• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINGGU 2. PASAR INPUT DAN PASAR OUTPUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINGGU 2. PASAR INPUT DAN PASAR OUTPUT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MINGGU 2.

PASAR INPUT DAN PASAR

OUTPUT

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh

(2)

Agribisnis Hulu (up-stream agb)

1. Lahan

2. Tenaga kerja

3. Pupuk, pakan, vitamin 4. Bibit, DOC, Benur

5. Alat dan mesin 6. Pestisida

7. Obat-obatan

8. Sarana prod. lain

Usahatani (on farm agb)

Budidaya : 1. Tanaman : pangan, horti, perkebunan, serat, tembakau 2. Peternakan : unggas, perah, daging 3. Perikanan : tangkap, budidaya Agribisnis Hilir (down-stream agb) 1. Pasca Panen 2. Pengemasan 3. Penyimpanan 4. Pengolahan 5. Distribusi 6. Pemasaran 7. Eceran

Bank, R&D, Asuransi, Pendidikan, Penyuluhan, Latihan, Konsultasi, Kebijakan Pemerintah, dll Kelembagaan dan Kegiatan Penunjang

(3)

Pasar Input-Output : Pangan (Crops),

Peternakan, Perikanan dan Serat

 Pasar input pangan a.l adalah pemasaran benih padi dan pemasaran pupuk anorganik (urea dll)

 Pemasaran input peternakan, perikanan a.l.bibit ternak/ikan, pakan, vitamin-vitamin dll

 Kesemua pasar input ini dimulai dari produsen

penghasil input tersebut yg pasarnya ditujukan untuk petani or peternak yg mempergunakan input-input tsb untuk menghasilkan output pertanian sebagai produsen primer pertanian.

(4)

Pasar output Crops di Amerika th 1997 mencapai 54 % (a.l. pangan dan sayur & buah2an) selebihnya untuk perikanan dan peternakan (a.l.ayam 11 %, sapi 17 % dan susu 10 %).

Pasar output lainnya adalah serat dan tembakau.

Pasar output ini dapat merupakan bahan baku (proses pengolahan dlm sistem agribisnis) dan dapat diekspor baik sbg bahan baku, setengah jadi or barang jadi.

Pasar sub sektor peternakan dlm industri pangan, mempunyai margin tataniaga yg semakin tinggi karena ada kecendrungan mengkonsumsi or membeli daging segar ke daging olahan.

Tataniaga jagung dan kedelai or grain marketing channel sangat komplek, melibatkan industri pengolahan pakan ternak, peternak dan petani

(5)

Livestock and Meat Marketing

 Ttng ptrnakn Amrk sekitar 46 % dari total ttng pert

 Unt menggambarkan usahatani / usahaternak dan tataniaga harus

dimulai dari feed – livestock sector dari industri pangan. Artinya ada keterkaitan yg kuat antara input- usahatani/ternak –

tataniaga-kons

 Di Amerika th 1997, 10 wilayah menghasilkan 71 % untuk sapi yg

terdiri dari tiga besarnya adalah Texas (18 %), Kansas (13 %) dan Nebrasca (12 %). Untuk komoditas babi, 10 wil sebesar 81 % dg tiga wil terbesar Iowa (22 %), N Carolina (16 %) dan Minnesota (10 %). Untuk domba 10 wil menghasil kan 77 % dg tiga wil

terbesar Colorado 20 %, Texas 14 % dan Wyoming 10 %.  Daerah PRODUKSI !!

(6)

 Satu ekor sapi (1000 lb berat hidup) akan

menghasilkan karkas sekitar 620 lb dan yang dpt dijual sekitar 46 % atau 462,5 lb dan dari karkas yg

terbuang (tulang, lemak dn susut) sekitar 157,5 lb  Kecendrungan ttng peternakn adalah sistem

pemasaran langsung dan desentralisasi. Periode 1975-1996 pembelian meat packers dari pasar terminal

turun dari 33  14 %. Pembelian langsung ke dealer setempat (country dealers)

 Untuk pemasaran yad pasar berjangka or sistem kontrak

(7)

 Perbedaan cash and futures price (basis), sangat bervariasi dn sukar diprediksi, shg prinsip (pola) hedging sangat kompleks, basisnya dapat positif or negatif.

 Biaya ttng daging (meat marketing costs) relatif

tinggi (?), F’s share daging sapi 50 % dan babi 35 &.  Untuk margin ttng dg sapi di USA th67-99, Pf $

0.50 dan Pr $ 0.80-0.85 per pound  Pf 1.75 dn Pr antara $ 3.00-3.25. Margin ?? Dg demikian

(8)

 Milk and Dairy product Marketing

Hg Susu ditentukan oleh bbrp faktor (1) biaya produksi dn supply domestik, (2) permintaan konsumen untuk susu dn berbagai produk turunan (variasi), (3) kebijakan hg

pemerintah, (4) marketing orders (aturan2 ttng pmrth), (5) Kop susu petani, dn (6) kebijakn import-eksport.

Klasifikasi dn Grading Susu di USA hanya dua grade yaitu fluid Grade A and manufacturing Grade B. Dimana sistem or saluran ttng juga terpisah, unt fluid milk, proses

pengolahannya cendrung oligopolistic industry. Penjualan ke rmh-rmh, biaya ttng sangat mahal dp di toko-toko.

Ttng (dairy product) melalui desentralisasi dan kontrak (dilakukan thdp sekolah2 or pmrth). Koperasi menjadi agen penjualan dari aggt-aggt (peternak or prosesor) dn sangat berperanan dlm penetuan hg. 80 % dari pternak sapi perah menjual ke kop dan kop menguasai 90 % dari ttng susu

(9)

 Tataniaga tembakau dn serat : (1) industri tembakau

permintaan mengalami masalah yg serius saat ini, karena masalah kesehatan. Ttng tembakau melalui pelelangan. Ditk petani pasr cendrung kompetisi sempurna dg pembeli oligopolistik.

 ttng serat (kapas) ditujukan untuk konsumen serat

(pakaian) dn biji kapas untuk pakan industri ternak. Dg

dmk ttng serat dn tembakau mrpkan bahan baku industri.  Tataniaga buah-buahan dan sayuran, ada kecen drungan

permintaan meningkat pada periode th 89-99 di US baik domistik maupun ekspor. Penerimaan petani hanya sekitar 18 % dari rata-rata buah-buahan dan sayuran segar

maupun olahan. Terbesar adalah biaya

penanganan,pengolahan maupun tenaga kerja, terutama di tk pengecer (38 %) lainnya ada di tk pabrik, pengangkutan dn grosir ( periode th 86-90)

(10)

 Konsumsi buah dn sayur dlm bentuk segar dn diolah  Ttng sayur dn buah dipengaruhi oleh perishability,

resiko produksi dn harga, musiman, bulky dn daerah2 spesialisasi produksi.

 Marketing costs and Farm Share: Biaya penanganan

(special handling) dan perishabability  biaya tinggi !!  Th 86-90, Kentang sebaran hg dari 100 % hg kons

(eceran) yaitu Farm value 25, Packing and processing 11, transport 6, grosir 5 dan retailng sebesar 53 %.

(11)

Jeruk California secara berurutan, 20, 16, 11, 13 dn 40%.

Selada California, 16, 12,10, 8 dn 54 %.

Jus jeruk dingin, 37, 25. 3, 13 dn 22 % Tomat kaleng

California, 9, 56, 10, 5 dn 20 %.

Unt yad, hg buah dn sayuran sangat ditentukan oleh biaya

ttng, sebaran antara produk segar atau diolah, konsentrasi

geografis daerah produksi, pemasaran langsung,jasa ttng

dn teknik baru untk penangan dn ttng produk

(12)

EQUILIBRIUM IN A COMPETITIVE FACTOR MARKET

Labor Market Equilibrium

In a competitive labor market in which the output market is competitive, the

When the producer has monopoly power, the marginal value of a worker v is greater than

(13)

EQUILIBRIUM IN A COMPETITIVE FACTOR MARKET

The Shortage of Skilled Military Personnel

When the wage w* is paid to military personnel, the labor market is in equilibrium.

When the wage is kept below

w*, at w0, there is a shortage of personnel because the quantity of labor demanded is greater than the quantity supplied.

(14)

FACTOR MARKETS WITH MONOPSONY POWER

Monopsony Power: Marginal and Average Expenditure

Marginal and Average Expenditure

When the buyer of an input has monopsony power, the marginal expenditure curve lies above the average expenditure curve because the decision to buy an extra unit raises the price that must be paid for all units, not just for the last one. The number of units of input

purchased is given by L*, at the intersection of the marginal revenue product and marginal expenditure curves.

The corresponding wage rate w* is lower than the competitive wage wc.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Program Farmer Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI) yang mendukung terjadinya proses pembelajaran di tingkat petani, dalam tataran terbatas

6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia serta Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Dasar Hukum Fungsi pengwasan DSN-MUI pada Pasal

Niat ini merupakan esensi dalam praktik manajemen risiko pada bisnis di Ponpes Sunan Drajat dan sangat penting ditempatkan pada tahap pertama me- ngingat segala sesuatu

Perkembangan motorik advance ditemukan pada bayi yang dilakukan pemijatan secara teratur, hal ini sesuai dengan teori Piaget yang dikutip oleh Sulistyawati (2014)

Sasaran yang ingin dicapai PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk dalam penyaluran dana dalam bentuk kredit investasi ini adalah untuk mengembangkan portofolio

Hasil positif yang ditunjukkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya menarik perhatian penulis untuk meneliti ulang sebuah perusahaan yang mengajukan permohonan kredit

Sedangkan Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by