• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH : Latief Nazarudin A,Md.K.L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH : Latief Nazarudin A,Md.K.L"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

PEMBAKARAN LIMBAH MEDIS FASYANKES BERDASARKAN ZONASI INSENERATOR RUMAH SAKIT

(“PALIDISASI SERAKIT” )

DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU

DISUSUN OLEH : Latief Nazarudin A,Md.K.L.

19950929 202012 1 008 21

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)
(3)

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Danau Luar No.05 Putussibau 78711(0567) 21027 Fax. (0567) 21764

PUTUSSIBAU – KALIMANTAN BARAT 78711

BERITA ACARA

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XXXII DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2021

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Belas Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu ( Jl. Danau Luar No. 05 Putussibau), telah dilaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021, sebagai berikut :

N a m a : Latief Nazarudin Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur/IIc

NIP : 19950929 202012 1 008 Jabatan : Pelaksana-Sanitarian Terampil

Unit kerja/Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Mentor : Herberia Karosekali, S.K.M

Coach : Didih Abidin

Penguji : Mawardi. S.E., M.M.

Judul : Pembakaran Limbah Medis Fasyankes Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit (“Palidisasi Serakit” ) Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh : MENTOR,

HERBERIA KAROSKALI, S.K.M. NIP. 19631214 198603 1 015

PENYAJI,

LATIEF NAZARUDIN, A.Md.K.L. NIP. 19950929 202012 1 008 COACH, DIDIH ABIDIN NIP. 19690912 198903 1006 PENGUJI, MAWARDI. S.E., M.M. NIP. 19690214 199203 1 008 Mengetahui :

Plt. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KABUPATEN KAPUAS HULU JANTAU, S.Sos., M.M.

Pembina Utama Muda NIP. 19690201 199010 1 001

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : PEMBAKARAN LIMBAH MEDIS FASYANKES

BERDASARKAN ZONASI INSENERATOR RUMAH SAKIT (“PALIDISASI SERAKIT” ) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU

NAMA : LATIEF NAZARUDIN, A.Md.K.L.

PANGKAT / GOL. RUANG : PENGATUR/IIc

NIP : 19950929 202012 1 008

NOMOR DAFTAR HADIR : 21

JABATAN : PELAKSANA-SANTARIA TERAMPIL

UNIT KERJA / INSTANSI : DINAS KESEHATAN

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada

Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021

pada hari Kamis tanggal 12 Agustus 2021

di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu

Telah diperiksa/disetujui : COACH, DIDIH ABIDIN NIP. 19690912 198903 1006 Putussibau, 12 Agustus 2021 MENTOR, HERBERIA KAROSKALI, S.K.M. NIP. 19631214 198603 1 015 Disetujui : PENGUJI, MAWARDI. S.E., M.M. NIP. 19690214 199203 1 008

(5)

Daftar Isi

Daftar Isi... iv KATA PENGANTAR ... v BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. TUJUAN ... 4

C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN ... 5

BAB II ... 6

GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6

A. PROFIL ORGANISASI ... 6

B. VISI DAN MISI ... 7

C. NILAI-NILAI ORGANISASI ... 7

D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI ... 8

E. URAIAN TUGAS SANITARIAN ... 10

BAB III ... 12

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN ... 12

A. NILAI-NILAI DASAR ASN ... 12

B. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM KERANGKA NKRI ... 19

BAB IV ... 22

LAPORAN AKTUALISASI ... 22

A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN MASALAH ... 22

B. KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN ... 27

C. JADWAL AKTUALISASI ... 35

BAB V ... 36

PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 36

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS ... 36

A. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS ... 36

LAMPIRAN ... 54

DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI ... 54

Lampiran I ... 54

Lampiran II ... 57

Lampiran III... 60

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi “Pembakaran Limbah Medis Fasyankes Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit.” Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Pemerintah

Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Sutarmidji, SH, M.HUM, Selaku Gubernur Kalimantan Barat 2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selakuBupati Kabupaten Kapuas Hulu

3. Bapak Suprianus Herman, SHKepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat

4. Bapak Jantau S.Sos.M.M., selaku Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

5. Plt. Kepala Dinas Kesehatan H. Sudarso, S.Pd, M.M Kabupaten Kapuas Hulu

6. Bapak Herberia Karosekali, S.K.M. selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

7. Ibu dr.Rossita Selaku Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular

8. Ibu Kartini Iskandar, S.K.M. selaku Plt Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan

9. Didih Abidin Selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat berharga dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

10. Bapak Mawardi. S.E., M.M selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan. 11. Kedua orang tuaku Ibu Sri Mulyani dan Alm Bapak Rito Susanto dan keluarga yang selalu

memberikan doa, membimbing, memberikan semangat dan kasih sayang yang tulus.

12. Kepada Kekasih Hati Sanopita Sari yang memberikan dorongan motivasi, serta semangat dan membantu keperluan dan kelancara selama penyusunan laporan aktualisasi.

13. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah dimiliki.

Putussibau, 4 Agustus 2021

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut amanat dari Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan sebuah profesi dimana seseorang harus mengabdikan dirinya kepada negara dan menjadi pelayan masyarakat karena mendapat amanat dari Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk melaksanakan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan lembaga administrasi negara republik indonesia nomor 1 tahun 2021 tentang pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Dan Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam

Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan

(8)

Seorang ASN dituntut untuk memiliki karakter sebagai pelayan masyarakat yang baik dengan memiliki nilai-nilai PASTI, seperti Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif. Selain itu ASN harus memiliki integritas yang tinggi, netral, bebas dari intervensi politik, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Atas dasar nilai-nilai tersebut ASN diharapkan mampu untuk melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa yang sesuai dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (PERKALAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan III, serta Golongan I dan II, sehingga Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat disingkat menjadi ANEKA serta mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dan menguasai kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

Perpaduan antara Pelatihan dan pembelajaran klasikal dengan pembekalan materi nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) ditambah Pelayanan Publik, Manajemen ASN, Whole of Government dan non klasikal di tempat kerja masing-masing memungkinkan peserta mampu untuk Mengimplementasikan serta mengaktualisasikan membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sehingga tertanam dari dalam dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil yang profesional.

Dinas Kesehatan unsur pelaksana kebijakan Pemerintah daerah, dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Dalam undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip

(9)

nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional

Bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara

Bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat

Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya maka dari itu lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Bahwa dengan meningkatnya pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat mambahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia.

Limbah bahan berbahya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Maka dari itu di perlukan rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengelolaan dan penimbunan limbah B3 sesuai aturan yagn berlaku.

(10)

Tabel 1.1 Laporan Limbah Fasyankes Januari – Mei Tahun 2021

Melihat dari data dan laporan setiap fasyankes di kabupaten kapuas hulu total limbah yang ada mulai dari bulan januari-mei tahun 2021 adalah 2977.37 dimana limbah fasyankes tersebut dapat berpotensi mencemarkan lingkungan dan dapat memepengaruhi tingkat kesehatan masyarakat jikalau tidak dilakukan pengeolahan terhadap limbah tersebut. Di kabupaten kapuas hulu sendiri belum terdapat perusahan atau oraganisasi untuk mengelelola limbah fasyankes tersebut, maka dari itu dinas kesehatan membuat perjanjian kerja dengan pihak ketiga untuk mengelolah limbah tersebut dengan kuota limbah 5 ton total pengolahan limbah yang dapat di lakukan pengolahan pertahunnya dan untuk kuota tahun 2021 total limbah yang sudah dilakukan pengolahan oleh pihak 3 sudah lebih dari 5 ton, maka dari itu diperlukan perbaikan dalam sistem pengolahan limbah medis di setiap fasayankes apabila total limbah yang dihasilkan lebih dari 5 ton pertahunya.

B. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan laporan aktualisasi ini adalah untuk menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) ditambah Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government pada pengolahan

121.7 17.298.3 170.82 24.35 14.7 12.9 10.216.9 70.1 43.8102.2 46 38.1 11.3105 40.554.35 40.557.8 55 48 49 1587 85.65 56 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 Puskesmas Putussibau Utara

Puskesmas Putussibau SelatanPuskesmas Embaloh Hulu Puskesmas Batang LuparPuskesmas Badau Puskesmas Empanang Puskesmas Puring KencanaPuskesmas Bika Puskesmas Kalis Puskesmas Mentebah Puskesmas Bunut Hulu Puskesmas Boyan TanjungPuskesmas Pengkadan Puskesmas Hulu GurungPuskesmas Seberuang Puskesmas Silat HuluPuskesmas Silat Hilir Puskesmas SemitauPuskesmas Suhaid Puskesmas Selimbau Puskesmas Jongkong Puskesmas Bunut Hilir Puskesmas Embaloh Hilir Rumah Sakit dr. Achmad Diponegoro PutussibauRumah Sakit Pratama Semitau Rumah Sakit Bergerak Badau

Total Limbah Fasyankes Januari - Mei Tahun 2021

(11)

limbah medis di setiap fasyankes di Kabupaten Kapuas Hulu yang selanjutnya dalam perbaikan pengolahan tersebut Lebih Berkualitas dan terlaksananya Program-program Kesehatan.

C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Dinas Kesehatan Kapuas Hulu alamat di Jl. Diponegoro No. 27 Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kegiatan dilaksanakan pada saat off class Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan 32 dari tanggal 5 Juli 2021 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2021.

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL ORGANISASI

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 27 Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang dipimpin oleh H.Soedarso,S.Pd.M.M. sebagai Pelaksana Tugas dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapus Hulu sendiri terbagi menjadi Empat (4) BIDANG :

 Bidang Sumber Daya Kesehatan  Bidang Kesehatan Masyarakat

 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Bidang Pelayanan Kesehatan

Satu (1) SEKRETARIAT yang memiliki Tiga (3) Subbagian :  Subbagian Program

 Subbagian Keuangan

 Subbagian Umum Dan Aparatur

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis Pengorganiasaian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten tipe A yang memiliki kedudukan, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

(13)

B. VISI DAN MISI

Sesuai dengan Visi dan Misi dari Bupati Kabupaten Kapuas Hulu yaitu “Kapuas Hulu

HEBAT” yang memiliki arti Harmonis, Energik, Berdaya saing, Amanah, dan Terampil.

Dengan Lima (5) Misi Yaitu :

 Mwujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang harmonis dalam kerukunan kehidupan beragama, budaya dan keamanan.

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat serta ramah investasi.

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang berbudaya mandri, cerdan dan inovatif, dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang memiliki daya saing.

 Mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, berwibawa dan tersedianya infrastruktur publik yang berbasis transparansi, reponsibilitas dan akuntabilitas.

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.

C. NILAI-NILAI ORGANISASI

Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan secara terus-menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai organisasi, antara lain :

MOTTO PELAYANAN “PRIMA”

Peduli, Selalu tanggap terhadap permasalahan Pelanggaan

Ramah, Memberikan pelayanan dengan senyum,sapa,salam,sopan & santun Ikhlas, Memberikan Pelayanan dengan Tulus dan tanpa Pamrih

Mandiri, Selalu berusaha secara optimal sesuai kemampuan yang dimiliki dan percaya diriz Adil, Memberikan Pelayanan Secara merata dan menyeluruh

(14)

D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Tabel 2.1 Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan melaksanakan fungsi :

 Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan;  Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan;

 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Kesehatani;

 Pelaksanaan administrasi Dinas dan

(15)

1. Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, dan kesehatan lingkungan.

Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program kerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

b. penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

d. pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

e. penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

f. pembinaan program dan kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

g. pengendalian program dan kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan;

h. pengaturan pelaksanaan tugas Seksi–Seksi pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

i. pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan perkembangan pelaksanaan tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit secara periodik; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(16)

2. Seksi Kesehatan Lingkungan

Seksi Kesehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan.

Untuk melaksanakan tugasnya, Seksi Kesehatan Lingkungan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan;

b. Pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan di seksi Kesehatan Lingkungan;

c. Penyelenggaraan bimbingan teknis dan supervisi kegiatan penyehatan lingkungan; d. Pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan lingkungan meliputi : Pengawasan Kualitas Air, Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU), Pengawasan Tempat Pengolahan makanan (TPM), Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Inspeksi Sanitasi, Pemantauan Jentik Berkala (PJB), program Klinik Sanitasi dan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah (keracunan makanan dan pestisida);

e. Pengawasan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan;

f. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Lingkungan; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas dan fungsinya.

E. URAIAN TUGAS SANITARIAN

Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Sanitarian Terampil adalah Jabatan Fungsional Sanitarian Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang kesehatan lingkungan.

(17)

1. Jabatan Peserta

Calon Sanitarian Terampil (SPMT No.824/260/DIKES/SDK-A).

 Pangkat Golongan Pengatur II/C (Keputusan Bupati Kapuas Hulu No.660/bkpsdm/2020 tentang pengankatan CPNS).

 Jenjang Jabatan Pelaksana (Kepmenpan No.19/Kep/M.Pan/11/2000 tentang jabatan fungsional sanitarian dan angka kreditnya).

2. Urain Tugas

Tugas pokok Sanitarian adalah melaksanakan pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Uraian tugas yang peserta laksanakan di Dinas Kesehatan :

a. Melakukan Pembinaan, Evaluasi Pelaporan Penanganan Limbah Medis. b. Melakukan Pembinaan, Pelaporan Rumah Sehat.

c. Melakukan Pembinaan,Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik Dan PJB. d. Melakukan Monev Program Limbah, Girij Dan PJB.

(18)

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

A. NILAI-NILAI DASAR ASN

Untuk mewujudakan Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik serta pemerekat dan pemersatu bangsa , maka diperlulah ASN yang professional, kompeten dan integritas yang berkarakter ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi )

1. Akuntabilitas

a. Konsep akuntabilitas

1) Pengertian akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

 Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

2) Aspek-aspek akuntabilitas

Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a

relationship)

Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results

oriented)

Akuntabilitasmembutuhkanadanyalaporan(Accountability requires

reporting)

Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is

(19)

Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves

performance)

3) Tingkatan dalam akuntabilitas

Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)  Akuntabilitas Individu

 Akuntabilitas Kelompok  Akuntabilitas Organisasi  Akuntabilitas Stakeholder b. Mekanisme akuntabilitas

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses (process accountability). Akuntabilitas program (program accountability). Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).

1) Mekanisme akuntabilitas Birokrasi Indonesia  Perencanaan Strategis (Strategic Plans)

 Kontrak Kinerja. Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa terkecuali mulai 1 Januari 2014 menerapkan adanya kontrak kerja pegawai.  Laporan Kinerja yaitu berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP)

2) Faktor lingkungan kerja yang akuntabel  Kepemimpinan  Transparansi  Integritas  Tanggungjawab (Responsibilitas)  Keadilan  Kepercayaan  Keseimbangan  Kejelasan  Konsistensi

(20)

3) Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menciptakan framework akuntablitas

 Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.

 Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.

 Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai.  Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat

waktu.

 Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat korektif.

c. Transparansi dan akses informasi

Keterbukaan informasi memungkinkan adanya ketersediaan (aksesibilitas) informasi bersandar pada beberapa prinsip. Prinsip yang paling universal (berlaku hampir diseluruh negara dunia) adalah:

 Maximum Access Limited Exemption (MALE)  Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan

 Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat  Informasi Harus Utuh dan Benar

 Informasi Proaktif

 Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik

Atas dasar prinsip tersebut, maka pada dasarnya semua PNS berhak memberikan informasi, namun dalam praktiknya tidak semua PNS punya kemampuan untuk memberikan informasi berdasarkan berapa prinsip-prinsip diatas (seperti resiko dampak kerugian yang muncul, utuh dan benar).

d. Menjadi PNS yang akuntabel yaitu :

1) Perilaku berkaitan dengan transparansi dan akses informasi 2) Menghindari perilaku yang curang dan koruptif

3) Perilaku terhadap penggunaan sumber daya negara

4) Perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah

(21)

e. Indikator

1) Tanggungjawab 2) Jujur

3) Kejelasan Target 4) Netral

5) Mendahulukan kepentingan public 6) Adil

7) Transparan 8) Konsisten 9) Partisipatif

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

a. Nilai-nilai nasionalisme Pancasila bagi ASN sila 1 dan 2

Sudah sejak jaman dahulu kala agama membawa pengaruh besar terhadap kehidupan bangsa Indonesia, dimulai dari sistem kepercayaan hingga masuknya beberapa jenis agama seperti Islam, Hindu, Budha, dan Kristen. Hal ini menandai bahwa sudah semenjak dahulu dalam perubahan kehidupan berbangsa, Indonesia sangat dipengaruhi oleh agama. Pun dalam perumusan dasar negara, yakni Pancasila, dimasukkan nilai ketuhanan menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan sebuah Negara. Dalam mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan, kita perlu mendudukkan Pancasila secara proporsoonal. Dalam hal ini, Pancasila bukan agama yang bermaksud mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma, dan identitas keagamaan masyarakat.

b. Indikator

1) Religius (patuh ajaran agama) 2) Hormat menghormati

(22)

4) Tidak memaksakan kehendak 5) Jujur

6) Amanah (dapat dipercaya) 7) Adil

8) Persamaan derajat 9) Tidak diskriminatif

10) Mencintai sesama manusia 11) Tenggang Rasa

12) Membela kebenaran 13) Persatuan

14) Rela berkorban 15) Cinta tanah air

16) Memelihara ketertiban 17) Disiplin 18) Musyawarah 19) Kekeluargaan 20) Menghormati keputusan 21) Tanggung jawab 22) Kepentingan Bersama 23) Gotong royong 24) Sosial

25) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya 26) Hidup sederhana

27) Kerja keras

28) Menghargai karya orang lain

3. Etika Publik

Etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/baik, benar/salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam ranagka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai Etika Publik antara lain:

a. Cermat

Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan

(23)

b. Sopan

Sopan adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok/prilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain.

c. Indikator 1) Jujur 2) Bertanggung jawab 3) Integritas tinggi 4) Cermat 5) Disipilin 6) Hormat 7) Sopan

8) Taat pada peraturan perundang-undangan 9) Taat perintah

10) Menjaga rahasia

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara bertujuan menjadikan pemerintah yang baik dan bersih. Indikator komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas ASN dicirikan pada pekerjaan yang berdasarkan efektivitas, efisiensi, dan selalu berinovasi demi menjawab tantangan yang senantiasa berubah. Nilai-nilai yang mencerminkan komitmen mutu antara lain:

a. Efektivitas

Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas,dan waktu sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

b. Efesiensi

Efesiensi adalah ketepatan cara dalam melakukan sesuatu, dan kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan baik dan tepat tanpa membuang waktu, biaya serta tenaga.

(24)

Inovatif merupakan sebuah ide, yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang ataupun kelompok tertentu untuk diaplikasikan ataupun diadopsi. d. Indikator 1) Efektivitas 2) Efisiensi 3) Inovasi 4) Berorientasi mutu 5. Anti Korupsi

Korupsi Menurut UU No. 20 Tahun 2001 adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara.

a. Mandiri

Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. b. Berani

Berani adalah mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagaimana.

c. Jujur

Jujur adalah suatu kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan serta apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya yang di lakukan.

d. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban, menanggung, segala sesuatu menjadi akibat.

e. Indkator 1) Jujur 2) Disiplin 3) Tanggung jawab 4) Kerja keras 5) Sederhana 6) Mandiri 7) Adil 8) Berani 9) Peduli

(25)

B. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM KERANGKA NKRI

1. Manajemen ASN

Pada UU no 5 tahun 2014 pasal 11 ASN berfungsi sebagai melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, melaksanakan pelayan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik Indonesia. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang propesional, memilikin nilai dasar, etika profesi, bebas dati intervensi politik, dan bersih dari praktek korupsi, Ada beberapa asas manajemen yaitu:

a. Profesionalitas

Profesionalitas adalah kemampuan, kemahiran cara pelaksanaan sesuatu dan lain hal.

b. Efektif dan Efesien

Efektif adalah suatu usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan target yang diharapkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan efesien adalah usaha untuk mengharuskan menyelesaikan pekerjaan dengan tidak menguras waktu.

c. Akuntabilitas

Akuntabiltas adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan dapat dipertanggung jawabkan. d. Indikator 1) Kepastian Hukum 2) Profesionalisme 3) Proporsionalitas 4) Keterpaduan 5) Delegasi 6) Netralitas 7) Akuntabilitas 8) Efektif dan Efesien 9) Keterbukaan 10) Non Diskriminatif 11) Persatuan 12) Kesetaraan 13) Keadilan 14) Kesejahteraan

(26)

2. Whole Of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) adalah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinas yang olebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Di dalam Whole Of Government terdapat beberapa asas yaitu : kolaborasi, komukasi, sinkronikasi

a. Komunikasin Komunikasi adalah instansi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

b. Koordinasi Koordinasi adalah suatu upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan

c. Singkronisasi Singkronisasi adalah kesesuaian sesuatu hal. d. Indikator

1) Koordinasi 2) Integrasi

3) Kedekatan dan Pelibatan

3. Pelayanan publik.

Berdasarkan UU Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik, adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Ada beberapa asas pelayanan publik yaitu.

a. Efesien dan Efesiensi

Efesien dan Efesiensi penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga, kerja yang sedikit, dan biaya yang murah

b. Kejelasan adalah suatu perihal yang jelas. c. Kepastian adalah ketentuan atau ketetapan d. Transparan

Transparan dalam penyelenggara layanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan public harus menyediakan akses bagi warga negara untuk

(27)

mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan public yang diselengarakan tersebut.

e. Responsif

Responsif dalam penyelengaraan pelayanan public pemerintahan wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik. yang mereka butuhkan.

f. Tidak Diskrimatif

Tidak diskriminatif merupakan pelayanan publik yang diselengarakan oleh pemerintah tidak boleh membedakan suku atau bangsa.

g. Indikator

1) Transparan 2) Responsif

3) Tidak Diskriminatif 4) Mudah dan Murah 5) Efektif dan Efesien 6) Aksesible

7) Akuntabel 8) Berkeadilan

(28)

BAB IV

LAPORAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN MASALAH

1. Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas dalam Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Seksi Kesehatan Lingkungan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas hulu, terdapat beberapa isu diantaranya yaitu :

a. Kurangnya penanganan limbah Covid-19 hasil Mobile PCR dan Vaksinasi (Public and Privet Organization).

Pada saat pandem covid 19 dinas kesehatan mengadakan mobile pcr untuk mendeteksi penyebaran covid 19, dalam pelaksanaannya mobile pcr mengahasilkan limbah medis yg terpapar oleh virus covid maka dari itu di perlukanya penangan limbah yang baik dan benar agar limbah tersebut tidak menjadi masalah, dalam kata lain dapat mencemarkan lingkungan apa lagi menjadi kalau kasus penyebaran covid. Tapi nyatanya limbah dri mobile pcr msh blm di kelola dengan baik, di karenakan msh terjadi penumpukan limbah, belum terjadwalnya pengangkatan limbah, kantong limbah medis terbatas, dan tidak adanya tps untuk melindunging limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan. Apa lagi mobile pcr itu berada di dinas kesehatan.

b. Kurangnya penanganan limbah medis di setiap fasyankes (Public and Privet Organization).

Dilingkungan kabupaten kapuas hulu memiliki fasyankes yaitu 23 upt dan 1 rsud, 1 rs bergerak, 1 rs pratama dimana setiap fasyankes khusunya upt masih ada yang belum memiliki tps kalau pun ada tps yang dimiliki kapasitasnya kecil hanya dapat menampung limbah untuk 1-2 hari saja dalam an rs yang masih belum memiliki izin lahan dalam pengelolahan abu hasil pembakaran incenerator yag erjadi adalah penumpukanya limbah medis yang dapat mencemarkan lingkungan, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dinas bekerja sama dnegan pihak ketiga dalam pengelolahan limbah medis dan limbah abu dengan cara limbah yang ada di angkut dan diolah oleh pt mitra hijau dengan kuota pendanaan pengelolan limbah sebesar 5 ton. Dalam pengimplementasianya ternyata kuota limbah medis + limbah abu hasil pembakaran limbah medis yang dihasilkan oleh seluruh upt dan rumah

(29)

sakit melebihi kuota atau bisa dibilang limbah medis dan abu yang di hasilkan ternyata lebih dari 5 ton sehingga terdapat beberapa fasyankes yang tidak dapat terangkut limbahnya oleh pt mitra hijau.

c. Masih ada keterlambatan pengiriman laporan bulanan fasyankes (Existing data). Tabel 4.1 Laporan Pengiriman Bulanan

No. Nama FASYANKES tgl terima

1 Puskesmas Putussibau Utara 30-Mar-21 2 Puskesmas Putussibau Selatan 30-Mar-21 3 Puskesmas Embaloh Hulu 1-Apr-21 4 Puskesmas Batang Lupar 4/6/2021 5 Puskesmas Badau 31-Mar-21 6 Puskesmas Empanang 3-Apr-21 7 Puskesmas Puring Kencana 29-Mar-21 8 Puskesmas Bika 1-Apr-21 9 Puskesmas Kalis 31-Mar-21 10 Puskesmas Mentebah 30-Mar-21 11 Puskesmas Bunut Hulu 30-Mar-21 12 Puskesmas Boyan Tanjung 7/4/2021 13 Puskesmas Pengkadan 27-Mar-21 14 Puskesmas Hulu Gurung 31-Mar-21 15 Puskesmas Seberuang 31-Mar-21

16 Puskesmas Silat Hulu 3/4/2021 17 Puskesmas Silat Hilir 6/4/2021

18 Puskesmas Semitau 30-Mar-21 19 Puskesmas Suhaid 5-Apr-21 20 Puskesmas Selimbau 30-Mar-21 21 Puskesmas Jongkong 6/4/2021 22 Puskesmas Bunut Hilir 31-Mar-21 23 Puskesmas Embaloh Hilir 6/4/2021 24 Rumah Sakit dr. Achmad Diponegoro Putussibau 7/4/2021 25 Rumah Sakit Pratama Semitau 7/4/2021 26 Rumah Sakit Bergerak Badau 7/4/2021

(30)

Dilihat dari tabel di atas amsih ada beberpa puskesmas dan rumah sakit yang masih terlamabat daam pengiriman laporan limbah salah satunya puskesmas boyan tanjung dan rumah sakit dr achmad diponegoro putussibau, rumah skit pratama semitau, rumah sakit bergerak badau, walapun hanya terlambat satu hari emreka tetap terhitung terlambat dalam pengiriman laporan yang suadah di tetapkan yaitu batas terakhir pengiriman tanggal 6 maksimal di awal bulan.

Isu-isu tersebut dianalisis menggunakan metode APKL (Aktual,, Problematik, khalayak dan Layak) untuk mengetahui isu yang paling dominan. Analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

2. Analisis Isu

Tabel 4.2 Analisis Isu

No Issu A P K L JUMLAH RANGKING 1 Kurangnya penanganan limbah Covid-19

hasil Mobile PCR dan Vaksinasi (Public and Privet Organization)

5 3 4 4 16 2

2 Kurangnya penanganan limbah medis di setiap fasyankes (Public and Privet Organization)

5 5 5 5 20 1

3 Masih ada keterlambatan pengiriman laporan bulanan fasyankes (Existing data)

3 3 3 3 12 3

Indikator : A=Aktual, P=Problematika, K=Kekhalayak, L= Kelayakan

Skala : 5 Sangat Gawat, 4 Gawat, 3 Cukup Gawat, 2 kurang Gawat, 1 Tidak Gawat.

Dari Hasil Analisi Identifikasi Isu di dapat bahwa “Kurangnya penanganan limbah medis

di setiap fasyankes” Menjadi Isu Strategis atau isu prioritas pertama dari ketiga isu tersebut dilihat

(31)

ISU YANG DI ANGKAT “Kurangnya penanganan limbah medis di setiap fasyankes”

Tabel 4.3 Idinteifikasi Masalah

NO MASALAH U S G JUMLAH RANKING 1 Terjadinya penumpukan limbah

medis pada fasyankes

4 5 5 14

2 Tidak ada tempat penyimpanan sementara untuk limbah medis fasyankes

4 4 4 12

3 Masih kurang Efektif dan Efisiensinya alur pengolahan limbah medis fasyankes

5 5 5 15

Indikator : U= Urgency, S= Seriousness, G=Growth

Skala : (U= 5 Sangat Mendesak, 4 Mendesak, 3 Cukup Mendesak, 2 kurang Mendesak, 1 Tidak Mendesak. )

(S= 5 Sangat Gawat, 4 Gawat, 3 Cukup Gawat, 2 kurang Gawat, 1 Tidak Gawat. )

(G= 5 Sangat Cepat, 4 Cepat, 3 Cukup Cepat, 2 kurang Cepat, 1 Tidak Cepat. )

Dari hasil Analisis masalah menggunakan metode USG di dapatkan bahwa “Terjadinya penumpukan limbah medis pada fasyankes” Sebagai permasalahan prioritas yang harus segera di lakukan tindakan agar dapat memcahkan isu masalah secara efektif dan efisin.

(32)

3. Gagasan Pemecahan Isu

Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan Memberi gagasan dalam pemecahan isu Masalah

“Pembakaran Limbah Medis Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu”. ( Dengan yang saya sebut

“PALIDISASI SERAKIT” )

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Berikut adalah rangkaian kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar :

a. Menelaah dengan Kepala Bidang yang bertindak sebagai mentor, Kepala Seksi dan atasan langsung.

b. Melakukan konsultasi dengan Coach atau Pembimbing.

c. Menelaah dengan mentor mengenai solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. d. Merancang dan membuat sistem pembagian zonasi pembakaran limbah medis yang

di dukung dengan mou.

e. Menerepakan rancangan pembakaran limbah medis berdasarkan zonasi incenerator rumah sakit.

f. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi .

(33)

B. KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN

Unit Kerja : Dinas Kesehatan

Isu Yang Diangkat : Kurangnya penanganan limbah medis di setiap fasyankes (Public and Privet Organization) Masalah Yang Diangkat : Terjadinya penumpukan limbah medis pada fasyankes

Gagasan Pemecahan Isu : Pembakaran Limbah Medis Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu

Tabel 4.4 Laporan Aktualisasi

No Kegaitan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Misi Kepala Daerah Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor.

1. Saya menyiapkan bahan atau data terkait isu yang di angkat.

2. Saya membuat jadwal/janji ingin bertemu dengan mentor.

3. Saya bertemu mentor sesuai jadwal. Persetujuan dalam aktualisasi Pembakaran Limbah Medis Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit Di Lingkungan Pemerintah

1. →Saya menyiapakan data akurat dan aktual tentang jumlah kuota limbah yang sudah diangkut oleh pihak ketiga.(Anti Korupsi : Jujur) 2. →Saya membuat jadwal/janji

ingin bertemu dengan mentor sebagai bentuk hormat kepada

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar Menerapkan nilai organisasi Ramah dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil

(34)

4. saya menyampakan dan mengkonsultasikan

aktualisasi dengan mentor.

Kabupaten Kapuas Hulu.

atasan kebetulan mentor sedang memiliki waktu luang saat saya ingin membuat jadwal/janji.

(Nasionalisme : Hormat Menghormati )

→ Saya langsung menemui mentor dan menjalakan kegitan sesuai yang sudah ditentukan.

(Akuntabilitas : Konsisten)

3. → Saya bertemu dengan atasan/ mentor dengan mengedepankan etika, sopan santun, dan berperilaku baik (Etika Publik:

Sopan dan Santun )

4. →Saya menyampaikan masalah isu dari data jumlah kouta limbah yang sudah diangkat oleh pihak ke tiga.

(Komitmen Mutu :Berorientasi Mutu)

yang bermutu bagi masyarakat.

(35)

2 Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor. 1. Menghubungi caoch melalui whatsapp.

2. Berbahasa sopan dan mengucapkan salam dalam menghubungi caoch. 3. Saya memaparakan hasil

konsultasi terkait aktualisasi dari mentor dan atasan kepada caoch. 4. Meminta saran dan

masukan kepada coach.

Mendapatkan saran dan bimbingan coach dalam

mengoptimalkan rancangan aktualisasi

1. →saya menghubungi Coach

melalui whatsapp (Komitmen

Mutu: Efisien )

2. →Saya berbahsaa sopan

mengutamakan asas hormat menghormati (Nasionalisme :

Hormat Menghormati)

→Mengucapkan salam saya mengedepankan Asas kesopanan

(Etika Publik : Sopan dan Santun)

3. →Saya memaparkan apa yang

menjadi saran dari atasan kepada Coach. (Akuntabilitas :

Tansparan)

4. →Setelah saya meminta saran

dan bimbingan Coach (Anti

Korupsi: Peduli)  Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat. Menerapkan nilai organisasi Peduli dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil

)

3 Konsultasi dengan mentor mengenai

1. Saya membuat jadwal/janji bertemu dengan mentor.

Mendaptakan solusi dari permasalahan dan

1. Disaat ingin membuat jadwal/janji ternyata mentor langsung menyarankan untuk

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera Menerapkan nilai organisas Ramah dari moto

(36)

pelaksanaan aktualisasi.

2. Saya menyiapkan dan membawa hasil rancangan aktualisasi yang telah diperbaiki/disetujui.

3. Saya memaparkan hasil konsultasi .terkait aktualisasi dari coach kepada mentor.

4. Saya meminta solusi dari mentor tentang pelaksanaan aktualisasi.

mendapatkan inovasi efektif dan efesien.

konsultasi. (Akuntabilitas :

Konsisten)

→ saya meminta izin dan sudah di izin kan langsung untuk konsultasi dengan mengedepankan Asas kesopanan (Nasionalisme :

Hormat Menghormati, Musyawarah)

2. → Sebelumnya saya sudah menyiapkan dan membawa hasil rancangan aksi aktualisasi yang telah diperbaiki/distujui.

(Komitmen Mutu : Efektif)

3. →Setelah itu saya memaparkan kepada mentor apa yang menjadi saran dari coach kepada mentor sebagai bentuk rasa menyatukan pendapat dan saran

(Etika Publik: Taat Perintah)

4. →Saya meminta solusi pada mentor dalam pelaksanaan

dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat. (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil

(37)

aktualisasi sebagai bentuk yang inovatif (Anti Korupsi: Peduli) 4 Merancang dan membuat sistem pembagian zonasi pembakaran limbah me dis yang di dukung dengan mou. Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan

Dikarenakan

kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan

(38)

5 Menerpakan pembakaran limbah medis berdasarkan sk zonasi incenerator rumah sakit.

1. Saya menyusun dan menyiapkan surat pengantar serah terima limbah medis b3.

2. Saya Meminta izin dari atasan untuk melaksanakan aktualisasi. 3. Saya Menyiapkan bahan

yang diperlukan untuk kegiatan pengankutan limbah seperti mobil, apd dll

4. Saya Membuat jadwal pengangkutan limbah dan berkoordinasi dengan fasyankes serta rumah sakit.

Pengangkutan limbah medis dari puskesmas ke rumah sakit menggunakan sistem zonasi

1. →Saya menyusun dan menyiapkan surat pengantar serah terima limbah medis b3.

(Anti Korupsi: Tanggung Jawab)

2. →Saya meminta izin ke atasan dengan menjunjung tinggi nilai hormat menghormati

(Nasionalisme : Hormat Menghormati)

3. →Saya menyiapkan bahan sesuai kegitan berlandaskan asas profesinalisme (Komitmen Mutu : Berorientasi mutu)

4. →Saya membuat jadwal pengankutan menerapkan asas disiplin Berkoordinasi dengan fasyankes serta rumah sakit.

(Akuntabilitas : Partifipatif)  Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat. Menerapkan nilai organisasi Mandiri dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil )

(39)

5. Pelaksanaan

pengangkutan limbah sesuai jadwal.

5. →Saya melaksanakan pengangkutan seusai jadwal

(Etika Publik : Bertanggung Jawab) 6 Menyusun laporan kegiatan aktualisasi 1. melakukan Pengumpulan data. 2. melakukan Pengolahan Data 3. melakaukan Dokumentasi aktualisasi 4. melakukan Penyusunan laporan aktualisasi. Penyajian Data Penyusunan item Dokumentasi 1. →Kemudian saya mengumpulkan data Aktualisasi sebagai Bentuk menerapkan

(Nasionalisme:Memelihara Ketertiban)

→Data yang saya kumpulkan akurat dan aktual ( Akuntabelitas : Jujur )

2. →saya mengolah Data merupakan Penerapan Dari Nilai

(Etika Publik : Bertanggung Jawab)

3. →Saya mengumpulkan dokumentasi dari setiap Kegiatan merupakan penerapan

 Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat. Menerapkan nilai organisasi Mandiri dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil )

(40)

Nilai ANEKA (Komitment

Mutu : Inovatif)

4. →disusun sebagai mana Laporan aktualisasi semestinya.

(Anti Korupsi : Tanggung Jawab)

(41)

C. JADWAL AKTUALISASI

Tabel 4.4 Jadwal Aktualisasi

Nama Peserta : Latief Nazarudin A.Md.K.L.

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Tempat Aktualisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu

No Tanggal

Pelaksanaan Kegiatan Output

1 5-7 Juli 2021

Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor.

Persetujuan dalam aktualisasi

Pembakaran Limbah Medis Berdasarkan Zonasi Insenerator Rumah Sakit Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

2

8-9 Juli 2021

Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor.

Mendapatkan saran dan bimbingan coach dalam mengoptimalkan rancangan aktualisasi

3 12-13 Juli 2021 Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi.

Mendaptakan solusi dari permasalahan dan mendapatkan inovasi efektif dan efesien.

4 -

Merancang dan membuat sistem pembagian zonasi pembakaran limbah medis yang di dukung dengan mou.

Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan

5

16-17 Juli 2021

Menerpakan rancangan pembakaran limbah medis berdasarkan zonasi incenerator rumah sakit.

Pengangkutan limbah medis dari puskesmas ke rumah sakit menggunakan sistem zonasi

6

2-4 Agustus 2021

Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Penyajian Data Penyusunan item Dokumentasi

(42)

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Pelaksanan kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu mulai tanggal 06 Juli 2021 sampai dengan 3 Agustus 2021. Kegiatan tersebut memiliki keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta Peran dan Kedudukan ASN. Seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan sebagian besar dilaksanakan sesuai jadwal. Berikut hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan.

Tabel 5.1

Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1

Nomor Kegiatan 1 ( Satu )

Nama Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 6 Juli 2021

Daftar Lapiran Dokumentasi hasil diskusi terlampir pada lampiran 1

Uraian Pelaksanaan Tahpan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai- Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Pertama-tama saya menyiapakan data akurat dan aktual tentang jumlah kuota limbah yang sudah diangkut oleh pihak ketiga dari arsip yaitu sebesar 5 ton lebih.(Anti Korupsi : Jujur) Setelah itu saya ingin membuat jadwal/janji ingin bertemu dengan mentor sebagai bentuk hormat kepada atasan pada tanggal 6 juli kebetulan mentor sedang memiliki waktu luang saat saya ingin membuat jadwal/janji. ( Nasionalisme : Hormat Menghormati ) Sehingga Saya langsung menemui mentor dan menjalakan kegitan sesuai yang sudah ditentukan.

(Akuntabilitas : Konsisten) Pada saat bertemu dengan atasan/ mentor saya mengedepankan

etika, sopan santun, dan berperilaku baik seperti senyum (Etika Publik: Sopan dan Santun

(43)

diangkat oleh pihak ke tiga untuk tahun 2021 sudah habis dengan kuota sebanyak 5 ton maka dari itu tidak bisa lagi dilakukan pengangkutan limbah untuk tahun ini oleh pihak ketiga, berakibatkan terjadinya penumpukan limbah di setiap fasyankes makas dari itu untuk menguranginya di perlukan pengolahan terhadap limbah tersebut yaitu untuk mengurangi penumpumkan dan pencemaran limbah dengan cara di bakar di incenerator. namun seluruh puskemas yang ada di kabupaten kapuas hulu tidak memeiliki incenerator hanya di rsud adp, rs bergerak semitau, rs bergerak badau saja yang memiliki incenerator. (Komitmen Mutu

:Berorientasi Mutu) 2. Manfaat

a. Bagi Peserta

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini, yaitu mendiskusikan kepada mentor terkait issu yang diangkat telah melatih peserta untuk dapat berkomunikasi dengan atasan secara sopan. Selain itu kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi peserta bagaimana cara berdiskusi serta menyampaikan pendapat kepada atasan dan juga menerima kritik maupun saran dari atasan.

b. Bagi Instansi

Dengan melaksanakan kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor memiliki manfaat bagi instansi yaitu terciptanya koordinasi antara peserta beserta mentor dan sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor dari isu yang di angkat untuk meningkatkan lingkungan yang sehat dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi dalam misi 5 yaitu Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.

4. Penguatan Terhadap Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor bertemu mengedepankan etika, sopan santun, dan berperilaku baik seperti senyum dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi dalam nilai organisasi Ramah dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas,

(44)

Tabel 5.2

Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2

Nomor Kegiatan 2 ( Dua )

Nama Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 6 Juli 2021 8 Juli 2021 14 juli 2021

Daftar Lapiran Dokumentasi hasil diskusi terlampir pada lampiran 2

Uraian Pelaksanaan Tahpan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai- Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Setelah bertemu dengan atasan kemudian saya menghubungi Coach melalui whatsapp web

(Komitmen Mutu: Efisien ) dengan berbahsaa sopan mengutamakan asas hormat

menghormati (Nasionalisme : Hormat Menghormati) dan mengucapkan salam saya mengedepankan Asas kesopanan (Etika Publik : Sopan dan Santun) pada tanggal 6 setelah menyampaikan isu kepada mentor saya memberitahukan telah melakukan konsultasi dan koordinasi bahwa rancangan aktualisasi saya di terima oleh mentor dan tinggal di tindak lanjuti. pada tanggal 8 nya saya memberitahukan kepada coach bahwa saya telah berkoordinasi dengan kepala dinas berserta sekertaris didapat output dari zonasi nanti di buat surat penetapan/pemberitahuan/keterangaan sederhana tidak berbentuk surat keputusan namun pada tanggal 14 nya diketahui bahwa terkait penetapan zonasi ternyata plt kasi saya sudah menyusun sk terkait zonasi tersebut dan sudah mengkoordinasikanya dan sudah di keluarkan. (Akuntabilitas : Tansparan) setelah itu saya meminta saran dan bimbingan

Coach dan Coach menyarankan untuk melanjutkan aktualisasi (Anti Korupsi: Peduli). 2. Manfaat

a. Bagi Peserta

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini, yaitu Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor telah melatih peserta untuk dapat berkomunikasi dengan coach secara sopan.

(45)

Selain itu kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi peserta bagaimana cara berdiskusi serta menyampaikan apa yang terjadi secara transparan kepada coach dan juga menerima kritik maupun saran dari Coach.

b. Bagi Instansi

Dengan melaksanakan kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor memiliki manfaat bagi instansi yaitu terciptanya koordinasi antara peserta beserta coach dan sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor dari isu yang di angkat untuk meningkatkan lingkungan yang sehat dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi dalam misi 5 yaitu Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.

4. Penguatan Terhadap Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Coach dari hasil rancangan aktualisasi dengan mentor yaitu meminta saran dan bimbingan Coach dan Coach menyarankan untuk melanjutkan aktualisasi dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi termasuk dalam nilai organisasi Peduli dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil )

(46)

Tabel 5.3

Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3

Nomor Kegiatan 3 ( Tiga )

Nama Kegiatan Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 16 Juli 2021

Daftar Lapiran Dokumentasi hasil diskusi terlampir pada lampiran 3

Uraian Pelaksanaan Tahpan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai- Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Disaat ingin membuat jadwal/janji ternyata mentor langsung menyarankan untuk konsultasi pada tanggal 16 juli tersebut. (Akuntabilitas : Konsisten) saya meminta izin dan sudah di izin kan langsung untuk konsultasi terkait rancangan aksi aktualisasi maka dari itu saya mengedepankan nialai asas kesopanan (Nasionalisme : Hormat Menghormati ) Sebelumnya saya sudah menyiapkan dan membawa hasil rancangan aktualisasi yang telah diperbaiki/disetujui dan mendapat bimbingan dari coach. (Komitmen Mutu : Efektif) Setelah itu saya memaparkan kepada mentor apa yang menjadi saran dari coach kepada mentor sebagai bentuk rasa menyatukan pendapat dan saran bahwa sk penetapan zonasi telah di keluarkan dan saya tinggal menyusun mou nya dan melanjutkan aktualisasi. (Etika

Publik: Taat Perintah) Saya meminta solusi pada mentor dalam pelaksanaan aktualisasi

sebagai bentuk yang inovatif yaitu mou berupa surat serah terima limbah dari pihak pertama sebagai penghasil limbah ke pihak kedua sebagai pembakaran/pengelolah (Anti Korupsi:

Peduli). 2. Manfaat

a. Bagi Peserta

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini, yaitu Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi telah melatih peserta untuk dapat menyatukan pendapat dengan mentor serta meminta izin dengan mengedepankan asas kesopanan. Selain itu kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi peserta bagaimana cara meminta solusi dan saran saran untuk mendapatkan hasil yang baik.

(47)

b. Bagi Instansi

Dengan melaksanakan kegiatan Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi memiliki manfaat bagi instansi yaitu terciptanya koordinasi antara peserta beserta mentor dan coach dalam menyatukan pendapat sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

Kegiatan Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi dari isu yang di angkat untuk meningkatkan lingkungan yang sehat dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi dalam misi 5 yaitu Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dalam pealayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.

4. Penguatan Terhadap Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi dengan mentor mengenai pelaksanaan aktualisasi yaitu meminta izin untuk konsultasi rancangan aksi aktualisasi maka dari itu saya mengedepankan nialai asas kesopanan dalam kegiatan tersebut peserta telah berkontribusi dalam nilai organisasi Ramah dari moto (PRIMA Peduli, Ramah, Ikhlas, Mandiri, dan Adil )

(48)

Tabel 5.4

Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4

Nomor Kegiatan 4 ( Empat )

Nama Kegiatan Merancang dan membuat sistem pembagian zonasi pembakaran limbah medis yang di dukung dengan mou.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan -

Daftar Lapiran -

Uraian Pelaksanaan Tahpan Kegiatan :

-

Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan

(49)

Tabel 5.4

Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4

Nomor Kegiatan 4 ( Empat )

Nama Kegiatan Merancang dan membuat sistem pembagian zonasi pembakaran limbah medis yang di dukung dengan mou.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan -

Daftar Lapiran -

Uraian Pelaksanaan Tahpan Kegiatan :

-

Dikarenakan kegiatan no 4 dapat mencakupi kegiatan no 5 dan ada kesalah pahaman peserta dalam menentukan kegiatan maka Kegiatan No 4 tidak dilakukan

Gambar

Tabel 1.1 Laporan Limbah Fasyankes Januari – Mei Tahun 2021
Tabel 4.1 Laporan Pengiriman Bulanan
Tabel 4.2 Analisis Isu
Tabel 4.3 Idinteifikasi Masalah
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah nagari yang mampumenyelenggarakan pemerintahan Nagari sesuai dengan peraturan yang berlaku, ditargetkan 90%, dan dapat terealisasi sesuai dengan rencana

RI NCI AN LAPORAN REALI SASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERI NTAHAN DAERAH, ORGANI SASI , PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBI AYAAN. TAHUN

[r]

Diharapkan dengan memanfaatkan klon unggul penghasil lateks dan kayu, pengembangan karet pada program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) memiliki prospek yang lebih baik

Captopril, terutama jika diberikan dalam dosis tinggi untuk pasien dengan insufisiensi ginjal, dapat menyebabkan neutropenia (kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pendidikan islam terutama dalam toleransi memiliki makna yang kongkrit dalam toleransi sehingga nilai ini dapat

Untuk menelusuri senyawa aktif dalam buah mengkudu yang aktif sebagai obat cacing, telah dilakukan ekstraksi secara berturut-turut menggunakan pelarut heksana, kloroform, metanol

Hasil analisis menunjukan nilai alpha cronbach 10 (sepuluh) faktor terbesar dari faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi pembangunan gedung di Daerah