• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

dKP-RS

PEDOMAN PELAPORAN

INSIDEN KESELAMATAN

PASIEIU

(ITP)

(PATIENT SAFETY INC'DENT REPORT)

Komite Keselamatan

Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)

Edisi 2

Jakarta

- 2008

(2)

RALAT

o Pada halaman 13,33, dan 34 terdapat tulisan: httpl//www.inapat-safety.or. i d

Seharusnya yang benar adalah: http//www.inap atsaf etv-persi.or. id

o Pada halaman 23, baris keempat dari atas terdapat tulisan: Subtipe insiden : Tipe jahrh : slip / terpeleset,

Keterlibatan saat jatuh : toilet Seharusnya yang benar adalah:

Subtipe insiden : Tipe jatuh : slip / terpeleset,

Keterlibatan saat jatuh : tempat tidur

(3)

KATA PE NGANTAR PENYUS UN

Keselamatan

Pasien saat ini sudah menjadi issue global sejak laporan IOM /

lnstitute of Medicine,

Amerika Serikatpada

tahun 2000,

yang menyatakan

bahwa "TO

ERR IS HUMAN, Building a Safer

Health System"

.

PERSI / Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengawali Program

Keselamatan Pasien Rumah Sakit dengan membentuk Komite Keselamatan Pasien

Rumah Sakit / KKP-RS pada 1 ]uni 2005 sebagai hasil Raker PERSI Maret 2005 di

Surabaya yang kemudian diikuti dengan pencanangan

Gerakan Keselamatan

Pasien

Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan

Dr.dr. Siti Fadillah Supari, Sp.]P.(K) pada21

Agustus 2005 dalam Seminar Nasional PERSI dilakarta.

Setelah DEPKE9PERSI-KARS

men;rusun

" Buku Panduan Nasional Keselamatan

Pasien Rumah Sakit" pada Maret 2006, untuk memberikan acuan pada sistem

pelaporan insiden, maka KKP.-RS

Bidang I kemudian menyusun "Buku Pedoman

Pelaporan

Insiden Kbselamatan

Pasien" yang berisi panduan pelaporan

insiden

baik secara

internal (Laporan

ke Tim KP di rumah sakit) maupun ekstemal

(Laporan

keKKP-RS).

Semoga Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat

digunakan untuk membantu Rumah Sakit dalam pengiriman laporan insiden ke

Komite Keselamatan

Pasien

Rumah Sakit.

|akarta, September

2007

TimPenyusun

BidangIKKP-RS

(4)

Kata Sambutan Ketua PERSI

Seperti yang kita fahami bahwa nafas dari Patient Sat'ety

adalah belajar (learning)

dari KTD yang terjadi dimasa lalu untuk selanjutnya

disusun langkah-langkah

agar

kejadian serupa tidakakan terulangkembali, baikdi tempat/unityangsama maupun

di tempat/unit yang lain di satu Rumah sakit, bahkan di rumah sakit yang lain.

Proses pembelajaran ini bukan sesuatu yang sederhana, karena dimulai dari

proses pelaporan kejadian, dilanjutkan dengan analisis dari laporan tersebut sampai

ditemukan akar masalahnya

sebagai

dasar untuk mendisain ulang suatu sistem

sehingga tercapai suatu asuhan pasien yang lebih aman di Rumah Sakit.

Kalau kita perhatikan proses yang merupakan suatu siklus tersebut, dapatlah kita

mengerti bahwa sesungguhnya

sistem pelaporanlah yang menjadi awal penggerak

untuk proses selanjutnya.

Sistem Pelaporan menjadi detak jantung dari kegiatan

pa-tient Snfety.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pelaporan kejadian yang terpercaya

dan baku agar mudah dianalisis sebagai

bahan untuk pengambilan keputusan.

Atas dasar tersebut di atas, saya menghargai upaya KKPRS menyusun buku

pedoman

pelaporan

insiden ini, yang dapat dipergunakan

sebagai

acuan

bagi rumah

sakit maupun pelaporan KTD dan KNC baik untuk internal rumah sakit maupun

pelaporan ke PERSI (KKPRS). Tentu saja sistem pelaporan ini akan selalu dikaji

secara

periodik agar selalu up to date sesuai perkembangan

program Patient Safety

baik nasional,

regional maupun internasional.

Harapan saya dengan adanya buku pedoman ini akan lebih meningkatkan

motivasi rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan

Patient

Sofety.

saya ucapkan selamat kepada KKPRS yang telah berhasil menyusun buku

pedoman ini.

SALAMPATIENTSAFETY

PERHIMPUNAN RUMAH SAKTT

INDONESIA

i v

Dr.Adib

(5)

Kata Sambutan Ketua KKP-RS

Salah satu program utama dalam penerapan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

adalah pelaporan Insiden Keselamatan Pasierr. Pelaporan ini akan menggerakkan

berbagai proses lanjutan seperfi analisis terhadap insiden dan akibat-akibatnya, penemuan berbagai penyebab, korstruksi solusinya, implementasi "best practice" dst.

Pelaporan insiden dan proses-proses lanjutan tsb merupakan jawaban yang paling

tepat terhadap keberadaan KTD / KNC, sehingga cli waktu y.a.d. diharapkan stahsfik KTD / KNC ini dapat ditekan, dan lebih utama lagi terlaksananya asuhan pasien yang lebih aman. Proses yang bergerak spiral tanpa ujung ini merupakan jawaban terhadap, pernyataan dalam Editorial B,ll{I / British Medical |ournal (BM) 2007;322:1.236-40) : " Errors will neaer disappear from medical practice .... ".

Oleh karenanya sebagai kelanjutan penerbitan buku PANDUAN NASIONAL KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (DEPKE}PERSI-KARS 2006), KKP-RS

menerbitkan Pec-lonran Pelaporan Insiden Keselanratan Pasien agar dapat membantu

rumah sakit mengembangkan sistem pelaporan insidennya serta juga mengirimkan laporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKP-RS sehingga diperoleh peta nasional KTD / KNC rlan solusinya yang pada gilirannya digunakar-r untuk pembelajaran bagi rurnah sakit di seluruh nusantara.

fakarta, September

2007

Komite Keselamatan

Pasien

Rumah

Sakit

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM

Ketua

(6)

DAFTAR ISI

H a l a m a n Kata Pengantar Penyusun

Kata Sambutan Ketua PERSI

Kata Sambutan Ketua KKP-RS

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1. Tujuan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien 2. Definisi

BAB II Pelaporan Insiden

1. Alur Pelaporan Insiden Ke Tim KP cti RS (Internal)

2. Alur Pelaporan Insiden ke KKPRS - Komite Keselamatan Pasien R u m a h S a k i t ( E k s t e r n a l ) . . . .

BAB III Analisis Matriks Crading Risiko

BAB IV Petunjuk Pengisian Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Internal dan Eksternal)

1. Data Rumah Sakit 2. Data Pasien 3. Rincian Kejaclian 4. Tipe Insiden

5. Analisa Penyebab Insiden dan Rekomendasi ... 23

BAB V Penutup u t VI 1

2

2

5

t)

1 3

I J 1 1l a 1 4

7 7

L a m p i r a n :

1. Tim Penyusun Edisi 2008 ...

2. Formulir Laporan Insiden ke Tim KP cti RS

3. Formulir Data RS dan Formulir Laporan IKP (Eksternal) 4. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

5. Pengurus KKP-RS

2 9

3 0

J J

3 9

,10

v l

(7)

BAB

I

PENDAHULUAN

Tidak perlu diragukan lagi pemyataan Sir Liam Donalclso n, Clnirman7NHOWorlrt Alliance for Patient Safety pada tgl 2 Mei 2007 ketika meresmikan "Nine L,tfe-Saaing Pntient Safety Solutiotts" di WHO Collaborating Centre for Patient Safety ': "patietlt safety is trcw recogttized as a prioity by lrcnlth systenrs nrounti tlrc iuorld." Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suafu prioritas dalam pelayanan kesehatan.

Di Indonesia, setelah patla bulanJuni s/d Agustus 2006 PERSI, KKpRs, KARS dan Departemen Kesehatan, bekerja sama dengan Becton Dickinson, melakukan "Ro adS1cru" sosialisasi program Keselamatan Pasien di 12 kota dihaclapan total 461 rumah sakit, terlihatbahwa Keselamatan Pasien mulai menjacli prioritas di berbagai rumah sakit.

Runrah sakit dapat memilih berbagai program Keselamatan Pasien : mulai clari upaya klasik Keselamatan Pasien seperti meningkatkan program pengendalian infeksi cii runral'r sakit dengan program "lumtl lrygierur", program-rc Rb (versi KARS yaitu Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaar Bencana), Ittfonuctl Conscnt, Safe BIooLl

Trarrcfusiotr dsb. Namun sebaiknya run'rah sakit menerapkan Keselamatan Pasien dalanr

tingkup Kerangka Kerja Komprehensif (KKpRS) yaitu selain upaya klasik, juga upaya baru seperti penerapan 7 Langkah Keselamatan Pasien, Stanciarkeselamatan pailen. Disanrping itu juga upaya diagnostik terhadap laporan Insiden Keselamatan pasiep (IKP) cian yang terakhir pemahaman taksonomi / klasifikasi Keselamatan pasien.

Salah safu Program yang menjadi dasar Keselamaian Pasic-p ac-lalah menekan / menumnkan insiden Keselamatan Pasien beserta KID / KNC. Buku Pedoman pelaporair IKP ini dengan tujuan umum : Menurunnya Insiclen Keselamatan Pasien (KTD c{an KNC) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, akan mepuntun rumah sakitdalamupaya menlrusun Sistem Pelaporan IIG, clengan elemen-elemen AIur Pelaporan (Bab II), Analisi5 Matrix Grading Risiko (Bab III) petunjuk pengisian Laporan IKP(Bab iV), serta fomratFormuiir laporanIKP baik lrrternalmaupun Extemal ke rcCnS.

De.gan penerapan sistem pelaporan IKp maka rumah sakit dapat menjawab secara mantap pertanyaan sebagai berikut : Apakah rumah sakit anda dapat mendemonstrasikan bahwa pelayanan rumah sakit anda lebih "safe,, / aman dibandingkan tahun yang lalu ?

(8)

1. TUJUAN PEIAPORAN INSIDEN KESEIAMATAN PASIEN

a. Tujuan lJmum:

Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC) dan meningkabrya mufu pelayanan dan keselamatan pasien.

b. TuiuanKhusus:

1) Rumah Sakit (Lrternal)

a) Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien di rumah sakit.

b) Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah

c) Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.

2) KKP-RS(Eksternal)

a) Diperolehnya data / P"hnasional angka iruiden keselamatan pasien (KTDdanKNC)

b) Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien bagi rumah sakit lain.

c) Ditetapkannya langkah-langkah praktis Keselamatan Pasien untuk rumah sakit di Indonesia.

2. DEFINISI

L. Keselamatan/Safety

Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)

2. Hazardlbahaya

A d a l a h s u a t u " Keadaan, Perubahan atau Tindakan,, yung dapat meningkatkan risiko pada pasien.

a. Keadaan

Adalah setiap faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu "Peristiwa Keselamatan Pasiery'Patient safety eaent , Agent atau per-sonal"

b. Agent

Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan

3. Keselamatan Pasien / Patient Safety

Pasien bebas dari hann fcedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial / psikologis, cacad, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.

(9)

Keselamatan Pasien RS / Hospital Patient Safety

Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal i n i t e r m a s u k : a s e s m e n r i s i k o ; i d e n t i f i k a s i d a n p e n g e l o l a a n h a l y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n r i s i k o p a s i e n ; p e l a p o r a n d a n a n a l i s i s i n s i d e n ; kemampuan belajar dari insiden dan tir"rdak lanjutnya serta implenrentasi solusi untuk meminin-ralkan tirnbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjarlinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Harm/cedera

Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis.Yang termasuk Harm adalah : "Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacad, dan Kematian".

a. Penyakit/ Disease

Disfungsi fisik atau psikis

b. Cedera / Injury

Kerusakanjaringan yang diakibatkan agent / keadaan

c. Penderitaan / Suffering

Pengalaman / gejala yang ticiak menyenangkan termasuk nyeri, mal-aise, mual, muntah, depresi, agitasi,dan ketakutan

d. Cacad / Disability

Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan hann yang terjadi sebelumnya atau saat ini.

6. Insiden Keselamatan Pasien (lKPl / Patient safety irtcident

Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan I nrm / cedera yang tidak seharusnya terjadi.

7. Kejadian tidak diharapkan (KTD) / Adaerse eaent

Suatu Insiden yang nengakibatkan hnrm f cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, clan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah.

8. Kejadian Nyaris cedera (KNC)/Nearniss

Suatu Insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat

melaksanakan suatu tindakan (comntission) atau tidak mengambil

tindakan yang seharusnya diambll (onission), dapat terjadi karena "keberuntungan" (mis., pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi

4.

J .

3

(10)

9.

10.

11.

ticlak timbul reaksi obat), karena "pencegahan" (suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau "peringanan/' (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya.

Laporan insiden RS (Internal)

Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD) yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit.

Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) :

Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC) yang terjadi pada PASIEN, telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya. Faktor Kontributor

Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan dalam mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian (misalnya pembagian tugas yang tidak sesuai kebutuhan).

Contoh:

a. Faktor kontributor di luar organisasi (eksternal)

b. Faktor kontributor dalam organisasi (intemal) mis. tidak adanya prosedur,

c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif atau

perilaku petugas yang kurang, lemahnya supervisi, kurangnya team-uork ataukomunikasi)

d. Faktor kontributoryangberhubungan dengankeadaan pasien.

Analisis akar masalahf Root cause analysis ('RCA)

Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan merekonstruksi kronologis kejadian menggunakan pertanyaan'kenapa' yang diulang hingga menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan'kenapa' harus ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan fakta, bukan hasil spekulasi.

72.

(11)

BAB II

Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, qqlah satu caranya

adalah dengan mengembangkan sistem p"Lpo.un dan sistenl analisis. Dapat

dipastika'bahwa

sistem pelaporan akan mengalak semua orang-daram organisasi

untuk peduli akan bahaya / potensi bahaya-yang dapat terjadt kepada pasien.

Pelaporan juga penting digunakan untuk melolitor ,rpuyu p".."guhu. terjadinya enor sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya inves tfiasi,"h;r" ;;". Mengapa pelaporan insiden penting?

r Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran Unfuk mencegah

kejadian yang sama terulang kembali. Bagaimana memulainya ?

r Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah.sakit meliptrti kebijakan, alur

p e l a p o r a n , formulir pelaporan dan prosedu, pelupo.an y a n g harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.

Apa yang harus dilaporkan ?

r Insiden yang diraporkan adalah kejadian yang sudah terjacli, potensiar terjadi

ataupun yang nyaris terjadi.

Siapa yang membuat Laporan Insitlen ?

a d i a n

- ' i i a s a i a r r , , o _

r , L , . , ..r r_di..,,.).i,. : r - . r

I Laporan diper-sepsikan sebagai,,pekerjaan perau,at,,

r I r i . , . , 1 1 1 s 1 ' 1 - ; r - ; . 1 r l : , . . r , . ] ' r : r r r tl;i;., i , l

I i , : l

' r : . ] i i \ . . , r iri,,l f,,ii,,;:it..,

: i r { ' i : i i : 1 1 . , ; r , . ; . r j i i j l } \ ; i t t , r . r i ; t i . r t t ^ n r i . t d . r J i r < l i r t - , J a i a

i r i r , t . t l t i t t f e

I i a g r i : ; : . i : r : i;r;r mtml-u;f i aporan insiden tltt<.itlctrt re | t t t t i . . : r KarVarr'an tl jl.rcrikan pt,iatihan mengc.nai sistenr pelir;,i-r1;111

ittsiclen mulai dari n r a k s u d , tujuan tlan nranfirat l.rporan, aiur pe,laporarr.'i,agairytana

c a r a m e n g i s i

Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan pasien (IKp) | (pntient Snltty Incirltnt Rtport)

5

(12)

formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan.

Apa sebenarnya hubungan Akreditasi dengan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien?

r Standar Keselamatan Pasien harus diterapkan rumah sakit, yaitu dengan panduan dari 9 parameter yang terdapat clalam Instrumen Akreditasi Adminishasi dan Manajemen (S2P4, S5P4, S5P5, S6P2,S7V3,S7P4) serta Pelayanan Medis (S3p4, S3P5, SZP4). Dalam kerangka tsb, maka Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, baik internal maupun eksternal (ke KKPRS) wajib dilakukan rumah sakitsesuai ketentuan dalam instrumen akreditasi rumah sakit tsb diatas.

1. ALUR PEIAPORAN |NS|DEN KE TIM KP di RS (lnternal)

7. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/ KTD) di rumah sakit, wajib segera

ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.

2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi

Fornulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada Atasan langsung.

(Paling lambat 2x24 jam ); jangarr menunda laporan.

3- Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada Atasan langsung

pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen : Super-visor / Kepala Bagian / Instalasi/ Departemen / Urut, Ketua Komite Medis /

KetuaK.SMF).

Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading isiko

terhadap insiden yang dilaporkan.

5. Hasil grading akan menentukan bentuk inveshgasi dan analisa yang akan

dilakukan sebagai berikut : (pembahasan lebih lanjut lihat BAB nI)

Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu

maksimal 1 minggu.

Gradehijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu

maksimal2minggu

Grade kuning : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA

oleh Tim KP di RS, waktu maksimal45 hari

Grade merah : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA

oleh Tim KP di RS, waktu maksimal45 hari.

6- Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi

* .

(13)

dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS

-7. Tin KP cli RS akan menganalisa kcmbali irasil TrrvqrS6gasi clan Laporan

i n s i d e n u n f u k m e n e n h r k a n a n a k a h p c r l u J r i " i ' t r x " 6 i n v q s t i g a s i lanjutan (RCA) clengan melakukan ii!'r', | .r.1 i' I g.

U r r t u k g r a d e K u n l r g / M t ' r . ' l : j r r r i h l ' . : r l l l ' , ; i , . , : l a k t l k a r r A n a l i s i s a k a r masalah / Root Cause Anal',is:.s litCAi

S e t e l a h m e l a k u k a n R C A , I r m K | ' r ' , ! i 1 5 ; i t r n t t r r ' ( r h l b u r i t laporan dan Rekomendasi unfuk perbaikan serta ' i'eurU.*..r;ata' b.'ttiPa : Petunjuk / "Snfety alert" untuk mencegah kejadtan vanq sanra terufarlg kembali.

9 .

1 0 .

77.

72.

Hasil RCA, rekomendasi dan rr'. : " . Itekomendasi untuk "Perbaika r,

n kepada Direksi

iibertkan umpan balik

kepada unit kerja terkait.

Unit Kerja membuat analisa dan trenti ke.;atirart dr satuan kerjanya masing-masing

M o n i t o r i n g d a n E v a l u a s i P e r b a i k a n o l e h T i m K P d i R S . (Alur : Lihat Lampiran 4)

I

I l

7

l

2 . A L U R P E L A P C o . c ' ; ' o 'r

P A S I E N R U M

i v . : , i e r n a l l

;NITE

I(ESELAMATAN

1. Laproran ha-.,i rnvestrgasi sederhana / analisis akar rtr.rsalah / RCA yang

terjadi pada PASIEN dilaporkan oleh Tim KP di RS (intemill) / Pimpinan RS ke KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien. 2 . L a p o r a n d i k i r m k e K K P - R S l e w a t P O S a t a u K U R I R k e a l 4 p a l ;

,ading

.. r' r\-7 A iro.28, Kelapa Gadrng-jakar,. .- )ra14240.

Telp (021) 15845303/304.

(14)

B A B

I I I

ANALISIS

MATRIKS

GRADING RISIKO

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.

a. Dampak (Consequuces)

Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibdt yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1). b. Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood

Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnva insiden tersebut teriadi (tabel 2).

Tabel 1

Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Scaeity

9

Tingkat

Risiko

Deskripsi

Dampak

;tffi

ffi

Fri*,*&

ll.i-'" :: $-S5;r -'i3s

J Moderat r Cedera sedang mis. Luka robek

r Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual (reversibel), tidak berhubungan dengan penyakit.

r Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4

' , ' :

d { i : ' - j

, : = " ' :

; : . , .

I Cedera luas /'berat mis. Caca4 lumpuh

' , . ! ; ;

*f"t'."{i

it

(15)

'I'abel 2

Penilaian Probabilitas / Frekuensi

Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan a. SKOR RISIKO

SKOR RISIKO = Dampak x Probability Carir menghitung skor risiko :

Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks g'zrcling risiko (tabel 3) : 1. Tetapkan irekuensi pada kolom kiri

2. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,

3. Tetapkan wuna bandsnqa, berdasark;rn pertemuarr antara frekuensi dan dampak.

b. BANDS RISIKO

Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bttrtds" akan menentukan Investigasi yang akan dilakukan : (tabel 3)

. Bands BIRU dan HIIAU : Investigasi sederhana

. Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA

WARNA BANDS : }IASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI DAMPAK YANG

DruRUTKEBAWAH DAN NILAI PROBABILITAS YANG

DIURUT KE SAMPING KANAN

Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X te4adi pada? tahun yang lalu

Nilai dampak : 5 (katastropik ) karena pasien meninggal

Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pemah terjadi 2 thn lalu dimasukkan dalam Tabel Matriks mencari warna bands rislko.

Skoring risiko

Warna Bands

: 5 x 3 = 1 5

: Merah (ekstrim)

(16)

P r o b a b i l i t a s S a n g r t s c r i n 8 t e 4 a d i (Tiap minggu,rbulan) 5 Sering terjadi (beberapa kalVthn) 4 Nlungkin terjadi (1-<2 thnrkali) Jarang terjadi (>2.<5 thnrkali)

Sangat iarang terjadi (>5 thnikali) 1

II

Tinggi Tinggi M o d e r a t J Tinggi Tinggi Tinggi

I

I

M a y o r K a t a s t r o p i k 4 5

I

I

I

I

ru

E

Tabel 4

Tindakan sesuai Tingkat dan bands risiko l'abel 3

Matriks Crading Risiko

M i n o r

ffi

EI

re

w

@

Tdk Signifikan I

ffi

E

W

W

@

1 1

(17)

BAB IV

PETUNJUK

PENGISIAN

LAPOR^AN

rNstDEN KESEIAMATAN

PASIEN

(lKp)

(lnternal dan Eksternal)

Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam : a. Formulir Laporan Insiden (Internal )

Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke Tim Kp di RS dalam waktu maksimal 2x24 jam/ akhir jam ke4a / shrft.Laporan berisi: data pasien, rincian kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden, pelapor dan penilaian grading. (Formulir : Lampiran 2)

b. Formulir Laporan insiden Keselamatan Pasien (Eksternal)

Aclalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKP-RS setelah clilakukan analisis dan investigasi. (Formulir: Lampiran 3).

PETUNJUK

PENGIS|AN FORMUL|R LAPORAN tKp Eksternal

KODERS

Kode RS bersifat unik dan konfidential. Setiap RS akan c-Uberikan kode khusus unhrk

dapat nrengakses da. mengirimkan laporan inside'ke KKpRS PERSL

Cara mendapatkan Kode RS:

Rumah Sakit harus mengisi terlebih dahulu Form data RS (Lampiran 3) yang clapat diakses lewat http://www.inapat-saf ety.or.id

Kode RS akan clikirimkan lewat sMS atau email oleh KKPRS PERSI. I. DATA RS (Form Laporan IKP Eksternal)

1. Kepemilikan RS

Dipilih salah satu sesuai Kepemilikan RS : (jelas)

2. TipeRS

Dipilih salah satu sesuai Tipe RS :

1 3

(18)

3.

4.

5.

6.

Umum atau Khusus, Bila Khususpilih lagi : mis. RSIA, RSkhususTHT,RS khusus Ortopedi.

Kelas RS

Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst. Kapasitas tempat tidur

Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi Propinsi (lokasi RS)

Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada. Tanggal Laporan dikirim ke KKP-RS

Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos / kurir / e-report ke KKP-RS DATA PASIEN

Data Pasien : Nama, No MR dan No Ruangan, hanya diisi di Form Laporan Internal :

Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : Tn AR, atau NY SY)

NoMR : (ielas)

Ruangan : diisi nama nrangan clan nomor kamar mis. Ruangan Melati kamar

3 0 1

Data Pasien : Umur, Jenis Kelamin Penanggung biaya, Tgl masuk RS dan jam diisi di Form Laporan internal dan Eksternal (lihat Lampiran Form Laporan IKP)

IL

Umur

Jenis

Kelamin

Penangiung biaya pasien

: Pilih salah satu (ielas)

: Pilih salah satu felas)

: Pilih salah satu (jelas)

Tanggal masuk RS dan jam : (jelas)

III.Rincian Kejadian

7 . T a n g g a l d a n w a k t u i n s i d e n

insidenharus dilaporkan paling lambat2 x24jamatau pada akhir jam kerja / shift.

Insiden

Pasien jatuh , salah identifikasi pasien , salah pemberian obat, salah dosis obat, salah bagian yang dioperasl dll.

Kronologis insiden

)

3.

(19)

insiden.

asumsi

pelapor.

Jenis

insiden

Pilih salah satu Insiden Keselamatan

Pasien

(IKP) : KTD / KNC

Orang pertama yang melaporkan Insiden

insiden

Mis : petugas / keluarga pasien dll

K e j a d i a n

t e r j a d i

p a d a :

dilaporkan internal keTim K3 RS.

Insiden menyangkut pasien :

Pilih salah satu : Pasien

ray,'at nap / Pasien rawat ialan / Pasien UGD

Tempat/Lokasi

Insi den sesuai

kasus penyakit/ spesialisasi

'/

Bila kasus penyakit / spesialisasi

Iebih dari satu, pilih salah satu yang

menyebabkan insiden.

Mis. Pasien Gastritis kronis dirawat oleh lnternist, dikonsul ke Bedah

dengan suspect

Appendicitis.

Saat

appendectomi

terjadi insiden,

tertinggal kasa, maka Penanggung

jawab kasus adalah : Beclah.

Unit/ Departemen yang menyebabkan insiden

Misalnya:

a. Pasien

DHF ke UGD, diperiksa laboratorium,

ternyata

hasilnya salah

interpretasi.

Insiden

: salah hasil lab pada pasien DHF

jenis Insiden

: KNC (tidak terjadi cedera)

Tempat/Lokasi : UGD

Spesialisasi

: Kasus Penyakit Dalam

Unit penyebab : Laboratorium

b. Pasien anak berobat ke poliklinik, diberikan resep, ternyata terjadi

kesalahan

pemberian obat oleh petugas farmasi. Hal ini diketahui

5.

8.

9.

10.

(20)

setelah pasien pulang. Ibu pasien datang kembali ke Farmasi untuk menanlrakan obat tersebut.

Insiden : Salah pernberian obat untuk pasien anak

fenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)

Tempat/ Lokasi : Farn-rasi

Spesialisasi : Kasus Anak

Unit penyebab : Farmasi

c. Pasien THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang dioperasi telinga kanan. Hal ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan ulang bagian yang akan dioperasi oleh petugas kamar operasi I n s i d e n : S a l a h b a g i a n y a n g d i o p e r a s i : t e l i n g a k i r i ,

seharusnya kanan

Jenis Insiden : KTD (terjadicedera)

Tempat/Lokasi : kamar operasi

Spesialisasi : Kasus THT

Unitpenyebab : Instalasi Bedah

11. Akibatinsiden

o Kematian : jelas

o Cedera irreversibel / cedera berat:

kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis secara permanen mis. Iumpuh, cacad.

o Cedera reversibel / cedera sedang:

kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis tidak permanen mis. Iuka robek

o Cedera ringan :

cedera / lukayang dapatdiatasi dengan pertolongan Dertama tanpa harus di rawat mis. iuka lecet.

o Tidak ada cedera. tidak ada luka.

12. Tindakan yang dilakukan segera setelah Insiderr yang sama tidak terulang lagi.

13. Tindakan dilakukan oleh

o Bila dilakukan Tim : sebutkan tirnnya terdiri dari siapa saja mis. Dokter, perawat.

o Bila dilakukan petugas lain : sebutkan mis' Analis, asisten apoteker, radiografer, Bidan.

(21)

14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain? o Waktu kejadian : isi dalam bulan / tahun.

o Tindakan yang telah dilakukan pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama. Ielaskan.

tV.TIPE INSIDEN

Untuk mengisi Tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebih dahulu. Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat clilihat pada tabel dibawah ini : (Tabel5)

Tabel 5

Tipe Insiden

N o . TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN 1 . Administrasi Klinik a. Proses i. Serah terima

ii. Perjaniian

iii. Daftar tunggu / Antrian iv. Ruiukan / Konsultasi v. Admisi

v i . K e k a r / P u l a n g d a r i R a n a p / R S vii. Pindah Perawatan (Trnnsfer of cnrc) viii. Identifikasi Pasien

ix. Consent

x. Pembagian Lrgas

xi. Respons tarhadap kegawatdaruratan b . M a s a l a h i. Tidak performance ketika dibutuhkan/

indikasi

ii. Tidak lengkap / Inadekuat iii. Tidak tersedia

iv. Salah pasien

v. Salah proses / pel;yanan 2 . Proses / Prosedur

Kiinis

a. Proses i. Skrming / Pcnccgahan / Medical check up ii. Diagnosis / Assessment

iii. Prosedur / Pengobatan / Intervensi iv. General care / Mnrngunanl

v. Test / Inveshgasi vi. Spesimen / Hasil

vii. Belum dipulangkan (Deteution/ [lestraint) b. Masalah i. Tidak performance ketika dibutuhkan/

indikasi

ii. Tidak lengkap / Inadekuat iii. Tidak tersedia

iv. Salah pasien

v. Salah proses / pengobatan / prosedur vi. Salah bagran tubuh / sisi/

(22)

N o . T I P E I N S I D E N SUBTIPE INSIDEN

J . D o k u n c n t a s i a. Dokumen yang

T e r k a i t

i. Order / Permir-rtaan

ii. Chart / Rekam medik / Assessmen / K o n s u l t a s i

i-ii. Check Iist iv. Form / sertifikat

v. Instruksi / Inforrnasi / Kebijakan / SOP/ Guideline

vi. Label / Stiker / Identifikasi Bands / K a r t u

vii. Surat / E+nail / Rekaman Komunikasi viii.Laporan / Hasil / Images

b . I v l a s a l a h i. Dokumen hllang / tidak iersedia il. Terlambat mengakses dokumen iii. Salah dokumen / Salah orang

iv. Tidak jelas / Membingungkan / Illeg;ble/ Informasi dalam dokumen tidak lengkap 4 , Infeksi Nosokomial

(Hospitnl Assosiatcd I nlc ct ton)

a. Tipe organisme i. Bekteri ii. Virus r i i . Jarnur i v . P a r a s i t v . P r o t o z o a vi. Ricketisia

vii. Prion (Partikel protein yg infeksius) viii.Organisme tidak teridentifikasi b. Tipe ,r Bagian infesi i. Bloodstream

ii. Bagian yang dioperasr iii. Abses

iv. Pneumonia v. Kanul IV vi. Protesis infeksi vii. Drain/ tube urin viii.Jaringan lunak Medikasi / Cairan Infus a. Medikasi / Cairan infus yang terkait i. Daftar Medikasi ii. Daftar Cairan infus

b. Prc*spengguruan medikasi/ Ciaran infus

i. Peresepan

ii. Persiapan / Dispensing iii. Pemaketan

iv. Pengantaran v. Pemberian vi. Suply / pesan vii. Penyimpanan viii.Monitoring c . M a s a l a h t . Salah pasien

Salah obat u.

(23)

N o - T I P E I N S I D E N SUBTIPE INSIDEN

iii. Salal dosis / kekuatan / frekuensi iv. Salah fonnulasi / presentasi v. Salah rute pemberialt vi. Saiah lumiah / kuantitas

vii. Salah Dispensing Label-/ Instruksi viii. Kontraindikasi

ix. Salah penyimpanan x. Onrnited rnedicine or dose x i . O b a t k a d a l u a r s a

x:-j. Aduerse dntg reaction (reaksi efck samping o b a t )

6 . Transfusi darai Produk clarah

a. Trarufusi clarah / t+oduk darah terkait

i. Produk selular

ii. Faktor pernbekuan (clothing) iii. Albumin / Plasma protein iv. Imunogiobulin

b. Proses Transfusi darah ,/ Produk darah terkait

i. Test pre transfusi ii. Peresepan

iii. Persiapan / Dispensing i v . P e n g a n i a r a n

v. Pemberian vi. Penyimpanan vii. Monitoring

viii.Prescntasi / Pemaketan ix. Supiy / Pesan

c. Masalah i. Salah pasien

ii. Saiah Darah / Produk darah Llr. Salai dosis / Frekuensi

i r r e r l r h i " - l r h

v. Salah label dispensing / Instruksi vi. Kontraindikasi

vri. Salah penyimpanarr

viii.Obat atau Dosis yang diabaikan ix. Darah kadaluarsa

x. Efek samping (Aduerse effect) 7 . Nutrisi a. Nutrisi yang

terkait

i . D i e t u m u n l l i . D i e t k l r u s u s

b. Proses nutrisi i. Peresepan / Permintaan

ii. Pesiapan / Manufactur / Proses m e m a s a k

iii. Suply f order iv. Presentation v. Dispensing / Alokasi vi. Pengantaran vii. Pemberian viii. Penyimpanan

(24)

N o . T I P E I N S I D E N SUBTIPE INSIDEN c . M a s a l a h i. Salah pasien

ii. Salah diet iii. Salah iumlah iv. Salah Frekuensi v. Salah konsistensi vi. Salah penyimpanan 8 . Oksigen / Gas a. Oksigen / Gas

terkait

Daftar oksigen /gas terkait

b. Pmespenggunaan oksigen / Gas

i. Label Cilinder / waurna kode / Index pin ii. Peresepan

iii. Pemberian iv. Pengantaran v. Suply / order vi. Penyimpanan c. Masalah i. Salah pasien

ii. Salah gas

iii. Satah rate / flow / konsentrasi iv. Salah mode peng;:ntaran v. Kontraindikasi

vi. Salah penyimpanan vii. Gagal pemberian viii. Kontaminasi 9 . Alat medis / Alat

kesehatan / Equiprnent property

a. TipeAlatmedis/ Alat kesehatan / ErytrpnmtPrc+eflV

Daftar Alat medis / Alat kesehatan 7' Equiprnent property

b. Masalah i. Prexntntior ./ Pemaketan tidak baik ii- Ketidaktersediaan

iii. lnapropiate for task iv. Tidak bersih / Tidak steril v . K e g a g a l a n / Malfungsi

vi. Dislodgement / Miskoneksi / Removal vij. User error

1 0 . a. Perilaku pasien i. Tidak kooperatif

ii. Tidak pantas/ Sikap bermusuhan/ Kasar rii. Berrisiko/ Sembrono/ Berbahaya

iv. Masalah dengan Penggunaan substansi / Abuse

v. Menggangu (Harrassment) vi. Diskriminasitif / Berprasangka vii. Berkeliaran, Melarikan diri.

viii.sengaja mencederai diri, Bunuh diri. b. Aggression ,/

Assault

i. Agresi verbal ii. Kekerasan fisik iii. Kekerasan seksual

(25)

N o . T I P I ] I N S I D E N SUBTIPE INSIDEN i v . K e k e r a s a n t e r h a d a p m a y a t v. Ancaman nyawa 1 1 j a t u l r a . T i p e Jatuh l . ii. iii. Tersandung Slip Kolaps Hilang keseimbangan b. Keterlibatan s a a t j a t u h i. Velbed ii. Tempat tidur iii. Kursi iv. Strecher v. Toilet

vi. Peralatan terapi vii. Tangga

viii.Dibawa/dibantu oleh orans lain

72. Kecelakaan a. Benturan tumpul i. Kontak dengan benda/binatang ii. Kontak dengan orang

iii. Hancut remuk iv. Gesekan kasar b. Serangan tajam/

t u s u k a n

i. Cakaran,Sayatan ii. Tusukan

iii. Gigitan, sengatan iv. Serangan tajam lainnya c. Kejadian mekanil

lain

i. Benturan akibat ledakan bom ii. Kontak dengan mesin d. Peristiwa

mekanik lain e. Mekanisme

P a n a s

t . Panas yang berlebihan Dingin yang belebihan Ancaman

pada pernafasan

i. Ancaman mekanik pernafasan ii. Tenggelam atau hampir tenggelan iii. Pembatasan oksigen - kekurangan tempat iv. Confinement to Oxygen-Deficient Place g. Paparan bahan

kimia atau substansi lainnya

l . Keracunan bahan kimia atau substansi lain

Bahan kimia korosif h. Mekanisme

spesifik yang lain menyebabkar cedera

i. Paparan listtik/radiasr ii. Paparan suara/ getaran iii. Paparan tekanan udara iv. Paparan karena gravitasi rendah i. Paparan karena

dampak cuaca, bencana alam

(26)

N o . T I P E I N S I D E N SUBTIPE INSIDEN 1 3 I r r f r a s t r u k t u r /

Bangunan/ Benria lair ;,ang terpasang t e t a p a . K e t e r l i b a t a n S t r u k t u r / b a n g u n a n M a s a l a h b . i . D a f t a r s t r u k t u r ii. Daftar Bangunan i i i . D a f t a r F u r n i t u r c i . I n a d e k u a t i. Danaged/Faulty/Worn 1 4 . Resource / Manajemen organisasi a . Beban kerja manajemen yang berlebihan b. Ketersediaan/ keadekuatan tempat tidur/ pelayanan c. Sumber Daya Manusia d. Ketersediaan,/ k e a d e k u a t a n s t a l e. Organisasi/ Tim f. Protocols/ Kebijakan/ SOP Guideline C . K e t e r s e d i a a n / A d e q u a c y 1 5 . Laboratorium Patoiogi a. Pengambilan/ Pick up b. Transport c. Sorting d. Data entry e. Prosesing f. Verihkasi / Validasi g. Hasil Contoh: r Insiden Tipe insiden Subtipe insiden

Salah pemberian obat (IM menjadi IV) Medikasi

Proses pemberian medikasi: salah pemberian Masalah : Salah rute pemberian

(27)

Insiden : Tipe Insiden : Subtipe insiden : Insiden : Tipe Insiden : Subtipe insiden :

Pasien jatuh dari tempattidur

Iatuh

Tipe jatuh:sbp / terpeleset,

Keterlibatan saat jatuh : toilet

Tertukar hasil pemeriksaan labora torium Laboratorium

Hasil

V. ANALISA PENIYEBAB INSIDEN DAN REKOMENDASI

baik investigasi sederhana (simple inaestigation) maupun investigasi komprehensiv (root caux analyisis).

1.. Penyebab langsung (immediate / direct cmtse)

Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak terhadap pasien

2. Akarmasalah(rootcause).

Penyebab yang melatarbelakangi penyebab Iangsung (underlying cause) Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan faktor Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat dipilih lebih dari satu.

FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN

1. FAKTOR KONTRTBUTOR EKSTERNAT/DI LUAR RS

b. Peraturan & Kebijakan Depkes

c. Peraturan Nasional

d. Hubungan dengan Organisasi

lain

(28)

2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAIEMEN

Komponen

SubKomponen

Organisasi & Manajemen

a. Struktur Organisasi

b. Pengawasan

c. Jenjang

Pengambilan

Keputusan

Kebijakan, Standar & Tujuan

a. Tujuan & Misi

b. Penyusunan

Fungsi Manajemen

c. KontrakService

d. SumberKeuangan

e. Pelayanan

Informasi

f. Kebijakan diklat

g. Prosedur & Kebijakan

h. Fasilitas & Perlengkapan

i. ManajemenRisiko

j. ManajemenK3

k. Quality Improvement

Administrasi Sistim Administrasi

Budaya Keselamatan

a. Attitude kerja

b. Dukunganmanajemenoleh

selurul

staf

Diklat

SDM

a. Ketersediaan

b. Tingkat Pendidikan & Keterampilar Staf yang berbeda

c. BebanKerjayangoptimal lv{anajemen Training Pelatihan / Refreshing

3. FAKTORLINGKUNGANKERIA

Komponen

SubKomponen

Desain dan Bangunan a .

b.

c. Manajemen Pemeliharaan Penilaian Ergonomik Fungsionalitas

Lingkungan

a. Housekeeping

b. Pengawasan Lingkungan Fisik

(29)

c. Perpindahan Pasien antar Ruanpian Peralatan / sarana / prasarana

b.

c . d. e. Malfungsi Alat Ketidaktersediaan Manajemen Pemeliharaan Fungsionalitas

Desain, Penggunaan & Maintenance Peralatan

4. FAKTOR KONTRIBUTOR: TIM

Komponen SubKomponen

Supervisi & Konsultasi

a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi

b. CepatTanggap

Konsistensi a. Kesamaan tugas antar profesi

b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat

Kepemimpinan & Tanggung |awab a .

b.

Kepemimpinan Efekti{

|ob Desc

]elas

Respon terhadap Insiden

Dukungan peers setelah

insiden

5. FAKTORKONTRIBUTOR:PETUGAS

Komponen

SubKomponen

Kompetensi

a .

b.

Verifikasi Kualifikasi

Verifikasi Pengetahuan

&

Keterampilan

Stressor

Fisik dan Mental

a. Motivasi

b. Stresor Mental: efek beban kerja beban mental

c. StresorFisik Efekbeban keria = Gangguan Fisik

(30)

6. FAKTORKONTRIBUTOR:

TUGAS

7. FAKTORKONTRIBUTOR: PASIEN

Komponen SubKomponen

Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan & Revisi SOP

b. Ketersediaan SOP c. Kualitas Informasi d. Prosedurlnvestigasi

Ketersediaan & akurasi hasil test

a. Test Tidak Dilakukan

b. Ketidaksesuaian anta-ra

interpretasi

hasil test

Faktor Penunjang dalam validasi alat medis

a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas

b. Kalibrasi

Desain Tugas

Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai SOP

Komponen SubKomponen

Kondisi

Penyakit

yang kompleks,

berat,

multikomplikasi

Personal a. Kepribadian

b. Bahasa c. Kondisi Sosial d. Keluarga

Pengobatan Mengetahui risiko yang berhubungan

dengan pengobatan

Riwayat a. Riwayat Medis

b. Riwayat Kepribadian c. Riwayat Emosi

Hubungan Staf dan Pasien

Hubungan yang baik

(31)

8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI

Contoh:

Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS X. Hasil investigasi ditemukan : 1. Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)

o Peralatan / sarana / prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer

o Petugas : fisioterapis kurang memahami prosedur penggunaan alat

2. Akar penyebab masali,rh (urrdcrlrying ) roctt causc)

o Peralatanr/sarana/prasarana : Manajemen pemeliharaan / maintenance alat

tidak ada

o Manajernen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi

3 . R e k o n r e n d a s i / S o l u s i Bisa dibagi atas : o | a n g k a p e n d e k

o Jangka menengah

o Jangka panjang

Kornunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf iunior dan

senior

b. Komunikasi antirr Profesi

c. Komunikasi antar Staf dan Pasien d. Komunikasi antar Unit Departemen

Komunikasi Tertulis

Ketidaklengkapan Informasi

(32)

BAB

V

P E N U T U P

Sistem pelaporan insiden di rumah sakit merupakan awal proses analisis dan investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem pelaporan dan analisis di rumah sakitnya. Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien. Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.

(33)

Lampiran 1

TIM PENYUSUN EDISI2OO8

PENGARAH:

Dr. AdibAYahyaMARS

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM

PENYUSUN:

Dr. Arjaty W. Daud, MARS

Prof Dr. Budi Sampurna,

SpF, SH

Dr. SriHandono, MPH

Dr. Tri Hesty Widyastoeti,

SpM

(34)

Lampiran 2

Formulir Laporan Insiden ke Tim KP di RS R u m a h S a k i t . . . .

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM

LAPORAN INSIDEN

(INTERNAL)

I. DATA PASIEN

N a m a

No MR

U m u r *

: ...

...

Ruangan: ...

: t r 0 - l b u l a n

n > l b u l a n - l t a h u n

f l > 1 t a h u n - 5 t a h u n

f l > 5 t a h u n - 1 5 t a h u n

B > 15 tahun - 30 tahun fl > 30 tahun - 65 tahun

tr > 65 tahun

fenis kelamin : fl Laki-laki

il Perempuan

Penanggung biaya pasien :

D Pribadi E Asuransi Swasta

E Perusahaan*

U AsKEsPemerintah

t] TAMKESMAS

Tanggal Masuk RS

II.

7 .

2.

3 .

RINCIAN K Tanggal dan Tanggal : Insiclen :

Kronologis Insiden

Jenis Insiden* : fl KejadianNyarisCedera/KNC (Nearmiss)

D Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Aduerse Eoent) / Kejadian Sentinel (Sentinel Eoent)

EIADIAN

Waktu Insiden

4 .

(35)

5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

D Karyawan: Dokter f Perawat / Petugas lainnya I Pasien

! Keluarga / Pendamping pasien D I'engunjung

n Lain-lain (sebutkan)

6. Insiden terjadi pada*: I Pasien

n Lain-lain (sebutkan)

Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS. 7. Insiden menyangkutpasien :

D Pasien rawat inap n Pasien rawat jalan fl Pasien UGD

n Lain-lain (sebutkan)

8. Tempat Insiden

Lokasi kejadian ... (sebutkan)

(Tempatpasien berada)

9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit/ spesialisasi)

I Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya

! Anak dan Subspesialisasinya D Bedah dan Subspesialisasinya

! Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya n THT dan Subspesialisasinva

! Mata dan Subspesialisasinya

D Saraf dan Subspesialisasinya ! Anastesi dan Subspesialisasinya

tr Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya [l ]antung dan Subspesialisasinya

fl Paru dan Subspesialisasinya U jirva dan Subspesialisasinya

tr Lajn-lain (sebutkan)

10. Unit/ Departemen terkait yang menyebabkan insiden

Unit kerja penyebab (sebutkan)

11. Akibat Insiden Terhadap Pasien*: I Kematian

f] Cedera Irreversibel / Cedera Berat

(36)

fl Cedera Reversibel / Cedera Sedang D Cedera Ringan

! Tidakadacedera

12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :

13. Tindakan dilakukan oleh*:

D Tim : terdiri

dari : ...

D Dokter

0 Perawat

D Petugas

lairurya ...

14. Apakah keiadian yang sama pernah teriadi di Unit Kerja lain?*

D Y a

tr Tidak

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

Kapan ? dan Langkah/tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?

tr BIRU

tr HIIAU

tr KUNING

tr MERAH

NB. " = pilih satu jawaban.

Pembuat Laporan Penerima Laporan

Paraf Paraf

TelTerima

Igl Lapor Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) :

(37)

L a m p i r a n 3

Formulir Data RS

SILAHKAN ISI KODE RUMAH SAKIT

UNTUK MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KE KKPS PERSI

Kode Rumah Sakit :

Bagi Rumah Sakit yang belum mengetahui Kode rumah sakit, silahkan isi Fornruiir Data RS dibawah ini, yang dapat diakses lew,at :

httpt/www.inapat-safety. or. i d

E-Mail RumahSakit

Nama Rurnah Sakit

AIamat

Kabupaten/Kota

Propinsi

Contact Person

Telepon

HP

Kodedikirimlewat : ! SMS tl E-MaiI

(38)

Formulir Laporan insiden keselamatan pasien ke KKP-RS

@*,.*,

KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

KKP-RS

(P a ti mt S af ety In ci il ent Rep ort)

Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.

Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) , bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan pemahaman yang ada.

Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa.

Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).

KODE RS : ... (lewat ; http: / / www.inapat-safety .or.id / pos / kurir) I. DATA RUMAH SAKIT:

Kepemilikan Rumah Sakit :

I Pemerintah Pusat

fl Pemerintah Daerah (Provinsi / Kab / Kota) D TNI/POLRI I Swasta

tr BUMN / BUMD

Jenis RS:

fl RSUmum

tr RsKhusus

I RSIA

I RS Paru

(39)

D RS Mata

I RSOrthopedi

fl RSJantung

D RSJiwa

n RS Kusta

D RSKhususlainnya

Kelas RS

t r A

D B

D C

t r D

Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS

Madya setara dengan RS Kelas C dst.

Kapasitas

tempattidur:

tempat tidur

Propinsi (lokasi

RS) : ...

Tanggal

Laporan Insiden d i kirim ke KKP-RS : ...

II. DATA PASIEN

U m u r *

: D 0 - 1 b u l a n

n > l b u l a n - l t a h u n

t r > 1 t a h u n - 5 t a h u n

! > 5 t a h u n - 1 5 t a h u n

D > 15 tahun - 30 tahun ! > 30 tahun - 65 tahun

! > 65 tahun

Jeniskelamin : D Laki-laki

! Perempuan

Penanggung biaya pasien :

D Pribadi

I Asuransi Swasta

D ASKES'Pemerintah n Perusahaan*

tr IAMKESMAS

T a n g g a l

M a s u k R S : . . . - . . .

I a m . . . .

III.RINCIAN KEIADIAN

1. Tanggal danWaktu Insiden

T a n g g a l : . . .

. . .

J a m

2 . I n s i d e n : . . . , . . . .

3. Kronologis Insiden

(40)

5 .

6-Jenis Insiden* :

D Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)

D KejadianTidak diharapkan / KTD (Adaerse

Eaent)

/ KejadianSentinel

(Sentinel

Eoent)

Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*

! Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas

lainnya

n Pasien

! Keluarga / Pendampingpasien

D Pengunjung

tl l,ainlain

...

(sebutkan)

Insiden terjadi pada*:

I Pasien

D I-ain-lain

...

(sebutkan)

Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien,lapor ke K3

RS.

7. Insiden menyangkut pasien: n Pasien rawat inap

D Pasien rawat jalan n Pasien UGD

D Lain-latur ... (sebutkan)

8. Tempat Insiden

Lokasi kejadian ... ... (sebutkan)

(Tempat pasien berada)

9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit/ spesialisasi) D Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya

I Anak dan Subspesialisasinya

fl Bedah dan Subspesialisasinya

! Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya

! THT dan Subspesialisasinya

! Mata dan Subspesialisasinya

I Saraf dan Subspesialisasinya

n Anastesi dan Subspesialisasinya

I Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya fl Jantung dan Subspesialisasinya

! Paru dan Subspesialisasinya

! Jiwa dan Subspesialisasinya

! Lain-lain ... (sebutkan)

10. Unit/ Departemen terkait yang menyebabkan insiden

(41)

Unitkerja penyebab (sebutkan) 11. Akibat Insiden Terhadap Pasien*:

D Kematian

! Cedera Irreversibel / Cedera Berat

fl CederaReversibel/ CederaSedang

! Cedera Ringan

D Ticlak ada cedera

l2.Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :

13. Tindakan dilakukan oleh* :

n Tim: terdiri dari ; ... fl Dokter

I Perawat

[J Petugas lainnya

14. Apakah keiadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*

D Ya tr Tidak

Apabila ya, isi bagian dibawah ini.

Kapan ? rlan Langkah / tinclakan apa yang telah c{iambil pada Unit kerja

:::'"0

:i :" :'

u

"l::::::n

:::"

: "':l':

Tl"o::

"]:l"i -: I

IV.TIPE INSIDEN

Insiden : T i p e l n s i d e n : . . . . S u b t i p e In s i d e n : . . . . V. ANALISAPENYEBAB INSIDEN

Dalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)

a. Faktor Eksternal / di luar RS b. Faktor Organisasi dan Manajemen c. Faktor Lingkungan kerja

d. FaktorTirn

e. Faktor Petugas / Staf f. Faktor Tugas

g. Faktor Pasien

3 7

I

(42)

1 .

h. Faktor Komunikasi

:"::'::

:"'::"'

l':":"

:'"''.""'!':"

":''::"':"':'

2. Akar penyebabmasalah (underlying )root cause)

3. Rekon'rendasi / Solusi

No Akar Masalah Rekomendasi/Solusi

N B . * : p i l i h s a t u j a w a b a n , k e c u a l i b i l a b e r p e n d a p a t l a i n .

S a r a n : b a c a P e d o m a n P e l a p o r a n I n s i d e n K e s e l a m a t a n P a s i e n ( I K P )

(43)

c

-D Atasan Langsung

l- 1"p""*l

I Keiadian I -) l(zri4laml I

V1

f

l-At

*'l

K"*'y

\./

+

-^\

qP

V V

w w

M

@

I

I

I

/3"r"n

\-s:s"-_/

Lampiran 4

Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

39

(44)

Lampiran 5

PENGURUS KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP-RS)

PELINDUNG

Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI

PENASEHAT

KetuaUmumPERSIPUSAT

KCfuaMAKERSIPUSAT

Direktur Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS)

PENGURUS

Ketua merangkap Anggota

Wakil Ketua I merangkap Anggota Wakil Ketua II merangkap Anggota Sekretaris I merangkap Anggota Sekretaris II rnerangkap Anggota Bidang Kajian Keselamatan Pasien (I) Koordinator merangkap An ggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Wakil Koordinator meran gkap Anggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Bidang Komunikasi Keselamatan Pasien

Koordinator merangkap Anggota

Wakil Koordinator merangkap Anggota

Wakil Koordinator merangkap Anggota

Bidang Pendidikan dan Pelatihan (III)

Koordinator merangkap Anggota

Wakil Koordinator merangkap Anggota

Wakil Koordinator merangkap Anggota

Wakil Koordinator merangkap Anggota

Dr. Nico A. Lumenta,K.Nefro, MM

: Dr. Mgs. ]ohan T. Saleh, MSc

: Dr. Boedihartono,

MHA

: DR. RokiahKusumapradja,SKM,

MFIA

Dr. Luwiharsih, MSc

Dr. AIex Papilaya, DTPH

DR. Dr. Herkutanto, SpF, SH, Faclm

Dr. Wasista Budiwaluyo, MHA

Prof.DR.Wila

Chandrawila S, SH

Dr. Arjaty W. Daud, MARS

(ID

Dr. Muki Reksoprodjo,

SpOG

Dr. GraceFrelita, MM

Dr. HM. NatsirNugroho,SpOG,

M.Kes

Dr. Robby Tandiari SpRad

DR. Dr.Sutoto,M.Kes

Dr. MayHizrani,MARS

Dr. Andry, MM

(45)

Bidang Pelaporan Insiden dan Pembelajaran (IV)

Koordinator merangkap Anggota : Dr. Arjaty W. Daud, MARS

Wakii Koordinator merangkap Anggota Anggota

Prof Dr. Budi Sampurna, SpF, SH Dr Zainal Abidin

Dr. Samhari Baswedan. Dr. Mus Aida, MARS

Dr. TriHesty Widyastoeti, SpM Dr. SriHandono, MPH Anggota: 1 . D r . A d i b A . Y a h y a , M A R S 2. Dr. SamsiJacobalis, SpB 3. Dr. Farid Husain, SpB(K) 4. Dr. G. Pandu Setiawarq SpK]

5. Prof. Dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, PhD

6. Dr. Hermansyur Kartowisastro, SpBD

7. Dr. H.A. Sanoesi Tambunan, SpPD,KR

B. Dr. Koesno Martoatnnodjo, SpA, MM

9. Dr. Marius Widjajarta, SE

10. Dr. Hanna Permana Subanegara, MARS 11. Dr. BuddyFIW Utoyo, MARS

"12. Dr. Robertlmam Sutedja

13. H.M. Ali Taher Parasong, SH, MHum 14. Prof . Dr. Tjandra Y. Aditama, SpP(K), MARS 15. Dr. GunturBambangHamurwono, SpM

16. Dr. UntungS. Suseno, M.Kes

77. Prof .Dr. BudiSampurna, SpF, SH 18. Johanna Kawonal,SMIP, CV:RN 19. Laurensia Lawintono. MSc 20. Drg.H.Edi Sumarwanto, MM

21. DR.Dr.Ingerani Sujana Prawira, SKM 22. Dr.Rahra Rosita, MPHM

23. Dr. Saidi

24. Rumondang Panjaitan SKp, MKes

41

(46)

Gambar

Tabel 5 Tipe  Insiden

Referensi

Dokumen terkait

Mengidentifikasi Kebutuhan Pengguna Formulir Insiden Keselamatan Pasien Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan item yang dicantumkan pada formulir insiden keselamatan

1 Tabel 5.1 Tabulasi Silang Hubungan Komunikasi antar Perawat dengan Insiden Keselamatan Pasien di RS Muhammadiyah Gresik, September - Oktober 2014. Hasil analisa

Faktor komunikasi yang berkontribusi dapat mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien adalah komunikasi verbal dan tertulis yang efektif untuk mencegah

 pasien pasien pencatatan dan  pelaporan insiden keselamatan  pasien  pencatatan dan  pelaporan insiden keselamatan  pasien keselamatan  pasien Memonitor capaian

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis

menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam pelaporan Insiden Keselamatan Pasien penting untuk diteliti dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat beberapa

Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden

SIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan berbagai variasi insiden berdasarkan sasaran keselamatan pasien, pada Sasaran Keselamatan Pasien SKP 1 terdapat 14 variasi insiden