• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i KATA SAMBUTAN..iii DAFTAR ISI...iv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i KATA SAMBUTAN..iii DAFTAR ISI...iv"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

(2)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………i

KATA SAMBUTAN ………..iii

DAFTAR ISI ...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ... ... .... ... .... ... .... ... ...1

B. Perumusan Masalah ... ... ...3 C. Tujuan Penulisan ………. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Desa ... .. ... ... .. ...4 B. Unsur-Unsur Desa ... ... ... ... ... ... ..4 C. Pembangunan Desa ………..9

BAB III PENUTUP ... ... ...13

DAFTAR PUSTAKA

(3)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rakyat Indonesia telah berkembang, dilihat dari segi ketatanegaraan, jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Telah terdapat lembaga-lembaga pemerintah yang pada dasarnya ada tiga tingkat, pertama nasional (Raja), kedua tingkat Kabupaten (Bupati) dan ketiga tingkat desa (Kepala Desa).

Hidup bersama melahirkan tata hidup yang berkembang menjadi adat, yang ditaati tanpa syarat oleh segenap anggota masyarakat. Adat adalah tidak lain dari hakum yang tidak tertulis, turun temurun sejak adanya nenek moyang, hukuman bagi yang melanggar berupa sikap tindakan dari keseluruhan golongan. 0leh karena itu masyarakatnya disebut masyarakat hukum (rechts gemeenschap) dan daerahnya dinamakan daerah hukum (rechtsgebied atau rechtsstreek). Dengan demikian maka tiap daerah mempunvai adat istiadatnya masing-masing, mengatur dan mengurus hidup bersama. Istilah “mengatur” berarti bahwa ada orangnya yang mengatur, yang dapat terdiri dari satu atau lebih orang atau suatu lembaga. Istilah lain dari mengatur ialah “memerintah” maka lembaganya disebut pemerintah.

Ada tiga unsur pokok pada pemerintahan desa, pertama Kepala Desa, kedua Pamong Desa dan ketiga Rapat Desa.

Kepala Desa adalah penguasa tunggal dalam pemerintahan desa. Bersama-sama dengan pembantunya ia merupakan Pamong Desa. Kepala Desa adalah pelaksana dan penyelenggara urusan rumah tangga Desa dan di samping itu ia menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah. Meskipun demikian di dalam melaksanakan tugasnya ia mempunyai batas-batas tertentu,

(4)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

Ia tidak dapat menuruti keinginannya sendiri. Dalam membuat peraturan desa, kepala desa harus meminta pendapat masyarakat dalam rapat desa, khususnya mengenai urusan yang menyangkut Desa, urusan yang sangat penting. Kepala Desa wajib berunding dengan rakyat yang berhak memilih Kepala Desa dan orang yang dipandang sesepuh dan menurut adat dipandang terkemuka.

Oleh karena itu, Kepala Desa merupakan administrasi pembangunan, administrator pemerintah dan administrator kemasyarakatan Desa. Ia mengadalsan koordinasi dan kontrol atas segala kegiatan pembangunan di desa, terutama yane dilaksanakan oleh, untuk dan dari desa, yang diselenggarakan oleh lembaga-1embaga desa.

Derasnya laju pembangunan di desa adalah pencerminan dari kegiatan, kreatifitas dan daya inisiatif Pemerintah Desa, tepatnya Kepala desa untuk terlaksananya pembangunan tersebut.

Pembangunan Desa berusaha untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan taraf hidup dan kehidupan masyarakat Desa yang meliputi peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat, perbaikan lingkungan dan perumahan, pengembangan usaha ekonami Desa dan pengembangan Lembaga Keuangan Desa serta ketertiban dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yane dapat menambah kemampuan dan kesanggupan masyarakat desa menaikkan hasil produksinya. Dengan meluaskan produksi akan bertambah luas lapangan kerja dan bertambahnya lapangan kerja akan menaikkan pendapatan masyarakat. Ini merupakan pekerjaan rumah Kepala Desa yane tidak mudah.

(5)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

B. MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya., maka masalah yang muncul dalam tulisan ini adalah Apa kewajiban Kepala Desa sebagai pelopor pembangunan?.

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa kewajiban Kepala Desa sebagai pelopor pembangunan di desa 2. Untuk mengetahui apa makna pembangunan desa

(6)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002 USU Repository©2006 . . BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Desa

Desa menurut pasal I BAB I UU No. 22/1999 adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten.

Dan pengertian di atas maka dapat kita lihat bahwa pada hakikatnya Desa bukanlah daerah otonom, sebab dalam pasal 2 ayat 1 UU No.22/1999 telah dijelaskan bahwa hanya ada dua tingkat daerah otonom yaitu Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II. Desa juga bukan merupakan suatu satuan wilayah yang berdiri sendiri tetapi adalah satuan ketatanegaraan yang berkedudukan langsung di bawah kecamatan. Satuan ketatanegaraan maksudnya mencakup wilayah yang tertentu batas-batasnya, jumlah penduduk yang merupakan masyarakat tertentu, dan suatu-satuan organisasi pemerintahan yang disebut Pemerintah Desa.

B. Unsur-Unsur Desa

Yang dimaksud dengan unsur-unsur Desa ialah kompanen-komponen pembentuk Desa sebagai satuan ketatanegaraan. Komponen-komponen tersebut ialah :

(7)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006 a. Wilayah Desa

Yang dimaksud dengan wilayah desa ialah suatu satuan wilayah yang tertentu Batas-batasnya, yang secara fisik terdiri atas unsur daratan, angkasa, dan bagi desa pantai, desa pulau atau desa kabupaten, suatu perairan, sebagai lokasi pemukiman dan sumber nafkah yang memenuhi persyaratan tertentu.

Dari pengertian tersebut maka wilayah Desa haruslah memenuhi persyaratan tertentu agar dapat dikelola secara efektif dan efesien, baik ke luar maupun ke dalam. Syarat-sarat itu antara lain:

Sedapat-dapatnya dapat berfungsi sebagai kesatuan wiayah pelayanann pemerintah yang terkecil.

i. Harus utuh, tidak terpecah, bagian-bagiannya tidak terpecah satu sama lain. 9 Potensial bagi kelangsungan hidup masyarakat.

b. Penduduk atau Masyarakat Desa

Dipandang dari segi demografis, penduduk suatu Desa ialah setiap orang yang terdaftar sebagai penduduk atau bertempat kedudukan di dalam wilayah Desa yang bersangkutan, tidak masalah dimana ia mencari nafkahnya.

Penduduk setiap Desa haruslah merupakan suatu satuan masyarakat yang utuh. Setiap satuan masyarakat perlu diberi atau memiliki tanggung jawab tertentu secara langsung dalam soal-soal pemerintah dan pembangunan. Agar setiap satuan masyarakat merasa bertanggung jawab secara langsung atas pembangunan dan pemerintahan desanya, masyarakat itu harus diberi atau memiliki peranan atas suatu atau beberapa fungsi atau langkah-langkah pemerintahan dan pembangunan.

(8)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006 c. Pemerintahan Desa

Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 pasal 94, disebutkan di desa dibentuk pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa dan Badan Perwakilan Desa yang merupakan pemerintahan Desa. Dalam melaksanakan tugasnya pemerintah Desa dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa dan kepala-kepala dusun.

Kepala desa dalam kedudukannya memiliki fungsi dan peranan ganda, yang menempatkannya pada kedudukan dan peranan strategis dalam mata rantai administrasi pembangunan. Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim mengatakan bahwa, disatu pihak ia mewakili dan berfungsi sebagai alat pemermtah, dan dipihak lain ia berfungsi sebagai alat dan mewakili masyarakat. Pemermtah Desa diharapkan menjadi sarana yang efektif, baik dalam rangka meningkatkan keberhasilan program pemerintah maupun dalam rangka menggerakkan partisipasi masyarakat. Timothy mahoney (dalam Gary E.Hansen; 1984 : 154) berpendapat bahwa dengan komunikasi yang semakin intensif dengan dunia luar, fungsi ganda kepala Desat/Lurah berkembang menjadi intermediator yang berperanan penting.

Kepala Desa berkedudukan sebagai alat pemerintahan desa dan pelaksananaan pemerintahan di atas desa. Sesuai dengan kedudukan dimaksud, KepalaDesa mempunyai tugas pokok untuk pemerintahan urusan rumah tangga sendiri, menjalankan urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, dan menumbuhkan serta mengembangkan semangat gotong-royong masyarakat sebagai sendi yang utama pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desa.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Desa mempunyai fungsi untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

(9)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

penyelenggaraan urusan rumah tangganya, menggerakkan partisipasi masyarakat dalam wilayah desanya, melaksanakan kegiatan dalam rangka menciptakan ketenteraman dan ketertiban masyarakat, melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan kegiatan dalam rangka urusan dari pemerintahan lain nya.

Menurut UU No. 22 tahun 1999 pasal 101, Tugas dan Kewajiban Kepala Desa adalah :

a. Memimpm penyelenggaraan Pemerintah Desa b. MembinaKehidupan masyarakat Desa

c. MembinaPerekonomian Desa

d. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa e. Mendaikan perselisihan masyarakat di Desa dan

f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya.

Untuk membantu Kepala Desa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dibentuklah sekretaris desa sebagai unsur stafnya.

Adapun kedudukan, tugas dan fungsi sekretaris desa adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang ketatausahaan. b. Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris desa mempunyai tugas pokok untuk

menyelenggarakan pelaksanaan admmistrasi pemerintahan, administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan dan memberikan pelayanan ketatausahaan.

c. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi untuk melaksanakan urusan administrasi umum dan

(10)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan, melaksanakan urusan keuangan serta tugas Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk memperlancar tugas-tugas dan fungsi sekretaris desa maka dibentuklah kepala-kepala urusan. Kepala urusan mempunyai tugas untuk menjalankan kegiatan pemerintah desa dalam kepemimpinan Kepala Desa di wilayahnya. Sedangkan fungsi kepala-kepala urusan adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan urusan pembangunan, kesejahteraan, dan urusan-urusan umum sesuai bidang tugasnya masing-masing serta melaksanakan pelayanan administrasi Kepala Desa.

Selanjutnya demi kelancaran tugas dan jalannya pemerintahan desa, maka dalam desa dibentuk dusun vang dikepalai oleh kepala dusun, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1981.

Kepala dusun adalah unsur pelaksana tugas kepala desa dengan wilayah kerja tertentu. Kepala Dusun diangkat dan diberhentikan oleh Camat atas nama Bupati Kepala daerah Tingkat II atas usul Kepala Desa.

Dengan gambaran tersebut di atas maka dapatlah dikatakan bahwa perangkat pemerintah desa mempunyai tugas serta peranan yang sangat penting dalam terlaksananya pemerintahan desa yang menyangkut masalah pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam usaha meningkatkan partisipasi masyarakat desa, sehingga pembangunan nasional dapat terwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pedesaan khususnya.

(11)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006 C. Pembangunan Desa

Sejak dahulu di Indonesia telah ada satuan-satuan masyarakat kecil yang menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri. (Bayu Suryaningrat; 1976 : 4).

Selanjutnya sesuai dengan perkembangan jaman desa terus berkembang dan menjadi perhatian utama di banyak negara-negara berkembang. Untuk itu pembangunan desa mau tidak mau harus dilaksanakan dalam rangka pengentasan kemiskinan masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan bahwa tujuan pembangunan masyarakat desa adalah meninggikan taraf penghidupan masyarakat desa dengan jalan melaksanakan pembangunan yang integral dari masyarakat desa, berdasarkan asas kekuatan sendiri serta asas pemufakatan bersama antara anggota-anggota masyarakat desa dengan bimbingan serta bantuan alat-alat pemerintah yang bertindak sebagai suatu keseluruhan dalam rangka kebijaksanaan umum yang sama.

Pembangunan desa ditujukan untuk segenap masyarakat, dengan demikian pelaksanaannya menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat desa. Pembangunan desa bukanlah terfokus dalam satu bidang saja, akan tetapi harus seimbang, serasi dan mencakup segala bidang. Jelasnya dikatakan bahwa keseluruhan kegiatan pembangunan yang berlangsung di pedesaan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong (Keppres Rio. 21/1989 :26).

Pembangunan desa adalah suatu pembangunan yang diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan didasarkan kepada tugas dan kewajiban masyarakat desa (AgusthoaKaswata; 1985 : 24).

(12)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

Dari beberapa pendekatan atas pelaksanaan pembangunan desa dapat dikemukakan : a. Pembangunan desa yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya

adalah suatu pembangunan akan langsung menyentuh kebutuhan sebahagian besar rakyat Indonesia, dimana lebih dari 80% penduduk bermukim di pedesaan.

b. Pembangunan desa mencakup keseluruhan aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat desa, dan terdiri atas sektor dan program yang saling berkaitan yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan bantuan dan bimbingan pemerintah melalui berbagai departemen dan non departemen dengan aparatnya di daerah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

c. Pembangunan desa mempunyai makna yang lebih hakiki bagi masyarakat Indonesia karena dalam realisasi fisiknya justru bersifat menyeluruh dan menyebar luas ke seluruh pelosok pedesaan serta dengan menggali segala potensi dengan menggerakkan partisipasi masyarakat untuk memadukannya.

d. Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat strategis dalam rangka pembangunan nasional, karena desa beserta masyarakatnya merupakan landasan atau basis dari kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Ini dapat diartikan sebagai titik sentral dari pembangunan nasional, karena pembangunan desa merupakan pembangunan yang langsung bersangkutan dengan masyarakat yang berada di pedesaan. Semua jenis pembangunan, baik pembangunan sektoral, pembangunan regional maupun pembangunan khusus (inpres), semuanya diarahkan ke pedesaan.

(13)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

e. Pada akhirnya pembangunan desa tidak mungkin hanya dilakukan oleh sepihak saja tanpa koordinasi dan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah sampai pemerintah desa. Dari sini pulalah perlu inisiatif bahwa, beban dan tanggung jawab pembangunan bukanlah tugas ringan, justru berhasil tidaknya pembangunan desa akan berakibat langsung kepada kehidupan dan penghidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Dengan melihat pendekatan pembangunan desa yang dilaksanakan oleh warga desa maka pembangunan desa dapat dilihat sebagai suatu proses dan metode. Dikatakan sebagai proses karena memperlihatkan jalannya proses perubahan yang berlangsung dari cara yang tradisional ke arah yang lebih maju dan lebih menekankan kepada aspek perubahan yang terjadi pada masyarakat, baik yang menyangkut aspek sosial maupun aspek pisikologisnya. Dan sebagai metoda berarti bahwa pembangunan desa akan mengusahakan agar masyarakat berkemampuan membangun dirinya sendiri dengan kemampuan dan sumber-sumberyang mereka miliki.

Dalam pelita VI dikatakan bahwa : pembangunan desa adalah usaha pembangunan dari masyarakat pada unit pemerintahan terendah yang harus dilaksanakan dan dibina secara terus menerus, sistematis dan terarah sebagai bagian penting dalam usaha pembangunan negara yang menyeluruh (Depdagri Dirjend Bangdes; 1981 : 12).

Pembangunan desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di pedesaan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terus menerus dengan mengembangkan swadaya gotong-royong (I. Nyoman Beratha; 1982 : 71).

(14)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa pembangunan desa dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu dengan imbangan kewajiban yang serasi antara pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah wajib memberikan bimbingan, pengarahan, bantuan dan fasilitas yang diperlukan, sedangkan masyarakat memberikan partisipasinya dalam bentuk swakarsa dan swadaya. gotong-royong masyarakat pada setiap pembangunan yang diinginkan. Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan tersebut diwujudkan melalui lembaga Ketahanan Masyarakat Desa dan program pembinaan Kesejahteraan Keluarga.

Dengan demikian jeIaslah di dalam melaksanakan pembangunan desa, prakarsa dan swadaya gotong-royong masyarakatlah yang utama yang memegang faktor kunci dalam mencapai keberhasilan pembangunan desa tersebut. Pemerintah hanyalah membimbing, mengawasi, menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa dan swadaya serta inisiatif dari masyarakat dengan jalan memberi bantuan baik material, saran, prasarana maupun dalam peningkatan kecakapan dan penyelenggaraan kursus-kursus serta latihan-latihan kerja.

Jadi jelaslah bahwa pembangunan desa tersebut dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat desa itu sendiri sehingga keberhasilan pembangunan desa tersebut ditentukan oleh dan dari masyarakat itu sendiri dengan melihat rasa tanggung jawab di dalam membangun desanya.

(15)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

BAB III PENUTU P

Kepala Mesa meskipun sebagai pimpinan di desa yang harus mampu mempelopori pembangunan harus didukung oleh masyarakatnya. Kepala Desa harus mampu meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat, kepala desa harus mampu menggerakkan masyarakatnya agar sadar lingkungan, mampu mengembangkan usaha ekonomi desa dan mengembangkan keuangan desa.

Sebagai pembuat kebijaksanaan bersama-sama dengan lembaga-lembaga lain yang dibentuk, Kepala Desa juga sekaligus sebagai pelaksana kebijaksanaan dan melakukan pembinaan dan pengawasan pembangunan di desanya. Agar pembangunan yang diharapkan dapat terwujud, maka Kepala Desa harus mampu menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi dan mempunyai kesadaran yang cukup tinggi dalam rangka membangun desanya.

(16)

Tengku Irmayani: Peranan Kepala Desa Sebagai Pelopor Pembangunan, 2002

USU Repository©2006

DAFTAR PUSTAKA

Bayu Surjaningrat, Pemerintahan -Administrasi Desa dan Kelurahan, Aksara Baru, Jakarta, 1985.

Bintoro Tjokroamidjojo, Pengantar Administrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta, 1986. Departemen Dalam Negeri Dirjen Bangdes, Himpunan Peraturan-Peraturan Tentang

LKMD, Jakarta, 1981.

F.X.Siola, Pembangunan dan Pengembangan Desa Terpadu, Usaha Nasional, Surabaya, 1985.

Koentjaraningrat, Masalah-Masalah Pembangunan, LP3ES, Jakarta, 1984. LAN, Sistem Administrasi Negara Indonesia, Haji Mas Agung, Jakarta, 1993.

Soewarno Handajaningrat dan R.Hindratmo, Landasan dan Pedoman Kerja Administrasi

Pemerintahan Daerah, Kota dan Desa, Gunung Agung, Jakarta, 1984.

Soetarjo. K, Desa, Balai Pustaka, Jakarta, 1984.

Suwarsono dan Alvin Y.SO, Perubahan Sosial dan Pembangunan Indonesia, PL3ES, Jakarta, 1991.

Suwigno, Administrasi Pembangunan Desa dan Sumber-Sumber Pendapatan Desa, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986.

Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, Bina Aksara, Jakarta, 1984.

______,. Pembangunan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1990.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam berbagai penelitian, peneliti tidak hanya menggunakan satu jenis teknik pengumpulan data dengan tujuan agar data yang di dapat lebih akurat.. Dalam penelitian ini, teknik

Berdasarkan hasil observasi dan skor ketuntasan hasil belajar pada siklus I guru membuat perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran di siklus II dengan tema

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber

Angket tanggapan guru ini terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan aspek kesesuaian isi dan kemenarikan e-book yang dikembangkan. Angket ini dilengkapi dengan kolom

Orientasi politik berkaitan dengan upaya menafsirkan tindakan politik atau peristiwa politik melalui suatu pencarian kebijakan yang tepat dalam mengatasi persoalan politik

Matematika apakah yang membuat Google bisa menghubungkan kita dengan website tertentu?... Matematika apakah yang membuat Google bisa menganjurkan jalan yang harus

Suatu proses difusi yang rumit terjadi apabila difusi biner antara dua material A dan B berlangsung dengan kecepatan yang berbeda; material B berdifusi menembus A jauh lebih