• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN. memotret dan mengalisis suatu keadaan dalam suatu saat tertentu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 METODE PENELITIAN. memotret dan mengalisis suatu keadaan dalam suatu saat tertentu."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian cross sectional analysis, karena hanya memotret dan mengalisis suatu keadaan dalam suatu saat tertentu.

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah karyawan PT Elang Express Surabaya yang berjumlah 55 orang. Sampel diambil adalah keseluruhan dari jumlah populasi (total populasi) kecuali 8 orang lainnya yaitu 1 orang direktur/owner (sebagai penilai kinerja), 2 orang cleaning service, dan 5 orang lainnya adalah karyawan dengan masa kerja < 1 (satu) tahun.. Jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 47 orang dan seluruhnya berada di Surabaya. Alasan diambilnya sampel dalam satu kantor adalah untuk kemudahan bagi peneliti, mengingat semua kriteria responden telah terpenuhi pada karyawan-karyawan di perusahaan ini. Jumlah ini telah mencukupi persyaratan dalam analisis statistik yang digunakan yaitu chi-square (khi kuadrat) di mana tabel dengan baris dan kolom sejumlah 3 X 3 = 9 sel, serta metode chi-square yaitu minimal 20 % dari jumlah sel mempunyai nilai harapan < 5. Jadi 9 x 5 = 45,

sehingga minimal jumlah sampel yang harus diambil adalah sejumlah 45 orang.

4.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel kemampuan berbahasa (A) dengan sub-sub variabel (A1) pengetahuan berbahasa Inggris, (A2) sikap berbahasa Inggris,

(2)

(A3) perilaku berbahasa Inggris dan variabel (B) kinerja dengan keterangan sebagai berikut:

Variabel A1 dan A2 : A1 independen dan A2 dependen. Variabel A2 dan A3 : A2 independen dan A3 dependen. Variabel A3 dan B : A3 independen dan B dependen.

4.4 Definisi Operasional Variabel 4.4.1 Kemampuan berbahasa Inggris (A)

Adalah kemampuan karyawan PT. Elang Express Surabaya terhadap 3 (tiga) sub-sub variabel aspek kemampuan berbahasa Inggris, yaitu pengetahuan berbahasa Inggris (A1), sikap berbahasa Inggris (A2), dan perilaku berbahasa Inggris (A3).

1. Pengetahuan berbahasa Inggris (A1)

Adalah pengetahuan tentang bunyi bahasa Inggris (knowledge of the

sound system), pengetahuan tentang arti kata bahasa Inggris (knowledge

of meaning of word), pengetahuan kalimat dan non kalimat (knowledge of

sentences and non sentences) bahasa Inggris karyawan PT. Elang Express

Surabaya, yang diukur dengan tes pengetahuan berbahasa Inggris dengan skala 0—1, sebanyak 12 item yang ditunjukkan dengan tingkatan: “rendah”, jika nilainya lebih kecil dan sama dengan nilai rata-rata 6,36 dan “tinggi”, jika nilainya lebih besar ( ) dari nilai rata-rata 6,36.

2. Sikap berbahasa Inggris (A2)

Adalah pernyataan setuju/tidak setuju, senang/tidak senang dan kecenderungan bertindak karyawan PT. Elang Express Surabaya terhadap bahasa Inggris dan penggunaannya, yang diukur dengan skala Likert 0--4,

(3)

dengan kategori negatif , jika nilainya lebih kecil dan sama ( ) dengan nilai rata-rata 32,21 dan kategori positif jika nilainya lebih besar ( ) dari nilai rata-rata 32,21.

3. Perilaku berbahasa Inggris (A3)

Adalah tindakan karyawan PT. Elang Express Surabaya, dalam berbicara, menulis dan mendengarkan dalam bahasa Inggris yang diukur dengan daftar tindakan/perilaku dengan skala Likert 0—4, dengan kategori “negatif”, jika nilainya lebih kecil dan sama dengan ( ) nilai rata -rata 7 dan kategori “positif”, jika nilainya lebih besar ( ) dari nilai rata -rata 7. 4.4.1 Kinerja (B)

Adalah hasil kerja karyawan PT. Elang Express Surabaya, menurut jabatan masing-masing, pada saat penelitian berlangsung, yang disajikan dalam bentuk pernyataan penilaian dengan mengacu pada skala Likert 0—4. Penilaian dilakukan oleh direktur atau pimpinan perusahaan dengan memakai standar penilaian perusahaan dan kriteria yang disampaikan oleh Schuler dan Jackson (1999:11—12) yaitu kriteria berdasarkan sifat, perilaku dan hasil, yang ditunjukkan dengan kategori “buruk”, jika nilainya lebih kecil dan sama ( ) dengan nilai rata-rata 62,43 dan kategori “baik” (jika nilainya lebih besar ( ) dari nilai rata rata -rata 62,43.

4.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan angket/kuesioner sebagai alat pengumpul data, yang terdiri dari :

(4)

b. Kuisioner pengetahuan berbahasa Inggris. c. Kuesioner sikap berbahasa Inggris. d. Kuesioner perilaku berbahasa Inggris e. Skala kinerja karyawan.

f. Wawancara

Peneliti dalam hal ini tidak menguji kemampuan mendengarkan (listening) dikarenakan keterbatasan media dan kesibukan karyawan. Skala kinerja yang dinilai oleh pimpinan perusahaan, selain menyangkut kinerja yang berhubungan langsung dengan komunikasi berbahasa Inggris juga menyangkut kinerja karyawan secara umum sesuai standar perusahaan dan kriteria penilaian yang diacu dalam penelitian ini.

4.5.1 Penentuan Skor

Penentuan skor masing-masing item dalam kuesioner (sikap, perilaku dan kinerja) mengacu pada skala Likert 0 — 4 (Azwar, 2002:140— 145). Sedangkan skor pada item pengetahuan berbahasa adalah 0 — 1 (skor 1 pada jawaban benar dan 0 pada jawaban salah).

4.5.2 Penentuan Kategori Sub-sub Variabel

Peneliti membuat dua kategori untuk menyimpulkan pernyataan kemampuan berbahasa Inggris dan kinerja karyawan sebagai berikut; pengetahuan berbahasa Inggris (rendah dan tinggi), sikap berbahasa Inggris (negatif dan positif), perilaku berbahasa Inggris (negatif dan positif) dan kinerja (buruk dan baik). Penentuan kategori ini didasarkan pada nilai rata-rata pada masing-masing variabel, dimana responden dengan nilai di bawah rata-rata termasuk dalam kategori rendah, negatif

(5)

dan buruk, sedangkan yang berada di atas nilai rata-rata termasuk dalam kategori tinggi, positif dan baik.

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di perusahaan jasa pengiriman PT. Elang Express Surabaya Jalan Jagir Sidoresmo Surabaya. Waktu penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penyelesaian.

Tahap persiapan meliputi proses perijinan, kunjungan perusahaan, konsultasi persiapan, yang dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2003.

Tahap pelaksanaan meliputi konsultasi pelaksanaan, pengambilan data melalui penyebaran kuesioner, mengumpulkan jawaban, menilai jawaban, mengolah data, menginterprestasi hasil dan menyimpulkan hasil penelitian, dan konsultasi yang dilaksanakan pada bulan awal Juli hingga akhir Juli 2003.

Tahap yang terakhir yaitu tahap penyelesaian, meliputi penulisan, ujian, revisi, penjilidan dan penyerahan tesis dilaksanakan akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2003.

4.7 Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung (pengamatan dan wawancara lisan) dan observasi tidak langsung yaitu dengan menyebarkan kuesioner (Surakhmad, 1982:162). Hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah komunikasi bahasa yang dipakai, kinerja karyawan, dan lingkungan sekitar perusahaan. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sejak kunjungan awal hingga proses pelaksanaan pengambilan data melalui kuisioner. Wawancara dilakukan oleh peneliti

(6)

dalam dua tahap yaitu sebelum dan sesudah terkumpulnya data dari kuisioner penelitian, untuk menjaring data yang berkait dengan pembentukan sikap dan perilaku serta faktor-faktor yang dimungkinkan berada di belakang kedua hal ini.

4.8 Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap berikut ; a. Pemeriksaan

Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kelengkapan kuesioner baik dari data isian ataupun semua kuesioner. Pemeriksaan ini meliputi hal-hal seperti kelengkapan data isian dan jawaban pada kuesioner.

b. Pembuatan Kode

Dalam kegiatan ini peneliti mengelompokkan kuesioner-kuesioner tersebut pada masing-masing masalah seperti yang tertera dalam sub-sub variabel penelitian seperti kelompok sub-sub variabel pengetahuan berbahasa, persepsi, afeksi, konasi, perilaku, dan kinerja.

c. Listing

Setelah jawaban terkumpul pada tempatnya masing-masing kemudian menghitung jawaban yang sama dan dilakukan penghitungan skor jawaban.

4.9 Cara Analisis Data

Seluruh kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner uji terpakai. Sebelum melakukan uji hubungan antar variabel dengan uji statistik Chi-square, peneliti melakukan beberapa tahapan berikut ini:

(7)

4.9.1 Uji Validitas-Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji butir-butir kuesioner, dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Selanjutnya butir-butir kuisioner yang valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan menggunakan teknik

alpha cronbach. Perhitungan dilakukan dengan komputer program SPSS 10.0 for

windows.

Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas di atas diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Dari 21 butir kuisioner sikap berbahasa Inggris, digugurkan 7 butir. Nilai reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,8352, mengartikan bahwa butir-butir kuisioner ini reliabel.

2. Dari 8 butir kuisioner perilaku berbahasa Inggris, hanya 1 butir yang gugur. Nilai reliabilitas yang diperoleh tinggi yaitu sebesar 0,8154, menunjukkan bahwa kuisioner ini reliabel.

3. Pada 25 butir kuisioner pada skala kinerja hanya 1 butir yang gugur. Nilai reliabilitas yang diperoleh mendekati sempurna yaitu sebesar 0,9384, menunjukkan bahwa kuisioner ini reliabel.

4.9.2 Menghitung nilai masing-masing variabel

Penghitungan ini dilakukan dengan mencari nilai rata-rata, baru kemudian dimasukkan dalam tabel chi-square berikut:

(8)

Tabel 4. 1 Hubungan antara Pengetahuan Berbahasa Inggris Karyawan PT. Elang Express Surabaya dengan Sikap Berbahasa Inggris Pengetahuan berbahasa

sikap bahasa Negatif Positif Total Rendah

Tinggi

Total 47

Sumber: Olahan Peneliti

Tabel 4.2 Hubungan antara Sikap Berbahasa Inggris Karyawan PT. Elang Express Surabaya dengan Perilaku Berbahasa Inggris

Sikap berbahasa

Perilaku berbahasa

Negatif Positif Total Negatif

Positif

Total 47

Sumber: Olahan Peneliti

Tabel 4.3 Hubungan antara Perilaku Berbahasa Inggris Karyawan PT. Elang Express Surabaya dengan Kinerja

Perilaku berbahasa Kinerja Buruk Baik Total Negatif Positif Total 47

(9)

Setelah itu diadakan uji statistik dengan chi square dengan menggunakan komputer program SPSS 10.0 for windows.

4. 10 Sintesis

Untuk memberikan kesimpulan tentang hubungan kemampuan berbahasa Inggris karyawan PT. Elang Express Surabaya dengan kinerja, maka dibuat sintesis sebagai berikut ini. Nilai (+..+..+) menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja. Nilai (-..-..-) menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris karyawan dengan kinerja. Nilai-nilai lain, sebagaimana tercantum dalam tabel sintesis, yaitu (+, +, -), (+, -, +), dan (-, +, +) menunjukkan adanya keraguan atau diragukan adanya hubungan bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris karyawan dengan kinerja, sedangkan (+, -, -), (-, +, -) dan (-, -, +) menunjukkan adanya keraguan atau diragukan ketidakadanya hubungan antara kemampuan berbahasa Inggris karyawan dengan kinerja. Hal ini bisa digambarkan dalam tabel berikut ini:

(10)

Tabel 4.4 Hubungan antara Kemampuan Berbahasa Inggris Karyawan PT. Elang Express Surabaya dengan kinerja

A1 A2 A2 A3 A3 B A (A1, A2, A3) B

+ + + Ada hubungan bermakna antara

kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

+ + _ Diragukan ada hubungan bermakna

antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

+ _ + Diragukan ada hubungan bermakna

antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

+ _ _ Diragukan tidak ada hubungan

bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

_ + + Diragukan ada hubungan bermakna

antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

_ + _ Diragukan tidak ada hubungan

bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

_ _ + Diragukan tidak ada hubungan

bermakna antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja

_ _ _ Tidak ada hubungan bermakna

antara kemampuan berbahasa Inggris dengan kinerja Sumber: Olahan Peneliti

Keterangan:

A = Kemampuan berbahasa Inggris A1 = Pengetahuan berbahasa Inggris A2 = Sikap berbahasa Inggris A3 = Perilaku berbahasa Inggris B = Kinerja

(11)

Pemakaian kata “keraguan” atau “diragukan” pada tabel sistesis ini untuk menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi itu bukan ada atau tidak ada sama sekali. Walaupun hanya satu nilai positif pada hubungan antar variabel itu namun tidak bisa dikatakan kemampuan berbahasa Inggris berhubungan bermakna dengan kinerja, begitu pula walaupun hanya terdapat satu nilai negatif pada hubungan antar variabel itu, namun tidak bisa dikatakan bahwa kemampuan berbahasa Inggris tidak berhubungan bermakna dengan kinerja.

Gambar

Tabel 4.3  Hubungan antara Perilaku Berbahasa Inggris Karyawan  PT. Elang Express Surabaya dengan Kinerja
Tabel 4.4 Hubungan antara Kemampuan Berbahasa Inggris Karyawan  PT. Elang Express Surabaya dengan kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari pandangannya tentang gradasi wujud, maka secara aksiologis ilmu dan agama juga bersifat gradatif, namun tidak hanya gradatif dalam konteks penilaian manusia

Beberapa respon- den mengetahui kemampuan yang dibutuhkan dalam pengerjaan soal cerita yang terdiri dari kemampuan menentukan apa yang diketahui dari soal, kemam- puan menentukan

Penciptaan skenario film UDA bertujuan untuk (1) Memperkenalkan dan memberikan sisi lain dari merantau kepada masyarakat luas dalam kehidupan sosial dan budaya, khususnya

The effect of science learning based on an integrated scientific approach to loacl potential on the science process skill of the student.. Biologi edisi kelima

Adapun Upaya-upaya apa yang yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kota Pontianak dan Pihak PD BPR Bank Pasar Kota Pontianak dalam mengoptimalkan lagi

Teori ini dapat digunakan untuk berbagai hal seperti penempatan kesalahan tunggal dan tergantung pada tegangan dalam pengukuran arus dalam kaitan dengan eksitasi yang ada dan

Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari hingga dosis efektif (sindroma psikosis reda) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis

Menurut Diar Puji Oktavian (2010), Cascading Style Sheet (CSS) berfungsi untuk mengatur tampilan dengan kemampuan jauh lebih baik dari tag maupun atribut standar