• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK

DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN MEH

Anni Rahmat, Roziq Himawan

Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, BATAN

Gd. 80 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Tlp 021-7560912, Fax 021-7560913 E-mail: ar_298@yahoo.com

ABSTRAK

ANALISIS TEGANGAN PADA SAMBUNGAN NOSEL MASUK DAN KELUAR BEJANA TEKAN REAKTOR DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Analisis tegangan pada

sambungan nosel masuk dan nosel keluar bejana tekan reaktor tipe PWR telah dilakukan menggunakan perangkat lunak Marc Mentat 2010 berbasis metode elemen hingga. Analisis dilakukan dalam rangka evaluasi desain teknologi keselamatan nuklir PLTN jenis PWR dari aspek desain sistem keselamatan. Sebagai langkah awal dalam evaluasi desain, pemodelan dilakukan dengan pemberian beban desain yaitu internal pressure 20 MPa temperatur operasi normal 300 OC dan pemodelan pada keadaan transien dengan temperatur 300 OC sampai dengan 600 OC. Dari hasil pemodelan didapatkan tegangan pada sambungan nosel masuk dan nosel keluar 93 MPa dan 54 MPa. Berdasarkan hasil yang didapat desain yang ada memenuhi integritas struktur dan aman sesuai dengan standar ASME III.

Kata kunci : nosel masuk, outlet nosel , metode elemen hingga.

ABSTRACT

STRESS ANALYSIS IN JOINT OF INLET AND OUTLET NOZZLEREACTOR PRESSURE VESSEL USING FEM. Stress analysis have been calculated in joint of inlet and outlet nozzle of reactor

pressure vessel type PWR using finite element method with Marc Mentat 2010 software. The purpose of this simulation is to evaluated design of inlet and outlet nozzle reactor pressure vessel type PWR in nuclear safety. As beginning step in design evaluation, modeling has been done in design pressure condition with internal pressure 20 MPa and operation temperature 300 OC then modeling in transient condition 300 OC until 600 OC. The result stress distribution in joint inlet and outlet nozzle are 93 MPa and 101 MPa. Beside of result calculation design of nozzle is safe.

Keywords : inlet nozzle, outlet nozzle , finite element

PENDAHULUAN

osel adalah salah satu komponen dari bejana tekan reaktor. Nosel berfungsi untuk saluran masuk dan keluar fluida pendingin yang terdapat pada sistem bejana tekan reaktor. Nosel dan bejana tekan reaktor disambung dengan pengelasan. Dari desain sambungan antara nosel dan bejana tekan reaktor daerah sambungan menjadi salah satu daerah yang lebih kritis dibandingkan dengan logam induk bejana tekan reaktor. Daerah kritis yang dimaksud adalah daerah dimana memiliki kekuatan relatif rendah dibanding dengan daerah yang lain.

Sejak tahun 1978 isu keselamatan mengenai dampak bahaya tegangan panas yang terjadi pada bejana tekan reaktor terus mendapat perhatian[1]. Nosel yang memiliki bentuk diskontinyu akan mengakibatkan intensitas tegangan menjadi lebih tinggi di sekitar daerah diskontinyu dibanding area lain. Selain itu temperatur tinggi saat operasi PLTN akan membuat terjadinya tegangan panas pada beberapa bagian bejana tekan reaktor termasuk nosel masuk dan nosel keluar sehingga perlu untuk di evaluasi. Tegangan panas yang terjadi berkombinasi

dengan tekanan sistem pada bejana tekan reaktor menyebabkan material nosel masuk dan nosel keluar menerima tegangan yang lebih besar. Oleh karena itu kajian tentang integritas struktur dari bejana nosel masuk dan nosel keluar perlu dikaji sehingga integritas struktur dari desain nosel masuk dan nosel keluar dapat tercapai.

Untuk melakukan perhitungan tegangan panas akan digunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak Marc Mentat 2010. Analisis tegangan pada sambungan nosel masuk dan nosel keluar bejana tekan reaktor akan dievaluasi pengaruh temperatur operasi dan internal pressure terhadap desain struktur nosel masuk dan nosel keluar bejana tekan reaktor. Dari hasil yang didapatkan akan diketahui besarnya tegangan yang terjadi pada nosel masuk dan nosel keluar bejana tekan reaktor.

TEORI

Desain Berdasarkan Analisis

Dalam melakukan evaluasi desain bejana tekan dan nosel parameter-parameter yang ada harus disesuaikan dengan standar ASME III. Pada standar ASME III terdapat batasan nilai yang diijinkan dari

(2)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011 tegangan yang bekerja pada setiap bagian untuk

memenuhi integritas struktur dan keselamatan. Adapun batasan batasan nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Nilai batas maksimum tegangan[2]

Jenis tegangan Primary Membrane Stress Local Primary Membrane Stress Simbol Pm Pl nilai maksimum 1,5 Sm 1,5Sm

Nilai batas yang ada merupakan nilai maksimal yang diperbolehkan, apabila hasil perhitungan melebihi dari batasan yang diijinkan maka desain yang ada tidak memenuhi integritas struktur dan keselamatan.

Tegangan

Dalam bejana tekan reaktor beberapa bagian perlu dilakukan evaluasi tegangan – tegangan yang bekerja pada bagian tersebut. Setiap bagian dari bejana tekan reaktor memiliki jenis tegangan yang berbeda untuk dianalisis. Bagian – bagian dari bejana tekan reaktor yang perlu untuk dilakukan evaluasi diantaranya adalah dinding bejana tekan reaktor dan nosel , disamping itu masih ada tujuh bagian dari bejana tekan reaktor yang harus dilakukan hal serupa. Pada dinding bejana tekan reaktor dan nosel tegangan tegangan yang bekerja adalah sebagai berikut :

Stress Intensity (Sm)

Stress intensity adalah kombinasi dari suatu

tegangan dimana besarnya adalah dua kali tegangan geser maksimum (dua kali tresca). Tresca merupakan metode analisis kegagalan dengan menggunakan teori tegangan maksimum. Stress intensity dihitung melalui selisih terbesar dari pricipal stress yang terjadi pada sistem yang ada seperti pada persamaan di bawah ini[2]. 2 1 1 2=

σ

σ

S

(1)

3 2 2 3=σ −σ S

(2)

3 1 1 3=σ −σ S

(3)

dimana S adalah selisih principal stress pada orientasi direksi yang dikehendaki, σ adalah

principal stress pada orientasi direksi yang

dikehendaki. Stress intensity harus di hitung dalam setiap analisis tegangan karena menjadi tolak ukur suatu desain yang ada memenuhi integritas struktur dan dapat dinyatakan aman atau sebaliknya.

Primary Membrane Stress (Pm)

Primary stress adalah tegangan yang

didapatkan dari beban-beban yang bekerja pada sistem sesuai dengan hukum kesetimbangan antara beban internal, beban eksternal dan momen. Walaupun resultan primary stress tidak dipengaruhi oleh beban- beban yang bekerja pada sistem secara

global akan tetapi besarnya primary stress tetap dikorelasikan dengan teori kegagalan[2]. Jika primary

stress yang ada melebihi 1.5 Sm maka dapat

dikatakan sistem global yang ada telah mengalami kegagalan. Sedangkan primary membrane stress adalah bagian dari tegangan utama. Primary

membrane stress merupakan tegangan yang bekerja

pada permukaan dari sistem secara global akan tetapi besarnya sama halnya dengan tegangan utama yaitu dipengaruhi oleh beban beban yang bekerja pada sistem secara global. Pada nosel masuk dan nosel keluar beban- beban yang mempengaruhi besarnya tegangan membran utama adalah tegangan panas dan

internal pressure

Local Primary Membrane Stress (Pl)

Local Primary Membrane Stress adalah primary membrane stress yang terjadi pada daerah

tertentu karena pengaruh Local structural discontinuity (LSD). LSD adalah geometri atau

material diskontinyu dimana keberadannya dapat mempengaruhi distribusi tegangan atau regangan pada bagian kecil pada suatu ketebalan dinding dan bersifat local pada area itu saja. Local primary

membrane stress terjadi pada sambungan nosel dan

dinding bejana tekan reaktor karena pengaruh geometri desain nosel dan bejana tekan reaktor. Besarnya local primary membrane stress sama halnya dengan primary membrane stress dipengaruhi oleh temperatur dan internal pressure disamping dipengaruhi juga oleh geometri yang ada.

Tegangan Panas dan Internal Pressure

Faktor yang mempengaruhi terjadinya tegangan yang bekerja pada dinding bejana dan nosel adalah tegangan panas. Tegangan panas adalah suatu tegangan yang terjadi dikarenakan pengaruh distribusi panas yang berbeda pada suatu daerah. Saat distribusi temperatur merambat dari satu titik ke titik yang lain maka akan ada daerah yang memiliki nilai temperatur lebih tinggi dan ada daerah lain memiliki temperatur lebih rendah. Perbedaan ini akan mengakibatkan terjadinya tegangan tarik dan tegangan tekan. Tegangan tarik terjadi pada daerah yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Tegangan tarik ini berasal dari desakan space lattice material dengan temperatur lebih tinggi. Karena terdapat temperatur yang lebih tinggi maka akan terjadi ekspansi atom atom pada space lattice. Ekspansi ini akan medorong atom-atom pada daerah yang temperatur lebih rendah. Karena atom pada temperatur yang lebih rendah tidak mengalami ekspansi maka terjadinya himpitan sehingga atom pada daerah dengan tempeatur lebih rendah memberikan tegangan tarik pada atom yang memiliki temperatur lebih tinggi. Demikian pula pada atom yang memiliki temperatur lebih tinggi karena himpitan dengan atom pada daerah temperatur yang lebih rendah maka atom-atom yang ada menerima

(3)

tegangan tekan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Ekspansi atom karena pengaruh temperatur[1]

Secara empiris besarnya tegangan panas yang terjadi pada nosel masuk dan nosel keluar dapat dihitung dengan persamaan[3] :

)

( T

E

t

=

α

σ

(4) Dimana σ adalah tegangan panas, σ thermal

expansion bahan, E modulus elastis bahan, Dari

empiris di atas peran yang dominan dalam perhitungan tegangan panas adalah eksentris propertis dan thermal ekspansion dari bahan.

Sedangkan pengaruh internal pressure terhadap distribusi tegangan pada dinding bejana tekan reaktor dan nosel dapat menggunakan persamaan di bawah ini[4]:





×





out in n out in r

r

r

+

r

r

r

r

P

=

σ

122 2

1

(5) dimana rin adalah jari jari dalam, rout adalah jari- jari

luar, rn adalah jari jari yang akan dikehendaki, P

adalah internal pressure, dan

σ

radalah tegangan pada jari jari yang dikehendaki

METODOLOGI

Desain nosel masuk dan outlet nosel

Pada pemodelan analisis tegangan sambungan nosel ini model geometri yang digunakan mengacu IAEA TECDOC 1556 halaman 33[4]. Dimensi nosel masuk dan nosel keluar diturunkan dari perbandingan gambar yang terdapat pada IAEA TECDOC 1556 dengan jalan melakukan pengukuran menggunakan bantuan perangkat lunak. Geometri nosel masuk dan nosel keluar seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Geometri bejana tekan reaktor[4]

nosel masuk dan nosel keluar terbuat dari material

ferritik steel SA-508 grade 3 class 1. material properties nosel masuk dan nosel keluar seperti pada tabel 2[4].

Tabel 2. Material Properties nosel masuk dan outlet nosel [1]

Temperatur ( C ) 21 93 204 316 371

Modulus Elastis E (GPa) 191 186 179 173 169

Poisson Rasio (v) 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3

Konduktivitas panas ( W/m K) 40.9 41.5 40.9 38.8 37.6

Panas Spesifik ( J/g K) 0.44 0.48 0.52 0.56 0.59

(4)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011

Model elemen hingga

Desain nosel masuk dan nosel keluar yang ada di Gambar 2 dalam bentuk model geometri tiga dimensi. Bejana tekan reaktor tidak di gambar secara penuh akan tetapi dilakukan pemotongan geometri bejana tekan reaktor. Pemotongan geometri bejana tekan reaktor digantikan dengan boundary condition pada bagian preprocessor agar kapasitas memori

hardware tidak terkuras dan bagian dari bejana tekan

reaktor yang hilang dapat terwakili.

Berdasarkan Gambar 2 dibuat geometri pada Marc Mentat 2010. Karena pada analisis ini terdapat gabungan antara analisis struktural dan analisa termal maka jenis elemen yang digunakan harus didefinisikan sebagai elemen struktur dan termal. Elemen yang digunakan dalam analisis ini adalah elemen tetra 4 dengan bentuk dasar berupa prisma segitiga. Elemen ini dipilih karena memiliki derajat kebebasan untuk temperatur dan displacement pada tiga arah. Dari pembuatan model ini pada nosel masuk akan terbentuk 10.083 element sedangkan pada nosel keluar akan terbentuk 12.251 elemen. Untuk mewakili bagian bejana tekan reaktor yang

terpotong maka boundary condition diberikan pada area potongan yaitu berupa pengekangan ke arah normal area potong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Model tiga dimensi berada pada koordinat sistem silinder karena untuk memberikan bentuk yang menyerupai bentuk nyata yang ada.

Pada bagian preprocessor beban yang diberikan adalah internal pressure yaitu tekanan bejana tekan reaktor pada saat operasi desain sebesar 20 Mpa berupa face load. Face load diberikan pada seluruh permukaan bagian dalam dari potongan bejana tekan reaktor serta nosel masuk dan nosel keluar dengan arah tegak lurus dari permukaan elemen. Selain itu beban berupa temperatur operasi normal bejana tekan reaktor sebesar 300 OC juga diberikan pada permukaan bagian dalam dan temperature 25 OC diberikan pada permukaan bagian luar. Pembebanan ini bertujuan untuk melakukan ke kondisi aktual yang ada pada operasi PLTN. Sedangkan kondisi kedua adalah keadaan transien yaitu temperatur 300 OC - 600 OC dan pressure seperti kurva di bawah ini.

Gambar 3. Model FEM nosel masuk dan nosel keluar [5]

(5)

Gambar 5. Distribusi tegangan pada nosel masuk pada kondisi normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada kondisi operasi normal maka akan didapatkan distribusi tegangan panas sebagai berikut.

− 300 25 5

10

200

E9

dt

=

σ

t = 250 Mpa

Dari perhitungan dengan menggunakan Marc Mentat tegangan panas yang didapat adalah 279 MPa. Dari perbandingan dengan kedua hasil perhitungan ini maka hasil perhitungan dengan Marc Mentat masih dapat diterima.

Pada persamaan 5 di atas untuk kondisi desain sesuai dengan ASTM III maka didapatkan perhitungan sebagai berikut σ = MPa

in

r 220

Dari perhitungan menggunakan Marc Mentat pengaruh internal pressure memberikan dampak tegangan seperti terdapat pada Gambar 5, dimana tegangan maksimum terdapat pada bagian dalam yaitu 212 MPa.

Dari kedua hasil perhitungan Marc Mentat maka dapat disimpulkan boundary conditions dan pembebanan yang ada dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Dari beban kombinasi antara temperatur operasi dan internal pressure pada kondisi LOCA didapatkan hasil distribusi tegangan dan pricipal stress sebagai berikut

Gambar 6. Intensitas tegangan sepanjang pembebanan

Pada saat awal pembebanan tegangan mencapai puncaknya dikarenakan oleh faktor besarnya intensitas pembebanan internal saat terjadi loca seperti yang terlihat pada Gambar 4. Pola tegangan yang didapatkan sama halnya seperti pola tegangan yang diberikan pada model. Perbedaan yang terjadi hanya pada nilai intensitas tegangan yang terjadi pada sambungan. Hal ini dikarenakan pengaruh rasio diameter dalam dan diameter luar sesuai dengan persamaan 5.

Gambar 7. Distribusi tegangan pada nosel masuk dan outlet nosel

Dari hasil perhitungan Gambar 7 diketahui bahwa tegangan maksimal yang terjadi oulet nosel adalah 236 MPa dan pada nosel masuk 216 MPa . Letak tegangan maksimal nosel keluar sama dengan pada nosel masuk yaitu terletak pada bagian potongan bejana tekan reaktor. Sedangkan pada sambungan antara nosel dengan dinding bejana tekan reaktor besarnya tegangan berkisar 93 Mpa untuk nosel masuk dan 101 MPa untuk outlet nosel . Dari Pricipal stress yang ada dapat dihitung stress

intensity yaitu sebesar 157 MPa. Untuk pola

intensitas tegangan sama halnya dengan yang terjadi pada resultan tegangan pada Gambar 6.

KESIMPULAN

Besarnya stress intensity dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan justifikasi apakah desain yang telah ada telah memenuhi persyaratan atau sebaliknya. Dari perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini di dapatkan nilai membrane stress tegangan pada sambungan nosel

0,00E+00 2,00E+07 4,00E+07 6,00E+07 8,00E+07 1,00E+08 1,20E+08 1,40E+08 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 waktu (detik) Te ga nga n ( P a ) Teg.Nosel masuk Teg.Nosel keluar Tegangan Prinsipal 0,00E+00 5,00E+07 1,00E+08 1,50E+08 2,00E+08 2,50E+08 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 Waktu (detik) Te ga nga n ( P a ) Teg.Prisipal1 NM Teg.Prinsipal 2 NM Teg.Prinsipal3 NM Teg.Prinsipal1 NK Teg.Prinsipal2 NK Teg.Prinsipal3 NK

(6)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011 untuknosel masuk dan nosel keluar . Mengacu pada

ASME III maka distribusi tegangan yang terjadi masih dalam batas aman.

DAFTAR PUSTAKA

1. JIN-SU KIM,” Investigation on Constraint of Reactor Pressure Vessel Under Pressurized Thermal Shock”, school of Mechanical Engineering, Sungkyunkwan Korea,2002

2. ASME Section III,”Rules For Construction of Nuclear Facility Components”,USA 2007.

3. J.E Meyer, Structural Design Notes Topic “Pressure Vessel Stress Analysis”,1996

4. IAEA,”Assessment and Management of Aging of Major Nuclear Power Plant Components Important to Safety: PWR Pressure Vessel, Austria, 2007

5. MSC Software,”Marc UG”,2010

TANYA JAWAB

Sriyono

− Analisi tegangan pada material/nozzle mengikuti standar apa?

− Apakah terjadi perbedaan tegangan jika menggunakan material yang berbeda?

Anni Rahmat

• AMSE section III sebagai acuan apakah

nilai tegangan yang bekerja pada nozzle masih aman.

Terjadi perbedaan karena dengan adanya perbedaan material akan merubah matrik kekakuan mengikuti empiris:

Gambar

Tabel 1. Nilai batas maksimum tegangan [2]
Gambar 1.   Ekspansi atom karena pengaruh  temperatur [1]
Gambar 3. Model FEM nosel masuk dan nosel keluar  [5]
Gambar 5. Distribusi tegangan pada nosel masuk pada kondisi normal

Referensi

Dokumen terkait

sangat memadai, serta audit operasional sangat berperan dalam menunjang efisiensi dan efektivitas penjualan Broadband Speedy pada PT.. Telekomunikasi

1. Melakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Jagong Jaget dalam rangka identifikasi lokasi calon kegiatan Bioindustri berbasis kopi arabika. Dari hasil identifikasi dan

Pernyataan pada kutipan tersebut merupakan salah satu landasan politik luar negeri Indonesia yang berarti….. Menjadi pelindung Negara-negara yang baru

sehingga berusaha mengemukakan sinonim atau makna yang mendekati dan ada juga yang mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang mengemukakan cara pengucapan kata-kata dalam

Faktor-faktor letak ketinggian pada batang (faktor B) terdapat perlakuan yang berpengaruh terhadap kandungan ekstraktid kayu kelapa (Cocos manifera .Linn) ditonjolkan

Sedangkan pengawasan terhadap rodentia perlu diadakan kecuali karena mungkin kena penyakit akibat gigitan binatang tersebut yang kebetulan terinfeksi, juga karena pada tubuh

Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan, kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk

dengan pembongkaran awalnya ditujukan mulai pada bulan Desember tahun bulan Desember tahun itu juga dan pembangunan stadion baru akan.. itu juga dan pembangunan stadion baru