• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor :----/Pdt.G/2010/PA.Slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor :----/Pdt.G/2010/PA.Slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Permohonan Cerai Talak

Gugatan Rekonvensi: Nafkah Madliyah, Nafkah Iddah, Mut’ah dan ½ (Setengah) gaji Pemohon

P U T U S A N

Nomor :----/Pdt.G/2010/PA.Slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Slawi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam permusyawaratan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara Permohonan Cerai Talak yang diajukan oleh MM,S.HI BIN H.A, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Tegal, selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON KONPENSI/ TERGUGAT REKONPENSI”. Dalam hal ini menguasakan kepada H.MS,SH. BIN H.A, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, beralamat di Kabupaten Tegal ; M e l a w a n :

MI,S.PdI BINTI H.C, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan guru swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Tegal, untuk selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON KONPENSI/ PENGGGUGAT REKONPENSI”. Dalam hal ini menguasakan kepada H.C BIN S, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, beralamat di Kabupaten Tegal ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca Surat penetapan Ketua Pengadilan Agama Slawi Nomor : ----/Pdt.G/2010/PA.Slw. tanggal 04 Maret 2010 dan tanggal 17 Mei 2010 tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ;

(2)

Telah membaca berkas perkara yang Telah memeriksa alat-alat bukti serta mendengar keterangan para pihak didepan persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARA

Bahwa, Pemohon telah mengajukan surat permohonan tertanggal 03 Maret 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Slawi dibawah register nomor : 0413/Pdt.G/2010/PA.Slw. tertanggal 03 Maret 2010 yang pada pokoknya sebagai berikut : ---1. Bahwa pemohon dengan termohon melangsungkan

pernikahan pada hari Rabu tanggal 10 Desember 2003 di catat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal (Kutipan Akta Nikah Nomor : 677/80/XII/2003 tanggal 11 Desember 2003) ;---2. Bahwa setelah menikah pemohon dengan termohon

bertempat tinggal di rumah orang tua termohon di Desa Kesadikan, Kecamatan Tarub, Kabuaten Tegal selama 5 (lima) tahun 8 (delapan) bulan, telah bercampur layaknya suami istri (ba’da dhuhul), namun belum dikarunai anak ;---3. Bahwa semula rumah tangga pemohon dengan termohon

berjalan harmonis dan membahagiakan, namun setelah perkawinan berjalan + 1 (satu) tahun mulai akhir tahun 2004 rumah tangga mulai goyah disebabkan termohon tidak patuh kepada pemohon. Termohon tidak mau pindah rumah ikut pemohon karena lebih berat meninggalkan orang tuanya dari pada ikut pemohon. Begitu juga termohon sering sekali menolak ketika diajak berhubungan suami istri ;---4. Bahwa mulai pertengahan bulan Maret 2009 masih hidup

satu rumah, tetapi pemohon dengan termohon sudah tidak lagi melakukan hubungan suami istri (pisah ranjang), sehingga rumah tangga pemohon dengan termohon kurang harmonis

(3)

;---5. Bahwa selain itu termohon tidak bisa menjaga kehormatan rumah tangga terutama kehormatan suaminya (pemohon). Termohon seringkali menceritakan persoalan rumah tangganya sendiri terutama kekurangan pemohon kepada orang lain ;---6. Bahwa termohon dengan alasan sudah tidak ada

keharmonisan dalam ruamh tangganya pada tanggal 09 Agustus 2009 mengusir pemohon dari tempat tinggal bersama dan menyuruh pemohon pulang kerumah orang tua pemohon di Desa Pecabean, Kecamatan pangkah, Kabupaten Tegal,sehingga pada saat itu juga pemohon minta izin kepada orang tua termohon untuk tinggal dirumah orang tua pemohon sampai sekarang, telah berpisah tempat tinggal dengan termohon selama + 6 (enam) bulan, tidak kumpul bersama lagi ;---7. Bahwa selama pisah tersebut termohon tidak menyusul

pemohon dan sudah tidak saling peduli ;---8. Bahwa atas hal-hal atau peristiwa yang terjadi dalam

rumah tangga pemohon dan termohon sebagaimana tersebut diatas, pemohon siap mengajukan saksi-saksi untuk di dengar keterangannya dimuka sidang ;---9. Bahwa pemohon sanggup membeyarseluruh biaya yang

timbul akibatperkara ini ;--- Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, pemohon berkesimpulan bahwa rumah tangga antara pemohon dengan termohon tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karenanya pemohon mohon Ketua pengadilan Agama Slawi C.qMajelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :----PRIMER :---1. Mengabulkan permohonan pemohon ;---2. Menetapkan memberi izin kepada pemohon (MM,S.HI BIN

H.A) untuk mejatuhkan talak terhadap termohon(MI, S.PdI BINTI H.C) ;---3. Membebankan biaya perkara menurut hukum ;---SUBSIDAIR

(4)

:---Mohon putusan yang seadil-adilnya Bahwa pada hari-hari persidangan perkara ini, Pemohon dan Termohon telah datang menghadap ke persidangan, dan Majelis Hakim telah memerintahkan kedua belah pihak untuk menempuh upaya mediasi dengan mediator Hakim Pengadilan Agama Slawi Drs. Akhmad Topurudin dan telah dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2010, akan tetapi usaha tersebut gagal, kemudian Majelis Hakim juga telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara agar berusaha hidup rukun dan membina rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah, akan tetapi tidak berhasil ;

Bahwa, dikarenakan upaya perdamaian tidak berhasil maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon

Bahwa, kemudian Pemohon selaku Pegawai Negeri sipil telah mengajukan Surat Izin Perceraian dari Pejabat yang berwenang, yaitu Surat Keputusan Nomor:W11.A11/163/Kp.07.1/II/2010, tanggal 03 Februari 2010

Bahwa, didepan persidangan Termohon telah memberikan jawaban terhadap permohonan Pemohon yang pada pokoknya sebagai berikut DALAM KONPENSI

;--- Bahwa benar antara Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri yang menikah pada tanggal 10 Desember 2003 ;--- Bahwa benar selama 5 (lima) tahun 8 (delapan)berumah

tangga antara Pemohon dengan Termohon belum dikaruniai anak ; --- Bahwa Termohon tidak menerima alasan Pemohon yang

mengatakan Termohon tidak patuh kepada Pemohon, tidak mau diajak pindah rumah. Memang benar Pemohon pernah mengajak Termohon pindah rumah ke Pecabean di rumah milik orang tua Pemohon. Dan pada saat mau

(5)

memperbaiki rumah Pemohon bilang “Jangan bilang dulu sama abah ibu kalau kita mau pindah, nanti saja kalau rumah sudah beres, tetapi orang tua Termohon justeru sudah mengetahui dari paman Termohon yang ternyata sudah diberitahu oleh Pemohon, sehingga ibu termohon menangis. Atas kejadian tersebut akhirnya Pemohon dan Termohon tidak pernah membicarakan rencana pindah rumah tersebut ;--- Bahwa benar Termohon pernah menolak diajak hubungan

suami isteri tetapi dikarenakan saat itu Termohon merasa tertekan setelah mengetahui Pemohon berhubungan dengan wanita lain yang dikenalnya pada saat Pemohon mengikuti pembekalan Calon Pegawai Negeri Sipil di Semarang pada bulan Desember 2007. Termohon sudah mengingatkan agar Pemohon menghentikan hubungannya dengan wanita tersebut, akan tetapi hingga bulan Mei 2009 Pemohon masih berhubungan dengan wanita tersebut, hal tersebut Termohon ketahui melalui pesan singkat yang dikirim ke Pemohon, dari hal tersebut berarti wanita tersebut turut andil menekan Pemohon agar segera menceraikan Termohon. Termohon mengetahui hubungan tersebut juga dari pengakuan Pemohon pada bulan Maret 2008 dan juga pengakuan dari wanita tersebut. Termohon memang belum pernah ketemu dengan wanita tersebut tetapi pernah kontak via telepon dua kali pada bulan Januari 2008 dan bulan Maret 2008, meskipun Termohon tidak memiliki bukti fisik yang kuat untuk membuktikannya. Adapun tuduhan balik Pemohon mengenai perselingkuhan yang dilakukan Termohon adalah tidak benar, karena Termohon hanya menyuruh orang lain mengirim pesan singkat di telepon Termohon dan tujuannya untuk mengetahui reaksi Pemohon sekaligus menyadarkan Pemohon, dan setelah Pemohon tidak ada reaksi atas hal tersebut maka Termohon menghentikannya. Termohon menyadari perbuatan tersebut keliru, akan tetapi pada

(6)

saat itu Termohon dalam keadaan bingung dan tertekan. Termohon juga tertekan dengan cara suami meminta berhubungan pada saat Termohon dalam keadaan lelah fisik dan pikiran, kalau Pemohon meminta dengan cara yang baik seperti memeluk terlebih dahulu Termohon tidak akan menolak, ditambah dengan sifat suami yang keras dan mudah marah dimana masalah yang sepelepun dapat membuat Pemohon marah, dan apabila Termohon tidak segera minta maaf walaupun bukan Termohon yang salah, maka Pemohon akan mendiamkan selama berhari-hari. Dari tekanan-tekanan yang dirasakan oleh Termohon tersebut, maka Termohon mengalami tekanan kejiwaan yang menyebabkan seolah-olah Termohon mendengar bisikan-bisikan yang melarang dan mencegah Termohon agar tidak melayani Pemohon, dan akhirnya hampir setiap hari Termohon mengkonsumsi obat untuk menghilangkan rasa sakit kepala. Dan untuk menenangkan hati dan mengatasi masalah tersebut maka Termohon mencoba terapi ruqyah dan konsultasi ke psikolog ;--- Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon kurang

harmonis sejak tahun 2008, yaitu semenjak Pemohon ketahuan mempunyai wanita idaman lain tepatnya setelah Pemohon mengikuti Latihan Prajabatan, bukan sejak bulan Maret 2009, dan juga bukan karena antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak berhubungan suami isteri lagi. Memang benar Pemohon dengan Termohon sudah tidak pernah hubungan suami isteri sejak bulan April 2009 dikarenakan Pemohon mengatakan Termohon sudah bukan isterinya lagi ;--- Bahwa selama menikah Termohon tidak pernah

menceritakan apapun kekurangan Pemohon maupun keadaan rumah tangga kepada orang lain, dan kalaupun Termohon pernah melakukannya itu kepada orang yang benar-benar bisa dipercaya dan untuk mencari solusi. Setelah Termohon mengetahui Pemohon mempunyai wanita idaman

(7)

lain dan sudah Termohon ingatkan tetapi tidak digubris oleh Pemohon, maka Termohon minta bantuan kepada salah seorang keluarga Pemohon agar dapat mengingatkan Pemohon, akan tetapi yang bersangkutan menyarankan kepada Termohon agar membiarkan saja apa yang dilakukan oleh Pemohon dan Termohon mengikuti saran tersebut meskipun hati Termohon terasa sakit dan ada kekhawatiran benih cinta Pemohon akan semakin tumbuh dengan wanita idaman lainnya tersebut. Dan kekhawatiran Termohon ternyata menjadi kenyataan dan bahkan Pemohon mengatakan tidak bisa menerima Termohon lagi, tidak mencintai dan ingin berpisah dengan Termohon dan keinginan tersebut tidak hanya diucapkan sekali, karena mulai bulan Desember 2008 Pemohon terus memaksa dan menekan Termohon baik langsung maupun melalui pesan singkat agar Termohon mau melepaskan dan merelakan Pemohon pergi. Termohon berusaha mempertahankan dan tidak menuruti keinginan Pemohon, tetapi hal tersebut membuat Pemohon marah ;-- Bahwa, tidak benar apabila Termohon mengusir Pemohon,

dan kalaupun Termohon ingin mengusir sudah akan Termohon lakukan pada saat Pemohon mengatakan mencintai wanita lain dan pada saat itu Pemohon juga sudah mengemasi pakaiannya dan mau pergi, tapi saat itu tidak Termohon lakukan. Adapun benar pada tanggal 9 Agustus 2009 Termohon meminta kepada Pemohon lebih baik tinggal di rumah orang tuanya saja, Termohon mengatakan hal tersebut lewat pesan singkat dengan cara yang halus dengan beberapa alasan :---1. Pemohon sudah tidak ada komunikasi lagi dengan

Termohon dan juga dengan orang tua Termohon, dan bahkan ketika orangtua Termohon menegur atau menyapa Pemohon tidak ada respon sama sekali. Apalagi bila ada jadwal main badminton pada malam Rabu, Sabtu dan Ahad Pemohon pulang jam 12 atau jam 1 malam, begitu juga pada hari libur Pemohon

(8)

tidak pernah di rumah. Akibat memikirkan hal tersebut maka orang tua Termohon sampai jatuh sakit dan bahkan ibu termohon sempat di rawat di rumah sakit beberapa hari pada bulan Maret 2009 ;-2. Pemohon sudah mengatakan melepaskan Termohon

sebanyak 3 (tiga) kali dan tidak mungkin kembali kepada Termohon lagi hal tersebut diungkapkan oleh Pemohon melalui pesan singkat pada tanggal 02 Juli 2009 ;---3. Agar Pemohon dapat dengan bebas melakukan apapun

yang diinginkan tanpa harus melukai dan membuat orang lain menderita ;--- Bahwa Termohon tidak menyusul Pemohon disebabkan

Termohon benar-benar takut dengan perilaku Pemohon tersebut. Justeru Pemohonlah yang terlalu banyak menzalimi Termohon

Bahwa, atas jawaban Termohon Konpensi tersebut maka Pemohon Konpensi mengajukan replik yang pada pokoknya sebagai berikut :--- Bahwa Pemohon sependapat dengan pengakuan Termohon,

bahwa Termohon tidak mau pindah rumah ikut Pemohon dengan alasan yang macam-macam yang tidak dapat dijadikan dasar seorang isteri untuk patuh kepada suaminya, padahal tujuan Pemohon pindah rumah agar dapat mandiri, akan tetapi karena ada larangan orang tua atau memang dari Termohon sendiri yang tidak mau ikut dengan Pemohon, sehingga dengan alasan yang dibuat-buat,waktunya tidak tepat dan lain sebagainya sehingga tidak jadi pindah rumah. Pemohon sependapat dengan Pengakuan Termohon, bahwa Termohon menolak diajak hubungan suami isteri. Bahkan Hal tersebut sering dilakukan oleh Termohon pada awal-awal pernikahan atau sekitar setengah tahun setelah menikah. Pemohon membantah apabila memiliki wanita idaman lain, dan Termohon sudah mengakui tidak memiliki bukti yang kuat. Masalah Pemohon marah

(9)

kepada Termohon masih dalam batas kewajaran, karena Termohon sering menolak ketika Pemohon mengajak berhubungan suami isteri dengan Termohon, meskipun Pemohon sudah merayu dan sebagainya ;--- Bahwa Pemohon sependapat dengan pengakuan termohon

yang menyatakan sejak bulan April 2009 antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak pernah melakukan hubungan suami isteri dikarenakan sudah tidak ada kecocokan lagi ;--- Bahwa Termohon menceritakan masalah rumah tangga

kepada orang banyak tanpa sepengetahuan Pemohon dengan dalih mencari solusi, itu sebenarnya menjatuhkan harkat dan martabat Pemohon selaku suami; - Bahwa Termohon tidak mengusir akan tetapi menyuruh

agar Pemohon tinggal di rumah orang tua Pemohon, hal tersebut sama halnya dengan mengusir ;--- Bahwa Termohon tidak pernah menyusul setelah mengusir

Pemohon pada tanggal 09 Agustus 2009 dengan alasan takut. Padahal selama ini Pemohon tidak pernah melakukan kekerasan terhadap Termohon, justeru Pemohonlah yang merasa tersiksa dengan perlakuan Termohon ;--- Bahwa, atas replik dari Pemohon tersebut maka Termohon mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada jawabannya;-DALAM REKONPENSI;

Bahwa, Termohon konpensi yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat Rekonpensi mengajukan gugatan rekonpensi kepada Pemohon konpensi yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat rekonpensi pada saat mengajukan dupliknya, yang pada pokoknya sebagai berikut : --- Bahwa antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat

rekonpensi sudah hidup bersama layaknya suami isteri; - Bahwa selama hidup bersama Penggugat rekonpensi telah

(10)

lahiriyah maupun melayani secara batiniyah sehingga hal tersebut perlu dihargai oleh Tergugat Rekonpensi; - Bahwa selama berpisah tempat tinggal selama sekitar 7

(tujuh) bulan, Tergugat Rekonpensi tidak pernah memberikan nafkah wajibnya kepada Penggugat rekonpensi, sehingga nafkah tersebut sebagai hutang Tergugat Rekonpensi yang harus dibayarkan kepada Penggugat rekonpensi ; --- Bahwa apabila Tergugat rekonpensi menceraikan

Penggugat rekonpensi maka Tergugat rekonpensi harus memberikan nafkah selama masa iddah dan mut’ah kepada Penggugat rekonpensi ; --- Bahwa saat ini Tergugat rekonpensi sebagai Pegawai

negeri sipil, maka ½ (separuh) dari gaji Tergugat rekonpensi diberikan kepada Penggugat rekonpensi selama Penggugat rekonpensi belum menikah ;--- Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Penggugat Rekonpensi mohon kepada Majelis Hakim agar memutuskan hal-hal sebagai berikut : ---1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi; ---2. Menghukum Tergugat rekonpensi untuk membayar nafkah

lampau yang telah dilalaikan selama 7 (tujuh) bulan sebesar Rp.7.000.000,- (Tujuh juta rupiah) ; ---3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah

iddah selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga juta ribu rupiah) ; ---4. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk memberikan

mut’ah sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) ; ---5. Menghukum Tergugat rekonpensi untuk menyerahkan ½

(setengah) gajinya kepada Penggugat rekonpensi selama Pengugat rekonpensi belum menikah Bahwa, atas gugatan Penggugat Rekonpensi tersebut maka Tergugat Rekonpensi memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut

(11)

:--- Bahwa Tergugat rekonpensi meskipun telah diusir oleh Penggugat rekonpensi tetap memberikan nafkah kepada Pengugat rekonpensi dari bulan September 2009 sampai bulan Mei 2010 sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, yaitu 2 (dua) kali langsung Tergugat rekonpensi berikan kepada Penggugat rekonpensi, 2 (dua) kali melalui adik Penggugat rekonpensi sekaligus meminta nomor rekening Tergugat rekonpensi dan diberi rekening Bank M atas nama MI, kemudian sejak bulan Januari sampai dengan Mei 2010 Tergugat rekonpensi mengirimi nafkah untuk Penggugat rekonpensi melalui nomor rekening tersebut ;--- Bahwa untuk nafkah iddah 3 (tiga) bulan, Tergugat

rekonpensi berpendapat memberikan kepada Penggugat rekonpensi disamakan setiap bulannya seperti yang diterimakan selama ini ;--- Bahwa gaji Tergugat rekonpensi setiap bulannya

sebesar Rp.1.654.900,- (Satu juta enam ratus lima puluh empat ribu sembilan ratus rupiah) dan untuk mut’ah Tergugat rekonpensi akan menyerahkan 2 (dua) bulan gaji sebesar Rp.3.309.800,- (Tiga juta tiga ratus sembilan ribu delapan ratus rupiah) kepada Pengugat rekonpensi ;--- Bahwa, untuk ½ (separuh) dari gaji Tergugat

rekonpensi diberikan kepada Penggugat rekonpensi selama Pengugat rekonpensi belum menikah, Tergugat rekonpensi berpendapat bahwa dalam hukum Islam tidak ada dasar hukumnya, dan bertentangan pula dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Impres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam ;--- Bahwa gugatan rekonpensi tersebut diajukan pada

jawaban tertulis kedua, sehingga hal tersebut bertentangan dengan pasal 132 b ayat (1) HIR yang mengharuskan rekonpensi diajukan pada jawaban pertama, begitu juga berdasarkan yurisprudensi

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan putusan nomor 346/K/Sip/1975, sehingga gugatan rekonpensi tersebut tidak memenuhi syarat formil dan harus dinyatakan tidak dapat diterima ;--- Bahwa mengenai nafkah iddah dan mut’ah, maka

berdasarkan atas jawaban Penggugat rekonpensi di dalam konpensi terdahulu, maka berdasarkan pasal 149 dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, maka Penggugat rekonpensi tidak berhak mendapat nafkah yang selama ini diterima

Bahwa, atas jawaban Tergugat Rekonpensi tersebut, maka Penggugat Rekonpensi di dalam repliknya menyatakan tetap pada gugatan rekonpensi semula

Bahwa, atas replik dari Penggugat rekonpensi tersebut, maka Tergugat Rekonpensi di dalam dupliknya menyatakan tetap pada jawabannya semula

Bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi telah mengajukan bukti surat berupa

:---1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon Nomor: 33280902057912439 tanggal 16 November 2009, alat bukti tersebut sesuai dengan aselinya dan bermeterai cukup, lalu diberi tanda bukti P.1 ; ---2. Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 677/80/XII/

2003 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Tanggal 11 Desember 2003, alat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aselinya dan telah bermeterai cukup kemudian diberi tanda P.2 Bahwa, selain bukti tertulis sebagaimana tersebut diatas, Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi telah mengajukan bukti saksi masing-masing sebagai berikut

:---1. A BIN M, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang kayu, bertempat tinggal di Kabupaten Tegal,

(13)

dibawah sumpahnya saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :---- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon Konpensi/

Tergugat Rekonpensi dan Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi karena saksi adalah bertetangga dengan Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi ; --- Bahwa antara Pemohon Konpensi/Tergugat

Rekonpensi dengan Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi adalah sebagai suami istri yang menikah pada tahun 2003 ;--- Bahwa setelah menikah kedua belah pihak

tinggal bersama di rumah Termohon Konpensi/

Penggugat Rekonpensi di kabupaten

Tegal

;--- Bahwa selama membina rumah tangga kedua belah pihak belum dikaruniai anak ;--- Bahwa rumah tangga antara Pemohon konpensi/

Tergugat rekonpensi dengan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi semula baik dan harmonis, akan tetapi sejak bulan puasa kedua belah pihak terjadi perselisihan ;--- Bahwa saksi mengetahui saat ini kedua belah

pihak sudah berpisah tempat tinggal selama sekitar 4 (empat) bulan dimana Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi tinggal di rumah orangtuanya sedangkan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi juga tinggal di rumah orang tuanya sendiri ;--- Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab kedua

belah pihak berselisih dan sekarang berpisah tempat tinggal ;--- Bahwa Pemohon Konpensi/Tergugugat Rekonpensi

(14)

sudah dirukunkan oleh pihak keluarga kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi dan kuasa Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi menyatakan menerima dan tidak keberatan ;---2. T BIN H.A, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Tegal, dibawah sumpahnya saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :--- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon Konpensi/

Tergugat Rekonpensi dan Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi karena saksi adalah kakak Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi ; --- Bahwa antara Pemohon Konpensi/Tergugat

Rekonpensi dengan Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi adalah sebagai suami istri yang menikah pada bulan Desember 2003 ;--- Bahwa setelah menikah kedua belah pihak

tinggal bersama di rumah orang tua Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi di Kabupaten Tegal, akan tetapi belum dikaruniai anak

;--- Bahwa rumah tangga antara Pemohon konpensi/ Tergugat rekonpensi dengan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi semula terlihat rukun, akan tetapi sejak sekitar tahun 2008 keduanya terjadi perselisihan ;--- Bahwa pada sekitar tahun 2008 Termohon

konpensi/Penggugat rekonpensi datang ke rumah orangtua Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi dan terungkap perselisihan kedua belah pihak dikarenakan Termohon konpensi/Pengugat rekonpensi tidak mau meladeni Pemohon konpensi/ Tergugat rekonpensi dan adanya tuduhan

(15)

bahwa Pemohon konpensi/Tergugat rekonensi berselingkuh dengan wanita lain ;--- Bahwa saksi mengetahui saat ini kedua belah

pihak sudah berpisah tempat tinggal selama sekitar 7 (tujuh) bulan dimana Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi diusir oleh Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi dan sekarang tinggal di rumah orangtuanya sedangkan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi tetap tinggal di rumah orang tuanya sendiri ;--- Bahwa saksi dengan keluarga Termohon

konpensi/Pengugat rekonpensi telah melakukan upaya merukunkan kedua belah pihak beberapa kali baik di rumah maupun di Pengadilan Agama Tegal dimana Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi bekerja, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi menyatakan menerima dan tidak keberatan

Bahwa, atas keterangan saksi tersebut kuasa Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi menyatakan tidak benar apabila Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi mengusir Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi ;---

Menimbang bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim, Termohon Konpensi / Penggugat Rekonpensi telah mengajukan bukti saksi yaitu

:---• M BIN Drs.H.C, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Tegal, dibawah sumpahnya saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut

:--- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon Konpensi/ Tergugat Rekonpensi dan Termohon Konpensi/

(16)

Penggugat Rekonpensi karena saksi adalah adik Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi ; --- Bahwa antara Pemohon Konpensi/Tergugat

Rekonpensi dengan Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi adalah sebagai suami istri yang telah menikah pada bulan Desember 2003 ;--- Bahwa setelah menikah kedua belah pihak

tinggal bersama di rumah orang tua Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi di Kabupaten Tegal

;--- Bahwa selama berumah tangga kedua belah pihak belum dikaruniai anak ;--- Bahwa pada awalnya rumah tangga antara Pemohon

konpensi/ Tergugat rekonpensi dengan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi rukun dan harmonis ;--- Bahwa sejak sekitar tahun 2008 antara Pemohon

konpensi/ Tergugat rekonpensi dengan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi mulai terjadi perselisihan, dimana saat itu saksi berusaha membujuk Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi yang mengurung diri di kamar setelah terjadi pertengkaran dengan Pemohon konpensi/ Tergugat rekonpensi, akan tetapi tetap diam dan akhirnya pintu kamar dibuka paksa oleh tukang dan saksi melihat Termohon konpensi/Pengugat rekonpensi dalam keadaan tertekan dan tidak mau bicara apapun, sehingga saksi tidak dapat mengetahui penyebab pertengkaran tersebut ;--- Bahwa ,setelah pertengkaran tersebut Pemohon

konpensi/Tergugat rekonpensi pulang ke rumah orang tuanya, dan setelah 2 (dua) hari baru pulang kembali ke rumah orang tua Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi ;--- Bahwa saksi mengetahui saat ini kedua belah

(17)

sekitar 4 (empat) bulan dimana Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi tinggal di rumah orangtuanya sedangkan Termohon konpensi/ Penggugat rekonpensi juga tinggal di rumah orang tuanya sendiri, dan saksi tidak mengetahui penyebab kedua belah pihak sampai berpisah tempat tinggal ;--- Bahwa pihak keluarga Pemohon Konpensi/

Tergugat Rekonpensi dengan Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sudah berusaha untuk merukunkan kedua belah pihak, akan tetapi usaha

tersebut tidak

berhasil

Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi dan kuasa Termohon konpensi/Penggugat rekonpensi menyatakan menerima dan tidak keberatan

Bahwa, selanjutnya Pemohon konpensi/Tergugat rekonpensi dan kuasa Termohon Konpensi /Penggugat Rekonpensi mengajukan kesimpulannya dan akhirnya menyatakan tidak akan mengajukan apapun lagi kemudian mohon putusan ;

Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini maka cukup kiranya Majelis Hakim menunjuk segala sesuatu yang tertera didalam Berita Acara persidangan perkara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

DALAM KONPENSI Menimbang bahwa permohonan Pemohon Konpensi adalah bermaksud dan bertujuan sebagaimana telah disebutkan diatas;

Menimbang bahwa pada hari persidangan perkara ini kedua belah pihak yang berperkara telah hadir di persidangan, dan majelis Hakim telah memerintahkan kedua belah pihak untuk menempuh upaya mediasi dengan

(18)

mediator Hakim Pengadilan Agama Slawi Drs. Akhmad Topurudin dan telah dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2010, akan tetapi usaha tersebut gagal, dan Majelis Hakim juga telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara agar berusaha hidup rukun membina rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah, akan tetapi tidak berhasil

Menimbang bahwa selaku Pegawai Negeri sipil, Pemohon konpensi telah mengajukan Surat Izin Perceraian dari Pejabat yang berwenang, yaitu Surat Keputusan Nomor:W11.A11/163/Kp.07.1/II/2010, tanggal 03 Februari 2010, oleh karenanya Pemohon konpensi telah memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana diatur di dalam pasal 3 Peraturan pemerintah Nomor 10 tahun 1983 yang telah diubah dan ditambah dengan Peraturan pemerintah Nomor 45 Tahun 1990

Menimbang bahwa yang menjadi dasar alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon Konpensi pada pokoknya adalah dikarenakan rumah tangga antara Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi mulai akhir tahun 2004 mulai goyah dikarenakan Termohon konpensi tidak patuh kepada Pemohon konpensi, dimana Termohon konpensi tidak mau pindah rumah ikut dengan Pemohon konpensi, begitu juga Termohon konpensi sering kali menolak untuk diajak berhubungan suami isteri dan mulai bulan Maret 2009 kedua belah pihak sudah berpisah ranjang, dan puncaknya terjadi pada tanggal 09 Agustus 2009 Termohon konpensi mengusir Pemohon konpensi menyuruh agar Pemohon tingal di rumah orang tua Pemohon sendiri, dan saat itu juga Pemohon meminta izin kepada orang tua Termohon untuk pulang ke rumah orang tua dan sampai saat ini tidak pernah tinggal bersama lagi selama sekitar 6 (enam) bulan

Menimbang bahwa atas permohonan Pemohon Konpensi tersebut, pada pokoknya ada sebagian dalil-dalil

(19)

Pemohon Konpensi yang diakui oleh Termohon Konpensi dan ada sebagian yang dibantah ;

Menimbang, bahwa dalil-dalil Permohonan Pemohon konpensi yang dibenarkan oleh Termohon konpensi adalah sebagai berikut : --- Bahwa benar antara Pemohon konpensi dengan Termohon

konpensi sebagai suami istri yang telah menikah pada tanggal 10 desember 2003 ; --- Bahwa benar selama berumah tangga antara Pemohon

konpensi dengan Termohon konpensi sudah berhubungan layaknya suami isteri, akan tetapi belum dikaruniai keturunan ; --- Bahwa benar Termohon konpensi pernah menolak ajakan

Pemohon konpensi untuk berhubungan layaknya suami isteri, akan tetapi dikarenakan pada saat itu Termohon konpensi merasa sangat lelah dan juga karena tertekan setelah mengetahui Pemohon konpensi mempunyai wanita idaman lain ;--- Bahwa benar Termohon konpensi pernah menyampaikan

keluhan mengenai kondisi rumah tangga kepada orang lain, akan tetapi itu untuk mencari solusi dan hanya kepada orang yang benar-benar dapat dipercaya ;--- Bahwa benar selama berpisah Termohon konpensi tidak

menjemput Pemohon konpensi, hal tersebut Termohon konpensi benar-benar takut dengan perilaku Pemohon konpensi

Menimbang, bahwa dalil-dalil Permohonan Pemohon konpensi yang dibantah oleh Termohon konpensi adalah sebagai berikut : --- Bahwa tidak benar apabila Termohon konpensi tidak

patuh kepada Pemohon konpensi pada saat diajak pindah rumah, akan tetapi pada saat itu orang tua Termohon konpensi mengetahui rencana kepindahan tersebut dari paman Termohon konpensi, sehingga mereka sangat kecewa dan akhirnya sepakat untuk tidak jadi pindah dan tidak pernah membicarakan masalah tersebut lagi ;

(20)

- Bahwa tidak benar apabila Termohon konpensi tidak dapat menjaga kehormatan Pemohon selaku suami dan kehormatan keluarga ;--- Bahwa tidak benar apabila Termohon konpensi mengusir

Pemohon konpensi dari rumah orang tua Termohon konpensi, akan tetapi Termohon konpensi hanya menyuruh Pemohon konpensi melalui pesan singkat dengan bahasa yang halus agar Pemohon konpensi tinggal di rumah orang tuanya dikarenakan antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi sudah tidak ada komunikasi

Menimbang bahwa dengan memperhatikan sebagian dalil permohonan Pemohon Konpensi telah diakui dan sebagian lain dibantah oleh Termohon konpensi tersebut, maka Majelis Hakim menemukan fakta kejadiannya yaitu benar telah terdapat sengketa perkawinan antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi;

Menimbang bahwa meskipun sebagian dari dalil-dalil permohonan Pemohon Konpensi telah diakui oleh Termohon Konpensi, namun demikian dikarenakan perkara ini menyangkut perkara perdata khusus yaitu masalah sengketa perkawinan, maka Pemohon Konpensi tetap dibebani dengan pembuktian ;

Menimbang bahwa untuk meneguhkan serta mempertahankan dalil-dalil permohonannya, Pemohon konpensi telah mengajukan alat-alat bukti berupa bukti tertulis P.1 dan P.2 serta saksi-saksi sebagaimana telah disebutkan diatas

Menimbang bahwa bukti P.1 dan P.2 tersebut telah dicocokkan dengan aselinya dan telah bermeterai cukup dan diperuntukan sebagai alat bukti, maka dengan demikian bukti-bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti dan mempunyai nilai pembuktian ;

Menimbang bahwa saksi-saksi Pemohon konpensi tersebut telah disumpah menurut tata cara Agama Islam

(21)

dan saksi tersebut telah memberikan keterangan secukupnya, oleh karena itu bukti saksi tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai saksi, maka keterangannya dapat diterima dan memiliki nilai pembuktian

Menimbang bahwa untuk meneguhkan serta mempertahankan dalil-dalil bantahannya, Termohon konpensi telah mengajukan alat bukti berupa bukti 1 (satu) orang saksi sebagaimana telah disebutkan diatas

Menimbang bahwa dikarenakan saksi Pemohon meskipun telah disumpah menurut tata cara Agama Islam dan saksi tersebut telah memberikan keterangan secukupnya, akan tetapi hanya seorang sehinga belum memenuhi azas klasifikasi “Unus testis nullus testis” satu orang saksi dianggap bukan saksi, oleh karena itu bukti saksi tersebut belum memenuhi persyaratan sebagai saksi, maka keterangannya hanya akan digunakan sebagai petunjuk terhadap adanya sengketa rumah tangga di dalam perkara tersebut

Menimbang bahwa berdasarkan bukti P.1 dan tidak adanya eksepsi yang diajukan oleh Termohon Konpensi, maka terbukti Pemohon Konpensi dan Termohon Konpensi bertempat tinggal pada wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Slawi sehingga berdasarkan Pasal 66 undang Nomor 7 tahun 1989 dengan perubahannya Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 perkara ini adalah kewenangan relatif Pengadilan Agama Slawi ;

Menimbang bahwa dari bukti P.2 berupa fotocopy kutipan Akta Nikah antara Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi, maka ternyata antara Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi adalah sebagai suami istri sah yang telah menikah pada tanggal 10 Desember 2003 dengan mengikuti tata cara Agama Islam dengan demikian berdasarkan Pasal 49 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 dengan perubahannya Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 maka perkara ini adalah kewenangan absolute Pengadilan Agama incasu Pengadilan Agama Slawi;

(22)

Menimbang bahwa dari keterangan saksi yang bernama A bin M dan T bin H.A telah diperoleh keterangan yang saling bersesuaian yaitu rumah tangga Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensi telah terjadi perselisihan, sehingga keduanya berpisah tempat tinggal yang hingga kini kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya dimana Pemohon konpensi pergi meninggalkan Termohon konpensi pulang ke rumah orang tuanya sendiri, sedangkan menurut keterangan saksi yang bernama T bin H.A kepergian Pemohon konpensi dikarenakan telah diusir oleh Termohon konpensi ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menjadikan keterangan seorang saksi dari Termohon konpensi yang bernama M bin H.C sebagai petunjuk, dimana saksi tersebut menerangkan antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi telah terjadi pertengkaran dan perselisihan sehingga saat ini keduanya telah pisah tempat tinggal selama sekitar 6 (enam) bulan, akan tetapi saksi tersebut tidak mengetahui penyebabnya ;--

Menimbang bahwa berdasarkan bukti berupa keterangan saksi-saksi dan bukti P.1 serta P.2 sebagaimana telah tersebut diatas yang dihubungkan dengan keterangan Pemohon Konpensi dan Termohon Konpensi didepan persidangan, maka telah ditemukan fakta kejadiannya sebagai berikut :---– Bahwa antara Pemohon konpensi dengan Termohon

konpensi adalah sebagai suami istri sah yang telah menikah pada tanggal 10 Desember 2003 ; ---– Bahwa rumah tangga antara Pemohon Konpensi dengan

Termohon Konpensi sudah tidak harmonis dikarenakan terjadi perselisihan yang terus menerus ;---– Bahwa saat ini antara Pemohon konpensi dengan

Termohon konpensi telah berpisah tempat tinggal selama sekitar 6 (enam) bulan ;

(23)

---– Bahwa selama berpisah tempat tinggal antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi sudah tidak saling mempedulikan lagi ;---– Bahwa Pemohon Konpensi dan Termohon Konpensi sudah

dirukunkan akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang bahwa dari fakta-fakta tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi telah pecah atau setidak-tidaknya sudah retak dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam membina rumah tangga dan sudah dapat dikategorikan sebagai broken marriage;

Menimbang bahwa pernikahan antara Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi dengan adanya sengketa perkawinan dimaksud sudah tidak memberikan lagi manfaat terhadap ketenteraman jiwa bagi kedua belah pihak sehingga tujuan dari pernikahan yaitu untuk menciptakan sebuah rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah sebagaimana dimaksud didalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 3 Inpres Nomor 1 tahun 1991 tentang kompilasi Hukum Islam sudah tidak dapat tercapai

Menimbang bahwa sudah menjadi Yurisprudensi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia bahwa tidak perlu dan tidaklah patut pecahnya sebuah bahtera rumah tangga itu ditumpukan kepada salah satu pihak akan tetapi yang menjadi ukuran adalah pecahnya rumah tangga itu sendiri dimana antara keduanya sudah tidak dapat disatukan lagi, hal ini sebagaimana putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 266-K/AG/1993, tanggal 25 Juni 1994

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka permohonan Pemohon konpensi untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon Konpensi telah beralasan dan berdasarkan hukum

(24)

sebagaimana diatur didalam Pasal 19 (f) PP. Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam ;

Menimbang bahwa oleh karena permohonan Pemohon Konpensi telah terbukti dan telah beralasan hukum maka permohonan Pemohon Konpensi untuk menjatuhkan talaknya terhadap Termohon Konpensi patut untuk

Menimbang bahwa Majelis Hakim menganggap perlu mengemukakan firman Allah SWT. Dalam surat Al-Baqoroh ayat : 227 yang berbunyi

qvnÌ Ïvp tnÛ¯ ÿ«Õ ØzcÛ¯ ¯uÝSÌ ÿªä

Artinya: “ Apabila mereka berketetapan hati untuk talak maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui “ ;---DALAM REKONPENSI

Menimbang bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi adalah bermaksud dan bertujuan sebagaimana telah disebutkan

Menimbang bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi mengenai nafkah madiah/nafkah lampau, nafkah iddah, mut’ah, dan gugatan penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi untuk Penggugat rekonpensi selama belum menikah diajukan oleh Penggugat Rekonpensi bukan pada jawaban pertama akan tetapi baru diajukan pada saat mengajukan duplik, maka Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat rekonpensi tersebut terdapat 2 (dua) kwalifikasi materi gugatan yaitu :--- Gugatan yang tidak berkaitan langsung dengan

kewajiban yang bersifat melekat akibat suami menjatuhkan talak, yaitu mengenai gugatan nafkah yang dilalaikan/nafkah madliyah serta gugatan penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi untuk Penggugat rekonpensi selama belum menikah

(25)

;--- Gugatan mengenai kewajiban yang bersifat melekat akibat suami menjatuhkan talak terhadap isterinya, yaitu gugatan mengenai nafkah selama masa iddah dan mut’ah Menimbang, bahwa gugatan Penggugat rekonpensi mengenai nafkah yang dilalaikan/nafkah madliyah serta gugatan penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi untuk Penggugat rekonpensi selama belum menikah, disampaikan bukan pada jawaban pertama melainkan disampaikan pada saat mengajukan duplik maka hal tersebut tidak sesuai dengan pasal 132 b ayat (1) HIR yang mensyaratkan gugatan balik/gugatan rekonpensi harus disampaikan pada saat jawaban pertama Menimbang, bahwa gugatan Penggugat rekonpensi mengenai penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi untuk Penggugat rekonpensi selama belum menikah, sebagaimana diatur dalam pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990, merupakan keputusan Pejabat Tata Usaha Negara dan bukan merupakan hukum acara Peradilan Agama, vide Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan putusan nomor 11 K/AG/2001, tanggal 10 Juli 2003 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Pengugat rekonpensi mengenai gugatan nafkah yang dilalaikan/nafkah madliyah dan gugatan penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi untuk Penggugat rekonpensi selama belum menikah, patut dinyatakan tidak dapat diterima ;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat rekonpensi mengenai gugatan nafkah selama masa iddah dan mut’ah, meskipun diajukan pada saat Penggugat rekonpensi mengajukan duplik, namun demikian nafkah iddah dan mut’ah merupakan kewajiban melekat yang ada pada seorang suami yang menjatuhkan talak terhadap isterinya, dan hal tersebut juga dapat secara ex

(26)

officio ditetapkan oleh Majelis Hakim, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat gugatan Pengugat rekonpensi mengenai nafkah selama masa iddah dan mut’ah yang diajukan oleh Penggugat rekonpensi dalam tahapan jawab menjawab tersebut dapat dipertimbangkan

Menimbang, bahwa dalam hal terjadinya keretakan rumah tangga antara Penggugat rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi lebih disebabkan terjadinya perselisihan yang berlarut-larut dimana keduanya saling mendiamkan atau berselisih secara terus menerus, sehingga Penggugat rekonpensi bukanlah sebagai isteri yang nusyuz, maka berdasarkan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, Penggugat rekonpensi berhak atas nafkah selama masa iddah

Menimbang bahwa adapun rincian gugatan Penggugat rekonpensi adalah sebagai berikut :--- - Nafkah selama masa iddah setiap bulannya sebesar

Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan yaitu sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga juta rupiah) ;--- Mut’ah sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta

rupiah) Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat rekonpensi mengenai nafkah iddah sebesar Rp.1.000.000,-(Satu juta rupiah) selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga juta rupiah) tersebut, Tergugat rekonpensi menyatakan menyanggupi akan memberikan nafkah iddah setiap bulannya sebesar Rp.500.000,- (Lima ratus ribu rupiah)

Menimbang, bahwa atas kesanggupan Tergugat rekonpensi tersebut, Penggugat rekonpensi menyatakan tetap pada gugatan rekonpensi semula

Menimbang, bahwa nafkah iddah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami apabila menceraikan isterinya dengan thalak raj’i, selama isteri tidak dalam keadaan nusyuz sebagaimana maksud pasal 152

(27)

Kompilasi Hukum Islam, maka sudah sepatutnya Tergugat rekonpensi dihukum untuk memberikan nafkah iddah kepada Penggugat rekonpensi, hal ini sesuai dengan pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam, dan sejalan pula dengan sebuah pendapat di dalam kitab Syarqowi ‘Alat Tahrir Juz IV: 349 sebagai berikut :

Artinya: “ Dan wajib nafkah untuk perempuan dalam iddah, jika ada dalam thalak raj’i, karena perempuan tersebut masih menjadi tanggungan dan masih tetap di dalam

kekuasaan bekas suaminya

Menimbang, bahwa kepada Tergugat rekonpensi patut untuk dibebani dengan nafkah iddah, adapun besar nafkah iddah yang harus dibayar tersebut perlu ditetapkan sesuai dengan kebutuhan hidup minimum berdasarkan kepatutan dan rasa keadilan, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat adalah pantas dan telah sesuai dengan kepatutan dan rasa keadilan serta memperhatikan kemampuan Tergugat rekonpensi yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil golongan III/a apabila Tergugat rekonpensi dibebani untuk memberikan nafkah selama masa iddah setiap bulannya sebesar Rp.900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah) selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp.2.700.000,- (Dua juta tujuh ratus ribu rupiah)

Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat rekonpensi mengenai mut’ah sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) tersebut, Tergugat rekonpensi menyatakan menyanggupi akan memberikan mut’ah sebesar 2 (dua) bulan gajinya yaitu sebesar Rp.3.309.800 (Tiga juta tiga ratus sembilan ribu delapan ratus

(28)

Menimbang, bahwa atas kesanggupan Tergugat rekonpensi tersebut, Penggugat rekonpensi menyatakan tetap pada gugatan rekonpensi semula Menimbang, bahwa memberikan mut’ah merupakan kewajiban seorang suami yang menceraikan isterinya dengan talak raj’ie, maka sudah sepatutnya apabila Tergugat rekonpensi dihukum untuk memberikan mut’ah kepada Penggugat rekonpensi, hal ini sesuai dengan pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 149 huruf(a) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 241 yang berbunyi :

---     

Artinya: “ Kepada wanita-wanita yang diceraikan hendaklah diberikan oleh suaminya mut’ah menurut yang ma’ruf sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa”; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan antara Penggugat rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi telah membina rumah tangga selama sekitar 5 (lima) tahun 8 (delapan) bulan, maka Majelis Hakim berpendapat telah sesuai dengan kepatutan dan rasa keadilan apabila Tergugat rekonpensi dihukum untuk memberikan mut’ah kepada Penggugat rekonpensi sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah)

Menimbang bahwa berdasarkan pasal 149 (a) dan (b) Kompilasi hukum Islam, maka gugatan Penggugat rekonpensi mengenai nafkah iddah dan mut’ah patut untuk dikabulkan sebagian ----DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menimbang oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan maka berdasarkan Pasal 89 (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

(29)

perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi ;

Memperhatikan segala ketentuan Hukum Syar’i dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini

;---M E N G A D I L I

DALAM KONPENSI ---1.Mengabulkan permohonan Pemohon ;---2.Memberi izin kepada Pemohon (MM,S.HI BIN H.A) untuk

menjatuhkan talak satu raj’I terhadap Termohon (MI, S.PdI) di depan sidang Pengadilan Agama Slawi;---DALAM REKONPENSI ;---1.Mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi untuk

sebagian ;---2.Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah

iddah kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp.2.700.000,- (Dua juta tujuh ratus ribu rupiah) ; 3.Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk memberikan

mut’ah kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah);---4.Menyatakan gugatan nafkah madliyah dan gugatan

penyerahan ½ (separoh) gaji Tergugat rekonpensi kepada Penggugat rekonpensi selama belum menikah, tidak dapat diterima ;---5.Menolak gugatan Penggugat rekonpensi untuk selain

dan selebihnya ;---DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :--- Membebankan biaya perkara yang hingga kini dihitung

sebesar Rp.191.000,- (Seratus Sembilan puluh satu ribu rupiah) kepada Pemohon Konpensi/Tergugat rekonpensi ;

Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin, tanggal 12 Juli 2010 Masehi, bertepatan dengan tanggal 29 Rajab 1431 Hijriyah, oleh Drs.NURYADI SISWANTO,MH.

(30)

Sebagai Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Drs.M.ISKANDAR EKO PUTRO,MH. Dan HASAN HUMAEDI,SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dibantu oleh PUPRI CAHYONO,SH. sebagai Panitera Pengganti. Putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan terbuka untuk umum dan dihadiri oleh Kuasa Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi dan Kuasa Termohon Konpensi /Penggugat Rekonpensi ;

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

Drs.M.ISKANDAR EP.,MH. Drs.NURYADI SISWANTO,MH. HASAN HUMAEDI, SH.

PANITERA PENGGANTI, PUPRI CAHYONO,SH.

PERINCIAN BIAYA PERKARA :

Biaya Pencatatan ---Rp. 30.000,-Biaya Proses ---Rp. 50.000,-1. Biaya Panggilan ---Rp.100.000,-2. Biaya Redaksi ---Rp. 5.000,-3. Biaya Meterai --- ---Rp. J u m l a h ---Rp.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar (lihat Tabel V.5) menunjukkan responden yang memiliki persentase kecemasan paling tinggi adalah

adalah obat dengan nama merek dagang dan menggunakan nama dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat tersebut.. yang merupakan milik produsen

City branding merupakan sebuah janji yang diberikan kepada orang-orang dengan cara menunjukkan kualitas dari daerah atau kota yang sebenarnya yang menggambarkan keadaan

Penelitian ini merupakan penilitan yang dilakukan di Industri dengan menggunakan benda berupa baja (baja karbon dengan komposisi karbon lebih kecil 0,2 %), teknologi yang dipakai

Namun kelemahan dari Crystallizer jenis ini kenaikan titik didih atau untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Penyayang atas Rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul

Evaluasi terhadap kinerja dosen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan memberikan angket kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai