• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN. Ir. Suyatno, MKes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN. Ir. Suyatno, MKes"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PEREMPUAN

DALAM PEMBANGUNAN

Ir. Suyatno, MKes

Office

Office :: FakultasFakultas KesehatanKesehatan MasyarakatMasyarakat UniversitasUniversitas DiponegoroDiponegoro Jl. Prof

Jl. Prof SudartoSudarto, SH, , SH, TembalangTembalang –– Semarang SelatanSemarang Selatan Contact

Contact : Hp. 08122815730, pin 2A031535: Hp. 08122815730, pin 2A031535 Blog

Blog :: www.suyatno.blog.undip.ac.id.www.suyatno.blog.undip.ac.id. E

(2)

PERJUANGAN DAN KOMITMEN PERJUANGAN DAN

KOMITMEN--KOMITMEN INTERNASIONAL KOMITMEN INTERNASIONAL

 Selama abad ke 20 Konferensi Kependudukan Dunia

dilaksanakan setiap 10 tahun.

 1954 di Roma Itali, target : menghasilkan pemahaman baru

mengenai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan suatu perubahan besar yang segera terjadi di dunia

 1964 di Beograd, membahas isu fertilitas sebagai isu kebijakan

untuk perencanaan pembangunan untuk perencanaan pembangunan

 Tahun 1974 di Bukares lebih maju pada pengembangan

kebijakan

 Tahun 1984 di Meksiko. Dalam konferensi ini wakil kelompok

feminis mengemukakan bahwa program KB melanggar hak asasi perempuan, bersifat top-down, mementingkan target dan kuota.

 Konsep “Women in Development” dan “Women and

Development” diperkenalkan namun keduanya belum dapat mengangkat hak-hak perempuan.

(3)



 1994 Konferensi di Kairo ICPD (1994 Konferensi di Kairo ICPD (

International

International

Conference on Population and Development

Conference on Population and Development

). ). Hasil : pemenuhan kebutuhan individu dan Hasil : pemenuhan kebutuhan individu dan

keluarga adalah penting dalam pembangunan. keluarga adalah penting dalam pembangunan.



 WakilWakil--wakil kelompok wanita mempromosikan wakil kelompok wanita mempromosikan

pentingnya kesehatan wanita, hak

pentingnya kesehatan wanita, hak--hak wanita, hak wanita, pentingnya kesehatan wanita, hak

pentingnya kesehatan wanita, hak--hak wanita, hak wanita, dan peluang

dan peluang--peluang bagi wanita. peluang bagi wanita.



 Pemberdayaan wanita (Pemberdayaan wanita (

women’s empowerment

women’s empowerment

) )

dipandang sebagai kunci keberhasilan dipandang sebagai kunci keberhasilan

pembangunan dan penduduk yang stabil pembangunan dan penduduk yang stabil

(4)



 Dokumen Kairo mendesak semua Negara Dokumen Kairo mendesak semua Negara

segera mengupayakan tercapainya kesetaraan segera mengupayakan tercapainya kesetaraan gender.

gender.



 Tahun 2004 semua negara termasuk Indonesia Tahun 2004 semua negara termasuk Indonesia

memperingati kesepakatan Kairo dengan memperingati kesepakatan Kairo dengan membuat sejumlah kegiatan serta laporan membuat sejumlah kegiatan serta laporan

selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana selang 10 tahun konferensi, sudah sejauh mana kemajuan yang dicapai tiap negara.

kemajuan yang dicapai tiap negara.



 Laporan tersebut dikirimkan ke PBB sebagai Laporan tersebut dikirimkan ke PBB sebagai

bahan evaluasi dan menyambut Konferensi bahan evaluasi dan menyambut Konferensi Dunia tentang perempuan yang diadakan Dunia tentang perempuan yang diadakan tahun itu juga.

(5)

 2 BUTIR PENTING DEKLARASI DAN

PROGRAM AKSI HASIL KONFERENSI HAK ASASI MANUSIA DI WINA (1993))



 Partisipasi penuh dan setara bagi perempuan Partisipasi penuh dan setara bagi perempuan

dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial dan budaya pada tingkat nasional, regional dan budaya pada tingkat nasional, regional dan internasional serta penghapusan

dan internasional serta penghapusan dan internasional serta penghapusan dan internasional serta penghapusan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin diskriminasi berdasarkan jenis kelamin

merupakan tujuan utama masyarakat dunia merupakan tujuan utama masyarakat dunia



 Kekerasan berbasis gender dan segala Kekerasan berbasis gender dan segala

bentuknya tidak sesuai dengan martabat dan bentuknya tidak sesuai dengan martabat dan harga diri manusia serta harus dihapuskan

(6)



 KONFERENSI WANITA SEKONFERENSI WANITA SE--DUNIA DI BEIJING DUNIA DI BEIJING

(1995)

(1995)  DeklarasiDeklarasi dandan LandasanLandasan AksiAksi terkenalterkenal dengan

dengan “Platform of Action“ “Platform of Action“ dengandengan 12 12 bidangbidang kritis

kritis..

Konferensi

Konferensi Beijing Beijing mengharuskanmengharuskan tiaptiap pemerintahan

pemerintahan didi duniadunia melakukanmelakukan

””GendermainstreamingGendermainstreaming” ” atauatau pengarusutamaanpengarusutamaan gender

gender dalamdalam pembangunanpembangunan gender

gender dalamdalam pembangunanpembangunan



 PerhatianPerhatian masyarakatmasyarakat duniadunia, , telahtelah menjadimenjadi

perhatian

perhatian pemerintahpemerintah Indonesia Indonesia dandan pemerintahpemerintah lokal

lokal/daerah/daerah karenakarena ituitu isuisu gendergender perlu perlu diidentifikasi

diidentifikasi untukuntuk mengambilmengambil langkahlangkah--langkahlangkah penanggulangannya

(7)

KONFERENSI PEREMPUAN SEDUNIA IV BEIJING 1995

1.

1. PEREMPUAN DAN KEMISKINANPEREMPUAN DAN KEMISKINAN 2.

2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREMPUAN 3.

3. PEREMPUAN DAN KESEHATANPEREMPUAN DAN KESEHATAN 4.

4. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUANKEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN 5.

5. PEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATAPEREMPUAN DAN KONFLIK BERSENJATA 6.

6. PEREMPUAN DAN EKONOMI PEREMPUAN DAN EKONOMI

B I D A N

G 6.6. PEREMPUAN DAN EKONOMI PEREMPUAN DAN EKONOMI 7.

7. PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN PEREMPUAN DAN KEKUASAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPUTUSAN 8.

8. MEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN MEKANISME KELEMBAGAAN UNTUK KEMAJUAN PEREMPUAN

PEREMPUAN 9.

9. HAK ASASI PEREMPUANHAK ASASI PEREMPUAN 10.

10.PEREMPUAN DAN MEDIAPEREMPUAN DAN MEDIA 11.

11. PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUPPEREMPUAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 12.

12.ANAK PEREMPUAN ANAK PEREMPUAN

G K R I T I S

(8)

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

( MDGs )

( MDGs )

Pada bulan September 2000, Indonesia bersama

Pada bulan September 2000, Indonesia bersama--sama sama dengan 188 negara telah menandatangani Deklarasi dengan 188 negara telah menandatangani Deklarasi Millennium, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Millennium, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi

Millenium PBB. Millenium PBB. Millenium PBB. Millenium PBB.

Deklarasi tersebut mencakup kesepakatan tujuan Deklarasi tersebut mencakup kesepakatan tujuan pembangunan yang harus dicapai oleh masing

pembangunan yang harus dicapai oleh masing--masing masing negara.

negara.

Selain tujuan juga disepakati target sasaran secara tegas Selain tujuan juga disepakati target sasaran secara tegas untuk dicapai pada tahun 2015 diukur dari pencapaian untuk dicapai pada tahun 2015 diukur dari pencapaian

tahun 1990. tahun 1990.

(9)

Ada 7 tujuan yang disepakati secara

Ada 7 tujuan yang disepakati secara

global (

global (

MDGsMDGs

)yaitu :

)yaitu :

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

3. Mendorong kesetaran gender dan pemberdayaan

perempuan perempuan

4. Menurunkan angka kematian 5. Meningkatkan kesehatan Ibu

6. Memerangi HIV /AIDS, malaria dan penyakit

menular lainnya

(10)

TAHAP PEMBANGUNAN

TAHAP PEMBANGUNAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

• WOMEN IN DEVELOPMENT (WID)

• WOMEN AND DEVELOPMENT (WAD) • WOMEN AND DEVELOPMENT (WAD) • GENDER AND DEVELOPMENT (GAD)

(11)

WID

WID



 usaha praktis yang mencoba mengintegrasikan usaha praktis yang mencoba mengintegrasikan

perempuan ke dalam pembangunan perempuan ke dalam pembangunan



 suatu pendekatan pertama yang memikirkan suatu pendekatan pertama yang memikirkan

peran perempuan dalam pembangunan dan peran perempuan dalam pembangunan dan juga sebagai suatu kebijakan dalam

juga sebagai suatu kebijakan dalam juga sebagai suatu kebijakan dalam juga sebagai suatu kebijakan dalam pembangunan

pembangunan



 Pendekatan ini mulai dikenal pada tahun 1970 Pendekatan ini mulai dikenal pada tahun 1970

setelah Ester Boseroup mengeluarkan bukunya setelah Ester Boseroup mengeluarkan bukunya yang berjudul

yang berjudul

Womes’s Role and Economic

Womes’s Role and Economic

Development

(12)



 WID (Perempuan dalam Pembangunan) WID (Perempuan dalam Pembangunan)

konsep didasarkan pada pengakuan atas konsep didasarkan pada pengakuan atas

pentingnya peran dan status perempuan dalam pentingnya peran dan status perempuan dalam proses pembangunan.

proses pembangunan.



 untuk memberikan perhatian khusus terhadap untuk memberikan perhatian khusus terhadap 

 untuk memberikan perhatian khusus terhadap untuk memberikan perhatian khusus terhadap

peran perempuan, melalui perluasan bantuan peran perempuan, melalui perluasan bantuan pembangunan.

pembangunan.



 perempuan harus memiliki kesempatan untuk perempuan harus memiliki kesempatan untuk

berpartisipasi secara positif sebagai pelaku berpartisipasi secara positif sebagai pelaku penting dalam proses pembangunan guna penting dalam proses pembangunan guna membuka jalan bagi peningkatan status membuka jalan bagi peningkatan status perempuan.

(13)



 mengharuskan perempuan untuk mengharuskan perempuan untuk

mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki

dengan laki--laki baik dalam hal pendidikan laki baik dalam hal pendidikan ataupun hal

ataupun hal--hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan ataupun hal

ataupun hal--hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan sisi produktif perempuan

(14)

WAD

WAD



 mempunyai mempunyai pengertianpengertian yang lebih luas yang lebih luas

dalam memandang ulasan kritis terhadap dalam memandang ulasan kritis terhadap perenan perempuan serta pengaruh

perenan perempuan serta pengaruh

kebijakan dan proyek pembangunan, yang kebijakan dan proyek pembangunan, yang tidak hanya menitikberatkan untuk

tidak hanya menitikberatkan untuk tidak hanya menitikberatkan untuk tidak hanya menitikberatkan untuk mengintegrasikan perempuan dalam mengintegrasikan perempuan dalam

pembangunan namun juga menganggap pembangunan namun juga menganggap perempuan sebagai sosok yang penting dari perempuan sebagai sosok yang penting dari segi ekonomi maupun pekerjaan publik atau segi ekonomi maupun pekerjaan publik atau domestiknya

(15)



 pendekatan ini merupakan satupendekatan ini merupakan satu--satunya satunya

pendekatan terhadap perempuan dalam pendekatan terhadap perempuan dalam pembangunan yang melihat semua aspek pembangunan yang melihat semua aspek kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan kehidupan dan semua kerja yang dilakukan perempuan dan menolak upaya apapun

perempuan dan menolak upaya apapun untuk menilai rendah pekerjaan dan

untuk menilai rendah pekerjaan dan

mempertahankan keluarga dan rumah mempertahankan keluarga dan rumah tangga.

(16)

GAD

GAD





mempertegas hubungan sosial laki

mempertegas hubungan sosial laki--laki

laki

dan perempuan dalam proses

dan perempuan dalam proses

pembangunan

(17)

WAD

WAD GADGAD

Pendekatan

Pendekatan Sumber permasalahan Sumber permasalahan ada pada perempuan ada pada perempuan

Sumber permasalahan ada Sumber permasalahan ada pada pembangunan

pada pembangunan Masalah

Masalah Tidak berperan Tidak berperan

sertanya perempuan sertanya perempuan

Ketidak sejajaran hubungan Ketidak sejajaran hubungan kekuasaan, menyebabkan kekuasaan, menyebabkan

Perbedaan WAD vs GAD

Perbedaan WAD vs GAD

(Canadian Council for International Co-operation 1991, Two Halves Make a Whole, Ottawa)

sertanya perempuan sertanya perempuan dalam proses dalam proses pembangunan pembangunan kekuasaan, menyebabkan kekuasaan, menyebabkan berlangsungnya pemangunan berlangsungnya pemangunan yang tidak adil dan tidak

yang tidak adil dan tidak

berperan sertanya perempuan berperan sertanya perempuan secara maksimal

secara maksimal Tujuan

Tujuan Pembangunan yang Pembangunan yang lebih efektif dan efisien lebih efektif dan efisien

Pembangunan yang adil dan Pembangunan yang adil dan berkesinambungan dengan laki berkesinambungan dengan laki –– laki dan perempuan sebagai laki dan perempuan sebagai pengambil keputusan

(18)

WAD

WAD GADGAD

Pemecahan

Pemecahan Mengintegrasikan Mengintegrasikan

perempuan dalam proses perempuan dalam proses pembangunan

pembangunan

Memperkuat

Memperkuat empowerment empowerment

perempuan perempuan Strategi

Strategi  Proyek Proyek –– proyek untuk proyek untuk

perempuan perempuan

 Kegiatan proyek Kegiatan proyek –– proyek proyek

khusus perempuan khusus perempuan

 Mengidentifikasi kebutuhan Mengidentifikasi kebutuhan

praktis sebagaimana praktis sebagaimana didefinisikan oleh laki

didefinisikan oleh laki ––laki laki dan perempuan untuk

dan perempuan untuk khusus perempuan

khusus perempuan

 Proyek Proyek –– proyek terpadu :proyek terpadu :

-- Meningkatkan produktivitas Meningkatkan produktivitas

perempuan perempuan

-- Meningkatkan pendapatan Meningkatkan pendapatan

perempuan perempuan

-- Meningkatkan ketrampilan Meningkatkan ketrampilan

perempuan dalam perempuan dalam

mengurus rumah tangga mengurus rumah tangga

memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi kehidupan mereka kehidupan mereka

 Bersamaan dengan itu, Bersamaan dengan itu,

ditangani juga kebutuhan ditangani juga kebutuhan strategis perempuan

strategis perempuan

 Menangani kebutuhan Menangani kebutuhan

straegis golongan ekonomi straegis golongan ekonomi lemah melalui

lemah melalui

pembangunan untuk rakyat. pembangunan untuk rakyat.

(19)

Pengertian

Pengertian

Pengarusutamaan

Pengarusutamaan Gender

Gender

(Gender Mainstreaming)

(Gender Mainstreaming)

(20)

Tujuan

(21)

Sasaran

(22)
(23)
(24)

Jenis

(25)

Jenis

(26)

Jenis

(27)

ISU GENDER

ISU GENDER



 PENDIDIKANPENDIDIKAN



 Makin tinggi pendidikan makin sedikit perempuanMakin tinggi pendidikan makin sedikit perempuan 

 Materi pendidikan yang bias genderMateri pendidikan yang bias gender 

 Diskriminasi anak usia sekolah perempuan yang Diskriminasi anak usia sekolah perempuan yang

hamil hamil



 KESEHATANKESEHATAN



 Tingginya un save abortion Tingginya un save abortion 

 Tingginya kehamilan tak diinginkan terutama Tingginya kehamilan tak diinginkan terutama

pada usia Remaja pada usia Remaja



 Tingginya angka kematian ibu terutama di daerah Tingginya angka kematian ibu terutama di daerah

pesisir dan terpencil pesisir dan terpencil



(28)



 KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANAKEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA



 6,6 % perkawinan pada usia muda (106,6 % perkawinan pada usia muda (10--16 thn)16 thn) 

 10 % Kepala Keluarga adalah perempuan/janda10 % Kepala Keluarga adalah perempuan/janda 

 85 % peserta KB adalah perempuan85 % peserta KB adalah perempuan



 EKONOMIEKONOMI



 Kontribusi perempuan thd pendapatan daerah Kontribusi perempuan thd pendapatan daerah

rendah rendah

Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya



 Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya

27 % 27 %



 TENAGA KERJA TENAGA KERJA



 Perbedaan upah lakiPerbedaan upah laki--laki dan perempuan (Rakernas laki dan perempuan (Rakernas

1999) 1999)



 Lebih 40 % tenaga kerja di sektor jasa pariwisata Lebih 40 % tenaga kerja di sektor jasa pariwisata

berusia di bawah umur (hasil survey LSM Suara berusia di bawah umur (hasil survey LSM Suara Nurani 2000)

(29)



H U K U M



 Banyak produk hukum yang bias gender Banyak produk hukum yang bias gender 

 Masih kurang peraturan yang mengatur Masih kurang peraturan yang mengatur

perlindungan hak

perlindungan hak--hak perempuan dan anakhak perempuan dan anak



 Masih kurang perempuan sebagai penegak Masih kurang perempuan sebagai penegak

hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang hukum padahal banyak masalah yang berkaitan dengan kekerasan terhadap berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan

perempuan



 Aturan hukum dan budaya hukum masih bias Aturan hukum dan budaya hukum masih bias

laki

(30)



KELEMBAGAAN

 Kelembagaan yang menangani

pemberdayaan perempuan. (di propinsi

tahun 2000 Biro, tahun 2001 Bagian, tahun 2003, tahun 2009 Badan.

 Kelembagaan di Kab/Kota masih

 Kelembagaan di Kab/Kota masih

bervariasi/belum jelas)

 Perencanaan dan penganggaran yang netral

(31)

STRATEGI PENDEKATAN GENDER DALAM

PEMBANGUNAN

PENDEKATAN PRAKTIS PENDEKATAN PRAKTIS; ;

Pendekatan melalui program khusus bagi Pendekatan melalui program khusus bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan perempuan untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan praktis dan memberdayakan perempuan sehingga meningkatkan kemandiriannya. sehingga meningkatkan kemandiriannya. (perbaikan taraf hidup,pelayanan

(perbaikan taraf hidup,pelayanan

kesehatan,penyediaan lapangan kerja, kesehatan,penyediaan lapangan kerja, penyediaan air bersih & pemberantasan penyediaan air bersih & pemberantasan buta aksara)

(32)



 PENDEKATAN STRATEGIS; PENDEKATAN STRATEGIS;

Bertujuan memadukan keinginan dan

Bertujuan memadukan keinginan dan kepentingan kepentingan laki

laki--laki dan perempuan dalam kegiatan laki dan perempuan dalam kegiatan pembangunan dengan memperlakukan pembangunan dengan memperlakukan kepentingan laki

kepentingan laki--laki dan perempuan secara setara laki dan perempuan secara setara dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai

dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai dalam peran, hak dan tanggungjawab sebagai subyek dan kemitrasejajaran yang harmonis. subyek dan kemitrasejajaran yang harmonis.

((Penghapusan kekerasan, persamaan upah utk Penghapusan kekerasan, persamaan upah utk jenis pekerjaan yang sama)

(33)

DASAR HUKUM

DASAR HUKUM



 UUD 1945 PSL 4 & PASAL 27 TENTANG UUD 1945 PSL 4 & PASAL 27 TENTANG

PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP WARGA NEGARA TIDAK ADA KECUALINYA. WARGA NEGARA TIDAK ADA KECUALINYA.



 UU NO. 25/2000 TTG PROGRAM PEMBANGUNAN UU NO. 25/2000 TTG PROGRAM PEMBANGUNAN

NASIONAL NASIONAL



 INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 9/2000 TTG INSTRUKSI PRESIDEN RI NO. 9/2000 TTG

PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

(34)

MENGAPA PUG DIPERLUKAN ?

MENGAPA PUG DIPERLUKAN ?



 Pemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektifPemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektif dlm dlm

memproduksi kebijakan

memproduksi kebijakan--kebijakan publik yg adil dan kebijakan publik yg adil dan responsif gender kepd rakyatnya perempuan dan laki

responsif gender kepd rakyatnya perempuan dan laki--lakilaki



 Kebijakan dan pelayanan publik serta program & perundangKebijakan dan pelayanan publik serta program &

perundang--undangan yang adil & responsif gender akan

undangan yang adil & responsif gender akan membuahkan membuahkan manfaat

manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan lakiyang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki--manfaat

manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan lakiyang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki--laki

laki



 PUG mrpkan upaya utk menegakkan hakPUG mrpkan upaya utk menegakkan hak--hak perempuan & hak perempuan &

laki

laki--laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama & penghargaan yang sama dimasyarakat

& penghargaan yang sama dimasyarakat



 PUG mengantar kepada pencapaian KKG dan karenanya PUG mengantar kepada pencapaian KKG dan karenanya

PUG meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap PUG meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya.

rakyatnya.



 Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial

politik, Ekonomi suatu bangsa. politik, Ekonomi suatu bangsa.

(35)

APA KEUNTUNGAN APA KEUNTUNGAN

MENYELENGGARAKAN PUG ? MENYELENGGARAKAN PUG ?

Dapat diidentifikasi apakah laki

Dapat diidentifikasi apakah laki--laki & Perempuanlaki & Perempuan

 Memperoleh akses yang sama kepada Sumber

Daya Pembangunan

Berpartisipasi yang sama dlm proses

 Berpartisipasi yang sama dlm proses

pembangunan,termsuk proses pengambilan keputusan

 Memiliki kontrol yang sama atas sumber daya

pembangunan; dan

 Memperoleh manfaat yang sama dari hasil

(36)

Sasaran yang dilaksanakan :

Sasaran yang dilaksanakan :

1.

1.

Sosialisasi PUG dlm rangka mewujudkan

Sosialisasi PUG dlm rangka mewujudkan

Kesetaraan dan keadilan gender

Kesetaraan dan keadilan gender

2.

2.

Memberdayakan perempuan dalam

Memberdayakan perempuan dalam

2.

2.

Memberdayakan perempuan dalam

Memberdayakan perempuan dalam

mengejar ketertinggalannya untuk

mengejar ketertinggalannya untuk

menuju setara dengan kaum laki

(37)

INPRES NO 9 THN 2000

TENTANG PUG DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PRESIDEN RI MENGINSTRUKSIKAN KEPADA PRESIDEN RI MENGINSTRUKSIKAN KEPADA

1.

1. MENTERIMENTERI 2.

2. KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMENKEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN 3.

3. PIMPINAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA PIMPINAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

TERTINGGI/TINGGI NEGARA TERTINGGI/TINGGI NEGARA

4.

4. PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIAPANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA 5.

5. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIAKEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA 6.

6. JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIAJAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA 7.

7. GUBERNURGUBERNUR 8.

(38)

UNTUK

UNTUK

PERTAMA

PERTAMA

MELAKSANAKAN PUG GUNA MELAKSANAKAN PUG GUNA

TERSELENGGARANYA PERENCANAAN, TERSELENGGARANYA PERENCANAAN,

PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN PENYUSUNAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM DAN EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL YG BERPERSPEKTIG PEMBANGUNAN NASIONAL YG BERPERSPEKTIG GENDER SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS DAN GENDER SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA KEWENANGAN MASING

(39)

KEDUA

Memperhatikan secara sungguh-sungguh pedoman pug dlm Pemb. Nas sebgm terlampir dlm Inpres ini

sbg acuan dlm melaksanakan PUG

KETIGA KETIGA

Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan Khusus utk Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan : Perempuan :

1.

1. Memberikan Bantuan Teknis kepd instansi dan Memberikan Bantuan Teknis kepd instansi dan

lembaga pemerintah dlm pelaksanaan pug lembaga pemerintah dlm pelaksanaan pug

2.

2. Melaporkan hasil pelaksanaan pug kepada Melaporkan hasil pelaksanaan pug kepada

Presiden Presiden

(40)

KEEMPAT

Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas dan fungsi serta

kewenangan masing-masing menetapkan ketentuan lebih lanjut yg diperlukan bagi

pelaksanaan Inpres ini.

KELIMA KELIMA

Inpres ini mulai berlaku pada tanggal Inpres ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan. ditetapkan.

(41)

APAKAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PROYEK/KEGIATAN PEMBANGUNAN SAAT INI SUDAH RESPONSIF GENDER ?

PERENCANAAN ? PELAKSANAAN ? PEMANTAUAN ? AKSES ? PARTISIPASI ? KONTROL ? PEMANTAUAN ? EVALUASI ? KONTROL ? MANFAAT ?

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

(42)

ALUR KERJA ANALISIS JENDER

ALUR KERJA ANALISIS JENDER

(GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN SAAT INI SAAT INI 1. TUJUAN 1. TUJUAN KEBIJAKAN SAAT INI KEBIJAKAN SAAT INI

2. DATA PEMBUKA 2. DATA PEMBUKA WAWASAN WAWASAN FORMULASI FORMULASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN JENDER JENDER 5. TUJUAN 5. TUJUAN RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA TINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDERTINDAK JENDER TINDAK JENDER P P E E L L WAWASAN WAWASAN Berdasarkan Berdasarkan seks kuantitatif seks kuantitatif kualitatif kualitatif 3. FAKTOR 3. FAKTOR--FAKTOR FAKTOR KESENJANGAN KESENJANGAN Akses Peran Akses Peran Kontrol, Manfaat Kontrol, Manfaat 4.

4. Isu Jender Isu Jender

Kesejangan Kesejangan apa, dimana apa, dimana dan mengapa? dan mengapa? 5. TUJUAN 5. TUJUAN KEBIJAKAN JENDER KEBIJAKAN JENDER

Apa yang harus Apa yang harus dilakukan untuk dilakukan untuk mengurangi mengurangi kesenjangan kesenjangan 6. INDIKATOR 6. INDIKATOR JENDER JENDER 7. Kegiatan 7. Kegiatan Operasional Operasional 8. 8. sasaran sasaran L L A A K K S S A A N N A A A A N N PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DAN EVALUASI DAN EVALUASI DAN EVALUASI

(43)

Terima Kasih

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini PT Kimia Farma Apotek bertrasnformasi menjadi healthcare provider company, suatu perusahaan jaringan layanan kesehatan terintegrasi dan terbesar di

Selain untuk menjaga kesinambungan bisnis Bank Mandiri dalam jangka panjang, pengimplementasian GCG juga mutlak harus dilakukan dalam rangka pemenuhan hak

Dari perolehan nilai yang telah didapatkan, selanjutnya yaitu melakukan perrhitungan nilai untuk memperoleh persentase baik untuk tiap-tiap indikator maupun

Undang-Undang Dasar 1945, dengan hal pembentukan Kabupaten Buton Utara, ibu kota berkedudukan di Buranga Pasal 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007. Bahwa Pemohon dengan

Hasil uji analisis korelasi ketinggian dan kemiringan lereng terhadap berat biji basah pada Tabel 5, ketinggian menunjukan hubungan keeratan yang sangat lemah dengan

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang mnyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

Bertitiktolak dari Visi Direktorat Jenderal Perkebunan tersebut maka Visi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan adalah Profesional dalam meningkatkan

Sementara penelitian yang dilakukan di rumah sakit di Perancis menunjukkan : masalah terkait obat yang sering muncul antara lain: pemberian obat yang kontraindikasi dengan