RI5T€KDIKTI
KEMENTERIAN
RISET
TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN
TINGGI
KOORDINASI
PERGURUAN
TINGGI
SWASTA
WILAYAII
VII
Jalan Dr.
Ir.
H. Soekamo,No.
177 Surabaya 601 17Telepon. (03 1 ) 59254 I 8, 5925 4 19, 5947 47 3, Faks.(O3 1 ) 59 47 47 9
Laman
: ht t p : //www. kopert i s 7. go.id,
Stnel : info@kope r tis 7. go. id
TENTANG
NETRALITAS
DOSEN PNS DPK KOPERTISWILAYAH
VII
Yth:
1
.
Rektor/I(etua/Direktur PerguruanTinggi
Swasta2.
Dosen PNSDpk
Di
Lingkungan Kopertis WilayahVII
Menindaklanjuti Surat Edaran Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
nomor :45lA.A2lSE/2018
tanggal
4
Januari
2018
tentang
Netmlitas
PNS
di
LingkunganKemenristekdikti
dari
SegalaAktivitas Politik,
serta memperhatikanterjadinya
beberapapermasalahan
terkait
dengan dualisme kepemimpinan Perguruan
Tinggi
dan/atau kepengurusan Badan/Lembaga/Yayasan Pengelola PerguruanTinggi
Swasta, bersamaini
perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :1.
Berkenaan dengan maraknyaaktifitas
politik
menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerahdan Pemilu
Legislatif
tahun 2018
dan2019,
Pemerintahperlu
mengingatkan kembali agar Dosen PNSDpk
selalu menjaga netralitasnya sesuai dengan Surat Edaran Kemenristekdikti nomor:
45/A.A21SE/2018 tanggal4
Januari 2018(terlampir).
Dalam upaya tersebut, Kopertis WilayahVII
mengimbau:a.
agar seluruh Dosen PNSDpk
tidak
turut
berpartisipasiaktif
dalam kegiatanpolitik
yang bersifat praktis;
b.
Dosen PNSDpk
yang hendakturut
berperanaktif
dalam kegiatanpolitik
tahun 2018dan
seterusnya
baik
sebagai
calon
Presiden/Wakil Presiden,
calon
KepalaDaerah./Wakil
Kepala Daerah, maupun
calon
anggota
legislatif, agar
segera melaporkandiri
kepadaKopertis Wilayah
VII
dan
melakukan
pengundurandiri
sebagai PNS.
Perlu
diketahui, bahwa pengundurandiri
sebagai PNS tersebut tidak dapatditarik
kembali;c.
Agar Pemimpin PerguruanTinggi
melakukan pemantauan terhadap setiap Dosen PNSDpk
di
lingkungan
masing-masingdan
menyampaikanlaporan kepada Kope*is
WilayahVII
dalam hal terdapat indikasi pelanggaran oleh Dosen PNSDpk
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakuterkait
dengan Surat Edaranini.
2.
Sesuai dengan ketentuan pasal 4huruf
d, Undang-undangNomor
5 Tahun 2014 tentangAparatur
Sipil
Negara, bahwa setiap PegawaiNegeri
wajib untuk
menjalankan tugassecara
profesional
dantidak
berpihak,
maka kami mengingatkan kembali bahwa:a.
DosenPNS
Dpk
adalah aparatur negarayang
memiliki
kewajiban untuk
bersikapnetral
dengantidak
memihak
dan tidak
melibatkan
diri
bilamana
terjadi konflik
Perguruan
Tinggi
dan/atau Yayasan Pengelola PerguruanTinggi;
SURAT
EDARAN
b. Dosen PNS
Dpk wajib
fokus
pada
tugas
sebagaiDosen,
yaitu
melaksanakan Tridharma PerguruanTinggi
secara bertanggungiawab dan profesional, serta dilamng menyalahgunakan kedudukannyaunhrk
kepentinganpribadi,
orang
lain,
dan/ataugolongan, termasuk misalnya
untuk
menggerakkan/memprovokasi/menganc.rmmahasisw4 atau mempengaruhi/mengajak sesama dosen
untuk
melakukan tindakan dengan maksud negatif atau tidak sesuai dengan tujuan kedinasan Dosen PNSDpk;
c.
