PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 22
TAHUN 2009 TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS
OLEH ANGGOTA TNI AL
SKRIPSI
OLEH:
BQ SARI PADEMI NPM: 14300114
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
FAKULTAS HUKUM
PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 22
TAHUN 2009 TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS
OLEH ANGGOTA TNI AL
SKRIPSI
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM PADA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
OLEH:
BQ SARI PADEMI NPM: 14300114
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat-Nya, akhirnya skripsi yang berjudul “Penegakan Hukum Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 terhadap Pelanggaran Lalu Lintas oleh Anggota TNI AL”
dapat saya selesaikan dengan baik.
Dalam penyelesaian skripsi ini, saya ingin menyampaikan terima kasih untuk
segala dorongan, bantuan, dan semangat, serta inspirasi kepada:
1. Junjungan Nabi Muhammad SAW
2. Ayahanda Bayat Marzuki dan Ibunda tercinta Titin Sumarni ,serta adikku Lalu
Ardani dan Syarifah Ayu Meganisa yang telah memberi dorongan moral dan
materiil, serta do’a yang tak pernah berhenti.
3. Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memberi saya
kesempatan untuk menjadi bagian dari Civitas Akademika.
4. Dekan Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah
menyediakan berbagai fasilitas sebagai penunjang pembelajaran selama saya
mengikuti perkuliahan.
5. Bapak Atet Sumanto,S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan memberikan pengarahan dan
bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Noor Tri Hastuti, S.H.,M.Hum. terimakasih atas saran, kritik, dan
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
8. Kepala Tata Usaha beserta jajarannya di Fakultas Hukum Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya, atas pelayanan selama mengikuti perkuliahan.
9. Bapak Bripka Agung Purwanto Sukardi,S.H. selaku Polisi di bidang Satlantas
Polrestabes Surabaya yang telah membantu serta memberikan waktu dan
informasinya sehingga saya dapat mengerjakan skripsi ini dengan baik
10.Bapak Sertu Erwin selaku PM Angkatan Laut yang telah ikut serta membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Saudari Vika Indriani (otw S.H.) yang telah membantu serta memberi
semangat dan selalu menemani dalam proses penyelesaian skripsi ini.
12.Teman-teman di Universitas Wijaya Kusuma beserta adik-adikku Amel, Ovie,
Evie, Mba Shella, Muh Anas Ardiansyah, Rosnayanti, Nadia Ayu yang telah
memberi dukungan dan semangat.
13.Teman-teman Alterego Nessie, Dila dan Frista yang selalu mendukung dan
menyemangati.
14.Teman-teman SMPku Ismi, Mita, Nia, Bella, Ike, Intan, Trio, Elly.
15.Saudara Drg. Dicky Setiawan (my baymax) yang selalu menjadi penyemangat.
Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi lingkungan kampus dan terkhusus
bagi penulis pribadi
Hormat kami,
ABSTRACT Indonesian Navy as a discussion. This study has the intention that the reader the Police used Law Number 2 of 2002 concerning the Indonesian National Police. For the Indonesian Armed Forces (TNI) in terms of law enforcement of members who committed violations, the TNI used Law Number 25 of 2014 concerning the Law of Military Discipline. In dropping the sanski for members who commit traffic violations, they will be subject to imposition of sanctions according to article 10 of Law No. 25 of 2014 concerning the law of military discipline. Followed by the regulations of the TNI Commander No. 11 of 2018 concerning administrative sanctions for TNI soldiers and followed by Regulation No. 30 / IX / 2018 concerning administrative sanctionsknows a little more in the special arrangements that apply in the Navy in enforcing traffic violations.
The research method used in this paper uses the Normative Juridical research method which is a study of legislation and literature relating to the material discussed and the primary data obtained through interviews to find information and find out more about the regulation of Traffic .
Based on the results of the study it can be concluded that in the case of enforcement of Traffic violations committed by either the Indonesian Armed Forces (TNI) or the National Police of the Republic of Indonesia (Polri) it has its own Law to regulate it. This uses the principle of Lexspecialis derogate. Gerenalism is the principle of legal interpretation which states that special law (lexspecialis) overrides general law (lexgeneralis). And for enforcement the action against violations in Law Number 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation only applies to civil society. For the Indonesian National Police in terms of law enforcement of police officers who committed violation.
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 terhadap Pelanggaran Lalu Lintas oleh Anggota TNI AL“ memiliki tujuan untuk mengetahui dan memahami serta menganalisis tentang kepada siapakah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diberlakukan. Apakah berlaku hanya untuk masyarakat sipil atau mencakup juga pihak Polri dan anggota TNI dimana penelitian ini berfokus pada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut sebagai pembahasannya. Penelitian ini mempunyai maksud agar pembaca mengetahui sedikit lebih dalam pengaturan khusus yang berlaku di dalam TNI AL dalam penegakan pelanggaran Lalu Lintas. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian Yuridis Normatif yang merupakan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan dengan materi yang dibahas serta data primer yang didapatkan melalui wawancara untuk mencari informasi serta mengetahui hal-hal lebih dalam terkait pengaturan tentang Lalu Lintas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam hal untuk penegakan pelanggaran Lalu Lintas yang dilakukan baik Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mempunyai Undang-Undang tersendiri untuk mengaturnya. Hal ini menggunakan asas Lexspecialis derogate Legigerenalis adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (lexspecialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lexgeneralis). Dan untuk penegakan Penindakan terhadap pelanggaran dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan hanya berlaku untuk masyarakat sipil saja. Untuk pihak Polri dalam hal penegakan hukum para anggota Polri yang melakukan pelanggaran, makaPolri menggunakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Untuk pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal penegakan hukum para anggota yang melakukan pelanggaran, maka TNI menggunakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer. Dalam penjatuhan sanski bagi para anggota yang melakukan pelanggaran lalu lintas maka akan dikenakan penjatuhan hukuman sanksi sesuai pasal 10 UU No. 25 Tahun 2014 tentang hukum disiplin militer. Diikuti dengan peraturan panglima TNI No. 11 Tahun 2018 tentang sanksi administratif bagi prajurit TNI serta diikuti dengan perkasal No. 30/IX/2018 tentang sanksi administratif
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... vi
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah ... 1
B. Tujuan Penulisan ... 6
C. Manfaat Penulisan ... 6
D. Kerangka Konseptual ... 7
E. Metode Penelitian ... 26
F. Pertanggungjawaban Sistematika ... 29
BAB II KEWENANGAN POLRI DALAM MEMBERIKAN SANKSI KEPADA ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA ( TNI ) YANG MELAKUKAN PELANGGARAN LALU LINTAS A. Kewenangan Polri dalam Undang-Undang Lalu Lintas ... 31
BAB III SANKSI PIDANA YANG DIBERIKAN TERHADAP ANGGOTA TNI YANG TELAH MELAKUKAN TINDAK PELANGGARAN LALU LINTAS
A. Penindakan terhadap Anggota TNI AL yang Melanggar Lalu
Lintas ... 44
B. sanksi Pidana yang Diberikan terhadap Anggota TNI AL yang
Telah Melakukan Pelanggaran Lalu Lintas……… ………...47
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59