EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH DALAM
ERA OTONOMI DAERAH PADA MASYARAKAT SUKU
SAKAI DI KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU
TESIS
Oleh
SYARIFAH M
087011118/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH DALAM ERA
OTONOMI DAERAH PADA MASYARAKAT SUKU SAKAI DI
KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Dalam Program Studi Magister Kenotariatan
Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Oleh
SYARIFAH M
087011118/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH DALAM ERA OTONOMI DAERAH PADA MASYARAKAT SUKU SAKAI DI KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU
Nama Mahasiswa : Syarifah M Nomor Pokok : 087011118 Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Prof.Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN Ketua
Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Notaris Syahril Sofyan, SH. MKn Anggota Anggota
Ketua Program Studi, Dekan,
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS, CN Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Tanggal Lulus : 30 Agustus 2010
Telah diuji pada :
Tanggal 30 Agustus 2010
____________________________________________________________________
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Prof. Dr. Runtung, SH, MHum
2. Notaris. Syahril Sofyan, SH, MKn 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, Mhum 4. Notaris. Chairani Bustami, SH, SPn, MKn
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Syarifah M Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru / 19-Mei-1985
Alamat : Jl. Dr. Mansyur Gg. Berkat No.6 Medan
PENDIDIKAN :
1991-1997 : SDN 033 KAMPUNG MELAYU SUKAJADI, PEKANBARU 1997-2000 : MTs DARUL HIKMAH, PEKANBARU
2000-2003 : MAN 2 MODEL, PEKANBARU
2003-2008 : FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM RIAU, PEKANBARU
2008-2010 : PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN
A B S T R A K
Masyarakat Suku Sakai di Kabupaten Bengkalis merupakan masyarakat hukum adat yang masih memiliki wilayah tanah ulayat. Akan tetapi dalam kenyataannya luas wilayah tanah ulayat tersebut mengalami penurunan karena penguasaan dan pengambilalihan oleh pihak lain. Pengambilalihan tersebut menimbulkan masalah ekonomi bagi masyarakat Sakai karena tidak dapat lagi memanfaatkan tanah dan hutan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Keadaan ini bertentangan dengan Pasal 3 UUPA yang menyatakan bahwa Negara secara tegas mengakui keberadaan hak ulayat dan hak-hak serupa itu dari masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada. Undang-Undang tersebut didukung oleh Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat. Disamping itu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah juga memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pemerintah daerah untuk mengurus kepentingan masyarakat hukum adatnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami eksistensi hak ulayat atas tanah serta untuk mengetahui bagaimana penyerahan hak ulayat atas tanah pada masyarakat Suku Sakai.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pengumpulan data dan informasi diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan menggunakan teknik penelitian studi kepustakaan dan wawancara. Kemudian data dianalisa dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi hak ulayat atas tanah dalam era otonomi daerah pada masyarakat Suku Sakai cenderung melemah, oleh karena itu pemerintah daerah mempunyai peran yang besar dalam penetapan eksistensi masyarakat hukum adat serta tanah ulayatnya, dengan mewujudkannya dalam sebuah Peraturan Daerah, hal ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Begitu pun dalam pelepasan dan penyerahan tanah ulayat kepada pihak luar diperbolehkan akan tetapi harus dengan izin kepala suku, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 5 Tahun1999, bahwa pelepasan atau penyerahan tanah ulayat masyarakat hukum adat harus sesuai dengan ketentuan dan tata cara hukum adat yang berlaku.
Kata Kunci : Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Suku Sakai
A B S T R A C T
Society Tribe of Sakai in Sub-Province of Bengkalis represent customary law
society which still have customary right for land of ground region. However in wide of in reality of the customary right for land ground region experience of degradation because and domination of taking over by the other party. The act of take over generate the problem of economics to society of Sakai because cannot again exploit their forest and land ground to fulfill requirement of everyday life. This situation oppose against Section of 3 UUPA expressing that State expressly confess existence of customary right for land rights and is similar rights from customary law society, as long as according to in reality there is still. The code supported by Regulation of Minister of Agraria / lead BPN Number 5 Year 1999 About Guidance Of Solution Of Problem Rights Customary Right For Land Society Customary Law. Beside that CodeNumber 32 Year 2004 About Local Government also give full outhority to a local government to manage importance of its customary law society. Therefore this research aim to know and comprehend customary right for land rights existance of land ground and also to know how delivery of customary right for land rights of land ground at Tribe society of Sakai.
This research have the character of analytical descriptive by using approach of normatic juridict. Data collecting and information obtained from research of bibliography and research of field, by using technique research of bibliography study and interview. And then data analysed with method qualitative.
The Result of research showing that the customary right for land rights
existence of land ground in autonomous era of area at Tribe society of Sakai tend toweaken, therefore local government have big role in stipulating of customary law society existence and also its customary right for land ground, by realizing hit in a By Law, this matter in harmony with Code Number 32 Year 2004 About Local Government. So even also in release and delivery of customary right for land ground to outside party enabled however having to with permit lead tribe, this matter pursuant to in Regulation of Minister of Agraria / lead BPN Number 5 Tahun1999, that release or delivery of customary law society customary right for land land;ground have to pursuant to and customary law procedures going into effect.
Key note : Community land, society tribe of Sakai
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH DALAM ERA
OTONOMI DAERAH PADA MASYARAKAT SUKU SAKAI DI KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU”. Penulisan tesis ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin SH, MS, CN, Bapak Dr.
Runtung, SH, Mhum, Bapak Notaris Syahril Sofyan SH, MKn selaku
Komisi Pembimbing yang dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Dan juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sehingga tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. M. Yamin, S.H., M.S., CN., selaku Ketua Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn.) dan Ibu Dr. Keizerina Devi A., S.H., CN., M.Hum. beserta seluruh staf atas bantuan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan, sehingga dapat diselesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang penulis sayangi :
1. Ayahanda Said Husin dan Ibunda Yulizar yang telah memberikan doa dan perhatian yang cukup besar selama ini, juga buat Saudara-saudaraku tercinta Said Muhammad Kamal, Syarifah Nurlia, Syarifah Fadlun, Syarifah Yansri Fiani sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Yang tercinta Ardian S Kurnia terima kasih buat kesabaran, perhatian, dukungan, bantuan dan motivasinya sehingga kita bisa sama-sama menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Magister Kenotariatan (MKn).
3. Terima Kasih yang mendalam kepada Sahabat-sahabat terbaikku kak Eka, Icha, Echi, Junita, Adis, Fitri, kak Tina, Kak Meri, Kak Yuna, Kak Reni, Ali, Yola, Azmi, kita akan gapai bintang tertinggi kita.
4. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Medan, Agustus 2010 Penulis, Syarifah M
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……….. i
ABSTRACT ……… ii
KATA PENGANTAR ……… iii
DAFTAR ISI ……….. vii
BAB I : PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Penelitian ……….... 1
B. Permasalahan ……… 14
C. Tujuan Penelitian ……… 14
D. Manfaat Penelitian ……….. 14
E. Keaslian Penelitian ……….. 15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ………..……… 16
G. Metode Penelitian ……… 28
BAB II : EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH DALAM ERA OTONOMI DAERAH PADA MASYARAKAT SUKU SAKAI DI KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU... 33
A. Pengakuan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat……… 33
1. Dasar Pengaturan Hak Ulayat……… 33
2. Kriteria dan Penentuan Adanya Hak Ulayat………...………... 41
13
B. Otonomi Daerah Dan Hak-Hak Penguasaan Atas Tanah…………. 52
C. Masyarakat Suku Sakai Kabupaten Bengkalis………. 63
1. Deskripsi Masyarakat Suku Sakai………. 63
2. Pola Kehidupan Masyarakat Suku Sakai……… 71
3. Hak-Hak Atas Tanah Pada Masyarakat Suku Sakai………….. 79
D. Eksistensi Hak Ulayat Atas Tanah Pada Masyarakat Suku Sakai Di Kabupaten Bengkalis……….… 89
BAB III : PENYERAHAN HAK ULAYAT ATAS TANAH OLEH MASYARAKAT SUKU SAKAI KEPADA PIHAK LAIN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN MENTERI AGRARIA / KEPALA BADAN PERTANAHAN NOMOR 5 TAHUN 1999……….... 116
A. Perkembangan Hak Ulayat Sebelum dan Sesudah lahirnya Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 5 Tahun1999..……….. 116
B. Permasalahan-permasalahan Hukum Pada Waktu Penyerahan Hak Ulayat Atas Tanah Oleh Masyarakat Sakai Kepada Pihak Ketiga……..……… 121
C. Solusi Penyerahan Hak Ulayat Atas Tanah……….. 129
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN……… 135
A. Kesimpulan……… 135
B. Saran……….. 136
DAFTAR PUSTAKA ………...…….. xi