Dosen PNSDpk wajib
patuh dan taat terhadap tugas dan kewajiban yang diberikan secara saholeh Pemimpin
PerguruanTinggi
dimana DosenPNS
Dpk
ditugaskan, dengan penuh integritas, pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;d.
Oleh
karenakewajiban
DosenPNS
Dpk
telah diatur
secarajelas
dalam peraturan perundang-undanganyang berlaku, maka Pemimpin
PerguruanTinggi
agar tidak
melakukan aktivitas yang dimaksudkan untuk meminta,/menggalang dukungan DosenPNS
Dpk
dalam bentuk
apapunjug4
terlebih
bila
disertai
dengan ancaman atau sanksi kepada Dosen karena kepatuhan yang bersangkutan terhadap ketentuanini;
Agar
menjadi perhatian, dalamhal
atas pemeriksaansendiri
atau berdasarkan laporan dariPimpinan Perguruan
Tinggi,
Kopertis Wilayah
VII
menemukan
indikasi
adanyaketidakpatuhan Dosen
PNS
Dpk
atas ketentuan tersebutdi
atas, penerapan sanksidisiplin
akandilahrkan
sesuai dengan yang diatur dalam PPNomor
53 Tahun 2010 tentangDisiplin
PNS
jo.
PerkaBKN
Nomor2l
Tahun 2010 dan PP Nomor 42 Tahun 2005 tentang KodeEtik
PNS7b. Permendikbud
Nomor
16 Tahun 2012.Demikian untuk dilaksanakan, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Ditetapkan
di
: SurabayaTembusan :
l.
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti2.
Kepala Biro SDM KemenristekdiktiG.!,
oa
,1/T
anggal:
l5
Februari 2018 prapto,DEA.
987011001r
rdinato 4, <DG
o
x
=
f. I 2 I PDr
600 9 r. 6 Su I 4 r9NI
e
c'rrB (ooB g€s p s,1slll
) *
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
SURAT EDARAN
NOMOR
4s/
A.A2/SE/20r8
TENTANG
NETRALITAS
PNSDI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI
DARI SEGALAAKTIVITAS
POLITIK
Yth:
I
.
Pemimpin Pcrguruan 'I'inggi Negeri2.
Sekeraris Direktorat Jenderal/ Inspektorat Jenderal3.
Koordinator Kopertis4.
Kepala Pusat5- Kepala Biro
di lingkungan Kementerian Riset, Tcknologi dan Pendidikan Tinggi
Berkenaan dengan maraknya aktivitas
politik
terkait dcngan pelaksanaan Pemilihan Kcpala Daeralrmaupun Pemilihan Anggota Legislatif yang akan dilangsungkan pada tahun 2018 hingga tahun 2019 yang akan datang, dcngan
ini
kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:L
berdasarkan kctcntuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tcntang Aparatur Sipil Negara:a.
dalam Pasal 9 ayat (2), ditentukan: "PcgawaiASN
harus bebas dari pcngaruh{an
intervensisemua golongan dan partai
politik.";
b.
dalam Pasal 12 ditcntukan:"
PcgawaiASN
bcrpcran sebagai pcrcncana, pelaksana, danpcngawas pcnyelenggaraan tu8as umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari
intervensipolitik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.";c.
dalam Pasal 87 ayat(4)
huruf c ditcntukan: "PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena menjadi anggota dan/atau pengurus partaipolitik";
d.
dalam Pasal 123 ayal(3)
ditentukan: "PegawaiASN
dari PNS yang mencalonkandiri
ataudicalonkan menjadi Presiden dan
Wakil
Presidcn; ketua,wakil
ketua, dan anggota Dewan Pcrwakilan Rakyat; ketua,wakil
ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah; gubemur danwakil
gubemur; bupati/walikota
dan
wakil
bupati/wakil
walikola
wajib
menyatakan pengundurandiri
secaratertulis
sebagai PNS sejakmendaftar
sebagai calon."2.
berdasarkan Pasal 70 ayat(l)
huruf b Undang-Undang Nomorl0
Tahun 2016 tcntang Pcrubahan Kedua atas Undang-UndangNomor
I
Tahun2015
tenlang Penetapan Peraturan PemerintahNomor
I
Tahun2014
tcntang Pcmilihan Gubemur,Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang, Undang pasangan calon dilarang melibatkan AparaturSipil
Negara, anggota Kepolisian Ncgara Republik Indonesia, dan anggota 'Ientara Nasional lndonesia;3.
berdasarkan Pasal tI
huruf
c
Peraturan Pemcrintah Nomor42
Tahun 2004 tentang pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, menyatakan bahwa dalam hal etika terhadapdiri
sendiri PNS wajib menghindarikonflik
kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan. Maka PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atauperbuatan yang mengindikasikan
terlibat
dalampolitik
praktis/berafiliasi dengan partaipolitik,
semisal:a.
PNS dilarang melakukan pendekatan terhadap partaipolitik
terkait rencana pcngusulan dirinya maupun orang lain sebagai bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.b.
PNS dilarang memasang spanduk/baliho yang mempromosikandirinya
ataupun orang lainsebagai bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
c.
PNS dilarang mendeklarasikandirinya
sebagaibakal calon
Kepala Dacrah/Wakil Kepala
Daerah-d.
PNS dilarang menghadiri deklarasi bakal calon/bakal pasangan calon Kepala Daera6/Wakil Kepala Dacran dengan atau tanpa mcnggunakan atribut bakal pasangan calor/atribut partaipolitik.
e.
PNS
dilarang
mengunggah, menanggapr(seperti
like,
komentar,
dan
sejenisnya) ataumenyebarluaskan gambar/foto bakal calon/bakal pasangan
calon
Kepala Daerah,visi
misi bakal calon/bakal pasangancalon
Kepala Dacrah, maupun keterkaitanlain
dengan bakal calon/bakal pasangan calon Kepala Daerah melalui mcdia online maupun media sosial.f.
PNS dilarang melakukanfoto
bersama dengan bakalcalon
Kepala Daerah/Wakil KepalaDaerah dengan mengikuti
simbol
tangan/gerakanyang
digunakan
sebagai
bentukkeberpihakan.
g.
PNS dilarang menjadi pembicara/narasumbcr pada kegiatan pertemuan partaipolitik.
4'
berdasarkan ketentuan Pasal 255 ayat(l),
(2), (3),(4),
dan(5)
peraturan pemerintahNomor
I I Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil:a.
PNS dilarang menjadi anggota darl/atau pengurus partaipolitik.
b.
PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partaipolitik
wajib
mengundurkandin
secaratertulis.
c.
PNS yang mengundurkandiri
sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
diberhentikan denganhormat sebagai PNS terhitung mulai akhir bulan pcngunduran
diri
PNS yang bersangkutan.d.
PNS yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
diberhentikan tidakdengan hormat sebagai PNS.
e.
PNS yang menjadi anggotadar/
atau pengurus partaipolitik
diberhentikantidak
dengan hormat sebagai PNS sebagaimana dimaksud pada ayat(4)
terhitung mulai akhir bulan PNSyang bersangkutan mcnjadi anggota dan/ alau pengurus partai
politik.
5.
bcrdasarkan Peraturan Pemerintah Rcpublik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang LaranganPegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai
Politik
:a.
dalam Pasal 2 ayat ( I ) dan ayat (2) ditentukan, "Pegawai Negeri Sipil dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partaipolitik"
dan "Pegawai NegeriSipil
yang mcnjadi anggota dan/ataupengurus partai
politik
diberhentikan sebagai Pegawai NegeriSipil";
b.
dalam pasal 3 ayat(l)
ditentukan, "Pegawai NegeriSipil
yang akan menjadi anggota dan/atau6.
berdasarkan Pasal 12huruf
k
Undang-UndangNomor
8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pcrwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ditentukan, PcsertaPemilu
DPD
harus
memenuhi persyaratanmengundurkan
diri
sebagai kepala daerah,
wakil
kepala daerah, PegawaiNegeri
Sipil,
anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik lndonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada Badan UsahaMilik
Negara dan/atau Badan UsahaMilik
Daerah, atau badanlain
yang
anggarannya bersumbcrdari
keuangannegara,
yang
dinyatakan dengan
surat pengundurandiri
yang tidak dapat ditarik kembali;7.
berdasarkan ketentuan Pasal I 19 dan Pasal 123 ayat(3)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 sebagaimanatelah dilakukan
pengujiandan
telah diputuskan berdaarkan Putusan MahkamahKonstitusi
Nomor
4 I/PUU-Xll1l20l4
tanggal
6
Juli
2015
sehinggadimaknai,
"PNS
yang mencalonkandiri
atau
dicalonkanmenjadi
GubemurAakil
Gubemur, BupatiAVakil
Bupati, Walikota/Wakil Walikotawajib
menyatakan pengundurandiri
secaratertulis
sebagai PNS sejak ditetapkan sebagaicalon
pescrtaPcmilihan Gubcmur/Wakil Gubemur, Bupati/Wakil
Bupati,Walikotra/Wakil Walikota."
PNS yangtidak
melaksanakan ketentuan terscbutdijatuhi
sanksihukuman disiplin.
8.
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentangDisiplin
Pcgawai Ncgcri Sipil:a.
dalam Pasal 4 Angkal2
ditcntukan, "Seliap PNS dilarang memberikan dukungan kepada calonPresider/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah dengan cara:
1)
ikut scrta sebagai pclaksana kampanye;2)
menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;3)
sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau4)
sebagai peserta kampanye dengan mcnggunakan fasilitas negara";b.
dalam Pasal 4 AngkaI4
ditentukan, "Setiap PNS dilarang mcmbenkan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala DaerahAVakil Kepala Daerah dengancara
memberikansurat
dukungandisertai
foto kopi
Kartu
Tanda
Pendudukatau
Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan";c.
dalam Pasal 4 Angkal5
ditentukan, "Setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:l)
terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala DaeraVWakil Kepala Daerah;2)
menggunakan fasilitas yang terkait dcngan jabatan dalam kegiatan kampanye;3)
membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau4)
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, sentan, atau pemberian barang kepadaPNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat".9.
sehubungan denganhal
tersebut pada angkaI
s.d.8 di
atas, dalam upaya mcnjaga netralitas PegawaiNcgcri
dari pengaruh partaipolitik
dan untuk mcnjamin keutuhan, kekompakan, danpersatuan Pegawai Negeri, serta agar dapat mcmusatkan scgala perhatian, pikiran, dan tenaganya
pada tugas yang dibebankan kepadanya maka dihimbau kepada seluruh Pegawai Ncgeri Sipil di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi' dan Pendidikan Tinggi:
a.
untuk tidak turut berpartisipasi secara aktifdalam kegiatanpolitik
yang bcrsifat praklis;b.
yang hendakturut
berperanaktif
dalam kegiatanpolitik di
tahun 2018 dan setcrusnya baiksebagai
calon Kepala Dacrah, Prcsidcn/wakil
Prcsidcn, maupun
Anggota
Legislatif, diharapkanuntuk
scgera
melaporkan
diri
pada pimpinan
unit
kerja dan
melakukan pengundurandiri
yangtidak
dapatditarik
kembali;
c.
seliap atasan langsung/pimpinanunit
kerja <li lingkungan Kemenristckdikti pcrlu melakukan pcmantauan rerhadap aktivitaspolitik
kepada stalTbawahannya sebclum, sclama, dan sesudahmasa
kampanye,
serta
memastikan
bahwa
ketentuan
pcmturan
perundang-undangansebagaimana disampaikan tenebut di atas dilaksanakan'
Atas perhatian dan kerjasamanya yang baik, kami ucapkan terima kasih'
tanggal,4
Januari
2018
a.n. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan taris Jenderal,
(-..-11--^,2"
Tembusan:
l.
Menteri Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi