• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Aparatur Desa Dalam Penyelenggaran Pemerintahan Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinerja Aparatur Desa Dalam Penyelenggaran Pemerintahan Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

!"#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Kinerja Aparatur Desa Dalam Penyelenggaran Pemerintahan Desa di

Kabupaten Kutai Kartanegara

!"#$"%&'(!)$#)*+,,&-!).$/!"'%!'0)1#2(+&,)+')1"-&'+3+'-)*+,,&-!).$/!"'%!'0)+')

Kutai Kartanegara District

Sudirman1) dan Rita Ariani2)

1)Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong 2)Peneliti fungsional pada Balitbangda Kabupaten Kutai Kartanegara

2)ritaariani18@gmail.com

ABSTRACT

!"#$"%&'(!) $#) *+,,&-!) .$/!"'%!'0) 1#2(+&,) +') 1"-&'+3+'-) *+,,&-!) .$/!"'%!'0) +') 450&+) 4&"0&'!-&"&) 6+70"+(08)) 9$:!")(&;&(+0<)$#)/+,,&-!)-$/!"'%!'0)$#2(+&,7)=!(&%!)&')$=70&(,!)#$")0>!)+%;,!%!'0&0+$')$#)"5"&,)?!/!,$;%!'0) +')@'?$'!7+&)8)A>+7)705?<)&+%!?)0$)?!0!"%+'!)0>!);!"#$"%&'(!)$#)/+,,&-!)-$/!"'%!'0)$#2(+&,)+')450&+)4&"0&'!-&"&) 6+70"+(0):+0>)#$5");!"7;!(0+/!7)B)-$$?)-$/!"'&'(!)C)($%%5'+0<)7&0+7#&(0+$'C)+'0!"'&,);"$(!77!7)$#)0>!)$"-&'+3&0+$'C) &'?) 0>!) -"$:0>) &'?) $"-&'+3&0+$'&,) ,!&"'+'-8) A>+7) "!7!&"(>) 57!?) &) D5&'0+0&0+/!) &;;"$&(>) :+0>) 75"/!<) 0>"$5->) D5!70+$''&+"!7) &'?) +'0!"/+!:7) &7) 0>!) +'70"5%!'07) &'?) &,7$0>!) E&,&'(!?) F($"!(&"?) 0$) %!&75"!) ;!"#$"%&'(!8) A>!) "!75,07) 7>$:!?) 0>&0) 0>!) /+,,&-!) -$/!"'%!'0) $#2(+&,) +') 450&+) 4&"0&'!-&"&) ) 6+70"+(0) >&?) &) %$?!"&0!) -$$?) ;!"#$"%&'(!)G)HI8JH)K)+')9+L!"0)7(&,!M)$')#$5");!"7;!(0+/!7)705?+!?8

Keywords: !"#$%&' ()*+,-.+-/ ,+0)1,$+02 3%''&(+ ()*+,-.+-/2 4+,"),.&-$+2 51/&% 5&,/&-+(&,&

ABSTRAK

Kinerja Aparatur Desa Dalam Penyelenggaran Pemerintahan Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kapasitas sumber daya aparatur pemerintah desa yang rendah diduga menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan pedesaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah desa di kabupaten Kutai Kartanegara dengan empat perspektif: -$$?)-$/!"'&'(!, kepuasan masyarakat, proses internal organisasi, dan pertumbuhan & pembelajaran organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. dengan jenis penelitian survey melalui kuesioner dan wawancara sebagai instrumen serta menggunakan E&,&'(!?)7($"!(&"?)untuk mengukur kinerja. Hasil penelitian menunjukkan pemerintah desa di Kutai Kartanegara telah memiliki kinerja yang cukup baik (74,67% dalam skala Likert) atas empat perspektif yang diteliti.

Kata kunci: Sumber daya aparatur, Pemerintahan desa, Kinerja, Kutai Kartanegara

PENDAHULUAN

Kondisi desa mencerminkan kondisi Indonesia. Berhasil tidaknya pembangunan yang ada di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan yang ada di tingkat desa, mengingat jumlah desa yang ada di Indonesia saat ini sudah mencapai 74.754 desa. Dengan kondisi tersebut, seharusnya desa mendapatkan perlakukan ‘khusus’. Namun kondisi desa dari dulu hingga sekarang tidak .+-(&'&.% 6+,17&8&- 9&-( $1:16 0%(-%#:&-; Kapasitas Sumber daya aparatur pemerintah desa yang masih jauh dari ideal disinyalir menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan di pedesaan.

Untuk mewujudkan keberhasilan

pembangunan di tingkat desa dibutuhkan organisasi pemerintahan desa yang kuat. Pemerintah desa mengemban tugas utama dalam hal menciptakan kehidupan yang

demokratis, mendorong pemberdayaan

masyarakat serta memberikan pelayanan publik yang baik. Terdapat beberapa bentuk penguatan yang harus dilakukan terhadap pemerintah desa (IRE:2005): Pertama, kapasitas regulasi

(mengatur) Kedua, kapasitas ekstraksi

yaitu kemampuan untuk mengumpulkan, mengerahkan dan mengoptimalkan aset - aset 9&-( <%.%'%:% <+0& .+'%61/% &0+/ #0%:2 &0+/ &'&.2 aset manusia, aset sosial, aset keuangan

(2)

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ !;# dan aset politik. Ketiga, kapasitas distributif

yaitu kemampuan pemerintah desa membagi sumber daya secara seimbang dan merata sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Keempat, kapasitas responsif yaitu kemampuan untuk peka atau memiliki daya tanggap terhadap aspirasi atau kebutuhan warga masyarakat Kelima, kapasitas jaringan dan kerjasama yaitu kemampuan pemerintah desa mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak pihak luar dalam rangka

mendukung kapasitas ekstraktif. Kelima

kemampuan tersebut harus dikembangkan secara sistemik baik secara individual maupun institusional agar pemerntah desa mampu menjalankan fungsinya secara optimal.

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk mengetahui kapasitas individu dan organisasi dalam hal ini pemerintah desa. Organisasi pemerintahan terutama pemerintah desa di Kabupaten Kutai Kartanegara belum menjadikan evaluasi kinerja sebagai bagian

penting dalam pengelolaan organisasi.

Padahal, pengukuran kinerja merupakan salah satu cara untuk menilai pencapaian yang telah diperoleh suatu organisasi. Dengan pengukuran kinerja yang baik, pemerintah desa dapat melihat dan mengevaluasi pencapaian yang telah diraih selama waktu berjalan, sehingga dapat menentukan strategi yang tepat selanjutnya di masa yang akan datang.

Pemerintah desa merupakan

organisasi sektor public. Organisasi tipe ini berhubungan langsung dengan penyediaan layanan untuk memenuhi keingingan dan

kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini,

masyarakat merupakan pelanggan yang harus dilayani dengan baik sehingga dalam rangka memenuhi kepuasan masyarakat, sangat perlu

ditanamkan paradigma tentang bagaimana

meningkatkan kepuasan pelanggan secara kontinyu. Kinerja organisasi sektor publik dalam hal ini pemerintah desa harus dilihat secara '1&0 <+-(&- .+-(%<+-/%#:&0% :+7+,8&0%'&-

organisasi tersebut dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.

E&,&'(!?) 7($"!(&"?) merupakan pendekatan baru untuk mengukur kinerja.

Konsep balanced scorecard ini merupakan

konsep pengukuran kinerja dengan menilai <&,% +.6&/ 6+,06+:/%" 9&%/1 6+,06+:/%" #-&-0%&' (2'&'(+&,) ;!"7;!(0+/!), perspektif pelanggan/ konsumen ((570$%!") ;!"7;!(0+/!), perspektif

proses bisnis internal (intenal business

;"$(!77);!"7;!(0+/!), perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (,!&"'+'-) &'?) -"$:0> ;!"7;!(0+/!).

Dengan menggunakan konsep

pengukuran kinerja =&,&'(!?)7($"!(&"?)GEFNM))

pada pemerintahan desa, maka pengukuran kinerja yang akan ditampilkan menjadi lebih komprehensif karena balanced scorecard tidak hanya menekankan pada perspektif keuangan saja, namun juga perspektif non keuangan. Penelitian ini mendasarkan diri pada BSC untuk mengukur kinerja Pemerintah Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran kinerja pemerintah desa di kabupaten Kutai

Kartanegara dengan empat perspektif: good

-$/!"'&'(!, kepuasan masyarakat, proses internal organisasi, dan pertumbuhan & pembelajaran organisasi dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja pemerintah desa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. dengan jenis penelitian survey

(deskriptif).Tujuan Penelitian deskriptif adalah

menggambarkan karakteristik atau perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter #0%:2 0)0%&'2 6+,%'&:12 +:)-).%2 &/&1 60%:)')(% dari sekelompok orang.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berbentuk kuesioner (angket) dan wawancara. Kuesioner terdiri dari tiga jenis yaitu Kuesioner untuk kepala desa dan kaur-kaur sebagai pengambil kebijakan, pegawai

(3)

!<#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ (tidak memiliki jabatan) sebagai pelaksana

kebijakan, dan masyarakat sebagai customer. Kepala desa atau kaur-kaur untuk menjawab kuesioner perspektif keuangan, masyarakat menjawab kuesioner perspektif pelanggan, dan aparatur desa (yang tidak menduduki jabatan) menjawab perspektif proses internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan Multi Stage

O&'?$%) F&%;,+'- dengan langkah pada tahap awal, wilayah kecamatan ditentukan berdasarkan kriteria zonasi pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu zona pantai, tengah dan hulu. Masing-masing zonasi diwakili 4 kecamatan sehingga terdapat 12 kecamatan yang dipilih secara purposive. Setiap kecamatan diwakili masing-masing oleh dua desa sehingga terdapat 24 desa yang dipilih secara purposive.Dari masing-masing desa terpilih, kemudian ditentukan secara

;5";$7+/! yang akan menjadi sampel yang terdiri pemerintah desa (kaur-kaur dan aparat pemerintah desa dan masyarakat.

Variabel dan indikator dalam penelitian ini dikembangkan dengan berpijak pada

konsep balanced scorecard. Perspektif

:+1&-(&- =<%.)<%#:&0%> .+-?&<% 6+,06+:/%" good governance yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan disebabkan laporan keuangan di desa merupakan data yang sangat sulit diakses. Sedangkan pada tingkat %-<%:&/), .+-(&'&.% 7+7+,&6& .)<%#:&0% 9&-( disesuaikan untuk keperluan penelitian ini terutama pada perspektif G/&"+&=,!M pelanggan (masyarakat), penelitian ini menggunakan indikator Kepmenpan 25/2004 yang biasa digunakan untuk menganalisis kinerja layanan oleh pemerintah.

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian

VARIABEL INDIKATOR

1. Perspektif Good Governance

1.1. Partisipasi

1.2. Penegakan Hukum 1.3. Transparansi 1.4. Responsiveness 1.5. Akuntabilitas

2. Perspektif Kepuasan Masyarakat Kepmenpan 25/2004 ttg IKP (14 Indikator/unsur) 3. Perspektif Proses Internal 3.1. Sapras3.2. Proses

3.3. Kepuasan Bekerja 4. Perspektif Petumbuhan &

Pembelajaran

4.1. Motivasi

4.2. Kesempatan Pengembangan diri 4.3. Inovasi

4.4. Suasana dalam bekerja

Data yang terkoleksi kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif-kuantitatif yaitu teknik mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Teknik deskriptif-kuantitaif yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif

frekuensi yang menggambarkan nilai

prosentase, mean, median, atau mode. Hasil

pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk tabel sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut.

Efesiensi kerja penelitian ini, analisis

distribusi frekuensi dikerjakan dengan

memanfaatkan 7$#0:&"! SPSS ver 21.

Pengukuran kinerja pada keempat perspektif

BSC (perspektif keuangan, kepuasan

pelanggan, bisnis internal dan pertumbuhan/

pembelajaran) menggunakan metode

kuesioner. Jawaban hasil kuesioner akan dikuantitatifkan untuk mencari nilai rata-rata kinerja masing-masing perspektif dimaksud diatas. Dengan menggunakan data interval 1-5 pada skala likert maka akan diketahui tingkat kinerja masing-masing perspektif.

Tabel 2. Skala Pengukuran Kinerja

Skala

Interval Ordinal Kategori (Kualitatif)

5 5 Sangat Puas/Setuju 4 – 4,9 4 Puas/Setuju 3 – 3,9 3 Cukup/Setuju 2 – 2,9 2 Tidak Puas/Setuju 1 – 1,9 1 Sangat Tidak Puas/

(4)

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ =6#

Sedangkan untuk memperoleh

gambaran hasil kinerja akhir, penelitian ini menggunakan metode rata-rata yang kemudian haslinya dikonversi kedalam bentuk prosentase.

Tabel 3. Konversi Nilai Kinerja

Ordinal Interval (%) Kategori

5 > 95% Sangat Baik 4 80% - 95% Baik 3 65% - 80% Cukup Baik 2 50% - 65% Tidak Baik 1 < 50% Sangat Tidak Baik

Tabel 4. Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif .$$?).$/!"'&'(!

No

Kecamatan & Desa

Indikator Governance Partisipasi Penegakan

Hukum Transparansi Responsif Akuntabilitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kembang Janggut 1 Genting Tanah 4.4 4.3 3.5 4.2 3.9 3.5 3.5 4.0 3.8 3.3 3.5 4.0 4.1 4.1 4.1 2 Kembang Janggut 4.0 2.9 3.3 3.3 3.7 3.7 3.7 3.3 3.7 3.7 3.0 3.3 3.0 3.7 3.3 Tenggarong Sbr 3 Perjiwa 4 3.8 2.9 3.2 2.8 3.1 3.6 3.6 3.1 2.7 2.2 3.4 3.5 3.5 3.6 4 Bangun Rejo 4.2 4.0 3.5 3.5 3.1 3.1 3.5 3.7 3.9 3.8 3.6 4.0 3.8 3.8 4.1 Tabang 5 Sidomulyo 3.5 3.2 2.5 3.2 2.2 2.6 2.3 3.3 3.3 1.9 2.3 2.5 2.3 2.4 2.4 6 Ritan Baru 4 3.9 3.4 3.5 2.6 2.8 2.2 3.1 3.4 2.9 3 1.8 2.2 2.2 2.6 Muara Wis 7 Lebak Mantan 4.9 4.3 3.8 4.2 3.8 4.1 4.3 4.8 4.3 4.1 4.2 4.1 3.9 4.0 4.0 8 Lebak Cilong 3.7 3.7 3.6 3.0 3.1 3.6 3.3 3.9 3.8 2.9 2.4 4.0 3.6 3.4 4.1 Muara Muntai

9 Ma. Muntai Ulu 3.9 3.9 3.9 3.7 3.0 3.1 3.4 3.7 4.1 4.2 3.3 2.8 2.9 2.8 3.3

10 Kayu Batu 3.4 3.2 3.6 3.1 2.9 3 3 3 3.1 3.1 3 3 3 3 3 Muara Kaman 11 Sidomukti 3.5 3.5 3.3 3.6 2.9 3.1 3.4 3.2 4.1 3.4 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 12 Lebaho Ulak 4.7 4.4 3.3 3.3 3.2 3.2 3.3 3.0 3.2 3.2 3.0 3.6 3.6 3.6 3.3 Muara Badak 13 Tanah Datar 4.2 4.0 3.8 4.1 3.8 3.4 3.9 4.1 3.9 4.0 3.9 4.3 4.4 2.6 4.4 14 Batu-batu 4.5 3.6 3.8 4.1 3.1 3.2 3.2 3.9 3.6 3.8 3.6 3.5 3.9 3.4 3.1 Marangkayu 15 Semangkok 4.7 4.7 3.6 4.7 4 4 4.6 4.6 4.6 3.5 3.5 4.7 4.6 4.5 4.5 16 Sebuntal 4.3 4.1 3 4.3 3.4 3.4 3.4 4.1 3.1 3.3 2.7 3.6 3.1 4 3.9 Loa Kulu 17 Ponoragan 4.4 4.1 2.7 4.2 3.5 3.5 4.3 4.0 4.1 3.2 2.9 4.1 4.3 3.7 3.8 18 Jembayan 3.2 2.7 2.5 2.7 2.5 2.5 2.0 3.3 2.6 2.7 2.0 2.8 3.4 3.3 2 Loa Janan 19 Purwajaya 3.6 3.5 2.9 3.3 2.8 2.4 3.3 3.3 3.4 3.1 2.8 2.6 2.8 2.8 2.5

20 Loa Duri Ilir 3.7 3.5 2.9 3.5 2.6 2.6 2.6 3.3 3.3 2.6 2.2 2.9 2.9 2.9 2.7

Kota Bangun

21 Sarinadi 3.3 3.1 3.1 3.1 3.3 3.4 3.5 3 3.3 3.4 3.5 3.8 3.6 3.5 3.3

22 Kota Bangun Ulu 3.9 3.7 3.2 3.4 3.1 3.1 3.6 3.7 4.0 3.9 4.0 4.0 3.8 3.8 4.1

Kenohan 23 Semayang 3.7 4.0 4.0 3.7 3.2 3.5 3.1 3.5 3.7 4.0 3.6 2.5 2.7 2.5 2.2 24 Kahala 3.3 3.2 3 3.2 2.8 2.9 2.8 3.9 3.3 2.6 3.1 2.7 3 2.4 2.7 Jumlah I 89.3 86.2 76.6 79.7 74.8 81.7 79.2 80.6 Rata-Rata I 4.0 3.7 3.3 3.6 3.1 3.2 3.3 3.6 3.6 3.3 3.1 3.4 3.4 3.3 3.4 Rata-Rata II 3.7 3.6 3.3 3.3 3.4 Rata-Rata III 3.5

HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja Berdasarkan Perspektif

Perspektif good governance (GG)

pengelolaan keuangan

Terdapat lima indikator untuk menilai

kinerja GG dalam pengelolaan keuangan yaitu,

partisipasi, penegakan hukum, transparansi, responsiveness, dan akuntabilitas. Tabel 4

mendeskripsikan nilai kinerja perspektif good

(5)

=5#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Tabel di atas mendeskrispikan,

keseluruhan indikator yang dievaluasi oleh responden berada pada nilai rata-rata 3.5 atau cukup puas dengan kinerja GG. Transparansi dan responsiveness merupakan indikator yang dinilai responden paling rendah, yaitu masing-masing 3.1. Dilihat lebih dalam masalah transparansi berkaitan dengan APBDes yang dianggap masih sulit diakses oleh masyarakat. Sedangkan yang berkaitan dengan

responsiveness, masyarakat menilai

bahwa-bahwa program-program yang

diselenggarakan oleh pemerintah desa belum berpihak kepada masyarakat kurang mampu. Perspektif masyarakat

Berdasarkan Kepmenpan No.

25 Tahun 2004 terdapat 14 (empat belas indikator) untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat. Tabel 5 mendeskripsikan kinerja perspektif masyarakat.

Tabel 5. Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif Masyarakat

No Kecamatan & Desa Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KEMBANG JANGGUT 1 Genting Tanah 4.1 3.5 3.8 4 3.9 4 4 4 4 3.9 4 4 3.7 4.3 2 Kembang Janggut 4.3 4 3.7 3.7 3.7 3.7 4.6 4.7 3.3 3.3 3.3 3.7 TENGGARONG SBR 3 Perjiwa 4.3 3.3 3.4 3.3 3.1 2.8 3.3 3.6 3.3 3.9 3.9 3.9 3.3 3.3 4 Bangun Rejo 3.8 2.8 3.9 3.9 3.5 3.5 3.6 3.7 3.5 3.5 3.4 3.5 3.6 3.4 TABANG 5 Sidomulyo 3.3 3.3 2.6 2.9 3.2 3.2 2.9 3.4 3.3 3.3 2.8 2.7 3.4 3.5 6 Ritan Baru 3.9 3.9 3.2 3.2 3 3.5 3.1 3.5 3.4 3.4 2.9 2.7 4 4 MUARA WIS 7 Lebak Mantan 4.7 4.4 4.2 4.6 4.9 4.3 4.8 4.3 4.7 4.6 4.1 3.4 3.8 4.2 8 Lebak Cilong 4.1 3 4 4.1 2.8 3.1 3.6 2.7 2.8 3.6 3.4 3.1 3.3 3.2 MUARA MUNTAI

9 Muara Muntai Ulu 3.7 3.7 3.8 3.9 3.7 3.7 3.7 3.8 3.7 4 3.8 3.9 3.9 4 10 Kayu Batu 3 3.2 3 3.1 3.1 3.1 3 3 3.4 3.4 3.5 1.1 3.3 3.3 MUARA KAMAN 11 Sidomukti 3.8 3.7 3.6 3.7 3.2 3.8 3.5 3.3 3.3 3.7 3.3 3.1 2.8 3.4 12 Lebaho Ulak 4 3.8 3.8 3.8 3 3.3 3.1 3 3 3.2 3.1 3 3 3.1 MUARA BADAK 13 Tanah Datar 3.8 3.8 3.8 3.8 4.2 4.1 4.3 4.3 4.1 4.1 4.1 4.1 4.3 4.3 14 Batu-batu 3.9 3.9 3.9 3.9 4.7 4.5 4.1 3.9 4.4 3.9 3.9 3.9 4.4 4.4 MARANGKAYU 15 Semangkok 3.6 3.6 3.6 3.6 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.5 4.5 4.7 4.7 4.7 16 Sebuntal 3 3 3 3 3.2 4.4 4.2 3.6 4 4.2 4.2 4.1 4.1 4.1 LOA KULU 17 Ponoragan 3.7 3.8 4.2 4.3 4.2 4.1 4.2 3.8 3.7 3.5 3.2 4 4 4.4 18 Jembayan 3.7 3.8 3.6 3.5 3.9 3.6 3.5 3.3 4 3.1 3.2 3.2 3.7 3.5 LOA JANAN 19 Purwajaya 3.5 3.8 3.8 3.1 3.8 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 3.3 2.5 3.4 20 Loa Duri Ilir 3.3 3.7 3.7 3.6 3.7 3.6 3.5 3.7 3.6 3.7 3.9 3.4 3.9 4

KOTA BANGUN 21 Sarinadi 3.4 3.6 3.4 3.5 3.5 3.4 3.2 3.7 3.3 3.2 3.5 3 3.3 3.3 22 Kota Bangun 4.2 3.4 4.2 4.1 3.6 3.6 3.8 3.9 3.7 3.7 3.4 3.6 3.7 3.3 KENOHAN 23 Semayang 3.4 3.3 3.9 3.7 3.5 3.6 3.5 3.5 4 3.6 3.5 3.3 4.3 4.3 24 Kahala 3.3 3.7 3.5 3.4 3.4 3.5 3.2 3.6 3.5 3.6 3.4 2.9 3.4 3.7 Jumlah 90 86 88 88 87 88 89 88 88 88 86 81 84 87 Rata-Rata I 3.7 3.6 3.7 3.7 3.6 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.6 3.4 3.5 3.6 Rata-rata II 3.6

(6)

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ =!#$ *Keterangan : 1 = Prosedur 5 = Tanggung Jawab 9 = Sikap 13 = Lingkungan 2 = Persyaratan

6 = Kemampuan 10 = Kewajaran Biaya 14 = Keamanan 3 = Keberadaan 7 = Responsif 11 = Transparansi 4 = Kedisiplinan 8 = Keadilan 12 = Ketepatan/sesuai jadwal

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata terendah terletak pada indikator ketepatan memberikan layanan kepada masyarakat sebesar 3,4 (cukup puas).

Sedangkan keseluruhan indikator yang

dinilai dengan menggunakan skala likert, didapat hasil nilai rata-rata tingkat kepuasan responden atas perspektif layanan sebesar

3,6 atau dikategorikan cukup puas. Perspektif Proses Internal

Indikator untuk mengukur kinerja BSC Pemerintah Desa Kab. Kutai Kartanegara perspektif internal meliputi: (1) sarana dan prasarana, (2) proses, dan (3) kepuasan. Tabel 6 mendeskripsikan kinerja masing-masing indikator tersebut.

Tabel 6. Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif Proses Internal

No Kecamatan & Desa

Perspektif Proses Internal

Sapras Proses Internal Kepuasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KEMBANG JANGGUT 1 Genting Tanah 3.7 3.7 3.7 4.3 4 4.3 4.3 4.3 4 3.3 4 3.7 2 Kembang Janggut 4 4 4 3.8 3.5 4 3.5 3.5 4 4.3 4 4 TENGGARONG SBR 3 Perjiwa 2.5 4.5 4 4 3.5 4 4 3.5 4 3 4.5 4.5 4 Bangun Rejo 3.8 3.8 3.8 3.8 4 4.3 4 4 3.8 3.8 3.8 3.8 TABANG 5 Sidomulyo 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 6 Ritan Baru 4 3.7 3.7 4 2.7 3.7 3.7 4.3 3 3.3 3.7 1.7 MUARA WIS 7 Lebak Mantan 4 4.5 3.5 5 4 4 4.5 4 5 4 5 5 8 Lebak Cilong 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 2 4 MUARA MUNTAI

9 Muara Muntai Ulu 4 3.7 3 4.3 4 3.7 4 3.7 4 4 4 4.7

10 Kayu Batu 4.7 4 4 5 3.7 4 4.3 4.7 4.7 4.7 4.7 5 MUARA KAMAN 11 Sidomukti 3.6 3.6 3.2 3.6 4.4 4.6 3 4.8 4.6 2 3.2 4 12 Lebaho Ulak 5 4 4 4.8 4 4 3.8 4 4 2 3 2.3 MUARA BADAK 13 Tanah Datar 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 14 Batu-batu 4.3 3.7 3.7 4.3 3.7 3.3 3.3 4.3 4.3 3.3 4.3 4.3 MARANGKAYU 15 Semangkok 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 Sebuntal 4.3 3.7 4 4 3.3 4 2.3 4 4 3.3 3 3.7 LOA KULU 17 Ponoragan 3.3 4 4 3.7 3 3 3.7 4 4 3.7 4 4 18 Jembayan 4 4.7 4.3 3.3 4 3.7 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.7 LOA JANAN 19 Purwajaya 4 4 4.3 4 4 4.7 4 4.7 4.3 4 4 4.3

20 Loa Duri Ilir

5 4.7 5 4.7 4.3 4.7 4.7 4.7 4.7 4 4 4

KOTA BANGUN

21 Sarinadi

5 4 5 5 1.7 4 5 4 2 4.7 4 5

(7)

==#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ KENOHAN 23 Semayang 3.7 3 3 3 3 3 3 3.3 3 3 4 4.7 24 Kahala 3.3 3.3 3.7 3.3 3.3 4 3.7 3 4.3 5 4.7 5 Rata-rata I 4 3.8 3.8 4 3.7 4 3.8 4 4 3.6 3.9 4 Rata-rata II 3.9 3.8 3.9 Rata-Rata III 3.9

Berdasarkan tabel di atas, indikator yang dinilai paling rendah adalah proses internal, yaitu 3.8 (cukup baik). Hal yang mengganggu proses internal sehingga tidak dapat menampilkan kinerja maksimal yaitu berkaitan dengan kemampuan pegawai dalam melakasanakan pekerjaan dan tidak adanya mekanisme "!:&"?)&'?);5'+7>%!'0C)sehingga berpengaruh negatif kepada pegawai yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja.

Sedangkan secara keseluruhan kiernja

pemerintah desa Kab. Kutai Kartanegara dari perspektif proses internal berada pada nilai 3.9 (cukup baik).

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Terdapat empat indikator untuk

mengukur kinerja Pemerintah Desa Kab. Kutai Kartanegara dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: (1) motivasi, (2) kesempatan, (3) inovasi dan (4) suasana kerja.

Tabel 7. Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

No Kecamatan & Desa

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Motivasi Kesempatan Inovasi Suasana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KEMBANG JANGGUT 1 Genting Tanah 4 3.3 3.7 4 4.3 4.3 3.7 3.7 3.7 4.3 4.3 4 4 4 4 2 Kembang Janggut 4 3.8 4.3 4 3.3 4.5 3.3 3 3 3.8 3.8 3.5 3.5 3.3 3.8 3 Perjiwa 4.5 3.5 4 4 4 4 4.5 4.5 4.5 4 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 4 Bangun Rejo 3.8 3.8 3.8 3.5 3.5 3.5 3.3 3.3 3.3 3.3 3.8 3.8 3.8 3.8 3.8 TABANG 5 Sidomulyo 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 6 Ritan Baru 3.7 4 3.3 3.7 3.7 3.7 3.7 3.3 3.7 4 3.3 3.7 3.7 3.3 3.7 MUARA WIS 7 Lebak Mantan 5 4 4.5 4.5 5 4.5 4.5 4.5 5 5 5 5 5 0 0 8 Lebak Cilong 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 MUARA MUNTAI 9 Muara Muntai Ulu 5 3.7 3.7 4.3 4.3 4.7 4.7 4.7 4.7 4.3 4.7 4.3 4.7 4.3 4.7 10 Kayu Batu 5 4.3 4 4.3 4.7 4.7 3.7 4.7 3.7 3.7 4 4 5 5 4.3 MUARA KAMAN 11 Sidomukti 5 2.2 4.8 5 4.8 4.6 4.4 4.4 4 4.2 4 4.6 4.6 4.8 4.6 12 Lebaho Ulak 5 2.8 3.3 3 2.8 3 3 3 3.3 3.8 4 3 3 3 3.8 MUARA BADAK 13 Tanah Datar 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 Batu-batu 5 4 3.3 4.3 4 3.7 4.7 4 4 4 4.3 4.7 4.7 4.3 4.3 15 Semangkok 5 4 4.3 4 4 5 4.3 4.3 4.3 4.3 4 4 4 4 4 16 Sebuntal 5 4 3 3.7 3.7 5 4.7 4.3 4.7 4.7 3.7 3.3 3.7 4.3 3.7 LOA KULU 17 Ponoragan 4.7 4 4 4 3.7 3.3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 18 Jembayan 5 5 4 3.7 4.3 5 4.7 4.7 4 4 4 4.3 4.3 4.7 LOA JANAN 19 Purwajaya 4.3 4.3 4 4.3 4 4.7 4.3 4.3 4.7 5 5 4.7 4.7 4.7 5

(8)

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ =># KOTA BANGUN 21 Sarinadi 5 2.7 4 4.7 5 4 4 4.3 4 4 3.7 4 4 4.7 5 22 Kota Bangun Ulu 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 KENOHAN 23 Semayang 5 4 4 4 4.7 5 4.3 5 4.3 4.3 4.3 5 4.3 4.3 5 24 Kahala 5 4.7 3 3.7 3.7 4.3 4.3 4 4.3 3.3 4.7 4.3 4 3.7 4.3 Rata-Rata I 4.6 3.8 3.8 3.9 3.9 4.1 3.9 3.9 3.9 3.9 4.1 4 4.1 3.9 3.7 Rata-Rata II 4 3.9 4.1 3.9 Rata-Rata III 4

Berdasarkan tabel di atas, indikator yang dinilai memiliki kinerja paling rendah yaitu kesempatan mengembangkan diri dan suasana kerja yaitu masing-masing 3.9. Sedangkan secara keseluruhan kinerja Pemerintah Desa Kab. Kutai Karanegara dari

Tabel 8. Kinerja Akhir Pemerintah Desa Kab. Kutai Kartanegara

PERSPEKTIF

NILAI KINERJA

NILAI

KINERJA (%) KATEGORI

GOVERNANCE 3.46 69.20 Cukup Baik

Partisipasi 3.70 74.00

Penegakan Hukum 3.60 72.00

Transparansi 3.30 66.00

Responsiveness 3.30 66.00

Akuntabilitas 3.40 68.00

PELANGGAN (MASYARAKAT) 3.63 72.64 Cukup Baik

Prosedur 3.75 74.93 Persyaratan 3.59 71.75 Keberadaan 3.65 73.02 Kedisiplinan 3.65 73.08 Tanggung Jawab 3.64 72.81 Kemampuan 3.69 73.73 Daya tanggap 3.70 73.95 Keadilan 3.69 73.72 Sikap 3.68 73.68 Kewajaran Biaya 3.69 73.73 Transparansi 3.59 71.77 Ketepatan 3.39 67.85 Lingkungan 3.52 70.40 Keamanan 3.63 72.52

PROSES INTERNAL 3.87 77.33 Cukup Baik

Sapras 3.90 78.00

Proses 3.80 76.00

Kepuasan 3.90 78.00

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berada pada nilai 4 atau kategori baik.

Kinerja akhir

Hasil kinerja berdasarkan

pengumpulan empat perspektif diatas

(9)

=?#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN 4.00 79.50 Baik

Motivasi 4.00 80.00

Kesempatan 3.90 78.00

Inovasi 4.10 82.00

Suasana 3.90 78.00

Nilai Rata-rata Total 3.73 74.67 Cukup Baik

Tabel di atas mendeskripsikan

hasil keseluruhan penilaian kinerja yang diperoleh Pemerintah Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari data yang ada,

diketahui performance tertinggi terletak pada

perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (4.00 atau 79.50%), sedangkan nilai kinerja

terendah pada perspektif .$$?) .$/!"'&'(!

(3.46 atau 69.20%). Secara keseluruhan nilai kinerja Pemerintah Desa di Kabupaten

Kutai Kartanegara sebesar 3,73 atau

74.67%, dengan menggunakan Skala Likert, maka nilai kinerja tersebut termasuk dalam kategori Cukup Baik. Gambar di bawah ini

memperlihatkan posisi penilaian kinerja

yang telah dicapai oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Hasil penilaian kinerja yang diperoleh

Pemerintah Desa di Kabupaten Kutai

Kartanegara dengan menggunakan E&,&'(!?)

Scorecard memperlihatkan bahwa pada dasarnya Pemerintah Desa telah memiliki kinerja yang cukup baik atas empat perspektif

yang telah diteliti. Pada perspektif good

-$/!"'&'(!G..M dalam pengelolaan keuangan pada dasarnya memiliki kriteria yang cukup baik namun perlu mendapat perhatian karena capaian kinerjanya mendekati ambang kritis. Perspektif ini memiliki performa yang paling

> 95% 80% - 95% 65% - 80% 50% - 65% < 50%

5 4 – 4.9 3 – 3.9 2 – 2.9 1 – 1.9

Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Gambar 1. Posisi Capaian Kinerja Pemerintah Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara, 2014 =4"=$)0)&$">4:"@

rendah dibanding dengan perspektif lain. Dilihat dari perspektif GG secara menyeluruh, pencapaian kinerja masih kurang begitu memuaskan, karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) masih sulit diakses oleh masyarakat (transparansi), dan juga program-program pembangunan yang belum berpihak pada masyarakat kurang mampu (responsiveness).

Perspektif masyarakat juga memiliki hasil pencapaian yang cukup baik dari tingkat pemerolehan yang didapat dengan kemampuan memberikan layanan kepada masyarakat. Perspektif ini belum maksimal kinerjanya disebabkan oleh petugas dalam memberikan layanan tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal dan kondisi lingkungan yang

kurang nyaman.

Perspektif proses internal memperoleh hasil yang cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah desa mampu menjaga :)-<10%#/&0 :+,?&; @-<%:&/), 9&-( .+-((&-((1 performa perspektif ini terutama berkaitan dengan kemampuan pegawai menyelesaikan

pekerjaan dan belum diterapkannya

mekanisme "!:&"?)P);5'+7>%!'0. Dari proses inovasi sendiri, belum banyak inovasi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Perspektif pertumbuhan dan

(10)

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ =:# Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa segera ditindaklanjuti dengan penyusunan kebijakan pada tingkat kabupaten (Peraturan Bupati/ Keputusan Bupati) sebagai pedoman bagi pemerintan desa pada tingkat implementasi

selanjutnya pendampingan kepada

aparatur desa oleh pihak kabupaten sangat diharapakan dalam setiap penyusunan APB desa guna mendapatkan kualitas penyusunan anggaran yang efektif dan efesien.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani,T. 1996. Q&'&R!%!')

!"7$'&,+&) ?&') F5%=!") 6&<&)

Manusia. Yogyakarta, BPFE

Institute for Research and Empowerment.

"&L&"7&) 6!7!'0"&,+7&7+) P) 10$'$%+)

Desa. Yogyakarta. IRE Press. 2005 Kaplan Robert S. and David P. Norton. 2000.

E&,&'(!?) F($"!(&"?) Q!'!"&;L&') F0"&0!-+) Q!'R&?+) SL7+, Terjemahan, Jakarta: Erlangga.

Mulyadi. 2001. E&,&'(!?) F($"!(&"?: Alat

Q&'&R!%!') 4$'0!%;$"!") 5'05L) !,+;&0) -&'?&) 4+'!"R&) 4!5&'-&') !"57&>&&'8) G!?+7+) L!TUM8 Jakarta: Salemba Empat.

Ndraha, Taliziduhu. 1981. 6+%!'7+T?+%!'7+)

!%!"+'0&>) 6!7&8 Jakarta, Bina AKSARA.

Nurcholis, Hanif. (2011) !"05%=5>&') ?&') !'<!,!'--&"&&') !%!"+'0&>) 6!7&8

Jakarta, Erlangga.

Rozaki, Abdul. 2005. "&L&"7&)6!7!'0"&,+7&7+) ?&') 10$'$%+) 6!7&8 Yogyakarta, IRE PRESS.

Santoso, Purwo. (ed). 2005. !%=&>&"5&')

memiliki performa baik, paling tinggi dibanding dengan persektif lain. Untuk meningkatkan kinerja perspektif ini, maka indikator yang perlu diperbaiki berkaitan dengan ketidakpastian jenjang karier pegawai dan kerjasama tim yang belum maksimal.

Perspektif -$$?) -$/!"'&'(! dalam

pengelolaan keuangan memiliki kinerja paling rendah. Karena itu, penelitian ini menfokuskan

pada perbaikan kinerja -$$?) -$/!"'&'(!

dalam pengelolaan keuangan terutama

apsek transparansi (kesulitan masyarakat mengakses APB Desa) dan responsiveness (program-program pembangunan desa belum berpihak pada masyarakat kurang mampu)

untuk memperbaiki kinerja pemerintah

desa di Kab. Kutai Kartanegara. Untuk memperbaiki kinerja transparansi, hal yang perlu dilakukan adalah merubah pola pikir mengenai transparansi. Stakeholder desa tidak terjebak dalam V;&"&?+-%&) ;"$?5L7+W)

dalam hal penyebarluasan informasi;

seakan-akan transparansi sudah dilaksanakan

apabila APB Desa telah dilaporkan kepada camat dan diteruskan kepada Bupati, atau dipasang di surat kabar yang tidak dibaca oleh sebagian besar komponen masyarakat. Pola pikir ini perlu berubah menjadi V;&"&?+-%&) ;!%&7&"&'W, yaitu bagaimana %&7<&"&L&0 %!'!"+%&) +'#$"%&7+) ?&') %!%&>&%+'<&. Tahap ini yang disebut sebagai diseminasi, APB Desa tidak hanya dilaporkan atau membuka informasi kepada masyarakat desa, tetepi informasi tersebut harus dipahami masyarakat.

Untuk memperbaiki kinerja

responsiveness, maka forum-forum partisipasi seperti Murebangdes, harus melibatkan kelompok masyarakat kurang mampu dan keterwakilan perempuan (amanah UU tentang Desa). Sebagai langkah awal dan konkrit untuk memperbaiki kinerja transparansi dan responsiveness, maka amanah pasal 126-130 yang mengatur tentang pemberdayaan masyarakat dan pendampingan masyarakat desa dalam Peraturan Pemerintah Republik

(11)

="#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$56$734$!$8)9&($!65:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 6!7&) F!(&"&) &"07+;&0+#8 Yogyakarta.

2005

Sabtoni, Anang dkk. 2005. "&L&"7&) 6!7!'0"&,+7&7+) ?&') 10$'$%+) 6!7&8)

Yogyakarta, IRE. PRESS.

Sinungan, M. 1995. "$?5L0+/+0&7B) S;&) ?&') E&-&+%&'&8 Jakarta, Bumi Aksara.

Supratikno, Hendrawan, dkk. 2006. Q&'&R!%!')

4+'!"R&) X'05L) %!'(+;0&L&') 4!5'--5,&') E!"7&+'-.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Surianingrat, Bayu. 1976. !%!"+'0&>)

Adminitrasi Desa dan Kelurahan. Bandung, Rineka Cipta.

Vander Stoep, Scott W. and Deirdre J. Johnston, 2009. O!7!&"(>) Q!0>$?7) #$")Y/!"<?&<)9+#!B)E,!'?+'-)Z5&,+0&0+/!) &'?) Z5&'0+0&0+/!) S;;"$&(>!7, San Fransisco, John Wiley & Sons.

Wasistiono, Sadu. 2006. A&>+")@":&'8) "$7;!L) !'-!%=&'-&')6!7&8 Bandung. 2006 Widodo, Joko. 2005. Q!%=&'-5') E+"$L"&7+)

E!"=&7+7)4+'!"R&8 Malang, Bayumedia Publishing.

Yuwono, S. 1983. Kepemimpinan dalam

1"-&'+7&7+) S;&"&0) !%!"+'0&>8

Yogyakarta, Liberty.

Gambar

Tabel 3. Konversi Nilai Kinerja
Tabel  di  atas  mendeskrispikan,
Tabel 6.  Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif Proses Internal No Kecamatan &amp; Desa
Tabel 7.  Kinerja Pemerintah Desa Kab. Kukar Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jadual 4 menunjukkan item-item yang telah dianalisis bagi persoalan kajian pertama tentang pendapat pelajar tentang pengaplikasian elemen Ekonomi Rumah Tangga Mata pelajaran

Membua Membuat S*P Peni# t S*P Peni#aian Peri#a aian Peri#aku Pemberi ,ayanan K#i ku Pemberi ,ayanan K#inis dan Kese#am nis dan Kese#amatan Pasien atan Pasien '.. Me Me#a #akuk

Pertama , banyak sengketa masalah keabsahan wasiat. Setiap orang yang mengaku sebagai ahli waris atau keturunan dari pemberi wasiat akan berani mengutak ngutik

untuk membuat sebuah website dinamis yang bisa diakses oleh masyarakat luas, dan menjadikan website Toko Millaneto Sports sebagai media penjualan yang berkaitan dengan

Beberapa contoh perletakan alat teknis yang kurang tepat dalam bangunan adalah meletakkan alat-alat teknis yang tersambung dengan pembangkit listrik dan instalasi

Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapat Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang

TAHUN 2021 KEPALA TATA USAHA WAKIL DEKAN I WAKIL DEKAN II PRODI PETERNAKAN KASUBAG AKADEMIK KASUBAG MAWA KASUBAG KEUPEG KASUBAG PERLENGKAPAN KALAB KIMIA PAKAN KALAB

2. Telepon akan memvalidasi kode PIN dan mulai melakukan pendaftaran jaringan. Setelah nama jaringan ditampilkan pada layar, Anda siap untuk melakukan atau menjawab panggilan.