• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN UMUM PROYEK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. 3

TINJAUAN UMUM PROYEK

3.1 Data Proyek

3.1.1 Latar belakang proyek

Peningkatan dan kualitas para pencari kerja untuk menyongsong MEA menjadi tanggung jawab semua warga negara Indonesia, dalam hal ini pemerintah sebagai media pemberi pendidikan dan pengetahuan untuk membuat warganya siap menghadapi Perdagangan Bebas dan dapat bersaing dengan bangsa lain dan melalui Dinsosnakertrans pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para pencari kerja maka dari itu melalui anggaran APBD Kab. Tegal Dinsosnakertrans membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang bertujuan untuk mendidik para pencari kerja untuk siap menghadapi dunia kerja.

3.1.2 Penjabaran Proyek

Jenis proyek yang diambil dalam menyusun laporan praktek profesi adalah bangunan Balai Latihan Kerja (BLK) karena lahan bangunan ini melebihi 1000 m2 seperti yang menjadi syarat melakukan KP dan bangunan ini juga di ambil karena termasuk bangunan pemerintah yang identik dengan hal-hal baru dalam dunia bangunan karena memenuhi unsur kenyamanan dan keamanan pastinya.

Gambar 5 Bangunan Asrama BLK

(2)

3.1.3 Data fisik proyek

a) Nama proyek : Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tegal

b) Alamat : Jl. Raya Tegal Pemalang, Kec. Suradadi, Kab. Tegal c) Luas Bangunan : 1.796,25 m²

Asrama Putra : 1.160 m² Asrama Putri : 850 m² Kantin : 162 m² Ruang Makan Outdoor : 154 m² Kantor Pengelola : 56,25 m²

(3)

d) Fungsi Bangunan

No. Sketsa Denah

(4)

2

Keterangan :

1. Asrama Putra : Luas Bangunan 58 x 20 m, terdapat 24 kamar tidur, ruang tamu dan kamar mandi di setiap kamarnya.

2. Asrama Putri : Luas Bangunan rencana 63 x 27 m, namun yang dikerjakan 31,5 x 13,5 m, terdapat 8 kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi di setiap kamarnya.

3. Kantin : Luas bangunan 18 x 9 m, dilengkapi tempat makan indoor dan outdoor.

4. Kantor Pengelola : Luas bangunan 7,5 x 7,5 m, diperuntukan kepada pengelola BLK.

5. Parkir : berada di sisi barat dan timur site.

Table 2 Fungsi Bangunan

e) Pemilik : Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal f) Pemberi tugas : DPU Kabupaten Tegal g) Konsultan : CV. LEMLIT GLOBAL RISET h) Kontraktor : PT. NUSA INDAH SURYA TEKNIK

3.1.4 Batas – Batas Proyek

Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Raya Pantura  Sebelah barat berbatasan dengan sawah

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah warga  Sebelah timur berbatasan dengan sawah

(5)

LOKASI

Gambar 6 Peta Lokasi Kota Tegal

(6)

Gambar 8 Peta Lokasi (Autocad)

3.2 Metode Penunjukan Konsultan dan Kontraktor

Pada proyek ini penunjukan konsultan dan kontraktor pelaksana menggunakan metode Lelang Umum dan di Menangkan oleh CV. Lemlit Global Riset untuk Konsultan dan PT. Nusa Indah Surya Teknik sebagai Kontraktor Pelaksana.

Proses dalam lelang umum ini melibatkan Pemilik (Owner) dengan Perusahaan/pihak yang memberikan penawaran harga dalam membangun proyek Balai Latihan Kerja. Adapun prosesnya sbb:

1) Pemilik proyek mengumumkan lelang bagi umum bagi siapa saja perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi tentang proyek yang akan direncanakan dan dilaksanakan.

(7)

harga kepada Owner untuk dibandingkan dengan perusahaan lain yang mengikuti lelang.

3) Jika harga yang diajukan memenuhi budget Owner dan masuk akal maka owner akan memilih perusahaan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan.

4) Setelah dipilih oleh owner maka dilanjutkan untuk membuat Surat Perjanjian Kontrak (SPK) antara pemilik proyek dan perusahaan kontraktor yaitu PT. Nusa Indah Surya Teknik.

5) Selanjutnya pengesahan surat perjanjian kontrak.

6) Pelaksanaan Proyek oleh PT. Nusa Indah Surya Teknik.

Proses dari awal sampai pengesahan Surat Perjanjian Kontrak berlangsung bisa dalam proses yang relatif tergantung dari proses negosiasi.

3.2.1 Konsep Desain

Konsep Desain yang dihadirkan dalam Balai Latihan Kerja ini adalah Minimalis dan Simple, lebih ke guna bangunan tersebut yang berfungsi untuk Asrama dan tempat latihan kerja.

(8)

Gambar 10 Gedung asrama putra

Gambar 11 Gedung asrama Putri

3.2.2 Data Teknis Proyek

a) Struktur

 Pondasi Batu Kali  Kolom Beton

Balok dan Plate lantai Beton  Atap Reng kayu

(9)

b) Arsitektur

 Dinding bata merah  Plafond Gypsum

 Lantai Keramik dan Plur

Kusen Pintu Aluminium kaca dan Kayu  Sanitary

c) Mekanikal, Elektrikal, & Pemipaan (MEP)

Sumber daya bagi perangkat M / E berasal dari PLN & genset 1) Pemipaan

 Air bersih dan air kotor, dan air buangan 2) Mekanikal

 Pengudaraan/tata udara (AC)  Penanggulangan kebakaran 3) Elektrikal

 Kelistrikan dan penerangan  Komunikasi dan penangkal petir

Mekanikal, elektrikal, dan pemipaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan struktur dan finishing. Secara teknis pekerjaan ini meliputi:

 Instalasi air terdiri dari air bersih, air kotor, air panas, air dingin dan air buangan dengan membuat lubang untuk pemipaan air pada dinding-dinding unit. Air bersih dipasok dari sumur air tanah lalu ditampung di Ground water tank kemudian di alirkan dengan pompa ke water toren di dak atap kemudian di

(10)

saring dengan filterasi untuk penyaringan lalu di alirkan ke tiap-tiap unit dengan pompa distribusi.

 Pengkondisian udara menggunakan Air Conditioner (AC) dengan drainase dialirkan melalui shaft plumbing air kotor. Shaft untuk plumbing ditempatkan pada lubang-lubang shaft yang typical di tiap-tiap shaft per lantai.

 Instalasi listrik dengan menggunakan sumberdaya dari PLN dan genset.

3.2.3 Metode pengadaan dalam proyek (logistik) 3.2.3.1 Mobilisasi Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proyek dikirim secara bertahap. Pengiriman disesuaikan dengan jadwal pemakaian barang dan jasa. Sehingga untuk pekerjaan yang berada di awal maka pengiriman dilakukan terlebih dahulu. Pengangkutan menuju lokasi menggunakan mobil truk, kemudian material diletakkan di area material, yaitu Work shop dan area yang tidak sedang dalam pengerjaan. Karena lahan yang tidak luas, tidak ada area khusus untuk penyimpanan material yang tidak dapat masuk box penyimpanan seperti kaso, besi ulir, dan lain-lain.

3.2.3.2 Pengadaan Gambar Kerja (Shop Drawing)

Gambar kerja merupakan pedoman dalam bekerja di lapangan. Agar proses pekerjaan di lapangan lancar dan tepat waktu sesuai schedule kerja, maka dalam pengadaan gambar kerja pun harus tepat waktu.

Gambar kerja (Shop Drawing) dibedakan menurut status gambar, yaitu : 1) Gambar kerja dengan status “for tender”

Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana pada saat proses pengajuan tender. Sifatnya sewaktu-waktu dapat berubah, dikarenakan proses perancangan belum sepenuhnya selesai.

2) Gambar kerja dengan status “for construction”

Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana setelah dilakukan revisi, perbaikan dan penyesuaian atas perubahan pekerjaan. Yaitu pekerjaan tambah kurang/Variation Order (VO), dan telah siap

(11)

untuk diterapkan di lapangan.

Gambar for tender dan gambar for construction perlu dicek atau diperiksa agar diketahui letak perubahannya kemudian ditindak lanjuti dalam pekerjaan di lapangan.

3.2.3.3 Pengadaan Bahan Material

Sama halnya dengan pengadaan shop drawing, pengadaan bahan material pun harus sesuai dengan schedule pekerjaan sehingga diketahui kapan bahan material akan dipakai dan kapan harus didatangkan ke lokasi proyek. Jika pengadaan bahan material terlambat maka pekerjaan pun akan terlambat.

Prosedur pendatangan atau pengadaan bahan material dari supplier dilakukan dalam rentang hari dari tanggal pemesanan material yang ready stok, sedangkan yang bersifat khusus atau tidak ready stok harus dipesan jauh-jauh hari atau dalam rentang waktu tertentu oleh pihak kontraktor.

3.2.3.4 Jadwal dan tahapan pekerjaan

Jadwal dan tahapan proyek suatu pekerjaan biasanya menggunakan tiga prosedur, prosedur ini menunjukkan beberapa rencana kegiatan yang dilakukan secara sistematis, prosedur tersebut terdapat dalam bentuk bart chart, NWP (network planning), dan kurva S. Hasil dari bar chart, NWP (network planning), dan kurva S ini menunjukkan hasil yang saling menunjang dan saling melengkapi namun dalam perencanaan tidak diharuskan menggunakan tiga prosedur ini, karena dalam bar chart, NWP (network planning), dan kurva S masing-masing sudah menunjukkkan jadwal, tahapan kegiatan secara rinci dalam bentuk yang berbeda-beda.

3.2.3.5 Bar Chart

Bar chart adalah data teknik perencanaan yang menggunakan bagan balok

yaitu bagan Gantt (Gantt Chart) sesuai dengan nama penciptanya yaitu Henry Chart selama bertahun-tahun. Bagan ini digunakan secara luas sebagai alat bantu perencanaan yang berharga dan akurat. Bagan ini dapat dibuat dan mudah dipahami, dapat pula diterapkan pada berbagai fungsi seperti program pengembangan, giliran tugas dan sebagainya.

(12)

kalender. Panjang setiap balok menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian Bar Chart :

 Keuntungan menggunakan Bar Chart adalah sederhana dan mudah dipakai untuk merencanakan kedatangan bahan, pekerja dan kebutuhan uang.

 Kerugiannya adalah logika urutan pekerjaan tidak dapat diketahui dan tidak menunjukkan waktu yang bebas dari masing-masing pekerjaan.

3.2.3.6 Net Work Planning

Net work planning adalah jaringan kegiatan dan peristiwa yang disebut juga dengan garis imbang atau line of balance. Sistem ini lebih praktis, mendetail serta kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan.

Keuntungan menggunakan Net Work Planning :

 Setelah memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya untuk tiap-tiap kejadian yang timbul oleh satu atau beberapa kegiatan, maka kita dapat mengetahui dengan pasti kesukaran-kesukaran yang timbul jauh sebelum hal itu terjadi, sehingga kita dapat mengadakan tindakan pencegahan yang ditimbulkan.

 Dalam Net Work Planning ditunjukkan dengan jelas dimana terdapat jalur- jalur kritis (lintasan-lintasan dari aktifitas yang tidak boleh terhambat), sehingga memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian terhadap hal-hal tertentu.

 Memungkinkan dapai dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari sudut biaya langsung dan tidak adanya keraguan dalam menggunakan sumber tenaga dan biaya.

(13)

3.2.3.7 Kurva S

Kurva S yang lebih dikenal dengan nama S Curve merupakan terjemahan garis

angka-angka presentase dari pekerjaan yang telah terselesaikan atau yang direncanakan dalam bentuk garis kurva S itu sendiri untuk mempermudah pembacaan angka-angka presentase. Presentasenya dimulai dari 0 % yang diletakkan dibagian bawah sedangkan 100 % diletakkan diatas. Sehingga kurva akan membentuk huruf S (Data Terlampir pada Lampiran 3).

3.2.3.8 Bentuk kontrak perjanjian

Kontrak adalah surat perjanjian pekerjaan pemborongan antara Pihak Pemberi Tugas (owner, employer, client) dengan Kontraktor. Kontrak akan dibuat setelah Pemberi Tugas menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan umum atau pelelangan terbatas. Pemenang pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan Surat Perintah Kerja. kontraktor merupakan kontraktor yang melalui proses pelelangan umum.

Di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, selain ikatan kerja antara Pemberi Tugas dan Kontraktor yang berupa kontrak, masih diperlukan bagian-bagian dari dokumen sebagai kelengkapan dari persyaratan teknis, administrasi yuridis formal. Bagian-bagian dokumen tersebut termasuk kontrak, secara keseluruhan disebut dokumen kontrak yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Dokumen kontrak terdiri dari :

Gambar-gambar kontrak (contract drawing)

Gambar-gambar kontrak atau gambar rencana (bestek) adalah gambar-gambar dari pekerjaan bangunan atau proyek yang akan dilaksanakan. Gambar kontrak atau gambar-gambar rencana secara lengkap menunjukkan bentuk ukuran / dimensi , susunan, keterangan singkat bahan-bahan yang digunakan, perbandingan ukuran / skala dan sebagainya. Secara umum gambar kontrak berupa:

 Gambar situasi  Gambar denah  Gambar potongan

(14)

 Gambar tampak  Gambar detail

 Gambar konstruksi lengkap dengan perhitungan konstruksi  Gambar penjelasan tambahan (bila diperlukan)

 Rincian teknis / spesifikasi

Uraian secara rinci dan jelas mengenai bagian-bagian pekerjaan/bagunan yang akan dilaksanakan berupa:

 Uraian bagian-bagian

 Teknis pelaksanaan pekerjaan

 Persyaratan bahan-bahan bangunan yang digunakan, kualitas / mutu dan cara pengerjaan.

 Ukuran-ukuran rinci dan tepat untuk melengkapi ukuran dari gambar detail.  Peraturan-peraturan normalisasi yang berlaku sebagai persyaratan dalam

pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan.

Syarat-syarat umum kontrak ( general condition of contract )

Syarat-syarat umum kontrak berisi mengenai ketentuan-ketentuan hubungan kerja yang meliputi rincian tugas, kewajiban, tanggung jawab, wewenang dari owner, kontraktor maupun tenaga ahli.

Penunjukan pekerjaan ( letter of explanation)

Penunjukan pekerjaan atau Berita Acara penjelasan berupa catatan lengkap / notulen hasil rapat pelelangan yang diselenggarakan oleh panitia lelang dan dihadiri oleh para peserta lelang.

Gambar-gambar kontrak, rincian teknis/spesifikasi, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan merupakan satu kesatuan dokumen yang sangat penting dan tidak dapat terpisahkan dalam bentuk kontrak perjanjian.  Penawaran (bidding-proposal)

Penawaran berisi harga pekerjaan bangunan yang akan dibuat oleh kontraktor dan di ajukan kepada owner sebagai harga penawaran yang mengikat dengan melihat dari gambar kerja, rincian teknis, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan.

Perjanjian pekerjaan pemborong atau kontrak (format agreement)

(15)

antara owner dan kontraktor yang mengikat kedua belah pihak secara hukum.

3.2.3.9 Peralatan

1. Generator Set ( Genset )

Tenaga listrik yang digunakan untuk operasional proyek dihasilkan oleh aliran listrik langsung dan genset. Generator yang digunakan diletakkan di tempat khusus dan dioperasikan sesuai kebutuhan proyek.

Gambar 12 Genset

2. Vibrator

Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga memperkecil rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar menyebar ke segala arah. Alat ini terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerja alat ini dengan menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adonan beton hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecoran.

(16)

Gambar 13 Vibrator

3. Mobil Pick Up

Alat transportasi ini digunakan sebagai mobilisasi di proyek ini, fungsi utama adalah sebagai pengangkut sampah dan material ke proyek Balai Latihan Kerja. Pembuangan sampah – sampah proyek tidak setiap hari truk membuangnya, melainkan dalam jangka beberapa hari sampah tersebut.

(17)

4. Skrap

Alat yang digunakan untuk alat bantu Plesteran dinding, ada bermacam-macam model skrap itu semua tergantung tukang yang menggunakan mau yang dengan model seperti apa.

Gambar 15 Skrap

5. Scaffolding

Alat ini digunakan untuk pendukung pelaksanaan pekerjaan seperti Dinding, Plafond, dll. Scaffolding atau sering disebut Steger atau juga Perancah oleh tukang dapat terbuat dari besi maupun kayu.

(18)

6. Kuas Roll

Dalam Pengecatan dinding banyak menggunakan jenis kuas salah satunya dengan menggunakan kuas roll karena dinilai capat dalam pengecatan.

Gambar

Gambar 5 Bangunan Asrama BLK
Table 2 Fungsi Bangunan  e)  Pemilik   : Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal  f)  Pemberi tugas   : DPU Kabupaten Tegal  g)  Konsultan  : CV
Gambar 6 Peta Lokasi Kota Tegal
Gambar 8 Peta Lokasi (Autocad)
+7

Referensi

Dokumen terkait

VRP with Multiple Trip, karakteristik dari VRP ini memungkinkan setiap kendaraan dapat memiliki lebih dari satu rute perjalanan dalam satu horizon perencanaan namun

Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Presindo Akademika, Jakarta, 1985, hal 75.. baik selama pemeriksaan Pengadilan, tidak mendapat ganti kerugian, mengeluarkan uang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud point a tersebut di atas, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lebong tentang

Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian asam oksalat, Na + , NH 4+ , dan Fe 3+ terhadap ketersediaan K tanah, serapan N, P, dan K, serta produksi

(A) Pemberantasan narkoba adalah merupakan hal utama karena dapat mengancam generasi muda yang menjadi penerus bangsa.. (B) Pemberantasan narkoba merupakan paling utama

The Most Reliable Bank untuk kategori bank Konvensional dengan aset diatas Rp 100 triliun dari Tempo Group dan Indonesia Banking School (IBS), Jakarta, 17 Oktober 2014.. Peringkat

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agribisnis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan.. Responden

Tambahan Lembaran  Negara Republik Indonesia Nomor  5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah  Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan