• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOLABORASI MULTIPIHAK DALAM RESPONS COVID-19. Laporan untuk minggu tgl Juli 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOLABORASI MULTIPIHAK DALAM RESPONS COVID-19. Laporan untuk minggu tgl Juli 2020"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KOLABORASI

MULTIPIHAK

DALAM RESPONS

COVID-19

(2)

DAFTAR ISI:

Pemetaan siapa melakukan apa (3W) per tanggal 31 Juli 2020 (hal. 4-8)

Data Dukungan Pendanaan Multipihak Non-Pemerintah untuk Respons

COVID-19 (dalam US$) Per 30 Juli 2020 (hal.9-10)

Dukungan PMI (hal. 11)

Dukungan Lembaga Usaha (hal. 12)

Update progress, permasalahan dan usulan solusi dari Klaster Nasional

Penanggulangan Bencana (hal. 15-33)

Update progress, permasalahan dan usulan solusi dari SEJAJAR (hal.

34-36)

Daftar Koordinator Klaster Nasional dan focal point mitra pendukung

(3)

6 (enam) Klaster Nasional yang aktif: update untuk 27 – 31 Juli 2020

No. Klaster – Sub Klaster Update pada hal.

1 Logistik 15

2 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Shelter Belum ada update

3 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Air, Sanitasi dan Hygiene 21

4 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Koordinasi dan Manajemen Tempat Penampungan (KMTP) 23

5 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Perlindungan Anak Belum ada update

6 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Perlindungan Lansia, Orang dengan Disabilitas dan

Kelompok Rentan lainnya Belum ada update

7 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Perlindungan dan Penanganan terhadap Kekerasan

Berbasis Gender dan Pemberdayaan Perempuan Belum ada update

8 Pengungsian dan Perlindungan, sub klaster: Dukungan Psikososial 25

9 Pengungsian dan Perlindungan, kelompok kerja: Bantuan Non Tunai Belum ada update

10 Pengungsian dan Perlindungan, kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat 26

11 Pendidikan 29

12 Ekonomi – sub klaster Ketahanan Pangan Belum ada update

13 Kesehatan Belum ada update

14 Kesehatan, sub klaster: Kesehatan Reproduksi Belum ada update

15 Kesehatan, sub klaster: Gizi Belum ada update

16 Kesehatan, sub klaster: Kesehatan Jiwa Belum ada update

17 Pemulihan Dini 31

Laporan Jejaring lain

(4)

1273 571 450 174 119 111 74 60 49 38 36 35 15 5 5 3 0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Kesehatan - respons COVID-19 Air, Sanitasi dan Hygiene Kesehatan Reproduksi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender dan Permberdayaan…

Gizi Hunian/Shelter Pendidikan Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Mitigasi Dampak Sosial Ekonomi Dukungan Psikologi dan Kesehatan jiwa Pelayanan Multi Sektor Penting Perlindungan Lansia, Orang dengan Disabilitas dan Kelompok Rentan lainnya…

Perlindungan Anak Koordinasi dan Manajemen Tempat Penampungan Logistik Keamanan Jumlah kegiatan Ar ea K eg ia ta n)

(5)

452 276 255 236 225 159 139 126 115 98 78 75 65 61 52 43 40 39 39 34 33 33 26 20 18 18 18 17 17 15 15 15 14 5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Ju m lah K eg iat an Provinsi

Total: 3,029 kegiatan di 34 provinsi

(6)
(7)
(8)
(9)

Data Dukungan Pendanaan Multipihak Non Pemerintah untuk Respons COVID-19 (dalam US$)

Per 30 Juli 2020*

*Nilai tukar per 3 Juli 2020: 1 USD = Rp.14.414.65. Pengumpulan data masih berlangsung.

Untuk HFI, melalui BAZNAS BTB ada tambahan dukungan Rp.1 T dari Pemerintah dan tidak kami masukkan.

41,993,650.00 32,891,481.23 70,923,273.00 5,804,837.20 4,991,096.87 - 10,000,000.00 20,000,000.00 30,000,000.00 40,000,000.00 50,000,000.00 60,000,000.00 70,000,000.00 80,000,000.00 BADAN PBB HFI LEMBAGA USAHA LSM/OSM/ORGANISASI LAINNYA PMI NILAI DUKUNGAN OR GA NISA SI

(10)

Dukungan pendanaan untuk kegiatan respons (proses pengumpulan data masih berlangsung)

*Nilai tukar per 3 Juli 2020: 1 USD = Rp.14.414.65. Pengumpulan data masih berlangsung

Untuk HFI, melalui BAZNAS BTB ada tambahan dukungan Rp.1 T dari pemerintah dan tidak kami masukkan 40,504.00 6,723.00 94,640.00 629,760.19 12,502,177.00 212,816.00 3,200,000.00 17,358,948.00 698,235.00 110,000.00 5,015,090.00 60,000.00 400,000.00 17,343.00 2,158,854.00 62,856.12 4,991,096.87 772,993.48 19,622,978.00 12,638,743.04 1,355,670.00 20,777.53 389,606.00 2,436,384.00 2,189.81 135,000.00 649,682.26 63,698.00 34,300.00 - 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00 Yayasan SHEEP YAYASAN SAPDA Yayasan Fondasi Hidup YAKKUM WHO WFP UNOPS UNICEF UNHCR UNFPA UNDP UNAIDS UN WOMEN SEHATI Save the Children Rumah Sehat PMI OXFAM in Indonesia NU Muhammadiyah Mercy Corps Konsorsium ERCB Islamic Relief IOM HAPSARI ChildFund CBM CARE BITRA Pendanaan (US$)

(11)
(12)

JENIS LEMBAGA USAHA KOMERSIAL USAHA SOSIAL BUMN PENDIDIKAN AREA KEGIATAN LAYANAN KESEHATAN MULTI GUNA KETAHANAN PANGAN PENDIDIKAN AIR, SANITASI, HYGIENE EKONOMI TELCO KLASIFIKASI USAHA FMCG (BARANG KONSUMEN CEPAT PAKAI) KECUALI ROKOK KEUANGAN MANUFAKTUR USAHA BISNIS TEKNOLOGI FARMASI TAMBANG MEDIA TELEKOMUNIKA SI PERDAGANGAN

NILAI BANTUAN LEMBAGA USAHA RP. 1,049,415,932,600 ATAU USD 70,923,273 DARI 96 LEMBAGA USAHA

TERIDENTIFIKASI DARI DATA SEKUNDER MEMBERIKAN DUKUNGAN DALAM RESPONS COVID-19 (MARET – JULY 2020)*

(13)

DONASI LEMBAGA USAHA UNTUK AREA KEGIATAN TELEKOMUNIKASI

TERIDENTIFIKASI DARI DATA SEKUNDER MEMBERIKAN DUKUNGAN DALAM RESPONS COVID-19 (MARET – JULY 2020)*

DIPERLUKAN KETERBUKAAN INFORMASI PERIHAL DONASI LEMBAGA USAHA UNTUK AREA KEGIATAN TELEKOMUNIKASI.

*

https://datastudio.google.com/u/0/reporting/88bc75a2-d605-4817-aa5d-65aba9b34859/page/XHFYB Area kegiatan telekomunikasi terbilang vital karena mendukung:

1. kelancaran pembelajaran jarak jauh bagi pengajar dan peserta didik di semua jenjang pendidikan 2. kebutuhan utama untuk dapat bekerja dari rumah

(14)

Progress, permasalahan dan usulan solusi*

*Catatan – warna:

Coklat

: permasalahan, usulan solusi dan target

baru

.

Hijau

: permasalahan dan solusi yang disampaikan dalam laporan sebelumnya dengan

(15)

Klaster Logistik

Progress: 1. Koordinasi Logistik:

• Koordinasi Umum dilakukan secara berkala setiap bulan (sebelumnya setiap 2 mingguan).

• Koordinasi Umum dengan Provinsi dilakukan secara ad-hoc, termasuk pemetaan Kapasitas logistik. Aktivasi Klaster Logistik ditingkat Provinsi sedang diinisiasi.

• Koordinasi Khusus yang difasilitasi:

(i) Logistik medis terkait APD dan Alkes (Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenperin, BNPB) (ii) Mekanisme penerimaan bantuan Luar Negeri (BNPB, ALFI, Bea Cukai)

(iii) Advokasi titik-titik masuk bantuan Internasional (BNPB, ALFI) di Surabaya, Semarang, Medan, Makassar dan Denpasar

(iv) Koordinasi kendala rantai pasok komoditas pangan bersama Kemenko Kesra, ALI, ALFI, dan Kemenko Ekonomi (ad-hoc)

2. Managemen Informasi :

• Portal IM khusus Indonesia telah diluncurkan oleh Klaster Logistik Global, memuat berbagai dokumen (dalam proses): Konsep Operasi, SOP, Notulen Rapat, Aturan terkait, dll. (https://logcluster.org/countries/IDN);

• Share point yang menyimpan berbagai dokumen, daftar penyedia layanan logistik, daftar kontak, dll. (https://wfp.sharepoint.com/sites/KlasterNasionalLogistik);

• Pemetaan kapasitas produsen lokal terkait APD dan Alkes, dan sharing informasi kepada yang membutuhkan. • Memperbaharui Peta Konsep Operasi sesuai dengan penambahan layanan kepabeanan didaerah (titik masuk di

Medan , Surabaya, Bali , Semarang dan Makasar) serta pelibatan dunia usaha dalam menyediakan layanan logistik.

(16)

Klaster Logistik

Progress: 3. Layanan Logistik (disediakan oleh Dunia Usaha):

ALFI:

1. Layanan kepabeanan di entry points untuk semua pihak (a) Bandara Soekarno-Hatta, (b) Bandara Halim Perdana Kusuma,(c) Pelabuhan Tanjung Priok; (d) Surabaya; (e) Semarang; (f) Medan; (g) Makassar; (h) Denpasar

2. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dari titik masuk ke berbagai Provinsi (user: BNPB) • PT. Pos Indonesia:

1. Penyediaan ruangan penyimpanan dikantor-kantor Pos seluruh Indonesia;

2. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan bansos ke berbagai Provinsi (user: Kemenkes, Kemensos, BNPB);

ASPERINDO

1. Fokus pada pengiriman logistik medis via udara ke berbagai Provinsi.

2. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan non medis;

Kapasitas Tambahan dari Dunia Usaha: Pemetaan Kapasitas Logistik sedang berlangsung di beberapa Provinsi:

o Layanan: Storage, Cold Storage, Handling, and Transport

o Menyusun dan menyepakati mekanisme aktivasi dukungan dunia usaha

(17)

Klaster Logistik

Progress: 4. Monitoring & Evaluasi:

Sejalan dengan mendukung kegiatan operasi logistik, Klaster Nasional Logistik bersama BNPB membentuk tim yang bertujuan memonitor, menganalisa dan mengevaluasi peran dan tanggungjawab sesuai dengan kesepakatan dalam Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (UTTJ).

Kuisioner Pemantauan kegiatan operasi klaster nasional logistik telah disiapkan untuk didistribusikan ke stakeholders (target Agustus)

5. Knowledge Sharing:

Webinar ‘Strategi Rantai Pasok Kemanusiaan dalam masa Covid-19 di Indonesia’ dilaksanakan pada Selasa, 28 Juli 2020 dihadiri oleh total 169 peserta (P=48 & L=121)

5. Dukungan untuk Pemda:

- Dukungan aktivasi koordinasi ditingkat daerah akan diinisiasi dengan provinsi Sulawesi Selatan & Kalimantan Selatan

(18)

No Permasalahan Solusi Target/progress

1 Menyusul berakhirnya status masa tanggap darurat Covid-19 pada tanggal 29 Mei, maka saat ini status keadaan darurat pandemi nasional berada dibawah Keputusan Presiden. Fasilitas Rush Handling masih sangat dibutuhkan di Bandara Soekarno Hatta untuk

memfasilitasi proses kepabeanan secara cepat (dalam 1 hari).

Pengaktifan titik masuk di Surabaya, Makassar, Semarang, Medan, dan Denpasar.

DJBJ (Dirjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan ) tidak lagi memberikan

relaksasi untuk beberapa barang import terkait Covid-19

Sudah dipastikan bahwa akses ke fasilitasrush handling tetap tersedia setelah 29 Mei dan dapat diakses oleh komunitas kemanusiaan seperti biasa tanpa adanya hambatan yang dilaporkan.

Organisasi/instansi pengimpor barang diharapkan melakukan koordinasi dengan BNPB lebih awal

sebelum kedatangan barang di Indonesia. ALFI adalah clearing agent resmi ditunjuk BNPB untuk menangani proses kepabeanan di berbagai entry points.

Perlu diinformasikan kepada masyarakat

kemanusiaan terkait pengaktifan titik-titik masuk ini dan Mekanisme Penerimaan.

Perlu diseminasi informasi kepada para calon importer (apakah SOP baru perlu dikeluarkan?)

Sudah berjalan

Otoritas BNPB Otoritas DJBJ

2 Pemanfaatan data dan informasi produsen lokal belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik.

Berkoordinasi dengan ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia, API (Asosiasi Pertekstilan

Indonesia), Kemenkes dan Kemenperin

Agustus 2020

1

Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19

(19)

Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

No Permasalahan Solusi Target/progress

3 Meningkatnya kasus Covid19 di beberapa Provinsi membuat Kebutuhan akan sumber daya dan kapasitas logistik semakin meningkat. Sesuai permintaan BNPB, PMI saat ini telah mengerahkan dukungan logistik tambahan kepada Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan sumber daya maupun kapasitas logistik, Klaster Logistik akan melakukan

pemetaan kapasitas logistik di beberapa Provinsi yang memiliki kasus Covid19 yang relatif tinggi dan meningkat, hal ini dilakukan melalui dukungan Klaster Logistik tingkat Provinsi dan Dunia Usaha.

Akan dilakukan pemetaan kapasitas logistik untuk Provinsi yang

memiliki kasus Covid-19 relatif tinggi dan/atau Provinsi yang sudah memiliki Klaster Logistik. Klaster Nasional Logistik juga akan

memfasilitasi mekanisme aktivasi dari sumber daya logistik tersebut.

Pemetaan kapasitas logistik sedang berlangsung di 14

Provinsi. Target selesai dalam 2-3 minggu kedepan:

Jawa Timur, Sulawesi

Selatan,Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah,DIY, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Papua, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Bali

Barang bantuan medis (baik import Pemerintah maupun bantuan) sebagian besar masih masuk melalui Jakarta. Hal ini membuat pendistribusian bantuan Kemanusiaan

menjadi lebih lama prosesnya dikarenakan adanya proses transit yang lebih lama.

Advokasi lebih intensif tentang pemanfaatan titik masuk alternatif yang telah disiapkan ALFI untuk bantuan internasional maupun barang import Pemerintah, meliputi: Surabaya, Makassar, Semarang, Medan, dan Denpasar.

Advokasi melalui input teknis pada revisi rencana response KeMenKes berdasarkan logistic support saat ini dan usulan perubahan/peningkatan

Menganalisa dan

membandingkan biaya logistik dan waktu pengiriman via Jakarta vs. langsung ke daerah. Dalam pembahasan bilateral dengan ALFI

Sedang berjalan bersama WHO

(20)

No Permasalahan Solusi Target/progress

5 Pengelolaan bantuan logistik di tingkat hilir (di level Kelurahan/RW/RT)

mendapatkan perhatian serius terkait protokol kesehatan, penanganan barang, penyimpanan, pendistribusian dan

pencatatan. Hal tersebut sering sekali luput dari aspek pemantauan dan evaluasi, sehingga aturan dan standar yang ditetapkan kurang efektif

pelaksanaannya di level tersebut.

Beberapa anggota Klaster Logistik bersama Pujiono Centre & Sejajar melihat ada peluang intervensi untuk peningkatan kesadaran dasar bidang logistik di level masyarakat, melalui kegiatan sosialisasi menggunakan forum-forum yang ada di daerah,

pelatihan dasar logistik kepada petugas bidang logistik, hingga mengadakan dialog strategis logistik terkait

implementasi kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.

Direncanakan dalam beberapa tahap: Diskusi peningkatan kesadaran bersama ditingkat LSM/masyarakat tentang

pentingnya manajemen logistik yang baik, tanggal 16-18 Juni. (total peserta 130 laki-laki dan 347 perempuan);

Pelatihan untuk anggota TAGANA , KalSel dan JaTim tanggal 25-26 Juni; (total peserta 82 laki-laki/13 perempuan) Pelatihan untuk anggota TAGANA Jateng dan Kalsesl 20-24 Juli (197 orang, L: 171, P:26

Pelatihan TAGANA Jawa Barat dan Jawa Tengah: 27 – 30 Juli ( 493 orang ; L:389 P: 104)

Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

(21)

Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Sub-Klaster Air Sanitasi dan Hygiene

Progress:

 Sub-Klaster WASH

 Total 15 pertemuan Klaster WASH nasional telah dilakukan. Pertemuan koordinasi sub-kluster WASH ke 15 (28 Juli 2020)

membahas panduan pelaksanaan Sanitasi Berbasis Masyarakat saat Pandemi yang disampaikan oleh Dit. Kesling Kemenkes (dr. Imran Nurali), Dinkes Pidie Jaya dan Plan Internasional. Pendekatan STBM saat pandemic ini diharapkan bisa diaplikasikan juga saat tanggap darurat, misalkan saat penyuluhan Kesehatan, pembagian logistic bantuan, dan sebagainya. Jumlah peserta

sebanyak 277 orang yang terdiri dari Dinkes, Puskesmas, Sanitarian, Kader, Tagana, PMI, LSM yang sedang bekerja di Luwu Utara, Lembaga donor, kedutaan, dan sebagainya.

 Dengan dukungan IUWASH Plus, WASH Forum terbentuk di Kota Magelang dan Kab. Lumajang.

 Melakukan pertemuan dengan KSP, Satgas Covid-19, Kemenkes, UNICEF, Kawal COVID-19, universitas dan pihak Terkait lainnya

Dalam penyiapan kuesioner 3M Terkait perilaku cuci tangan, pemakaian masker dan jaga jarak.

 Pedoman & Protokol

 Buku Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun – untuk berbagai setting (Kemenkes)  Buku Panduan Opsi Sarana CTPS di Sekolah (Kemendikbud)

Buku Panduan Penanganan Limbah Infeksius Rumah Tangga (Kemenkes)

Buku Tata Cara Pemicuan 5 Pilar STBM pada Situasi Pencegahan & Pengendalian COVID-19 (Kemenkes)Manajemen Informasi

Update Form 4W sektor WASH and Pemetaan Intervensi WASH (link)

Googlesite Sub-Klaster WASH (link) – notulensi WASH Cluster meeting, panduan, protocol, dsb.

Progres Sub-cluster Air, Sanitasi dan Hygiene terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

(22)

No Permasalahan Solusi Target Penyelesaian

1. • Bagaimana kebiasaan CTPS menjadi kebutuhan masyarakat (seperti halnya pemakaian masker, dsb)

Enforcement ketersediaan sarana CTPS dan toilet di

sekolah saatre-opening sekolah.

• Bagaimana efisiensi penggunaan sarana CTPS

• Memastikan pengelolaan limbah infeksius rumah tangga secara aman.

• Memastikan keamanan kegiatan Promkes saat pandemic dalam tanggap darurat bencana.

• Melakukan koordinasi penanganan bencana di Luwu Utara

• Penguatan Pemda dalam koordinasi di sektor WASH Dalam penanganan COVID-19

• Tidak terlihat peran Gugus Tugas untuk koordinasi sektor WASH (sementara perilaku WASH merupakan ujung tombak pencegahan COVID-19)

• Penyusunan buku saku & infografis Pengelolaan Limbah Infeksius Rumah Tangga

• Melakukan survey 3M untuk mendukung studi perilaku masyarakat terhadap sektor WASH (tahap penyiapan), dengan pilot dilakukan di DKI Jakarta

• Penguatan pengamanan air (water safety) melalui program-program yang ada.

• Berkoordinasi dengan Kemendikbud Dalam penerapan protocol pembukaan Kembali sekolah.

• Sosialisasi Panduan STBM Dalam Pandemi kepada pelaku kemanusiaan, sanitarian, kader, dsb.

• Koordinasi dilakukan melalui WAG Klaster WASH Luwu Utara dengan member dari Pemda, LSM, dan sebagainya. Disiapkan pemetaan 4W.

• Advokasi kepada Pemda dan Pemerintah Pusat untuk penguatan Pokja AMPL/PPAS

• Diseminasi penggunaan WASH Costing Tools dalam penyiapan pembiayaan WASH di sekolah.

• Memperkuat penyaluran hasil, masukan dan rekomendasi dari WASH Cluster melalui Kemenko PMK dan Kemensos.

Berlanjut

22

3

Permasalahan dan Usulan Solusi Sub-cluster Air, Sanitasi dan Hygiene terkait Penanganan Covid-19

(23)

Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Sub-klaster Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian (KMTP)

Progress: • Membagikan panduan-panduan KMTP saat penanganan COVID-19 yaitu (1) pedoman peningkatan kesiapan dan operasi respon wabah covid-19 dalam situasi kemanusiaan termasuk kamp dan pusat-pusat kolektif (2) Pedoman Operasional Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian untuk COVID-19

• 10 sesi lokakarya pelokalan KMTP untuk Lembaga Non-Pemerintah yang berpotensi mengambil peran sebagai

Lembaga manajemen tempat pengungsian. 15 Mei – 29 Juni 2020 | 36 peserta | 9 Lembaga (MDMC, LPBI NU, Human Initiative, Dompet Dhuafa, FOZ, BAZNAS, YEU, KARINA, HFI Sekretariat)

• Rencana Aksi jangka pendek KMTP oleh setiap Lembaga hingga bulan September 2020 (pelatihan KMTP, GBV, Audit kemanan di tempat pengungsian)

• Assessment menggunakan tools Displacement Tracking Matrix di lebih dari 30 pusat karantina di 9 lokasi (Medan, Tanjung pinang, Batam, Pekanbaru, Tangerang, Semarang, Surabaya, Makassar dan Kupang)

• Aksi gabungan IOM, MDMC, HI dan BAZNAS penyusunan checklist KMTP dan Audit Keamanan di pengungsian dalam respon pengungsi Rohingya di Aceh

• Koordinasi dan kolaborasi pelatihan bagi TAGANA per provinsi

• Persiapan Pembuatan multi sektoral E – Learning Platform Bagi TAGANA

• Persiapan Pelatihan KMTP bagi pemerintah lokal dan NGO lokal pada response terhadap imigran Rohingnya di Aceh • Persiapan Pendataan Pengungsian Terpadu di Luwu Utara oleh IOM dan BAZNAS dibawah Sub Klaster KMTP

4

Progres Sub-Klaster Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian terkait Penanganan Covid-19

(24)

No Permasalahan Solusi Target

1 Kurangnya Analisa dan pemahaman dalam sektor KMTP dalam upaya respon pengungsi Rohingnya

• Aksi gabungan IOM, MDMC, HI dan BAZNAS penyusunan checklist KMTP dan Audit Keamanan di pengungsian dalam respon pengungsi Rohingya di Aceh, dukungan teknis secara daring bagi organisasi yang melakukan respon di lapangan

• Pelatihan KMTP Bagi pemerintah lokal dan NGO lokal

Minggu pertama Agustus 2020

3 Tidak tersedianya data terkait jumlah pengungsi dan kondisi di pengungsian secara

menyeluruh dampak dari Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara

• Pendataan pengungsian terpadu yang akan mencakup pendekatan multi sektor di seluruh daerah terdampak (6 kecamatan)

• Pendataan akan dilakukan oleh IOM dan BAZNAS di bawah sub klaster KMTP • Melalui survei DTM ini, kami diharapkan dapat memberikan informasi tentang:

• Kondisi komprehensif dari pengungsi yang masih tinggal di lokasi pengungsian di enam kecamatan yang terkena dampak

• Data demografis terperinci dari pengungsi termasuk orang-orang dengan kebutuhan khusus

• Mobilitas pengungsi untuk melihat pergerakan pengungsi dari lokasi asal mereka ke lokasi perpindahan saat ini

• Pengungsi dari setiap pemindahan membutuhkan dari setiap sektor intervensi

• Minggu pertama Agustus 2020

Progres Sub-Klaster Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

(25)

Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Sub-klaster Shelter

Progress: • Manajemen Informasi pada pandemi COVID19

• Calon relawan IM Sub Klaster Dukungan Psikososial sedang diberikan induction oleh lembaga contributor. Harapannya akan mulai aktif minggu depan.

• Pelatihan dukungan psikososial kepada TAGANA Jawa Timur, Kalimatan Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

• Sedang dilakukan revisi pedoman DKJPS (Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko Sosial) oleh Kemenkes RI dan sub klaster DP diminta untuk memberikan masukan hingga 7 Agustus 2020

• Untuk respon banjir bandang Masamba Luwu Utara, sub klaster/pokja Dukungan Psikososial menjadi kolaborasi multi pihak pertama yang diaktifkan. Rapat koordinasi dukungan psiksososial pertama dilakukan pada tanggal 22 Juli 2020 dihadiri oleh 16 orang dari 6 lembaga. Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, telah terbentuk struktur

kepengurusan untuk memudahkan komunikasi dan kolaborasi multi pihak, dimana MDMC menjadi koordinator dan Dompet Dhuafa serta Human Initiative menjadi co-koordinator. Kegiatan yang dilakukan lebih banyak ke rekreasional, pembagian dan edukasi masker. Saat ini sedang fokus untuk kegiatan Qurban. Terlampir struktur kepengurusan yang dimaksud.

8

Progres Sub-Klaster Dukungan Psikososial terkait Penanganan Covid-19

(26)

Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Kelompok Kerja Komunikasi Risiko Pelibatan Masyarakat

Progress: • Pokja RCCE yang diampu BNPB telah memberikan dukungan langsung kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Sudah dilakukan 313 briefing pers langsung dengan lebih dari 700 pakar. Chatbot COVID-19 mencapai 2,5 juta orang; situs web COVID19 milik Pemerintah (www.covid19.go.id) mencapai 20,1 juta pengguna dari 17 Maret -12 Juni 2020, dengan 62,7 juta tampilan halaman; platform perpesanan SMS dengan Operator Jaringan Seluler

mencapai 200.000.000 orang dengan pesan terkait COVID setiap minggu;

• Sejak April empat briefing media online bekerja sama dengan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) dengan lebih dari 1000 jurnalis dan peserta menghadiri sesi online.

• Kemitraan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah 350.000 orang di 34 distrik telah dijangkau dengan intervensi kesadaran dan perubahan perilaku.

• Dalam diskusi tanggal 6 Juli 2020, Pokja Pelibatan Masyarakat meniskusikan pentingan pendampingan di tempat

karantina. Hasil diskusi ini dibawa ke pertemuan Klasnas PP dan ditindaklanjuti dengan kerjasama sub klaster shelter, dukungan psikososial, KMTP dan Pokja Pelibatan Masyarakat untuk bersama membuat panduan untuk pendamping di tempat karantina, dengan mengacu dari panduan-panduan lain yang sudah ada.

• Diskusi tanggal 13 Juli 2020 tentang penggunaan online marketing untuk produk-produk dari masyarakat, mengerucut pada usulan untuk kementrian UMKM dan Koperasi.

• Pokja Pelibatan Masyarakat di nasional, memberi dukungan kepada Pokja Pelibatan Masyarakat/Forum Kolaborasi di tingkat provinsi: di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.

10

Progres Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat terkait Penanganan Covid-19

(27)

Permasalahan Utama Kelompok Kerja Pelibatan Masyarakat terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari tanggal 10-31 Juli 2020)

No Kondisi Saat Ini / Permasalahan Solusi Target

1 Pemulihan Ekonomi masih menjadi isu yang tidak berinduk di daerah dan bantuan-bantuan tidak saling terkoordinasikan. Dengan online marketing, selain interaksi di pasar bisa dikurangi, itu juga membantu pemasaran hasil-hasil pertanian, perikanan dan industry rumah tangga.

Mengusulkan pengaktifan koordinasi

pemulihan ekonomi. • Mengadvokasi Koordinasi antarklaster. • Mengadvokasi rekan-rekan di

daerah membuat inisiatif pemasaran.

2 Perlu ada kerjasama di sub-nasional untuk penerapan Panduan Shelter sebagai Tempat Isolasi Mandiri dan Karantina Mandiri yang disusun oleh Sub klaster Shelter agar strategi komunikasi dan penjangkauan tepat sasaran dan efektif dilaksanakan

Perlu strategi penjangkauan ke kelompok sasaran yang sesuai dengan jenis

akomodasi: pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, OMS.

Akan didorong di NTT dan DKI, bekerja sama dengan jejaring kolaborasi sub-nasional di sana.

3 Informasi yang simpang siur yang tidak utuh di masyarakat bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat bahwa COVID-19 itu nyata dan

pemerintah berniat baik dalam memberikan layanan

• Memperkuat kemampuan teman-teman di daerah untuk bisa

menyampaikan pesan-pesan pencegahan secara efektif

• Melakukan One-Stop-Information Shop/Kiosk di daerah-daerah

• Menyusun paket pendampingan karantina dan pembekalan

pendamping di masyarakat

• Mengadakan pelatihan komunikasi yang efektif ke wilayah-wilayah yang memiliki kolaborasi sub nasional

• Lembaga yang bersedia menjadi mitra dan punya akses ke

masyarakat

• Relawan seperti TAGANA, relawan PMI, relwan desa, dll.

(28)

Permasalahan Utama Kelompok Kerja Pelibatan Masyarakat terkait Penanganan Covid-19

(dihimpun dari tanggal 10-31 Juli 2020)

No Kondisi Saat Ini / Permasalahan Solusi Target

5 Mekanisme umpan balik/pelaporan ada banyak, dan masing-masing lembaga mengeluarkan mekanisme pelaporan sendiri yang seringkali membingungkan masyarakat

Adanya kerjasama antar lembaga untuk mensosialisasikan mekanisme ini secara terpadu, atau kalaupun berbeda,

disertai dengan penjelasan ke

masyarakat tentang perbedaan masing-masing jalur/kanal pengaduan

CEWG Sulteng akan menyusun dan mendiseminasikan

mekanisme umpan balik/pelaporan mereka bersama dengan

ombudsmanuntuk isu umum dan KPKPST untuk isu kekerasan berbasis gender (29 Juli 2020) 6 Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan

COVID-19 yang baru (versi 5): KMK HK

01.07/Kemkes/413/2020 memiliki banyak istilah baru yang sulit diterjemahkan ke masyarakat kebanyakan dan ke dalam Bahasa Isyarat. Perlu Strategi untuk mengkomunikasikan ini, supaya masyarakat tidak bingung dan malas melakukan tindakan pencegahan.

Diskusi Konsultatif diadakan pada tanggal 20 Juli oleh Pokja PM dan dipresentasikan ke kelompok kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (RCCE).Dibutuhkan

pemilahan pesan untuk masyarakat dari pesan untuk tenaga medis.

Pokja PM tingkat provinsi perlu

memberikan sensitisasi dan sosialisasi KMK ini supaya pemda menyadari dengan baik

Pemilahan pesan sudah dilakukan oleh WHO dengan sangat baik.

Ini perlu disampaikan ke daerah-daerah.

(29)

Klaster Pendidikan

Progress: • Pembuatan platform storage materi offline di Kemenag untuk mendukung ketersediaan materi-materi pengayaan pendukung BDR (Belajar Di Rumah) offline

• Pembuatan panduan belajar dari rumah (BDR) untuk anak dengan disabilitas – proses pembuatan sementara berjalan target awal Agustus bisa diselesaikan.

• Meninjau ulang rencana response klaster pendidikan

• Knowledge sharing penggunaan Radio Komunitas dalam melakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Kerja bareng dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI).

• Kemenag menyetujui beberapa topik prioritas untuk webinar Guru-guru RA.

• Anggota klaster Pendidikan berkontribusi menjadi Narasumber Webinar untuk Guru-guru Pendidikan Dasar dan PAUD. • Monitoring daerah-daerah yang telah mengimplementasikan SKB 4 Menteri.

• Melakukan kampanye Kembali Belajar di Tahun Ajaran 2020/2021.

• Kemendikbud akan mengupayakan relaksasi regulasi Kominfo tentang ijin siaran Radio Komunitas yang diinisiasi oleh Sekolah agar dapat siaran sebagai bagian dari Pembelajaran Jarak Jauh.

11

Progres Klaster Pendidikan terkait Penanganan Covid-19

(30)

Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Pendidikan terkait Penanganan COVID-19

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

No Kondisi Saat Ini / Permasalahan Solusi Target

1 Banyak Sekolah di daerah diluar zona hijau

yang melakukan pembelajaran tatap muka 1. Diperlukan Kerjasama dari Kemendagri untuk memastikan KepalaDaerah mengetahui tentang SKB 4 Menteri 2. Perlu ketegasan dari Pemerintah daerah terkait dengan implementasi

SKB 4 Menteri.

berlanjut

2 Keterbatasan akses internet, tidak tersedianya listrik, TV dan Radio

(Kendala Perijinan Siaran Radio Komunitas yang diinisiasi Sekolah)

1. Advokasi provider internet dan pihak swasta untuk perluasan cakupan jaringan.

2. Relaksasi regulasi Kominfo tentang perijinan siaran Radio Komunitas yang diinisiasi oleh Sekolah dalam situasi Pandemi COVID-19

berlanjut

3 Pemantauan aktivasi Pos Pendidikan Daerah

(Informasi Manajemen) Seknas SPAB perlu memantau jumlah daerah yang membentuk Pos Pendidikan Berlanjut 4 Kesiapan sekolah termasuk guru menghadapi

Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)

1. Kapasitasi guru untuk PJJ dan Luring – melalui Webinar Berlanjut

5 Kesiapan sekolah (Zona Hijau) dalam memenuhi daftar periksa terutama terkait ketersediaan sarana CTPS dan thermogun

Support dari actor klaster WASH dan keterlibatan sector swasta untuk

provision sarana CTPS. Berlanjut

(31)

Klaster Pemulihan Dini: Mitigasi Dampak Sosial Ekonomi dari Pandemi COVID-19 Progress: Informasi progress ini menangkap informasi yang diberikan oleh total 30 organisasi anggota UN/HCT Group untuk MSRP Prioritas 5

Dukungan koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengurangi dampak sosial ekonomi dari COVID-19

• Persiapan mekanisme koordinasi lintas sektor di tingkat nasional dan daerah.

• Pemetaan kesenjangan kapasitas koordinasi di 7 propinsi, dan persiapan dukungan koordinasinya

• Persiapan dukungan koordinasi ditingkat nasional dan di 7 propinsi untuk kegiatan identifikasi kebutuhan dan rencana pemulihan.

Dukungan peningkatan efektifitas distribusi perlindungan sosial yang ada maupun initiative baru

• Pelaksanaan survey rumah tangga dengan SMERU dan bekerja sama dengan UNICEF dan BPS; 20,000 responden • Penilaian cepat kebutuhan pemulihan dini untuk pandemi COVID oleh WVI; respond (900 keluarga dan 943 anak) • Pelaksanaan survey Persiapan mekanisme sikronisasi data untuk bantuan tunai antara Kemendes dan Kemensos • Pelaksanaan analisa pembiayaan inovatif. – Pelaksanaan studi dan analisis di 7 propinsi bekerja sama dengan LPEM UI. • Pelaksanaan pengembangan instrumen pemantauan dana desa dengan Kemendes.

• Penyesuaian operasional program pengaduan terhadap layanan public - SP4N-LAPOR!

• Penyusunan kerangka kerja untuk mengsinergikan sistem pelaporan antara Pemda dan Pusat.

• Penyusunan mekanisme analisis data besar (big data) dan penyediaan informasi public dengan bekerjasama dengan Transjakarta,

Katadata, National Geographic, dan majalah online Magdalene.

• Expansi kerjasama dengan penyedia layanan digital

• Dukungan manajemen sistem informasi risiko, aplikasi disseminasi informasi dan alat kajian mandiri terkait risiko COVID-19.

Dukungan pemangku kepentingan di sektor usaha dan UMKM

• Bersama Kemenkop melaksanakan survey untuk MSME dengan LPEM UI; 1100 responden

• Advokasi dan sikronisasi panduan “new normal “ untuk sektor usaha produktif- Penjadwalan kegiatan per sektor prioritas. • Persiapan kajian spesifik untuk sektor unggulan di 7 propinsi

Dukungan penyediaan bantuan bagi penduduk/kelompok rentan

• Pelaksanaan survey gender dan unpaid worker dengan JPAL; target 1000 responden kuantitaf & 200-300 responden kualitatif • Pelaksanaan kegiatan advokasi dan pelatihan inklusi disabilitas dengan Kemensos ;

• Pelaksanaan advokasi dan pelatihan bagi ‘frontliner’ GBV di DKI dan rencana ekspansi di 7 Propinsi. • 24 kegiatan training/advokasi telah dilakukan mengenai perlindungan terhadap PwD di 6 kota.

(32)

Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Nasional Pemulihan Dini/Platform Koordinasi Multi-Pihak

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

Permasalahan Solusi Target

• Disparitas kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan koordinasi response krisis • Belum berjalannya mekanisme umpan balik proaktif dari warga pada

pelaksanaan kegiatan respons dan

penyediaan layanan publik yang penting • Keterbatasan akses

data dan mobilitas orang dalam

melakukan persiapan dan pelaksanaan intervensi respon.

• Persiapan mekanisme koordinasi lintas sektor di tingkat nasional dan daerah. Salah satu agenda khusus adalah

untuk inisiasi proses identifikasi kebutuhan pemulihan – Proses jitupasna COVID-19 untuk Persiapan penyusunan Rencana Pemulihan

• Pemetaan gap kapasitas koordinasi di 7 propinsi; DKI, Jabar, Sulteng, NTB, Papua, Riau, dan Gorontalo. Cakupan

jumlah kegiatan di 7 wilayah propinsi menunjukkan perbedaan yang signifikan. Untuk Indonesia bagian barat, dari total 49 kegiatan yang dilaporkan, sekitar 41% (20 kegiatan) berada di wilayah Jawa.

• Persiapan dukungan peningkatan kapasitas koordinasi dan penguatan platform.

• Memobilisasi sistem umpan balik proaktif untuk pelayanan publik terkait pandemic COVID-19 dari masyarakat

melalui refocussing program SP4N-LAPOR!

• Bantuan teknis pengelolaan sistem manajemen informasi risiko dan aplikasi diseminasi informasi COVID-19 • Memanfaatkan analisis data besar (Big Data) sesuai dengan kode etik privasi data dan standar internasional

untuk penggunaan data secara etis – Inarisk untuk kajian risiko COVID-19 mandiri oleh individu, keluarga dan desa.

• Identifikasi solusi digital yang dapat membantu mengumpulkan dan berbagi informasi dan menyediakan

layanan telekomunikasi kepada warga negara.

• Bekerja sama dengan Trans Jakarta untuk menyediakan poster kesadaran COVID-19 yang tersebar di

semua stasiun bus Trans Jakarta,

• Bekerja sama dengan media online Katadata, National Geographic, dan Magdalene untuk

menginformasikan risiko dan dampak COVID-19 dengan tema spesifik tentang kekerasan gender, lingkungan, dan hak-hak bagi komunitas penyandang cacat. Serangkaian diskusi virtual, menargetkan lebih dari 2000 peserta sejauh ini dari seluruh wilayah Indonesia.

• Advokasi dan sinkronisasi panduan sectoral untuk usaha produktif – “new normal”. Pelaksanaan seri pertama

pada tanggal 22 Juli untuk executive round table dialog. Dilanjutkan dengan jadwal per sektor; Transportasi (29 Juli), Perkantoran (6 Agustus), Pangan dan Industri (13 Agustus), hotel dan tourism (19 Agustus), dan kegiatan berkelompok dan olahraga (27 August).

April – Juli Sudah berjalan Sudah berjalan Mei - Sept Juli - Sept

16

(33)

Permasalahan, Solusi dan Progres Klaster Nasional Pemulihan Dini/Platform Koordinasi Multi-Pihak

(dihimpun dari hasil diskusi sampai 31 Juli 2020)

Permasalahan Solusi Target

Belum tersedianya analisis dampak sosial ekonomi yang dapat

memberikan acuan secara komprehensif dalam

penyusunan program perlindungan masyarakat dan melibatkan aktor-aktor non-pemerintah

• Penilaian dampak sosial-ekonomi pada:

• Sektor-sektor dengan dampak signifikan terhadap ketenagakerjaan (informal)/UMKM; 1100 responden di 12 propinsi

• Rumah tangga termasuk dampak sekunder dan tersier yang potensial dari aspek mata pencaharian, pekerjaan, akses ke layanan sosial, dan

penguatan resistensi terhadap guncangan; berfokus terutama pada kelompok renta.; 20,000 responden secara nasional

• Dukungan kebijakan dan intervensi program untuk mengurangi dampak, mencegah tergelincir kembali ke kemiskinan dan meningkatkan ketahanan.

• Meningkatkan efektifitas instrumen perlindungan sosial yang ada dan mengusulkan pendekatan pembiayaan inovatif; Pelibatan aktor non-public.

• Mendukung formulasi sistem pemantauan distribusi dana desa untuk kegiatan padat karya sebagai bagian dari perlindungan sosial; ketahanan ekonomi masyarakat

• Melaksanakan kajian fokus gender untuk menangkap isu kekerasan berbasis gender dan kelompok rentan; peningkatan kesadaran kepada kebutuhan khusus penyandang disabilitas. 1300 responden

• Ekspansi penyediaan pelayanan rujukan kasus GBV ke 7 rumah sakit di DKI, Depok, Bekasi, Bogor, Banten, Surabaya dan Jayapura dengan target 3000 penerima manfaat.

Mei – Juni > Assessment 1 Juni – Sept > Assessment perubahan dan laporan periodic (per 2 mingguan)

Mei – Agustus> Study dan penyusunan instrument Agust – Dec > piloting

Juni – Sept > pengembangan dan testing

Oct –Dec > penerapan

Mei – Januari 2021>Gender Juli – Agust > Kelompok rentan

(34)

Progres Sekretariat Jaringan-Antar-Jaringan OMS-LSM (SEJAJAR)

per tanggal 27-31 Juli 2020

Progres: MasukanOMS-LSM terhadap RUU PB

Bersama dengan AMPU PB menyusun rencana untuk menggerakkan sekretariat provinsi untuk menyampaikan masukan

OMS-LSM kepada anggota DPR di daerah masing-masing .

Kerjasama dan dukungan eksternal

Yayasan Kitong Bisa dan PT Telkom Indonesia mendukung penyelenggaraan Seminar Daring (Semidaring) dan pelatihan teknis.

Dari WVI: Prospek kerjasama pelatihan teknis Perencanaan Kontingensi daerah dan BPBD di seluruh wilayah dampingan

AtmaGo dan AJI: prospek pelatihan teknis tentang Citizen Journalism

IJF on EVAC: menyiapkan semidaring tentang pemenuhan dan perlindungan hak anak dalam lingkungan pendidikan

KSI: menyiapkan semidaring dan pelatihan teknis tentang optimalisasi pendanaan dengan skema swakelola

Aktivitas sekretariat nasional dan provinsi

SEJAJAR Sumbar: Perencanaan seri Semidaring pemberdayaan desa dan pembelajaran silang Kepala Desa Jawa Sumbar

SEJAJAR Sultra: 1) Pelatihan Community Organizing (CO) bagi komunitas pemuda (minggu ke-9); 2) pemetaan sosial di

kampung yang menjadi wilayah praktik peserta pelatihan CO

SEJAJAR Papua Barat: Bersama dengan Poltekes Kemenkes Sorong menyiapkan Semidaring Internasional“The Role of Nurses

in Home Care Services During The Covid-19 Pandemic in The New Normal Era”

Menyiapkan pertemuan koordinasi seluruh jaringan nasional yang tergabung ke dalam SEJAJAR.

Semidaring ke-20: Misi Paralel Gas dan Rem Penanganan Wabah: Arah Gerak OMS-LSM menyikapi Komite COVID-19 (peserta: 175 orang)

(35)

Permasalahan dan Usulan Solusi (per tanggal 27-31 Juli 2020)

Permasalahan Solusi Target

• Tidak memadainya mekanisme umpan balik terhadap kebijakan dan program Pemerintah terkait COVID-19

• SEJAJAR menyediakan saluran informasi dan Piranti KoboCollect. OMS/LSM, pemerintah dan INGO/UN termasuk klaster-klaster nasional perlu memanfaatkan kapasitas pengelolaan data ini • SEJAJAR Provinsi mengintegrasikan data di

masing-masing sekretariat ke website SEJAJAR sebagai “pipeline” informasi.

● Rencana integrasi dan pengumpulan data:masih berlangsung

● Konsultasi dan coaching online:

berlangsung

• Sektor home industry dan pertanian mengalami masalah pemasaran.

• Penguatan BUMDES dalam penghimpunan dan pemasaran hasil produksi masyarakat serta melakukan pembelajaran silang antar daerah.

● SEJAJAR Sumatera Barat mengorganisasi pembahasan tataran provinsi di awal bulan Agustus

• Proses penyusunan RUU PB 2020 tidak partisipatif, tidak melibatkan masyarakat sipil

• SEJAJAR bersama AMPU menjembatani aspirasi OMS-LSM dengan panitia Pemerintah dan DPR • membangun momentum persiapan OMS untuk

tahap konsultasi publik

Akhir Juli-Agustus: menggerakkan sekretariat provinsi untuk

menyampaikan masukan OMS-LSM kepada anggota DPR di daerah masing-masing

• Pemilukada serentak membawa risiko kesehatan dan sosial-ekonomi yang luar biasa

• Membangun indikator praktis dengan timeline sampai Desember 2020 untuk menjadi sarana monitoring proses Pemilukada yang Manjurdil. • Mendorong semua calon untuk menandatangani

Pakta Penjarakan Fisik dalam pelaksanaan Pemilukada

• Penyusunan indikator proses Pemilukada yang Manjurdil dengan para narasumber:

Bulan Agustus

• Mengevaluasi indikator tersebut dengan para narasumber pada 6 minggu

(36)

Permasalahan dan Usulan Solusi (per tanggal 27-31 Juli 2020)

Permasalahan Solusi Target

• Pemerintah kurang mengakui capaian OMS dalam melakukan penanganan berbasis masyarakat untuk mendukung misi paralel pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19

• Membuat kertas posisi dan pernyataan masyarakat sipil

• Mendorong pemerintah untuk memberikan pengakuan terhadap capaian OMS-LSM dalam membangun ketahanan masyarakat, melalui:

o Promosi via platform o Pendanaan berkelanjutan

o Pelibatan dalam penyusunan kebijakan dan

implementasi program

o Monitoring independen yang menjadi feedback

untuk perbaikan

● Pembahasan rencana masyarakat sipil bersama jaringan nasional SEJAJAR:

Bulan Agustus

• OMS-LSM kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal pendanaan

• Memberikan peningkatan kapasitas OMS-LSM dalam memanfaatkan mekanisme pendanaan Swakelola Tipe III

• Menjembatani pemerintah daerah dan OMS-LSM untuk bermitra

(37)
(38)
(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, 2020, Pemerintah Larang ASN, TNI, Polri, dan Pegawai BUMN untuk Mudik di Tengah Pandemi COVID-19,

Posyandu balita Data balita dan permasalahan yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19 Sulit berinteraksi karena menggunakan masker dan face shield 4 Kamis, 16 jUli

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN BANTUAN PIHAK KETIGA DALAM PENANGANAN COVID-19 DI RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG PER TANGGAL 18 Agustus 2020.. NO NAMA DONATUR NAMA BARANG VOLUME

Pada jurnal AHA (2020) mengemukakan bahwa penanganan pasien Covid-19 di IGD rumah sakit menggunakan penanganan IHCA yaitu penanganan pasien Covid-19 yang terkena

Peraturan Menteri Keuangan No 35/PMK.07/2020 Tentang Pengelolaan Dana Transfer dan Dana Desa TA 2020 dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi Ancaman

Menidaklanjuti upaya Ditjen Dikti Kemendikbud dalam penanganan COVID-19 melalui program Relawan Covid-19 Nasional (RECON) yang telah berjalan sejak April 2020 dan

Aturan hukum dan pedoman pelaksanaan dari Permenkes No.9 Tahun 2020 menjadi kontroversi, karena disebut memperlambat aksi daerah dalam penanganan Covid-19 (Persada,

2020). Atas surat dari WHO, akhirnya Presiden Joko Widodo membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan menunjuk Doni Monardo sebagai kepala BNPB