• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

Pada bab ini akan dijelaskan tentang pembuatan perancangan container dan conveyor rokok, yang merupakan bagian dari mesin vending rokok type conveyor-elevator. Tujuan pembuatan perancangan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang container dan conveyor rokok, serta untuk mempermudah dalam memahami, mempelajari mekanisme kerja dan konstruksi. Dalam pembuatan perancangan container dan conveyor rokok ini diperlukan bahan- bahan yang sekiranya dapat dengan mudah untuk dikerjakan serta mudah untuk didapatkan. Adapun bahan yang digunakan sebagai rangka (frame), baik frame container maupun frame conveyor rokok untuk penyangga semua komponen adalah dari acrylic warna transparan dengan tebal 1,5 mm. Memilih warna transparan agar komponen dan mekanisme kerja dapat dilihat dari luar. Dalam penyambungan acrylic menggunakan lem acrylic dan alteco. Pembuatan perancangan container dan conveyor rokok menggunakan berbagai macam alat dan bahan.

Alat-alat yang digunakan antara lain :

1. Penggaris siku dan penggaris lurus, berfungsi untuk membuat garis serta sebagai alat bantu balam menyambung acrylic yang membentuk sudut 90 derajat maupun sudut tegak lurus.

2. Jangka sorong (mistar ingsut), berfungsi untuk mengukur potongan acrylic agar lebih teliti.

3. Gergaji besi dan pisau acrylic, berfungsi untuk memotong acrylic.

4. Bor duduk, berfungsi untuk melubangi acrylic yang akan digunakan sebagai tumpuan poros.

5. Gerenda duduk, berfungsi meratakan bagian dari acrylic yang selesai di potong.

6. Kikir, berfungsi untuk meratakan bagian yang kecil yang tidak dapat menggunakan gerinda.

7. Ampelas, berfungsi untuk menghaluskan permukaan acrylic agar mempermudah dalam pengeliman.

32

(2)

8. Pemanas acrylic, berfungsi untuk memanaskan bagian acrylic yang akan ditekuk sehingga mudah dalam melakukan penekukan.

9. Penekuk acrylic, berfungsi sebagai alat bantu untuk menekuk acrylic sehingga dihasilkan sudut yang diinginkan.

10. Solder, berfungsi untuk menyambung kabel dengan limit switch, motor dan soket.

Bahan yang digunakan adalah acrylic warna transparan dengan ketebalan 1,5 mm.

3.1 Perancangan conveyor rokok

Conveyor merupakan bagian dari mesin vending rokok yang digunakan untuk mendorong rokok dan conveyor ini di buat dari acrylic lembaran dengan tebal 1,5 mm.

Tahap pembuatan conveyor sendiri dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain :

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di buat rangka.

2. Acrylic yang akan di buat kita ukur sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Adapun ukuran rangka ini antara lain :

a. Dinding rangka

Dinding rangka terdiri dari 4 buah persegi pajang dengan di mensi Panjang : 120 mm

Lebar : 52 mm

Gambar 3.1 Dinding rangka 120 mm

52 mm

33

(3)

b. Alas conveyor

Alas conveyor ini yang nantinya akan digunakan untuk menggabungkan dari dinding rangka supaya menjadi suatu conveyor utuh. Dimensi dari alas conveyor ini adalah

Panjang : 120 mm Lebar : 63 mm

Gambar 3.2 Alas conveyor rokok 63 mm 12 0mm

c. Tutup conveyor

Tutup conveyor ini di buat menjadi dua bagian. Pada kedua sisi ini di panasi dengan menggunakan alat pemanas, sisi belakang di tekuk dengan membentuk sudut 90 derajat dan sisi depan dibuat tekukan berbentuk diagonal.

Gambar 3.3 Tutup conveyor rokok 17 mm 105 mm

20 mm 35 mm

90º 135º

135º

3. Setelah semua acrylic di ukur tahap selanjutnya yaitu pemotongan.

Pemotongan dapat menggunakan dua alat antara lain dengan menggunakan pisau pemotong acrylic atau bisa juga dengan menggunakan gergaji besi.

Dalam pemotongan ini ada hal-hal harus diperhatikan dalam pemotongan yaitu :

34

(4)

a. Pemotongan harus hati-hati karena acrylic mempunyai sifat mudah retak

b. Mata gergaji yang dipakai sebaiknya mata gergaji halus

4. Kalau semua acrylic sudah terpotong proses selanjutnya penggerindaan, penggerindaan ini berfungsi untuk meratakan permukaan yang selesai di gergaji karena pada saat pemotongan permukaan acrylic belum sesuai dengan ukurannya.

5. Pengamplasan, ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan yang selesai digerinda agar supaya mempermudah dalam pengeliman. Disamping itu pengamplasan mempunyai tujuan untuk mendapatkan kepresisian dalam ukuran.

6. Dinding conveyor yang sudah di amplas dan sesuai dengan ukurannya di sisi salah satu pojoknya di potong diagonal dengan ukuran 15 × 15 mm yang nantinya akan berfungsi sebagai jalannya turunnya rokok menuju ke conveyor lantai.

7. Mengukur dinding conveyor untuk penempatan poros puli bergerigi dan roda gigi reduksi serta sebagai dudukan motor penggerak.

8. Pengeboran dinding conveyor yang sudah ditentukan untuk tempat poros, dan tempat motor penggerak. Dalam pengeboran sebaiknya menggunakan alas dan tekan mata bor berlahan.

9. Pemasangan komponen, tahap pemasangan yaitu memasang roda gigi, motor, puli dengan belt dan sistem pengendalian.

10. Pengeliman, setelah semua komponen terpasang langkah selanjutnya penggabungan dengan menggunakan lem acrylic dan alteco.

11. Pengujian conveyor dengan menggunakan adaptor, adapun tujuan pengujian ini berfungsi untuk mengetahui putaran motor sesuai yang di harapkan, mengontrol fungsi dari sistem pengendalian.

3.2 Perencanaan komponen conveyor rokok

Dalam perencanaan conveyor rokok ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama, dan bagian-bagian lain yang mendukung. Banyak

35

(5)

bagian yang membuat conveyor ini dapat bekerja. Bagian yang mendukung bekerjanya conveyor rokok adalah :

Gambar 3.4 Conveyor rokok

Keterangan 1. Motor

2. Roda gigi reduksi 3. Puli bergerigi 4. Poros

5. Sabuk bergerigi 6. Sock

7. Limit switch

8. Sayap pendorong rokok 9. Tuas pengontrol motor 10. Tuas pengontrol rokok 11. Soket

3.2.1 Motor penggerak

Motor pengerak menggunakan jenis motor DC yang diadopsi dari motor penggerak tamiya dengan tegangan 4,5 volt DC. Putaran motor ini di perlambat dengan menggunakan sistem reduksi roda gigi. Jadi putaran yang dihasilkan akan sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 3.5 Motor penggerak

10 1

4 8

3 2

5 9 6

11 7

36

(6)

3.2.2 Roda gigi reduksi

Roda gigi reduksi ini berada dalam sebuah gear box dan berjumlah 5 buah dengan gigi bertingkat 3 buah. Roda gigi ini berfungsi untuk mereduksi putaran motor penggerak agar putaran motor tidak terlalu cepat dan mampu memutar sabuk bergerigi yang dihubungkan pada kedua buah puli serta beban rokok yang akan di dorong. Roda gigi reduksi ini terbuat dari plastik yang mana roda gigi ini merupakan roda gigi yang di adopsi dari mobil- mobilan jenis tang.

8 6 4 2 1

7 5 3

Gambar 3.6 Transmisi roda gigi lurus

Berikut data dimensi dari roda gigi reduksi yang digunakan pada perancangan conveyor rokok.

Jumlah Gigi Lebar Gigi (mm) Roda Gigi

Penggerak Digerakkan Penggerak Digerakkan

Roda gigi 1 10 4

Roda gigi 2 42 2

Roda gigi 3 14 4

Roda gigi 4 42 2

Roda gigi 5 14 4

Roda gigi 6 42 2

Roda gigi 7 12 4

Roda gigi 8 36 2

Tabel 3.1 Data roda gigi

37

(7)

3.2.3 Puli bergerigi

Puli bergerigi yang digunakan untuk dudukan sabuk atau belt terbuat dari bahan fiber yang di buat oleh sendiri dengan ukuran diameter 18 mm dan ketebalan 12 mm puli bergerigi ini berjumlah 2 buah dengan jumlah giginya 12 gigi. Jarak antar poros puli 76 mm. Adapun fungsi dari puli bergerigi ini hampir sama dengan roda gigi reduksi yaitu mereduksi putaran dari motor penggerak sehingga memperlambat putaran dari motor penggerak tersebut.

Gambar 3.7 Puli bergerigi

Dalam perencanaan conveyor rokok ini kami tidak dapat menemukan puli bergerigi seperti yang kami inginkan baik ukuran maupun desainnya.

Untuk mengatasi hal itu kami berinisiatif untuk membuat roda gigi dari bahan resin. Untuk pembuatan barang dari bahan resin, terlebih dahulu harus membuat cetakan dari bahan yang diinginkan. Untuk membuat cetakan ini kita harus memiliki master barang yang ingin kita perbanyak jumlahnya. Diantara bahan untuk membuat cetakan ini adalah :

- Silicon ruber - Karton - Master puli

Untuk proses ini bahan-bahan yang diperlukan adalah : - Resin

- Pengering resin/katalis - Cobal

Cara pembuatannya adalah :

Aduk resin secukupnya dalam wadah yang bersih kemudian tuangkan pengering katalis dan cobal seperlunya lalu aduk sampai rata. Kemudian tuangkan kedalam cetakan dan tunggu hingga mengering. Setelah kering lepaskan puli bergerigi dari cetakan.

38

(8)

3.2.4 Poros

Poros berfungsi untuk dudukan roda gigi reduksi, dudukan puli bergerigi dan dudukan tuas. Bahan poros adalah besi. Poros yang ada di conveyor rokok berjumlah 8 batang. Berikut ini data dimensi dari poros yang digunkan pada perancangan conveyor rokok :

Poros Diameter

(mm)

Panjang (mm) o Poros roda gigi 1

o Poros roda gigi 2 dan 3 o Poros roda gigi 4 dan 5 o Poros roda gigi 6 dan 7

o Poros roda gigi 8 dan puli penggerak

o Poros puli yang digerakkan o Poros tuas Pengontrol motor o Poros tuas pengontrol rokok

2,0 2,5 2,5 2,5 3,0

3,0 2,0 2,0

10 20 20 20 45

45 35 20 Tabel 3.2 Dimensi poros

D

L

Gambar 3.8 Poros 3.2.5 Sabuk bergerigi

Sabuk digunakan untuk menghubungkan roda gigi ke roda gigi reduksi dari motor penggerak. Sabuk yang digunakan menghubungkan kedua roda gigi ini di ambil dari sabuk bergerigi mesin foto copy. Pemilihan sabuk model ini karena lentur dan dapat menyasuaikan dengan roda gigi yang kita buat, selain itu jenis sabuk ini mudah di dapat di pasaran, untuk mendapatkan jenis sabuk ini kita ambil dari tokok ronsok photo copy bebek di jalan barito semarang.

39

(9)

Gambar 3.9 Sabuk bergerigi 3.2.6 Sock (Bushing)

Karena bahan yang digunakan dalam pembuatan conveyor terbuat dari acrylic, acrylic tidak kuat terhadap gesekan maka untuk mengurangi dari gesekan poros yang akan di pasang body conveyor di pasang sock. Sock disini selain untuk mengurangi gesekan langsung antara poros dengan body berfungsi juga untuk memperhalus putaran poros jadi fungsi dari sock ini sama seperti bearing. Sock yang digunakan untuk melindungi gesekan dari body ini yaitu dengan menggunakan sock dari komponen tamiya dengan diameter 3 mm lebar 4,5 mm.

Gambar 3.10 Sock

3 mm 4,5 mm

3.2.7 Sayap penggeser rokok

Sayap penggeser ini berfungsi menggeser rokok dan menekan tuas pengontrol motor. Posisi sayap menempel diatas belt, gerakan dari sayap ini berputar sesuai dengan putaran belt. Cara penyambungan antara belt dengan sayap penggeser menggunakan lem alteco.

40

(10)

Gambar 3.11 Sayap penggeser rokok 10 mm

20 mm sayap penggeser

belt

3.2.8 Tuas pengontrol motor

Prinsip kerja dari tuas pengontrol motor adalah apabila dapat tekanan dari sayap pengeser rokok maka limit switch (LS2) tertekan sehingga motor akan berhenti (off).

tuas LS 2

Gambar 3.12 Tuas pengontrol motor 3.2.9 Tuas pengontrol rokok

Prinsip kerja dari tuas pengontrol rokok adalah apabila dapat tekanan dari beban rokok maka lampu pada control panel akan mati (off) dan apabila tidak dapat tekanan (rokok dalam container kosong) maka lampu indikator akan menyala (on).

tuas

LS 1

Gambar 3.13 Tuas pengontrol rokok 3.3 Mekanisme kerja conveyor rokok

Sebagai penggerak utama conveyor rokok dalah motor, untuk mereduksi putaran motor digunakan roda gigi dan puli. Pada waktu motor berputar

41

(11)

menggerakkan puli dan sabuk maka secara otomatis sayap penggeser rokok akan berputar dan akan menggeser rokok, kemudian sayap akan menekan tuas pengontrol motor sehingga motor akan berhenti (off).

Sayap penggeser rokok

Tuas pengontrol motor

Gambar 3.14 Mekanisme kerja conveyor rokok

3.4 Perancangan container rokok

Container berfungsi untuk meletakan rokok yang akan di dorong oleh conveyor rokok. Setiap container mampu menampung 5 bungkus rokok dengan merek yang sama. Container di letakan di atas conveyor rokok.

Berikut ini dimensi rokok yang akan yang akan ditampung 9 container : No Jenis Rokok Penjang

(mm)

Lebar (mm)

Tinggi (mm)

Berat (kg)

1 Country 89 57 24 0,030

2 Djarum Black 94 59 16 0,025

3 Lucky Strike 86 56 23 0,025

4 L.A. Light 93 58 16 0,025

5 Gudang Garam 84 51 18 0,020

6 Djarum Super 12 93 51 18 0,025

7 Dji Sam Soe 12 84 53 17 0,025

8 Marlboro 89 56 23 0,025

9 A Mild 20 93 58 16 0,020

Tabel 3.3 Dimensi rokok

42

(12)

Container ini di buat berbentuk balok dalam pembuatan container di bagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Pembuatan rangka utama 2. Pembuatan rangka dalam 3. Pintu keluar

4. Penyangga 5. Pembuatan rel

2 1

3

5 4

Gambar 3.15 Container 3.4.1 Pembuatan rangka utama

Rangka utama ini adalah sebagai chasing yang natinya akan di gabungkan dengan rangka dalam. Adapun tahap dalam pembuatan rangka utama antara lain :

1. Kita siapkan bahan untuk pembuatan container, bahan yang di pakai untuk pembuatan rangka utama ini acrylic dengan ketebalan 1,5 mm.

2. Bahan kita ukur menjadi 2 bagian yaitu

a. Untuk samping kanan dan kiri dengan di mensi Tinggi : 130 mm

Panjang : 125 mm

b. Uutuk belakang kita ukur dengan di mensi Tinggi : 130 mm

Lebar : 68 mm

43

(13)

Gambar 3.16 Rangka utama 68 mm

125 mm

130 mm

3. Setelah semua bahan untuk pembuatan rangka utama terukur sesui dengan ukurannya langkah selanjutnya adalah pemotongan, pemotongan acrylic dengan menggunakan gergaji besi.

4. Dari bagian yang selesai digergaji, selanjutnya tahap penggerendaan yaitu menggerinda sesuai ukuranya yang sudah digaris.

5. Hasil dari penggerindaan ini belum maksimal maka diperlukan untuk pengamplasan untuk mendapatkan permukaan yang halus dan kepresisian agar mempermudah dalam pengeliman.

3.4.2 Pembuatan Rangka Dalam

Rangka dalam berfungsi untuk sekat agar rokok yang akan dimasukkan ke dalam container, sesuai degan ukuran rokok masing-masing. Karena dimensi dari 9 jenis rokok berbeda maka pembuatan rangka dalam dan pintu keluar rokok berbeda.

Adapun desain pembuatan rangka dalam sebagai berikut:

1. Mempersiapkan bahan dari acrylic dengan tebal 1,5 mm

2. Mengukur acrilyc tersebut sesuai dengan ukuran rokok yang akan dimasukkan ke dalam container yang direncanakan.

3. Memotong acrylic yang sudah diukur sesuai ukuranya masing-masing.

4. Setelah semua bahan dipotong, langkah selanjutnya bahan satu persatu digerinda dengan menggunakan gerinda duduk.

44

(14)

5. Bahan yang habis digerinda permukaanya masih sedikit kasar, untuk mendapatkan permukaan yang halus dengan mengamplasnya. Selain untuk mendapatkan kehalusan berfungsi juga untuk kepresisian.

6. Penggabungan rangka dalam membentuk balok.

l PK p RD

t RD

l PK t RD

Samping p RD l RD

t PK Depan

Keterangan :

p RD = panjang rangka dalam l RD = lebar rangka dalam t RD = tinggi rangka dalam t PK = tinggi pintu keluar l PK = lebar pintu keluar

Gambar 3.17 Dimensi rangka dalam dan pintu keluar

45

(15)

Berikut ini dimensi container bagian rangka dalam dan pintu keluar : No Jenis Rokok Rangka Dalam (RL)

p × l × t (mm)

Pintu Keluar (PK) t × l (mm)

1 Country 96 × 59 × 128,5 36 × 59

2 Djarum Black 102 × 60 × 128,5 24 × 60 3 Lucky strike 95 × 59 × 128,5 34 × 59

4 L.A. Light 102 × 61 × 128,5 24 × 61

5 Gudang Garam 93 × 56 × 128,5 27 × 56 6 Djarum Super 12 103 × 53 × 128,5 27 × 53 7 Dji Sam Soe 12 92 × 57 × 128,5 27 × 57

8 Marlboro 94 × 58 × 128,5 35 × 58

9 A Mild 20 101 × 60 × 128,5 24 × 60

Tabel 3.4 Dimensi container bagian rangka dalam dan pintu keluar 3.4.3 Pintu keluar

Pintu keluar ini berfungsi untuk pintu keluar rokok dari dalam container pada saat conveyor rokok beroperasi. Untuk membuat pintu kelur rokok harus mengetahui tinggi dan lebar rokok. Pintu ini hanya mampu dilewati 1 bungkus rokok.

Gambar 3.18 Pintu keluar

pintu keluar

46

(16)

3.4.4 Penyangga

Penyangga ini berungsi untuk menyangga rangka dalam dan rokok yang ada didalam tidak jatuh dari container.

Gambar 3.19 Penyangga 110 mm

14 mm

3.4.5 Pembuatan Rel

Rel disini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam container rokok, karena container yang direncanakan tidak permanen atau akan dibongkar pasang untuk memasukan rokok. Selain itu rel juga berfungsi sebagai penahan container supaya container tidak bergoyang-goyang pada saat conveyor rokok akan melakukan kerja yaitu mendorong rokok yang berada dalam container tersebut. Jumlah rel tiap container ada 4 batang, dipasang dibagian luar kanan dan kiri container. Ada beberapa tahap pembuatan rel antara lain:

1. Bahan rel dari acrilyc dengan tebal 1,5 mm

2. Mengukur acrilyc tersebut berbentuk persegi panjang dengan dimensi Panjang : 125 mm

Lebar : 5 mm

3. Memotong bahan sesuai dengan bahan yang telah ditentukan dengan menggunakan gergaji besi.

4. Bahan-bahan yang selesai dipotong digerinda untuk meratakan permukaan yang habis gergaji.

5. Menggabungkan ke 2 potongan acrylic tersebut. Karena rel yang direncanakan tidak sesuai dengan ketebalan acrylic tersebut maka digabungkan dua acrylic itu, supaya ketebalan rel yang diinginkan sesuai yaitu 3 mm.

47

(17)

6. Dari hasil penggabungan dua acrylic ini tidak rata, maka langkah selanjutnya adalah pengamplasan agar dari kedua acrylic ini.

3 mm

5 mm 125 mm

Gambar 3.20 Rel

3.5 Prinsip kerja container

Container mampu menampung 5 bungkus rokok dengan jenis/merek yang sama. Posisi rokok dalam container menumpuk. Rokok yang akan keluar lebih dahulu adalah bagian bawah, rokok akan keluar persatu bungkus lewat pintu keluar. Dibagian samping kanan dan kiri container terdapat rel, sehingga container bisa dikeluar masukkan dari mesin vending rokok pada saat pengisian rokok kedalam container.

Gambar 3.21 Prinsip kerja container

Tampak Samping Dapan

Rokok Rokok

Rokok Rokok Rokok

Rokok Rokok Rokok Rokok

Rokok

48

Gambar

Gambar 3.5 Motor penggerak
Tabel 3.1 Data roda gigi
Tabel 3.3 Dimensi rokok
Gambar 3.17 Dimensi rangka dalam dan pintu keluar

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, komponen-komponen yang dipakai adalah motor sebagai penggerak utama dari alat tersebut, flexible shaft yang digunakan untuk penghubung putaran dari motor ke tranmisi, roda

mobil bahan bakar etanol adalah transmisi manual penggerak roda depan motor.. melintang jenis roda gigi syncromesh dengan 5 kecepatan maju dan 1 gigi

Daya penggerak pada belt conveyor ditransmisikan kepada belt melalui gesekan yang terjadi antar belt puli penggerak yang digerakkan dengan motor listrik.. Unit

Dari evaluasi beberapa konsep varian, terpilih rancangan berupa mekanisme penggerak sabuk dan susunan puli dengan aktuator motor DC serta mekanisme penopang daun pintu berada

Direncanakan sabuk dan puli digunakan untuk meneruskan daya dari motor dan diteruskan ke ripple mill, sehingga ripple mill mendapatkan putaran yang dibutuhkan pada waktu

Puli berfungsi untuk menghubungkan poros motor dengan poros penyuir dan juga mereduksi putaran motor dengan poros penyuir dan sabuk V ini dilakukan karena dalam

Mesin ini menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik AC ½ HP 1400 rpm dan sistem transmisi sabuk-V dengan diameter puli masing-masing 90 mm dan 63 mm untuk

Daya dari motor penggerak diteruskan pada bagian sistem transmisi yang berupa puli dan roda gigi dan selanjutnya diteruskan tabung tempat adonan es krim.. Dalam hal ini pengaduk