• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Progres Pelaksanaan SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK (SPMA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Progres Pelaksanaan SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK (SPMA)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan

Progres Pelaksanaan

SISTEM

PENJAMINAN

MUTU

AKADEMIK

(SPMA

)

Lembaga Penjamin Mutu

Universitas Nahdlatul Ulama

Indonesia

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Perguruan Tinggi :

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

2. Alamat : Jl. Taman Amir Hamzah 05 2. Contact Person

N a m a : Fariz Alnizar, M.Hum

NIDN : 2117038801

Jabatan : Ketua LPM

Alamat Kantor : Jl. Taman Amir Hamzah 05 Jakarta Telepon Kantor : Fax : e-mail : lpm@unusia.ac.id HP : 08111441926

Jakarta, Mei 2019

Disampaikan oleh,

Ketua LPM

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

1.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Visi dan Misi ... 1

1.2. Rencana Strategis ... 1

2.SISTEM DAN ORGANISASI PENJAMINAN MUTU ... 4

2.1. Inisiasi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) UNUSIA ... 4

2.2. Hasil Evaluasi Hibah SP4 Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia ... 5

2.3. Perkembangan Sistem dan Organisasi Penjaminan Mutu UNUSIA saat ini .. 6

3.DOKUMEN SISTEM MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESSIA TAHUN 2005-2007 ... 9

3.1. Dokumen di Tingkat Universitas ... 9

3.2. Dokumen di Tingkat Fakultas/ Lembaga ... 9

3.3. Dokumen di Tingkat Jurusan/PS ... 10

4.PELAKSANAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK ... 11

4.1. Upaya yang telah dilakukan hingga saat ini ... 11

4.2. Rencana implementasi SPMA tahun 2007 dana rutin UNUSIA ...12

5.PROGRAM PENINGKATAN MUTU... 14

6.PEMANFAATAN ICT DALAM PROGRAM PEMBELAJARAN ... 16

6.1. Sejarah Perkembangan ICT UNUSIA ... 16

(4)

1. PENDAHULUAN

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, yang kemudian disingkat UNUSIA, adalah salah satu perguruan tinggi yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama menggunakan Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU). Sebagai sebuah universitas, keberadaan UNUSIA sangat penting dalam kaitannya mengembangkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, UNUSIA dirancang dan difungsikan sesuai dengan visi dan misi Nahdlatul Ulama itu sendiri, terutama pada aspek pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia Indonesia. Sedangkan dalam aspek pengelolaannya, sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, maka UNUSIA juga dirancang mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UNUSIA hadir dengan harapan mampu mewujudkan Pendidikan Tinggi yang fundamental di tengah-tengah masyarakat dewasa ini. Berbagai persoalan seperti disparitas antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan agama, rendahnya relevansi ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat, dominasi pengetahuan yang tidak seimbang antara Dunia Barat dengan Dunia Timur yang menjelma dalam bentuk hegemoni pengetahuan, serta fenomena kemiskinan, keterbelakangan, dan kekerasan atas nama agama adalah sedikit dari banyak persoalan yang akan dihadapi oleh UNUSIA. Oleh karena itu, UNUSIA menjalankan fungsi mencetak lulusan yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual serta berkarakter yang dijiwai nilai-nilai dasar Nahdlatul Ulama agar dapat berkontribusi maksimal dalam pembangunan kehidupan bangsa. Di samping itu UNUSIA juga dituntut mampu berkontribusi dalam penyetaraan kompetensi sumberdaya manusia dengan bangsa-bangsa lain, khususnya di tingkat regional ASEAN, dan umumnya di tingkat internasional (global). Untuk mewujudkan hal ini, penyelenggaraan UNUSIA dilaksanakan dalam bentuk penguatan keunggulan lokal berbasis kekayaan budaya lokal agar mampu diangkat di kancah internasional. Keunggulan lokal itu menjadi prestasi internasional namun tetap mengakar dalam budaya lokal. Melalui proses pendidikan ini diharapkan peserta didik yang dihasilkan memiliki kebanggaan dan kompetensi yang relevan dan unggul di tingkat internasional sesuai dengan visi dan misi Universitas.

1.1. Visi dan Misi

Visi UNUSIA menjadi universitas unggul berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).

UNUSIA memiliki misi:

a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu tinggi;

b. Menyelenggarakan penelitian/riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia;

d. Mengembangkan integrasi keilmuan berbasis nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja);

(5)

1.2. Rencana Strategis

Arah Pengembangan Periode 2015-2019

“Menjadi Universitas Pembelajaran dengan Pendekatan Holistik”

Analisis Situasi Eksternal a. Faktor-Faktor Peluang

- Undang-undang dan regulasi lainnya dalam bidang pendidikan;

- Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kemudahan akses

terutama dukungan pemerintah terhadap lembaga pendidikan NU cukup besar

- Kesinambungan minat masyarakat untuk mengikuti studi lanjut sangat

besar. Kesadaran masyarakat untuk meraih sarjana semakin besar.

- Kondisi demografi. Indonesia mengalami bonus demografi hingga tahun

2035

- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi snagat pesat, dan

kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi kian besar. Sekarang adalah “era informasional”.

- Potensi calon mahasiswa sangat besar, terutama mereka berlatar-belakang

pesantren, baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan.

- Situasi persaingan global dalam bidang pendidikan (globalisasi). Di

Indonesia, perguruan tinggi tidak terlalu memperlihatkan distingsi antar- perguruan tinggi atau antar jurusan.

- Daya serap lulusan untuk pengguna. Meskipun pengangguran meningkat,

sector ekonomi kreatif Nampaknya makin tumbuh dan banyak diminati masyarakat.

- Tuntutan pengguna terhadap kompetensi lulusan (outcome) dan output

bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pemerintah masih menerima PNS, lembaga konsultan social, politik, bantuan hukum, pekerja social, pemberdayaan masyarakat, industri, sector ekonomi kreatif dan lain-lain masih membutuhakan lulusan perguruan tinggi.

b. Faktor-Faktor Ancaman

- Kebijakan pemerintah tentang anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan

dan riset konon semakin berkurang.

- Undang-undang dan regulasi lainnya dalam pengelolaan keuangan;

- Komersialisasi pendidikan dalam masyarakat. Pendidikan pada umumnya

telah kehilangan karakter, kehilangan mental, spiritualitas, dan kekuatan pengUNUSIAah keadaan yang smakin buruk dan suram. Ketidakjujuran, plagiarism ada dimana-mana.

- Daya beli masyarakat untuk membiayai pendidikan. Karena pengangguran

juga semakin meningkat, maka daya beli sebagian masyarakat juga makin menurun. Mereka lebih memilih perguruan tinggi yang murah meriah, tanpa jaminan kualitas;

(6)

- Kualitas dan heterogenisitas calon mahasiswa. Ini memerlukan kreativitas

ekstra dan kesabaran dari para pendidik, dan kemungkinan adanya kesulitan untuk mendorong mereka supaya lebih kompetitif.

- Situasi persaingan global dalam bidang pendidikan semakin tinggi. Ini

menyebabkan persaingan antar perguruan tinggi makin meningkat, dan calon mahasiswa disuguhi aneka pilihan.

- Ekstrimisme keagamaan. Situasi masyarakat sekarang ini diwarnai oleh

kekacauan terutama lewat disinformasi melalui media social. Munculnya ekstrimisme agama yang dikampanyekan lewat media social. Situasi ini menggelisahkan masyarakat, mengancam kohesivitas masyarakat.

- Kekerasan remaja, permisivisme, alkoholisme, narkoba. Masyarakat

khawatir maraknya konsumsi narkoba di kalangan remaja, pergaulan bebas, dan kekerasan remaja. Terjadi moral decline.

7.1. Analisis Situasi Internal a. Faktor-Faktor Kekuatan

- Potensi dan sistem pembiayaan. Baik yang berasal dari pemerintah,

perusahaan, maupun masyarakat. Bila dapat dimanfaatkan ini akan menjadi kekuatan Unusia.

- Kebersamaan dalam budaya organisasi. Kekompakan, rasa saling percaya

dan saling menghormati antar sivitas akademika Unusia sangat kuat. Ini dapat menjadi modal dasar untuk melakukan konsolidasi dan pengembangan Universitas lebih lanjut.

- Passion dan dedikasi para pendidik dan tenaga kependidikan. Semangat,

keikhlasan, dan dedikasi dari para dosen senior sangat menginspirasi para dosen mudah untuk membangun Unusia.

- Dukungan PBNU dan stakeholder lain. PBNU mendukung penuh terhadap

pendidikan sebagai bagian dari peningkatan kapasitas sumber daya NU dan pencerdasan kehidupan bangsa dan membangunan peradaban dunia.

- Pemanfaatan teknologi. Teknologi pembelajaran dimanfaatkan dengan

sangat baik oleh para dosen, ini berdampak positif dalam proses belajar mengajar.

b. Faktor-Faktor Kelemahan

- Jumlah pendidik (dosen); Jumlah dosen masih terbatas, sebagian prodi

belum memenuhi syarat kecukupan dosen yang minimal 7 dosen tetap/prodi.

- Jumlah tenaga kependidikan. Tenaga administrasi dirasa kurang, yang

berakibat pada terbengkalainya/terlambatnya sejumlah pekerjaan. Atau tenaga administrasi menerima beban pekerjaan yang terlalu padat dan berat.

- Pendayagunaan sarana dan prasarana; belum maksimal.

- Organisasi penyelenggaraan; belum ada petunjuk tentang tata tata kerja

(7)

- Ketersediaan sarana-prasarana; sangat terbatas, dan nampaknya tahun

depan Unusia akan banyak mengalami kesulitan jika mahasiswa baru membludak.

- Manajemen/pengelolaan. Penanggungjawab tugas tidak seluruhnya

maksimal, belum tertata secara baik.

- Pedoman operasional penyelenggaraan. Belum disusun.

- Komitmen pemanfaatan teknologi informasi komunikasi. Sarana website

Unusia belum tergarap secara maksimal.

7.2. Posisi Strategis

Berdasarkan hasil pemetaan sementara dapat diperoleh gambaran posisi strategis Unusia, sebagai berikut:

1. Bencmarking. Persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat, namun

demikian Unusia dapat mengUNUSIAah ancaman itu menjadi peluang bila ia mampu melakukan mengambil positioning yang tepat dan distingtif dalam

pasar perguruan tinggi sekarang. Sebagai universitas di bawah payung Perkumpulan Nadhlatul Ulama, maka dirasa tepat jika Unusia menampilkan diri sebagai universitas menggunakan paradigma/pendekatan holistic berbasis kearifan-spiritualitas dalam kegiatan pendidikan. Sebagai organisasi keagamaan yang punya basis massa yang besar, Unusia juga dapat menegaskan diri sebagai “Universitas Berbasis Komunitas” terkoneksi dengan kebutuhan masyarakat kebanyakan. 2. Dalam proses pengembangan organisasi, sumber daya manusia dan sarana-

prasarana serta keuangan, Unusia perlu memusatkan perhatian pada penataan organisasi, prasarana-sarana, sumber daya manusia, dan aspek keuangan. Kondisi tersebut berdasarkan antisipasi faktor eksternal, dan dilihat dari sisi kekuatannya;

3. Apabila dilihat dari sisi kelemahan internalnya, Unusia perlu memusatkan perhatian pada sarana-prasarana serta organisasi dengan memaksimalkan potensi dan system pembiayaan yang berasal dari CSR dan para donor yang berasal dari masyarakat.

4. dibandingkan dengan sumber daya manusia dan pengelolaan keuangan.

7.3. Tahap Pengembangan

Misi 1: Menjamin penyelenggaraan kelembagaan pendidikan yang bermutu

Tujuan:

1. Tercapainya kapabilitas organisasi dan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan;

2. Terciptanya suasana komunikatif dan saling memahami (mutual understanding) antar dosen dan dan tenaga kependidikan;

3. Tersedianya kuantitas dan kualitas sarana-prasarana yang memadai; 4. Tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan.

Strategi:

1. Pengembangan kapabilitas organisasi dan tata kerja (OTK) untuk meningkatkan komitmen dalam menjamin keunggulan institusi;

(8)

2. Penguatan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kompetensi pelayanan prima;

3. Fasilitasi pertemuan dan interaksi antar dosen dan tenaga kependidikan dalam forum majelis Reboan.

4. Penyediaan sarana-prasarana yang memenuhi standar kualitas unggul 5. Penguatan pengelolaan keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas serta menjamin akuntabilitas Institusi.

Kebijakan

1. Menyusun dan mengimplementasikan OTK yang efektif dan efisien serta prosedur operasional baku (POB) yang sesuai dengan perundangan yang berlaku dan transparan bagi seluruh sivitas akademika;

2. Memperkuat komitmen dan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya dalam mewujudkan pelayanan prima;

3. Menyenggarakan Majelis Reboan sebagai forum silaturahmi dan saling komunikasi antar dosen dan tenaga kependidikan.

Sasaran

1. Tata-kelola yang baik (good governance);

2. Profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan;

3. Kesamaan visi dan pemahaman antar dosen dan tenaga kependidikan dalam penyelenggaraan pendidikan;

4. Kuantitas dan kualitas sarana prasarana;

5. Pengelolaan aset dan keuangan yang akuntabel.

Program

1. Menetapkan, menyosialisasikan dan mengimplementasikan statuta, Organisasi dan Tata Kerja (OTK), dan Renstra ;

2. Melakukan peningkatan kualitas dan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan;

3. Menjamin penyediaan sarana-prasarana dan infrastruktur teknologi yang memenuhi standar kualitas unggul;

4. Melakukan penguatan pengelolaan keuangan untuk mendukung praktek

good university governance;

5. Menjamin sistem dan koordinasi kerja sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.

Misi 2: Menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan mandat, visi dan misi Universitas

Tujuan

1. Tersusunnya kurikulum yang memenuhi tuntutan pengguna dalam cakrawala paradigma/pendekatan pendidikan holistik;

2. Tersusunnya sistem dan model pembelajaran yang terintegrasi antar sUNUSIAjek pembelajaran dan terkoneksi antar bidang disiplin yang berbeda sesuai struktur kurikulum;

(9)

3. Tercapainya optimasi pendayagunaan sumber daya pendukung pembelajaran;

4. Tersusunnya sistem penjaminan mutu untuk proses dan hasil pembelajaran.

Strategi

1. Pengembangan keunggulan program studi untuk menghasilkan lulusan berkualitas, memiliki pemahaman yang dalam dan luas (deep understanding),

mampu berkompetisi (fastabiqul khoirot), berkooperasi (ta’awun) dan

berkarakter pemimpin intelektual (intellectual leader);

2. Pengembangan keunggulan institusi melalui optimasi pendayagunaan sumber daya pendukung pembelajaran untuk mencapai kompetensi lulusan dari semua program studi

Kebijakan

1. Mengembangkan struktur dan model kurikulum yang memenuhi tuntutan kompetensi pengguna dengan tetap mengacu pada paradigm/pendekatan holistik.

2. Merancang, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran;

3. Mengoptimasikan sumber daya pendukung berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku;

4. Mengembangkan sistem penjaminan mutu pembelajaran berstandar universitas, standar nasional dan internasional.

Sasaran

1. Program studi yang unggul menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu berkompetisi (fastabiqul khoirot), berkooperasi (ta’awun) dan berkarakter

pemimpin intelektual (intellectual leader);

2. Unusia sebagai pusat pendidikan yang distingtif dan unggul

(excellent).

Program

1. Memperbaharui kurikulum sesuai tuntutan pengguna dengan mengacu pada paradigma pendidikan holistik berbasis kearifan-spritualitas dan berfokus masa depan;

2. Mengembangkan sistem dan model pembelajaran termasuk sistem penilaian serta dukungan sumber daya pembelajaran sesuai standar mutu;

Misi 3: Mengelola penyelenggaraan riset berkualitas berbasis keunggulan lokal dalam pengembangan ilmu dan pemecahan masalah

Tujuan

1. Terwujudnya peta potensi riset berbasis keunggulan lokal;

2. Terwujudnya riset yang dapat meraih keunggulan komparatif dan kompetitif; 3. Terwujudnya kerjasama untuk meraih pengakuan nasional dan internasional

Strategi

1. Eksplorasi dan pemetaan potensi riset berbasis keunggulan lokal;

2. Peningkatan riset unggulan lokal sesuai bidang ilmu untuk meraih keunggulan komparatif;

(10)

3. Peningkatan kerjasama riset internasional untuk meraih keunggulan kooperatif;

4. Pengembangan proses riset untuk meraih keunggulan kompetitif.

Kebijakan:

1. Menemukan, menerapkan dan mengembangkan hasil riset yang mendukung pembangunan nasional seutuhnya yang mengacu kepada paradigm holistik; 2. Meraih keunggulan komparatif, kooperatif dan kompetitif dalam

penyelenggaraan riset baik nasional maupun internasional dengan kekhasan paradigm holistik.

Sasaran

1. Riset berbasis keunggulan lokal;

2. Keunggulan riset komparatif dan kooperatif;

3. Dana riset dari masyarakat Indonesia dan internasional;

4. Kemitraan dan Kolaborasi dengan pihak Academic, Business, Community dan Government (ABCG);

5. User-relationship (kerjasama dengan penerima manfaat dan pengguna)

Program

1. Merancang, menerapkan dan meningkatkan riset unggulan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan pengguna;

2. Mengembangkan sumber daya riset dan keunggulan proses riset yang memiliki nilai tambah yang tinggi;

3. Memperluas jaringan kemitraan strategis untuk peningkatan pendanaan riset dari masyarakat;

4. Memperluas jaringan kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan (Stakeholders - ABCG) untuk meningkatkan kualitas penelitian;

MISI IV: Membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi keluhuran tradisi budaya lokal dan budaya nasional dalam keragaman budaya dunia

Tujuan:

1. Terwujudnya kearifan, spiritualitas dan kekhasan budaya lokal sebagai sumber keunggulan;

2. Lestarinya nilai-nilai budaya lokal yang luhur;

3. Tercapainya reputasi institusi sebagai pusat pendidikan dan pengkajian kearifan, spiritualitas dan nilai-nilai kebudayaan lokal bertaraf internasional.

Strategi:

1. Penggalian potensi kearifan-spiritual dan budaya lokal;

2. Pendayagunaan kearifan-spiritual dan budaya lokal yang memiliki keunggulan komparatif;

3. Pengembangan Unusia sebagai pusat pendidikan dan pengkajian kearifan-spiritualitas kebudayaan lokal bertaraf internasional.

(11)

1. Memperkuat kebanggaan dan prestise melalui peraihan prestasi dengan mengandalkan keunikan kearifan, spiritualitas dan budaya lokal;

2. Membina sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan pengembangan budaya terutama budaya nusantara;

3. Meningkatkan citra Unusia yang dapat diakses oleh pUNUSIAlik dan pemangku kepentingan melalui berbagai media;

4. Meningkatkan tingkat kepedulian Unusia dalam kajian isu-isu global yang berdimensi local dan isu-isu local berdimensi global.

Sasaran:

1. Kearifan, spiritualitas dan klasifikasi nilai-nilai budaya lokal;

2. Unusia sebagai pusat pendidikan dan kajian kearifan-spiritualitas budaya lokal melalui berbagai kegiatan.

Program:

1. Menginventarisasi, mengukur dan melaksanakan riset kearifan-spiritualitas budaya lokal;

2. Mengembangkan inovasi budaya dan pengarusutamaan kearifan dalam penyelesaian masalah-masalah kehidupan yang makin kompleks;

(12)

2. SISTEM DAN ORGANISASI PENJAMINAN MUTU

2.1. Inisiasi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) UNUSIA

Sesuai Renstra Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) tahun 2015- 2019 dan arah kebijakan pengembangan pendidikan tinggi yang dicanangkan oleh DIKTI dan tertuang dalam Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS) 2003 - 2010 maka UNUSIA terus berupaya berbenah diri, agar menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan daya saing bangsa, dengan melaksanakan secara sungguh- sungguh mandat otonomi pengelolaan pendidikan dan mengup ayakan peningkatan kesehatan organisasi penyelenggara pendidikannya. Dengan sumber daya yang ada UNUSIA berupaya untuk mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi yang mampu merangsang kinerja kolektif untuk meningkatkan mutu yang berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri, akses dan keadilan, serta azas otonomi. Dana pengembangan dapat berasal dari dana mandiri BHPNU maupun dana Program Hibah Kompetisi (PHK).

Sesuai dengan ketetapan DIKTI maka tugas utama unit penjaminan mutu internal UNUSIA adalah memperoleh mandat dari Rektor untuk mengembangkan dan memantau implementasi sistem jaminan mutu UNUSIA, yaitu :

1. Mengembangkan prosedur kerja baku (Standard Operation Procedure SOP) untuk:

a. Menjamin mutu dan seleksi internal proposal Program Hibah Kompetisi (PHK)

dari DIKTI;

b.Menjamin mutu pelaksanaan PHK DIKTI tersebut melalui Monitoring dan

Evaluasi (Monev)

c. Pendampingan pada saat visitasi PHK dari DIKTI;

d. Menjamin mutu Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat;

e. Menjamin mutu usulan akreditasi Program Studi / Institusi melalui

pendampingan

2. Monitoring dan evaluasi uji coba serta implementasi manual mutu kegiatan

akademik.

3. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Akademik di UNUSIA

4. Penyebarluasan praktek baik (good practices) dari suatu unit penerima PHK ke

(13)

LEMBAGA PENJAMIN MUTU

Prodi Pusat UPT

BIRO LEMBAGA FAKULTAS SENAT UNUSIA REKTOR PR I, II, III,

Kelembagaan dan tugas tim diperbarui tiap tahun melalui SK Rektor sesuai dinamika UNUSIA. Berdasarkan SK 023A/SK/2006 LPM UNUSIA tanggal 13 Pebruari 2006, maka tugas LPM diperpanjang dengan tugas melanjutkan kegiatan sebelumnya.

Adapun peran fungsional LPM dalam struktur organisasi UNUSIA digambarkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Peran Fungsional LPM dalam struktur organisasi UNUSIA

Dalam sistem penjaminan mutu dilakukan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pendidikan secara konsisten serta berkelanjutan sehingga pengguna (stakeholders) memperoleh kepuasan. Hal ini berguna untuk menjamin keberhasilan institusi memberikan best services, sesuai visi dan misi yang ditetapkan serta mengembalikan kepercayaan dan peran UNUSIA sebagai entrepreneurial university dan center of excellence. Untuk itu LPM mengusulkan proposal untuk mendapatkan Hibah SP4 tahun 2006 Buku 4 : Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan UNUSIA.

2.2. Hasil Evaluasi Hibah SP4 Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Melalui program SP4 tentang Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan tahun 2006, maka kegiatan yang telah dilakukan meliputi tiga isu, yaitu isu Internal Manajemen: (I.1). Peningkatan Baku Mutu dan Kualifikasi Borang Akreditasi, (I.2). Peningkatan Efektifitas Pusat dan Unit Jaminan Mutu, isu Sustainabilitas : (S) Standarisasi Pembinaan dan Pemantauan PHK, dan isu Efisiensi: (E.1). Peningkatan Pemantauan dan evaluasi PBM yang Baku, (E.2). Penetapan Baku Mutu Pemantauan aktifitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Prestasi Program SP4 tersebut terutama dirasakan terkait dengan keberhasilan fungsi LPM dalam seleksi internal dan pendampingan penyusunan proposal PHK, sharing good practices, monevin PHK, pendampingan penyusunan borang akreditasi

(14)

oleh peningkatan kualifikasi anggota LPM tentang Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA).

Selanjutnya LPM bekerjasama dengan Tim Koordinasi PHK dalam kegiatan Mone PHK. LPM telah menggunakan dana Monev PHK 2,5% untuk standarisasi 31 orang reviewer proposal PHK dan 21 orang untuk monevin. Hal ini dapat mempercepat peningkatan penguatan kapasitas dan kinerja LPM UNUSIA melalui konsep continuous quality improvement.

2.3. Perkembangan Sistem dan Organisasi Penjaminan Mutu UNUSIA saat ini

Sejalan dengan dinamika kondisi dan kebutuhan UNUSIA, maka SK Rektor UNUSIA No. 103/UNUI/SK/VIII/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UNUSIA yang beranggotakan delapan (8) orang telah diperkuat dengan memasukkan anggota baru. Hal ini dimaksudkan untuk akselarasi pengembangan LPM dan mengakomodasi keragaman di 4 fakultas/program di UNUSIA. Sedangkan tugas LPM: yaitu:

1. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik dan pelaksanaan auditnya.

2. Meningkatkan mutu usulan akreditasi Program Studi / Institusi melalui

pendampingan

3. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) Program Hibah

(15)

Sesuai dengan kapasitas, kebutuhan internal dan tuntutan eksternal maka diperlukan percepatan pengembangan perangkat dan kelembagaan SPMA, tidak hanya di universitas namun juga di fakultas/lembaga dan jurusan. SPM yang dikembangkan masih diprioritaskan pada bidang Akademik S-1 dan belum menyentuh administrasi keuangan dan kepegawaian. Oleh karena itu, telah dilakukan pembenahan kelembagaan LPM.

Sistem Penjaminan Mutu Akademik Unusia:

Tingkat Dokumen yang dihasilkan Pelaksana PJ

Universitas Standar Akademik

Peraturan/Pedoman Akademik

Manual Mutu Akademik Manual Prosedur Akademik

LPM

Fakultas Kebijakan Akademik Fakultas

Peraturan Akademik Fakultas

Manual Mutu Akademik

Fakultas

Prosedur Akademik Fakultas

GJM

Prodi Kompetensi Lulusan

Spesifikasi dan distingsi prodi

(16)

3. DOKUMEN SISTEM MUTU AKADEMIK

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESSIA

TAHUN 2018

Sejak dibentuk pada tahun 2016 sampai saat ini, Pusat Jaminan Mutu (LPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia telah menghasilkan beberapa Dokumen Sistem Mutu Akademik yang dapat dikelompokkan menjadi tiga (3).

3.1. Dokumen di Tingkat Universitas

Merupakan dokumen yang dihasilkan Pusat Jaminan Mutu (LPM) UNUSIA yang berlaku umum bagi semua Fakultas/Program dan Lembaga di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia. Dokumen di tingkat Universitas tersebut terdiri atas 5 dokumen yang sudah disahkan oleh Senat UNUSIA atau Rektor dan 5 dokumen AIMA masih berupa draft:

a. Dokumen Mutu di Tingkat Universitas

- Pedoman Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia -LPM UNUSIA

2017.

- Buku Kebijakan Mutu Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia-LPM

UNUSIA 2016

- Manual Mutu Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia - LPM

UNUSIA 2016.

- Standar Mutu Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia - LPM

UNUSIA 2016.

- Formulir Mutu Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia - LPM

UNUSIA 2016.

- Standar Operating Prosedur Audit Internat Universitas Nahdlatul Ulama –

LPM UNUSIA 2017

- Instrumen Audit Mutu Internat Universitas Nahdlatul Ulama – LPM

UNUSIA 2017

b. Dokumen Audit di Tingkat Universitas

- Pedoman Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) Universitas Nahdlatul

Ulama Indonessia - LPM UNUSIA 2017.

- Manual Prosedur Audit Mutu Akademik Internal Universitas Nahdlatul

Ulama Indonessia - LPM UNUSIA 2017.

3.2. Dokumen di Tingkat Fakultas/ Lembaga

Merupakan dokumen yang dihasilkan Gugus Jaminan Mutu (GJM) UNUSIA yang berlaku khusus di masing-masing Fakultas/Program Studi/Jurusan di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia. Dokumen di tingkat Fakultas tersebut sedang proses pengembangan. Untuk memudahkan penyusunan dokumen, LPM UNUSIA menyusun

(17)
(18)

master atau contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut sesuai situasi dan kondisi di masing-masing Fakultas/Program. Dokumen tersebut terdiri atas lima (5) dokumen ialah:

a. Contoh Kebijakan Akademik Fakultas Tennik Universitas Nahdlatul Ulama

Indonessia - LPM UNUSIA 2017.

b. Contoh Standar Akademik Fakultas Sosial HUmaniora Universitas Nahdlatul

Ulama Indonessia - LPM UNUSIA 2007.

c. Contoh Peraturan Akademik Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul

Ulama Indonessia - LPM UNUSIA 2007.

d. Contoh Manual Prosedur Penulisan Laporan Penelitian

3.3. Dokumen di Tingkat Jurusan/PS

Merupakan dokumen yang dihasilkan Unit Jaminan Mutu (UJM) UNUSIA yang berlaku khusus di masing-masing Jurusan/Program Studi S-1 di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia. Dokumen di tingkat jurusan tersebut sedang dalam proses pengembangan, salah satu jurusan yang sudah menyusun adalah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNUSIA, yaitu :

a. Kompetensi Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama

Indonessia - LPM UNUSIA 2017.

b. Spesifikasi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul

Ulama Indonessia - UNUSIA 2017.

c. Manual Prosedur Jurusan Akuntasi Fakultas Sosial HUmaniora Universitas

Nahdlatul Ulama Indonessia - UNUSIA 2017.

d. Laporan Evaluasi Diri (Self Evaluation Report) 15 jurusan.

Selanjutnya dokumen tersebut menjadi contoh pengembangan dokumen di jurusan/program studi di lingkungan UNUSIA.

(19)

INTEGRASI

SPMA /

SPMPT

DENGAN

MONEVIN &

EPSBED

Monitoring Pelaksanaan

Evaluasi Diri EPSBED

UU 20/2003 ttg Sisdiknas Butir-butir Mutu (10) Kriteria BAN-PT (15) AUN-QA Standard (6) BENCHMARKING Standar Audit PP19/2005 ttg SNP Internal Std. Internasional BAN-PT lainnya Standar Baru Peningkatan Mutu Rumusan Koreksi EVALUASI DIRI KE EPSBED

3. PELAKSANAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU

AKADEMIK

Pelaksanaan SPMA di UNUSIA meliputi kegiatan Monevin PHK, Penyusunan Laporan EPSBED dan Pengembangan Kelembagaan serta Dokumen SPMA di UNUSIA seperti digambarkan dalam Gambar 4 berikut.

1. Ada tidak keunggulan kompetitif dalam program studi 2. Ada tidak peningkatan kinerja terhadap tahun lalu 3. Apa upaya-upaya yang telah dilakukan 4. Credit Transfer System, dsb

Gambar 3. Integrasi SPMA/SPMPT dengan Monevin dan EPSBED

4.1. Upaya yang telah dilakukan hingga saat ini

Berbagai upaya telah dilakukan untuk inisiasi pengembangan LPM UNUSIA sejak tahun 2016 hingga 2018. Secara kronologis, upaya yang telah dilakukan antara lain :

a. Peningkatan kualifikasi anggota Tim LPM melalui keikutsertaan dalam :

− Workshop sistem penjaminan mutu pendidikan di Jakarta

− Mendampingi PR I dalam pertemuan Forum PR I tentang sistem penjaminan

mutu akademik di Jakarta.

− 2 orang pertemuan Forum PR I Jakarta di Kopertis III. Disarankan agar BME

ditingkatkan peran dan fungsinya sebagai wadah pengembangan konsep penjaminan mutu akademik

− 2 orang mengikuti pelatihan SPMPT di Jakarta

(20)

− 3 orang mengikuti Pelatihan Tim Monevin DIKTI di Surabaya

− 2 orang mengikuti Lokakarya SPMPT TPSDP di Yogyakarta

− 5 orang studi banding implementasi SPMA dan audit internal ke Jurusan

Teknik Sipil dan Teknik Kimia UGM dengan dana SP4

− 1 orang mengikuti Workshop dan Bedah Buku SPM di Universitas

Bina Nusantara Jakarta

− Mendatang TA dari UNDIP untuk menyusun Manual Mutu Penelitian,

Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan dana SP4

− 2 orang pelatihan ISO di Jakarta

b. Konsolidasi dan Sosialisasi SPMA di UNUSIA

− Sosialiasasi pengembangan sistem penjaminan mutu akademik dalam Raker

Pimpinan UNUSIA di Batu dengan menghadirkan pakar penjaminan mutu akademik dari ITS

− Semiloka SPMA UNUSIA dengan mendatangkan pembicara dari KJM UGM

dihadiri oleh Senat, pimpinan Universitas/Fakultas/jurusan dan perwakilan mahasiswa

− Menyamkan persepsi dan konsolidasi untuk penyusunan Laporan Evaluasi

Diri PHK dan pengusulan akreditasi PS

− Membuat Lomba Logo UNUSIA untuk mempromosikan peningkatan mutu

UNUSIA

− Penyusunan Usulan Pelatihan Tim Auditor Internal Mutu Akademik UNUSIA

dengan dana BP3TNU

− Pembentukan GJM di Fakultas dan UJM di Jurusan atas instruksi rektor

− Penyusunan dokumen SPMA dan Audit Internal Mutu Akademik UNUSIA

− Sosialisasi SPMA UNUSIA di Senat, pimpinan fakultas dan UJM

c. Sharing Lesson Learned Monevin PHK dan SPMA dengan PT lain

− Penyampaian materi SPM bagi Dosen Baru PT yang mengikuti

program magang di UNUSIA

− Presentasi SPMA di Universitas Negeri Malang

− Menerima Kunjungan Tim SPM dari Politeknik Negeri Samarinda

− Pendampingan penyusunan SPMA di Universitas Mulawarman, Samarinda

4.2. Rencana implementasi SPMA tahun 2018 dana rutin UNUSIA

a. Training auditor AIMA Juli 2018

b. Sosialisasi AIMA di UNUSIA Juni 2018

c. Pelaksanaan Monevin PHK

d. Pelaksanaan Inisiasi Satu Siklus SPMA untuk audit system Juli 2018

e. Pelaksanaan Satu Siklus SPMA untuk audit kepatuhan Desember 2018

(21)

Sebagai indikator output adalah ketersediaan dokumen mutu yang telah disosialisasikan dan disahkan oleh pimpinan atau senat universitas. Dokumen mutu yang akan dibuat adalah Peraturan Akademik, Kebijakan Akademik, Standar Akademik, Manual Mutu Penelitian dan Publikasi, Manual Mutu Pengabdian pada Masyarakat, Manual Prosedur Audit Mutu Akademik Internal. Dokumen selanjutnya diaplikasikan untuk menjadi pedoman bagi penyusunan dokumen akademik pada tingkat fakultas dan jurusan. Dengan demikian, maka indikator outcomes akan diukur dari pelembagaan dan fungsionalisasi sistem jaminan mutu di Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia telah dimulai untuk kegiatan akademik S-1 dari tingkat universitas, fakultas dan jurusan.

Tabel 1a. Indikator output kegiatan LPM Indikator

Utama 2015 Target

2016 Capaian 16 Target 17 Target 18

Ada dan Manual Mutu

Akademik

sudah

LPM-UNUSIA Belum ada Ada disetujui Diaplikasikan Diaplikasikan

Rektor Kebijakan

Akademik Belum ada Ada Belum ada Diaplikasikan Diaplikasikan

Peraturan

Akademik Belum ada Ada Belum ada Diaplikasikan Diaplikasikan

Standar

Akademik Belum ada Ada Belum ada Diaplikasikan Diaplikasikan

Manual Mut

Prosedur Audit Mutu Akademik Internal

(AMAI) Belum ada Ada Belum ada Diaplikasikan Diaplikasikan

Jumlah auditor AIMA

(22)

5. PROGRAM PENINGKATAN MUTU

Program peningkatan mutu kinerja UNUSIA dilakukan secara berkelanjutan untuk mewujudkan visi - misi yang diemban sesuai Rencana Strategis (Renstra) UNUSIA 2016-2019. Program peningkatan mutu dipilah berdasar pada tiga (3) pilar Renstra Departemen Pendidikan Nasional, yaitu (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilita. Secara ringkas, daftar program disampaikan terlampir.

1. Pemerataan dan perluasan akses

● Penataan Program Studi/Jurusan/Fakultas

● Peningkatan Promosi Pendidikan

● Pengembangan Seleksi Masuk

● Penataan Daya Tampung

● Pengembangan Pembelajaran Jarak Jauh

● Pengembangan dan Pelaksanaan SPP Proporsional

● Peningkatan Beasiswa

● Pengembangan Kelas Internasional

● Peningkatan Pertukaran Dosen dan Mahasiswa Asing

● Pengembangan laboratorium sentral, fakultas, kebun percobaan, lapang

2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

● Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran

● Peningkatan Mutu Akreditasi

● Pengembangan Mutu Dosen

● Pengembangan Mutu PBM

● Pengembangan Mutu Kegiatan non Akademik Mahasiswa

● Peningkatan Mutu Lulusan

● Peningkatan Mutu Penelitian

● Pengembangan Laboratorium

● Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah dan HaKI

● Peningkatan Mutu Layanan Masyarakat

● Peningkatan Peran Alumni

● Peningkatan Mutu Kerjasama

3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas

● Penyehatan Organisasi dan Persiapan Otonomi

● Pengembangan Mutu Tenaga Administrasi

● Peningkatan Mutu Administrasi dan Kehumasan

● Peningkatan Mutu Perpustakaan

● Pengembangan Sistem Jaminan Mutu UNUSIA dan Sistem Pengawasan Internal

(SPI)

● Pengembangan Struktur Pendanaan

● Peningkatan Sarana dan Prasarana

● Peningkatan Disiplin, Kesejahteraan, Keamaman dan Kenyamanan Kerja

(23)

depan (2017-2020) menyusun program terkait:

1. Integrasi fungsi LPM/GJM/UJM dalam kinerja Rektor/Dekan/Ketua Jurusan

2. Pengembangan secara berkelanjutan dari SPMA (10 butir mutu) menjadi SPMPT

(12 butir mutu) yang didukung oleh kinerja TIK yang optimal

3. Integrasi kegiatan audit mutu internal, monevin PHK dan auditor internal bidang

manajemen keuangan secara rutin ke dalam SPI

4. Penguatan budaya evaluasi diri rutin berbasis data base terpadu pada

jurusan/fakultas/universitas untuk mencapai akreditasi insitusi

5. Sertifikasi internasional untuk manajemen pendidikan dan pelayanan akademik

dengan ISO 9001-2000.

Dengan demikian jika ada bantuan technical assistance dari Dikti, maka hal itu diharapkan akan membantu :

1. Memberikan review terhadap SPMA yang telah dikembangkan dan auditnya

2. Memberikan saran dan perbaikan bagi program pengembangan SPMA menjadi

SPMPT

3. Memberikan saran dan perbaikan bagi program pengembangan SPI dan

(24)

6. PEMANFAATAN ICT DALAM PROGRAM

PEMBELAJARAN

Penjelasan mengenai pemanfaatan ICT dalam program pembelajaran di Universitas Nahdlatul Ulama Indonessia (UNUSIA) akan dijelaskan berdasarkan tiga bagian utama. Sebelum menjelaskan kondisi pemanfaatan ICT pada saat ini, terlebih dulu dijelaskan mengenai sejarah panjang perkembangan dan penerapan ICT di UNUSIA. Kemudian dijelaskan juga berturut-turut pembentukan dan keberadaan unit- unit kegiatan yang berhUNUSIAungan dengan ICT; pengelolaan layanan, pengembangan dan pemeliharaan ICT pada saat ini; dan rencana pemanfaatan ICT di UNUSIA ke depan.

6.1. Sejarah Perkembangan ICT UNUSIA

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komputer mewarnai sejarah perkembangan UNUSIA sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Berbagai bentuk kegiatan dan usaha telah dilakukan oleh UNUSIA baik untuk kepentingan riset, pengembangan Sistem Informasi Manajemen dan pembangunan infrastruktur jaringan komputer. Seluruh kegiatan tersebut secara langsung atau tidak langsung sangat terkait erat dengan perkembangan Teknologi Informasi di kampus UNUSIA hingga saat ini. Perkembangan teknologi Internet di dunia semakin memacu UNUSIA dalam peran serta aktif mengembangkan Teknologi Informasi tersebut.

Peran Fakultas/Jurusan yang secara mandiri mengembangkan jaringan komputer dan koneksi Internet turut serta memperkaya usaha perkembangan TI di UNUSIA. Tidak lupa juga peran sivitas akademik UNUSIA baik secara individu maupun kelompok turut berperan penting dalam mengukir sejarah perkembangan TI di UNUSIA.

(25)

7. KENDALA PELAKSANAAN SISTEM PENJAMINAN

MUTU

Beberapa kendala telah teridentifikasi sejak sebelum adanya pengembangan sistem monev tahun 2016 maupun penjaminan mutu akademik tahun 2017. Kendala tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.Heterogenitas pemahaman akan pentingnya sistem penjaminan mutu (SPM)

Heterogenitas civitas akademika, tingkat kesehatan organisasi UNUSIA dan sejarah perlunya SPM yang cenderung bersifat externally driven menyebabkan SPM belum sepenuhnya dipahami oleh setiap pimpinan di unit kerja. Berdasarkan sejarah lahirnya LPM di UNUSIA yang dituntunt dari perlunya Monevin PHK, maka masih terdapat anggapan dari beberapa pihak tentang adanya duplikasi dan tumpang tindihnya tugas dan organisasi antara LPM dan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pembelajaran (LP3) yang sedang berupaya mengembangka QA terkait PBM. Di beberapa fakultas masih ada respon berbeda-beda dalam menanggapi anjuran rektor tentang pembentukan tim ad hoc sebagai kelengkapan unit SPM untuk menyiapkan dokumen penjaminan mutu di tingkat Fakultas (GJM) dan Jurusan (UJM) dan menunjang implementasi SPM membantu tugas Dekan atau Ketua Jurusan.

Selain itu, pengembangan SPM dimulai dari commitment dan perUNUSIAahan mindset of best services dalam kegiatan Tri Dharma PT. PerUNUSIAahan ini membutuhkan waktu, oleh karena itu partisipasi civitas akademika dalam serangkaian acara sosialisasi SPM oleh pimpinan UNUSIA masih perlu ditingkatkan. Adakalanya, sistematika pemahaman tentang SPM terkendala teknis akibat acara sosialisasi SPM bersamaan waktu dengan pergantian pejabat di Fakultas dan Jurusan dalam dua tahun terakhir. Selain itu, masih ada pemahaman bahwa SPM memperpanjang birokrasi, menambah anggaran dan workload dosen. Masih ada Fakultas, Jurusan dan Program Studi yang menyatakan belum siap dalam menyusun dokumen SPMA.

2.Heterogenitas pemahaman variabel standar mutu Perguruan Tinggi

Hal ini terjadi akibat kelemahan integrasi sistem data base UNUSIA, keterbatasan sosialisasi perkembangan kebijakan pemerintah terkait SPM dan etos kerja. Kebijakan Dikti terutama direspon oleh fakultas, jurusan dan program studi yang menyusun proposal PHK atau memperbaiki/mempertahankan akreditasi PS. Untuk itu, sosialisasi yang lebih efektif dan program pendampingan telah dilakukan agar SPM tesosialisasikan sampai unit kerja terkecil. Selain itu, perlu dipertimbangkan perlunya sistem reward dan punishment bagi jurusan/PS yang kurang aktif mengupayakan perbaikan mutu secara berkelanjutan. Hal ini juga sangat berguna dalam upaya peningkatan mutu yang mendapat pengakuan internasional, misalnya melalui PS berstandar internasional, sertifikasi ISO atau termasuk dalam ranking world class university.

3.Pembiayaan implementasi SPMA belum dianggarkan dalam DIPA

Hal ini membawa konsekuensi tentang kebijakan dan perencanaan prioritas kegiatan. Akan tetapi, pada saat ini Rencana Strategis UNUSIA 2016-2019 sudah disahkan dan Penetapan Program Kerja Rektor dalam tahap akhir, sehingga dasar penetapan kebijakan dan alokasi anggaran lebih jelas.

(26)

Selain itu, kegiatan pengembangan dan implementasi SPMA di tingkat universitas masih diusulkan tiap tahun menggunakan dana rutin UNUSIA. Hingga saat ini belum ada perencanaan pada skala yang menengah (misalnya tiga tahun). Hal ini berdampak pada belum terintegrasinya perencanaan alokasi anggaran pada DIPA yang disusun pada pertengahan tahun. Alokasi anggaran yang terbatas ini menyebabkan jumlah auditor SPMA bersertifikat di UNUSIA baru dua orang. Kendala ini dipecahkan dengan telah diterimanya proposal IMHERE sUNUSIA component 2.2 untuk meningkatkan jumlah auditor AIMA.

4.Kesiapan UNUSIA untuk pengembangan SPMPT dan SPI perlu waktu

Ketiga kendala tersebut di atas berdampak pada keterbatasan kesiapan UNUSIA mengembangakan SPMPT. Untuk itu, prioritas pengembangan SPM masih diarahkan pada bidang akademik. Sementara itu, memperhatikan Renstra UNUSIA, Program Kerja Rektor dan program good university governance dari IMHERE sUNUSIAcomp. 2.2, maka perlu segera disusun kegiatan untuk mengembangan SPMPT dan mencakup juga pendidikan pasca sarjana (S-2 dan S-3). Bersamaan dengan itu, diperlukan integrasi tim auditor AIMA, Reviewer Monevin PHK serta Auditor Administrasi Keuangan dan Kepegawaian ke dalam Sistem Pengawas Internal (SPI) UNUSIA seperti dicanangkan dalam Program Kerja Rektor 2017-2020.

Gambar

Gambar 1. Peran Fungsional LPM dalam struktur organisasi UNUSIA
Gambar 3. Integrasi SPMA/SPMPT dengan Monevin dan EPSBED
Tabel 1a. Indikator output kegiatan LPM

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, data seri waktu dapat diuraikan menjadi komponen deterministik, yang mana ini dapat dirumuskan menjadi nilai nilai yang berupa komponen yang

[r]

Data nilai selisih standar deviasi model geoid GOCE terhadap model EIGEN 5C, menunjukan model DIR R2 memiliki nilai selisih standar deviasi terkecil dibandingkan

Maka konsep Nashih Ulwan akan menjadi titik kelemahan yang memungkinkan pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi pendidikan yang terkotak-kotak, karena pemahaman

Risiko episode lebih lanjut dari hipoglikemia diabetes sering dapat (tetapi tidak selalu) akan berkurang dengan menurunkan dosis insulin atau obat lain, atau

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru yang ditunjukkan

13 Berdasarkan data pada Gambar 10 dapat diketahui bahwa eksekusi metode ACGT words tree pada organisme acetobacter membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan