• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II

PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II Jl. Pembangunan, Sambas – Kalbar 79462

Telp. 0562-392342 Fax. 0562-392323 Email : info@pn-sambas.go.id Website : http://pn-sambas.go.id

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP) TAHUN 2020

(2)

K A T A P E N G A N T A R

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020, ini telah selesai disusun dengan mendasarkan pada surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 1930A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 November 2020 dan Nomor : 1931A/SEK/OT.01.2/11/2020 tanggal 27 November 22020 serta surat Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Nomor : W17-U/2716/OT.01.2/12/2020 tanggal 16 Desember 2020 dan Nomor : W17-U/2717/OT.01.2/12/2020 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 dan Penyusunan Dokumen SAKIP.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat LKjIP Tahun 2020 ini berisikan realisasi dari target kinerja pada kantor Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang ditetapkan untuk tahun 2020.

Laporan ini merupakan pedoman evaluasi kinerja kantor Pengadilan Negeri Sambas Kelas II pada tahun 2020, sehingga hambatan atau kekurangan-kekurangan yang ada dapat diselesaikan dengan lebih baik dan secara profesional.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020 ini yang telah disusun secara sistematis namun diakui kinerjanya sebagian tersebut masih harus ditingkatkan lagi.

Demikian dilaporkan guna menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sambas, 08 Januari 2021 Ketua Pengadilan Negeri Sambas Setyo Yoga Siswantoro, S.H., M.H.

(3)

L E M B A R P E N G E S A H A N

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN NEGERI SAMBAS KELAS II

TAHUN 2021

Disetujui, Sekretaris Hamida NIP. 19670403 199403 2 003 Sambas, 08 Januari 2021 Diketahui,

Ketua Pengadilan Negeri Sambas

Setyo Yoga Siswantoro, S.H., M.H. NIP. 19700524 199403 1 003

Dibuat,

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan.

Rosihan Saleh

(4)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggung jawaban dalam memberikan laporan kinerja dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yaitu tahun 2020.

Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LKjIP bertujuan untuk melaporkan pencapaian kinerja selama tahun 2020 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020-2024.

Pengadilan Negeri Sambas Kelas II menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang secara umum dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil kinerja program kerja selama kurun waktu tahun 2020 telah berusaha memenuhi/mencapai 6 (enam) sasaran strategis yang diukur dengan melihat sasaran, indikator sasaran, target yang diinginkan, realisasi, dan pencapaian target.

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II adalah sebesar 97,55%. Perincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Sasaran Strategis I

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Indikator Kinerja Target Realisas i

Capaian (%)

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100,00 %

100,00

% 100,00

Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu 95,00% 87,22% 91,81

Persentase penurunan sisa perkara 15,00%

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. Peninjauan Kembali 100,00 % 100,00 % 100,00 97,74% 97,50% 100,00 % 97,74 97,50 100,00

(5)

% Persentase perkara pidana anak yang

diselesaikan dengan diversi 5,00% 4,76% 95,24

Indeks responden pencari keadilan yang puas

terhadap layanan peradilan 76,61 77,05 100,57

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis I 97,55

Sasaran Strategis II

Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

Indikator Kinerja Target Realisas i

Capaian (%)

Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

100,00

% 99,15% 99,15

Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi 5,00%

Persentase berkas perkara yang diajukan

Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

100,0% 80,00% 80,00

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

x x x

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis II 89,58

Sasaran Strategis III

Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisas i

Capaian (%)

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100,00 %

100,00

% 100,00

Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan x x x

Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

100,00

(6)

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis III 0,00

Sasaran Strategis IV

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Indikator Kinerja Target Realisas i

Capaian (%)

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

100,00

% 97,00% 90,00%

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis IV 90,00

Sasaran Strategis V

Meningkatnya kualitas pengawasan

Indikator Kinerja Target Realisas i

Capaian (%)

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100,00 % Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti

100,00 %

100,00

% 100,00

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis V 100,00

Sasaran Strategis VI Peningkatan kualitas SDM

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial 100,00% 100,00% 100,00

Persentase pegawai yang lulus diklat non

teknis yudisial 100,00% 100,00% 100,00

Persentase pejabat yang lulus mengikuti

fit and proper test dalam rangka promosi 100,00% 100,00% 100,00

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis V 100,00

(7)

Dengan sitem Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang merupakan sasaaran pokok Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Negeri Sambas kelas II telah melaksanakan dengan baik hingga untuk saat ini dan masa masa yang akan datang pelayanan kepada para pencari keadilan akan lebih mudah, efisien, transparan serta akuntabel dan biaya murah dapat terlaksana dengan baik.

Untuk dapat terlaksananya kinerja dengan lebih baik maka sumber daya manusia pada Pengadilan Negeri Sambas Kelas II sangat membutuhkan tenaga tenaga Aparatur Sipil Negara yang handal dan itu dapat terlaksana dengan penambahan atau rekrutmen yaang baru untuk dapat ditempatkan pada satuan kerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II.

Keberhasilan pencapaian kinerja bergantung pada beberapa hal seperti : sumber daya manusia yang handal menguasai bidang pekerjaan nya secara fasih sesuai dengan tuntutan pekerjaan dalam penguasaan bidang informasi dan teknologi, sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang kerja dan kinerja untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan secara optimal dan prima, dan pembiayaan yang cukup hingga pengelolaan anggaran dapat dilaksanakan secara baik serta dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk dapat mencapai itu semua maka Pengadilan Negeri Sambas Kelas II selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, kinerja, dan pelayanan dalam semua aspek tidak hanya untuk meningkatkan kinerja instansi sebagai salah satu indikator keberhasilan suatu instansi pemerintah namun yang tidak kalah pentingnya adalah dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi : Rencana Kerja, Rencana Kinerja, Rencana Anggaran, dan Rencana Strategis pada masa yang akan datang, hingga dapat terwujud dari Visi Mahkamah Agung RI “Terwujudnya badan Peradilan Yang Agung “ serta dapat mencapai dari Misi Mahkamah Agung RI :

1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.

2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang berkeadilan. 3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan. 4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparasi Peradilan.

(8)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR LEMBAR PENGESAHAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum

B. Potensi dan Permasalahan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2020-2024 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran-saran

LAMPIRAN

(9)

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1

Kondisi Umum

Amandemen Ketiga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan sifat dan karakter kekuasaan kehakiman dengan menyatakan “Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.1 Di dalam

Undang-undang No. 48 Tahun 2009 juga dikemukakan, “Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum

Republik Indonesia”.2

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara tertinggi yang mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan Kehakiman karena tidak hanya membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan tetapi juga sebagai puncak manajemen di bidang administrasi, personil, dan finansial serta sarana prasarana. Kebijakan ”satu atap”, memberikan tanggung jawab dan tantangan karena Mahkamah Agung dituntut untuk menunjukan kemampuannya guna mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang profesional, efektif, efisien, transparan serta akuntabel. Tanggung jawab Mahkamah Agung sebagai konsekuensi penyatuan atap termaktub dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dan telah direvisi oleh Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, serta diperbaiki kembali melalui Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Justifikasi tersebut juga termuat dalam berbagai Undang-Undang, yaitu antara lain melalui : Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 juncto Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang No. 8 Tahun 2004 juncto Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 juncto Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.

Tugas dan peran Mahkamah Agung menjadi semakin menantang ketika kian banyak pengadilan khusus dibentuk di bawah suatu lingkungan peradilan, antara lain

1 Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2

(10)

: Pengadilan Niaga, Pengadilan HAM, Pengadilan Anak, Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Perikanan, dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu, ada berbagai dinamika yang secara intensif berkembang yang harus dihadapi dengan langkah persuasif, antisipatif dan jika perlu dengan tindakan korektif.

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam menyelenggarakan peradilan selain bidang administrasi, organisasi, perencanaan, dan keuangan. Pengadilan Negeri Sambas Kelas II merupakan lingkungan Peradilan Negeri di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Pengadilan Negeri Sambas Kelas II sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.

1.2 Potensi Dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan menyangkut kinerja lembaga peradilan mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan antara lain mengenai informasi proses peradilan yang masih sulit diketahui oleh masayarakat karena wilayah yang sangat luas dan sarana tranportasi yang masih sulit serta jaringan internet masih belum merata kepelosok desa desa, biaya peradilan yang mahal pengaruh dari jarak dan sulitnya tranportasi, masih sulitnya akses masyarakat miskin dan terpinggirkan, serta penyelesaian perkara yang dirasakan masih sangat lama. Hal tersebut diperparah dengan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap peradilan serta kesulitan yang dialami para pencari keadilan dan pengguna pengadilan yang dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai prosedur, dokumen dan persyaratan yang diperlukan.

Hal-hal tersebut dapat kami jabarkan sebagai berikut:

A. Kekuatan (Strength)

Kekuatan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup:

1. Merupakan vrovost (kawal depan) di wilayah propinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

(11)

2. Pengadilan Negeri Sambas Kelas II merupakan unsur muspida dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah Kabupaten Sambas.

3. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Negeri Sambas Kelas II.

4. Adanya Undang-Undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II selaku Pengadilan Tingkat Pertama.

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dirinci dalam beberapa aspek:

1. Aspek Proses Peradilan

- Putusan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II telah dapat diakses cepat oleh masyarakat walau sudah diunduh dan di informasikan melalui aplikasi yang tersedia namun karena kurang nya sarana dan prasarana yang memadai terutama akan kebutuhan perangkat perangkat teknologi dalam bidang Informasi dan Teknologi dan jaringan internet masih belum tersebar secara merata di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Sambas. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

- Pengadilan Negeri Sambas Kelas II tidak mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan dan sedikitnya anggaraan yang tersedia untuk menambah tenaga honorer guna mengatasi kurang nya tenga Aparatur Sipil Negara yang ada di Pengadailan Negeri Sambas Kelas II.

- Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, maka untuk merekrut dan penempatan PNS untuk disesuaikan dengan kebutuhan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II.

- Pengadilan Negeri Sambas Kelas II sangat kesulitan dengan sangat minim nya tenaga pegawai ataupun honorer sehingga terjadi rangkap rangkap pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga pegawai atau honorer yang ada sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi menjadi kurang optimal.. - Proses pengadaan sarana dan prasarana bagi kebutuhan Pengadilan Negeri

Sambas Kelas II sangat kecil dan sedikit hingga sarana dan prasarana yang ada sudah terlalu lama dan pengadaan yang baru didapat dari DIPA setiap tahun nya sangat sedikit dan kecil, maka untuk dapat menjadikan perhatian dengan melakukan penambahan anggaran dan anggaran untuk dapat merekrut tenaga honorer yang bisa dilakukan oleh Pengadilan Negeri Sambas kelas II guna memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak.

(12)

- Gedung kantor yang tidak prototype dan banyak kendala kerusakan tertama pada bagian atap serta lantai gedung sehingga kantor menjadi tidak layak dan kurang nyaman apa bila menghadapi kondisi cuaca yang cukup ekstrem dengan curah hujan yang tinggi maka akan banyak terjadi bocor sehingga merusak bagian plafon dan mengganggu saat sedang bekerja, sehingga gedung kantor Pengadilan Negeri Sambas Kelas II sudah sangat perlu untuk mendapatkan perbaikan atau renovasi pada hampir setiap bagian gedung.

- Dengan begitu luasnya lahan pada kantor Pengadilan Negeri Sambas Kelas II maka perlu untuk diadakan pengadaan guna penambahan ruangan persidangan serta ruangan ruangan pelayanan pada masyarakat agar kelak Pengadilan Negeri Sambas Kelas II menjadi gedung pengadilan yang baik dan berstandar pelayanan yang baik pula dengan mengingat bahwa Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang wilayah nya berbatasan langsung dengan negara Malaysia hingga Pengadilan Negeri Sambas Kelas II akan menjadi barometer pengadilan yang ada di Indonesia karena letaknya yang strategis berbatasan langsung dari darat kedarat dengan negara Malaysia . 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

- Evaluasi penilaian kinerja belum diterapkan secara optimal. 4. Aspek Sarana dan Prasarana

- Anggaran yang diterima Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan guna memenuhi standar kerja yang dicanangkan hingga memperlambat kinerja untuk pencapaian target yang ditetapkan.

C. Peluang (Opportunities)

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Negeri Sambas Kelas II untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek:

1. Aspek Proses Peradilan

- Adanya website Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.

- Dengan diterapkannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) maka pelayanan kepada pelanggan atau para pencari keadilan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

- Adanya tunjangan kinerja/remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja.

(13)

- Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

- Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal dari Mahkamah Agung RI dan Pengadilan tinggi Pontianak ke Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, sangat membantu untuk tetap mengevaluasi kinerja dan target capaian yang di inginkan.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

- Dukungan dan koordinasi yang baik dari Mahkamah Agung RI, dan Pengadilan Tinggi Pontianak dan serta koordinasi dengan seluruh pengadilan yang berada di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Pontianak. 5. Aspek Sarana dan Prasarana

- Sudah tersedianya fasilitas teknologi informasi di Pengadilan Negeri Sambas berupa internet, website, dan innovasi aplikasi aplikasi yang disediakan oleh Mahkamah Agung ataupun dari innovasi yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, sangat membantu dalam pelayanan informasi bagi masyarakat.

- Untuk sarana dan prasana perbaikan dan penambahan ruangan gedung kantor dan penambahan sarana pendukung kerja kendaraan dinas, perangkat komputer dan lain sebagainya sangat mendesak untuk diadakan.

D. Tantangan Yang Dihadapi (Threats)

Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

- Personil di Pengadilan Negeri sambas Kelas II sangatlah kurang hingga sangatlah dibutuhkan penambahan personil terutama yang menguasai bidang informatika dan ekonomi untuk mengisi bagian bagian yang dilaksanakan secara rangkap oleh personil yang ada.

- Personil di Pengadilan Negeri Sambas Kelas II belum bisa menerapkan visi dan misi Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, karena padatnya pekerjaan yang dilakukan secara rangkap oleh setiap personil.

2. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

- Belum terkoordinasi dengan baik untuk sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan.

(14)

3. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

- Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah juga luas wilayah yang akan dijangkau, sehingga pengiriman administrasi untuk perkara Kasasi atau Banding dari Pengadilan Negeri Sambas Kelas II ke Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Pontianak masih membutuhkan waktu lebih lama. 4. Aspek Sarana dan Prasarana

- Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana sangat kecil sangat tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak dapat dilakukan pengadaan yang baru dan untuk perawatan secara optimal pada gedung kantor dan sarana prasarana yang telah tersedia juga tidak dapat dilakukan dengan optimal karena minim nya anggaran yang diterima oleh Pengadilan Negeri Sambas Kelas II

(15)

B A B II

PERENCANAAN KINERJA

A.

Rencana Strategis Tahun 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020-2024 mengacu pada Cetak Biru Pembaharuan Peradilan 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Rencana Strategis Mahkamah Agung yang pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan, dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan peraturan perundang-undangan kelembagaan peradilan termasuk pembinaan sikap dan perilaku aparatur peradilan serta pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dalam mewujudkan dan mencapai cita-cita menjadi ”Badan Peradilan yang Agung”.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020-2024 merupakan perencanaan jangka menengah Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Pengadilan Negeri Sambas Kelas II beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi, dan peran yang diamanahkan.

Secara ringkas, substansi Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Visi dan Misi

Mengacu kepada Visi Mahkamah Agung yang telah dirumuskan oleh Pimpinan Mahkamah Agung pada tanggal 10 September 2009, Visi Pengadilan Negeri Sambas Kelas II adalah:

”TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI SAMBAS YANG AGUNG”

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Pengadilan Negeri Sambas Kelas II menetapkan misi yang akan dilakukan secara konsisten, yaitu:

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis organisasi.

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari

(16)

itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah tercapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja yang terukur.

Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sambas Kelas II adalah sebagai berikut:

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Pelayanan kepada Pencari keadilan dengan cepat, tepat, mudah dan

biaya murah

3. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

4. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Pontianak dan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

Sasaran-sasaran strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II yang merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

Tujuan yang akan diwujudkan pada tahun 2020 tersebut selanjutnya dirinci pada pencapaian sasaran setiap tahunnya. Secara umum, sasaran tahunan dari Pengadilan Negeri Sambas Kelas II ini menggambarkan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan, serta perubahan perbaikan kondisi aparatur negara yang diakibatkan oleh kebijakan tersebut.

Selanjutnya sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Sambas Kelas II adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel. 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Sambas Kelas II untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :

1. Pos Bantuan Hukum.

2. Perkara peradilan umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu.

3. Perkara peradilan umum yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara.Pendaftaran perkara secara E-Court dan pelayanan pengajuan Surat Keterangan secara aplikasi Eraterang.

(17)

sehingga akan lebih mempercepat pelayanan setiap proses hingga tujuan pelayanan yang cepat, mudah dan biaya murah dapat tercapai.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Layanan dukungan manajemen pengadilan. 2. Layanan perkantoran.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah belanja modal peralatan dan mesin.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam rencana kinerja juga ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020-2024, ditetapkanlah Rencana Kinerja Tahun 2020 (RKT) yang merupakan hasil dari proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020-2024.

Penjabaran sasaran strategis, indikator kinerja, dan target tahun 2020 dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:

No Sasaran

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. 95%

c. Persentase penurunan sisa perkara. 10%

d.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding 100%

- Kasasi 100%

- Peninjauan Kembali 100%

e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi.

97,55 % f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap

layanan peradilan. 76,61 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat

waktu. 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi. 7% c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi,

dan PK secara lengkap dan tepat waktu. 100% d.

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus.

100% 3. Meningkatnya a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. 100%

(18)

No Sasaran

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung

pengadilan. -

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang

mendapat layanan bantuan hukum (posbakum). 100%

4.

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti

(dieksekusi). 100%

5.

Meningkatnya kualitas pengawasan.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti. 100%

6. Peningkatan kualitas SDM.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial. 100% c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test

(19)

B A B III

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dilakukan dengan melakukan perbandingan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II dengan realisasinya, atau dengan kata lain membandingkan antara rencana kinerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja yang terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II tahun 2020 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100,00% 100,00% 100,00 b

. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. 95,00% 87,22% 91,81 c. Persentase penurunan sisa perkara. 15,00%

d .

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. PK 100% 100% 100% 97,74% 97,50% 100,00 % 97,74 97,50 100,00 e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan

dengan diversi. 7,00% 6,56% 97,24

f.

Indeks responden pencari keadilan yang puas

terhadap pelayanan pengadilan. 97,55 97,05 100,57 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu.

100,00

% 99,15% 99,15

(20)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

perkara . diselesaikan melalui mediasi.

c.

Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu.

100,00

% 80,00% 80,00

d .

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus. 100,00 % 100,00% 100,00 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. 100,00% 100,00% 100,00 b

.

Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung

pengadilan. x x x

c.

Persentase pencari

keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum). 100,00 % 90,00% 100,00 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi). 100,00 % Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. 100,00 % b .

Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100,00 % 100,00% 100,00 Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100,00% 100,00% 100,00 b

.

Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis

yudisial. 90%

100,00

% 111,11

c.

Persentase Pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.

100,00

% 100,00% 100,00

Sasaran 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel

(21)

i (%)

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 100,00% 100,00% 100,00 b

. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. 95,00% 87,22% 91,81

c. Persentase penurunan sisa perkara. 15,00%

d .

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. PK 100% 100% 100% 97,74% 97,50% 100,00 % 97,74 97,50 100,00 e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi. 5,00% 4,76% 95,24 f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap pelayanan pengadilan. 76,61 77,05 100,57

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

No. Jenis Perkara Tahun 2019 Sisa Register Tahun 2019 Selesai Tahun 2020

1 Pidana Biasa 46 46

2 Pra Peradilan 0 0

3 Pidana Singkat 0 0

4 Pidana Cepat/Ringan 0 0

5 Pidana Lalu Lintas 0 0

6 Pidana Khusus Anak 0 0

8 Perdata Gugatan 12 12 9 Perdata Permohonan 1 1 10 Gugatan Sederhana 0 0 Jumlah * 59 59 Target 100,00% Realisasi 100,00% Capaian 100,00%

* Jumlah perkara tidak termasuk pidana lalu-lintas

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase sisa perkara yang diselesaikan, telah terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 100,00%.

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

No. Jenis Perkara Tahun 2019 Sisa Tahun 2020 Masuk Jumlah Diselesaikan Tahun 2020

1 Pidana Biasa 46 254 300 271

2 Pra Peradilan 0 0 0 0

3 Pidana Singkat 0 0 0 0

4 Pidana Cepat/Ringan 0 89 89 89

5 Pidana Lalu Lintas 0 602 602 602

(22)

8 Perdata Gugatan 12 36 47 35 9 Perdata Permohonan 1 270 271 270 10 Gugatan Sederhana 0 9 9 9 Jumlah * 58 1263 1321 1279 Target 95,00% Realisasi 87,22% Capaian 91,81%

* Jumlah perkara tidak termasuk pidana lalu-lintas

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu, telah terealisasi sebesar 87,22% dengan capaian sebesar 91,81%.

c. Persentase penurunan sisa perkara

No. Jenis Perkara Tahun 2019 Sisa Tahun 2020 Sisa

1 Pidana Biasa 46 29

2 Pra Peradilan 0 0

3 Pidana Singkat 0 0

4 Pidana Cepat/Ringan 0 0

5 Pidana Lalu Lintas 0 0

6 Pidana Khusus Anak 0 0

8 Perdata Gugatan 11 12 9 Perdata Permohonan 2 1 10 Gugatan Sederhana 0 0 Jumlah * 59 42 Target 90,00% Realisasi 82,00% Capaian 90,73%

* Jumlah perkara tidak termasuk pidana lalu-lintas

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase penurunan sisa perkara, dapat terealisasi

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi, dan PK

No. Jenis Perkara Putusan Jumlah Tahun 2020 Banding Tahun 2020 Kasasi Tahun 2020 PK Tahun 2020 1 Pidana Biasa 281 9 4 0 2 Pidana Cepat/Ringan 0 0 0 0

3 Pidana Khusus Anak 28 2 1 0

4 Perdata Gugatan 25 7 4 0

Jumlah 334 18 9 0

Target 100,00% 100,00% 100,00% Realisasi 97,74% 97,50% 100,00% Capaian 97,74% 97,50% 100,00%

(23)

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, telah terealisasi sebesar 97,74% dengan capaian sebesar 97,74%. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi, telah terealisasi sebesar 97,50% dengan capaian sebesar 97,50%. Sedangkan persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, telah terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 100,00%.

e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

No. Jenis Perkara Tahun 2020 Masuk Tahun 2020 Diversi

1 Pidana Khusus Anak 28 4

Jumlah 28 4

Target 7,00% Realisasi 4,76% Capaian 90,24%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi, telah terealisasi sebesar 4,76% dengan capaian sebesar 95,24%.

f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap pelayanan pengadilan

Pada tahun 2020, dari survei indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang dilakukan terhadap 50 orang responden berdasarkan 10 (sepuluh) unsur pelayanan yang terdiri atas:

1) Persyaratan 2) Prosedur

3) Waktu Pelayanan 4) Biaya/Tarif

5) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 6) Kompetensi Pelaksana

7) Maklumat Pelayanan

8) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 9) Sarana dan Prasarana

10) Kebersihan Lingkungan

Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, Pengadilan Negeri Sambas memperoleh nilai IKM sebesar 95,40 dengan mutu pelayanan berpredikat B dan berkinerja Baik.

(24)

Sasaran 2 : Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu. 100,00% 93,42% 93,42

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi. 5,00%

c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap

dan tepat waktu. 100,00% 90,00% 90,00

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus.

100,00% 100,00% 100,00

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

No. Jenis Perkara Tahun 2020 Putusan Putusan Tahun 2020 Pemberitahuan Isi

1 Pidana Biasa 281 281

2 Pra Peradilan 0 0

3 Pidana Singkat 0 0

4 Pidana Cepat/Ringan 89 89

5 Pidana Lalu Lintas 0 0

6 Pidana Khusus Anak 28 28

8 Perdata Gugatan 35 35 9 Perdata Permohonan 270 270 10 Gugatan Sederhana 9 9 Jumlah * 712 712 Target 100,00% Realisasi 100,00% Capaian 100,00%

* Jumlah perkara tidak termasuk pidana lalu-lintas

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu, telah terealisasi sebesar 99,15% dengan capaian sebesar 99,15%.

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

No. Jenis Perkara Mediasi Tahun 2020 Mediasi Berhasil Tahun 2020

1 Perdata Gugatan 47

Target 5,00% Realisasi 0,00%

(25)

Capaian 0,00%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi, baik realisasi maupun capaian tidak dapat diukur dikarenakan tidak perkara yang berhasil mediasi.

c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu

No. Jenis Perkara Banding Tahun 2020 Kasasi Tahun 2020 Permoh onan PK Tahun 2020 Banding Dikirim Tahun 2020 Kasasi Dikiri m Tahun 2020 PK Dikiri m Tahun 2020 1 Pidana Biasa 6 6 0 6 6 0 2 Pidana Cepat/Ringan 0 0 0 0 0 0

3 Pidana Khusus Anak 0 0 0 0 0 0

4 Perdata Gugatan 7 4 1 4 3 0

Jumlah 14 10 1 11 9 0 Target 100,00% Realisasi 83,00%

Capaian 83,00%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu telah terealisasi sebesar 83,00% dengan capaian sebesar 83,00%.

d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

Pada tahun 2020, belum ada putusan yang bersifat menarik perhatian masyarakat.

Sasaran 3 : Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 100,00%

b. Persentase perkara yang diselesaikan di

luar gedung pengadilan x x x

c. Persentase pencari keadilan golongan

(26)

hukum (posbakum)

Dalam kurun waktu tahun 2020, tidak ada perkara perdata yang terdaftar prodeo pada Pengadilan Negeri Sambas, tidak ada penyelesaian perkara di luar gedung pengadilan, dan belum ada pengguna layanan pos bantuan hukum dalam hal persidangan.

Sasaran 4 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (dieksekusi) 100,00%

No. Jenis Perkara BHT Tahun 2020 Eksekusi Tahun 2020

1 Perdata Gugatan 13

Target 100,00% Realisasi

Capaian

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi), baik realisasi maupun capaian tidak dapat diukur dikarenakan tidak perkara dieksekusi.

Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas pengawasan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti. 100,00%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 100,00% 100,00% 100,00

No . Jenis Tahu n 2020 Ditindaklanjut i Tahun 2020 Target Realisas i Capaian 1 Pengaduan 0 0 100,00% 0,00% 0,00% 2 Temuan Eksternal 33 33 100,00% 100,00% 100,00%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, tidak ada pengaduan masyarakat dalam kurun waktu tahun 2020. Dan persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti telah terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 100,00%.

(27)

Sasaran 6 : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

a. Persentase pegawai yang lulus diklat

teknis yudisial. 100,00% 100,00% 100,00

b. Persentase pegawai yang lulus diklat

non teknis yudisial. 90,00% 100,00% 111,11

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam

rangka promosi. 100,00% 100,00% 100,00

No. Jenis Diklat

SDM yang Ikut Tahun 2020 SDM yang

Lulus Target Realisasi Capaian

1 Teknis Yudisial 1 1 100,00% 100,00% 100,00%

2 Non Teknis Yudisial 4 4 90,00% 100,00% 111,11%

No. Promosi Jabatan

SDM Diseleksi Tahun 2020 SDM yang Ikut Seleksi

Target Realisasi Capaian

1 Fit and Proper Test 0 1 100,00% 100,00% 100,00%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial, terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 100,00%. Sedangkan persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial, terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 111,11%. Dan persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan, terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian sebesar 100,00%.

Analisis Kinerja

Analisis kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun 2019, berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel-tabel sebagai berikut:

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Tahun 2019 Tahun 2020 Realisas i Capaian (%) Realisas i Capaian (%) Terwujudny a proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

100,00

% 100,00 100,00% 100,00 b. Persentase perkara yang diselesaikan

tepat waktu. 89,91% 94,64

100,00

% 100,00

(28)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Tahun 2019 Tahun 2020 Realisas i Capaian (%) Realisas i Capaian (%) d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. PK 96,59% 98,00% 99,75% 96,59 98,00 99,75 97,74% 97,50% 100,00 % 97,74 97,50 100,00 e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi.

5,00% 100,00 4,76% 95,24

f.

Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap pelayanan pengadilan. 76,78 100,22 77,05 100,57 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaia n perkara a.

Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu.

100,00

% 100,00 99,15% 99,15

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi. 11,76% 235,29

c.

Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu.

67,86% 67,86 80,00% 80,00

d.

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus. x x 100,00% 100,00 Meningkatn ya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirka n

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan. x x x x c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum).

(29)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Tahun 2019 Tahun 2020 Realisas i Capaian (%) Realisas i Capaian (%) Meningkatn ya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi). 75,00% 75,00 Meningkatn ya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. x x 100,00 % 100,00 b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100,00 % 100,00 100,00% 100,00 Peningkatan kualitas SDM

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

100,00

% 100,00 100,00% 100,00 b. Persentase pegawai yang lulus diklat non

teknis yudisial.

100,00

% 100,00 100,00% 100,00

c.

Persentase Pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 100,00 % 100,00 100,00 % 100,00 Peningkatan Kinerja

Berdasarkan pengamatan pada tabel tersebut di atas, terjadi peningkatan kinerja yang terlihat pada 3 (tiga) indikator kinerja dari 2 (dua) sasaran strategis, yaitu:

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel.

1. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi, dan PK.

- Baik realisasi maupun capaian pada persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, telah terjadi peningkatan sebesar 1,15% dari sebelumnya pada tahun 2019 sebesar 96,59% menjadi sebesar 97,74% pada tahun 2020.

- Baik realisasi maupun capaian pada persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali, telah terjadi peningkatan sebesar 0,25% dari sebelumnya pada tahun 2019 sebesar 99,75% menjadi sebesar 100,00% pada tahun 2020.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat dipertahankan pada tahun berikutnya.

(30)

2. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap pelayanan pengadilan.

Jika pada tahun 2019, realisasi terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah sebesar 76,78 dengan capaian sebesar 100,22%. Maka pada tahun 2020 telah terjadi peningkatan sebesar 0,27 dan 0,35% sehingga realisasi menjadi 77,05 dan capaian menjadi 100,57%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat dipertahankan pada tahun berikutnya.

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

1. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu.

Pada tahun 2019, baik pengiriman berkas Banding, Kasasi, maupun PK hanya mencapai 67,86% dalam hal realisasi dan capaiannya. Namun pada tahun 2020 telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 12,14% sehingga baik realisasi maupun capaian dapat tumbuh hingga 80,00%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat dipertahankan pada tahun berikutnya.

Penurunan Kinerja

Berdasarkan pengamatan pada tabel tersebut di atas, terjadi penurunan kinerja yang terlihat pada 4 (empat) indikator kinerja dari 2 (dua) sasaran strategis, yaitu:

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel. 1. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.

Pada tahun 2019, penyelesaian perkara secara tepat waktu memperoleh realisasi sebesar 89,91% dengan capaian sebesar 94,64%. Namun pada tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 2,69% untuk realisasi dan 2,83% untuk capaiannya. Hal ini dikarenakan masih cukup banyak perkara yang belum terselesaikan dalam kurun waktu tahun 2019. Sehingga realisasi pada tahun 2020 menjadi 87,22% dengan capaian 91,81%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat ditingkatkan pada tahun berikutnya dengan cara mengurangi tunggakan penyelesaian perkara dalam hal putusan dan minutasi.

2. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi, dan PK.

(31)

halnya dengan upaya Hukum Kasasi di mana terjadi penurunan sebesar 0,50% dari yang sebelumnya pada tahun 2019, realisasi sebesar 98,00% dengan capaian yang sama, sementara pada tahun 2020, realisasi dan capaian menjadi sebesar 97,50%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat ditingkatkan pada tahun berikutnya dalam hal menciptakan putusan yang seadil-adilnya sehingga dapat diterima oleh semua pihak dengan demikian dapat mengurangi persentase pengajuan upaya hukum.

3. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi.

Jika pada tahun 2019 dari 20 perkara pidana khusus anak yang teregister, hanya terdapat 1 perkara saja yang diselesaikan dengan cara diversi sedangkan pada tahun 2020 masih hanya terdapat 1 perkara saja yang diselesaikan dengan cara diversi meski jumlah perkara meningkat menjadi 21 perkara. Sehingga terjadi penurunan realisasi dan capaian sebesar 0,24% dan 4,76% dari yang sebelumnya pada tahun 2019, realisasi sebesar 5,00% dengan capaian sebesar 100,00% sementara pada tahun 2020, realisasi menjadi 4,76% dengan capaian sebesar 95,24%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat dipertahankan atau ditingkatkan pada tahun berikutnya.

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

1. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu.

Jika pada tahun 2019 persentase isi putusan yang telah disampaikan kepada para pihak terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian yang sama. Lain halnya dengan tahun 2020 di mana terjadi penurunan sebesar 0,85% sehingga realisasi dan capaian menjadi 99,15% dikarenakan masih ada beberapa perkara yang belum terinput tanggal pemberitahuan isi putusannya sebagaimana yang disimak pada aplikasi MIS (Monitoring Implementasi SIPP).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kinerja harus dapat ditingkatkan pada tahun berikutnya dengan cara meningkatkan kepatuhan dalam penyampaian isi putusan secara tepat waktu dan pengisian SIPP.

Kinerja Tetap

Berdasarkan pengamatan pada tabel tersebut di atas, terdapat kinerja yang dapat dipertahankan yang terlihat pada 5 (lima) indikator kinerja dari 3 (tiga) sasaran strategis, yaitu:

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel. 1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

(32)

b. Meningkatnya kualitas pengawasan.

1. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. c. Peningkatan kualitas SDM.

1. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 2. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial.

3. Persentase Pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.

Tidak ada peningkatan maupun penurunan terhadap indikator-indikator kinerja tersebut sehingga harus dapat dipertahankan pada tahun berikutnya.

Kinerja Tidak Terukur

Berdasarkan pengamatan pada tabel tersebut di atas, terdapat kinerja yang tidak dapat diukur yang terlihat pada 8 (delapan) indikator kinerja dari 5 (lima) sasaran strategis, yaitu:

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel. 1. Persentase penurunan sisa perkara.

Baik realisasi maupun capaiannya tidak dapat diukur dikarenakan pada tahun 2019, jumlah sisa perkara sebanyak 44 perkara. Namun pada tahun 2020, tidak terjadi penurunan jumlah sisa perkara melainkan terjadi peningkatan sebanyak 22 perkara menjadi 66 perkara.

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 1. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi.

Jika pada tahun 2019 tidak terdapat 1 perkara pun yang berhasil mediasi, maka pada tahun 2020 tidak ada satu pun perkara yang berhasil mediasi alias NIHIL sehingga realisasi dan capaiannya tidak dapat diukur.

2. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus.

Hingga selesainya tahun 2020, berbeda dengan tahun 2019, ada beberapa putusan dalam perkara yang dinilai cukup menarik perhatian masyarakat. c. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

Hingga selesainya tahun 2020, sama halnya dengan tahun 2019, belum ada satu pun perkara prodeo yang terdaftar alias NIHIL.

2. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan.

Dikarenakan tidak pernah ada dilakukannya sidang di luar gedung pengadilan, sehingga realisasi dan capaian tidak dapat diukur alias NIHIL. 3. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan

(33)

Sama halnya dengan tahun 2020, belum ada masyarakat pencari keadilan yang memanfaatkan layanan posbakum untuk penyelesaian perkara yang mereka daftarkan alias NIHIL.

d. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

1. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi). Jika dibandingkan dengan tahun 2019 dimana terdapat 1 perkara yang dieksekusi sedangkan pada tahun 2020 tidak terdapat perkara yang dieksekusi sehingga realisasi dan capaiannya tidak dapat diukur alias NIHIL.

e. Meningkatnya kualitas pengawasan.

1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

Baik realisasi dan capaiannya tidak dapat diukur dikarenakan tidak ada pengaduan masyarakat yang masuk atau disampaikan pada tahun 2020. Hal ini sama dengan tahun 2019 alias NIHIL.

B. Realisasi Anggaran

Pada tahun 2020, Pengadilan Negeri Sambas Kelas II mendapatkan pagu anggaran dari DIPA Badan Urusan Administrasi (01) sebesar Rp. 3.522.456.000,- (tiga milyar lima ratus dua puluh dua juta empat ratus lima puluh enam ribu rupiah), dengan alokasi untuk belanja pegawai sebesar Rp. 2.494.813.000,- (dua milyar empat ratus sembilan puluh empat juta delapan ratus tiga belas ribu rupiah), belanja barang sebesar Rp. 1.002.643.000,- (satu milyar dua juta enam ratus empat puluh tiga ribu rupiah), dan belanja modal sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) serta dari pagu anggaran DIPA Dirjen Badilum (03) sebesar Rp. 85.600.000,- (delapan puluh lima juta enam ratus ribu rupiah) dengan alokasi untuk belanja barang.

1. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2020 pada Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, mendapat dukungan anggaran sebesar Rp. 3.497.456.000,- (tiga milyar empat ratus sembilan puluh tujuh juta empat ribu lima puluh enam ribu rupiah) dan telah terealisasi sebesar Rp. 2.771.083.368,- (dua milyar tujuh

ratus tujuh puluh satu juta delapan puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan persentase sebesar 92,90%.

Kegiatan pada program ini terdiri dari:

- Layanan Dukungan Manajemen Satker Daerah, dan - Layanan Perkantoran

(34)

Rekapitulasi Belanja Barang Non Operasional, Belanja Pegawai, dan Belanja Barang Operasional Tahun Anggaran 2018

No . Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa (Rp.) Persentas e (%) 1 Belanja Barang Non Operasion al 70.375.000,00 70.349.600,00 25.400,00 99,96 2 Belanja Pegawai 2.328.266.000,00 2.122.012.723,00 206.253.277,00 91,14 3 Belanja Barang Operasion al 584.367.000,00 578.721.045,00 5.645.955,00 99,03 Jumlah 2.983.008.000,00 2.771.083.368,00 211.924.632,00 92,90

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2020 pada Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, mendapat dukungan anggaran sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan telah terealisasi sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan persentase sebesar 100,00%.

Kegiatan pada program ini terdiri dari:

- Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Rekapitulasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2020

No. Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa (Rp.) Persentase (%) 1 Belanja Modal 25.000.000,00 25.000.000,00 0,00 100,00

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Tahun Anggaran 2020 pada Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, mendapat dukungan anggaran sebesar Rp. 85.600.000,- (delapan puluh lima juta enam ratus ribu rupiah) dan telah terealisasi sebesar Rp. 138.163.995,- (seratus tiga puluh delapan juta

seratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh lima rupiah) dengan persentase sebesar 60,28%.

(35)

- Pos Bantuan Hukum.

- Perkara Pidana yang diselesaikan di tingkat pertama di wilayah Kalimantan Barat.

- Perkara peradilan yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara di wilayah Kalimantan Barat.

Rekapitulasi Belanja Barang Non Operasional Tahun Anggaran 2020

No . Belanja Jenis Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa (Rp.) Persentas e (%) 1 Belanja Barang Non Operasiona l 1.002.643.000,0 0 138.163.995,00 91.024.005,00 60,28

(36)

B A B IV

P E N U T U P

A.

Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020, merupakan wujud akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi kinerja lembaga peradilan sebagai pengadilan tingkat pertama. LKjIP Tahun 2020 ini disusun oleh Pengadilan Negeri Sambas Kelas II, untuk melaporkan suatu bentuk pencapaian kinerja dalam kurun waktu tahun 2020 yang diperbandingkan dengan rencana kerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II tahun 2019.

Kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II Tahun 2020 berdasarkan pencapaian kinerja diperbandingkan dengan rencana kerja selama kurun waktu tahun 2019 dapat disimpulkan secara umum telah mencapai sasaran yang diharapkan meski ada beberapa yang masih belum tercapai.

Penganalisaan capaian kinerja Pengadilan Negeri Sambas Kelas II tahun 2020 adalah upaya dan merupakan suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja dan motivasi ke arah perbaikan Pengadilan Negeri Sambas Kelas II sebagai institusi pengadilan tingkat pertama yang lebih berwibawa, mandiri, dan hasil putusannya yang lebih mencerminkan rasa keadilan.

LKjIP ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi: rencana kerja, rencana kinerja, rencana anggaran, dan rencana strategis pada masa yang akan datang.

B. Saran-saran

Dengan adanya LKjIP tahun 2020 ini, dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja.

Sehubungan upaya peningkatan kinerja dan ada beberapa sasaran kinerja yang tidak memenuhi target, kami mengharapkan adanya upaya-upaya perbaikan yang tidak hanya dilakukan oleh kami (Pengadilan Negeri Sambas Kelas II), tetapi juga kami harapkan ada dukungan dan peran serta dari Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Pontianak.

(37)

1. Penambahan Anggaran pada DIPA dan pengadaan belanja modal yang dibutuhkan guna perbaikan gedung kantor yang sudah rusak dan tidak layak untuk digunakan.

2. Peningkatan sarana dan prasarana kerja seperti: gedung dan bangunan yang representatif, alat kantor modern, dan sarana prasarana demi menunjang pelayanan publik yang prima.

3. Peningkatan dan penambahan peralatan dan mesin seperti: kendaraan dinas, alat pengolah data, perlengkapan persidangan, dan media informasi publik. 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Dengan SDM yang

proporsional dan handal, meningkatnya volume kerja serta mutu kerja dapat teratasi dengan baik.

5. Peningkatan dan rehabilitasi instalasi listrik dengan mengadakan pembaharuan penggantian instalasi listri yang ada yang telah terlalu tua hingga sangat riskan akan menyebabkan kerusakan sarana pengolahan data dan bahaya kebakaran karena arus pendek.

(38)
(39)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data terhadap data survei ini, disimpulkan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pengguna layanan pengadilan di Pengadilan Negeri Kayuagung Kelas II

Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal materi persamaan linear satu variabel yang dilihat dari

Berdasarkan konsideran Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusaan ponit c bahwa salah satu faktor yang mengurangi efektivitas dan efisiensi perusahaan adalah ketentuan

Setelah pengujian hipotesis diterima, selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah nomor 2 yaitu “Parameter diferensiasi produk manakah yang paling mempengaruhi

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh masase olahraga ekstremitas atas pinggang

2 Biaya (PNBP) Penyerahan Akta Permohonan Kasasi ** 10,000 ** sesuai keperluan 3 Biaya (PNBP) Relaas Pemberitahuan Permohonan Kasasi Kepada Termohon Kasasi** 10,000. 4 Biaya

Pengadilan Negeri Tembilahan Kelas II sebagai Pengadilan Tingkat Pertama yang berada dilingkungan Peradilan Umum adalah Sebagai pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk

Berbagai capaian sasaran strategis tercermin dalam analisis sasaran serta analisis capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Makassar Kelas I A