari gejala klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsi serebral, baik secara fokal ataupun global

I Dewa Gede Ugrasena, dr., Sp.A(K) selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr.Soetomo yang sebelumnya, yang telah