• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan probabilitas laju kelahiran dengan probabilitas laju kematian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dengan probabilitas laju kelahiran dengan probabilitas laju kematian"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. 6.5. Proses kelahiran dan kematian dimana   0 (kondisi awal laju kelahiran sama dengan. Proses Kelahiran(kemunculan) dan Kematian(kehilangan) dengan State Absorpsi. nol, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada kelahiran dari state nol ke state satu) sering kali muncul dan mempunyai hubungan yang penting. Untuk proses ini, state 0 adalah state absorpsi. Contohnya mengenai proses pertumbuhan kelahiran dan kematian tanpa imigrasi (6.3.3).  

(2)      . Pada 6.3.3 dijelaskan bahwa :.  

(3)     .   0 : laju kelahiran. n=0,1 n=0,1.   0 : laju kematian.   0 : laju immigrasi. Jadi, ketika   0 terjadi kelahiran tanpa immigrasi artinya, pertumbuhan populasi berasal dari. populasi yang ada.. Pada kasus ini,    dan    (tidak ada immigrasi). Ketika pertumbuhan populasi. berasal dari populasi yang ada, jelas bahwa ketika populasi bernilai 0 selanjutnya akan tetap 0:i,. e, 0 adalah state absorbsi. Hal yang penting untuk menghitung probabilitas absorpsi dari state   1 sampai ke. 6.5.1 Probabilitas dari State Absorpsi menuju State 0. state 0. Hal ini tidak terjadi, yang lebih penting, kejadian tertentu ketika partikel yang disusun (i.e..state variabel) yang mungkin akan selalu memutar sepanjang state (1,2,…) atau mungkin penyimpangan yang tidak pernah berakhir.. Andaikan    1,2, …  merupakan probabilitas terabsorpsi menuju state 0 dari state awal. . Kita dapat menuliskan rumus berulang untuk  dengan mempertimbangkan state yang mungkin setelah transisi pertama. Kita mengetahui bahwa transisi pertama membutuhkan perpindahan,.  1  #1. dengan probabilitas laju kelahiran dengan probabilitas laju kematian.   "$   ,       %$. . ! " !. ! ". Memasukkan dalam bentuk yang lebih umum yaitu analisis step pertama, sehingga kita peroleh  .   1,. 6.37.

(4) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. dimana   1.. *   1,2, … .   +,--  . -.,+.  / .  0 0 .  1  Pembuktian :.     1 probabilitas laju kelahiran    # 1 probabilitas laju kematian * . .  "!. *"$ . !.  "!. .  "! !.  "!. *%$ dimana *  1. Misal *2 , artinya probabilitas absorpsi dari state awal 5 menuju state 0. Ada dua cara untuk mencapai state nol (0) yaitu: 1. Melalui state ke enam lalu baru ke state nol 56. 2 2  2. 6  0 *E. 2. State lain yang mungkin, melalui state ke empat, baru ke state nol. 2 54 2  2 Kemungkinan *2  !. H. H "H. *E  !. !H. H "H. *G. 4  0 *G. Metode lain untuk menurunkan persamaan (6.37) adalah dengan menganggap “embedded. random walk” yang dihubungkan dengan proses kelahiran dan kematian. Terutama, kita menguji ∞ dalam cara ini yang ditunjukkan oleh IJ K L , dimana J  M adalah state awal dan J   1. proses kelahiran dan kematian hanya pada waktu transisi. Waktu diskrit Markov chain dihasilkan adalah state untuk transisi ke- . Secara jelas, matriks probabilitas transisi mempunyai bentuk. dimana Karena +  O  1. + . 1 O N $ 0 Q. 0 0 0 … 0 +$ 0 … N OP 0 +P … Q.   1 # O   . +  Probabilitas laju kelahiran. R,,. 1.

(5) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. O  Probabilitas laju kematian. Probabilitas absorpsi menuju state 0 untuk “embedded random walk” adalah sama seperti. proses kelahiran dan kematian ketika kedua proses melakukan transisi yang sama. Sebuah pendekatan masalah yang berhubungan (gambler’s ruin) untuk random walk telah dipelajari pada bagian 3.6.1.. Selanjutnya kita menyelesaikan (6.37) subjek untuk kondisi   1 dan. 0 S  S 1   1. Penulisan ulang persamaan 6.37    # .   "$         %$.   %$         "$.     #  %$  "$       .      #  %$   "$ #    "$ #     %$   "$ #     # %$ ,   1. . Diketahui T  "$ #  , kita memperoleh. T  "$ # . Maka diperoleh. T . T % $   # %$.  T  %$,.   1.. Iterasi dari hasil relasi terakhir dengan rumus T  + T, dimana $ P …  U  1 0 U   

(6) ,   1. $ P …  Dan dengan T  "$ #  , selanjutnya. "$ #   T  U T  U $ #    U $ # 1.  

(7) ,   1.. Kesimpulan dari persamaan terakhir dari   1 VV    # 1 kita memperoleh W%$. W # $  $ # 1 X U , L$.   1.. Ketika W , sangat berarti, dibatasi dengan 1, kita lihat bahwa jika. 6.38.

(8) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. X U  ∞. 6.39. ∞. L$. selanjutnya, diperlukan $  1 dan W  1 untuk semua   2. Dengan kata lain, jika persamaan (6.39) digunakan maka absorpsi terakhir menuju state 0 pasti dari state awal. Andaikata 0 [ $ [ 1; maka tentu saja. X U [ ∞ ∞. L$. Bukti : untuk $  1 dan W  1 untuk semua   2 Untuk $  1. W # $  $ # 1 X U W # 1  0 X U. Untuk W  1 maka. W # 1  0 W  1. 1 # $  $ # 1 X U. 1 # $  $ X U # X U 1  X U   X U  $. 1  X U  1  X U    1. Ternyata, W menurun pada  ketika melewati state  menuju state 0 yang mengikuti. masuknya state pertengahan pada waktu terhalang (intervening time). Secara lebih jauh, hal itu dapat ditunjukkan bahwa W  0 sebagaimana   ∞. Sekarang andaikan   ∞ pada. persamaan (6.38) mengizinkan kita untuk menyelesaikan $ , sehingga Bukti :. $ . ∑∞ L$ U 1  ∑∞ L$ U.

(9) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id W%$. W # $  $ # 1 X U ∞. L$. L$ ∞. L$ ∞. 0 # $  $ X U # X U ∞. #$  $ X U # X U L$. L$. X U  $ X U  $ ∞. ∞. L$ ∞. L$ ∞. L$. L$. X U  $ X U  1 $ . ∑∞ L$ U ∞ ∑L$ U  1. ∑∞ LW U W  , 1  ∑∞ LW U. dan kemudian dari persamaan (6.38) kita memperoleh. 6.5.2. Waktu rata-rata (mean time) hingga absorpsi.   1.. Anggap masalah perhitungan waktu rata-rata hingga absorpsi dimulai dari state m. Kita asumsikan bahwa kondisi (6.39) tetap jadi absorpsi pasti terjadi. Perlu diperhatikan bahwa kita tidak dapat menganggap remeh masalah kita untuk consideration dari embedded random walk ketika menghabiskan waktu sebenarnya dalam setiap state yang relevan untuk menghitung ratarata waktu absorpsi.. Diberikan 1 adalah rata-rata waktu absorpsi dimulai dari state . Anggap state yang. mungkin terjadi pada transisi pertama, ada pada analisis langkah pertama, dan digunakan kembali fakta bahwa rata-rata waktu tunggu dalam state ke  adalah    %$ (distibusi. Eksponensial dengan parameter    ), dapat diambil kesimpulan : 1 . 1    1"$  1 ,          %$. 1  waktu rata-rata absorpsi dari state ke-i.   1 6.40. ketika 1  0. Lalu diberikan ]  1 # 1"$ dan menyusun kembali persamaan (6.40) diperoleh.

