• Tidak ada hasil yang ditemukan

d.bahwa... Menteri Perenmnaan Pembangunan NasionaU NOMOR IGP. 7 O / M.PN /HK/ 05 / 20 77

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "d.bahwa... Menteri Perenmnaan Pembangunan NasionaU NOMOR IGP. 7 O / M.PN /HK/ 05 / 20 77"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Menteri Perenmnaan Pembangunan NasionaU Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

SALINAN

KEPUTUSAN MXNTERI PERXNCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAI,/ KEPAI/. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

NOMOR IGP. 7 O /

M.PN /HK/

05 / 20 77 TENTANG

PEMBENTUKAN

TIM

PERCEPATAN PEMBANGUNAN WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT (DESKPAPUA)

MXNTTRI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,/

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

Menimbang a bahwa wllayah Papua

memiliki

Sumber Daya Alam yang sangat

luar

biasa,

letak

geografis

yang

strategis,

serta Sumber

Daya Manusia

yang memiliki

potensi

untuk

maju,

namun

hingga

saat

ini

masih

berkutat pada

permasalahan mendasar

seperti kemiskinan,

krisis

energi, serta

pelayanan

publik yang buruk

terutama pada

sektor

yang

menunjang kebutuhan

dasar seperti

pendidikan

dan kesehatan;

bahwa

untuk

mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan

mengatasi

ketertinggalan

pembangunan

wilayah

Papua,

perll

dilakukan

percepatan

dan optimalisasi

pelaksanaan pembangunan

di

wilayah

Papua dengan

dukungan

perencanaan., dan pelaksanaan

pembangunan

secara

komprehensif

dan

terpadu

yang

mengedepankan pendekatan sosio-antropologis;

bahwa

untuk

mendukung

pelaksanaan pembangunan

yang efektif

dan

tepat

sasaran

di

Papua

oleh

pemerintah, diperlukan

adanya

sinergisitas

dan

keterpaduan

tencana

pembangunan

oleh

pemerintah pusat

dan

pemerintah daerah dan

perlu

dilakukan

sinkronisasi proSram

dan

keg;iatan

Kementerian/lrmbaga

dengan

kebutuhan

riil

masyarakat

wllayah

Papua

dan

Rencana

Kerja Pemerintah;

b

c

(2)

c

Mengingat

:

1 d f. 3 4 5 6 7 8

bahwa kebrjakan pembangunan

wilayah

Papua

juga perlu didukung

dengan berbagai kebijakan

afirmasi

yang

mangakomodasi

kebutuhan

masyarakat

dan wilayah

Papua secara

khusus

sejalan dengan penerapan Otonomi Khusus bagi wil ayah Papua;

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf a

sampai dengan

huruf

d,

perlu

membentuk

Tim

Percepatan Pembangunan

Wilayah

Papua dan Papua Barat (DESKPAPUA)

;

bahwa pejabat

dan

pegawai

yang

namanya tercantum

dalam

Lampnan

Keputusan

ini

dianggap

mampu

dan

memenuhi persyaratan

untuk

duduk

dan melaksanakan tugas sebagai anggota

Tim

Percepatan Pembangunan

Wilayah

Papua

dan

Papua Barat (DESKPAPUA);.

Undang-Undang

Nomor

18

Tahun

2016

tent-ang

Anggaran Pendapatan

dan

Belanja Negara

Tahun

Anggaran

2077 (kmbaran

Negara Republik

Indonesia

Tahw

2076 Nomor 240,

Tambahan l-embaran Negara Republik Indonesia Nomor

5948);

Undang-Undang

Nomor

35

Tahun

20O8

tentanS

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndanS

Nomor

1 Tahun 2OO8 tentang Perubahan

Atas

UndanS-Undang

Nomor 21

Tahun

2OO7 tentang Otonomi Khusus

Bagi

Provinsi Papua

Menjadi

Undang-Undang

(l*mbaran

Negara Republik

Indonesia

Tahun

2008 Nomor

ll2,Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4884);

Peraturan

Pemerintah

Nomor

45 Tahun

2Ol3

tentanr

Tata

Cara Pelaksanaan An1garan Pendapatan dan Belanja NeSara;

Peraturan Presiden

Nomor

2

Tahun

2015

tentanS

Rencana Pembangunan JanSka MenenSah

Nasional

(RPJMN)

Tahun

2015-2019;

Peraturan Presiden

Nomor

60

Tahun

2Ol5

tentanS Rencana Kerja Pemerintah Tahvn

2076;

Peraturan

Presiden

Nomor

65

Tahsn

2Ol5

tentang

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

Peraturan Presiden

Nomor

66

Tahtn

2075

tenlang

Badan Petencanaan Pembangunan

Nasional xbagatmana telah

diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor

2O

Tahun 2076

tentanS Badal] Perencanaan Pembangunan Nasional;

Peraturan

Menteri

Perencanaan

Pembangtnan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Nomor

4 Tahun 2016

tentanS

OrSanisasi

dan

Tata Kerja

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2

(3)

9

-3

Peraturan

Menteri

Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Percncanaan Pembangunan Nasional

Nomor

5

Tahun 2076

tentanS

Perencanaan, Pelaksanaan,

Pelaporan) Pemantavan

dan Evaluasi Kegiatan

dan

Anggaran;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN

MXNTERI

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

NASIONAL/KEPAI-A BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN

TIM

PERCEPATAN PEMBANGUNAN WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

('fITPAPUA).

Membentuk

Tim

Percepatan Pembangunan

Wilayah

Papua

dan

Papua Barat (DESK PAPUA)

untuk

selanjutnya disebut

Tim

Desk PAPUA, dengan susunan keanggotaan sebagaifiana

tercantum

dalam Lampiran Keputusan

ini.

Tim

Desk

PAPUA

terdiri

atas

Tim

Pengarah, PenanSSunS Jawab,

Tim

Pelaksana dan Tim Pendukung.

Tim Pengarah bertugas:

a.

menetapkan

arah

kebrlakan

terkait

dalam

rangka

Percepalan Pembangunan

Wilayah

Papua dan Papua Barat;

b.

memimpin rapat

koordinasi,

dan

memantau

perkembangan dan pengendalian pelaksanaan Percepatan P embanganan W ilay ah P apua dan PapuaBarat agar dapat berjalan lebih

optimal;

c.

memberi saran

pemecahan

dan

solusi

atas permasalahan/kendala

yang

drhadapi

dalam implementasi

program dan

kegiatzn

dalam

rangka Percepatan Pembangunan

Wilayah

Papua dan Papua Barat' PenanSSunS Jawab bertugas

untuk

mengawasi,

membimbing,

memantau

kemajuan dan

bertanggrng

jawab atas pelaksanaan kegiatan. Tim Pelaksana bertugas:

a.

melakukan koordinasi

lintas instansi dalam rangka

Wrencanaan

pro1ram

dan

kegiala;n

dalam rangka

Petcepatan Pembangunan

Wilayah

Papua dan Papua Batat

di

instansi pemerintah

di

pusat dan daerah;

b.

melakukan sinkronisasi

Wtencana

n

pembangunan

wllayah

Papua

antara pemerintah pusat

(Kementerian/Lembaga)

dan

pemerintah

daerah

untuk

re ncana pembangunan pada RKP dan RKPD;

c.

melakukan

monitoring

dan evaluasi

untuk

mengetahui kesiapan dan

progres

implementasi

program

dan

kegiatan

dalam

tangta'

Percepatan Pembangunan

Wilayah

Papua

dan

Paplua

Barut

t^hun

berjalan pada Kementeri

an/bmbaga

dan Pemerintah Daerah; Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA d. melakukan ...

(4)

-4-KEENAM

KETUJUH

KEDELAPAN

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPAIA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum,

trd

./qr-/

-z?

RR. Rita Erawati

d.

melakukan suruei,

penggalian

data

dalam rangka

pen)'usunan

rencana,

dan

evaluasi

pelaksanaan

proSram

percepatan pembangunan

pembangwan wilayah

Papua dan Papva Barut;

e.

menyusun

dan

menetapkan

jadwal

pelaksanaan

kegiatan

dan rencana kerja Tim.

Tim

Pendukung befiugas:

a.

membantu

pelaksanaan tuSas

Tim

Pelaksana

dalam

menyiapkan

bahan

dan

mengorganisasi

pertemuan

dan

rapat-rapat

yanS

dibutuhkan dalam rangka

pelaksanaan

koordinasi

Wrencanaan, Wngawasan,

monitoring dan

evaluasi

pelaksanaan

ptogram

dan

kegiatan

percepatan

pembangunan pembangunan

wilayah

Papua dan Papua Barat;

b.

melakukan tuSas kesekretarialan dan tugas

lain

yang

diberikan

oleh Tim Pelaksana.

kgala

biaya yang

diperlukan

dalam rangka pelaksanaan tuSas

Tim

Desk PAPUA

dibebankan

pada

AnSSaran

Pendapatan

dan

Belanja

Negara Kementerian PPN/Bappenas.

Keputusan

ini

berlaku

sejak

tanggal

ditelapkan

dan

berlaku

surut

sejak tanggal 3 Januari 2077 .

Ditetapkan di Jakafia pada tanggal 78

Mei

2077

(5)

SUSUNAN KEANGGOTAAN

TIM

PERCIPATAN PEMBANGUNAN WILAYA}I PAPUA DAN PAPUA BARAT (DESKPAPUA) SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTTRI PPN,/ KEPALA BAPPENAS NOMOR KEP.7O / M.PPN / HK/ 05 / 20 77

TANGGAI

18 IvlEl

2077

Menteri

PPN/ Kepala

Bapqnas.

1.

Deputi Bidang Pengembangan Regional;

2.

Deputi

Bidang

Politik, Hukum,

Pertahanan dan Keamanan.

1. Deputi Bidang

Pembangunan

Manusia,

Masy ar akat dan Kebudayaan;

2.

Deputi

Bidang Kemaritiman

dan

Sumber

Daya Alam;

3. Deputi Bidang

Kependudukan

dan Ketenagakerjaan;

4.

Deputi Bidang Ekonomi;

5.

Deputi Bidang Sarana dan Prasaranal

6.

Deputi Bidang Pendanazn Pembangunan;

7.

Deputi Bidang

Pen:.antz:uan,

Evaluasi,

dan

Pe nge ndal ian P emb angunan;

8.

Sekretaris Kementerian

PPN/Sekretaris

Utama Bappenas;

9.

Inspektur

Utanu;

10.

Staf

Ahli

Bidang Sosial

dan

Penanggtiangan Kemiskinan;

.1

1.

Staf

Ahli

Bidang Pemerat aan dan Kewilayahan;

72.

Staf Ahli

Bidang Sinergi Ekonomi

dan

Pembiayaan;

13.

Staf

Ahli

Bidang Pembangunan Sektor UnSSulan dan

Infrastruktur;

14.

Staf

Ahli

Bidang Hubung an Kelembagaan. A.

TIM

PENGARAH

Ketua

Wakil

Ketua

Anggota

(6)

B.

PENANGGUNG JAWAB

C.

TIMPELAKSANA Ketua

Staf

Ahli

Bidang Pemerataan dan Kewilayahan.

Staf

Ahli

Menteri

PPN Bidang

Pemerataan

dan Kewilayahan.

Staf Ahli

Merlteri

PPN

Bidang Sosial

dan P enanggr angan Kemiskinan.

dan

dan

Wakil

ketua

1. KELOMPOK KERJA BIDANG PELAYANAN DASAR

Ketua

:

Direktur

Pendidikan dan Agama.

Sekretaris

:

Direktur

Kesehatan dan Cizi Masyarukat.

AngSota

: 1.

Direktur

Penanggulangan

Kemiskinan Kesejahteraan Sosial;

2.

Direktur

Perencanaan

Kependudukan Perlindungan Sosial.

2.

KELOMPOK

KERJA

BIDANG

PENGEMBANGAN

EKONOMI

LOKAL

DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

Ketua

:

Direktur

Daerah

Tertinggal,

Transmigrasi

dan

Perdesaan.

Sekretaris

:

Direktur

Pengembangan Wilayah dan Kawasan.

Anggota

: 1.

Direllur

Pengembangan Usaha

Kecil,

Menengah dan Koperasi;

2.

Direktur Industri,

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

3.

DirekturKelautan danPerlkanan;

4.

Direktur

Otonomi Daerah;

5.

Direktur

Pangan dan Perianian;

6.

Direktur

Tata Ruang dan Pettanahan.

3.

KELOMPOK KERJA BIDANG INTRASTRUKTUR DASAR DAN KONEKTIVITAS

Ketua

:

Direktur

TransPortasi.

Sekretaris

:

Direktur

Perkotaan, Perumahan dan Permukiman.

Anggota

:

1

.

Direktur

Sumber

Daya

Energi,

Mineral

Peftz:fibangan;

dan

(7)

-J-2.

Direktur

Pengaian dan Irigasi;

3.

Direktur

Energi, Telekomunikasi dan

Informatika;

4.

KELOMPOK KERJA BIDANG HUKUM, TATA KELOLA DAN POLITIK LUAR NEGERI

Ketua

:

Direktur

Hukum dan Regulasi.

Sekretaris

:

Direktur

Aparatur NeSara.

Anggota

: 1.

Direktur

Politik dan Komunikasi;

2.

Direktur Politik

Luar

Negeri

dan

Kerjasama

Pemb angunan Internasionall

3.

lnspektur Bidang Kinerja Kelembagaan.

5.

KELOMPOK KERJA MOMTORING DAN EVALUASI

Ketua

:

Direktur

Pemantauan)

Evaluasi

dan

Pengendalian Pembangunan Daerah.

Sekretaris

:

Direktur

Pemantauan,

Evaluasi

dan

Pengendalian Pembangunan Sektoral.

AnSSota

: 1.

Direktur

Sistem

dan

Pelaporan

Pemanta:uan,

2

l.#'#,'";ilT:"'ffirff'll:n"un-n

Pembangunan.

6.

BIDANG ADMIMSTRASI DAN KOORDINASI

Ketua

:

Direktur

AParatur NeSara.

Anggota

: 1.

Direktur

Pertahanan dan Keamananl

2.

Direktur

Alokasi Pendanaan Pembangunan;

3.

Kepala

Biro

Perencanaan,

Organisasi

dan

Tat'a

lz'ksana;

4.

KePala Biro Hukum;

5.

Irfan,

SH,

MH;

6.

Husni Rohman, SIP;

7.

Dr. Bustang, M.Si;

8.

Sularsono, SP, ME;

9.

Diah Lenggogeni, ST, M.Sc;

10.

RaYi Paramita, SP,

MT;

1

1.

Dr.

Ir'

Sunari, MP;

72.

Adi Perdana, ST,

MT;

13. Mohatnntad .. .

(8)

D.

TENAGAPENDUKUNG

-4-Mohammad

Irfan

Saleh, ST, MPP, Ph.D;

Inti

Wikanestri, SKM, MPA;

Karim, S. Ant,

MA;

Togu Pardede, ST, MIDS;

Maya Grandty, SH, LLM; Ika Widyawati, S.Si, MS; Dia Firdaus, SE, ME;

Mirna

Saraswati, SH, MAP, MIDS; Fajar Sumirat, ST, M.Mar.Pol; Astuti Budiati, SE.

Bakat Suprandono, SE;

Kamin. 13. 74. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 27. 22. 1 2

MXNTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPAI/, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAtr,

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum,

z

RR. futa Erawati

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Kedokteran respirasi, saat ini sedang melakukan penelitian tentang kualitas hidup dan gejala sesak napas dengan keparahan penyakit Penderita PPOK Stabil di Poli RSUP.H.Adam

Subjek penelitian pasangan yang belum memiliki anak kandung tetapi memiliki anak angkat yang telah membantu penulis dalam memperoleh data hingga skripsi

terkait hal tersebut, maka bisa menjerumuskan masyarakat kepada kemudaratan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka, tujuan penelitian yang penulis ambil yaitu: untuk

Burung yang memiliki indeks kelimpahan relatif sebesar 100% adalah burung burung madu sriganti, burung alap-alap capung, dan burung kacamata biasa karena ditemukan di

Berdasarkan dengan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan di lapangan maka penulis menyimpulkan untuk indikator Peserta jawaban terbanyak oleh responden

Tidak ditemukan mortalitas dalam 28 hari pertama, atau komplikasi paru/ekstra paru lain pada penelitian ini.Hasil menunjukkan bahwa pada pasien yang menjalani kraniotomi

bahwa berdasarkan pasal 42 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun