• Tidak ada hasil yang ditemukan

QURBAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "QURBAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

QURBAN DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

Panduan Pelaksanaan

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Definisi & Hukum Berqurban - 5 Siapa yang Berqurban? - 7 Tatacara Menyembelih -8 Penerima Syariat Qurban Syariat

Qurban Syarat Hewan

yang Sehat -19 Syarat Hewan yang Sesuai Syariat - 20 Protokol Kesehatan Pembelian Hewan - 21 Memilih Hewan Memilih Hewan Persiapan Panitia & Lokasi - 29 Memulai Penyembeli han - 38 Penyelesaian Penyembeli han - 44 Pencacahan Proses Qurban Proses Qurban Penanganan Darah - 56 Penanganan Jeroan - 58 Limbah Qurban Limbah Qurban

4

18

28

55

(4)

SYARIAT QURBAN

Definisi & Hukum Berqurban

Siapa yang Berqurban?

Tata Cara Menyembelih

Penerima Daging Qurban

(5)

Definisi dan Hukum Berqurban

Qurban adalah ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Swt. dengan menyembelih hewan ternak jenis tertentu yaitu unta (maksimal ditanggung 10 orang), sapi/kerbau (maksimal ditanggung 7 orang), dan domba atau kambing (untuk seorang, sesuai HR. Muslim). Qurban dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan HariTasyriq (tiga hari sesudahnya) untuk disedekahkan, bukan untuk dijual.

Firman Allah Swt. terkait ibadah qurban:

َﺮَـﺛْﻮَﻜْﻟا َكﺎَﻨْـﻴَﻄْﻋَأ ﺎﱠﻧِإ

]

١٠٨:١

[

ْﺮَْﳓاَو َﻚﱢﺑَﺮِﻟ ﱢﻞَﺼَﻓ

]

١٠٨:٢

[

ُﺮَـﺘْـﺑَْﻷا َﻮُﻫ َﻚَﺌِﻧﺎَﺷ ﱠنِإ

]

١٠٨:٣

[

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS.

Al-Kautsar [108]: 1-3)

Rasulullah Saw. bersabda:

ﺎﻧﻼﺼﻣ ﻦﺑﺮﻘﻳ ﻼﻓ ﺢﻀﻳ ﻢﻠﻓ ﺔﻌﺳ ﺪﺟو ﻦﻣ

.

(6)

Para ulama tidak sepenuhnya sepakat mengenai hukum berqurban. Berikut beberapa pandangan ulama mazhab terkemuka:

 Menurut Imam Hanafi hukum berqurban adalah “Wajib”.

 Menurut Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali hukum berqurban adalah “Sunat Muakkad”.

Imam Syafi’i secara khusus menyebutkan bahwa hukum qurban adalah: “Sunat Muakkad secara Kifayah”. Maksudnya, adalah bahwa satu keluarga cukup berqurban dengan seekor hewan walaupun ia mampu lebih daripada itu.

Pendapat Imam Syafi’i tersebut disandarkan pada riwayat Mikhnaf bin Sulaim, bahwa Nabi Saw. bersabda:

ﺎﻬﻳﺂﻳ

سﺎﻨﻟا

ﻰﻠﻋ

ﻞﻛ

ﻞﻫأ

ﺖﻴﺑ

ﻞﻛ

مﺎﻋ

أ

ﺔﻴﺤﺿ

...

“Wahai manusia, bagi satu keluarga cukup dengan seekor kurban pada setiap tahunnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa-i dan Ibnu Majah)

6 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(7)

Siapa yang Berqurban?

Para ulama sepakat bahwamuqarib/mudhahi atau “orang yang berqurban” haruslah orang yang mampu. Adapun kriteria mampu menurut mereka berbeda-beda.

1. Imam Hanafi: orang yang mampu berqurban adalah yang memiliki harta sebanyak nisab zakat (± 90 gram mas) di luar kebutuhan pokok seperti biaya makan, minum, rumah, pakaian dll.

2. Imam Maliki: pequrban adalah orang yang memiliki harta seharga kambing setelah dipisahkan dari kebutuhan pokoknya selama setahun, bila harus berutang untuk qurban maka ia sanggup

mengembalikannya.

3. Imam Syafi’i: orang yang mempunyai harta seharga kambing di luar kebutuhan pokok pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyriq.

4. Imam Hanbali: orang yang sanggup menghasilkan harta seharga kambing meskipun dengan cara berutang asalkan ia sanggup melunasinya.

(8)

Tata Cara Menyembelih

Islam mengharamkan mengonsumsi darah yang mengalir maupun tidak mengalir (membeku). Karena itu, prinsip utama dalam ajaran Islam tentang menyembelih hewan adalah membersihkannya dari darah. Karena itu, hewan yang akan dikonsumsi, termasuk untuk qurban, harus disembelih secara syar’i. Daging hewan tidak boleh dipotong atau diambil langsung dari hewan yang masih hidup atau belum mati secara sempurna.

Lantas, bagian mana yang disembelih? Rasulullah Saw. bersabda:

ﻻا

نا

ةﺎﻛﺬﻟا

ﻖﻠﳊا

ﺔﺒﻠﻟاو

.

“Ingatlah, sesungguhnya menyembelih itu hanyalah di tenggorokan dan di lehernya.” (HR. Ad-Daaruquthny) Berdasarkan hadits tersebut, maka bagian tubuh hewan yang harus terpotong sempurna adalah

saluran pernapasan/tenggorokan (al-hulquum) dan saluran makanan/pencernaan atau kerongkongan ( al-mari’). Majelis Ulama Indonesia (MUI) menambahkan satu jenis saluran lagi yang harus terpotong

sempurna, yaitu saluran pembuluh darah yang terletak di kedua sisi leher (al-wajadain).

8 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(9)

Rukun Penyembelihan

Terputusnya ketiga saluran tersebut adalah bagian dari rukun penyembelihan. Secara lengkap, rukun menyembelih hewan adalah sebagai berikut.

 Penyembelih adalah Muslim atau ahli kitab (lihat kehalalan sembelihan ahli kitab pada QS. Al-Ma’idah

[5]:5)

 Hewan disembelih untuk dikonsumsi, bukan untuk dipersembahkan kepada berhala (kepada selain Allah). Lihat QS Al-Ma’idah [5]:3 dan QS Al-An’aam [6]:121).

 Memutuskan ketiga urat atau saluran sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

 Menggunakan benda tajam selain gigi, kuku, dan tulang yang dapat melukai karena ketajamannya (HR. Bukhari-Muslim), bukan melukai karena kuatnya tekanan benda tersebut ke leher hewan. Benda yang dimaksud terakhir adalah benda tumpul seperti penggaris atau perkakas lain yang tidak tajam.

 Daf’atan Wahidah (putusnya ketiga saluran di atas secara sekaligus). Hal ini tidak berarti penyembelihan harus selesai dalam sekali sayatan. Akan tetapi pemutusan atau pemotongan ketiga saluran tersebut selesai sebelum penyembelih meninggalkan tempat atau hewan yang disembelih.

(10)

Sunnat-Sunnat Penyembelihan

Adapun sunnat-sunnat yang perlu diperhatikan dalam menyembelih adalah sebagai berikut.  Membaca basmalah (menurut Imam Syafi’i) dan takbir.

ﱯﻨﻟا ﻰﺤﺿ

ﱪﻛو ﻰﲰ ﺔﳝﺮﻜﻟا ﻩﺪﻴﺑ ﺎﻤﻬﲝذ ﲔﻧﺮﻗا ﲔﺤﻠﻣا ﲔﺸﺒﻜﺑ

.

“Nabi saw. telah berkurban dengan dua ekor gibas yang bagus badan dan tanduknya. Beliau menyembelih dengan tangannya sendiri yang mulia, beliau membaca Bismillah dan takbir.”

(H.R. Bukhari Muslim) Di dalam riwayat Muslim dikatakan, Rasulullah Saw. membaca: BISMILLAH WALLAAHU AKBAR.

 Membaca shalawat Nabi. Karena menyembelih adalah ibadah maka lebih afdhal dimulai dengan shalawat.

 Hewan yang akan disembelih dibaringkan ke sebelah kiri agar mudah menyembelihnya.  Orang yang menyembelih dan hewannya menghadap kiblat.

10 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(11)

Hadits riwayat Jabir bin Abdillah ra.:

ﻪﺟو

ﱯﻨﻟا

ﻪﺘﺤﻴﺑذ

ﱃا

ﺔﻠﺒﻘﻟا

.

“Nabi saw. menghadapkan hewan sembelihannya ke arah kiblat.” (HR. Ibnu Majah)  Menyembelih pada siang hari.

نا

ﱯﻨﻟا

ﻦﻋ

ﺢﺑﺬﻟا

ﻼﻴﻟ

.

“Sesungguhnya Nabi saw. melarang menyembelih pada malam hari.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas ra.)  Menajamkan pisau dan tidak menyembelih di depan hewan lain.

نا

لﻮﺳر

ﷲا

ﺮﻣأ

نأ

ﺪﲢ

رﺎﻔﺸﻟا

نأو

ىراﻮﺗ

ﻦﻋ

ﻢﺋﺎﻬﺒﻟا

.

(12)

Penyembelih Qurban

 Ketika menyembelih hendaknya membaca doa:

ﻢﺴﺑ

ﷲا

،

ﱪﻛأ ﷲاو

،

ﲎﻣ ﻞﺒﻘﺗ ﻢﻬﻠﻟأ

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah kurban ini dariku.”  Menyembelih dan membagikan daging qurban hendaknya dilakukan sendiri (atau diwakilkan kepada

orang lain/panitia beragama Islam (HR. Syaikhan, Ahmad dan Muslim), khususnya dalam situasi pandemi seperti sekarang. Bila diwakilkan, orang yang mewakili membaca doa:

ﻢﺴﺑ

ﷲا

،

ﱪﻛأ ﷲاو

،

ﻦﻣ ﻞﺒﻘﺗ ﻢﻬﻠﻟأ

...

(Pada titik-titik ini hendaknya disebutkan nama yang berkurban).  Pemilik hewan qurban sebaiknya menyaksikan pembelihan (HR. Hakim, Baihaqi, Thabrani dan Bazzar).

Namun dalam situasi pandemi COVID-19, penyaksian dapat dilakukan via online atauvideo call untuk menghindari bahaya persebaran virus.

12 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(13)

Panitia Qurban

 Panitia pelaksana penyembelihan qurban (antara lain jagal) harus diberi upah yang diambilkan dari biaya administrasi penyembelihan (tambahan dari harga hewan qurban).

 Upah kepada panitia tidak boleh berasal dari uang hasil penjualan kulit, daging atau bagian apapun dari hewan qurban. Panitia boleh menerima bagian-bagian hewan qurban atau uang hasil penjualannya sebagai sedekah (menurut pendapat Imam Hanafi,Taqiyyudin dan Imam Haramain), atau tergolong

mustahiq (penerima daging qurban). Kata Said Ra. Nabi saw. bersabda:

اﻮﻗﺪﺼﺗو اﻮﻠﻛو ﻰﺣﺎﺿﻷاو يﺪﳍا مﻮﳊ اﻮﻌﻴﺒﺗ ﻻ

اﻮﻌﺘﻤﺘﺳاو

ﺎﻫدﻮﻠﲜ

ﺎﻫﻮﻌﻴﺒﺗ ﻻو

.

“Janganlah kamu menjual daging hadyu dan daging kurban, tapi makanlah dan sedekahkanlah serta ambillah manfa’at kulitnya dan janganlah kamu menjualnya.” (HR. Ahmad)  Panitia hendaklah dipilih dari orang-orang yang ahli (handal) menangani hewan qurban, terutama yang

menyembelih. Hal ini tercermin dari contoh Rasulullah Saw. yang menugaskan Ali bin Abi Thalib ra. untuk menyembelih unta-unta beliau (HR. Bukhari-Muslim).

(14)

Waktu Menyembelih Hewan Qurban

Waktu penyembelihan adalah mulai dari kira-kira selesai shalat Id beserta dua khutbahnya hingga menjelang terbenam matahari pada akhir HariTasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).

Dasarnya adalah hadits riwayat Anas bin Malik ra., Rasulullah Saw. bersabda:

ﻦﻣ

ﺢﺑذ

ﻞﺒﻗ

ةﻼﺼﻟا

ﺎﳕﺈﻓ

ﺢﺑﺬﻳ

ﻪﺴﻔﻨﻟ

ﻦﻣو

ﺢﺑذ

ﺪﻌﺑ

ةﻼﺼﻟا

ﲔﺘﺒﻄﳋاو

ﺪﻘﻓ

ﰎأ

ﻪﻜﺴﻧ

بﺎﺻأو

ﺔﻨﺳ

ﺴﳌا

ﲔﻤﻠ

.

“Barangsiapa menyembelih sebelum shalat Id maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan siapa yang menyembelih sesudah shalat beserta dua khutbahnya maka ia telah menyempurnakan ibadah qurbannya dan telah menjalankan aturan Muslimin.” (HR. Bukhari)

Juga sabda Nabi Saw.:

.ﺢﺑذ ﻖﻳﺮﺸﺘﻟا مﺎﻳأ ﻞﻛ

“Semua Hari Tasyriq adalah waktu menyembelih qurban.” (HR. Ahmad)

14 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(15)

Penerima Daging Qurban

Qurban adalah sedekah, bukan zakat, karena yang berqurban boleh mengambil bagian dari qurbannya bahkan dianjurkan memakannya meski hanya sedikit. Namun untuk qurban wajib yaitu yang dinazarkan, maka harus disedekahkan seluruhnya dan tidak boleh diambil sedikitpun oleh pemilik hewan.

Berapa banyak bagian hewan yang bisa diambil pequrban? Sandarannya adalah dua ayat berikut:

ﲑِﻘَﻔْﻟا َﺲِﺋﺎَﺒْﻟا اﻮُﻤِﻌْﻃَأَو ﺎَﻬْـﻨِﻣ اﻮُﻠُﻜَﻓ

َ◌

Maka makanlah sebagian dari qurban itu dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir. (QS. Al-Hajj [22]:28).

ﱠﺮَـﺘْﻌُﻤْﻟاَو َﻊِﻧﺎَﻘْﻟا اﻮُﻤِﻌْﻃَأَو ﺎَﻬْـﻨِﻣ اﻮُﻠُﻜَﻓ

Maka makanlah sebagian dari qurban itu dan beri makanlah orang yang qana’ah (yang tidak meminta) dan orang yang meminta. (QS. Al-Hajj [22]: 36). Dalam memahami kedua ayat ini terdapat perbedaan pendapat sebagai berikut:

(16)

Pendapat pertama: orang yang berqurban boleh mengambil maksimal separnya. Separonya lagi disedekahkan kepada fakir miskin, sedangkan yang kaya tidak berhak menerimanya. (QS Al-Hajj [22]: 28). Pendapat kedua: orang yang berqurban boleh mengambil maksimal sepertiga;. Adapun sepertiganya lagi disedekahkan kepada fakir miskin, dan sepertiganya lagi dihadiahkan kepada siapa saja termasuk kepada yang kaya.

Menurut kelompok kedua, seluruh masyarakat yang sengsara maupun yang kaya berhak menerima bagian qurban, hanya saja yang sengsara harus lebih diutamakan. Karena qurban ini sama dengan sedekah biasa maka non Muslim pun boleh diberi bagian (dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu).

Mazhab Syafi’i termasuk dalam kelompok kedua, dan membolehkan memberi makan non Muslim dari qurban yang sunat, tidak dari yang wajib (Kitab Al-Majmu VIII: 425). Siti Aisyah ra. bahkan pernah ditegur oleh Rasulullah Saw. karena mengecualikan seorang Yahudi di depan rumahnya dari kiriman gulai kambing, sementara tetangga lainnya yang Muslim dikirimi (HR. Bukhari-Muslim).

16 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(17)

Qurban bagi yang Telah Meninggal

Mengenai hal ini, ada dua pendapat:

 Tidak sah, kecuali bila almarhum/almarhumah berwasiat minta disembelihkan kurban. Sayyidina Ali senantiasa berkurban dua ekor gibas untuk Nabi saw. dan dua ekor lagi untuk dirinya, dan berkata:

ﱏﺮﻣأ

نأ

ﻲﺤﺿأ

ﻪﻨﻋ

اﺪﺑأ

ﺎﻧﺄﻓ

ﻲﺤﺿأ

ﻪﻨﻋ

اﺪﺑأ

.

“Rasulullah Saw. menyuruhku agar berkurban untuknya selamanya, maka aku selamanya berkurban untuknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Al-Baihaqi)  Sah, karena kurban itu sama dengan sedekah biasa,sementara sedekah dibolehkan atas nama mayit

(18)

MEMILIH HEWAN

Syarat Hewan yang Sehat

Syarat Hewan yang Sesuai Syariat

(19)

Syarat Hewan yang Sehat

1. Nafsu makan bagus;

2. Mata jernih, tidak mengeluarkan kotoran atau cairan yang mencurigakan; 3. Hidung lembab/basah, tapi tidak meler;

4. Mulut bersih, tidak ada borok dan tidak ada cairan yang mencurigakan; 5. Bulu mengkilap;

6. Tidak dehidrasi; 7. Lubang alami bersih; 8. Alat gerak normal.

(20)

Syarat Hewan yang Sesuai Syariat

Selain memenuhi syarat kesehatan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hewan yang akan diqurbankan harus memenuhi syarat-syarat sesuai syariat sebagai berikut:

1. Gemuk, hewan yang sangat kurus tidak sah dikurbankan.

2. Tidak cacat fisiknya, atau rusak matanya (pecak), pincang, putus ekornya, putus telinganya, dan yang pecah tanduknya. Semua hewan dengan ciri seperti itu tidak sah dikurbankan (HR. Ahmad dan

Tirmidzi).

3. Domba yang telah berumur satu tahun lebih atau sudah tanggal giginya. Adapun kambing harus telah berumur dua tahun lebih.

4. Sapi dan kerbau yang telah berumur dua tahun lebih. 5. Unta yang telah berumur lima tahun lebih (HR. Muslim).

6. Diutamakan hewan jantan. Hikmahnya adalah untuk menjaga kelestarian spesies hewan qurban. Jika hewan betina dibolehkan disembelih, dikhawatirkan akan mengurangi populasi hewan secara drastis ke depan.

20 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(21)

Ciri Hewan yang Sehat

Nafsu makan bagus

Mata jernih, tidak ada kotoran

Hidung lembab/basah, bersih dan tidak ada kotoran

mencurigakan

Kulit mulus, rambut mengkilap, tidak

Lubang anus dan kelamin bersih, tidak ada kotoran yang menempel atau cairan yang mencurigakan (darah, nanah, dll.). Alat gerak normal.

(22)

Ciri Hewan yang Sesuai Syariat untuk Diqurbankan

22

Gemuk, tidak terlalu kurus Diutamakan jantan, ditandai dengan testis yang sempurna dan ganda

Cukup umur:

• Domba/kambing 1 tahun • Sapi dan kerbau 2 tahun

Tidak cacat

(23)

Ciri Hewan yang Sakit dan Tidak Boleh Diqurbankan

Penyakit orf Radang mata Mencret/diare

Budug/scabies Testis tak sempurna Patah tulang Kembung atau demam Luka parah

Anthrax

(24)

Sertifikat Kesehatan Hewan

24

Hewan yang dinyatakan sehat dan layak qurban, dapat

disembelih. Pastikan Anda membeli hewan qurban yang telah mendapat tanda lulus pengecekan kesehatan oleh dinas peternakan setempat.

(25)

Protokol Kesehatan Pembelian Hewan Qurban

(26)

Protokol Kesehatan Pembelian Hewan Qurban

26 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(27)
(28)

PROSES QURBAN

Persiapan Panitia & Lokasi

Memulai Penyembelihan

Penyelesaian Penyembelihan

Pencacahan hingga Distribusi

(29)

Persiapan Panitia dan Lokasi

(30)

30

Rambut, kumis dan jenggot rapi, kuku dipotong pendek, tangan dan pakaian bersih.

Sebelum memasuki area penyembelihan, panitia dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu

Panitia membuat alur keluar-masuk lokasi, dan membatasi

akses hanya untuk panitia. Jaga jarak 1 meter. Mencuci tangan dan sudah mengenakan masker.

(31)

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Celemek atau apron, digunakan baik dalam proses penyembelihan, penyisitan hingga pencacahan.

Goggles (kacamata) atau face shield, digunakan utamanya dalam proses penyembelihan hingga penyisitan.

Sarung tangan kain atau karet (sekali pakai), digunakan baik dalam proses penyembelihan sampai penyisitan maupun pencacahan/pengemasan.

Sepatu boot digunakan utamanya dalam proses penyembelihan hingga penyisitan.

Masker kain atau masker bedah, digunakan baik dalam proses

penyembelihan hingga penyisitan maupun pencacahan/pengemasan

Hairnet, digunakan dalam proses pencacahan dan pengemasan.

(32)

1. Pasang sepatu boot

2. Gunakan apron atau celemek

3. Pasang masker

4. Pasang

goggles

atau

face shield

5. Gunakan sarung tangan

(33)

1. Lepaskan sarung tangan

2. Lepaskan

goggles

atau

face shield

3. Lepaskan masker

4. Lepaskan apron atau celemek

5. Lepaskan sepatu boots/

hairnet

(34)

Penanganan Bekas Alat Pelindung Diri (APD)

APD sekali pakai maupun yang dapat dipakai ulang, harus dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang terpisah.

APD yang dapat dipakai ulang segera

direndam atau dicuci. APD yang sekali pakai langsung dibuang.

(35)

Persiapan Lokasi

Tiang gantungan untuk menguliti domba dan sapi.

Lokasi pemisahan kepala, kaki, kulit, dan jeroan.

Lubang untuk menyembelih dan menampung darah hewan. Jarak antar lubang minimal 2 meter.

Tempat untuk mengemas daging qurban.

(36)

Persiapan Peralatan

Adapun peralatan atau perlengkapan penyembelihan adalah: 1. Golok/pisau sembelih

2. Kapak pembelah karkas 3. Pisau pengulitan

4. Pisau cacah daging (butcher knife) 5. Talenan plastik

6. Air bersih 7. Deterjen

8. Air panas (merendam pisau) 9. Terpal bersih

10. Plastik bening

11. Tali tambang serat alami 12. Penggantung karkas 13. Wadah daging bersih

14. Wadah pembuangan darah 15. Wadah pembuangan kotoran 16. Pemotong tulang

(37)

Persiapan Peralatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

(38)

Memulai Penyembelihan

38 Pemeriksaan Antemortem • Pemeriksaan syarat kesehatan hewan qurban • Pemeriksaan syarat kelayakan hewan qurban secara syariat

Menggiring hewan ke lubang

• Sapi dituntun dengan tali, jangan ditarik bagian tubuhnya. • Domba/kambing dapat

digendong jika memungkinkan

Hindari stress pada hewan

• Jauhkan/batasi hewan hidup dari yang akan disembelih

• Penyembelih sapi maksimal 4 orang, domba 2 orang, dengan APD lengkap.

(39)
(40)

Merebahkan Sapi

Untuk merebahkan sapi dengan Metode Burley:

1. Mula-mula tali diletakkan di atas punggung dengan bagian tengah tepat di atas pundak.

2. Kedua ujung tali dilewatkan di antara kaki depan dan disilangkan di bawah ambing hewan.

3. Masing-masing ujung tali diangkat pada kedua sisi badan dan disilangkan di punggung.

4. Tali diturunkan kembali dan

dimasukkan pada sisi dalam dari kaki belakang dan ambing.

5. Jika kedua ujung tali ditarik, maka sapi akan roboh sendiri.

6. Arah roboh sapi disesuaikan dengan keinginan panitia.

40 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(41)

Merebahkan Domba

1. Petugas menunduk memeluk domba dari atas

2. Dari arah samping kanan, tangan kanan masuk meraih kaki kiri belakang dari arah samping kanan domba, sedangkan tangan kiri masuk

memegang kaki kiri depan domba. 3. Dengan memegang kaki kiri belakang

dan kiri depan, domba diangkat dan direbahkan perlahan ke tanah.

4. Setelah dalam posisi rebah, bagian sisi kanan domba ditahan dengan lutut kiri. Sementara kedua tangan

(42)

Menyembelih Hewan

Setelah sapi atau domba rebah, disembelih dengan tata cara sebagai berikut:

1. Badan membungkuk sesuai ketinggian hewan. 2. Gelambir leher hewan ditarik ke atas. Pisau

diletakkan kira-kira lima jari dari rahang bawah sapi, atau tiga jari dari rahang bawah domba. 3. Gagang pisau digenggam dengan ujung

mengarah ke bawah. Petugas harus dalam posisi seperti ini minimal 10 detik sebelum

menyembelih hewan.

4. Saat akan menyembelih, ucapkan niat menyembelih dan asma Allah.

5. Pisau digerakkan dari atas ke bawah (kanan ke kiri), sambil petugas memeriksa apakah saluran napas, kerongkongan dan pembuluh darah hewan sudah terpotong sempurna.

42 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(43)

Memastikan Hewan telah Mati dengan Sempurna

Untuk memastikan hewan telah mati setelah disembelih:

1. Pelupuk mata diusap. Jika masih ada refleks kornea mata maka hewan masih hidup.

2. Persendian kaki dipukul, sela-sela kuku dipijit atau dibengkokkan. Jika masih ada reaksi berupa gerakan maka hewan masih hidup.

3. Tidak ada pergerakan perut dan rongga dada.

4. Tidak ada hembusan udara dari hidung.

(44)

Penyelesaian Penyembelihan

Setelah dipastikan mati, kepala, ekor, dan kaki hewan dipotong dan dipisahkan ke wadah yang berbeda.

44

Saluran makanan dan usus bagian belakang atau anus hewan perlu diikat dengan tali atau benang, agar isi jeroan tidak keluar dan mencemari daging.

(45)

Karkas sapi atau domba kemudian digantung dengan jarak minimal 1 m, untuk dikuliti dan dikeluarkan jeroannya. Penggantungan karkas juga berguna untuk menyempurnakan pengeluaran darah, mencegah pencemaran dan memudahkan penanganan. Bila tidak tersedia gantungan, karkas dapat dikuliti di atas terpal atau spanduk bekas.

(46)

Jeroan hijau dibersihkan dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke dalam usus dan lambung. Kemudian air dialirkan lewat selang sehingga kotoran pada jeroan mudah keluar. Setelah bersih, jeroan direbus.

Kotoran jeroan hijau kemudian dibuang ke TPS atau dikubur.

46

Karkas hewan yang telah dipisahkan dari jeroan, dibelah empat kemudian masing-masing belahan dibawa ke lokasi

pencacahan.

(47)

Pemeriksaan

Postmortem

Setelah proses penyembelihan selesai, daging hewan perlu diperiksa

kesehatannya, atau dikenal dengan pemeriksaan postmortem:

Organ yang diperiksa utamanya adalah daging, kepala dan lidah, jantung, hati, paru, limpa, dan ginjal. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat abnormalitas dan kelainan organ. Hal ini akan menentukan layak atau tidaknya organ atau daging tersebut dikonsumsi. Jika ada kelainan pada organ, maka daging organ tersebut harus diafkir/dibuang. Secara umum daging organ yang baik berwarna cerah kemerahan dan tidak ada pembengkakan atau gumpalan nanah/darah.

(48)

48

HATI berwarna merah tua/merah hati, kenyal tidak bengkak, bagian sisinya pipih/runcing. Jika disayat tidak ada cacing.

KEPALA DAN LIDAH normal, tidak bengkak dan berwarna cerah.

PARU berwarna merah muda dan teksturnya kenyal. Sisinya pipih/runcing. Tidak ada pembengkakan.

JANTUNG berwarna merah segar, urat-uratnya kelihatan dan tidak ada

pembengkakan, bisul atau darah yang menggumpal.

LIMPA sisinya tipis, terbungkus selaput berwarna putih yang sulit dikupas. Jika disayat berwarna merah kecoklatan dan berbintik-bintik putih.

GINJAL berbentuk seperti anggur/berkapsul. Warna merah kecoklatan. Kapsulnya keras dan sulit dibuka. Tidak ada bengkak atau radang.

(49)

Pencacahan hingga Distribusi

Pencacah daging harus mengenakan APD berupa masker,

Panitia pencacah duduk menghadap alas tempat daging dicacah, berjarak 1 meter satu

(50)

Daging dan jeroan merah yang akan dicacah, diletakkan di atas alas yang bersih, dan tidak boleh

diinjak/dilangkahi panitia.

50

Ruangan, wadah, peralatan dan panitia yang mengurus daging harus terpisah dari

penanganan jeroan hijau.

(51)

Daging dapat dicacah, ditimbang dan dikemas bersama jeroan

Potongan daging dan jeroan merah dikemas dalam kantong yang bersih dan terang, berwarna putih atau bening. Jangan menggunakan kantong plastik hitam.

(52)

Distribusi Daging Qurban

52 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(53)
(54)

54 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(55)

LIMBAH QURBAN

Penanganan Darah

(56)

Penanganan Darah

56 Lubang digali (dφ 30x50 cm) Darah sapi dialirkan ke lubang Lubang ditutup setelah ditaburi kapur gamping Lubang permanen (dφ 30x50 cm) Darah sapi dialirkan ke lubang Darah ditampung di septic tank

Limbah Darah

Sapi

(57)

Lubang digali (dφ 30x50 cm) Darah ditampung di ember Lubang penampungan Darah domba dialirkan ke ember

Darah domba dibuang ke Lubang

Limbah

Darah

Domba

(58)

Penanganan Jeroan

58

Jeroan dipisahkan dari daging & tulang

Jeroan dicuci, dibersihkan dari kotoran

hewan

Bagian hati diperiksa Tim Dinas Peternakan

Bagian hati yang sehat digabungkan dengan

jeroan lain Bagian hati yang

terinfeksi dikumpulkan untuk dibuang Dikubur bersama darah

dan kotoran dalam lubang khusus (setelah

disiram wipol)

(59)

Simak pula video Salman TV mengenai panduan qurban di tengah pandemi COVID-19 di tautan: https://www.youtu be.com/watch?v=P gfJmorQYGw&featu re=youtu.be

(60)

Referensi

 Brosur4 Cara Penyelenggaraan Kegiatan Jual Beli di Tempat Penjualan Hewan Kurban -- Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, 2020.

 Materi presentasiPenanganan Daging dan Hewan Qurban - Bimtek Qurban Cikole, 22 Juli 2018 (disampaikan oleh drh. Arief Hidayat Kasub Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prov. Jabar).

 Materi presentasiPenanganan Limbah Hewan Kurban Masjid Salman ITB -Talkshow Standarisasi & Gaya Hidup Ramah Lingkungan Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta, 21 November 2018 (disampaikan oleh Salim Rusli & Eri Marawijaya).

 Materi presentasiPenggunaan Alat Pelindung Diri pada Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi COVID-19 - disusun oleh drh. Dwi Windiana, MSI Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, 2020.

 Materi PresentasiPenyembelihan Hewan Qurban yang Syar'i di Masa Pandemi COVID-19 – FGD “Penyusunan Panduan Qurban di Kala Pandemi COVID-19” via Zoom Selasa 23 Juni 2020 (disampaikan oleh drh. Supratikno, Msi, PAVet Divisi Penyembelihan Halal-Halal Science Center IPB).

 Materi presentasiQurban dan Kaifiyat Pemotongan Halal - Pelatihan "Penyembelihan Halal Hewan Qurban di Masa Pandemi COVID-19” Masjid Salman ITB Bandung, Rabu, 8 Juli 2020 (disampaikan oleh H. Maftuh Kholil, Wakil Ketua Umum MUI Kota Bandung).

 Materi presentasiTeknis Seleksi dan Tata Cara Pemotongan Hewan Qurban pada Masa COVID-19 - Pelatihan "Penyembelihan Halal Hewan Qurban di Masa Pandemi COVID-19” Masjid Salman ITB Bandung, Rabu, 8 Juli 2020 (disampaikan oleh drh. Yusni, M.P., Widyaiswara Madya BPPKP Cikole Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prov. Jabar).

 Resume Focus Grup Discussion (FGD) “Penyusunan Panduan Qurban di Kala Pandemi COVID-19” via Zoom Selasa 23 Juni 2020.

60 Panduan Pelaksanaan Qurban di Tengah Pandemi COVID-19 --- YPM Salman ITB

(61)

Tim Penyusun

 Penanggung Jawab Prof.Dr. Slamet Ibrahim Surantaatmadja (Ketua Umum Pusat Halal Salman ITB)  Pelaksana Ir. Dina Sudjana (Ketua Harian Pusat Halal Salman ITB)

 Tim Ahli:

 drh. Supratikno, MSi, PAVet. (Pusat Kajian Halal IPB)

 dr. Panji Fortuna Hadisoemarto (Fak. Kedokteran Unpad, SDGs Center)

 Dr.Eng. Mursyid Hasan Basri, ST,MT (KK Manajemen Operasi & Kinerja SBM ITB)  Ustadz Andri Mulyadi (Manajer Bid. Dakwah Salman ITB)

 Narasumber: drh. Yusni, M.P. (Widyaiswara Madya Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan Jabar)  Editor: Salim Rusli, ST, M.IKom. (Manajer Bidang Pengkajian & Penerbitan Salman ITB)

(62)

Materi ini Tersaji atas Kerjasama

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini kesulitan teknikal dari implementasi Peraturan Walikota Nomor 8 Tahun 2009 tentang uraian Tugas Staf Ahli di Lingkungan Sekretariat Kota Pariaman

Metode Penelitian Sosial (Pedoman Praktis Penelitian.. Bidang Ilmu-Ilmu Sosial

[r]

Adapun judul skripsi saya ini adalah “Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Bahan Cetak Alginat Setelah Direndam Dalam Larutan Ekstrak Buah Mengkudu 10% ( Morinda citrifolia L )’’..

Kurva Pengaruh jumlah lubang terhadap effisiensi kompor Luas laluan udara pada flame holder dapat ditentukan dengan jumlah lubang udara yang disupali ke ruang

Pembelian Qurban Sebelum dan Saat Masa Pandemi Survey pada penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui perubahan cara pembelian hewan qurban pada konsumen Mahir Grup

Dengan adanya penelitian efektifitas metode story telling dalam pembudayaan kebiasaan cuci tangan pada anak usia dini diharapkan agar anak usia dini dengan mudah memahami cuci

Video dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media yang bisa meningkatkan keterampilan mahasiswa terutama untuk memahami materi yang memerlukan skill misalnya