• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER TUGAS AKHIR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT DIABETES

MELLITUS MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER

SHAFER

TUGAS AKHIR

Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

WAHYU IMAN ERFANDI

201010370311101

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan

Metode Dempster Shafer

TUGAS AKHIR

Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui Pembimbing I

Ilyas Nuryasin, S.Kom., M.Kom. NIP. 108.1410.0561

Pembimbing II

Zamah Sari, ST., MT. NIP. 108.1410.0555

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan

Metode Dempster Shafer

TUGAS AKHIR

Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh: Wahyu Iman Erfandi

201010370311101

Tugas Akhir ini telah diuji dan dinyatakan lulus melalui sidang majelis penguji pada tanggal 25 Januari 2016

Menyetujui, Penguji I Setio Basuki, ST., MT. NIP. 108.0907.0477 Penguji II Aminudin, S.Kom NIDN. 0701068603 Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Yuda Munarko, S.Kom., M.Sc. NIP. 108.0611.0443

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

NAMA : WAHYU IMAN ERFANDI

NIM : 201010370311101

FAK./JUR. : TEKNIK/INFORMATIKA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Dempster Shafer” beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini maka saya siap menanggung segala bentuk risiko/sanksi yang berlaku.

Malang, 17 Maret 2016 Yang Membuat Pernyataan

(5)

ABSTRAK

Penyakit Diabetes Mellitus merupakan kelainan sistem insulin yang diakibatkan berlebihnya kadar glukosa di dalam darah. Insulin merupakan hormon yang membantu metabolisme karbohidrat. Ada beberapa faktor penyebab berlebihnya kadar glukosa dalam darah, salah satunya faktor genetika. Gejala penyakit Diabetes Melitus selama ini hanya didiagnosis masyarakat awam berdasarkan ciri-ciri fisik yang diketahui tanpa didukung oleh fakta dan pertimbangan medis lainnya. Akibatnya tak jarang penyakit-penyakit tersebut ditangani dengan cara yang salah dan kesembuhan pun tak kunjung diraih. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang lebih baik adalah pemeriksaan laboratorium, akan tetapi cara ini relatif mahal dan butuh waktu lama untuk mengetahui hasilnya, selain itu tidak semua daerah di Indonesia memiliki laboratorium diagnosis dengan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu agar tidak ada kesalahan diagnosa dan untuk mempermudah masyarakat atau penderita mengetahui sejak dini penyakit yang diderita, dan agar tidak terlambat mendapatkan pengobatan dikarenakan seorang dokter atau pakar memiliki keterbatasan waktu, maka dibangun suatu sistem yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut berupa sistem pakar dengan menggunakan metode Dempster Shafer.

(6)

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a disorder caused by excess insulin system that glucose levels in the blood. Insulin is a hormone that helps metabolize carbohydrates. There are several factors that cause excess blood glucose levels, one of which genetic factors. Symptoms of diabetes mellitus has been diagnosed only the general public based on the physical characteristics of the known unsupported by the facts and other medical considerations. As a result, not infrequently these diseases are handled in the wrong way and the recovery was never achieved. Alternative to do to get results is to better diagnosis laboratory examination, however, this method is relatively expensive and takes a long time to see results, but it is not all regions in Indonesia have a diagnostic laboratory with adequate facilities. Therefore, for no fault diagnosis and to facilitate the public or patients know early illness, and not to be late getting treatment due to a doctor or specialists have limited time, then built a system that can help solve these problems in the form of an expert system using Dempster Shafer.

(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT. Sungguh besar kuasa-Mu yang telah menjadikanku hingga seperti ini.

2. Rasulullah Muhammad SAW sebagai imam dan penuntun menuju Al-Jannah. 3. Kedua orang tua, Bapak Abdul Wahab dan Ibu Endang Sri Lestari dan

keluarga besar dengan doa dan dukungannya yang tiada henti untuk saya. 4. Bapak Ilyas Nuryasin dan Bapak Zamah Sari selaku pembimbing tugas

akhir.

