• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

DI INDONESIA

Andi Jenni Indriakati

Dosen STIE Lamappapoleonro Soppeng

Jurusan Manajemen, STIE Lamappapoleonro Soppeng

e-mail : andijenni.indriakati9@gmail.com

ABSTRAK

Masalah yang dirumuskan pada penelitian ini adalah Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesiam Apakah Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia, Apakah Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia, Untuk Mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia, Untuk mengetahui Pengaruh secara simultan Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia. Penelitian ini menjadikan Industri Telekomunikasi Indonesia Sebagai Objek Penelitian. Sedangkan Metode penentuan sampel adalah Purposive Sampling Method yaitu: pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Telekomunikasi di indonesia, digunakan Analisis Regresi Berganda dan analisis Koefisien Determinasi. Berdasarkan Analisis Regresi Berganda dan Analisis Koefisien Determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh positif dan Signifikan terhadap nilai perusahaan Pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia, Variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Pada Industri Telekomunikasi DI Indonesia, Variabel Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh Signifikan secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia.

Kata Kunci : Struktur, Modal, Perusahaan, telekomunikasi

ABSTRACT

The problem formulated in this study is whether the capital structure affects the value of the company in the telecommunications industry in Indonesia does the growth of the company affect the value of the company in the telecommunications industry in Indonesia, whether the capital structure and growth of the company simultaneously influence the value of the company in the telecommunications industry in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of capital structure on the value of the company in the telecommunications industry in Indonesia, to determine the effect of company growth on corporate value in the telecommunications industry in Indonesia, to determine the simultaneous influence of capital structure and company growth on corporate value in the telecommunications industry in Indonesia . This research makes the Indonesian Telecommunications Industry the Research Object. While the method of determining the sample is Purposive Sampling Method, namely: retrieval of data tailored to the criteria that have been determined previously. To find out the effect of Capital Structure and Company Growth on Firm Value in the Telecommunications Industry in Indonesia, Multiple Regression Analysis and Analysis of the Determination Coefficient were used. Based on Multiple Regression Analysis and Determination Coefficient Analysis, it can be concluded that the capital structure variable has a positive and significant effect on the value of the company in the Telecommunications Industry in Indonesia. The company's growth variable has a positive and not significant effect on the value of the Telecommunications Industry in Indonesia, Capital Structure Variables and The company's growth has a simultaneously significant effect on the value of the company in the telecommunications industry in Indonesia.

Keywords: Structure, Capital, Company, telecommunications.

1. PENDAHULUAN

Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah

perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan

(2)

yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda.

Berkembangnya bisnis dalam bentuk perdagangan saham di pasar modal menjadikan informasi tentang kondisi perusahaan public (emiten) sangat berharga bagi para investor maupun calon investor. Setiap informasi yang relevan tentang emiten, dengan cepat (instant) diserap oleh pasar dan dengan cepat pula pasar mengekspresikannya dalam bentuk harga atau perubahan harga saham. Dalam mekanisme tersebut para investor mengharapkan

return (keutungan) dari saham yang telah atau akan

dikuasai, oleh sebab itu pengambilan keputusan yang akan diambil didasarkan pada pemilihan investasi yang efisien. Informasi tentang perusahaan public (emiten) sangat berharga bagi para investor salah satunya adalah informasi tentang struktur modal dan nilai perusahaan dalam suatu periode atau waktu tertentu yang merupakan bentuk informasi fundamental. Para investor menggunakan informasi tersebut sebagai dasar penilaian harga (return) saham, keputusan membeli atau menjual saham.

Ada tujuan lain yang diharapkan oleh investor saat ingin melakukan investasi pada saham yaitu mengharapkan deviden pada saham dan mengharapkan capital gain dari saham tersebut berupa peningkatan harga saham sehingga ada beberapa respon yang dilakukan oleh investor ketika menerima informasi tentang pertumbuhan perusahaan. Investor dan manajer perusahaan tertarik kepada pertumbuhan perusahaan karena memberikan aspek yang positif, pertumbuhan perusahaan merupakan signal atau tanda bahwa perusahaan memliki prospek yang menguntungkan bagi investor.

Manajemen keuangan harus dapat bijaksana dalam penggunaan dana dan dituntut untuk mencari alternatif lain apabila penggunaan dana tidak dapat dilakukan. Dana atau investasi yang digunakan oleh manajemen keuangan dapat memberikan hal positif bagi pertumbuhan perusahaan dan berpengaruh pula terhadap nilai perusahaan yang diberikan. Dalam hal ini keputusan manajemen keuangan sangat penting, karena harus dapat menentukan keputusan investasi. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi yang sering disebut dengan proyek investasi modal. Manajer keuangan harus membantu perusahaan mengidentifikasi proyek-proyek yang menjanjikan dan memutuskan berapa banyak akan diinvestasikan dalam tiap proyek. Keputusan investasi juga disebut dengan keputusan penganggaran modal,

karena sebagian besar perusahaan mempersiapkan anggaran tahunan yang terdiri dari investasi modal yang disahkan. Namun, tidak semua investasi modal itu sukses karena pengembalian dana investasi itu jarang sekali pasti. Oleh sebab itu, manajer keuangan harus memperhatikan waktu pengembalian proyek, bukan hanya jumlah komulatifnya saja. Suatu proyek baru bisa merupakan sukses besar atau kegagalan yang menyakitkan.

Memahami dasar-dasar teori struktur modal sangatlah penting, karena pemilihan bauran pendanaan (financing mix) merupakan inti startegis bisnis secara keseluruhan. Struktur modal adalah bauran sumber pendanaan permanen (jangka panjang) yang digunakan perusahaan. Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan suatu sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai. Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan (financing

policy) dari manajer keuangan yang senantiasa

dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting, yaitu : pertama, keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. Kedua, sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu dalam mengelola perusahaan. Ketiga, resiko yang dihadapi perusahaan.

Sementara itu dalam memaksimumkan nilai perusahaan, menurut Murtini (2008) manajemen perusahaan dapat melakukan tiga kebijakan, yaitu kebijakan pendanaan, investasi dan dividen. Kebijakan pendanaan adalah kebijakan manajemen keuangan untuk mendapatkan dana (baik dari pasar uang maupun pasar modal). Setelah mendapatkan dana, manajemen keuangan akan menginvestasikan dana yang diperoleh ke dalam perusahaan. Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah.

Berdasarkan pada fakta empiris dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pada masa krisis, para pelaku pasar memahami bahwa peningkatan hutang disebabkan oleh faktor eksternal (kurs valuta

(3)

asing dan suku bunga) yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Para pelaku pasar yakin bahwa apabila pengaruh eksternal ini kembali normal, maka perusahaan akan kembali membaik dan nilai pasar ekuitas ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan. Sedangkan penggunaan kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari pertumbuhan perusahaan yang juga terkait dengan ukuran perusahaan. Artinya, perusahaan yang besar dan memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik relatif lebih mudah untuk mengakses kepasar modal. Kemudahaan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif lebih mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga hutang jika menggunakan hutang untuk menjalankan operasional perusahaan tersebut.

Fenomena yang terjadi pada Industri Telekomunikasi di Indonesia, nilai Perusahaan telekomunikasi di Indonesia, Cenderung Berfluktuasi, dari tahun ke tahun, bahkan cenderung menurun. Hal ini hendaknya menjadi perhatian yang penting bagi perusahaan untuk memperhatikan peningkatan ataupun penurunan nilai perusahaan, karena bagi investor yang akan berinvestasi mempertimbangkan hal tersebut.

1.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Modal

terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia?

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia.

3. Untuk mengetahui Pengaruh secara simultan Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia.

1.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat di ambil dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Manfaat penelitian bagi penulis dapat menerapkan salah satu materi yang sudah diberikan selama perkuliahan dan penulis juga dapat memahami lebih mendalam tentang materi tersebut.

2. Bagi perusahaan bermanfaat untuk menerapkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mempertahankan atau meningkat nilai perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi Akademis penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk lebih mengetahui dan memahami tentang Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap nilai Perusahaan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Struktur Modal

Manajemen keuangan melalui aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan upaya mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Modal merupakan komponen dana jangka panjang suatu perusahaan yang meliputi semua komponen di sisi kanan neraca perusahaan kecuali hutang lancar.

Capital Structure (struktur modal) didefinisikan

sebagai komposisi modal perusahaan dilihat dari sumbernya khususnya yang menunjukkan porsi dari modal perusahaan yang berasal dari sumber utang (kreditur) dan sekaligus porsi modal yang berasal dari pemilik sendiri (owners’ equity). struktur modal diukur menggunakan tiga indikator, yaitu leverage,

debt to equity, dan collateralizable assets. Leverage

mencerminkan penggunaan sumber dana yang berasal dari utang jangka panjang (modal asing) yang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan, seperti beban bunga. Nilai dari indikator ini ditentukan menggunakan long-term debt to total

assets ratio (Sugeng, 2009:41).

Menurut Handayani (2008:3) struktur modal merupakan perimbangan antara hutang dengan modal yang dimiliki perusahaan. Kemudian Brealey, Myers dan Marcus (2008:6) mendefinisikan struktur modal sebagai penggalangan dana yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk investasi dan kegiatan operasional perusahaannya.

Sjahrial (2008:179) mendefinisikan struktur modal sebagai perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang optimal yang secara langsung akan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Rodoni dan Nassaruddin (2007: 45) Struktur modal (capital

(4)

struktur pembelanjaan permanen perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal sendiri. Robert (1997) dalam Kusumajaya (2011:40) mengungkapkan, struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.

2.2. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang datang. Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur (Sriwardany, 2006:11).

Menurut Kallapur dan Trombley (2001) dalam Sriwardany (2011) mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size dan tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur dari beberapa variabel seperti Price/Earning ratio (Price per share/Earning

per share), Price/Cash Flow ratio (Price per share/ Cash Flow per share), Market/ Book Ratio (Market price per share/ book value per share), Tobin’q,

biaya pengembangan ( R & D Expense) dibagi dengan total penjualan.

Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan dan penurunan volume usaha. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun akan

mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik (Safrida, 2008:34).

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage,

sebaliknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaliknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. 2.3. Nilai Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual. Perusahaan ada karena akan menjadi sangat tidak efisien dan mahal bagi pengusaha untuk masuk dan membuat kontrak dengan pekerja dan para pemilik modal, tanah dan sumber daya lain untuk setiap tahap produksi dan distribusi yang terpisah. Sebaliknya, pengusaha biasanya masuk dalam kontrak yang besar dan berjangka panjang dengan tenaga kerja untuk mengerjakan berbagai tugas dengan upah tertentu dan berbagai tunjangan lain. Kontrak yang umum semacam itu jauh lebih murah ketimbang sejumlah kontrak spesifik dan sangat menguntungkan baik bagi pengusaha maupun pekerja dan pemilik sumber daya lain. Perusahaan ada karena untuk menghemat biaya transaksi semacam itu. Dengan menginternalisasi berbagai transaksi (yaitu dengan menjalankan berbagai fungsi dalam perusahaan), perusahaan juga menghemat pajak penjualan dan menghindari kontrol harga dan peraturan pemerintah yang berlaku

hanya untuk transaksi antar perusahaan (Kusumajaya, 2011: 30). Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengolah data- data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kuantitatif tersebut diperoleh melalui data sekunder. Dengan menggungkan mix methode yang dimaksudkan bahwa data- data yang diperoleh dari

(5)

melalui instrumen pendekatan kuantitatif dalam hal ini data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen- dokumen perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi di Indonesia. Sedangkan jenis data dalam penelitian ini adalah gabungan antara data kuantitatif dengan data kuantitatif.

3.2. Operasional Variabel 1. Struktur Modal

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah struktur modal. Struktur modal merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).

Debt to Equity Ratio adalah suatu upaya untuk

memperlihatkan dalam format lain, proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan, dan digunakan sebagai ukuran hutang (Helfert, 1997)

2. Pertumbuhan Perusahaan

Menurut Safrida (2008), pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya.

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dilihat dari perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku perlembar saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book

Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan

pasar kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houstono).

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan Telekomunikasi di Indonesia. Dengan demikian, pengambilan sampel dari laporan keuangan pada Industri Telekomunikasi di Indonesia diharapkan dapat mendeteksi nilai perusahaan.

Metode penentuan sampel ini adalah

Purposive Sampling Method yaitu: pengambilan data

disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriterianya sebagai berikut:

1. Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sejak periode tahun 2013. 2. Perusahaan yang aktif dalam perhitungan saham

di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan dari tahun 2013 sampai 2016. 3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah

dalam laporan keuangan perusahaan selama periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. 4. Perusahaan memiliki data-data lengkap untuk

data variabel selama periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data kuantitatif adalah data berupa angka-angka yang memiliki satuan hitung dan dapat dihitung secara matematik. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain.

Data pada penelitian ini dapat diperoleh melalui

Indonesian Capital Market Directory (ICMD), dari

tahun 2013-2016, Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu data dan informasi lain diperoleh dari jurnal, textbook, surat kabar dan internet.. Mengacu pada jenis data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian kali ini, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik dokumentasi.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian. Analisia data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS for Windows Release

15,0 untuk mengukur pengaruh Struktur Modal dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap nilai Perusahaan. (n-2) pada = 0,05

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi struktur modal dan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini.

(6)

Tabel 1. Uji Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada penelitian ini variabel struktur modal memiliki nilai minimum sebesar 0,15 dan nilai maksimum sebesar 1,38 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4827 dan standar defiasinya sebesar 0,35220. Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai minimum sebesar -1,24 dan nilai maksimum sebesar 2,17 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1343 dan standar defiasinya sebesar 0,43250. Variabel nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 1,12 dan nilai maksimum sebesar 32,23 dengan nilai rata-rata sebesar 5,7041 dan standar defiasinya sebesar 7,00203.

2. Analisis Regresi Linier

Adapun hasil regresi linear berganda pengaruh yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, kinerja perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Regresi Linier

3. Uji Determinasi

Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 3. Uji Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.7 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,432 mempunyai arti

bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 56,8% , dengan kata lain 56,8% nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal dan pertumbuhan perusahaan, sedangkan 43,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Adapun faktor-faktor lain adalah keputusan pendanaan, Kinerja Perusahaan, kebijakan dividen, keputusan investasi,

Corporate social responsibility (CSR) (Safrida).

4.2. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) hasil penelitian ini sesuai dengan temuan

Modigliani dan Miller pada tahun 1963 yang

menyatakan bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak.

Hasil penelitian ini didukung dengan temuan yang dilakukan oleh Safrida (2008), yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, berbeda dengan hasil penelitian ini adalah penelitian ini berpengaruh positif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari koefisien regresi struktur modal sebesar 0,368 dan signifikan sebesar 0,013, yang berarti bahwa setiap adanya kenaikkan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0,368 satuan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Wijaya, dkk (2010) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Konsisten penelitian ini diduga, periode tahun 2006 sampai tahun 2009 keadaan perekonomian mulai kondusif sehingga setiap penggunaan hutang sudah dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas,

(7)

selanjutnya keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total aktiva yang mengukur prosentase dana yang disesuaikan oleh kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan, lalu keputusan pendanaan diukur juga dengan rasio total hutang jangka panjang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara klaim keuangan jangka panjang yang digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian (rate of return) jangka panjang pula, keputusan pendanaan diukur juga dengan rasio dari total hutang terhadap perkalian antara jumlah saham yang beredar dikalikan dengan closing price, sedangkan nilai perusahaan diukur dengan harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku perkembar saham.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Trade off Theory yang menyatakan bahwa peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, teori tersebut menjelaskan bahwa ketika stuktur modal berada diatas target titik optimal maka setiap peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel struktur modal memiliki nilai thitung

sebesar 2,596 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,013. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel struktur modal berpengaruh positif dan Signifikan terhadap nilai perusahaan Pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia.

2. variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai

thitung sebesar 0,196 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,846. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah Positif sebesar 0,023 yang berarti H0

diterima dan H1 ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Pada Industri Telekomunikasi DI Indonesia.

3. Berdasarkan Tabel ANOVA, maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh Signifikan

secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Telekomunikasi Di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Brealey et al.,” Dasar-dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan”. Edisi 5, Erlangga, 2008.

Brigham dan Houston.”Manajemen Keuangan”. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga. 2001.

Brigham dan Houston.” Dasar-dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi 10, Jakarta, penerbit salemba

empat, 2009.

Bukhori, Iqbal.”Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi

Universitas Diponegoro. 2012.

Danise, Dickins and Robert, Houmes. “Revisiting the

Relationship Between Insider Ownership and Perfomance”, Journal of Business and Economic

Studies. Vol. 15, No. 2. 2009. East Carolina Universitas-Jaksonville University.

Dendawijaya, Lukman.“Manajemen Perbankan”. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2004.

Desak Ketut, Sintaasih dan Ni Wayyan Maryatini.”

Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure terhadap Nilai Perusahaan”, FE Unud, Riset,

volume 14, nomor 3, tahun 2007.

Eugene. F. Brigham dan Joel F. Houstoun,.“

Manajemen keuangan”. Edisi 8, Jakarta, penerbit

Erlangga, 2001.

Fachrudin, Khaira Amalia.”Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal

Akuntansi dan keuangan, vol 13, no.1, mei 2011. Fendi, permana Widjaja dan Rovila E. M.” Analisis

Perbedaan Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Sebelum dan Sesudah Adanya Komite pada Bank- Bank Go Publik di Indonesia”. Journal The

Indonesian Accounting Review, STIE Perbanas Surabaya, 2011.

Ghazali, Imam.” Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program IBM SPSS 19”.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2012.

Hamid, Abdul.” Buku Pedoman Penulisan Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, 2012

(8)

Handayani, Bestasari Dwi.” Pengaruh Struktur Modal

terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan sedang Bertumbuh yang Berbeda (Theory Agency)”, UNS, jurnal Bisnis dan Ekonomi,

volume 6, edisi 1 tahun 2008.

Harjito, A dan Martono. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta, 2005.

Helfert, E. A.” Teknik Analisis Keuangan”. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. 1997.

Hidayat, Riskin.”Keputusan Investasi dan Financial

Constraints: Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia” Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, April 2010.

Husnan, Suad.” Manajemen Keuangan : Teori dan

Penerapan (Keputusan Jangka Pendek)”. BPFE:

Yogyakarta. 1998.

Kallapur, Sanjay dan Mark A, Trombley.” The

Association Between Invesment Opportunity Set Proxies and Realized Growth”, Journals of

Bussines & accounting, 2001.

Keown, J. Arthur, John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott, JR.” Manajemen Keuangan,” Edisi Kesepuluh, Penerbit PT Indeks, tahun 2011. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka.” Pengaruh Struktur

Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”,

Universitas Udayana , Tesis, tahun 2011.

Mahendra, Alfredo.” Pengaruh Kinerja Keuangan

terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderating) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.”, Universitas

Udayana, Tesis, tahun 2011.

Meythi.” Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai

Perusahaan dengan Pertumbuhan Perusahaan sebagai Variabel Moderating”, Program

Pendidikan Profesi Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, tahun 2012.

Moeljadi.” Manajemen keuangan”. Edisi 1, Malang, penerbit Bayumedia publishing. 2006.

Murtini, umi .” Pengaruh Kebijakan Manajemen

Keuangan terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal

Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 4, No 1, Februari 2008: 32-47.

Nurhayati, Mafizatun.”Pengaruh Struktur kepemilikan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dan

Deviden Dalam Penciptaan Nilai Perusahaan”,

Jurnal Ekonomi, Vol. 7, No.2, Desember 2008. Nurlela, dan Islahudin. “Pengaruh Corporate Social

Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating”. Simposium Nasional

Akuntansi XI, 2008.

Peraturan Menteri nomor Per-21/MBU/2012 tentang pedoman penerapan akuntabilitas keuangan Badan Usaha Milik Negara

Pinuji Ponco Satriyo. “Pengaruh Rasio Keuangan

terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005- 2007”. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2009.

Pratheepkanth, Purwanenthiren.” Capital structure

and financial performance : efidence from selected business companies in colombo stock exchange Sri Lanka”. Journal Art, Science and Commerce. Vol

2, Issue-2 April 2011.

Risky Christian Syauta dan Indra Widjaja.” Analisis

Pengaruh Rasio ROA, LDR, NIM dan NPL terhadap Abnormal Return Saham Perbankan diIndonesia pada Periode Sekitar Pengumuman Subprime Mortgage” Journal of Applied Finance

and Accounting Vol. 1 No.2 June 2009: 351 – 367 Rita J.D. Atarmawan.” Analisis Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manejerial terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Ilmu Ekonomi

dan Advantage , Vol 2, Nomor 2, 19 Febuari 2011. Rodoni, Ahmad dan Indoyama Nasaruddin.” Modul

Manajemen Keuangan”, Penerbit FEIS UIN,

Jakarta, 2007.

Rohman, Arie Afzal Abdul.” Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan”, jurnal

Akuntansi, Universitas Diponegoro, Volume 1, nomor 2, halaman 9

tahun 2012.

Safrida, Eli.” Pengaruh Struktur Modal dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI”, Universitas Sumatera Utara, Tesis,

Medan,2008.

Saidi.” Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur

(9)

BEJ Tahun 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, Vol. XI (1), 2004.

Sartono RA.” Manajemen Keuangan Teori dan

Aplikasi” Edisi:4, Yogyakarta: BPFE.

Shofwatul, Uyun.”Pengaruh Manajemen Risiko,

Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Tesis, Universitas Airlangga, 2011.

Simamora, Henry.” Manajemen Sumber Daya

Manusia”,Edisi ketiga, catakan pertama,

Yogyakarta: BPFE. 2004.

Simon Oke dan Afolabi Babatunde.” Capital structure

and industrial permformance in Nigeria (1999-2007)”. Journal International Businessand

Management, Vol 2, No 1, 2011.

Sitorus, Risma.” Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Kepala Desa dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa di Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara”. Tesis, Universitas Sumatera Utara, tahun

2009.

Sjahrial, Dermawan.” Manajemen Keuangan”,

Penerbit Mitra wacana media, Jakarta, 2008. Soeprihanto.” Penilaian Kinerja dan Pengembangan

Karyawan” Edisi pertama, Cetakan Kelima,

Yogyakarta: BPFE, 2001.

Sukardi, Kodrat David dan Herdinata, Cristian.”

Manajemen Keuangan”. Edisi pertama,

Yogyakarta, 2009.

Sriwardany.” Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan

terhadap Kebijakan Struktural Modal dan Dampaknya terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk”. Tesis,

Universitas Sumatera Utara 2006.

Sriwardany, Ade Fatma Lubis, Narumondang Bulan.”

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk” Jurnal MEPA,

Volume 2, nomor 1, tahun 2007.

Sugeng, Bambang.” Pengaruh Struktur Kepemilikan

dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen di Indonesia” Jurnal Ekonomi dan Bisnis,

Volume 14, Maret 2009.

Undang-undang (UU) republik Indonesia nomor 19 tahun 2003 pasal 36 tentang maksud dan tujuan didirikannya perusahaan umum.

Wijaya, Lihan Puspo Rini, dkk,.”Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakkan Deviden terhadap Nilai Perusahaan”, Simposium

Gambar

Tabel 1. Uji Deskriptif

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan guru adalah dengan pendekatan kekuasaan yaitu suatu proses kegiatan pembelajaran di kelas guru mengontrol tingkah laku

Berdasarkan analisis dari seluruh teks iklan politik partai NasDem versi Indonesia Baru maka terdapat empat kategori besar, diantaranya : Pertama, Partai Nasdem sebagai

Berdasarkan gambar tersebut, terdapat lapisan tanah timbunan dengan kepadatan medium hingga kedalaman -2,0 m di bawah perkerasan, yang diikuti oleh lapisan lempung teguh

Untuk kepala Cabang Dinas Pendidikan yang berada di kecamatan telaga kabupaten gorontalo sebagai masukan tentang implementasi kompetensi profesional guru mengelola

04 SISTEM JAMINAN MUTU Tersedianya sistem jaminan mutu produk akuakultur yang diterapkan mulai dari pembenihan hingga pembesaran, melalui penyusunan standar, penerapan sertifikasi

Sedangkan pada penelitian Laela (2017) menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan perdarahan postpartum dengan nilai p = 0,000 dan penelitian tersebut

1) Memetakan operasi perusahaan: hal ini membutuhkan diketahuinya batas-batas konsesi perusahaan. Sinar Mas tidak membuat informasi ini tersedia untuk umum, dengan

Makassar merupakan pintu gerbang wilayah timur Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata. Salah satunya yaitu pariwisata budaya melalui