PERANAN PEREMPUAN
DALAM PEMBANGUNAN
Ir. Suyatno, MKes
Office
Office :: FakultasFakultas KesehatanKesehatan MasyarakatMasyarakat UniversitasUniversitas DiponegoroDiponegoro Jl. Prof
Jl. Prof SudartoSudarto, SH, , SH, TembalangTembalang –– Semarang SelatanSemarang Selatan Contact
Contact : Hp. 08122815730, pin 2A031535: Hp. 08122815730, pin 2A031535 Blog
Blog :: www.suyatno.blog.undip.ac.id.www.suyatno.blog.undip.ac.id. E
PERJUANGAN DAN KOMITMEN PERJUANGAN DAN
KOMITMEN--KOMITMEN INTERNASIONAL KOMITMEN INTERNASIONAL
Selama abad ke 20 Konferensi Kependudukan Dunia
dilaksanakan setiap 10 tahun.
1954 di Roma Itali, target : menghasilkan pemahaman baru
mengenai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan suatu perubahan besar yang segera terjadi di dunia
1964 di Beograd, membahas isu fertilitas sebagai isu kebijakan
untuk perencanaan pembangunan untuk perencanaan pembangunan
Tahun 1974 di Bukares lebih maju pada pengembangan
kebijakan
Tahun 1984 di Meksiko. Dalam konferensi ini wakil kelompok
feminis mengemukakan bahwa program KB melanggar hak asasi perempuan, bersifat top-down, mementingkan target dan kuota.
Konsep “Women in Development” dan “Women and
Development” diperkenalkan namun keduanya belum dapat mengangkat hak-hak perempuan.
1994 Konferensi di Kairo ICPD (1994 Konferensi di Kairo ICPD (
International
International
Conference on Population and Development
Conference on Population and Development
). ). Hasil : pemenuhan kebutuhan individu dan Hasil : pemenuhan kebutuhan individu dankeluarga adalah penting dalam pembangunan. keluarga adalah penting dalam pembangunan.
WakilWakil--wakil kelompok wanita mempromosikan wakil kelompok wanita mempromosikan
pentingnya kesehatan wanita, hak
pentingnya kesehatan wanita, hak--hak wanita, hak wanita, pentingnya kesehatan wanita, hak
pentingnya kesehatan wanita, hak--hak wanita, hak wanita, dan peluang
dan peluang--peluang bagi wanita. peluang bagi wanita.
Pemberdayaan wanita (Pemberdayaan wanita (
women’s empowerment
women’s empowerment
) )dipandang sebagai kunci keberhasilan dipandang sebagai kunci keberhasilan
pembangunan dan penduduk yang stabil pembangunan dan penduduk yang stabil
Dokumen Kairo mendesak semua Negara Dokumen Kairo mendesak semua Negara
segera mengupayakan tercapainya kesetaraan segera mengupayakan tercapainya kesetaraan gender.
gender.
Tahun 2004 semua negara termasuk Indonesia Tahun 2004 semua negara termasuk Indonesia
memperingati kesepakatan Kairo dengan memperingati kesepakatan Kairo dengan membuat sejumlah kegiatan serta laporan membuat sejumlah kegiatan serta laporan
selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana kemajuan yang dicapai tiap negara.
kemajuan yang dicapai tiap negara.
Laporan tersebut dikirimkan ke PBB sebagai Laporan tersebut dikirimkan ke PBB sebagai
bahan evaluasi dan menyambut Konferensi bahan evaluasi dan menyambut Konferensi Dunia tentang perempuan yang diadakan Dunia tentang perempuan yang diadakan tahun itu juga.
2 BUTIR PENTING DEKLARASI DAN
PROGRAM AKSI HASIL KONFERENSI HAK ASASI MANUSIA DI WINA (1993))
Partisipasi penuh dan setara bagi perempuan Partisipasi penuh dan setara bagi perempuan
dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial dan budaya pada tingkat nasional, regional dan budaya pada tingkat nasional, regional dan internasional serta penghapusan
dan internasional serta penghapusan dan internasional serta penghapusan dan internasional serta penghapusan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin diskriminasi berdasarkan jenis kelamin
merupakan tujuan utama masyarakat dunia merupakan tujuan utama masyarakat dunia
Kekerasan berbasis gender dan segala Kekerasan berbasis gender dan segala
bentuknya tidak sesuai dengan martabat dan bentuknya tidak sesuai dengan martabat dan harga diri manusia serta harus dihapuskan
KONFERENSI WANITA SEKONFERENSI WANITA SE--DUNIA DI BEIJING DUNIA DI BEIJING
(1995)
(1995) DeklarasiDeklarasi dandan LandasanLandasan AksiAksi terkenalterkenal dengan
dengan “Platform of Action“ “Platform of Action“ dengandengan 12 12 bidangbidang kritis
kritis..
Konferensi
Konferensi Beijing Beijing mengharuskanmengharuskan tiaptiap pemerintahan
pemerintahan didi duniadunia melakukanmelakukan
””GendermainstreamingGendermainstreaming” ” atauatau pengarusutamaanpengarusutamaan gender
gender dalamdalam pembangunanpembangunan gender
gender dalamdalam pembangunanpembangunan
PerhatianPerhatian masyarakatmasyarakat duniadunia, , telahtelah menjadimenjadi
perhatian
perhatian pemerintahpemerintah Indonesia Indonesia dandan pemerintahpemerintah lokal
lokal/daerah/daerah karenakarena ituitu isuisu gendergender perlu perlu diidentifikasi
diidentifikasi untukuntuk mengambilmengambil langkahlangkah--langkahlangkah penanggulangannya
KONFERENSI PEREMPUAN SEDUNIA IV BEIJING 1995
1.
1. PEREMPUAN DAN KEMISKINANPEREMPUAN DAN KEMISKINAN 2.
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN 3.
3. PEREMPUAN DAN KESEHATANPEREMPUAN DAN KESEHATAN 4.
4. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUANKEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN 5.
5. PEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATAPEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATA 6.
6. PEREMPUAN DAN EKONOMI PEREMPUAN DAN EKONOMI
B I D A N
G 6.6. PEREMPUAN DAN EKONOMI PEREMPUAN DAN EKONOMI 7.
7. PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEPUTUSAN 8.
8. MEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN MEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN PEREMPUAN
PEREMPUAN 9.
9. HAK ASASI PEREMPUANHAK ASASI PEREMPUAN 10.
10.PEREMPUAN DAN MEDIAPEREMPUAN DAN MEDIA 11.
11. PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUPPEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 12.
12.ANAK PEREMPUAN ANAK PEREMPUAN
G K R I T I S
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS
( MDGs )
( MDGs )
Pada bulan September 2000, Indonesia bersama
Pada bulan September 2000, Indonesia bersama--sama sama dengan 188 negara telah menandatangani Deklarasi dengan 188 negara telah menandatangani Deklarasi Millennium, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Millennium, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi
Millenium PBB. Millenium PBB. Millenium PBB. Millenium PBB.
Deklarasi tersebut mencakup kesepakatan tujuan Deklarasi tersebut mencakup kesepakatan tujuan pembangunan yang harus dicapai oleh masing
pembangunan yang harus dicapai oleh masing--masing masing negara.
negara.
Selain tujuan juga disepakati target sasaran secara tegas Selain tujuan juga disepakati target sasaran secara tegas untuk dicapai pada tahun 2015 diukur dari pencapaian untuk dicapai pada tahun 2015 diukur dari pencapaian
tahun 1990. tahun 1990.
Ada 7 tujuan yang disepakati secara
Ada 7 tujuan yang disepakati secara
global (
global (
MDGsMDGs)yaitu :
)yaitu :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaran gender dan pemberdayaan
perempuan perempuan
4. Menurunkan angka kematian 5. Meningkatkan kesehatan Ibu
6. Memerangi HIV /AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya
TAHAP PEMBANGUNAN
TAHAP PEMBANGUNAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
• WOMEN IN DEVELOPMENT (WID)
• WOMEN AND DEVELOPMENT (WAD) • WOMEN AND DEVELOPMENT (WAD) • GENDER AND DEVELOPMENT (GAD)
WID
WID
usaha praktis yang mencoba mengintegrasikan usaha praktis yang mencoba mengintegrasikan
perempuan ke dalam pembangunan perempuan ke dalam pembangunan
suatu pendekatan pertama yang memikirkan suatu pendekatan pertama yang memikirkan
peran perempuan dalam pembangunan dan peran perempuan dalam pembangunan dan juga sebagai suatu kebijakan dalam
juga sebagai suatu kebijakan dalam juga sebagai suatu kebijakan dalam juga sebagai suatu kebijakan dalam pembangunan
pembangunan
Pendekatan ini mulai dikenal pada tahun 1970 Pendekatan ini mulai dikenal pada tahun 1970
setelah Ester Boseroup mengeluarkan bukunya setelah Ester Boseroup mengeluarkan bukunya yang berjudul
yang berjudul
Womes’s Role and Economic
Womes’s Role and Economic
Development
WID (Perempuan dalam Pembangunan) WID (Perempuan dalam Pembangunan)
konsep didasarkan pada pengakuan atas konsep didasarkan pada pengakuan atas
pentingnya peran dan status perempuan dalam pentingnya peran dan status perempuan dalam proses pembangunan.
proses pembangunan.
untuk memberikan perhatian khusus terhadap untuk memberikan perhatian khusus terhadap
untuk memberikan perhatian khusus terhadap untuk memberikan perhatian khusus terhadap
peran perempuan, melalui perluasan bantuan peran perempuan, melalui perluasan bantuan pembangunan.
pembangunan.
perempuan harus memiliki kesempatan untuk perempuan harus memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi secara positif sebagai pelaku berpartisipasi secara positif sebagai pelaku penting dalam proses pembangunan guna penting dalam proses pembangunan guna membuka jalan bagi peningkatan status membuka jalan bagi peningkatan status perempuan.
mengharuskan perempuan untuk mengharuskan perempuan untuk
mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki
dengan laki--laki baik dalam hal pendidikan laki baik dalam hal pendidikan ataupun hal
ataupun hal--hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan ataupun hal
ataupun hal--hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan sisi produktif perempuan
WAD
WAD
mempunyai mempunyai pengertianpengertian yang lebih luas yang lebih luas
dalam memandang ulasan kritis terhadap dalam memandang ulasan kritis terhadap perenan perempuan serta pengaruh
perenan perempuan serta pengaruh
kebijakan dan proyek pembangunan, yang kebijakan dan proyek pembangunan, yang tidak hanya menitikberatkan untuk
tidak hanya menitikberatkan untuk tidak hanya menitikberatkan untuk tidak hanya menitikberatkan untuk mengintegrasikan perempuan dalam mengintegrasikan perempuan dalam
pembangunan namun juga menganggap pembangunan namun juga menganggap perempuan sebagai sosok yang penting dari perempuan sebagai sosok yang penting dari segi ekonomi maupun pekerjaan publik atau segi ekonomi maupun pekerjaan publik atau domestiknya
pendekatan ini merupakan satupendekatan ini merupakan satu--satunya satunya
pendekatan terhadap perempuan dalam pendekatan terhadap perempuan dalam pembangunan yang melihat semua aspek pembangunan yang melihat semua aspek kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan perempuan dan menolak upaya apapun
perempuan dan menolak upaya apapun untuk menilai rendah pekerjaan dan
untuk menilai rendah pekerjaan dan
mempertahankan keluarga dan rumah mempertahankan keluarga dan rumah tangga.
GAD
GAD
mempertegas hubungan sosial laki
mempertegas hubungan sosial laki--laki
laki
dan perempuan dalam proses
dan perempuan dalam proses
pembangunan
WAD
WAD GADGAD
Pendekatan
Pendekatan Sumber permasalahan Sumber permasalahan ada pada perempuan ada pada perempuan
Sumber permasalahan ada Sumber permasalahan ada pada pembangunan
pada pembangunan Masalah
Masalah Tidak berperan Tidak berperan
sertanya perempuan sertanya perempuan
Ketidak sejajaran hubungan Ketidak sejajaran hubungan kekuasaan, menyebabkan kekuasaan, menyebabkan
Perbedaan WAD vs GAD
Perbedaan WAD vs GAD
(Canadian Council for International Co-operation 1991, Two Halves Make a Whole, Ottawa)
sertanya perempuan sertanya perempuan dalam proses dalam proses pembangunan pembangunan kekuasaan, menyebabkan kekuasaan, menyebabkan berlangsungnya pemangunan berlangsungnya pemangunan yang tidak adil dan tidak
yang tidak adil dan tidak
berperan sertanya perempuan berperan sertanya perempuan secara maksimal
secara maksimal Tujuan
Tujuan Pembangunan yang Pembangunan yang lebih efektif dan efisien lebih efektif dan efisien
Pembangunan yang adil dan Pembangunan yang adil dan berkesinambungan dengan laki berkesinambungan dengan laki –– laki dan perempuan sebagai laki dan perempuan sebagai pengambil keputusan
WAD
WAD GADGAD
Pemecahan
Pemecahan Mengintegrasikan Mengintegrasikan
perempuan dalam proses perempuan dalam proses pembangunan
pembangunan
Memperkuat
Memperkuat empowerment empowerment
perempuan perempuan Strategi
Strategi Proyek Proyek –– proyek untuk proyek untuk
perempuan perempuan
Kegiatan proyek Kegiatan proyek –– proyek proyek
khusus perempuan khusus perempuan
Mengidentifikasi kebutuhan Mengidentifikasi kebutuhan
praktis sebagaimana praktis sebagaimana didefinisikan oleh laki
didefinisikan oleh laki ––laki laki dan perempuan untuk
dan perempuan untuk khusus perempuan
khusus perempuan
Proyek Proyek –– proyek terpadu :proyek terpadu :
-- Meningkatkan produktivitas Meningkatkan produktivitas
perempuan perempuan
-- Meningkatkan pendapatan Meningkatkan pendapatan
perempuan perempuan
-- Meningkatkan ketrampilan Meningkatkan ketrampilan
perempuan dalam perempuan dalam
mengurus rumah tangga mengurus rumah tangga
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi kehidupan mereka kehidupan mereka
Bersamaan dengan itu, Bersamaan dengan itu,
ditangani juga kebutuhan ditangani juga kebutuhan strategis perempuan
strategis perempuan
Menangani kebutuhan Menangani kebutuhan
straegis golongan ekonomi straegis golongan ekonomi lemah melalui
lemah melalui
pembangunan untuk rakyat. pembangunan untuk rakyat.
Pengertian
Pengertian
Pengarusutamaan
Pengarusutamaan Gender
Gender
(Gender Mainstreaming)
(Gender Mainstreaming)
Tujuan
Sasaran
Jenis
Jenis
Jenis
ISU GENDER
ISU GENDER
PENDIDIKANPENDIDIKAN
Makin tinggi pendidikan makin sedikit perempuanMakin tinggi pendidikan makin sedikit perempuan
Materi pendidikan yang bias genderMateri pendidikan yang bias gender
Diskriminasi anak usia sekolah perempuan yang Diskriminasi anak usia sekolah perempuan yang
hamil hamil
KESEHATANKESEHATAN
Tingginya un save abortion Tingginya un save abortion
Tingginya kehamilan tak diinginkan terutama Tingginya kehamilan tak diinginkan terutama
pada usia Remaja pada usia Remaja
Tingginya angka kematian ibu terutama di daerah Tingginya angka kematian ibu terutama di daerah
pesisir dan terpencil pesisir dan terpencil
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANAKEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
6,6 % perkawinan pada usia muda (106,6 % perkawinan pada usia muda (10--16 thn)16 thn)
10 % Kepala Keluarga adalah perempuan/janda10 % Kepala Keluarga adalah perempuan/janda
85 % peserta KB adalah perempuan85 % peserta KB adalah perempuan
EKONOMIEKONOMI
Kontribusi perempuan thd pendapatan daerah Kontribusi perempuan thd pendapatan daerah
rendah rendah
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya
27 % 27 %
TENAGA KERJA TENAGA KERJA
Perbedaan upah lakiPerbedaan upah laki--laki dan perempuan (Rakernas laki dan perempuan (Rakernas
1999) 1999)
Lebih 40 % tenaga kerja di sektor jasa pariwisata Lebih 40 % tenaga kerja di sektor jasa pariwisata
berusia di bawah umur (hasil survey LSM Suara berusia di bawah umur (hasil survey LSM Suara Nurani 2000)
H U K U M
Banyak produk hukum yang bias gender Banyak produk hukum yang bias gender
Masih kurang peraturan yang mengatur Masih kurang peraturan yang mengatur
perlindungan hak
perlindungan hak--hak perempuan dan anakhak perempuan dan anak
Masih kurang perempuan sebagai penegak Masih kurang perempuan sebagai penegak
hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang berkaitan dengan kekerasan terhadap berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan
perempuan
Aturan hukum dan budaya hukum masih bias Aturan hukum dan budaya hukum masih bias
laki
KELEMBAGAAN
Kelembagaan yang menangani
pemberdayaan perempuan. (di propinsi
tahun 2000 Biro, tahun 2001 Bagian, tahun 2003, tahun 2009 Badan.
Kelembagaan di Kab/Kota masih
Kelembagaan di Kab/Kota masih
bervariasi/belum jelas)
Perencanaan dan penganggaran yang netral
STRATEGI PENDEKATAN GENDER DALAM
PEMBANGUNAN
PENDEKATAN PRAKTIS PENDEKATAN PRAKTIS; ;
Pendekatan melalui program khusus bagi Pendekatan melalui program khusus bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan perempuan untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan sehingga meningkatkan kemandiriannya. sehingga meningkatkan kemandiriannya. (perbaikan taraf hidup,pelayanan
(perbaikan taraf hidup,pelayanan
kesehatan,penyediaan lapangan kerja, kesehatan,penyediaan lapangan kerja, penyediaan air bersih & pemberantasan penyediaan air bersih & pemberantasan buta aksara)
PENDEKATAN STRATEGIS; PENDEKATAN STRATEGIS;
Bertujuan memadukan keinginan dan
Bertujuan memadukan keinginan dan kepentingan kepentingan laki
laki--laki dan perempuan dalam kegiatan laki dan perempuan dalam kegiatan pembangunan dengan memperlakukan pembangunan dengan memperlakukan kepentingan laki
kepentingan laki--laki dan perempuan secara setara laki dan perempuan secara setara dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai
dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai subyek dan kemitrasejajaran yang harmonis. subyek dan kemitrasejajaran yang harmonis.
((Penghapusan kekerasan, persamaan upah utk Penghapusan kekerasan, persamaan upah utk jenis pekerjaan yang sama)
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
UUD 1945 PSL 4 & PASAL 27 TENTANG UUD 1945 PSL 4 & PASAL 27 TENTANG
PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP WARGA NEGARA TIDAK ADA KECUALINYA. WARGA NEGARA TIDAK ADA KECUALINYA.
UU NO. 25/2000 TTG PROGRAM PEMBANGUNAN UU NO. 25/2000 TTG PROGRAM PEMBANGUNAN
NASIONAL NASIONAL
INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 9/2000 TTG INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 9/2000 TTG
PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
MENGAPA PUG DIPERLUKAN ?
MENGAPA PUG DIPERLUKAN ?
Pemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektifPemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektif dlm dlm
memproduksi kebijakan
memproduksi kebijakan--kebijakan publik yg adil dan kebijakan publik yg adil dan responsif gender kepd rakyatnya perempuan dan laki
responsif gender kepd rakyatnya perempuan dan laki--lakilaki
Kebijakan dan pelayanan publik serta program & perundangKebijakan dan pelayanan publik serta program &
perundang--undangan yang adil & responsif gender akan
undangan yang adil & responsif gender akan membuahkan membuahkan manfaat
manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan lakiyang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki--manfaat
manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan lakiyang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki--laki
laki
PUG mrpkan upaya utk menegakkan hakPUG mrpkan upaya utk menegakkan hak--hak perempuan & hak perempuan &
laki
laki--laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama & penghargaan yang sama dimasyarakat
& penghargaan yang sama dimasyarakat
PUG mengantar kepada pencapaian KKG dan karenanya PUG mengantar kepada pencapaian KKG dan karenanya
PUG meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap PUG meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya.
rakyatnya.
Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial
politik, Ekonomi suatu bangsa. politik, Ekonomi suatu bangsa.
APA KEUNTUNGAN APA KEUNTUNGAN
MENYELENGGARAKAN PUG ? MENYELENGGARAKAN PUG ?
Dapat diidentifikasi apakah laki
Dapat diidentifikasi apakah laki--laki & Perempuanlaki & Perempuan
Memperoleh akses yang sama kepada Sumber
Daya Pembangunan
Berpartisipasi yang sama dlm proses
Berpartisipasi yang sama dlm proses
pembangunan,termsuk proses pengambilan keputusan
Memiliki kontrol yang sama atas sumber daya
pembangunan; dan
Memperoleh manfaat yang sama dari hasil
Sasaran yang dilaksanakan :
Sasaran yang dilaksanakan :
1.
1.
Sosialisasi PUG dlm rangka mewujudkan
Sosialisasi PUG dlm rangka mewujudkan
Kesetaraan dan keadilan gender
Kesetaraan dan keadilan gender
2.
2.
Memberdayakan perempuan dalam
Memberdayakan perempuan dalam
2.2.
Memberdayakan perempuan dalam
Memberdayakan perempuan dalam
mengejar ketertinggalannya untuk
mengejar ketertinggalannya untuk
menuju setara dengan kaum laki
INPRES NO 9 THN 2000
TENTANG PUG DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PRESIDEN RI MENGINSTRUKSIKAN KEPADA PRESIDEN RI MENGINSTRUKSIKAN KEPADA
1.
1. MENTERIMENTERI 2.
2. KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMENKEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN 3.
3. PIMPINAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA PIMPINAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA
TERTINGGI/TINGGI NEGARA TERTINGGI/TINGGI NEGARA
4.
4. PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIAPANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA 5.
5. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIAKEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA 6.
6. JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIAJAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA 7.
7. GUBERNURGUBERNUR 8.
UNTUK
UNTUK
PERTAMA
PERTAMA
MELAKSANAKAN PUG GUNA MELAKSANAKAN PUG GUNA
TERSELENGGARANYA PERENCANAAN, TERSELENGGARANYA PERENCANAAN,
PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM DAN EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL YG BERPERSPEKTIG PEMBANGUNAN NASIONAL YG BERPERSPEKTIG GENDER SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS DAN GENDER SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA KEWENANGAN MASING
KEDUA
Memperhatikan secara sungguh-sungguh pedoman pug dlm Pemb. Nas sebgm terlampir dlm Inpres ini
sbg acuan dlm melaksanakan PUG
KETIGA KETIGA
Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan : Perempuan :
1.
1. Memberikan Bantuan Teknis kepd instansi dan Memberikan Bantuan Teknis kepd instansi dan
lembaga pemerintah dlm pelaksanaan pug lembaga pemerintah dlm pelaksanaan pug
2.
2. Melaporkan hasil pelaksanaan pug kepada Melaporkan hasil pelaksanaan pug kepada
Presiden Presiden
KEEMPAT
Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas dan fungsi serta
kewenangan masing-masing menetapkan ketentuan lebih lanjut yg diperlukan bagi
pelaksanaan Inpres ini.
KELIMA KELIMA
Inpres ini mulai berlaku pada tanggal Inpres ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan. ditetapkan.
APAKAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PROYEK/KEGIATAN PEMBANGUNAN SAAT INI SUDAH RESPONSIF GENDER ?
PERENCANAAN ? PELAKSANAAN ? PEMANTAUAN ? AKSES ? PARTISIPASI ? KONTROL ? PEMANTAUAN ? EVALUASI ? KONTROL ? MANFAAT ?
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
ALUR KERJA ANALISIS JENDER
ALUR KERJA ANALISIS JENDER
(GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN SAAT INI SAAT INI 1. TUJUAN 1. TUJUAN KEBIJAKAN SAAT INI KEBIJAKAN SAAT INI
2. DATA PEMBUKA 2. DATA PEMBUKA WAWASAN WAWASAN FORMULASI FORMULASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN JENDER JENDER 5. TUJUAN 5. TUJUAN RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA TINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDER P P E E L L WAWASAN WAWASAN Berdasarkan Berdasarkan seks kuantitatif seks kuantitatif kualitatif kualitatif 3. FAKTOR 3. FAKTOR--FAKTOR FAKTOR KESENJANGAN KESENJANGAN Akses Peran Akses Peran Kontrol, Manfaat Kontrol, Manfaat 4.
4. Isu Jender Isu Jender
Kesejangan Kesejangan apa, dimana apa, dimana dan mengapa? dan mengapa? 5. TUJUAN 5. TUJUAN KEBIJAKAN JENDER KEBIJAKAN JENDER
Apa yang harus Apa yang harus dilakukan untuk dilakukan untuk mengurangi mengurangi kesenjangan kesenjangan 6. INDIKATOR 6. INDIKATOR JENDER JENDER 7. Kegiatan 7. Kegiatan Operasional Operasional 8. 8. sasaran sasaran L L A A K K S S A A N N A A A A N N PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DAN EVALUASI DAN EVALUASI DAN EVALUASI