• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

15

A. Konsep Kreatif

1. Konsep Kreatif Perancangan Karya

Dalam proses pengerjaan buku ini tentunya penulis memiliki konsep perancangan karya untuk menciptakan keteraturan dan kejelasan arah tindakan dalam menentukan bagian cerita mana yang dipilih untuk diilustrasikan dan gaya ilustrasi yang digunakan, penulis harus mengerti dan memahami keseluruhan isi dari karya sastra pengarang agar pesan yang diilustrasikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan sehingga tercipta kesatuan dan keseimbangan.

Untuk mewujudkan buku omnibus “Terlahir” dari karya Liswindio Apendicaesar menjadi artbook berukuran 14 cm x 20 cm, penulis perlu membuat ide dan konsep kreatif yang matang. Penulis membuat perancangan ilustrasi, sampul, dan tata letak (layout) buku.

Buku omnibus “Terlahir” ini terdiri dari 26 karya kumpulan sastra kontemporer. Judul “Terlahir” diambil dari pembahasan isi bab pertama buku yang menceritakan kehidupan manusia dari awal ia terlahir di bumi, selain itu judulnya dianggap menarik dan mampu mewakili tema keseluruhan cerita.

Puisi dan prosa disusun sedemikian rupa menjadi sebuah karya utuh yang berkesinambungan. Buku ini dirancang dengan menggabungkan ilustrasi dan naskah dalam satu kesatuan tata letak (layout). Masing-masing memiliki peranan sebagai pelengkap, pengiring, teman pendamping agar buku ini lebih menarik dan tidak membosankan, serta membantu pembaca lebih mudah memahami kandungan

(2)

makna yang terdapat dalam suatu cipta sastra. Selain itu dalam proses perancangan ini diharapkan tidak hanya penikmat sastra saja yang bisa membaca buku ini akan tetapi penikmat grafis juga bisa menikmatinya.

Penulis dan pengarang sepakat mengemas buku ini dengan mengkolaborasikan ilustrasi dan kata yang saling menguatkan, artinya kata-kata memperkuat dan memperdalam makna ilustrasi demikian sebaliknya. Buku ini bertema dan menceritakan tentang bagaimana satu individu hidup menjalani kehidupan dari lahir—bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua—mati, kemudian dilahirkan kembali menjadi satu individu baru yang menimbulkan kejenuhan dan ingin lepas dari siklus kehidupan yang terus berulang (reinkarnasi), dijelaskan menjadi 5 fase terbagi dalam 5 bab.

Pada proses ini penulis membuat ilustrasi menggunakan teknik menggambar manual (manual drawing) dan digital. Tahap awal membuat sketsa kasar menggunakan pensil mekanik, kemudian sketsa diproses lagi secara digital menggunakan program (software) Paint Tool SAI, ArtRage Lite dan Adobe Photoshop CS5. Penggunaan program-program tersebut dimaksudkan untuk mempertegas warna, dan memberikan efek yang lebih maksimal seperti yang penulis harapkan dalam pembuatan ilustrasi. Kemudian di tata letak menggunakan program InDesign CS5 menjadi 64 halaman isi dan 2 halaman cover. Pada judul setiap bab, penulis merancang ilustrasi dan judul masing-masing satu halaman penuh. Ditambah ilustrasi yang menjadi sisipan pada beberapa karya sastra untuk membuat buku ini tidak monoton dan membosankan.

(3)

2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif dari perancangan buku karya sastra kontemporer omnibus “Terlahir” adalah dengan memberikan ilustrasi grafis fantasi di dalamnya. Gaya desain naskah dan ilustrasi menjadi satu kesatuan tata letak (layout). Dengan desain dan elemen pendukung yang pas untuk mengilustrasikan buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir” ini, menjadikan masyarakat dapat lebih tertarik untuk membeli dan membaca buku ini.

a. Tujuan: Tujuan dari pembuatan buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir” adalah mengenalkan sastra kontemporer kepada masyarakat dan membangkitkan budaya membaca sastra khususnya kepada kalangan muda. Mengenalkan sastra kontemporer dalam sudut yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

b. Pesan: Menunjukkan eksistensi karya sastra kontemporer masa kini dan menyampaikan pesan atau maksud pengarang terutama tentang pemerolehan nilai-nilai kehidupan melalui ilustrasi fantasi dalam buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir”.

c. Dampak: Mampu membuat khalayak (audien) lebih mengenal sastra, khususnya sastra kontemporer sehingga khalayak (audien) tertarik untuk membeli dan membaca buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir”. Selain itu juga sebagai sarana pomosi untuk menarik khalayak (audien) yang ingin mengenal dan lebih menikmati sastra grafis.

(4)

Dalam melakukan strategi kreatif, penulis juga menggunakan beberapa strategi kreatif untuk menunjang media promosi. Berikut ini beberapa media promosi yang diambil oleh penulis :

a. Pembatas buku (bookmark) b. Spanduk Tegak (X-banner) c. Poster

d. Stiker

e. Kaos Oblong (T-shirt) f. Tottebag

3. Referensi Perancangan

Berikut ini referensi yang diambil oleh penulis sebagai acuan dalam perancangan karya desain buku “Terlahir”:

a. Referensi perancangan buku

“Melihat Api Bekerja” karya M. Aan Mansyur merupakan sebuah buku kumpulan puisi yang dikemas dengan menggabungkan kata-kata dan ilustrasi, dimana beberapa halaman dipenuhi ilustrasi surealis dari Muhammad Taufiq (Emte) yang menjadi pelengkap dan pendamping karyanya. Buku “Melihat Api Bekerja” memang berisi kumpulan puisi Aan. Tetapi hal tersebut tidak menutup kesempatan untuk illustrator berkarya, yang masih ada kaitannya dengan makna yang ada di dalam puisi “Melihat Api Bekerja”. Buku “Melihat Api Bekerja” diterbitkan oleh PT. Gramedia

(5)

Pustaka Utama (April 2015) dengan jumlah 160 halaman (goodreads.com, 2015, diakses pada tanggal 22 April 2016).

Gambar 5 : Melihat Api Bekerja Sumber : goodreads.com, 2016.

p

Gambar 6 : Panel hal Menikmati Akhir Pekan, Melihat Api Bekerja Sumber : google.com, 2016.

b. Referensi perancangan visual

Penulis mengambil referensi visual dari ilustrasi game “Deemo”, Kristina Webb dan gaya ilustrasi dari Saki Michan. Alasan penulis

(6)

menjadikan game “Deemo”, Kristina Webb dan gaya ilustrasi dari Saki Michan sebagai referensi visual adalah, penulis mempunyai gaya ilustrasi yang tidak jauh berbeda yaitu gambar digital (digital drawing) yang tampak seperti gambar manual (manual drawing) dengan karakter semi-realis untuk ilustrasi isi, dan dengan tekhnik pewarnaan watercolor sangat sesuai dengan konsep dan isi cerita dalam buku yang dirancang. Dengan mengembangkan gaya ilustrasi dari referensi, penulis tetap memiliki gaya ilustrasi sendiri.

Gambar 7 : Ilustrasi game “Deemo”. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 8 & 9 : Ilustrasi Kristina Webb dan Saki Michan. Sumber : google.com, 2016.

(7)

4. Prediksi Biaya

Kalkulasi Biaya Cetak: a. Spesifikasi Pekerjaan

1) Jenis pekerjaan : Cetak offset omnibus sastra kontemporer “Terlahir”. 2) Ukuran cetak : 14 cm x 20 cm.

3) Ukuran kertas isi : 65 cm x 100 cm (plano). 4) Ukuran mesin : 32,5 cm x 48,8 cm (A3+).

5) Halaman isi : 64 halaman (bolak-balik), dicetak berwarna (fullcolor). 6) Halaman cover : 2, dicetak berwarna (fullcolor) laminasi doff.

7) Kertas isi : Art paper 150 gr. 8) Kertas cover : Art carton 260 gr. 9) Jumlah cetak : 500 Eksemplar. b. Perhitungan Biaya Cetak dan Pasca Cetak

1) Cetak Offset omnibus “Terlahir” (sudah termasuk plat)

a) Biaya Kertas Art Paper ukuran plano 150 gr = @ Rp. 1.073,00

Untuk pembuatan isi buku, kertas ukuran 14 cm x 20 cm art paper 150 gr menjadi 16 lembar isi buku atau 32 halaman. Ukuran 1 kertas Art Paper ukuran plano adalah 65 cm x 100 cm. Jumlah kertas plano yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 buku dengan 64 halaman adalah 2 lembar art paper ukuran plano. Dalam pencetakan 500 eksemplar buku membutuhkan 2 rim atau sama dengan 1.000 lembar Art Paper ukuran plano. Untuk cover buku membutuhkan 500 lembar Art Carton 260 gr ukuran A3+ @ Rp. 500,00.

(8)

Banyaknya Nama Barang Harga Satuan Jumlah 1 rim A3+ Kertas

AC 260 gr Rp. 500,00 Rp. 250.000,00 2 rim plano 65 cm x 100 cm Kertas AP 150 gr Rp. 1.073,00 Rp. 1.073.000,00 Total Rp. 1.323.000,00

Tabel 1 : Biaya Kertas. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

b) Cetak cover Art Carton 260 gr (A3+) satu muka + laminasi doff = @ Rp. 350,00 + @ Rp.0,25/cm

= Rp. 350,00 + (Rp. 0,25 x 32,5 cm x 48,8 cm)

= Rp. 350,00 + Rp. 396,5 *dibulatkan menjadi Rp. 400,00 = Rp. 750,00

Cetak cover buku “Terlahir”. Rp. 750,00 x 500 = Rp. 375.000,00

c) Cetak dua muka Art Paper 150gr @ Rp. 250,00 Cetak isi buku “Terlahir”.

8 (A3+) x 1.000 x Rp. 250,00 x 2 muka = Rp. 4.000.000,00 d) Finishing (Potong + Bending) dan Segel:

@ Rp. 250.000,00 minimal order 500pcs, finishing 500pcs. Buku “Terlahir”: Rp. 250.000,00 x 1 = Rp. 250.000,00 Segel plastik @ Rp. 5.000,00/100pcs x 5 = Rp. 25.000,00

(9)

2) Cetak Karya Pendukung

Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah Pembatas Buku (Bookmark) 500 eksemplar Rp. 0,00 Rp. 0,00 Spanduk Tegak (X-banner) 2 pcs Rp. 53.000,00 Rp. 106.000,00 Poster 100pcs Rp. 2.000,00 Rp. 200.000,00 Sticker 100pcs Rp. 2.000,00 Rp. 200.000,00 T-shirt 100pcs Rp. 45.000,00 Rp. 4.500.000,00 Tottebag 100pcs Rp. 15.000,00 Rp. 1.500.000,00 Total Rp. 6.506.000,00

Tabel 2 : Biaya Cetak Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

3) Total Seluruh Biaya Produksi

a) Produksi 500pcs buku “Terlahir”:

Jenis Produksi Jumlah

Biaya Kertas Rp. 1.323.000,00

Biaya Cetak Isi Rp. 4.000.000,00

Biaya Cetak Sampul Rp. 375.000,00 Biaya Finishing Rp. 275.000,00

Total Rp. 5.973.000,00

Tabel 3 : Biaya Produksi 500pcs Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(10)

c) Total Biaya Produksi

Jenis Produksi Jumlah

Biaya 500 pcs Buku Rp. 5.973.000,00 Biaya Produksi Karya Pendukung Rp. 6.506.000,00

Total Rp 12.479.000,00

Tabel 4 : Total Biaya Produksi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

d) Fee desainer 30% total biaya produksi = Rp. 3.743.700,00 e) Harga Jual Buku “Terlahir”:

Harga satuan buku diperoleh dari semua dijumlahkan kemudian dibagi jumlah minimal cetak

Jenis Produksi Jumlah

Biaya Produksi Keseluruhan Rp 12.479.000,00 Biaya Desainer Rp. 3.743.700,00

Ppn Rp. 597.300,00

Total Rp. 16.820.000,00

Tabel 5 : Total Harga Keseluruhan Produksi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016 Harga asli perbuku:

Rp. 16.820.000,00 : 500 = Rp 33.640,00

Dibulatkan menjadi Rp. 34.000,00. Buku “Terlahir” ini dijual dengan harga Rp. 55.000,00. *Hitungan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung mata uang rupiah.

(11)

Maka keuntungan yang diperoleh adalah: Rp. 55.000,00 - Rp. 34.000,00 = Rp. 21.000,00. Keuntungan jika memproduksi 500pcs buku adalah: Rp. 21.000,00 x 500 = Rp. 10.500.000,00.

c. Hak Cipta Penerbit 1) Secara Royalti

Besaran royalti buku secara umum sama yaitu 10% dari harga jual buku. Buku omnibus sastra kontemprer “Terlahir” dijual dengan harga satuan Rp. 55.000,00. Penulis akan mendapatkan 10% dari Rp. 55.000,00 adalah Rp. 5.500,00. Maka jika Rp. 5.500,00 x 500 eksemplar, penulis akan mendapatkan Rp. 2.750.000,00 sekali buku tersebut terbit. Uang royalti ini dibayarkan 20-25% pada saat buku terbit, dan sisanya setelah semua buku laku. Penulis akan terus menerus mendapatkan royalti, sepanjang bukunya laku dan dicetak ulang.

2) Secara lepas

Penulis menjual keseluruhan isi buku kepada penerbit. Seluruh hak atas naskah (baik hak cipta maupun hak terbit) dipegang sepenuhnya oleh penerbit. Penulis tidak punya hak apapun atas naskahnya. Dan besaran harga naskah keseluruhan tersebut diambil dari 10% dari harga produksi buku yaitu Rp. 55.000.000,00. 10% dari Rp. 55.000.000,00. Adalah Rp. 5.500.000,00.

(12)

5. Proses Pra Produksi dan Pasca Produksi

Perancangan buku omnibus ini, penulis melakukan proses pra produksi dari mengajak pengarang, hingga penentuan ide. Adapun penjelasan langkah proses perancangan buku omnibus “Terlahir” dari proses pra produksi hingga pasca produksi, sebagai berikut:

mengerti dan memahami keseluruhan isi dari karya sastra pengarang agar pesan yang diilustrasikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan

(13)

Terdapat 26 karya sastra dalam perancangan buku berjudul “Terlahir” ini, 26 karya tersebut adalah:

1.1 Prosa yang menceritakan tentang proses terbentuknya janin hingga terlahir. 1.2 Menceritakan hubungan timbal balik antara orang tua dan anak yang baru

lahir.

1.3 Pertanyaan-pertanyaan tentang asal-usul bagaimana hubungan manusia dengan pencipta-Nya, sebelum terlahir dan setelah menjadi manusia di bumi yang mencari jalan kembali pulan ke sisi-Nya.

1.4 Menceritakan tentang bunga yang akan mekar.

1.5 Menceritakan tentang ungkapan kasih sayang seorang orang tua kepada anaknya dan atau Tuhan kepada hamba-Nya.

2.1 Menceritakan tentang anak kecil yang hidup sendirian tanpa teman, namun ia tetap tertawa bahagia bersama imajinasinya.

2.2 Menceritakan tentang anak kecil yang bahagia bermain di rintiknya hujan, mengungkapkan rasa syukur hujan turun membasahi bumi.

2.3 Merenungkan karakteristik kehidupan berdasarkan cara pandang anak kecil. 2.4 Menceritakan suasana mendung langit bergemuruh, dimana anak kecil

tanpa rasa takut sedang menunggu akan datangnya hujan.

2.5 Menceritakan tentang seorang anak kecil yang beranjak remaja bertemu dengan kawan barunya.

3.1 Menceritakan tentang cinta yang tak kunjung ada kepastian. 3.2 Menceritakan tentang perasaan rindu kepada seseorang.

(14)

3.3 Menceritakan tentang masa SMP dan SMA.

3.4 Menceritakan tentang pengungkapan perasaan cinta sepasang kekasih. 3.5 Menceritakan tentang pilihan bagaimana seorang remaja apakah akan

mewujudkan cita-citanya semasa kecil dulu atau tidak.

4.1 Menceritakan tentang seorang laki-laki dewasa yang bernostalgia tentang percintaannya semasa remaja.

4.2 Menceritakan tentang gejolak orang dewasa tentang rasa sakit yang di alami, konflik yang dihadapi, dan presepsi.

4.3 Menceritakan tentang sesuatu hal bisa terjadi karena adanya suatu sebab. Hubungan akibat-sebab.

4.4 Menceritakan tentang kehidupan kaum bawah (orang miskin), yang harus bekerja keras dibawah teriknya matahari dan tidak luput dari celaan kaum atas. Puisi ini termasuk dalam puisi sindiran untuk kaum menengah atas (orang kaya).

4.5 Menceritakan tentang hubungan kedekatan antara utusan-Nya, manusia, dan Tuhan. Yang tidak seperti kisah dewa-dewa bangsa romawi yang hanya sebagai simbol. Diambil dari cerita perjamuan terakhir “Kamis Putih” (paskah).

5.1 Menceritakan tentang kehidupan seorang yang sudah berusia senja, tinggal masa lalu yang hanya bisa dikenang. Menunggu ajal, menyusul pendahulunya.

(15)

5.2 Menceritakan tentang bagaimana dulunya seorang manusia aktif bergerak di masa kecil, sibuk bekerja di masa dewasa, dan sampai hanya bisa duduk diam di rumah menghabiskan masa tua nya.

5.3 Menceritakan tentang suasana subuh, sebelum matahari terbit. Manusia bangun disaat matahari belum menampakkan cahayanya untuk beraktifitas dan sembahyang. Dengan alasan kenapa manusia bangun pagi hanya untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

5.4 Menceritakan tentang kematian seorang manusia yang akan dimakamkan. Diceritakan dari segi berbagai agama.

5.5 Menceritakan tentang tumimbal lahir bagaimana satu individu hidup bisa kembali ke sisi Tuhan.

5.6 Menceritakan tentang kebebasan satu individu hidup dari siklus reinkarnasi. Perjalanan yang berakhir, kembali ke sisi Tuhan.

(16)

Gambar 10 : Sketsa Ilustrasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 11 : Digital Drawing. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(17)

Gambar 12 : Digital Coloring. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 13 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(18)

Gambar 14 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(19)

Gambar 15 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 16 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(20)

Gambar 17 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(21)

Gambar 18 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 19 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(22)

Gambar 20 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(23)

Gambar 21 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 22 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(24)

Gambar 23 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(25)

Gambar 24 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 25 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(26)

Gambar 26 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(27)

Gambar 27 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 28 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

(28)

Gambar 29 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

(29)

Gambar 30 : Ilustrasi Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

e. Desain Sampul Buku “Terlahir”

Sampul buku berperan penting dalam perancangan sebuah buku. Desain pada sampul buku harus benar-benar mencerminkan idiom klasik “gambar berbicara seribu kata” yang mana dapat menyiratkan atau mendiskripsikan cerita yang disuguhkan pada buku, semakin menarik desain sampul buku menentukan apakah calon pembaca tertarik untuk meliriknya, memegangnya kemudian melihat sinopsisnya, atau bahkan membelinya. Tentunya calon pembaca akan lebih memilih buku yang menarik perhatian.

(30)

Sampul buku (cover) dirancang khusus secara menarik menggunakan pewarnaan digital (digital painting). Melihat pengaruh yang ditimbulkan pada daya tarik sebuah sampul buku, penulis membuat ilustrasi imajinatif (fantasi). Dimana sebuah cangkang telur pecah, dan di dalam selaput telur terdapat seorang perempuan yang masih tertidur belum sempurna menetas, yang menandakan sebuah awal kehidupan baru satu individu hidup, dengan perempuan sebagai simbol untuk manusia dan telur simbol untuk hewan. Mengambil konsep makhluk hidup ciptaan Tuhan, gambar dibuat sesuai dengan ungkapan perasaan dan imajinasi penulis yang di luar realitas seperti dunia mimpi tapi tidak menyimpang dari makna yang terkandung di dalam buku “Terlahir”.

Gambar 31 : Sampul Buku (Cover). Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(31)

Berikut adalah warna yang dipakai untuk ilustrasi maupun background pada sampul buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir”:

Gambar 32 : Palet Warna Sampul Buku (Cover) . Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran buku adalah 14 cm x 20 cm.

2) Jenis font yang digunakan adalah Billy Argel Font dan Century Gothic. 3) Format sampul dengan posisi persegi dan berwarna

4) Ilustrasi makhluk hidup ciptaan Tuhan.

5) Teknik visualisasi menggunakan teknik digital drawing yang dikerjakan menggunakan perangkat lunak Paint Tool SAI, ArtRage Lite, Adobe Photoshop CS5 dan perangkat pendukung yaitu pen tablet.

6) Realisasi dicetak dengan warna

7) Bahan Sampul depan dan belakang menggunakan kertas art paper 260 gr dengan laminasi doff.

8) Jumlah halaman isi 64 halaman.

(32)

f. Tata Letak (Desain Layout)

Esensi dari sebuah buku adalah bagaimana isi dari pikiran sang pengarang dapat sampai ke pikiran dan hati para pembacanya. Selain dari isi atau konten dari buku itu sendiri yang menentukannya ada beberapa aspek penunjang yang tidak kalah pentingnya dalam peranan ini salah satunya adalah tata letak (desain layout). Tata letak yang baik akan membuat menarik pembaca untuk membacanya dan tidak merasa bosan. Buku ini terdapat 64 halaman, 18 ilustrasi dan 26 karya sastra terdiri dari puisi dan prosa. Buku ini berukuran 14 cm x 20 cm.

Dalam bukunya, "Pengantar Desain Komunikasi Visual" (2009: 290-291), Adi Kusrianto menjelaskan bahwa gaya modern menggunakan susunan teks melebar, dimana hanya ada satu kolom pada satu halaman. Lebih jauh, Adi Kusrianto menjelaskan gaya prestigious adalah gaya tata letak (layout) dengan menggunakan bidang kosong yang cukup luas untuk menciptakan keluwesan (gracefull) dan fokus. Menggunakan Drop Cap yang memberi kesan awal anggun pada halaman.

(33)

Berdasarkan landasan tersebut penulis merancang konsep tata letak (layout) buku dalam beberapa desain sebagai berikut:

1) Desain tata letak (layout) untuk sub judul

Gambar 33 : Kerangka Tata Letak (Layout) Sub Judul. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

2) Desain tata letak (layout) untuk isi

Gambar 34 : Kerangka Tata Letak (Layout) Isi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

JUDUL

Gambar

I

1.1

Mereka bilang aku membelah Mereka ujar kepinganku memilah Mereka ciptakan beragam risalah Padahal aku cuma menunggu tanpa lelah

Dan aku hanya ingin keluar dari celah Selagi anomali belum mengeluarkan ulah

Kenyawaanku kini adalah keniscayaan Aku tak berhak memilih palungan

Sebongkah penjara, aku tak bisa melawan

Bersemayamlah aku, tawanan kehidupan

Sesungguhnya aku tidak pernah membelah-belah,

Apalagi memilah-milah, tak pula memilih inilah, itulah

Protein, lemak, karbon, nitrogen, elektron, zarah, hadir bila ditelaah Berkumpul, sebuah suratan alam yang menentukan kita semua kalah

Kita adalah pergumulan semesta, dalam raga sabda jiwa diolah

Gambar

(34)

g. Font

Di dalam buku “Terlahir” ini menggunakan dua elemen tipografi yaitu, font tipe SAKURAalp dan Bookman Old Style. Untuk judul per bab dan sub bab penulis menggunakan jenis font SAKURAalp dan untuk isi karya sastra penulis menggunakan jenis font Bookman Old Style.

Gambar 35 : Font Sub Judul, SAKURAalp. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Nama font SAKURAalp.

2) Jenis font San Serif—Decorative.

3) Font ini digunakan untuk judul bab dan sub bab karena jelas ketika dibaca, dan tidak menghabiskan banyak tempat. Font ini memiliki kesan modern, kontemporer dan efisien.

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii

Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr

Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

(35)

Gambar 36 : Font Isi, Bookman Old Style. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Nama font Bookman Old Style. 2) Jenis font Roman.

3) Font ini digunakan untuk isi buku karena selain jelas ketika dibaca, font ini juga memiliki kesan elegan dan efisien. Membuat pembaca merasa nyaman dan tidak bosan untuk membacanya.

(36)

B. Khalayak Sasaran (Target Audience)

Target Audience adalah sasaran yang nantinya berpengaruh atau mengambil keputusan dalam pembelian atau penggunaan produk.

Dalam hal ini, yang menjadi target audience pada buku omnibus sastra kontemporer “Terlahir” dapat dilihat dari:

1. Geografis

Masyarakat yang berada di wilayah Surakarta dan sekitarnnya. Sragen, Klaten, Sukoharjo, dan Yogyakarta.

2. Demografis

a. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

b. Umur : Dari umur 21 tahun sampai dengan umur 35 tahun

c. Agama : Semua Agama

d. Kelas Sosial : Semua lapisan masyarakat

e. Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, dan lain sebagainya.

3. Psikografis

Kalangan penikmat sastra dan visual yang menyukai ragam karya sastra serta penggemar ilustrasi atau buku cerita seperti komik.

(37)

C. Visualisasi Perancangan

1. Karya Utama

Gambar 37 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 38 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(38)

Gambar 39 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 40 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(39)

Gambar 41 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 42 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(40)

Gambar 43 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 44 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(41)

Gambar 45 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 46 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(42)

Gambar 47 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 48 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(43)

Gambar 49 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 50 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(44)

Gambar 51 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 52: Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(45)

Gambar 53 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 54 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(46)

Gambar 55 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 56 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(47)

Gambar 57 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 58 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(48)

Gambar 59 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 60 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(49)

Gambar 61 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 62 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(50)

Gambar 63 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 64 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(51)

Gambar 65 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 66 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(52)

Gambar 67 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

Gambar 68 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(53)

Gambar 69 : Tata Letak (Layout) Buku. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

(54)

2. Karya Pendukung

Agar buku omnibus “Terlahir” dapat tersalurkan ketarget dengan tepat maka penulis menggunakan karya pendukung yang efektif dan efisien sebagai berikut:

a. Poster

Gambar 70 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : A3

2) Bahan : Art Paper 150 gr.

3) Ilustrasi : Perempuan menetas (terlahir) dari dalam cangkang. 4) Tipografi : Billy Argel font dan Century Gothic.

5) Software : Adobe Photoshop CS5 dan Adobe Illustrator CS5. 6) Teknik : Cetak offset, digital printing.

(55)

b. Pembatas Buku (Bookmark)

Gambar 71 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : 4 cm x 14 cm.

2) Bahan : Art Carton 260 gr, laminasi doff.

3) Ilustrasi : Perempuan dalam selaput telur dengan tipografi. 4) Tipografi : Billy Argel font.

5) Software : Adobe Photoshop CS5 dan Adobe Illustrator CS5. 6) Teknik : Cetak offset, digital printing.

(56)

c. X-banner

Gambar 72 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : 160 cm x 60 cm 2) Bahan : MMT

3) Ilustrasi : Pewajahan buku omnibus “Terlahir”. 4) Tipografi : Billy Argel font dan Century Gothic.

5) Software : Adobe Photoshop CS5 dan Adobe Illustrator CS5. 6) Teknik : Cetak offset, digital printing.

(57)

d. Sticker

Gambar 73 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : 5 cm x 5 cm. 2) Bahan : Kertas Vinyl doff.

3) Ilustrasi : Perempuan menetas (terlahir) dari dalam cangkang. 4) Tipografi : Billy Argel font dan Century Gothic.

5) Software : Adobe Photoshop CS5 dan Adobe Illustrator CS5. 6) Teknik : Cetak offset, digital printing.

(58)

e. T-shirt

Gambar 74 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : M (Putih & Hitam) dan L (Hitam). 2) Bahan : Kain Cotton Combat.

3) Ilustrasi : Tipografi “Terlahir”.

4) Tipografi : Billy Argel font dan Century Gothic. 5) Software : Adobe Illustrator CS5.

6) Teknik : DTG & Polifinex.

(59)

f. Tottebag

Gambar 75 : Karya Pendukung. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016.

1) Ukuran : 21 cm x 29,7 cm. 2) Bahan : Kain Blacu.

3) Ilustrasi : Tipografi “Terlahir”.

4) Tipografi : Billy Argel font dan Century Gothic. 5) Software : Adobe Illustrator CS5.

6) Teknik : Sublime.

Gambar

Gambar 6 : Panel hal Menikmati Akhir Pekan, Melihat Api Bekerja  Sumber : google.com, 2016.
Gambar 10 : Sketsa Ilustrasi.
Gambar 12 : Digital Coloring.
Gambar 30 : Ilustrasi Isi.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Penelitian Arkeologi Barumun Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Tahun 1995, Jakarta: Puslit Arkenas, tidak diterbitkan... “Kompleks Percandian Padang

Teknologi yang digunakan dalam rancangan sistem manajemen pengetahuan merupakan teknologi groupware yang arsitekturnya dapat dilihat pada gambar 4.4.. Selain teknologi

Tindakan korektif dimaksudkan sebagai langkah awal yang diambil untuk mengatasi kondisi abnormal. Gejala abnormal pada periferal dapat diketahui dari pesan kesalahan

Selanjutnya, secara sistem stratifikasi sosial penelitian tentang “Etos Kerja Pedagang Peralatan Rumah Tangga dalam meningkatkan Strata Sosial di Desa Mancilan Kecamatan

Kebijakan pembangunan bidang kesehatan di Kota Medan difokuskan pada peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat, pencegahan penyakit serta kualitas pelayanan kesehatan

Limbah cair karet dengan kandungan nitrogen lebih dari 4.000 ppm dan unsur lainnya merupakan modal dasar yang dapat dijadikan sebagai media kultur dan budidaya mikroalga (Dedi et

Media limbah cair karet mengandung unsur N, P dan C yang dapat mempengaruhi kandungan lipid pada sel mikroalga (Tabel 1). Nitrogen

Umumnya fase gerak yang sering digunakan dalam kromatografi lapis tipis adalah berupa campuran dari pelarut organik dengan tujuan untuk memperoleh pemisahan yang lebih