(10) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. 1 #.  1  1"$   1          %$.  1   1 #  1"$ 1   1%$         1   1 #  1"$  1   1%$  1 # 1"$   1   1%$ #  1 1 # 1"$ . ] . (Hasil ∏W W"$. !d d. 1   1 # 1$    %$. 1   ]   %$. ]P . ]^ . Sehingga diperoleh. . 1   1%$ #  1 . ]$ . 1. 1 $  ] $ $ . 6.41. 1 P 1 P P $  ]$    ] P P P P $ P $  1 ^ ^ P ^ P $    ] ^ ^ P ^ P $ ^ P $ . ` ` 1 ]W  X _  a_ b ]  ` ` W. L$. W. `L$". W. `L$. dianggap 1) menggunakan notasi. U  1 dan U . !e !f …! e f …. 1. Sehingga persamaan ]W menjadi. ` 1 1 P ^ W 1 P ^ W 1 X _  g … h g … hi $ ` $ P ^ W P P ^ W W W. L$. W. `L$". ` 1 P ^ W 1 1 1 X _ g … hg   i h $ W ` P ^ W $ P W. L$. W. `L$". . e !. e.

(11) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. ` $ P ^ W 1 $ 1 1 1 X _  g … hg   i h $ $ ` $ P ^ W $ P W W. W. L$. `L$". L$. `L$". ` $ 1 $ P ^ W 1 1 1 X _ g … hg   i h $ $ ` $ P ^ W $ P W W. W. UW. ∑W L$. ` $ 1 1 X _  UW X $ $ ` $ W. L$. W. `L$". W. $. e. L$. ` 1 1 UW X _ X $ ` $ $ L$ `L$" L$ $ W. W. W. ` 1 1 UW X _ X $ ` $ U W. L$. Terbukti bahwa. W. `L$". W. ]W  X L$. W. L$. 1 UW  UW ]  U. Karena ]W  1W # 1W"$ dan ]  1 # 1$  #1$ , maka W. 1 1 1W # 1W"$   X # 1$ UW  U L$. 6.42. Jika ∑W L$  j  ∞, kemudian dari (6.42) dinyatakan bahwa 1$  ∞. Jelas bahwa 1W [ $. 1W"$ untuk semua  dan sifat ini tidak berlaku untuk  besar jika diasumsikan 1$ terbatas.. Sekarang anggap ∑l L$  j [ ∞ dengan   ∞ maka persamaan (6.42) dihasilkan $. 1$  X ∞. L$. 1 1 # lim 1 # 1W"$   U W∞ UW W.

(12) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. 1 1W # 1W"$   0 W∞ UW. Ini lebih sulit tetapi masih mungkin dibuktikan bahwa lim. Maka. 1$  X ∞. L$. 1  U. Kita menyimpulkan diskusi dari bagian ini kedalam teorema dibawah ini Proses kelahiran dan kematian dengan parameter kelahiran,  dan parameter kematian,  , Teorema 6.1.   1 0   0 sehingga 0 adalah state absorbsi. Probabilitas absorbsi ke state 0 dari state awal m W . ∞ p ∑LW U n1  ∑∞ L$ U. o n1 m. 1W . o n m. L$ ∞. /

(13)  X U  ∞ L$. Waktu rata-rata absorpsi adalah p∞ n. /

(14)  X U [ ∞ ∞. q. 6.43. /

(15)  X ∞. W%$. 1 1  X Ur X X ` U`  U ∞. L$. rL$. Dimana U  1 dan U . ∞. `Lr"$. !e !f …! e f …. L$. 1 ∞  U. 1 /

(16)  X [∞  U ∞. L$. q. 6.44. perpindahan (cf.section 6.3.3) dimana    0    ,   0,1, … selama suatu interval Example Proses Populasi anggap proses pertumbuhan kelahiran dan kematian tanpa. waktu pendek/singkat dengan panjangnya , individu tunggal di dalam populasi mati dengan probabilitas   ,, dan   0 0   0 mewakili angka kelahiran dan kematian individu,. Subsitusikan   0 dan    dalam persamaan (6.25), untuk menentukan rata-rata ukuran yang berturut-turut.. populasi pada waktu untuk populasi awal dengan M0   individu. Ukuran rata-rata. populasi adalah s    %!t memperlihatkan kehilangan atau pertumbuhan bersifat exponensial ketika       [ .

(17) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. Lalu kita uji gejala kematian dan ditentukan kemungkinan bahwa populasi akhirnya mati. Gejala ini sesuai dengan penyerapan di state 0 untuk proses kelahiran dan kematian. ketika    0    suatu perhitungan langsung menghasilkan U  / dan kemudian. /W

(18) 

(19)     q X U  X/  v1 # / LW LW ∞

(20) 

(21)   S  ∞. ∞. Dari theorem 6.1 probabilitas tentang kepunahan (extinction) dimulai dengan  individual. adalah. PrIxy z ,|M0  K  |. /W 1.

(22) 

(23)     q

(24) 

(25)   S . Ketika    , akhirnya proses hilang. Pada kasus ini ukuran rata-rata populasi konstan di awal. tingkatan populasi. Situasi serupa dimana nilai rata-rata tidak cukup mendeskripsikan perilaku populasi yang sering muncul ketika ada unsur-unsur stocastik. ,ketika  S  . Untuk populasi awal dengan individu tunggal, kemudian dari (6.44) dengan m=1 Perhatikan bahwa rata-rata waktu menuju kepunahan diasumsikan kepunahan itu pasti, untuk itu. kita menentukan waktu rata-rata. 1 1 1   X  X g h  U    ∞. L$. ∞. ~ 1  X}   ∞. L$. 1 ~  }  . L$.  € !.  € ∞ !. 1 ~  }  . y %$ 0y. X y %$ 0y L$.  € !. 0y 1 # y. 1 ~! €  # 1 # y|   1  g h

(26) 

(27)    q  v #y ∞

(28) 

(29)    . Ketika laju kelahiran  melebihi laju kematian  kelahiran dan kematian dapat. digambarkan sebagai proses pertumbuhan linear, dengan probabilitas positif kuat, pertumbuhan.

(30) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. tanpa batas (limit). Dalam perbedaan kontras, banyak populasi natural memperlihatkan densitas perlakuan yang saling terkait dimana laju kelahiran individu menurun atau laju kematian individu meningkat atau keduanya berubah seiring pertumbuhan populasi. Perubahan ini dianggap berasal dari faktor-faktor persediaan makanan yang terbatas, meningkatnya pemangsa, kepadatan, dan terbatasnya tempat tinggal. Karena itu, kita mengenalkan gagasan tentang hal yang berhubungan dengan lingkungan kapasitas pembawa K (carrying capacity K), sebuah batas atas dimana ukuran/jumlah populasi tidak dapat melampauinya. Karena semua individu mempunyai kesempatan untuk mati, dengan sebuah kapasitas bawaan tertentu, semua populasi pasti akan mengalami kepunahan. Ukuran kita dari kemampuan populasi akan menjadi waktu rata-rata kepunahan dan itu penting untuk para ekolog populasi kelahiran, dan laju kematian  mempengaruhi rata-rata waktu hidup populasi.. yang mempelajari fenomena kolonisasi untuk memeriksa bagaimana kapasitas K., laju. Model harus memenuhi sifat dari pertumbuhan eksponensial (yang terletak pada rata-rata). untuk populasi kecil sama seperti melebihi batas tertinggi K yang mana populasi tidak dapat tumbuh. Ada beberapa jalan untuk mendekati ukuran populasi K dan berada di titik keseimbangan. Karena semua model-model memberikan lebih banyak atau lebih sedikit hasil kualitatif yang sama, kami menetapkan model paling sederhana yang mana parameternya kelahiran adalah.    0. R,   0,1, … ,  # 1. R,   . Teorema 6.1 menghasilkan 1$. Waktu rata-rata untuk kepunahan populasi mulai dengan. sebuah individu tunggal seperti diberikan dengan. ‚. 1 $ P … %$ 1 1  %$ 1$  X X  X g h  U $ P …     ∞. ∞. L$. L$. L$. 6.47. Persamaan (6.47) memisahkan faktor-faktor yang jelas mempengaruhi waktu rata-rata. kepunahan populai. Faktor pertama adalah !, rata-rata waktu hidup dari individu sejak  adalah $. rata-rata individu mati. Jadi, jumlah dalam (6.47) merepresentasikan/mewakili rata-rata generasi. atau rata-rata kehidupan(lifespans) menuju kepunahan populasi, hasil ukuran setidaknya kita tunjukkan dengan. %$ sƒ  1  ∑‚ , L$  „ $. 0 „  ! . (6.48).

(31) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. Selanjutnya kita mempelajari pengaruh dari kelahiran-kematian atau ratio reproduksi „ . . !. dan kapasitas bawaan K pada waktu rata-rata kepunahan. Karena  mewakili laju kelahiran individu dan. $. !. adalah rata-rata hidup dari anggota tunggal dalam populasi, kita boleh. mengartikan ratio reproduksi „   ~ € sebagai rata-rata jumlah dari keturunan sebarang $. !. individu dalam populasi. Jadi, kita harus menduga dengan signifikan perbedaan kelakuan ketika. „ [ 1 berlawanan dengan ketika „  1, dan ini adalah kasus yang nyata. Sebuah kapasitas. bawaan dari K =100 adalah kecil. Ketika K adalah permintaan 100 atau lebih, kita mempunyai pendekatan yang akurat di bawah ini, turunannya di rumuskan dalam latihan 1 dan 2 di akhir bab ini: sƒ . 1 1  g h „ 1#„. 0.5772157   1 „‚ † ‡  „#1.  

(32) „ [ 1,.  

(33) „  1,.  

(34) „  1.. Perbedaan diantara „ [ 1 dan „  1 jelas. Ketika „ [ 1, rata-rata generasi menuju. kepunahan sƒ adalah hampir tidak tergantung dari kapasitas bawaan K dan pendekatan nilai asimtotik „ %$ ln 1 # „%$ sangat cepat. Ketika „  1, rata-rata generasi menuju kepunahan sƒ. tumbuh secara eksponensial dalam K. beberapa perhitungan berdasarkan (6.49) diberikan dalam table 6.1. dimana „ adalah rata-rata reproduksi dan K adalah kapasitas yang berhubungan dengan Table 6.1. rata-rata generasi punah untuk sebuah populasi yang dimulai dari induk tunggal. lingkungan.. K. „  0,8. 10. 1,96. 100. 2,01. 5,18. 1000. 2,01. 7,48. Contoh. 2,88. „1. 3,10. „  1,2. 4140899. 7,59 ˆ 10‰E. Pengendalian sterilisasi (pemandulan) serangga jantan lalat screwworm, hama ternak di iklim hangat, telah dimusnahkan dari AS bagian tenggara dengan dilepaskan lalat screwworm.

(35) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. jantan dewasa yang telah di sterilisasi ke dalam lingkungan. Ketika jantan ini disterilisasi secara buatan dengan radiasi, kawin dengan betina lokal, mereka tidak menghasilkan keturunan, dan dalam cara ini kemampuan reproduksi dari populasi alami adalah nol(telah dihapuskan) dengan adanya lalat jantan ini(yang telah disterilisasi). Jika jantan steril cukup banyak sehingga menyebabkan sedikit penurunan tingkat populasi, kemudian penurunan ini mempercepat di dalam peristiwa pergantian generasi jika jumlah jantan steril dirawat kira-kira pada tingkat yang sama, karena rasio dari jantan steril terhadap jantan subur akan meningkat seperti anjloknya populasi alami. Karena pengaruh percampuran ini jika metode kontrol jantan steril berjalan lancar, kerjanya seperti memperluas pengendalian populasi lokal menuju kepunahan di dalam area yang diterapkan. Baru-baru ini, usaha milyaran dolar dimasukkan ke dalam teknik jantan steril telah diusulkan untuk pengendalian kumbang perusak biji kapas. Dalam contoh ini telah dirasakan bahwa perlakuan awal dengan pestisida dapat mengurangi ukuran populasi alami ke tingkat yang sama seperti teknik jantan steril yang lebih efektif. Mari kita periksa asumsi ini, pertama dengan model deterministik kemudian dengan keadaan stokastik. Untuk kedua model kita menganggap bahwa jenis kelamin jumlahnya sama, bahwa jantan steril ada ditiap generasi. Di dalam kasus deterministik, jika Š jantan subur ada di generasi steril dan jantan subur saling berkompetisi/bersaing, dan bahwa jumlah konstan S dari jantan. induk dan Š betina subur memilih untuk kawin seperti seluruh populasi jantan, kemudian bagian. ‹Œ. ‹Œ ". dari perkawinan ini dengan jantan subur akan menghasilkan keturunan. „. menunjukkan jumlah keturunan dari salah satu jenis kelamin dalam perkawinan subur, kita menghitung ukuran N generasi selanjutnya menurut : Š$  „Š ~‹. ‹Œ. Œ ". €. 6.50. Untuk contoh angka, anggap bahwa ada Š =100 jantan subur dan jumlah yang sama dari. betina subur dalam generasi induk dari populasi local, dan S=100 jantan serangga steril. dilepaskan. Jika „=4, berarti perkawinan subur menghasilkan 4 jantan dan 4 betina untuk 100 h  200 100  100. generasi sukses, kemudian jumlah jenis kelamin yang lain dalam generasi pertama adalah Š$  4100 g. Populasi meningkat dan metode kontrol jantan steril telah gagal. Tabel 6.2 Trend dari subject populasi serangga pada pengadaan jantan mandul..

(36) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. Jumlah serangga Jumlah Generasi. serangga Perbandingan. dalam populasi yang mandul. Jumlah keturunan. mandul: subur. alami Induk. 20. 100. 5:1. 13,33. F1. 13,33. 100. 7,5: 1. 6,27. F2. 6,27. 100. 16:1. 1,48. F3. 1,48. 100. 67,5:1. 0,09. F4. 0,09. 100. 1156:1. -. N  20 atau 20% dari tingkat sebelumnya ,dan S=100 jantan mandul dilepaskan.Lalu. Disisi lain jika pestisida dapat digunakan untuk menurunkan ukuran awal populasi menjadi 20 N$  4.20 g h  13,33 20  100. Dan populasi menurun.Ukuran generasi. selanjutnya diberikan dalam tabel 6.2 .Dengan. perlakuan awal,populasi punah pada generasi keempat. Sering kali pada proses deterministic atau nilai rata-rata model akan cukup mendeskripsikan evolusi perluasan populasi. Tapi kepunahan adalah fenomena populasi kecil dan terjadi dalam hadirnya long term trend signifikan, populasi kecil yang menyebabkan fluktuasi menghasilkan kepunahan atau rekoloni yang akan terjadi. Inilah fakta yang memotivasi kita untuk menentukan model stokastik dari evolusi populasi dalam hadirnya jantan mandul. Inilah faktor- faktor modelnya λ, laju kelahiran individu µ, laju kematian individu θ=λ⁄n, rata-rata keturunan per individu K, kapasitas bawaan dari lingkungan S, nilai konstan dari populasi jantan mandul, dan m, ukuran populasi awal Kita misalkan bahwa kedua jenis kelamin akan mewakili angka yang sama dalam populasi alami, dan X(t), angka dari jenis kelamin lain mewakili waktu t , disusun sebagai proses lahir dan mati dengan parameter.

(37) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id.   ~ € /

(38)  0 S  S  q     0  

(39)   . Dan.   .  

(40)   0,1, ….. (6.50) yang termasuk laju kelahiran, faktor ⁄   untuk mewakili probabilitas terjadi Ini adalah model kolonisasi dari contoh proses populasi, dikembangkan dalam analogi dengan. Untuk menghitung rata- rata waktu kepunahan 1W yang diberikan dalam (6.44),mula-. perkawinan subur .. $ P . . . . r  

(41)  !   r ,

(42)  1, … . ,  # 1 $ P … . r

(43) ! ! . mula kita gunakan persamaan (6.51) untuk menghasilkan Ur . U  1 dan U‚  ∞,  . $. j“. 0. Selanjutnya substitusi persamaan-persamaan ini untuk Ur ke dalam persamaan (6.44) agar. menghasilkan pers.(6.52). •. W%$. •. 1 1 w”  X  X Ur X ` U` ` U`. W%$.  X Ur rL. rL$. `L$. W%$. •. `Lr"$ •. 1 1 X  X Ur X ` U` ` U`%$. `Lr"$. rL. `Lr"$. 1 1 /!  

(44) !  I X Ur X „ `%r K  /1

(45) !   /! W%$ rL. •. `Lr"$. Karena dari faktorial, persamaan 6.52 menunjukkan kesulitan nilai saat perhitungan secara langsung diusahakan. Iterasi sederhana mudah bekerja untuk meningkatkan keakuratan dan pengaruh perhitungan, sedemikian sehingga didapatkan ‚%$. –r  X `Lr. 1 /!  

(46) ! „ `%r /1

(47) !   /!. Sehingga —W  –  i –W%$ ⁄. Tetapi secara mudah dibuktikan bahwa –r%$ . 1

(48) „g h –r

(49) 

(50).

(51) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. Mulai dengan –‚  0, berturut-turut dihitung –‚%$ , –‚%P , … , – dan kemudian —W . –  i –W%$ ⁄ .. Menggunakan metode ini, kita telah menghitung rata-rata generasi punah di dalam model. stokastik untuk membandingkan dengan model deterministik sebagaimana diberikan dalam tabel 6.2. Tabel 6.3 adalah daftar rata-rata generasi punah untuk macam ukuran populasi awal  bila.     100, λ  4, dan   1 sehingga „  4. Dari empat generasi kepunahan diramalkan. dengan model deterministik ketika   20, kita sekarang memperkirakan bahwa populasi akan terus ada untuk 8 milyar generasi berikutnya!. Tabel 6.3 rata-rata lifespan kepunahan pada satu model kelahiran dan kematian dari satu populasi yang mengandung satu angka tetap S=100 dengan laki-laki steril.. Ukuran awal populasi. Lifespan kepunahan. 20. 8,101,227,748. 10. 4,306,531. 5. 3,822. 4. 566. 3. 65. 2. 6.3. 1. 1.2. Jelaskan hubungan perbedaan antara model prediksi deterministik dan model prediksi stokastik? Model stokastik memberikan nilai yang kecil tetapi probabilitas positif yang populasinya tidak akan mati tetapi akan mengalami rekoloni dan kembali ke level tertinggi mendekati kapasitas lingkungan K dan bertahan untuk waktu yang sangat lama. Sementara kedua model adalah kualitatif, implikasi praktis tidak bisa dihilangkan. Suatu usaha kendali dengan skala besar, tempat tinggal yang luas dan untuk lingkungan mikro mengalami pembatasan. Model stokastik mengusulkan suatu kemungkinan bahwa beberapa subpopulasi dalam beberapa lingkungan bisa bertahan dan selanjutnya mengalami recolonize di seluruh daerah. Program jantan mandul yang tergantung percobaan awal dengan insektisida adalah keuntungan yang terbaik..

(52) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. PEMBAHASAN SOAL. 4. anggap proses kelahiran dan kematian di state 0,1. . . ,5. Dengan parameter     2  2  0. $  1, P  2, ^  3, G  4. $  4, P  3, ^  2, G  1. catatan bahwa 0 dan 5 adalah state absorbsi. Anggap bahwa proses dimulai pada X(0)=2 (a) Berapa probabilitas absorpsi terakhir di state 0? (b) Berapa waktu rata-rata untuk absorpsi? Penyelesaian : a. Menurut W . ∞ p ∑LW U n1  ∑∞ L$ U. o n1 m. Dicari terlebih dahulu. b.. sehingga P  1.. ∑∞ L$ U. /

(53)  X U [ ∞ ∞. L$ ∞. /

(54)  X U  ∞ L$. q. 6.43. karena λ S  pada saat state ke-2 maka ∑∞ L$ U  ∞. Mean time to arbsorpsi. Menurut 6.44 1W . p∞ n o n m. /

(55)  X ∞. X ∞. L$. W%$. 1 1  X Ur X  U ` U` rL$. /

(56)  X. ∞. ∞. `Lr"$. L$. L$. 1 ∞  U. 1 [∞  U. Akan dicari terlebih dahulu ∑∞ L$  j . Lihat 6.46, karena  [ λ untuk state 2 maka: $. X ∞. L$. 1 1    g h  0,05  U  #y W%$. 1 1 1W  X  X Ur X  U ` U` ∞. L$. rL$. ∞. `Lr"$. q.

(57) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id P%$L$. 1P  0,05  X U$ rL$. 1P  0,55  U$ ™. G. X. `L$"$LP. 1 ` U`. 1 1 1   š P UP ^ U^ G UG. 1P  0,55  4 ™. 1 1 1   š P ^ G. 1 1 1P  0,55  4 ™   1š 3 2 4 1P  ,, 55   7,8833 16.

(58) Didownload dari www.ririez.blog.uns.ac.id. PROSES KELAHIRAN (KEMUNCULAN) DAN KEMATIAN (KEHILANGAN) DENGAN STATE ABSORPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Proses Stokastik. Oleh : Nurul kustinah. M0106057. Eka Hely Jayanti. M0108040. Nanda Putri Monalisa. M0108057. Nanda Hidayati. M0108098. Novi Amalia Nugrahaeni. M0108101. Yurista. M0108073. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010.

(59)

Referensi

Dokumen terkait

Ini menjadi masalah bagi perpustakaan SMP Muhammadiyah I Depok Yogyakarta dalam proses pengadaan koleksi perpustakaan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Variabel motivasi sebagai variabel bebas dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai sebagai variabel terikat dengan memberikan

bahwa penelitian untuk kasus di daerah Sumatera saja viskositas yang ditemukan cukup bervariasi sehingga dapat tergambarkan betapa esensialnya viskositas dalam

Pada penelitian ini ingin diketahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada tingkat Turnover Intentiont dari variabel prediktor yag digunakan dengan melakukan

Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia masih relatif baru, dibandingkan dengan hak-hak kebendaan lainnya. Hak atas merek dagang, paten, desain dan model juga belum lama

Tingginya pengaruh unsur penataan struktur terhadap kebahagiaan pegawai, karena penataan struktur merupakan fondasi birokrasi di LIPI dan telah terimplementasi dalam

1) Jika harga jual suatu produk mengalami peningkatan sebesar 1% akan menyebabkan meningkatnya jumlah penawaran produk sebesar lebih dari 1%. 2) Jika harga jual

Berdasarkan sifat rambat gelombang primer tersebut, maka gelombang primer itu dapat merambat pada inti bumi bagian luar yang berfasa cair dan Inti bumi bagian