• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT ATAS PROGRAM TAHUN 2017 KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) / NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) Jakarta, 23 Mei 2017 RAKORNAS PROGRAM NSUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIT ATAS PROGRAM TAHUN 2017 KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) / NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) Jakarta, 23 Mei 2017 RAKORNAS PROGRAM NSUP"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) /

NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)

AUDIT ATAS PROGRAM

TAHUN 2017

RAKORNAS PROGRAM NSUP

Jakarta, 23 Mei 2017

(2)

A. GAMBARAN UMUM

1.

Dasar audit:

– Loan Agreement

yang ditandatangani oleh pihak lenders (donor) dan Pemerintah Indonesia

– Project Apprisal Document (PAD)

– Permintaan pihak lenders (donor) yang menunjuk BPKP sebagai “auditor acceptable

to the lenders” atau “independent and qualified auditor”

2.

Audit atas Program KOTAKU dilaksanakan pada:

– Satker PKPBM (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) – Satker PKP Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Dinas PU

3.

Sumber dana program:

– Pinjaman IBRD No. 8213-ID (Closing date 30 September 2017)

– Pinjaman Istisna’a IND-169 (IDB), IND-170 (IDB), IND-171 (ISFD) (Closing date 31 Desember 2017)

– Pinjaman IDB 174, 175, 176-IND dan IBRD-8636-ID; LN-004-ID (WB/AIIB)→Loan Baru

4.

Pelaporan audit per nomor loan/grant yang terdiri dari:

– Laporan Auditor Independen (LAI).

– Management Letter (ML).

(3)

TAHAPAN AUDIT

TAHAPAN

OUTPUT

Perencanaan

Pelaksanaan

Pelaporan

Program Audit

Kertas Kerja

Audit

Laporan Hasil

Audit

(4)

Permintaan Audit Permintaan Audit

World Bank BPKP Pusat EA

KEMEN PUPR Surat Tugas BPKP Perwakilan Surat Tugas PKPT Dokumen Proses Audit Konsolidasi Temuan LAI dan ML LAI dan ML Tanggapan Exit/ BAKTL LAID Notisi Audit Notisi Audit Tanggapan LAI dan ML SIM HP Tindak Lanjut

(5)

Surat Tugas DINAS PU PROVINSI Dokumen Proses Audit BPKP Pusat BPKP Perwakilan Surat Tugas PKPT PKPT Notisi Audit Notisi Audit Tanggapan Tanggapan LAID LAID LAID Exit/BKTL Exit/BKTL SIM-HP

SIM-HP Tindak Lanjut

(6)

Surat Tugas DINAS PU KABUPATEN Dokumen Proses Audit Notisi Audit BPKP Pusat BPKP Perwakilan PKPT PKPT Surat Tugas Notisi Audit Tanggapan Tanggapan

LAID LAID LAID

BAKTL BAKTL

Pembahasan

SIM-HP

SIM-HP TL

(7)
(8)

B. TUJUAN DAN SASARAN AUDIT

1. TUJUAN

a.Memberikan opini (pernyataan pendapat) atas kewajaran

penyajian laporan keuangan,

b.Memberikan

penilaian

atas

pelaksanaan

sistem

pengendalian intern dalam rangka pencapaian tujuan

proyek,

c.Melakukan penilaian atas keandalan informasi manajemen

keuangan yang disajikan dalam Laporan Keuangan,

d.Melakukan penilaian atas pencapaian tujuan proyek

berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan,

e.Melakukan penilaian atas ketaatan proyek terhadap

ketentuan dalam Loan Agreement dan Pedoman Program

KOTAKU.

(9)

1. Satker Pusat

Kontrak Konsultan,

• National Management Consultant (NMC)

• Oversight Service Provider (OSP)

• Oversight Consultant (OC)

• Konsultan Monitoring Evaluasi (KME)

• Konsultan Individual

• Contact Services Lainnya

2. Satker Provinsi/Kabupaten/Kota

 Pembayaran Gaji Fasilitator/Korkot, BOP, Pelatihan Dasar

Faskel

(POK masing masing Provinsi)

 Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM)

 BLM Skala Kota

3. Satker Kabupaten/Kota

 BDI Kolaborasi Kota/Kabupaten

 BDI kepada BDC (Business Development Centre) di

Kota/Kabupaten, Pelatihan Masyarakat,

(10)

C. RUANG LINGKUP AUDIT

Penilaian Kewajaran

Penyajian Laporan Keuangan

Penilaian atas Sistem

Pengendalian Intern

Penilaian Kepatuhan Terhadap

Ketentuan Program

Penilaian Kinerja Program

1.

2.

4.

3.

(11)

1. Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut:

 Penilaian atas kesesuaian penyajian format laporan

keuangan program dengan format yang telah ditetapkan

dan memberikan gambaran yang wajar dan benar (true

and fair view) atas operasi keuangan proyek/program.

 Penilaian atas kecukupan sistem akuntansi/pembukuan

program guna mendukung tersajinya laporan keuangan

program sesuai dengan prinsip akuntansi/pembukuan

yang diterapkan program secara konsisten.

 Penilaian

terhadap

ketepatan

perhitungan

dan

pengklasifikasian

pengeluaran

berdasarkan

kategori

pengeluaran.

(12)

 Pengujian atas keakurasian jumlah-jumlah/angka dalam laporan

keuangan dan didukung dengan schedule/daftar pendukung yang

diperlukan.

 Pengujian atas kecukupan dan relevansi bukti/dokumen pendukung

atas jumlah-jumlah pengeluaran dalam laporan keuangan program.

 Pengujian kesesuaian prosedur atas proses pengadaan

barang/jasa konsultan yang dilaksanakan program dengan

procurement guidelines/manual proyek yang ditetapkan. Penilaian

juga mencakup seleksi atas tenaga konsultan baik konsultan

perorangan (individual consultant) maupun perusahaan konsultan

(firm consultant) sesuai dengan prosedur seleksi jasa konsultan

yang diatur dalam loan/credit agreement; serta reviu dan penilaian

atas kapasitas implementing agency dalam melaksanakan

pengadaan untuk menentukan kecukupan sistem perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan dokumentasi atas proses pengadaan.

 Identifikasi terhadap indikasi terjadinya fraud yang memerlukan

(13)

2. Penilaian Sistem Pengendalian Intern

Lingkup penilaian SPI meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Penilaian terhadap rancangan (design) sistem pengendalian intern program

baik pada level entitas maupun aktivitas program baik entitas program di

proyek pusat maupun pada proyek (satker) pelaksana di daerah.

 Penilaian dilakukan dengan pendekatan COSO framework yang mencakup

komponen Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian,

Informasi dan Komunikasi, dan Monitoring.

 Penilaian pengendalian intern dilakukan baik terhadap pelaporan keuangan

(financial reporting) maupun proses kegiatan program (business process).

 Penilaian terhadap efektivitas internal control terhadap pelaporan keuangan

diarahkan pada persyaratan-persyaratan atau kondisi yang mempunyai

pengaruh material dan langsung terhadap laporan keuangan dan internal

control atas pelaporan keuangan.

 Penilaian pengendalian intern terhadap proses kegiatan program (business

process) diarahkan pada kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap pencapaian tujuan program atau memiliki risiko tinggi terhadap

terjadinya penyalahgunaan/penyimpangan material terhadap pelaksanaan

program.

(14)

3. Kepatuhan Terhadap Ketentuan Program

Penilaian kepatuhan atas program dilakukan terhadap kegitan-kegiatan tertentu

program yang dipertimbangkan cukup signifikan memiliki peran terhadap

keberhasilan program atau merupakan kegiatan yang memiliki risiko tinggi

terjadinya penyimpangan/ penyalahgunaan, meliputi:

 Kepatuhan pada ketentuan tertentu dalam loan agreement dan

keabsahan/eligibilitas pengeluaran.

 Kepatuhan dalam pelaksanaan prosedur pengadaan terutama yang

dilakukan oleh masyarakat (dalam hal program pemberdayaan masyarakat),

apakah telah mengikuti ketentuan yang digariskan dalam project guideline.

 Kepatuhan atas pelaksanaan mekanisme tahapan program (sesuai dalam

Pedum Kotaku).

 Kepatuhan dalam proses pencairan dan penyaluran dana program serta

pengelolaan dana.

(15)

4. Penilaian Kinerja Program

Penilaian atas Kinerja Program:

 Penilaian kinerja Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dilakukan atas

indikator-indikator kinerja project/program yang telah disepakati oleh Satker Proyek

Pusat dan Pihak Pemberi Pinjaman. Penilaian kinerja KOTAKU mencakup

penilaian atas capaian indikator-indikator.

 Penilaian kinerja program ini ditingkat kabupaten dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan audit dukungan dan dituangkan dalam Laporan Hasil

Audit Dukungan. Sedangkan ditingkat pusat, hasil penilaian kinerja

program dituangkan tersendiri terpisah dari Laporan Hasil Audit atas

Laporan Keuangan Konsolidasi Proyek, yaitu dalam Laporan Hasil

(16)

D. LINGKUP AUDIT BERDASARKAN PENDANAAN

IDB PNPM URBAN - Integrated Community Driven

Development Project (ICDD-IDB) Phase III (KOTAKU)

• Lokasi (14 Provinsi) : Seluruh Sumatera, Aceh, Jabar, Banten,

DKI, Kalbar.

• Sumber Dana : Istisna’a IDB IND-169, IDB Loan IND-170, and

ISFD Loan IND-171 (Closing date 31 Desember 2017)

• Pinjaman IDB 174, 175, 176-IND → Loan Baru

(17)

Loan Agreement PNPM Urban IV

(KOTAKU)

• Lokasi (20 Provinsi) : Seluruh Sulawesi, Kalimantan

(kecuali Kalbar), Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT,

Maluku, Malut, Papua, Pabar

• Sumber Dana :

8213-ID (Closing date 30 September 2017)

• IBRD-8636-ID; LN-004-ID (WB/AIIB)→Loan Baru

2

(18)

KEGIATAN AUDIT ATAS PENDANAAN

1. Menguji

proses

rekruitmen,

mutasi/rotasi,

penghentian

kontrak

Fasilitator/Korkot/Askot.

2. Menguji proses evaluasi kinerja Fasilitator/Korkot sesuai mekanisme yang

telah dibuat.

3. Pembayaran gaji Fasilitator/Korkot (kebenaran perhitungan, kelengkapan

administrasi, ketepatan waktu pembayaran).

4. Pertanggungjawaban dana Kolaborasi, BDC dan PKM.

5. Kegiatan BDI Kolaborasi.

Proses tahapan kegiatan BDI.

Proposal kegiatan, Pencairan dana, Penyaluran dana, Pemanfaatan dana.

Pemeliharaan atas prasarana yang dibangun.

Proses pengadaan di masyarakat.

Pertanggungjawaban dana (sesuai dengan SE Dirjen Cipta Karya

Kementerian PUPR tgl 1 Agustus 2016 No. 63/SE/DC/2016 ).

(19)

1.

Loan Agreement

2.

DIPA

3.

POK

4.

Stuktur Organisasi

5.

SOP / Petunjuk Teknis / Petunjuk Pelaksanaan / Pedoman

Pelaksanaan Lainnya

6.

SP2D beserta bukti pertanggungjawaban (Invoice)

7.

Laporan Keuangan

8.

Daftar Kontrak Pekerjaan

9.

Laporan Kegiatan

10. Kebutuhan data lain yang diperlukan

(20)

E. KEBIJAKAN AUDIT

1.

• PMK Nomor 168/PMK.05/2015 tanggal 3 September 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian – Lembaga (selama masih berlaku)

2.

• Permen PUPR No.24/PRT/M/2016 tanggal 30 Juni 2016, tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya

3.

• Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR No. 63/SE/DC/2016 tanggal 1 Agustus 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman

4.

• Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR No.40/SE/DC/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Pedoman Umum Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

5.

• Surat Direktur PKP No. KU.01-09-CK/653 tanggal 25 Agustus 2016 tentang Pentunjuk Pencairan dan Pemanfaatan Dana Peningkatan Kapasitas Masyarakat Tahun Anggaran 2016

6. • Juknis lainnya yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan

(21)

F. RMP DAN RPL

1.

RMP (Rencana Mulai

Pemeriksaan)

• RMP dilaksanakan pada Bulan Maret 2018 untuk Satker

PKPBM Pusat dan Bulan Maret/April 2018 untuk Satker

PKP Provinsi dan Kabupaten/Kota

2.

RPL (Rencana Penerbitan

Laporan)

• Penerbitan laporan audit disesuaikan waktu dengan HP

dan RSP (Rencana Selesai Pemeriksaan) dengan

merujuk pada mulainya audit pada bulan Maret/April

(RMP)

(22)

G. PENDANAAN AUDIT

Seluruh dana audit dibiayai

oleh BPKP

(23)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM,

AUDIT SEBELUMNYA

1.

Kelebihan Pembayaran, Ketekoran Kas, Kemahalan Harga dan

Pengeluaran Yang Belum Didukung dengan Bukti Pertanggungjawaban

Akibatnya:

– Kerugian bagi masyarakat dan LKM serta dapat menimbulkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pengelola program.

– Masyarakat tidak dapat memanfaatkan dana dalam bentuk bantuan sosial, dana bergulir, dan pembangunan infrastruktur.

(24)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

2.

Volume Pekerjaan Tidak Sesuai dengan RAB

Akibatnya:

– Pemborosan biaya pada kegiatan pembangunan infrastruktur/prasarana tersebut. – Kelebihan alokasi dana yang dapat digunakan untuk kepentingan lain.

– Prasarana yang dibangun tidak sesuai dengan volume fisik yang seharusnya dan kurang memenuhi kualitas serta belum didukung dengan pertanggungjawaban kegiatan yang memadai.

– Dana bantuan tidak dapat dinikmati masyarakat secara optimal.

(25)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

3.

Prasarana yang Dibangun Tidak Memenuhi Spesifikasi Teknik dan

Mengalami Kerusakan serta Tidak Dipelihara dengan Baik

Akibatnya:

– Hasil kegiatan tidak berfungsi secara optimal sesuai dengan yang diharapkan.

– Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk memperbaiki kualitas sarana prasarana (sarpras) di daerah tersebut tidak tercapai.

– Prasarana yang dibangun tidak segera dapat dimanfaatkan.

– Fungsi sarana dan prasarana tidak optimal dan dapat memperpendek umur sarpras tersebut.

(26)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

4.

Prasarana dan Hasil Kegiatan Belum Dimanfaatkan, Kurang Bermanfaat,

Tidak Dapat Dimanfaatkan, dan Tidak Dimanfaatkan sesuai Tujuan

Akibatnya:

– Tujuan PNPM Mandiri Perkotaan untuk memberdayakan masyarakat agar tidak

hanya sekedar menjadi pemanfaat pasif melainkan sekaligus sebagai

pelaksana kegiatan terkait dengan penanggulangan kemiskinan tidak

sepenuhnya tercapai.

– Investasi yang ditanamkan oleh LKM pada kegiatan sosial produktif menjadi

belum menghasilkan keuntungan sehingga rencana pemberian bantuan

kepada warga miskin menjadi tertunda pelaksanaannya.

(27)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

5.

Kelemahan dalam Pelaksanaan Dana BLM

(28)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

5.

Kelemahan dalam Pelaksanaan Dana BLM

Akibatnya:

– Pencapaian tujuan program secara umum tidak tercapai secara optimal;

– Pencapaian sasaran dan manfaat pemberian pinjaman bergulir belum tercapai sepenuhnya;

– Berpotensi menimbulkan konflik diantara kelompok masyarakat.

– Kegiatan BLM tidak dapat dilaksanakan sebelum adanya dana pendamping (komitmen partisipasi) Pemerintah Kota/Kabupaten.

(29)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

6.

Perubahan Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Ketentuan (Proposal dan RAB)

Akibatnya:

– Dana BLM tidak sepenuhnya mencapai sasaran dan merugikan penerima manfaat serta tujuan dari pemberdayaan masyarakat belum tercapai secara optimal.

– Hasil pekerjaan belum sesuai rencana dan belum sesuai dengan dana yang disediakan sehingga manfaatnya belum optimal.

– Kegiatan yang dilaksanakan tidak tepat sasaran sehingga tujuan PNPM dalam penanggulangan kemiskinan tidak tercapai.

– Menimbulkan kesalahpahaman dan mengurangi kepercayaan warga yang menjadi sasaran serta memberikan peluang bagi pengurus KSM untuk memberikan bantuan perbaikan pada warga yang tidak berhak.

(30)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

7.

Perencanaan Kegiatan Belum Dilaksanakan Dengan Baik

Akibatnya:

– Tujuan PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan memonitoring kegiatannya tidak tercapai secara optimal.

– Hasil pekerjaan belum sesuai dengan rencana dan belum sesuai dengan dana yang disediakan sehingga manfaatnya belum optimal.

– RAB tidak dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan hasil kegiatan sulit diukur /dibandingkan karena tidak akuratnya perencanaan.

– Masyarakat kurang memperoleh pembelajaran yang maksimal dari konsultan sebagai pendamping masyarakat dalam PNPM Perkotaan.

(31)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

8. Pelaksanaan Program Tidak Sesuai Ketentuan

 Pelaksanaan kegiatan belum memenuhi prinsip dasar pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

 Pengelola program belum sepenuhnya melaksanakan perannya

 Kurang efektifnya pendampingan fasilitator/Askot/Korkot, KSM tidak menaati prosedur sesuai pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan

 Kurang selektifnya KSM dalam merencanakan program sesuai ketentuan  Pelaksanaan kegiatan sudah menyimpang dari PJM Pronangkis

 Lemahnya pengawasan dari UPL dalam melaksanakan tugasnya

.

Akibatnya:

– Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan prinsip pelaksanaan program yaitu partisipatif, transparansi dan akuntabel.

– Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan dalam PJM Pronangkis.

(32)

H. KELEMAHAN PELAKSANAAN PROGRAM

9. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan yang Dilaksanakan oleh BKM/KSM

Akibatnya:

Sarana dan prasarana yang akan/sedang dibangun tersebut belum dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat desa/kelurahan setempat

(33)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Yohanes 1:12 mengajarkan bahwa ‘semua orang yang menerima- Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.’ Tatkala mempercayai

Joko Seger und Roro Anteng noch nicht auch- hatten- ausgeführt [das] Versprechen, das einmal ausgesprochen wurde. Hidup

1. Adapun prosedur daftar ulang bisa dilihat di Buku Panduan. Bagi calon santriwati yang dinyatakan diterima dan tidak melakukan daftar ulang pada waktu yang ditentukan

Pada bagian pembahasan akan disajikan tentang uraian hasil penelitian perbandingan pelaksanaan PPL tahun 2013 dengan PPP tahun 2014 mahasiswa FIK UNESA. Sesuai dengan rumusan

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) TINGKAT DESA/KELURAHAN.. PROGRAM KOTA TANPA

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat semua tipe rear body di setiap stasiun kerja diperoleh dengan waktu proses pengerjaan masing-masing tipe rear body

Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Koordinator Ruangan Perawatan anak sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental yaitu ujicoba proses netralisasi skala laboratorium dengan melakukan variasi konsentrasi kelarutan kapur dan