• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kalangan guru ilmu pengetahuan sosial (IPS) Negeri se Kecamatan Ambarawa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kalangan guru ilmu pengetahuan sosial (IPS) Negeri se Kecamatan Ambarawa."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu seberapa baik kemampuan penggunaan media pembelajaran di kalangan guru ilmu pengetahuan sosial (IPS) Negeri se Kecamatan Ambarawa.

4.1. Hasil Temuan Penelitian.

Bagian ini merupakan hasil temuan yang diperoleh saat peneliti melakukan penelitian di lapangan.

4.1.1. Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran

Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran dalam penelitian ini ada tiga kesesuaian yang harus disesuaikan oleh guru yaitu kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Indikator Pembelajaran Dengan Materi Pembelajaran dan Kesesuaian Indikator Pembelajaran Dengan Media Pembelajaran. Pengumpulan data pada variabel Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran dilakukan dengan melakukan pengamatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada 18 guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri se Kecamatan Ambarawa. Berikut ini adalah hasil temuan mengenai Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran, memperlihatkan mean (x) sebesar 56,36 skewness (sk) sebesar -0,39 (lampiran 6). skewness tersebut menunjukkan pola poligon kemampuan penggunaan media pembelajaran. Pola poligon tersebut menggambarkan

(2)

2

kecenderungan penumpukan data atau kemencengannya. Pola poligon kemampuan penggunaan media pembelajaran adalah negatif karena skewness (sk) lebih kecil daripada 0. Kemencengan negatif pada poligon mempunyai arti bahwa kecenderungan data kemampuan penggunaan media pembelajaran menumpuk pada nilai yang tinggi. Standar deviasi (s) yang diperoleh pada kemampuan penggunaan media pembelajaran sebesar 14.35759. Standar deviasi menunjukkan penyebaran masing-masing data dalam variabel kemampuan penggunaan media pembelajaran. Kecilnya s daripada nilai rata-rata menunjukkan keragaman data serta simpangan setiap data terhadap nilai rata-ratanya adalah kecil. Disamping itu, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan penggunaan media pembelajaran dalam penelitian ini berada diantara 52,98 dan 59,74 adalah 95%, sedangkan rata-rata kemampuan penggunaan media pembelajaran yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%.

4.1.2 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar

Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar dalam penelitian ini ada tiga kesesuaian yang harus disesuaikan oleh guru yaitu kesesuaian penyusunan Standar Kompetensi (SK) dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kesesuaian penyusunan Kompetensi dasar (KD) dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kesesuaian penyusunan indikator pembelajaran dengan Kompetensi dasar (KD). Berikut ini adalah hasil temuan mengenai Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar. memperlihatkan mean (x) sebesar 68,52, skewness (sk) sebesar 0,39, skewness tersebut menunjukkan pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar. Pola

(3)

3

poligon tersebut menggambarkan kecenderungan penumpukan data atau kemencengannya. Pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar adalah positif karena lebih besar daripada 0. Kemencengan positif pada poligon mempunyai arti bahwa kecenderungan data kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar menumpuk pada nilai yang rendah. Standar deviasi (s) yang diperoleh pada kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar sebesar 21,30537. Standar deviasi menunjukkan penyebaran masing-masing data dalam kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar. Kecilnya s daripada nilai rata-rata menunjukkan keragaman data serta simpangan setiap data terhadap nilai rata-ratanya adalah kecil. Disamping itu, dapat diketahui nilai rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar dalam penelitian ini berada diantara 57,93 dan 79,11 adalah 95%, sedangkan rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%.

4.1.3 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran

Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran dalam penelitian ini ada lima kesesuaian yang harus disesuaikan oleh guru yaitu Kesesuaian materi pembelajaran dengan Standar Kompetensi (SK), Kesesuaian materi pembelajaran dengan kompetensi dasar (KD), Kesesuaian materi pembelajaran dengan indikator, Kesesuaian penyampaian materi pembelajaran dalam RPP dengan indikator pembelajaran dan Kesesuaian urutan penyampaian materi pembelajaran berdasarkan indikator pembelajaran. Berikut ini adalah hasil

(4)

4

temuan mengenai kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran, memperlihatkan mean (x) sebesar 64,44, skewness (sk) sebesar -1,451. skewness tersebut menunjukkan pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran. Pola poligon tersebut menggambarkan kecenderungan penumpukan data atau kemencengannya. Pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran adalah negatif karena skewness (sk) lebih kecil daripada 0. Kemencengan negatif pada poligon mempunyai arti bahwa kecenderungan data kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran menumpuk pada nilai yang tinggi. Standar deviasi (s) yang diperoleh pada kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran sebesar 16,169041. Standar deviasi menunjukkan penyebaran masing-masing data dalam kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran. Kecilnya s daripada nilai rata-rata menunjukkan keragaman data serta simpangan setiap data terhadap nilai rata-ratanya adalah kecil. Disamping itu, dapat diketahui nilai rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran dalam penelitian ini berada diantara , 56,4 dan 72,48 adalah 95%, sedangkan rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%. 4.1.4 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran

Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran dalam penelitian ini ada empat kesesuaian yang harus disesuaikan oleh guru yaitu Kesesuaian media pembelajaran dalam RPP dengan pelaksanaanya, Kesesuaian media pembelajaran dengan metode pembelajaran yang dapat membantu proses

(5)

5

belajar siswa, Kesesuaian sumber belajar dengan indikator pembelajaran yang sudah ditentukan dan Kesesuaian penggunaan media pembelajaran dengan indikator pembelajaran. Berikut ini adalah hasil temuan mengenai Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran, memperlihatkan mean (x) sebesar 36.11, skewness (sk) sebesar 1.442, skewness tersebut menunjukkan pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran. Pola poligon tersebut menggambarkan kecenderungan penumpukan data atau kemencengannya. Pola poligon kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran adalah positif karena skewness lebih besar daripada 0. Kemencengan positif pada poligon mempunyai arti bahwa kecenderungan data kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran menumpuk pada nilai yang rendah. Standar deviasi (s) yang diperoleh pada kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran sebesar 19.59558. Standar deviasi menunjukkan penyebaran masing-masing data dalam kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran. Kecilnya s daripada nilai rata-rata menunjukkan keragaman data serta simpangan setiap data terhadap nilai rata-ratanya adalah kecil. Disamping itu, dapat diketahui nilai rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran dalam penelitian ini berada diantara 26,37 dan 45,86 adalah 95%, sedangkan rata-rata kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran sebesar yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%.

(6)

6

4.2. Pembahasan Mengenai Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran Bagian ini dikemukakan mengenai pembahasan atas temuan yang telah digambarkan dengan menggunakan landasan teori Bab II.

4.2.1. Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran

Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran dalam penelitian ini ada tiga penyesuaian yang harus dilaksanakan oleh guru yaitu kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Indikator Pembelajaran Dengan Media Pembelajaran dan Kesesuaian Indikator Pembelajaran Dengan Materi Pembelajaran. Pada hasil temuan dari 18 orang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu di Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kecamatan Ambarawa rata-rata sebanyak 56,36% guru mampu dalam menggunakan media pembelajaran secara keseluruhan dilihat dari pemilihan kesesuaian kompetensi dasar, materi pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran.

Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

“Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat

(7)

7

dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian. “1

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar guru di SD, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Berdasarkan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di atas dapat dilihat, antar komponen dalam RPP harus ada dan sesuai. Dari Standar Komptensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media alat dan sumber pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan terakhir penilaian harus saling terkait dan sesuai, dan juga harus sesuai dengan pelaksanaannya nanti.

Media Pembelajaran termasuk dalam komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator pembelajaran dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar

1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV, Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, hal. 7.

(8)

8

mengajar di kelas. Menurut Hujair AH Sanaky , tujuan dari media pembelajaran antara lain:

“ a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas, b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar dan

d. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran”2

Media pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran di kelas dengan memberikan arah pada indikator pembelajaran dengan penyajian materi pembelajaran yang relevan, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar. Guru juga memiliki pedoman dengan kerangka pemikiran yang sistematis dalam kaitannya dengan pengajaran yang dilakukan sehingga guru dapat menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas pengajaran dari guru tersebut.

4.2.2 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar Indikator merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar (KD) yang ditandai oleh perubahan yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi.

Indikator menggunakan kata kerja operasional khusus yang terukur. „‟

indikator merupakan pencapaian yang disusun untuk menentukan pencapaian

(9)

9

kompetensi dasar‟‟.3 Indikator pembelajaran dapat menggambarkan hasil dari

penyusunan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Dalam penyusunan indikator pembelajaran, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

“1. Indikator dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur keberhasilanya.

1. Perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar.

2. Sebaliknya setiap indikator hanya mengandung satu bentuk perilaku.”4

Selain penyusunan hal yang harus dipertimbangkan lainnya adalah cara mengembangkan indikator yaitu sebagai berikut :

„‟ 1. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD.

1 Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan Sekolah. 2 Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan

lingkungan daerah.”5

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator, yaitu :

„‟1. Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator.

2. Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai indikator soal.‟‟ 6

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional ang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi, Standar Kompetensi dan saling berkaitan erat.

3 Indonesia Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 Tahun 2005, op.cit., hlm.171. 4 loc.cit

5

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen, op.cit, hal 3 6 loc.cit

(10)

10

Kompetensi Dasar merupakan perincian lanjut dari standar kompetensi yang disusun dalam cakupan materi dan Indikator pembelajaran yang digunakan. Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu ditanyakan sedemikian rupa agar dapat di nilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada pengalaman langsung.‘’Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang

harus dimiliki peserta didik mata pelajaran tertentu sebagai rujukan menyusun indikator‟‟.7

Kompetensi dasar dalam silabus terutama dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang sangat penting.

Hal ini berguna untuk mengingatkan guru untuk mengetahui seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Didalam komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar ialah “pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal

yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan‟‟.8

Sehingga ketercapaian kompetensi dasar oleh peserta didik yang harus dimiliki sebagai rujukan bahwa peserta didik tersebut telah menguasai materi yang telah diberikan untuk bekal kehidupannya dalam bermasyarakat. Guru dituntut untuk menguasai Kompetensi Dasar agar peserta didik yang diampu dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan.

7 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139260-pengertian-ketercapaian-kompetensi-dasar/#ixzz1igKZkWNK. Diunduh pada tanggal 21 januari 2014

(11)

11

Pada hasil temuan masih ada guru yang tidak sesuai dalam kesesuaian indikator pembelajaran dengan Kompetensi Dasar, tidak semua guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu di Sekolah Menengah Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kecamatan Ambarawa menguasai Standar Kompetensi (KD) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu. Sebanyak 68,52% guru memperlihatkan bahwa Indikator Pembelajaran yang dibuat dalam RPP sesuai dengan Kompetensi Dasar. Kebanakan guru yang tidak baik dalam menyesuaikan Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar tersebut kebanyakan tidak dapat menyusun Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar (KD) secara benar.

2.2.3 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran Pada hasil temuan dari 18 orang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu di Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kecamatan Ambarawa ada 64,44% guru memperlihatkan bahwa Materi Pembelajaran yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru IPS Tepadu telah disesuaikan dengan Indikator Pembelajaran. Kebanyakan guru yang tidak dapat menyesuaikan indikator pembelajaran dengan materi pembelajaran dikarenakan guru tidak dapat menyampaikan materi pembelajaran berdasarkan indikator yang sudah dibuat oleh guru secara urut.

Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari silabus, yang disusun berdasarkan

(12)

12

”standar isi yang didalamnya berisikan identitas mata pelajaran. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajaran”.9

Menurut Siddiq, materi pembelajaran adalah ”separangkat materi atau

sibstansi pelajaran yang disusun secara runtut dalam sistematis serta menampilkan sosok utuh dari komptensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran”.10

Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa untuk

mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh / terpadu.

Materi Pembelajaran juga merupakan bahan atau sumber belajar yang mengandung substansi kemampuan tertentu yang akan dicapai oleh siswa. Secara garis besar materi ajar (instruktional material) mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran

9 Indonesia, op.cit. hal. 893.

(13)

13

dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah ”jenis, cakupan,

urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut”.11

Selain itu Sebagai upaya kemampuan guru dalam memilih materi pembelajaran terdapat dua kompenen guru mata pelajaran, yaitu:

“1. Kesesuaian memilih materi pembelajaran pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Kesesuaian pememilihan materi pembelajaran di Indikator dengan Sruktur Kurikulum di Kompetensi Dasar”.12

Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.

2.2.4 Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Heinich dan molenda , dalam Bambang Warsita mengungkapkan bahwa media pembelajaran diartikan sebagai “alat komunikasi yang membawa dari

sumber ke penerima”13

. Media pembelajaran akan berfungsi secara optimal ketika

11

http://www.slideshare.net/NASuprawoto/pengembangan-materi-pembelajaran. diunduh pada tanggal 21 januari 2014

12 Ibid.

(14)

14

diletakkan pada posisi yang tepat dalam proses belajar mengajar, oleh sebab itu dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus menyertakan media pembelajaran yang akan digunakan dan telah disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang akan diacapai, sehingga dengan demikian media pembelajaran sangat berpegaruh dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan lebih menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar, ketika media pembelajaran digunakan.

Dengan penggunaan Media pembelajaran akan lebih memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Guru juga lebih mudah menggunakan berbagai metode mengajar secara variatif, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut Hujair AH Sanaky , tujuan dari media pembelajaran antara lain:

“a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas, b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar dan

d. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran”14

Pada hasil temuan dari 18 orang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu di Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kecamatan Ambarawa ada 36.11% guru memperlihatkan bahwa Media Pembelajaran yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah disesuaikan dengan Idikator

(15)

15

Pembelajaran. Kebanyakan guru yang tidak dapat menyesuaikan indikator pembelajaran dengan materi pembelajaran dikarenakan guru tidak dapat menggunakan media pembelajaran yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan Indikator Pembelajaran. Dalam hal ini kebanyakan guru memperlihatkan bahwa dalam praktiknya media prmbrlajaran yang sudah ditulis guru dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak digunakan, disisi lain media pembelajaran yang sudah ditulis guru dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan media pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan indikator pembelajaran supaya tercapainya suatu tujuan dalam pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan perhitungan rencana pemberian air irigasi dan hasil perhitungan dibandingkan dengan pemberian air

Maka dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana membuat animasi dengan menggunakan prinsip animasi, yaitu salah satunya adalah metode pose to pose, serta mengimplementasikan

Sayangnya, pembahasan tentang harf jar ْْنِم jarang memberikan contoh-contoh kalimat yang memungkinkan diartikan selain dari kata “dari atau daripada”, sehingga

Pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk men- dukung program peningkatan produksi pangan nasional dapat dilakukan karena sudah tersedia berbagai inovasi teknologi (Suriadikarta

Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan RepublikIndonesia dengan alasan sebagai berikut... 1) Pancasila memiliki potensi menampung keadaan

Struktur komunitas laba-laba menunjukkkan bahwa kelimpahan, kekayaan, keanekaragaman, dan kemerataan spesies tertinggi ditemukan pada lahan perkebunan, sedangkan yang

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa partisipasi masyarakat Desa Pelukahan terhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan adalah sangat rendah yaitu dengan

DPP atau dasar pengenaan pajak untuk menghitung utang pajak penghasilan yang bersifat final diambil dari total peredaran bruto setiap bulan, sedangkan pajak penghasilan