• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latarbelakang I.1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Latarbelakang I.1."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1.

Latarbelakang

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia tenggara (ASEAN) Terbentuk Pada tahun 1967 oleh negara pemrakarsa yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Dan Thailand. Tujuannya yaitu untuk mempromosikan kerjasama politik dan ekonomi dan stabilitas regional, Indonesia Menjadi penggagas terbentuknya ASEAN ini yang membuat ASEAN sangat penting bagi negara Indonesia dan Juga melalui ASEAN membuat Indonesia dapat mempromosikan segala produk-produk dalam negerinya, selain itu Dengan adanya ASEAN menjadi kekuatan tersendiri bagi Bangsa-bangsa Asia Tenggara.

Kawasan Asia Tenggara yang saling berdekatan hingga menjadi jalur lalu lintas internasional, membuat kawasan ini menjadi strategis. Demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini maka dianggap perlu untuk mengadakan jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.

Dan saat itu ASEAN Secretariat mempunyai fungsi untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam mengelola dan mengoordinasikan berbagai kegiatan ASEAN serta melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan. Pada KTT ke-1 ASEAN di Bali, tahun 1976, para menteri luar negeri ASEAN menandatangani Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat.

Sekretariat ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni 1976, dikepalai oleh seorang sekretaris jenderal, dan berkedudukan di Jakarta. Semula bertempat di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia hingga diselesaikannya pembangunan gedung sekretariat ASEAN di Jakarta tahun 1981.

Dalam perencanaan bangunan gedung ASEAN Secretariat ini terdapat beberapa unsur yang akan di tonjolkan sebagai filosofi atau latar belakang dari bangunan tersebut.dalam unsur tersebut aspek yang akan di tonjolkan adalah.bangunan harus mencerminkan / iconic, dan terintegrasi / terhubung dengnan bangunan gedung yang sudah ada, serta bangunan yang mengadopsi arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture).

Pembangunan Gedung baru ASEC dengan mengadopsi arsitektur berkelanjutan berarti harus selaras dengan bangunan lamanya, dan untuk mengetahui tentang sejarah bangunan lamanya maka harus mengerti arsitek dibalik pembangunan gedung tersebut, Soejoedi Wirjoatmodjo arsitek kelahiran 27 Des 1928, mungkin nama seorang arsitek indonesia itu tidak asing lagi buat arsitektur yang ada di indonesia khususnya. Siapa yang

(2)

tidak kenal Soejoedi Wirjoatmodjo. Soejoedi Wirjoatmodjo adalah seorang arsitek indonesia yang sangant berbakat dan yang pada saat itu beliau memenangkan sayembara untuk mendesain Gedung MPR/ DPR senayan jakarta.

Soejodi, mengenyam pendidikan awalnya di ITB, dan beliau mendapat beasiswa ke prancis untuk meneruskan studi di Lecole des Beaux-Art,paris. Beliau pada saat menempuh studi di Lecole,paris tidak betah,dan pindah ke Technische Hoogeschool, Delft, Belanda. Karna menurut beliau suasananya dirasa lebih dekat dengan Indonesia.

Selama beliau di Eropa banyak hal yang mempengaruhi beliau dalam mendesain bangunan. Ralph Erskine adalah seorang arsitek dari Swedia,Ralph Erskine adalah seorang menginspirasi beliau dalam mendesain.

Karya awal Soejodi adalah Cafe Restoran Braga Permai yang pernah dinamai Maison Bogerijen. Bentuk awalnya mirip vila Eropa yang sering ditandai dengan atap curam empat sisi yang disebut atap mansard. Setelah berganti pemilik, Soejodi mengubahnya mirip bangunan di jerman barat waktu itu.

karya-karyanya antara lain gedung Sekretariat ASEAN, gedung kedubes Perancis di jakarta, Gedung Konsulat Indonesia di Beograd,Gedung KBRI di Kuala Lumpur, dan Stasiun PLTA di Karang Kates, Jawa Timur. Selain itu , Soejoedi turut merancang masterplan tata kota kotamadya Pontianak, Kalabar, masterplan daerah pariwisata Nusa Dua, Bali dan masterplan pengembangan pariwisata Jawa Tengah. Warisannya adalah membawa bentuk arsitektur non-tradisional sebagai inspirasi arsitek-arsitek muda, rancangannya memberikan ruang interaksi sosial tanpa mengorbankan lingkungan sekitar.

Soejoedi mengenyam pendidikan arsitektur di Tech-nische Hoodgeschool Bandung, yang dahulu menjadi bagian dari Jurusan Arsitektur Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik Universitas Indonesia. Ia kemudian menerima beasiswa dari pemerintah Prancis untuk meneruskan studi di LEcole des Beaux-Arts, Paris. Karena tak betah, ia pindah ke Technische Hoogeschool, Delft, Belanda, yang suasananya dirasa lebih dekat dengan Indonesia. Namun, ia lalu pindah ke Technische Uni versitat. Berlin Barat waktu itu.

Tahun-tahun hidupnya di Eropa memengaruhi Soejoedi dalam mendesain bangunan. Salah satu yang menginspira-sinya ialah arsitek asal Swedia, Ralph Erskine.

Karya awal Soejoedi adalah kafe restoran Braga Permai yang pernah dinamai Maison Bogerijen. Bentuk awalnyamirip vila Eropa yang sering ditandai dengan atap curam

(3)

Karya lainnya adalah sebuah kawasan monumental di Senayan, Jakarta. Presiden Soekarno, waktu itu, ingin membangun political venues untuk mewadahi Con-ference of The New Emerging Forces (Conefo), sebuah organisasi baru yang digagas untuk menandingi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Massa bangunan untuk ke-giatan persidangan diletakkan frontal menghadap jalan masuk, dengan massa bangunan sekretariat di sampingnya. Massa bangunan perjamuan diletakkan linier terhadap massa bangunan sekretariat, sedangkan massa bangunan auditorium diletakkan tegak lurus terhadapnya, jadilah kompleks MPR/DPR.

Karya lainnya ialah gedung Kedutaan Besar Prancis, di Jalan MH Thamrin, Jakarta, yang ia kerjakan antara 1969 dan 1973. Soejoedi membuat lengkungan di sisi masif selubung bidang terdepan sebagai pengarah kendaraan yang memasuki gedung. Pintu masuk utama yang terletak di bagian samping gedung itu menjadikan gedung terlindung, baik dari pandangan mata luar maupun kebisingan di sekitarnya. Desain ini juga menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung.

Proyek itu menerapkan konstruksi beton di Indonesia. Pengudaraan buatan di dalam bangunan gedung dilakukan dengan teknik menurunkan ketinggian langit-langit di sclasar bagian dalam, supaya tersedia rongga tempat meletakkan AC yang mengalirkan udara dingin ke ruangan-ruangan. Tampilan lain adalah sirip-sirip yang membagi bidang permukaan vertikalmenjadi sejumlah bukaanberukuran sama dan sebangun.

Karya yang dihasilkan Soejoedi, banyak diakui, sangat bergaya Barat, sesuai tempat ia menimba ilmu.

Sebagai arsitek, Soejoedi berpendapat bahwa konstruksi harus mengikuti bentuk, bukan bentuk mengikuti konstruksi.

I.2.

Pernyataan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas diatas maka dapat dirumuskan rumusan permasalahan dalam merancang bangunan ASEAN Secretariat yang mempunyai bentuk Iconic serta berdasarkan KAK tentang bangunan arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture), juga bangunan yang dibuat harus hemat energi dan memperhatikan lingkungan sekitarnya.

(4)

I.3.

Tujuan

Tujuan dari dari kesemuanya adalah untuk hasil akhir Perancangan Arsitektur Akhir yang baik dan layak di sajikan dan mendapatkan hasil bangunan dengan bahan dan desain yang sesuai dengan KAK.

I.4.

Sistematika Penulisan

 BAB I Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan dan kerangka pemikiran.

 BAB II Studi Pustaka

Pada bab ini, diuraikan tentang tinjauan pustaka, yang berupa data dan teori-teori yang berkaitan dengan judul penulisan. Berisikan analisa tema, studi banding yang terkait dan standar-standar yang akan digunakan pada bab analisa.

 BAB III Data dan Analisa

Bab ini berisikan tentang data beserta analisa fisik, non fisik, dan konsep zoning

 BAB IV Konsep

Bab ini berisikan jawaban dari permasalahan yang menjadi dasar pemikiran dalam perencanaan serta berupa kriteria dalam proses skematik design

 BAB V Hasil Rancangan

(5)

I.5.

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber: Dokumen pribadi, 2016

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran  Sumber: Dokumen pribadi, 2016

Referensi

Dokumen terkait

suatu teknologi informasi adalah kecepatan pemrosesan data atau transaksi dan penyiapan laporan, dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, meminimalisir

Gambar 4.11 Hasil Perhitungan Fk Pada Lokasi Pengamatan Dengan Perencanaan Dinding Penahan Dengan Menggunakan Software Slide 6.0

Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan waktu belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK PGRI 1

Click Here kadar asam lemak bebas dalam minyak goreng curah diamati dengan cara Kata kunci:?. kitosan nanopartikel, vitamin C (asam askorbat), adsorpsi,

Klon C3 yang berasal dari tegakan alam di kawasan plot konservasi genetik cendana di Watusipat, Gunungkidul menunjukkan hasil terbaik dalam induksi kalus

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan

Untuk memberikan kejelasan mengenai objek yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan hukum ini, menghindari masuknya hukum yang tidak berkaitan dengan penelitian

Front Office night report : Laporan rangkuman seluruh transaksi kamar, total tamu yang menginap, total kamar terjual, total tamu checkin, total tamu checkout dan informasi