• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buy Dec 2017 TP (IDR) 990 Consensus Price (IDR) 708 TP to Consensus Price +39.8% vs. Last Price +57.1%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buy Dec 2017 TP (IDR) 990 Consensus Price (IDR) 708 TP to Consensus Price +39.8% vs. Last Price +57.1%"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Please see the last page for rating criteria & important disclaimer

Company Update 1Q17 | May 16, 2017

Bangkit dari Luka NPL

Buy

Dec 2017 TP (IDR)

990

Consensus Price (IDR) 708 TP to Consensus Price +39.8%

vs. Last Price +57.1%

Shares data

Last Price (IDR) 630 Price date as of May, 15 2017 52 wk range (Hi/Lo) 525/1,103

Free float (%) 10.9

Outstanding sh.(mn) 22,340 Market Cap (IDR bn) 15,079 Market Cap (USD mn) 1,132 Avg. Trd Vol - 3M (mn) 24.5 Avg. Trd Val - 3M (bn) 17.5 Foreign Ownership 51.8% Finance Bank Bloomberg BNLI IJ Reuters BNLI.JK

Bima Setiaji

+62 21 797 6202, ext:114 [email protected] Mencetak Laba

BNLI mengumumkan kinerja operasional 1Q17 yang mengesankan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp453 miliar. Hasil ini berbanding terbalik dibandingkan dengan kerugian 1Q16 sebesar Rp376 miliar. Namun, net interest margin (NIM) 1Q17 BNLI sebesar 3,5% yang lebih rendah dibandingkan dengan NIM 1Q16 sebesar 3,9%. Penurunan NIM secara utama disebabkan oleh penurunan kredit.

Restrukturisasi Aset yang Menopang Kinerja

Membaiknya kinerja laba BNLI merupakan buah kesuksesan dari strategi untuk menurunkan non performing loan (NPL) yang dilakukan oleh manajemen baru sejak 2016. BNLI terus melakukan langkah-langkah proaktif yang diperlukan untuk mengelola kualitas asetnya melalui restrukturisasi dan rehabilitasi, mempercepat pemulihan kredit, dan menjual sebagian dari portofolio NPL.

BNLI mencatatkan penjualan sebagian porsi aset bermasalah sebesar Rp589 miliar di kuartal pertama 2017. BNLI telah berhasil meningkatkan kualitas aset, tercermin pada rasio NPL gross sebesar 6,4% di 1Q17, turun secara signifikan dari 8,8% pada akhir 2016.

Target Harga Rp990

Kami menggunakan estimasi forward P/B 0,8x (rata-rata 3 tahun) sebagai basis metode valuasi untuk mendapatkan target harga. Target harga ini mengimplikasikan P/B 2017E 0,9x. Saat ini BNLI diperdagangkan pada P/B 2017E 0,6x.

Bank Permata, Tbk | Summary (IDR bn)

2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Revenue 16,130 14,397 13,917 14,793

Revenue growth -4.0% -10.7% -3.3% 6.3%

Operating Profit 294 (8,634) 1,007 1,597 Net profit 248 (6,482) 757 1,199 EPS (IDR) 21.0 (289.4) 33.8 53.5

EPS growth -84.9% N/A N/A 58.5%

BVPS (IDR) 1,594 861 1,068 1,194 NIM 4.4% 4.3% 3.7% 3.8% NPL 2.7% 8.8% 4.0% 2.6% ROE 1.3% -33.6% 3.2% 4.5% ROA 0.1% -3.9% 0.4% 0.6% LDR 87% 73% 67% 66% P/BV 0.4x 0.8x 0.6x 0.5x P/E 28.9x -2.3x 18.7x 11.8x DPS (IDR) 15 - - - Dividend yield 2.4% 0.0% 0.0% 0.0%

Source: Company Data, Bloomberg, NHKS Research

Share Price Performance

YTD 1M 3M 12M

Abs. Ret. 14.4% -3.8% -14.8% -22.7% Rel. Ret. 6.6% -4.5% -20.6% -41.0%

(2)

Aksi Masif Menurunkan NPL

Kami mencermati penyebab kegagalan BNLI mencetak laba pada 2016 adalah tingginya NPL. Pada 2015, NPL gross BNLI hanya sebesar 2,7%, tetapi pada 2016, NPL gross BNLI langsung meroket menjadi 8,8%. Sementara itu, pada 2015, NPL nett naik dari 1,4% dan menjadi 2,2% pada 2016.

BNLI terus berupaya menekan kredit macet yang telah memukul kinerja keuangannya. Namun, upaya itu terkadang menemui hambatan karena ada sejumlah debitur besar yang mengalami kesulitan pembayaran. Salah satu debitur besar yang menjadi sumber kredit macet BNLI adalah Grup Garansindo. Utangnya tercatat mencapai Rp1,24 triliun.

Oleh karena itu, langkah restrukturisasi kredit pun akan dilakukan agar rasio NPL pada 2017 turun hingga mendekati ketentuan regulator. Kami melihat bahwa manajemen sudah mulai melakukan proses likuidasi dan tindakan hukum terhadap sebagian dari portofolio NPL BNLI.

Jika mengacu laporan keuangan konsolidasi BNLI 2016, manajemen sudah

melakukan eksekusi penjualan jaminan kredit macet sejak tahun lalu.

laporan kinerja 2016 mencatatkan bahwa BNLI memperoleh laba penjualan kredit macet sebesar Rp 3,6 triliun dibandingkan dengan sero profit dari penjualan kredit macet pada 2015.

Selanjutnya, kami mencermati BNLI terus melikuidasi portofolio kredit macetnya secara bertahap. Dalam keterbukaan informasi pada laporan 1Q17, BNLI melakukan penjualan aset kredit perseroan yang bermasalah senilai Rp1.12 triliun kepada CVI CVF III LUX Master SARL, institusi keuangan asal Luxemburg. Sebagai hasilnya, Bank Permata telah membukukan laba bersih 1Q17 sebesar Rp 453 miliar.

Aksi penjualan kredit macet yang dilakukan BNLI tersebut bisa dibilang sebagai sekuritisasi aset yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kredit bank.

Namun, kedepan menurut kami tak menutup kemungkinan juga BNLI akan menerima pembayaran tunai bila skemanya bukan sekuritisasi aset melainkan penjualan hak tagih. Sisi negatifnya skema ini, bila nilai penjualan di bawah nilai kredit, BNLI langsung membukukan kerugian tanpa harus melakukan provisi (pencadangan).

Untuk mengurang portofolio kredit macetnya, maka BNLI melakukan likuidiasi kredit macet.

Operating Income Composition | Q1 2017 NPL Ratio | 2014 - 2017

(3)

Dengan Dukungan Yang Kuat Dan Injeksi Modal Dari Manajemen, Struktur Permodalan BNLI dapat menguat

BNLI Loan Performance | FY2014 - FY2018E

Source: Company

BNLI Capital Ratio | FY 2014 - FY 2018E

Source: Company

Optimis Kinerja Membaik Dengan Bantuan Support Manajemen

Kami optimistis bahwa pada 2017, BNLI bisa melewati periode penurunan kinerja yang dialami pada 2016. Komitmen pemegang saham yang tinggi

untuk menyuntik modal menjadi salah satu indikatornya.

Walau BNLI itu memang mencatatkan rugi bersih senilai Rp6,48 triliun – pada 2016, tetapi pemegang saham seperti Astra Internasional dan Standard Chartered tetap berkomitmen untuk menyuntik modal lebih besar dari total kerugian yang dialami BNLI pada 2016.

Pada pertengahan 2017, BNLI berencana melakukan aksi penerbitan saham baru sekitar Rp3 triliun. Pemegang saham BNLI sendiri sudah melakukan top up modal senilai Rp5,5 triliun akhir 2016 sehingga total modal yang disuntikkan oleh pemegang saham menjadi Rp8,5 triliun. Dengan melakukan right issue, BNLI akan mendapatkan dana untuk menambah modal yang juga bisa digunakan untuk memperkokoh capital

adequacy ratio (CAR). Dalam laporan kinerja akhir 2016 lalu kenaikan NPL

telah membuat BNLI rugi sekitar Rp 6,4 triliun dari periode sebelumnya yang masih untung Rp247 miliar sehingga berdampak terhadap tingkat kecukupan modal BNLI yang turun. Setelah melakukan right issue, kami berharap rasio CAR BNLI dapat meningkat menjadi 19%.

Dengan struktur permodalan Yang lebih Kuat, Maka Penyaluran Kredit BNLI Berpotensi Tumbuh

Rights issue yang dilakukan BNLI ini selain untuk memperkuat fondasi struktur permodalannya di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai menggeliat juga mempunyai potensi meningkatkan laba kedepan. Dengan CAR yang tinggi maka BNLI mampu meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk memperluas kreditnya, sehingga tingkat penyaluran kredit yang tinggi ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi BNLI untuk meningkatkan pendapatan bunganya kedepan. Oleh karena itu kami merespon positif aksi korporasi ini agar BNLI tetap bisa ekspansi kredit dengan agresif hingga akhir tahun nanti.

(4)

Car Sales Performance| 3M 2016 - 3M 2017 Indonesia Property Loan Performance | 2013 - 2017

Kinerja Penyaluran Kredit BNLI akan ditopang penyaluran kredit ke infrastruktur serta consumer (KPR dan KKB)

Pertumbuhan Kinerja Penyaluran Kredit BNLI

Dengan struktur permodalan yang lebih kuat pasca melakukan right issue, kami menargetkan penyaluran kredit BNLI mulai tumbuh 10% pada 2018 dengan membidik segmen wholesale banking seperti infrastruktur serta segmen konsumer. Kredit wholesale banking BNLI dalam laporan kinerja terakhir sekitar Rp 48 triliun atau berkontribusi 47% dari total penyaluran kredit.

Sektor infrastruktur akan menjadi fokus penyaluran kredit segmen

wholesale banking BNLI. BNLI akan lebih fokus ke industri pendukung sektor infrastruktur seperti kontraktor, semen dan manufaktur.

Strategi BNLI menyalurkan kredit ke infrastruktur juga akan didukung ASII sebagai induk. Apalagi ASII telah berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure) untuk lini bisnis properti dan infrastruktur sebesar Rp6 triliun, di mana dana tersebut juga berasal dari pinjaman perbankan. Dengan potensi anggaran infrastruktur ASII tersebut, kami memperkiraan bahwa pada 2017, pertumbuhan kredit terkait infrastruktur BNLI bisa bertambah Rp 1-1,5 triliun. Disisi lain, walau perebutan kredit infrastruktur dari proyek pemerintah akan terjadi dengan bank BUMN lainnya namun masih ada ruang besar bagi BNLI untuk terus bersaing. Apalagi pemerintah baru saja menambah dana anggaran infrastruktur sebesar Rp34 triliun. Disisi lain, kami optimistis bahwa kredit consumer BNLI pada 2017 akan

mulai membaik. Hal ini salah satunya didorong oleh membaiknya

pertumbuhan ekonomi pada tahun mendatang. Kami sendiri menargetkan kredit konsumer BNLI naik 5%–10% pada 2017 dengan memacu penyaluran KPR, dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Kami memperkirakan bahwa KPR akan tumbuh 9%, apalagi BNLI juga menawarkan suku bunga KPR di bawah 8% berjangka waktu 2 tahun–3 tahun dengan persyaratan calon debitur punya simpanan dana di Bank Permata.

Kami juga memperkirakan bahwa KKB akan naik 10% dengan skema penyaluran kredit melalui cara joint finance dengan Astra Credit Companies untuk roda empat dan FIF untuk roda dua. Penjualan mobil pada Maret 17 naik 8,3% membuat penjualan mobil sepanjang 1Q17 naik 6% y-y. Pada 2017, penjualan mobil ASII juga naik 26,5% y-y sehingga berpotensi meningkatkan KKB BNLI pada 2017.

(5)

NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKS) stock ratings

1. Period: End of year target price

2. Rating system: Based on stock’s absolute return from the date of publication  Strong Buy: high conviction Buy rated stock

 Buy: greater than 15%  Hold: between -15% and +15%  Sell: less than -15%

Multiple Valuation

Forward P/B band | Last 3 years

Source: NHKS research

Dynamic Forward P/B band | Last 3 years

Source: NHKS research

Closing and Target Price

Source: NHKS research

Analyst Coverage Rating

Source: Bloomberg

Rating and target price update

Target Price

Date Rating Target Price Last Price Consensus vs Last Price vs Consensus

3/8/2017 Hold 750 700 650 +7.1% +15.4%

5/16/2017 Buy 990 630 708 +57.1% +39.8%

(6)

Financial Summary

DISCLAIMER

This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entity of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information here is obtained from reliable sources, it accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, respective employees, and agents disclaim any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, nor agents liable for

BNLI Summary

Last Price (IDR) 630

Target Price (IDR) 990 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E Rating: Buy ROA 0.1% -3.9% 0.4% 0.6%

ROE 1.3% -33.6% 3.2% 4.5%

NIM 4.4% 4.3% 3.7% 3.8%

BOPO 96.5% 205.9% 86.3% 79.2%

in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E EBITDA/Equi ty 2% -45% 4% 6%

Interest income 16,130 14,397 13,917 14,793 EBITDA/As s ets 0.2% -5.2% 0.6% 0.8%

Growth (% y/y) -4.0% -10.7% -3.3% 6.3% Ca s h Di vi dend (IDR bn) 175 - -

-Interes t expens e (9,933) (8,515) (9,162) (9,371) Di vi dend Yi el d (%) 2.4% 0.0% 0.0% 0.0%

Net interest income 6,197 5,882 4,755 5,422 Pa yout Ra ti o (%) 70.6% 0.0% 0.0% 0.0%

Other Opera ti ng Income 2,152 2,268 2,591 2,270 Ca s h Ra ti o 1.1% 1.3% 1.2% 1.1%

Net Revenue 8,349 8,150 7,346 7,693 Common Equi ty/Tota l As s ets 10.3% 11.7% 13.7% 13.7%

Gross Margin 51.8% 56.6% 52.8% 52.0% Book Va l ue per Sha re 1,594 861 1,068 1,194

Opera ti ng & Provi s i on Exp (8,056) (16,785) (6,339) (6,096) Provi s i ons for Loa n Los s es (3,678) (12,207) (2,836) (2,102)

Operating Profit 294 (8,634) 1,007 1,597 Ri s k Wei ghted As s et 142,465 114,920 122,723 136,866

Operating Margin 1.8% -60.0% 7.2% 10.8% Non-Performi ng Loa ns 2.7% 8.8% 4.0% 2.6%

Non-Operating Income - - - - Loa ns to Depos i t Ra ti o 87% 73% 67% 66%

EBT 294 (8,634) 1,007 1,597 CASA 38% 47% 47% 47%

Income Ta x (46) 2,153 (251) (398) Ca pi ta l Adequa cy Ra ti o 15.0% 15.6% 19.3% 19.3%

Non Control l i ng Interes ts - - - - Pa r Va l ue (IDR) 100 100 100 100

Net Profit 248 (6,482) 757 1,199 Tota l Sha res (bn) 11.8 22.4 22.4 22.4

Growth (% y/y) -84.9% N/A N/A 58.5% Sha re Pri ce (IDR) 608 670 630 630

Net Profit Margin 1.5% -45.0% 5.4% 8.1% Ma rket Ca p (IDR bn) 7,174 15,008 14,112 14,112

in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Cash & Near Cash Items 2,012 2,070 2,077 2,089 Pri ce /Ea rni ngs 28.9x -2.3x 18.7x 11.8x

Interbanking Assets 22,133 20,455 27,041 29,051 Pri ce /Book Va l ue 0.4x 0.8x 0.6x 0.5x

Investments 14,909 27,402 30,212 32,702 Pri ce/Sa l es 0.4x 1.0x 1.0x 1.0x

Net Loans 125,867 94,783 88,819 97,926 PE/EPS Growth -0.3x N/A N/A 0.2x

Other & Fixed Assets 17,768 20,817 26,444 32,944 EV/EBITDA 80.3x -3.3x 29.1x 19.7x

Total Assets 182,689 165,527 174,593 194,712 EV/EBIT 80.3x -3.3x 29.1x 19.7x

Total Deposits 145,459 130,301 133,361 148,554 EV (IDR bn) 23,588 28,883 29,342 31,456

Demand Deposits 29,594 31,334 32,530 36,610 Sa l es CAGR (3-Yr) 16.9% 3.4% -6.1% -2.8%

Saving Deposits 25,524 29,441 30,091 33,865 EPS CAGR (3-Yr) -43.4% -258.4% -22.8% 69.1%

Time Deposits 90,341 69,526 70,739 78,079 Ba s i c EPS (IDR) 21 (289) 34 54

ST & LT Borrowings 18,417 15,936 17,298 19,424 Di l uted EPS (IDR) 21 (289) 34 54

Total Liabilities 163,876 146,237 150,659 167,977 BVPS (IDR) 1,594 861 1,068 1,194

Retained Earnings 4,538 (1,991) (378) 2,433 Sa l es PS (IDR) 708 364 328 343

Total Equity 18,812 19,289 23,933 26,735 DPS (IDR) 15 - -

-in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Net Income 4,227 6,103 4,755 5,422 DCF (IDR bn)

Cha nge i n Op As s et 362 13,568 4,092 (9,468) NOPAT 340 (10,787) 1,258 1,995

Cha nge i n Op Li a b (2,780) (14,338) (4,099) 7,275 +Depr./Amor. 362 13,568 4,092 (9,468)

CFO 1,809 5,333 4,747 3,229 -CAPEX 5,351 (9,309) (3,128) (2,490)

Ca pex (193) (186) 50 47 -Incr. (Decr.) i n Worki ng Ca p. (2,780) (14,338) (4,099) 7,275

Inves tment 5,351 (9,309) (3,128) (2,490) (Unl evered) FCFF 3,273 (20,866) (1,877) (2,689)

CFI 5,158 (9,495) (3,078) (2,443) WACC

Di vi dends Pa i d (175) - - - Cos t of Debt (Ta x Adj.) 10.0% 9.9% 7.4% 7.9%

Others (1,490) 4,135 (177) (551) Cos t of Equi ty (COE) 9.7% 10.4% 9.8% 10.1%

CFF (1,665) 4,135 (177) (551) WACC (%) 9.9% 10.0% 7.8% 8.2%

Net Changes in Cash 5,302 (27) 1,492 235 RIM

Sprea d (FROE-COE) (%) -8.2% -48.1% -5.9% -5.1%

Res i dua l Income (IDR) (1,403) (8,271) (1,140) (1,225)

Equi ty Cha rge 1,651 1,789 1,897 2,424

By Geography % Shareholders % EVA

Bri ta i n 48.3 PT As tra Interna ti ona l 44.6 Inves ted Ca pi ta l (IDR bn) 35,512 33,123 36,587 43,357

Indones i a 48.2 Sta nda rd Cha rtered 44.6 ROIC-WACC (%) -9.0% -42.6% -4.4% -3.6%

Luxembourg 2.4 Aberdeen 2.4 EVA (IDR bn) (3,193) (14,103) (1,598) (1,567)

VALUATION INDEX

CASH FLOW STATEMENT

DCF, RIM & EVA

OWNERSHIP

PROFITABILITY & STABILITY

May 15, 2017 Dec 2017 Analyst: Bima Setiaji

INCOME STATEMENT

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan jurnal internasional yang berjudul An Analysis of Factors Affecting on Online Shopping Behavior of Consumers peneliti mengadaptasi beberapa faktor

Tujuan penelitian ini untuk melihat perbandingan pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi antara yang menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Siklus I, maka peneliti bersama Teman sejawat dan berkat bimbingan dari teman sejawat, berusaha untuk memperbaiki

Telah diambil kesimpulan di atas bahwa tujuan literasi media ini sendiri sangat bermanfaat selain lebih teliti terhadap media apa yang kita pilih dan juga akan

Secara praktis, kegunaan dari penelitian yang dilakukan pada Bank BJB di Kota Bandung ini adalah memberikan gambaran serta informasi untuk Bank BJB untuk lebih memperhatikan

b) Jika Peraturan Daerah telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada angka 4 huruf a), juga tahun dan nomor dari produk

Penilaian terhadap calon debitur pada dasarnya dilakukan tidak hanya terhadap calon debitur Asset Protection Lending Rationale (APLR) merupakan penilaian bank

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendapat konsumen berdasarkan perhitungan rata-rata lima dimensi kualitas layanan pada The Premiere XXI Cineplex Ciwalk tergolong baik