• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Es krim adalah sejenis makanan semi padat. Di pasaran, es krim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Es krim adalah sejenis makanan semi padat. Di pasaran, es krim"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas dan pembuatan es krim

Es krim adalah sejenis makanan semi padat. Di pasaran, es krim digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe. Perbedaan utama dari ketiga jenis es krim tersebut terletak pada kualitas dan kandungan lemak susunya. Es krim kualitas sedang tergolong es krim agak baik, adonannya terdiri dari susu, gula putih, kuning telur, tepung, maizena, pewarna yang aman terhadap kesehatan, pengharum/vanili, air, dan garam secukupnya.

Es krim kualitas baik adonannya dapat dibeli di toko, adonan ini merupakan barang paten dan siap digunakan. Bahan tersebut dapat langsung dimasukkan ke dalam tabung/boss es dan diberi air sesuai petunjuk lalu diputar. Dalam waktu sekitar 60 menit es krim telah jadi dan siap dihidangkan.

Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0ºC. Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 0ºC. Misalkan adonan es krim dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang antara ember kayu dan wadah logam dimasukkan es.

Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0ºC (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang keluar dari lemari pendingin). Namun, permukaan es

(2)

dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es dan air tadi akan tetap 0ºC selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas, jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0ºC akibat sifat koligatif penurunan titik beku.

Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0ºC, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0ºC sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku.

Tetapi, kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik.

2.2 Gambar Penampang Mesin Pembuat es Krim

Untuk menghasilkan sebuah es krim, adonan yang sudah dibuat harus dimasukan kedalam alat pembuat es krim, yang cara kerjanya adalah diputar baik secara manual ataupun dengan menggunakan motor penggerak. Alat di disain sedemikian rupa untuk menghasilkan pembuatan es krim yang baik. Dibawah ini adalah contoh mesin pembuat es krim

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 2.1 Mesin pembuat es krim Keterangan :

1. Motor penggerak

2. Gear box roda gigi cacing 3. Sabuk transmisi

4. Puli

5. Roda gigi kerucut 6. Pengaduk

7. Tabung pendingin 8. Tempat adonan es krim 9. Saluran pembuangan 10. Rangka batang

Daya dari motor penggerak diteruskan pada bagian sistem transmisi yang berupa puli dan roda gigi dan selanjutnya diteruskan tabung tempat adonan es krim. Dalam hal ini pengaduk tetap diam sedangkan tempat adonan es krim

(4)

2.3 Cara Kerja Mesin Pembuat Es Krim

Cara kerja mesin pembuat es krim adalah sebagai berikut :

1. Setelah adonan es krim selesai kemudian diletakan didalam tabung es (alat pembuat es krim dengan temperatur sekitar 30 ºC .

2. Pada sistem ini alat pembut es krim dilengkapi dengan motor penggerak sebagai penggerak utama , dimana dalam perencanaan ini motor penggerak yang dipergunakan adalah elektromotor.

3. Tenaga yang dihasilkan elektromotor ditransmisikan melalui puli dan roda gigi, roda gigi yang dipergunakan disini adalah roda gigi cacing yaitu untuk memtrasmisikan putaran pada sumbu poros yang tidak sejajar dan roda gigi kerucut untuk mentrasmisikan putaran pada poros harizontal menjadi vertikal.

4. Akibat adanya perbedaan temperatur antara tabung pendingin dengan tabung adonan es krim maka temperatur pada tabung pendingin (0ºC) akan berpindah kebagian tabung adonan yang mengakibatkan adona es krim akan membeku.

2.4 Komponen sistem transmisi

Sistem transmisi merupakan bagian yang terpenting didalam alat pembuat es krim karena prores pembuat es krim tidak akan berjalan tanpa adanya sistem transmisi. Dalam perancangannya sistem transmisi yan digunakan adalah puli dan roda gigi.

(5)

2.5 Effisiensi alat pembuat es krim

Perbandingan daya yang dibutuhkan untuk menggerakan tabung es dengan daya output dari motor penggerak dapat dihitung dengan rumus berikut :

(%) erak motorpengg smisi sistemtran P P = η (2.1)

2.6 Kapasitas alat pembuat es krim

Kapasitas es krim dapat dihitung dengan rumus berikut :

Waktu adonan massa

Q= (2.2)

Kapasitas dapat ditentukan dari hasil percobaan biasanya kecepatan produksi pada awal pengerjaan agak lama bila dibandingkan dengan proses yang ke dua.

2.7 Perpindahan kalor konduksi

Jika pada suatu benda terdapat gradien suhu (Temperatur Gradient), maka menurut pengalaman akan terjadi perpindahan energi dari bagian bersuhu tinggi kebagian bersuhu rendah. Dapat dikatakan bahwa energi berpindah secara konduksi berbanding dengan gradien suhu normal :

x T A q ∂ ∂ ~

Jika dimasukkan konstanta proposionalitas atau tetapan kesebandingan, maka :

x T KA q ∂ ∂ − = (2.3)

Dimana q adalah laju perpindahan kalor dan x T

∂ ∂

(6)

sedangkan tanda minus diselipkan agar memenuhi hukum thermodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ketempat yang lebih rendah. Pada persamaan diatas disebut juga hukum Fourier tentang konduksi kalor, yaitu menurut nama ahli matematika fisika bangsa Perancis, Joseph Fourier yang telah memberi sumbangan yang sangat penting dalam pengolahan analitis masalah perpindahan kalor konduksi. 2.7.1 Bidang Silinder

Perhatikan suatu silinder panjang dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar rO, dan panjang L, seperti pada gambar 2.2. Silinder mengalami beda suhu Ti- To

rL Ar =2π

. Untuk silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial, sehingga koordinat ruang yang diperlukan untuk menentukan sistem ini adalah r . Hukum Fourier digunakan lagi dengan menyisipkan rumus luas yang sesuai. Luas bidang aliran kalor dalam sistem silinder adalah

Sehingga hukum Fourier menjadi

dr dT kA qr =− r

(7)

kL ri ro Rth π 2 ) / ln( = ri dr r ro q L Ti To q kL ri ro Rth π 2 ) / ln( =

Gambar 2.2 Aliran kalor satu-dimensi melalui silinder bolong dan analogi listriknya Atau dr dT krL qr =−2π (2.4)

Dengan kondisi batas T= Ti pada r = r T = T

i

o pada r = r

Penyelesaian persamaan 2.18 adalah o ) / ln( ) ( 2 i o o i r r T T kL

q= π − (J.P. Holman: Perpindahan Kalor hal 30) (2.5)

Dimana: q = Laju perpindahan kalor (W) k = Konduktifitas thermal benda (W/m.ºC)

L = Panjang benda (m)

(TiTo) = Beda temperatur di dalam silinder dengan luar silinder (ºC) ro = Jari-jari luar silinder (m)

(8)

T4 r4 T3 r3 T2 r2 T1 r1 q C B A RA RB RC T1 T2 T3 T4 q L k r r A π 2 ) 1 / 2 ln( L k r r B π 2 ) 2 / 3 ln( L k r r C π 2 ) 3 / 4 ln(

Konsep tahanan thermal dapat juga digunakan untuk dinding lapis rangkap berbentuk silinder, seperti halnya dengan dinding datar. Untuk sistem tiga lapis seperti pada gambar 2.8 penyelesaiannya adalah :

C B A r r k r r k k r r T T L q / ) / ln( / ) / ln( / ) / ln( ) ( 2 3 4 2 3 1 2 4 1 + + − = π (2.6)

Sistem berbentuk bola dapat ditangani sebagai suatu dimensi apabila suhu berfungsi sebagai jari-jari saja aliran kalornya menjadi :

o i o i r r T T k q / 1 / 1 ) ( 4 − − = π (2.7)

Gambar 2.3 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi listriknya

2.7.2 Konduktivitas Termal

Persamaan 2.17 merupakan persamaan dasar tentang konduktivitas termal. Berdasarkan rumus itu maka dapatlah dilaksanakan pengukuran dalam percobaan untuk menentukan nilai kondiktivitas termal berbagai bahan. Untuk meramalkan konduktivitas termal zatcair dan zat padat ada teori-teori yang digunakan dalam berbagai situasi tertentu. Mekanisme konduktivitas termal pada gas cukup sederhana. Energi kinetik molekul ditunjukan oleh suhunya, jadi pada bagian bersuhu tinggi molekul-molekul mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dari pada

(9)

yang berada dibagian yang bersuhu rendah, molekul-molekul ini selalu berada dalam gerakan acak saling bertumbukan satu sama lain dinama terjadi pertukaran energi dan momentum. Jika suatu molekul bergerak dari daerah yang bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu rendah, maka molekul itu akan mengangkut energi kebagian sistem suhu yang lebih rendah

Nilai konduktivitas termal beberapa bahan diberikan pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Konduktivitas Termal

Konduktivitas termal Bahan W/m.ºC Btu/h.ft. ºF Logam Perak (murni) Tembaga (murni) Alumunium (murni) Nikel (murni) Besi (murni) Baja karbon Timbal (murni) Baja krom nikel (18% Cr, 8%Ni) Zinc (murni) 410 385 202 93 73 43 35 16,3 112,2 237 223 117 54 42 25 20,3 9,4 Bukan logam Kuarsa Magnesit Marmar Batu pasir Kaca jendela Kayu mapel Serbuk gergaji Wol kaca 41,6 4,15 2,08-2,94 1,83 0,78 0,17 0,59 0,038 24 2,4 1,2-1,7 1,06 0,45 0,096 0,034 0,022 Zat cair Air raksa Air Amonia

Minyak lumas SAE 50 Freon 12, CCl2F2 8,21 0,556 0,540 0,147 0,073 4,47 0,327 0,312 0,085 0,042 Gas Hidrogen Helium Udara Uap air 0,175 0,141 0,024 0,0206 0,101 0,081 0,0139 0,0119

Gambar

Gambar 2.1 Mesin pembuat es krim  Keterangan :
Gambar 2.2  Aliran kalor satu-dimensi melalui  silinder  bolong  dan  analogi        listriknya
Gambar 2.3 Aliran kalor satu-dimensi melalui penampang silinder dan analogi  listriknya
Tabel 2.1 Konduktivitas Termal  Konduktivitas termal  Bahan  W/m.ºC  Btu/h.ft. ºF  Logam            Perak (murni)            Tembaga (murni)            Alumunium (murni)            Nikel (murni)            Besi (murni)            Baja karbon            Tim

Referensi

Dokumen terkait

Roda gigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain

Roda gigi termasuk dalam unit transmisi langsung yang dapat memindahkan daya yang besar dan putaran yang tinggi dengan melakukan kontak secara langsung antara poros

Pada poros pemutar (paling atas) dipasang kukuh dua buah roda gigi dengan pasak.Pada poros yang diputarkan (paling bawah) dipasang dua buah roda gigi yang dapat

Penggerak skuter listrik roda satu yang terintegrasi dengan kursi roda menggunakan motor BLDC 48V dengan sumber daya dari

Roda gigi ini berfungsi untuk mereduksi putaran motor penggerak agar putaran motor tidak terlalu cepat dan mampu memutar sabuk bergerigi yang dihubungkan pada kedua buah puli

Selain itu juga untuk mengetahui karakteristik es krim ubi jalar ungu dengan sumber lemak susu sapi maupun susu kedelai; meliputi sifat sensoris (warna, aroma,

Es krim biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan (desert) dan dikelompokkkan dalam makanan cemilan (snack).Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada

Lemak juga memberikan efek sinergis pada penambahan flavor yang digunakan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan cita rasa es krim, susu merupakan komponen utama yang