• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/16/X/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/16/X/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KECELAKAAN KAPAL TUNDA MODA II MENUNDA TK. SUMBER CIPTA II BERTUBRUKAN DENGAN TIANG JEMBATAN MUARA SABAK

DI SUNGAI BATANGHARI

Pada tanggal 27 Nopember 2014 Pukul 07.45 WIB, KT. Moda II dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, menunda TK. Sumber Cipta II, dengan muatan CPO (crude palm oil) sebanyak kurang lebih 3.603,819 M/T, bertolak dari Jetty SAP Jambi dengan tujuan Pelabuhan Dumai Riau, pukul 20.30 WIB, TK. Sumber Cipta II yang di tunda KT. Moda II bertubrukan dengan tiang jembatan Muara Sabak.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerusakan pada haluan depan TK. Sumber Cipta II berlubang dan rumah jangkar rusak.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/7/DN-15, tanggal 03 Februari 2015, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal TK. SUMBER CIPTA II ditarik TB. MODA II bertubrukan dengan Jembatan Muara Sabak kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/209/5/KSOP.MSK-2014,

tanggal 27 Nopember 2014, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Sabak;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 01 Desember 2014, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Sabak, terhadap:

a. Nakhoda, Iswanto; b. KKM, Selamat Kuswanto; c. Jurumudi, Nurul Hadi.

(2)

3. Berita Acara Kronologis Kejadian, dibuat oleh Nakhoda TB. MODA II, tanggal 02 Desember 2014;

4. Surat-surat Kapal, terdiri dari : TB. MODA II

a. Pas Besar, Nomor PK.205/1/13/KSOP.TLD-14, tanggal 22 Februari 2014, diterbitkan di Talang Duku, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku;

b. Surat Ukur International (1969) No.759/RRc, dikeluarkan di Talang Duku, tanggal 05 Februari 2014, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku, nomor dan tanggal pengesahan, nomor PK.202/6/17/DK-14, tanggal 04 Februari 2014 ;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/1135/KTK-PM/DK-14, tanggal 05 Maret 2014, berlaku sampai

dengan tanggal 14 Januari 2015, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/1136/PLK-PM/DK-14, tanggal 05 Maret 2014, berlaku sampai

dengan tanggal 14 Januari 2015, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/353/GMDSS-PM/DK-14, tanggal 05 Maret 2014, berlaku sampai

dengan tanggal 14 Januari 2015, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. PK.401/850/SNPP/DK-14, tanggal 06 Maret 2014, berlaku sampai dengan tanggal 20 Februari 2017, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 19134, tanggal 20 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 19134, tanggal 20 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Garis Muat, Nomor 018602, tanggal 20 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

j. Daftar Awak Kapal, dibuat oleh PT. Sumber Cipta Moda, tanggal 26 Nopember 2014;

(3)

k. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AL.103/590/10/174/14, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 02 September 2014 dan berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2014; l. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/74/6/KSOP.TLD-2014,

tanggal 26 Nopember 2014, dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku;

m. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor E.2/KSOP.III/4397/XI/2014, tanggal 26 Nopember 2014, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku;

n. Surat Persetujuan Menggandeng Kapal, Nomor KL.208/114/08/KSOP.TLD-2014, tanggal 26 Nopember KL.208/114/08/KSOP.TLD-2014, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku.

TK. SUMBER CIPTA II

a. Surat Laut, Nomor PK.205/2769/SL-PM/DK-14, tanggal 19 Mei 2014, diterbitkan di Talang Duku, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; b. Surat Ukur International (1969) No.5876/PPm, dikeluarkan di Batam,

tanggal 22 April 2014, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Batam, nomor dan tanggal pengesahan, nomor PK.202/22/6/DK-14, tanggal 17 April 2014 ;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/2732/KTK-PM/DK-14, tanggal 20 Mei 2014, berlaku sampai

dengan tanggal 14 Maret 2015, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/2733/PLK-PM/DK-14, tanggal 20 Mei 2014, berlaku sampai

dengan tanggal 14 Maret 2015, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Bahan Cair Beracun, Nomor PK.401/1767/NLS/DK-14, tanggal 20 Mei 2014, berlaku sampai dengan tanggal 13 Mei 2016, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. Sertifikat Klasifikasi Sementara, Nomor 0966-BM/A1.S/2014, tanggal 08 April 2014, berlaku sampai dengan tanggal 08 April 2014, diterbitkan di Batam oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional Sementara (1966), Nomor 0966-BM/D1.S/2014.Perp-1, tanggal 01 September 2014, berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2015, diterbitkan di Batam oleh Biro Klasifikasi

(4)

h. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AL.103/590/10/173/14, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 02 September 2014 dan berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2014; i. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor E.2/KSOP.III/4398/XI/2014,

tanggal 26 Nopember 2014, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

KT. MODA II

Nama : MODA II

Jenis : Kapal Motor Tunda Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YDB 4528 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2013/ Baja

Isi kotor : GT. 161

Isi bersih : NT. 47

Tanda selar : GT. 161 No. 759/RRc

Tenaga Penggerak Utama : Mesin Merk Yanmar 2 x 650 Ps

Ukuran Pokok

Panjang : 22,80 meter Lebar : 7,50 meter

Dalam : 3,50 meter

Pemilik : PT. Sumber Cipta Moda Batam

Nakhoda : Iswanto

Awak Kapal : 8 (delapan) orang TK. SUMBER CIPTA II

Nama : SUMBER CIPTA II

Jenis : Kapal Tongkang

Bendera : Indonesia

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2013/ Baja

Isi kotor : GT. 2005

Isi bersih : NT. 1238

Tanda selar : GT. 2005 No. 5876/PPm

Ukuran Pokok

Panjang : 73,15 meter Lebar : 18,29 meter

Dalam : 5,49 meter

Pemilik : PT. Sumber Cipta Moda Batam

(5)

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 27 Nopember 2014, pukul 07.45 WIB KT. Moda II dengan awak kapal 8 (delapan) orang, menunda TK. Sumber Cipta II bermuatan CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 3603,819 M/T, bertolak dari Jetty SAP Jambi dengan tujuan Pelabuhan Dumai ;

b. Kapal berlayar dilengkapi dengan peralatan navigasi yang cukup memadai dimana saat itu cuaca cerah, kondisi air surut dan kapal berlayar mengikuti arus dengan kecepatan rata-rata 3,5 knot.

c. Pukul 20.00 WIB pada saat KT. Moda II dan TK. Sumber Cipta II mendekati Jembatan Muara Sabak dengan jarak ± 100 meter dimana situasi saat itu cuaca hujan gerimis dan jarak pandang terbatas serta jembatan tidak ada penerangan;

d. Pada saat Kapal Tunda Moda II dan TK. Sumber Cipta II sudah mendekati Jembatan Muara Sabak dengan jarak ± 50 meter, kecepatan 3,5 Knot, tiba-tiba haluan TK. Sumber Cipta II rewang kekanan, mengingat kondisi tersebut, Nakhoda KT. Moda II menambah kecepatan untuk berupaya menunda TK. Sumber Cipta II ke arah kiri haluan, namun terlambat, mengakibatkan TK. Sumber Cipta II melintang dan membentur tiang jembatan dan Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk melepas tali Towing dan selanjutnya KT. Moda II mendorong Tongkang untuk lepas dari tiang jembatan dan selanjutnya dilabuhkan pada posisi yang aman;

e. Akibat dari kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerusakan pada haluan lambung kanan TK. Sumber Cipta II berlubang serta rumah jangkar rusak.

3. Dalam peristiwa Kecelakaan Kapal, TK. SUMBER CIPTA II ditarik KT. MODA II Menubruk Jembatan Muara Sabak, tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Iswanto. b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Zulkarnain; 2) KKM, Selamat Kuswanto; 3) Jurumudi Jaga, Nurul Hadi; 4) Juruminyak, Agus Rifai.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal TK. SUMBER CIPTA II ditarik TB. MODA II Menubruk Jembatan Muara Sabak, tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Talang Duku pada tanggal 12 Mei 2015 adalah sebagai berikut:

(6)

1. Tersangkut Nakhoda, Iswanto, hadir dan tanpa didampingi oleh penasehat Ahli, dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, keterangan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Rengat Tgl/Bln/Thn : 12/08/1970 Agama : Islam

Alamat : Pekanbaru Nomor 63, RT/RW 08, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi

Pendidikan

Umum : SD, Tahun 1985, di Rengat; SMP, Tahun 1988, di Rengat; SMA, Tahun 1991, di Rengat. Kepelautan : MPT, Tahun 1996, di Semarang; MPI, Tahun 2000, di Semarang; ANT-IV, Tahun 2006, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Nakhoda, MV. Chenggel/ Singapore tahun 2000 s/d 2002; 2) Nakhoda, TB. Berung Laut/ Indonesia tahun 2002 s/d 2006; 3) Nakhoda, TB. Karya Agung tahun 2007 s/d 2009;

4) Nakhoda, TB. Indo Artha tahun 2010 s/d 2011; 5) Nakhoda, TB. Bina Marine tahun 2013;

6) Nakhoda, TB. Trade tahun 2013 s/d 2014; 7) Nakhoda, TB. Moda II tahun 2014 s/d kejadian.

b. Tanggal 27 Nopember 2014, Pukul 07.45 WIB KT. Moda II menunda TK. Sumber Cipta II, bertolak dari Jetty SAP Jambi tujuan Pelabuhan Dumai dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, dan Tongkang membawa muatan CPO sebanyak kurang lebih 3.603,819 M/T;

c. Tersangkut Nakhoda mengatakan bahwa sudah familiar dalam pelayaran keluar masuk Sungai Batanghari, sehingga pada saat bergerak Nakhoda tidak menggunakan jasa Kepanduan, kondisi cuaca pada saat kapal berangkat cerah dan baik, jarak pandang kurang lebih 100 meter dan panjang tali tunda ± 50 meter;

d. Kapal berlayar dengan kecepatan rata-rata 3,5 Knot dan dilengkapi dengan peralatan navigasi yang cukup memadai yaitu Radar, GPS, Kompas Standard, Teropong, VHF, Walky Talky, Radio SSB, Echo Sounder dan saat itu cuaca cerah, kondisi air surut dan kapal berlayar mengikuti arus;

e. Pukul 20.00 WIB pada saat KT. Moda II dan TK. Sumber Cipta II mendekati tikungan untuk mencapai Jembatan Muara Sabak dimana situasi saat itu cuaca mulai gelap, hujan gerimis dan jarak pandang terbatas sehingga kemudi diambil alih oleh Tersangkut Nakhoda dan menurunkan putaran mesin agar kapal lebih lambat untuk memudahkan kapal melalui tikungan;

(7)

f. Pada saat Kapal Tunda Moda II dan TK. Sumber Cipta II sudah berbelok, putaran mesin dikembalikan seperti semula yaitu 3,5 knot, saat jembatan Muara Sabak diperkirakan pada jarak ± 100 meter terlihat dengan samar-samar dikarenakan tidak ada penerangan. Ketika mendekati Jembatan Muara Sabak dengan jarak ± 50 meter, tiba-tiba haluan TK. Sumber Cipta II merewang ke kanan, dengan kondisi tersebut maka Nakhoda KT. Moda II menambah kecepatan untuk berupaya menunda TK. Sumber Cipta II ke arah kiri haluan, tetapi upaya tersebut terlambat mengakibatkan haluan kanan Tongkang telah membentur tiang Jembatan Muara Sabak pada pukul 20.30 WIB;

g. Derasnya arus Sungai yang mendorong kapal, mengakibatkan TK. Sumber Cipta II melintang sandar kanan pada tiang jembatan selanjutnya Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk melepas tali towing dengan dipindahkan pada posisi buritan untuk menunda tongkang lepas dari tiang jembatan dan selanjutnya dilabuhkan pada posisi yang aman;

h. Akibat dari kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerusakan pada haluan lambung kanan TK. Sumber Cipta II sobek dan berlubang serta rumah jangkar rusak. 2. Saksi Mualim I, ZULKARNAIN, hadir dalam Sidang Pemeriksaan

Lanjutan Kecelakaan Kapal, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kuala Dendang Tgl/Bln/Thn : 11/08/1985 Agama : Islam

Alamat : Majelis Hidayah RT.03 Kuala Jambi Tg. Jabung Timur Pendidikan

Umum : SMK Pelayaran, Tahun 2003, di Jambi. Kepelautan : ANT V, Tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, TB. Tirta XI tahun 2012;

2) Mualim I, TB. Tirta II tahun 2012 s/d 2013;

3) Mualim I, TB. Sumber Perkasa II tahun 2013 s/d 2014; 4) Mualim I, TB. Tirta II tahun 2014;

5) Mualim I, TB. Moda II tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa tanggal 27 Nopember 2014 Pukul 07.45 WIB, KT. Moda II menunda TK. Sumber Cipta II bertolak dari Jetty SAP Jambi berlayar menuju Pelabuhan Dumai Riau yang di awaki oleh 8 (delapan) orang termasuk Nakhoda, membawa muatan CPO sebanyak ± 3.603,819 MT dengan Draft Depan 4.00 Meter dan Draft Belakang 3.80 Meter;

(8)

c. Saksi berdinas jaga Pukul 12.00 – 18.00 dan Pukul 00.00 – 06.00 pada saat kejadian saksi sedang istirahat tidur di kamar, tiba-tiba saksi mendengar ada benturan keras di luar, dan saksi terbangun langsung ke buritan kapal dan melihat bahwa Tongkang Sumber Cipta II sudah menubruk tiang jembatan;

d. Saksi naik ke buritan dan diperintahkan oleh Nakhoda untuk melepas tali tunda, mengambil HT (Handy Talky) kemudian menuju Tongkang menunggu perintah selanjutnya dari Nakhoda;

e. Pada saat kejadian yang berada di anjungan Nakhoda dan Jurumudi Jaga. Alat navigasi bagus dan berfungsi dengan baik, cuaca mendung, hujan gerimis, arus surut kencang, jarak penglihatan terbatas;

f. Dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, melainkan haluan kanan atas Tongkang Sumber Cipta II berlubang dan rumah jangkar depan rusak.

3. Saksi KKM, SELAMAT KUSWANTO, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Pekanbaru Tgl/Bln/Thn : 17/02/1977 Agama : Islam

Alamat : Jln.Putri RT.002/003, Kelurahan Sidomulyo Barat, Tampan Pekanbaru Riau

Pendidikan

Umum : SD, Tahun 1989, di Pekanbaru; SMP, 1992 di Pekanbaru;

STM, 1995 di Pekanbaru.

Kepelautan: ATT III, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Second engineering KM. Inaran tahun 2002 s/d 2003; 2) KKM, TB. Marcopolo 21 tahun 2003 s/d 2004;

3) Second engineering TB. Pancon-5 tahun 2004 s/d 2007; 4) KKM TB. Maju Daya-3 tahun 2008;

5) Chief Engineering TB. Budget-18 tahun 2009; 6) Second Engineering TB. Berkah-38 tahun 2010;

7) Second engineering MV. Intan Daya-3 tahun 2010 s/d 2011; 8) Chief Engineering TB. LL Jaguar tahun 2012 s/d 2013; 9) Second engineering MT. Niaga Satu tahun 2013 s/d 2014; 10) KKM, TB. Moda II tahun 2014 s/d kejadian.

(9)

b. Saksi KKM membenarkan bahwa tanggal 27 Nopember 2014, Pukul 07.45 WIB KT. Moda II menunda TK. Sumber Cipta II bertolak dari Jetty SAP tujuan pelabuhan Dumai Riau melalui sungai Batanghari Muara Sabak dengan kondisi mesin normal dan baik;

c. Saksi menyatakan saat kejadian sedang berada di kamar mesin TK. Sumber Cipta II di sekitar Tanjung Pasir Muara Sabak, pada pukul 20.00 WIB dari anjungan menurunkan RPM dan tidak lama kemudian RPM dinaikkan seperti semula. Pada pukul 20.30 WIB merasakan ada bunyi benturan, kemudian diketahui tongkang menubruk tiang jembatan Muara Sabak, setelah kejadian saksi naik ke atas dek untuk melihat kejadian tersebut. Atas perintah Nakhoda saksi membantu Mualim I untuk melepaskan tali tunda, dikarenakan KT. Moda II tidak mampu lagi menunda Tongkang tersebut;

d. Setelah tali tunda dilepas, KT. Moda II berpindah posisi untuk menunda kembali TK. Sumber Cipta II yang sudah merapat pada posisi lambung kanan di tiang jembatan Muara Sabak. Tongkang tersebut dapat diselamatkan dan selanjutnya dilabuhkan pada posisi yang aman;

e. Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun terluka, melainkan Tongkang mendapatkan kerusakan yaitu haluan atas kanan terdapat lubang dan rumah jangkar rusak.

4. Saksi Jurumudi Jaga, Nurul Hadi, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Kunangan Tgl/Bln/Thn : 05/04/1978 Agama : Islam

Alamat : Dusun Sakean Saung RT.05 Pendidikan

Umum : 1) SD, Ijazah tahun 1991, di Jambi; 2) SMP, Ijazah tahun 1994, di Jambi. Teknis : ANTD, Ijasah tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman belayar :

1) Kelasi, KMP. Mandala Nusantara tahun 2005 s/d 2006; 2) Juru Mudi TB. Melati-VI tahun 2011;

3) Juru Mudi TB. Trade tahun 2011 s/d 2014; 4) Juru Mudi TB. Rizki II tahun 2014;

5) Juru Mudi TB. Moda II tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa tanggal 27 Nopember 2014 Pukul 07.45 WIB KT. Moda II menunda TK. Sumber Cipta II bertolak dari Jetty SAP Jambi menuju Pelabuhan Dumai Riau dengan muatan CPO (Crude Palm Oil) dan kondisi cuaca saat itu baik;

(10)

c. Saksi berdinas jaga Pukul 08.00 – 12-00 dan Pukul 20.00 – 24.00, sebelum kejadian pukul 20.00 WIB, Tersangkut Nakhoda telah mengambil alih kemudi. Saksi diperintahkan untuk pengamatan keliling dengan menggunakan lampu sorot;

d. Setelah KT. Moda II dan TK. Sumber Cipta II akan melewati tikungan, Tersangkut Nakhoda menurunkan kecepatan dan setelah kapal berbelok aman kecepatan dinaikan kembali oleh Tersangkut Nakhoda, jarak pandang jembatan Muara Sabak sudah terlihat samar-samar dengan jarak ± 100 meter;

e. Pada saat kapal Tunda dan Tongkang mulai mendekati jembatan dengan jarak ± 50 meter, tiba-tiba haluan kapal Tongkang merewang kekanan dan Tersangkut Nakhoda merubah haluan ke kiri kemudian menambah kecepatan. Tongkang tidak dapat dikendalikan lagi yang akhirnya Tongkang menubruk jembatan Muara Sabak;

f. Setelah tongkang menubruk jembatan, Tersangkut Nakhoda berupaya menunda keluar agar terbebas dari tiang jembatan, namun kapal Tunda tidak mampu dikarenakan derasnya arus yang mendorong Tongkang tersebut. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk melepas tali tunda dan berpindah posisi untuk menunda dan akhirnya Tongkang tersebut dapat diselamatkan yang selanjutnya dilabuhkan di tempat yang aman;

g. Dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, hanya TK. Sumber Cipta II mendapatkan kerusakan bagian haluan dan rumah jangkar.

5. Saksi Juruminyak, AGUS RIFAI, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tanjung Pinang Tgl/Bln/Thn : 17/08/1987 Agama : Budha

Alamat : Swadaya I/ 29 Rt.04/VII Tanjung Pinang Kepri. Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 2002 di Tanjung Pinang; 2) SMP, ijazah tahun 2005 di Tanjung Pinang; 3) SMA, ijazah tahun 2008 di Tanjung Pinang. Kepelautan : ATTD tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) Juruminyak TB. Trade tahun 2013; 2) Juruminyak TB. Rezeki II tahun 2014;

3) Juruminyak TB. Moda II tahun 2014 s/d kejadian.

(11)

b. Saksi membenarkan pada tanggal 27 Nopember 2014, Pukul 07.45 WIB kapal bertolak dari Jetty SAP Jambi tujuan Pelabuhan Dumai Riau dan mesin dalam kondisi normal;

c. Saksi berdinas jaga 16.00 – 20.00 dan 04.00 – 08.00, pada saat berlayar kondisi cuaca terang dan baik, saat kejadian Saksi sedang istirahat dan mengetahui kejadian tersebut setelah adanya terasa benturan cukup keras. Saksi naik ke geladak utama dan melihat tongkang sudah merapat di tiang jembatan;

d. Saksi membantu melepas tali tunda atas perintah Tersangkut Nakhoda, tongkang tersebut dapat di selamatkan dengan ditunda dan dilabuhkan di tempat yang aman;

e. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, melainkan Tongkang Sumber Cipta II terdapat kerusakan pada haluan berlubang dan rumah jangkar rusak.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap TK. SUMBER CIPTA II ditunda TK. MODA II Menubruk Jembatan Muara Sabak, tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal

KT. MODA II adalah kapal motor tunda, dibangun di Jambi oleh PT Batanghari Cipta Shipyard pada tahun 2014, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran P X L X D (M) = 22,80 X 7,50 X 3,50, GT. 161 dan NT 49, bergeladak 1 (satu), berbaling-baling 2 (dua); Kapal ini digerakkan dengan 2 (dua) mesin penggerak utama merk Yanmar berkekuatan 2 X 650 HP. Kapal diluncurkan pertama kali di Jambi tanggal 15 – 01 – 2014 berlayar untuk daerah pelayaran Lokal dengan Jambi sebagai pelabuhan pangkal.

TK. SUMBER CIPTA II adalah kapal tongkang minyak nabati konstruksi baja dibangun di Batam oleh PT Bandar Victory Shipyard pada tahun 2014 dengan ukuran P X L X D (M) = 73,15 X 18,29 X 5,49; GT 2005 dan NT 1238, berbendera Indonesia serta bergeladak 1 (satu). Kapal Tongkang ini diluncurkan pertama kali di Batam tanggal 15-03-2014 berlayar untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage).

(12)

b. Surat - Surat Kapal.

KT. MODA II telah memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Pas Besar, Surat Ukur Internasional (1969), dan surat -surat lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TK. SUMBER CIPTA II telah memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Surat Ukur Internasional (1969), Surat Laut dan surat-surat lain yang dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal.

KT. MODA II diawaki oleh 8 ( delapan ) orang termasuk Nakhoda berdasarkan Keterangan Susunan Perwira No.PK.304/47/15/KSOPI-DMI/2014 dikeluarkan di Dumai tanggal 22 Nopember 2014 oleh KSOP Dumai bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin adalah sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : Iswanto ijazah ANT IV tahun 2006; Mualim I : Zulkarnain ijazah ANT V tahun 2012. Bagian Mesin

K K M : Selamat Kuswanto ijazah ATT III tahun 2002; Masinis I : Buslinar ijazah ATT V tahun 2012. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, serta diawaki sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan dari Tersangkut dan Saksi-Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 27 April 2015, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan – Berawan Banyak Terjadi Hujan Pada Malam Hari

Arah dan Kecepatan Angin : Utara-Timur Laut 5.1 – 7.1/ 8.7 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut 1.2 – 2.4 Cm/detik

(13)

Tinggi Gelombang : Utara-Timur Laut 0,4 M – 0,7/0.8 M Jarak Penglihatan : 4.0 – 6.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para saksi dalam BAPP maupun dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca mendung, jarak pandang 100 meter dan situasi latar gelap gulita serta hujan gerimis.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Muatan

Ukuran pokok sesuai surat ukur internasional (1966). L x B x H = 73,15 m x 18,29 m x 5,49 m.

Lambung bebas tropik = 1576 mm = 1,576 m Sarat Max = 5,490 - 1,576= 3914 mm = 3,914 m

Displacement= 73,15 x 18,29 x 3,914 x 0,70 x 1,025= 3.882,566 Ton.

Light Weight (LWT)= 0,30 x D= 1.164,769 Ton.

Daya Angkut (DWT)= D – 0,30D= 3882,566 – 1164,769 = 2.717,797 Ton.

Muatan CPO = 3.603,819 Ton. b. Stabilitas

Setelah tongkang mengalami tubrukan dengan jembatan muara sabak, stabilitas tongkang tidak banyak berpengaruh, kemudian tongkang ditarik ke tempat aman untuk dilabuhkan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. Sumber Cipta II memuat melebihi muatan maksimal yang diperbolehkan, sedangkan stabilitas tongkang setelah mengalami tubrukan tidak banyak berpengaruh.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

(14)

a. Tentang Navigasi.

KT. MODA II berbendera Indonesia dengan GT.161 dalam pelayaran di Sungai Batanghari Jambi, telah dilengkapi dengan alat bantu Navigasi yang cukup memadai dan diawaki oleh perwira dinas jaga yang memadai;

b. Tentang Olah Gerak.

1) KT. MODA II yang menunda TK. SUMBER CIPTA II berolah gerak dengan 2 (dua) buah baling-baling, kecepatan maksimum 3,5 Knot, menggunakan kemudi manual bergerak dalam rangkaian tunda, dengan panjang lebih kurang 150 meter, draft terdalam 4.00 meter, berolah gerak pada alur sungai Batanghari dengan lebar lebih kurang 100 meter;

2) Pukul 20.00 WIB pada saat KT. Moda II dan TK. Sumber Cipta II melewati tikungan yang diperkirakan pada jarak ± 100 meter mendekati Jembatan Muara Sabak yang tidak ada penerangan, mengakibatkan penglihatan samar-samar, jarak pandang terbatas sehingga kemudi diambil alih oleh Tersangkut Nakhoda dan menurunkan putaran mesin agar kapal lebih lambat untuk memudahkan kapal melalui tikungan;

3) Tersangkut Nakhoda telah berupaya mengolah gerak kapalnya secara optimal pada saat Tongkang bergerak Rewang, namun kekuatan arus sangat dominan mempengaruhi olah gerak kapal serta di tambah dengan bobot muatan yang memiliki massa cukup besar, dengan jarak jembatan Muarasabak yang hanya tinggal berjarak ± 50 meter lagi, sehingga tongkang Sumber Cipta II sulit dikendalikan dan KT. Moda II tidak mampu untuk mengembalikan Tongkang Sumber Cipta II kembali ke posisi semula dan akhirnya Tongkang menabrak tiang jembatan Muarasabak.

4) Tersangkut Nakhoda yang sudah sering melayari alur, seharusnya memiliki antisipasi dan tindakan maksimal dalam menghadapi kondisi alur saat akan melewati jembatan dengan memperpendek tali towing sehingga tongkang dapat dikendalikan lebih mudah oleh KT. Moda II.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi tersangkut Nakhoda KT.Moda II dapat diterima dan cara berolah gerak tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal TK. SUMBER CIPTA II ditunda KT. MODA II Menubruk Jembatan Muara Sabak, tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, maka penyebab terjadinya kecelakaan kapal adalah sebagai berikut :

Tentang ...

(15)

a. KT. Moda II dan TK. Sumber Cipta II pada saat akan melewati tikungan, yang diperkirakan pada jarak ± 100 meter mendekati Jembatan Muara Sabak yang tidak ada penerangan, mengakibatkan penglihatan samar-samar, jarak pandang terbatas;

b. Tongkang sulit dikendalikan yang disebabkan oleh kencangnya arus, posisi jembatan dekat dengan tikungan, pengaruh bobot muatan yang berada di TK. SUMBER CIPTA II, dan posisi tali towing masih pada posisi awal ± 100 meter, sehingga kapal merewang ke kanan dan kondisi tersebut tidak diantisipasi Tersangkut Nakhoda;

c. Sekitar kurang lebih 50 meter mendekati jembatan Muara Sabak, Tersangkut Nakhoda menaikkan putaran mesin untuk menunda Tongkang bergerak ke arah kiri, tetapi upaya tersebut terlambat sehingga lebih mempercepat Tongkang menabrak tiang jembatan Muarasabak;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan tersebut, akibat ketidakmampuan Tersangkut Nakhoda dalam berolah gerak dan tidak mengantisipasi lebih awal pada saat berlayar pada kondisi arus yang sulit dikendalikan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil Pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pada saat KT. Moda II yang menunda TK. Sumber Cipta II akan melewati jembatan Muarasabak dan TK. Sumber Cipta II merewang ke kanan, Tersangkut Nakhoda berupaya menunda dan mengembalikan Tongkang tersebut pada kedudukan semula dengan cara menunda ke arah kiri haluan dan menambah kecepatan ternyata tidak berhasil, terlanjur Tongkang menabrak tiang jembatan Muarasabak;

b. Pada saat Tongkang Sumber Cipta II menabrak tiang Jembatan Muarasabak, Tersangkut Nakhoda memerintahkan anak buah kapal untuk melepaskan tali gandeng sehingga kapal dapat berbalik dengan haluan ke arah dalam, saat posisi kapal sudah berada pada posisi aman untuk menunda tongkang, tali gandengan dipasang kembali untuk menunda tongkang lepas dari jembatan dengan aman dan selanjutnya dilabuhkan di tempat yang aman.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

(16)

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kecelakaan kapal KT. MODA II yang menunda TK. SUMBER CIPTA II menubruk tiang Jembatan Muarasabak, pada tanggal 27 Nopember 2014, di Perairan Sungai Batanghari adalah sebagai berikut :

a. Secara Teknis dalam bernavigasi dan berolah gerak, Tersangkut Nakhoda telah menjalankan tugasnya namun dalam situasi dan kondisi tertentu yang mana kapal bergerak dengan mengikuti arus kencang dan membawa rangkaian Tongkang yang tidak satu bagian secara utuh untuk masuk lorong jembatan, Tersangkut Nakhoda KT. MODA II tidak mampu untuk mengatasi pergerakan kapal secara baik, aman dan terkendali yang mengakibatkan tertubruknya tiang jembatan Muarasabak yang biasa dilaluinya;

b. Dengan kejadian tersebut, Tersangkut Nakhoda KT. MODA II dinilai tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan pasal 342 kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa dalam terjadinya kecelakaan kapal tertubruknya Tiang Jembatan Muarasabak adalah kesalahan Tersangkut Nakhoda untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah lalai tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah pasal 342 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang ( KUHD ).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan. a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda dalam keterangannya tidak berbelit-belit; 2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum;

3) Tersangkut Nakhoda kooperatif dalam persidangan. b. Tentang Hal-hal yang Memberatkan.

Tidak ada D. Putusan

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a ) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat

( 1 ) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

(17)

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal KT. MODA II yang menunda TK. SUMBER CIPTA II menubruk tiang Jembatan Muarasabak, tanggal 27 Nopember 2014, pukul 20.30 WIB, di perairan Sungai Batanghari Jambi, disebabkan karena faktor kondisi alam dan ketidakmampuan Tersangkut Nakhoda untuk membawa kapal berolah gerak di sungai; II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. MODA II, Iswanto, memiliki

Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, Nomor 6200018283N40206, tanggal 06 Oktober 2006, dengan Peringatan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua

Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 05 Oktober 2015, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan

Sekretaris Majelis serta dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ………..……...Dr. Capt. D.R. Sumakud, SH., MH., MM., M.Mar.

Anggota : ………..……...Capt. Supardi, MM.

Anggota : ……….……... Rusman Hoesien, ATT – I., M.Sc.

Anggota : ……….……... Ir. Benny Haryono, MM.

Anggota : ……….……... Asril Pasaribu, SH.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

1. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat Satpol PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta. Unit Pelaksana Teknis Satuan Polisi Pamong Praja

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau simbol perusahaan melainkan harus mampu mempresentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo

Promosi dengan jalur periklanan memerlukan orang- orang yang kreatif agar dapat memikat massa untuk tertarik pada produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan

dalam matriks.Kebutuhan ruangan merupakan masukan ketiga.Masukan ini mengambil bentuk tataletak yang telah ada.Untuk tataletak yang baru, harus dikembangkan sebuah

Namun kendala yang dialami acara “Bhinneka Tunggal Tawa” adalah kurangnya media dalam promosi event ini, promosi acara ini hanya dilakukan lewat jejaring sosial,

Sekar Tanjung ingin membuktikan bahwa bisnis pengolahan susu secara modern tak hanya bisa dijalannkan oleh perusahaan susu skala besar, tetapi koperasi pun dapat

Merancang interior galeri kebaya di tengah jaman yang modern ini merupakan tantangan yang besar dimana harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang ini dengan

study. Berdasarkan hasil penulisan menunjukkan bahwa fesyen di Indonesia masih dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia, saat ini khususnya dari Korea. Industri kreatif bidang fesyen