• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i i

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN

KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

ARGE RAVIADI MUHAMMAD 22010111130067

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KTI ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv ABSTRACT ... xv BAB IPENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar belakang ... 1 1.2 Permasalahan penelitian ... 3 1.3 Tujuan penelitian ... 3 1.3.1 Tujuan umum ... 3 1.4 Manfaat penelitian ... 4 1.5 Keaslian penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

(5)

v

2.1.1 Manifestasi klinis sindrom down ... 7

2.1.2 Kondisi spesifik sindrom down ... 8

2.2 Sistema auditorik manusia ... 9

2.2.1 Anatomi dan fisiologi pedengaran normal ... 9

2.2.1.1 Mekanisme konduksi suara ... 10

2.2.1.1.1 Telinga luar ... 10

2.2.1.1.2 Telinga tengah ... 12

2.2.1.2 Mekanisme transduksi suara ... 14

2.2.1.2.1 Telinga dalam ... 14

2.2.2 Patologi pendengaran manusia ... 16

2.2.2.1 Conductive hearing loss (CHL) ... 17

2.2.2.2 Sensory-neural hearing loss (SNHL) ... 18

2.2.2.3 Mixed hearing loss (MHL) ... 18

2.2.3 Pendengaran pada anak sindrom down ... 19

2.2.4 Screening pendengaran ... 20

2.3 Kemampuan berbicara dan berbahasa anak normal ... 21

2.3.1 Kemampuan berbicara dan berbahasa anak sindrom down ... 22

2.4 Hubungan ISPA dengan Gangguan Berbicara dan Berbahasa ... 26

2.5 Hubungan Faktor Stimulasi dengan Perkembangan Berbicara dan Berbahasa ... 26

2.6 Hubungan Faktor Retardasi Mental dengan Perkembangan Berbicara dan Berbahasa ... 27

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS ... 28

3.1 Kerangka teori ... 28

(6)

vi

3.3 Hipotesis ... 29

3.3.1 Hipotesis mayor ... 29

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 30

4.1 Ruang lingkup penelitian ... 30

4.2 Tempat dan waktu penelitian ... 30

4.3 Jenis dan rancangan penelitian ... 30

4.4 Populasi dan sampel penelitian ... 30

4.4.1 Populasi target ... 30 4.4.2 Populasi terjangkau ... 30 4.4.3 Sampel ... 31 4.4.3.1 Kriteria inklusi ... 31 4.4.3.2 Kriteria eksklusi ... 31 4.4.4 Cara sampling... 31 4.4.5 Besar sampel ... 31 4.5 Variabel penelitian ... 32 4.5.1 Variabel bebas ... 32 4.5.2 Variabel terikat ... 32 4.5.3 Variabel perancu ... 32 4.6 Definisi operasional ... 32

4.7 Cara pengumpulan data ... 33

4.7.1 Bahan dan alat ... 33

4.7.2 Jenis data ... 33

4.7.3 Cara kerja ... 33

4.8 Alur penelitian ... 34

(7)

vii

4.10 Etika penelitian... 35

4.11 Jadwal penelitian ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 36

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 36

5.1.1 Fungsi pendengaran subjek penelitian ... 37

5.1.2 Tipe gangguan pendengaran subjek penelitian ... 38

5.2 Analisis interferensial ... 39

5.2.1 Hubungan derajat gangguan pendengaran dengan derajat perkembangan bahasa (DDST) ... 39

5.2.2 Hubungan gangguan pendengaran dengan perkembangan bahasa (DDST) 40 5.2.3 Hubungan Periode Umur dengan Perkembangan Bahasa (DDST)... 40

BAB VI PEMBAHASAN ... 42

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 47

7.1 Simpulan ... 47

7.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian……….………...……...4

Tabel 2. Gambaran Fisik Sindrom Down..………...….…..……8

Tabel 3. Kondisi Spesifik Sindrom Down………..……...…...8

Tabel 4. Klasifikasi Gangguan Pendengaran Menurut WHO………17

Tabel 5. Periode Perkembangan Bahasa Anak Normal...21

Tabel 6. Perbandingan Perkembangan Bahasa Anak Normal dengan Anak Sindrom Down...23

Tabel 7. Definisi Operasional……….………...……....32

Tabel 8. Jadwal Penelitian……….………...……...35

Tabel 9. Karakteristik Subjek Penelitian...36

Tabel 10. Kategori Fungsi Pendengaran Secara Umum...38

Tabel 11. Distribusi Tipe Gangguan Pendengaran...38

Tabel 12. Hubungan Fungsi Pendengaran dengan Perkembangan Bahasa (DDST)...40

(9)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Telinga Luar...11

Gambar 2. Pinna (Auriculla)...………...………....11

Gambar 3. Telinga Tengah………...…………..13

Gambar 4. Tulang Pendengaran Telinga Tengah...14

Gambar 5. Cavum Tymphani...14

Gambar 6. Potongan Melintang Choclea (A), Organa Corti (B)...16

Gambar 7. Kerangka Teori...28

Gambar 8. Kerangka Konsep...29

(10)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance...52

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dan Peminjaman Data Rekam Medis...53

Lampiran 3. Surat Pernyataan Penelitian di RSUP Dr. Kariadi Semarang ...54

Lampiran 4. Data output SPSS Hasil Penelitian...55

(11)

xi DAFTAR SINGKATAN

AABR : Automated Auditory Brainstem Response BERA : Brainsteam Electric-Response Audiometry CHL : Conductive Hearing Loss

dB : Decibels

DDST : Denver Developmental Screening Test

DQ : Developmental Quotient

Hz : Hertz

IQ : Intelligence Quotient

ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas

KEPK : Komisi Etik Penelitian Kesehatan KHz : Kilo Hertz

MHL : Mixed Hearing Loss

NHS : Newborn Hearing Screening OAE : Otoacoustic Emission OME : Otitis Media Efusi

POTADS : Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome PTA : Pure Tone Audiometry

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat SLBN : Sekolah Luar Biasa Negeri SNHL : Sensory-Neural Hearing Loss WHO : World Health Organization

(12)

xii ABSTRAK

Latar Belakang: Sindrom Down adalah kelainan kromosom genetik yang disebut

trisomi. Pasien sindrom Down memiliki ekstra kromosom 21. Hal ini dikarenakan adanya gagguan pembelahan kromosom yang disebut non-disjungsi atau aneuploidi. Bertambahnya kromosom berdampak pada ketidak seimbangan genetik, retardasi mental dan terganggunya fungsi fisik, intelektual bahkan fisiologi tubuh. Beberapa gangguan atau masalah kesehatan terbesar yang dialami oleh anak-anak dengan sindrom Down adalah gangguan pendengaran dan perkembangan bahasa gangguan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gangguan

pendengaran dengan perkembangan bahasa pada anak sindrom Down.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode analytic observasional retrospektive. Data diambil dari catatan medis pasien sindrom Down di RSUP dr. Kariadi pada tahun 2008-2015. Sampel adalah anak sindrom Down yang melakukan kontrol di RSUP dr. Kariadi Semarang. Pengambilan data berupa data karakteristik, data fungsi pendengaran kedua telinga yang dilakukan pemeriksaan BERA , dan data perkembangan bahasa yang diperiksa dengan DDST. Uji statistik dilakukan dengan uji Chi-square dan uji Fisher.

Hasil: Penelitian ini menggunakan 32 sampel anak sindrom Down. Sebanyak 8

(25%) subjek dengan pendengaran normal dan 24 (75%) adalah subjek dengan gangguan pendengaran. Analisis hubungan gangguan pendengaran ringan dengan perkembangan bahasa (DDST) mempunyai nilai p = 1,00. Hubungan gangguan pendengaran sedang dengan perkembangan bahasa (DDST) mempunyai nilai p = 0,538. Dan hubungan gangguan pendengaran berat – sangat berat dengan perkembangan bahasa (DDST) mempunyai nilai p = 0,569.

Kesimpulan: Tidak ada hubungan gangguan pendengaran pada perkembangan

bahasa pada anak sindrom Down.

Kata kunci: Down syndrome, gangguan pendengaran, perkembangan bahasa

(DDST).

(13)

xiii

ABSTRACT

Background: Down syndrome is a genetic chromosomal disorder called trisomy. Patients with Down syndrome have an extra chromosome 21. This is because of non-disjunction or aneuploidy of the chromosomes. Increased chromosomal imbalance impact on genetic, mental retardation and disruption of physical functions, intellectual and even physiology. Some of the largest health problems experienced by children with Down syndrome are hearing impairment and impaired language development.

Aim: To analyze the correlation between hearing impairment and language development in Down Syndrome children.

Methods: This study uses an observational analytic retrospective. Data taken from the medical records of Down Syndrome patients in the dr Kariadi Hospital Semarang in 2008-2015. The data include characteristic of the subject, hearing function on both ears with BERA examination, and examined language development with DDST. Statistical tests performed by Chi-Square test and Fisher's exact test.

Results: This study used 32 samples of children with Down syndrome. A total of 8 (25%) us subjects with normal hearing and 24 (75%) is subjects with hearing impairment. Analysis of the relationship beetwen mild hearing impairment and the development of language (DDST) has a value of p = 1.00. Analysis of the relationship beetwen moderate hearing impairment and the development of language (DDST) has a value of p = 0.538. And the analysis of the relationship beetwen severe – profound hearing impairment and the development of language (DDST) has a value of p = 0.569.

Conclusion: There is no correlation between hearing impairment and language development in children with Down syndrome.

Referensi

Dokumen terkait

Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang

Karena signifikansi t lebih besar dari 0.05, maka secara parsial variabel harga (X 10 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor

ini berarti apabila tidak ada tambahan dari variable strategi pemasaran (X1), variable kualitas pelayanan (X2) maka nilai variable.. Dapat disimpulkan bahwa variable

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung daun apu-apu (Pistia stratiotes) dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kenaikan kadar HDL (High

Menurut hasil analisa penulis dalam pertimbangan permohonan dispensasi kawin perkara nomor 38/Pdt.P/2015/PA.Rtu majelis hakim menggunakan alasan permohonan pemohon tidak

Dengan pengujian hipotesis menggunakan uji signifikan simultan (Uji-F) dan uji signifikan parsial (Uji-t) serta adjusted R square dengan standard error of estimate

Penulisan ilmiah ini membahas tentang masalah keseimbangan lini produksi yang terjadi pada departemen welding, khususnya pada line side body yang bertujuan untuk menyeimbangkan