• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)

PERATURAN

KEPALA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

NOMOR*3 TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

Menimbang

:

a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

PER/219/M.PAN/7/2008 tentang

Jabatan

Fungsional

Perekayasa

mengamanatkan

setiap

pemangku jabatan fungsional perekayasa harus mengikuti dan

lulus pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) jabatan fungsional

perekayasa;

b. bahwa dalam upaya tertib administrasi dan standarisasi dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) jabatan

fungsional

perekayasa

maka perlu ditetapkan Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)

Jabatan

Fungsional Perekayasa berdasarkan Peraturan ini;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1974

Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1994, Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3547);

(2)

-2-3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999

tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Lembaga

Pemerintah

Non

Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2001

tentang

Unit

Organisasi

dan

Tugas

Eselon I Lembaga

Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun

2005;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/M, Tahun

2008;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Republik Indonesia Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang

Jabatan Fungsional Perekayasa;

8. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Nomor 170/Kp/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;

9. Peraturan bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi dan Kepala Badan kepegawaian Negara Nomor

267/M/PBNIII/2009 dan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka

Kreditnya;

10. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN

KEPALA

BADAN

PENGKAJIAN

DAN

PENERAPAN

TEKNOLOGI

TENTANG

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA.

Pasal 1

Menetapkan ketentuan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

(DIKLAT) Jabatan Fungsional Perekayasa terhadap pemangku jabatan fungsional

perekayasa.

(3)

3

Pasal 2

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Jabatan Fungsional

Perekayasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di atas terdapat secara rinci dan

jelas di dalam lampiran Peraturan ini.

Pasal 3

Lampiran Peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan

mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat siapa saja yang terkait di

dalamnya.

Pasal 4

Peraturan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, agar semua pegawai

mentaati dan mengindahkannya.

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada yang berkepentingan.

Ditetapkan di Jakarta

padatanggal,

S Juli 2011

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN

PENERAPAN TEKNOLOGI,

(4)

LAMPIRAN

PERATURAN

KEPALA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

NOMOR -259-ATAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

(5)

DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I

Pendahuluan

1.

Latar Belakang

2.

Kompetensi, Tujuan, dan Sasaran

BAB II

Kurikulum

1.

Struktur

2.

Silabi

BAB III

Peserta dan Tenaga Kediklatan

1.

Peserta

2.

Tenaga Pelatih/Fasilitator

BAB IV

Sarana dan Prasarana Diklat

A.

Sarana Diklat

B.

Prasarana Diklat

BAB V

Penyelenggaraan

1.

Fasilitator

2.

Penyelenggara

3.

Waktu Pelaksanaan

4.

Metode

5.

Tata Tertib

BAB VI

Evaluasi

1.

Evaluasi Peserta

2.

Evaluasi Fasilitator

3.

Evaluasi Penyelenggaraan

4.

Evaluasi Pasca Diktat

BAB VII

Sertifikasi

Halaman

1

1

3

4

4

5

12

12

12

13

13

13

13

13

14

16

16

16

17

17

19

(6)

BABI

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini dapat disadari, oleh karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.

Dalam rangka pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui peningkatan mutu profesionalisme, pengabdian, kesetiaan, dan pengembangan wawasan, maka Pemerintah RI telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor: PP 101 tahun 2000 yang mengatur tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Di dalam Peraturan Pemerintah tersebut ditetapkan bahwa Diklat PNS terdiri dari Diktat Prajabatan dan Diklat dalam Jabatan, di mana untuk Diklat dalam jabatan terbagi menjadi tiga jenis Diklat, yaitu: Diklat Struktural, Diklat Fungsional dan Diklat Teknis.

Diklat fungsional merupakan pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk memenuhi kompetensi PNS yang akan ataupun telah menduduki jabatan fungsional tertentu. Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa adalah pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk memenuhi kompetensi PNS yang akan ataupun telah menduduki Jabatan Fungsional Perekayasa.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN), Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, Jabatan Fungsional Perekayasa (JFP) mempunyai jenjang jabatan dan tingkat kepangkatan sebagai berikut:

a) Perekayasa Pertama, dengan golongan pangkat : (1) Penata Muda, golongan ruang III/a.

(2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b) Perekayasa Muda, dengan golongan pangkat:

(1) Penata, golongan ruang III/c.

(7)

c) Perekayasa Madya, dengan golongan pangkat : (1) Pembina, golongan ruang IV/a.

(2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b.

(3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. d) Perekayasa Utama, dengan golongan pangkat: (1) Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d. (2) Pembina Utama, Golongan Ruang IV/e.

3

Di dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN), Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya mengatur dan menjelaskan tentang konsep baru Jabatan Fungsional Perekayasa, dimana pejabat fungsionai perekayasa dengan tingkat atau jenjang tertentu akan mempunyai peran, tugas dan tanggung atas pekerjaannya di dalam sistem tata kerja kerekayasaan dalam wadah kerja organisasi fungsional kerekayasaan. Sehingga, prestasi kerja dan pengembangan karir pejabat fungsional perekayasa dinilai tidak hanya dari angka kredit yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan kerekayasaan saja, melainkan juga dari peran, tugas dan tanggungjawabnya di dalam organisasi fungsional kerekayasaan.

Oleh karena itu, agar supaya pejabat fungsional perekayasa dapat berprestasi dan menunjukkan kinerja yang tinggi, maka standar kompetensi jenjang jabatan dan peran harus dapat dipenuhi dan dikembangkan secara berkesinambungan. Pemenuhan standar kompetensi jabatan tersebut dapat dilakukan melalui pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional Perekayasa akan berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan apabila diatur oleh suatu pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional perekayasa.

Buku ini dibuat sebagai Pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional Perekayasa bagi penyelenggara diktat di seluruh instansi pemerintah.

(8)

2. Kompetensi , Tujuan dan Sasaran

a. Kompetensi

Diktat dirancang untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan keahlian) penilai angka kredit jabatan fungsional perekayasa yaitu:

1. Memahami tupoksi dan pembinaan karir JFP secara baik dan benat,

2. Memahami memahami dan menerapkan pengetahuan tentang inovasi teknologi dan secara balk dan benar,

3. Memahami Sistem Tata Kerja Kerekayasaan JFP secara balk dan benar, 4. Memahami cara penyusunan program manual sesuai kaidah dan aturan

yang telah ditetapkan secara balk dan benar.

5. Memahami sistem informasi, pelaporan dan teknik membuatnya di dalam sistem tata kerja Kerekayasaan secara balk dan benar,

6. Memahami butir-butir kegiatan kerekayasaan dan angka kreditnya secara balk dan benar,

(1) Tujuan

Pedoman ini dibuat sebagai acuan penyelenggaraan Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa bagi penyelenggara diklat di instansi pemerintah.

(2) Sasaran

Pedoman ini dibuat agar ada standardisasi dalam penyelenggaraan Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa yang diselenggarakan oleh seluruh penyelenggara diktat.

(9)

BAB II

KURIKULUM

1. Struktur

Untuk memenuhi standar kompetensi yang diperlukan oleh pejabat fungsional Perekayasa, maka kurikulum disusun sebagai berikut:

a. Wawasan (15 %)

Struktur wawasan ini diarahkan pada peningkatan pemahaman peserta dalam maksud dan tujuan diktat, ruang lingkup pembinaan karir perekayasa, dan inovasi teknologi. Mata diklat yang ada dalam struktur wawasan ini mencakup 15 % dari keseluruhan mata diklat yang mendukung materi diklat perekayasaan.

b. Intl (85 %)

Kemampuan bekerja dalam system tata kerja kerekayasaan

Struktur ini meliputi pemahaman dan kemampuan bekerja dalam sistem tata kerja kerekayasaan, pemahaman dan kemampuan menyusun rencana kerja yang tertuang pada Program Manual Kerekayasaan, kemudian pemahaman pada butir-butir kegiatan angka kredit, serta pemahaman dan kemampuan menyusun laporan-laporan kerekayasaan pada tahap awal, pelaksanaan dan akhir. Mata diklat yang ada dalam struktur ini mencakup 85% dari keseluruhan mata diklat yang mendukung mated diklat perekayasaan.

No.

Mata Diktat

JP

WAWASAN (15%)

1. Pembinaan Karir JFP 4

2. Inovasi Teknologi 4

I NTI (85%)

3. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan 4

(10)

5. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya 8

6. Penyusunan Sistem Informasi dan pelaporan 8

Jumlah

32

Kurikulum Pelatihan ini bersifat tidak baku dan selalu dapat diubah sesuai dengan kondisi yang ada pada saat pelatihan berlangsung. Kurikulum ini dipergunakan sebagai dasar dalam menyusun silabi pelatihan maupun Modul Pelatihan yang akan dipergunakan fasilitator dalam memproses kegiatan belajar.

2. Silabi

Silabi Pelatihan adalah uraian dari bahan-bahan pokok yang perlu dibahas pada setiap mata ajar di dalam pelatihan penilaian angka kredit seperti tersebut di bawah ini:

a. Pembinaan Karir Jabatan Fungsional Perekayasa - Deskripsi singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PBNIII/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan

(11)

Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya. secara balk dan benar.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami sistem dan administrasi pembinaan karir dalam jabatan fungsional perekayasa sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/M/PB/\/III/2008 dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan, dan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/1/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.

b. Inovasi Teknologi - Deskripsi singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

- Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar.

- Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pengertian inovasi teknologi, pengembangan iptek, manajemen teknologi dan inovasi teknologi - daya saing dan ekonomi dalam kegiatan

kerekayasaan.

c. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan - Deskripsi singkat

(12)

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang organisasi fungsional kerekayasaan, peran dan tugas serta serta sistem informasi dan pelaporan dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang organisasi fungsional, tugas dan peran dalam kegiatan kerekayasaan, serta sistem informasi dan pelaporan kerekayasaan secara balk dan benar.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami dan membuat organisasi fungsional, tugas dan peran kegiatan serta sistem informasi dan pelaporan dalam kegiatan kerekayasaan.

d. Program Manual - Deskripsi singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya).dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

- Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya) secara balk dan benar.

- Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami metodologi penyusunan program manual (lingkup kerja, pembuatan organisasi kerekayasan, pengaturan SDM, pengaturan pendanaan, jadwal kegiatan dan pelaporannya).

e. Sistem Informasi dan Pelaporan - Deskripsi singkat

(13)

pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan secara balk dan benar.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami pembuatan dokumen dalam sistem informasi dan pelaporan kegiatan kerekayasaan dalam kegiatan kerekayasaan.

f. Butir-butir Kegiatan dan Angka Kreditnya - Deskripsi singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit) dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

- Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK.(Penetapan Angka Kredit) secara balk dan benar.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti mata diktat, diharapkan peserta mampu memahami dan membuat butir-butir kegiatan dan angka kredit dalam kegiatan

(14)

kerekayasaan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya, cara pembuatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dan PAK (Penetapan Angka Kredit).

(15)

BAB III

PESERTA DAN TENAGA KEDIKLATAN

. Peserta

a. Latar Belakang Peserta

Peserta Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa adalah pegawai yang berminat meniti karir sebagai pejabat fungsional Perekayasa dan secara aktif melaksanakan kegiatan kerekayasaan di instansinya baik di pusat maupun di daerah. Pegawai calon peserta Diklat Fungsional Perekayasa diusulkan oleh unit kerja/instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku ke instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

b. Persyaratan Peserta

- Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani;

- Mempunyai prestasi yang baik dalam pelaksanaan tugas; - Mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap organisasi;

c. Aspek Pendidikan dan Pengalaman Kerja

-

Berpendidikan minimal Sarjana (Strata-1);

- Pegawai yang bekerja di bidang perekayasaan,

- Pegawai atau Pejabat Fungsional Perekayasa yang belum pernah mengikuti diklat ini;

d. Lain-lain

- Mendapat persetujuan/ ditugaskan oleh pimpinan/ atasan di unit-unit kerja atau instansinya masing-masing;

- Tidak akan dimutasikan dari tugasnya sekurang-kurangnya 3 tahun sejak mengikuti Diklat Perekayasa;

- Bidang tugas pegawai peserta Diklat ini sangat erat dengan bidang kerekayasaan;

(16)

- Keikutsertaan pegawai calon pejabat / pejabat Fungsional Perekayasa di dalam Diktat ini merupakan kewajiban;

e. Jumlah Peserta

Jumlah peserta Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa dibatasi antara 25 sampai dengan 30 orang setiap kelasnya. Hal ini dimaksudkan agar efektivitas penyelenggaraan dapat tercapai dan sesuai dengan pendekatan andragogi.

2. Tenaga Pelatih/Fasilitator

a. Pengajar atau narasumber dalam Diktat Jabatan Fungsional Perekayasa disebut fasilitator diklat JFP.

b. Persyaratan tenaga kediklatan

- Berpendidikan minimal S1 atau setara; - Pangkat minimal Perekayasa Madya;

- Berpengalaman mengajar dan menguasai materi khususnya di bidang perekayasaan;

- Sudah mengikuti Training of Trainer (ToT) yang berkaitan dengan mated pembelajaran yang akan diajarkan;

- Diutamakan, berpengalaman dalam bidang kerekayasaan;

- Dalam pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan balk secara individual maupun tim.

c. Penugasan

Fasilitator diklat JFP yang bertugas dalam Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah harus mendapat Surat Tugas Mengajar dari pejabat yang berwenang dan diwajibkan untuk:

- Melaporkan perkembangan proses belajar mengajar pada waktu - waktu tertentu dan pada setiap akhir penugasan;

- Memberi masukan baik diminta atau tidak diminta kepada penyelenggara program berkaitan dengan hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan pada program Diklat berikutnya.

(17)

BAB IV

SARANA DAN PRASARANA DIKLAT

1. Sarana

Sarana Diktat yang dipergunakan dalam pelaksanaan Pelatihan Pdnilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa antara lain adalah:

a Papan tulis/ white board; b Flip Chart;

c Sound System; d Modul;

e Teknologi Multimedia.

2. Prasarana

Prasarana yang dipergunakan dalam penyelenggaraan Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa antara lain adalah:

a Ruang kelas; b Ruang diskusi;

c Ruang sekretariat; d Ruang makan; e Tempat ibadah.

(18)

BAB V

PENYELENGGARAAN

1. Fasilitator pelatihan

Fasilitator PAK JFP dalam Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Widyaiswara serta Widyaiswara Luar Biasa sebagai penulis modul dan menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan kompetensinya.

2. Penyelenggara

Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dilaksanakan oleh:

a. Pusbindiklat BPPT sebagai unit pelaksana pelatihan di Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa , yaitu BPPT.

b. Unit atau lembaga diktat di instansi pemerintah lainnya yang bekerjasama dengan Pusbindiklat BPPT.

3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa adalah selama 32 jam. Durasi pada setiap pelajaran atau mata diktat adalah selama 45 menit/jam pelajaran.

4. Metode

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai program Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa, maka pendekatan diklat yang paling sesuai dengan proses belajar mengajar adalah pendekatan andragogi. Dalam hal ini peserta diktat dipacu berpartisipasi secara aktif dengan sating asah, sating asih dan sating asuh diantara peserta. Dalam persiapan pendekatan andragogi perlu dipahami hal-hat sebagai berikut:

(19)

1. Para peserta sebagai orang dewasa ingin diperlakukan sebagai orang dewasa;

2. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah;

3. Kekayaan pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber pembelajaran yang berorientasi pada masalah-masalah aktual yang dihadapi pesert balk sebagai staf maupun pimpinan dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya.

Berdasarkan pendekatan tersebut maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Diklat Perekayasa adalah sebagai berikut:

1. Ceramah, yang dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan.

2. Pendalaman mated, dimana peserta diberi latihan untuk sating bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif, berpikir, mengidentifikasi, membahas dan memecahkan masalah yang menjadi topik pembahasan, serta dapat mempresentasikan hasilnya di kelompoknya atau klas.

5. Tata Tertib

Agar upaya pelaksanaan Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan tata tertib pelatihan yang tertulis di dalam Buku Panduan Pelatihan yang disusun oleh pelaksana pelatihan yang secara umum mencakup hal-hat seperti tertulis di bawah:

- wajib menaati segala aturan yang ditetapkan penyelenggara,

- wajib membentuk pengurus kelas,

- wajib mengisi daftar hadir serta formulir isian data, - wajib mengikuti acara pembukaan dan penutupan, - mengenakan pakaian kemeja lengan panjang dan rapi,

(20)

Kehadirannya kurang dart 90% tanpa alasan yang kuat dinyatakan gugur, Menyerahkan pas foto:

a. Ukuran 4 x 6

b. Berwarna dengan Iatar belakang merah c. Kedua daun telinga tampak (untuk pria)

d. Peserta pria berkemeja lengan panjang berwarna terang. e. Peserta wanita menyesuaikan.

Tata tertib dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan instansi penyelenggara diktat.

(21)

BAB VI

EVALUASI

Evaluasi dilakukan pada tahap pelaksanaan dan paska diktat. Evaluasi pelaksanaan Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dilakukan terhadap peserta, fasilitator, dan penyelenggara.

1. Evaluasi Peserta

Evaluasi terhadap peserta yang dilakukan untuk menentukan lulus atau tidak lulus, meliputi: aspek sikap dan mental, dan aspek pemahaman prestasi akademik.

(i) Aspek sikap dan mental meliputi: • Disiplin

• Kepemimpinan • Kerjasama • Prakarsa

(2) Aspek pemahaman prestasi akademik meliputi: • Pemahaman materi ceramah

• Diskusi/Tanya jawab • Ujian

• Latihan/simulasi

Penilaian terhadap peserta dilakukan oleh fasilitator dan penyelenggara.

2. Evaluasi Fasilitator

Aspek yang dinilai dart Fasilitator adalah sebagai berikut: • Penguasaan materi

Sistematika penyajian

• Kemampuan menyajikan

Relevansi materi dengan tujuan instruksional

• Penggunaan metode belajara dan sarana diklat • Penggunaan bahasa

(22)

• Kejelasan suara

• Cara menjawab pertanyaan peserta • Kualitas bahan diklat

• Kerapihan berpakaian • Displin kehadiran

Penilaian terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta dan penyelenggara.

3. Evaluasi Penyelenggara

Aspek yang dinilai terhadap Penyelenggaraan antara lain: • Efektivitas penyelenggaraan

• Ketersediaan sarana dan prasarana Diklat • Kesesuaian pelaksanaan program dan rencana • Kebersihan kelas, ruang makan

• Ketersediaan dan kelengkapan bahan diklat

• Kesiapan panitia dalam rangka kelancaran Diktat

• Penilaian terhadap penyelenggaraan program dilakukan oleh widyaiswara dan peserta diklat.

• Ketersediaan mated diklat

Penilaian terhadap Penyelenggaraan dilakukan oleh fasilitator dan peserta diklat.

4. Evaluasi Paska Diktat

a. Evaluasi pasca diklat Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa dilaksanakan 6 s.d. 12 bulan setelah peserta kembali ke unit kerja masing-masing dengan mengacu pada rencana tindak lanjut;

b. Setelah penyelenggaraan diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa khususnya terhadap aspek-aspek:

-

Ketrampilan kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan dalam

melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya,

(23)

c. Evaluasi tersebut di atas dilakukan oleh Penyelenggara pelatihan bekerjasama dengan unit kerja yang bertanggungjawab di bidang Kepegawaian instansi

alumni;

d. Hasil evaluasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara kepada: - Pimpinan instansi alumni;

- Instansi Pembina;

e. Instansi Pembina Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa melakukan evaluasi setiap tahun secara menyeluruh terhadap efektivitas program clan penyelenggaraan Diklat.

(24)

Buku Pedoman Diktat Fungsional Perekayasa

BAB VII

SERTIFIKASI

1 Peserta Pelatihan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa yang teiah menyelesaikan seluruh program dan dinyatakan lulus, diberikan Sertifikat.

2 Jenis, bentuk, dan ukuran sertifikat ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa.

3 Sertifikat ditandatangani oleh Pimpinan Instansi Penyelenggara Diktat dan Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa dengan nomor sertifikat dart Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa.

(25)

BAB VIII

PENUTUP

1. Pedoman ini merupakan acuam untuk penyelenggaraan Diktat Jabatan

Fungsional Perekayasa.

2. Pedoman sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas, apabila

dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan secara berkala.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal

Juli 2011

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN

PENERAPAN TEKNOLOGI,

Referensi

Dokumen terkait

66 fashion melalui fasad bangunan dengan menggunakan teknologi yang semakin maju seperti baja, kaca, dan alumunium. Salah satu ciri-ciri Arsitektur futuristik adalah

Jika hanya dilihat dari kepadatan maksimum yang dihasilkan pada masing-masing material campuran, maka material dengan presentase tanah residual 10% sampai dengan 30%

Berdasarkan realisasi kegiatan utama dan realisasi serapan keuangan (anggaran) yang dicapai, maka capaian tingkat efisiensi program dan kegiatan SMK-PP Negeri Banjarbaru

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi Chironomidae (Diptera) memilih jenis media air untuk tempat bertelur, yang meliputi air kolam ikan lele dumbo,

manusia maka penulis berpendapat bahwa sumber daya manusia adalah bagian penting yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen dalam pengelolaanya sebagai salah

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa performa obesitas pada monyet ekor panjang yang diberi pakan berenergi tinggi ditemukan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap

Daun kayu putih yang direbus dapat digunakan sebagai obat sakit perut, rematik, nyeri pada tulang dan saraf (neuralgia), radang, usus, diare, batuk, demam, sakit kepala dan sakit

Hasil penelitian ini adalah pada kondisi optimum desain dimensi alat penukar kalor dari pengering tapioka shell dan tube dengan metode eksperimen full