5. Bapak Yuda Munarko, M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Ibu Dosen Teknik Informatika yang selalu memotivasi kami dan mengerjakan Tugas Akhir saya.

7. Sahabat-sahabatku Borris, Apoy, David, Vitra, Igun, Ferdy, Agus, Wilga, Hendra, Rio, Rony, Wibis, Nana, dll terima kasih banyak atas semua waktu, doa dan dukungannya.

8. Teman-teman seperjuangan yang ikut membantu pengerjaan Tugas Akhir. 9. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul:

“Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Dempster Shafer”

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi sistem pakar menggunakan metode Depster Shafer, melakukan pengujian pada sistem yang sudah dibangun dan direncanakan.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih ada kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan ke depan.

Malang, 12 Januari 2016

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitian ... 2 1.4 Batasan Masalah ... 2 1.5 Metodologi ... 2 1. Studi Pustaka ... 2 2. Desain Sistem ... 3 3. Implementasi Metode ... 3 4. Pengujian Sistem ... 3 5. Pembuatan laporan ... 3 1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Tinjauan Pustaka... 5

2.2 Hasil Penelitian Terkait ... 5

2.3 Kecerdasan Buatan ... 5

2.4 Sistem Pakar ... 7

2.4.1 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 7

(10)

2.4.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 9

2.4.4 Kategori Masalah Sistem Pakar ... 10

2.4.5 Kelebihan Sistem Pakar ... 11

2.5 Inferensi ... 12

2.6 Dempster Shafer ... 13

2.7 Gejala Diabetes Mellitus ... 16

2.8 Unified Modeling Language (UML) ... 16

2.8.1 Use Case Diagram ... 18

2.8.2 Activity Diagram ... 19

2.8.3 Sequence Diagram ... 20

2.8.4 Class Diagram ... 22

2.9 Graphical User Interface ... 22

2.10 XAMPP ... 23

2.11 Data Definition Language (DDL) ... 23

2.12 Data Manipulating Language (DML) ... 23

2.13 PHP ... 23

2.13.1 Keunggulan PHP ... 24

2.13.2 Scripth Dasar PHP ... 24

2.14 MySQL... 25

2.15 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 23

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28

3.1 Analisa Sistem ... 28

3.1.1 Dempster Shafer ... 28

3.1.2 Arsitektur Sistem ... 35

3.1.3 Deskripsi Sistem ... 35

3.1.4 Analisa Kebutuhan Fungsional ... 36

3.1.5 Use Case Diagram ... 36

3.1.6 Use Case Skenario ... 28

3.2 Perancangan sistem ... 38

3.2.1 Activity Diagram ... 38

3.2.2 Sequence Diagram ... 40

(11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 46

4.1 Perancangan Sistem ... 46

4.2 Implementasi Aplikasi ... 47

4.2.1 Tampilan Halaman Utama ... 47

4.2.2 Tampilan Halaman Menu Diagnosa ... 49

4.2.3 Tampilan Halaman Hasil Diagnosa ... 51

4.2.4 Tampilan Halaman Login Administrator ... 53

4.2.5 Tampilan Halaman Kelola Gejala ... 54

4.2.6 Tampilan Halaman Tambah Gejala Baru ... 56

4.2.7 Tampilan Halaman Kelola Penyakit ... 58

4.2.8 Tampilan Halaman Tambah Penyakit Baru ... 60

4.2.9 Tampilan Halaman Kelola Rule Inferensi... 63

4.2.10 Tampilan Halaman Tambah Rule Inferensi Baru ... 64

4.2.11 Tampilan Halaman Laporan ... 66

4.3 Pembahasan Pengujian Sistem ... 68

4.3.1 Pengujian Perhitungan Manual Dibandingkan Dengan Perhitungan Sistem ... 66

BAB V PENUTUP... 78

5.1 Kesimpulan... 78

5.2 Saran ... 78

(12)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Simbol Class Diagram ... 22

3.1 Arsitektur Sistem ... 35

3.2 Use Case Diagram ... 36

3.3 Activity Diagram Entri Diagnosa ... 39

3.4 Activity Diagram Proses ... 39

3.5 Activity Diagram Laporan ... 40

3.6 Sequence Diagram Diagnosa... 41

3.7 Sequence Diagram Kelola ... 41

3.8 Sequence Diagram Laporan ... 41

3.9 Layout Aplikasi Menu Diagnosa ... 42

3.10 Layout Aplikasi Hasil Diagnosa ... 43

3.11 Layout Aplikasi Menu Kelola ... 44

3.12 Layout Aplikasi Menu Laporan... 45

4.1 Tampilan Halaman Awal ... 47

4.2 Tampilan Halaman Menu Diagnosa ... 49

4.3 Tampilan Halaman Hasil Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus ... 51

4.4 Tampilan Halaman Login Administrator ... 53

4.5 Tampilan Halaman Kelola Gejala ... 54

4.6 Tampilan Halaman Tambah Gejala Baru ... 57

4.7 Tampilan Halaman Kelola Penyakit ... 58

4.8 Tampilan Halaman Tambah Penyakit Baru ... 61

4.9 Tampilan Halaman Kelola Rule Inferensi... 63

4.10 Tampilan Halaman Tambah Rule Inferensi Baru ... 64

4.11 Tampilan Halaman Laporan ... 67

4.12 User Menginputkan Gejala... 70

4.13 Tampilan Rule ... 70

(13)

DAFTAR TABEL

2.1 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan sistem pakar ... 11

2.2 Range Belief dan Plausibility ... 14

2.3 Notasi Use Case Diagram ... 18

2.4 Notasi Activity Diagram ... 20

2.5 Notasi Sequence Diagram ... 21

3.1 Tabel Keputusan Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus ... 28

3.2 Aturan Kombinasi G1,G2 (P2) ... 30 3.3 Aturan Kombinasi G1,G2,G5 (P2) ... 31 3.4 Aturan Kombinasi G1,G2,G5,G8 (P2) ... 31 3.5 Aturan Kombinasi G1,G2,G5,G8,G10 (P2) ... 32 3.6 Aturan Kombinasi G1, G2 (P3) ... 33 3.7 Aturan Kombinasi G1, G2, G5 (P3) ... 34 3.8 Diagnosa ... 37 3.9 Proses ... 37 3.10 Laporan ... 38 4.1 Pengujian Gejala ... 68 4.2 Pengujian Perhitungan ... 73

Referensi

Dokumen terkait

melakukan penelitian dengan mengambil judul “ PENGARUH RISIKO BISNIS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS SERTA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

terhadap tayangan film misteri ditinjau dari locus of control, maka dari. penelitian ini diharapkan orangtua mendampingi remaja dalam

Perbandingan Lama Waktu Pulih Produksi Air Mata pada Pasien Pasca-operasi menggunakan Anestesi Umum Inhalasi dengan Isoflurane, Enflurane, dan

Mendiskripsik an perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal- hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak(makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat,

Pada penelitian ini ekspresi TNF-α yang positif/over-expression lebih banyak pada kelompok penderita OMSK tipe bahaya dengan komplikasi, yaitu sebanyak 22 (78,6%) penderita

Sasaran konsumen dari produk yang dijual ditunjukkan melalui desain kemasan, seperti misalnya kelompok usia (makanan bayi, susu formula), jenis kelamin dan

Dalam pelajaran yang lalu, kita berlatih menggunakan kata-kata dan ungkapan yang sering dipakai di bandar udara pada saat kita akan berangkat dengan pesawat, termasuk

Surat Setoran Retribusi Daerah yang dapat disingkat SSRD adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang