• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Etika Bab 5 Dan Kasus Worldcom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Etika Bab 5 Dan Kasus Worldcom"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA PROFE

ETIKA PROFESI SI DAN TATDAN TATA KELOLA KORPORATA KELOLA KORPORAT

ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL DAN PEMBAHASAN KASUS

ETIKA AKUNTAN PROFESIONAL DAN PEMBAHASAN KASUS

WORLDCOM

WORLDCOM

OLEH: OLEH:

Harland Trinanda Ribsa

Harland Trinanda Ribsa

Fajri Ardiansya

Fajri Ardiansya

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

UNI!ERSITAS ANDALAS UNI!ERSITAS ANDALAS PADAN" PADAN" #$%& #$%&

(2)

A'(ran E'i)a Pr*+,si

S,)si #$$: An-a.an dan P,n-,/aan

Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi. Ancaman-ancaman tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(a) Ancaman kepentingan pribadi; (b) Ancaman telaah pribadi;

(c) Ancaman advokasi; (d) Ancaman kedekatan; dan (e) Ancaman intimidasi.

Pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(a) Pencegahan yang dibuat oleh profesi perundang-undangan atau peraturan; dan (b) Pencegahan dalam lingkungan ker!a.

"ontoh-contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi bagi Praktisi mencakup antara lain:

(a) Kepentingan keuangan pada klien atau kepemilikan bersama dengan klien atas suatu kepentingan keuangan.

(b) Ketergantungan yang signifikan atas !umlah imbalan !asa profesional yang diperoleh dari suatu klien.

(c) #ubungan bisnis yang erat dengan suatu klien.

"ontoh-contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman telaah pribadi mencakup antara lain:

(a) Penemuan kesalahan yang signifikan ketika dilakukan pengevaluasian kembali hasil  peker!aan Praktisi.

(b) Pelaporan mengenai operasi sistem keuangan setelah keterlibatan Praktisi dalam  perancangan atau pengimplementasiannya.

(c) Keterlibatan Praktisi dalam penyusunan data yang digunakan untuk menghasilkan catatan yang akan men!adi hal pokok (sub!ect matter) dari perikatan.

(3)

(d) Anggota tim assurance sedang men!abat atau belum lama ini pernah men!abat sebagai direksi atau pe!abat klien.

"ontoh-contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman advokasi mencakup antara lain: (a) $empromosikan saham suatu entitas yang efeknya tercatat di bursa (%&miten') yang merupakan klien audit laporan keuangan.

(b) $emberikan nasihat hukum kepada klien assurance dalam litigasi atau perselisihan dengan pihak ketiga.

"ontoh-contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman kedekatan mencakup antara lain: (a) Anggota tim perikatan merupakan anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekat dari direktur atau pe!abat klien.

(b) Anggota tim perikatan merupakan anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekat dari karyaan klien yang memiliki !abatan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap hal pokok dari perikatan.

"ontoh-contoh situasi yang dapat menimbulkan ancaman intimidasi mencakup antara lain: (a) Ancaman atas pemutusan perikatan atau penggantian tim perikatan.

(b) Ancaman melalui penekanan atas pengurangan lingkup peker!aan dengan tu!uan untuk  mengurangi !umlah imbalan !asa profesional.

S,)si #%$: P,n(nj()an Pra)'isi0 KAP0 a'a( 1arin/an KAP

P,n,ri.aan Kli,n

ebelum menerima suatu klien baru setiap Praktisi harus mempertimbangkan  potensi ter!adinya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang diakibatkan oleh diterimanya klien tersebut. Ancaman potensial terhadap integritas atau  perilaku profesional antara lain dapat ter!adi dari isu-isu yang dapat dipertanyakan yang

terkait dengan klien (pemilik mana!emen atau aktivitasnya).

*su-isu yang terdapat pada klien yang !ika diketahui dapat mengancam kepatuhan  pada prinsip dasar etika profesi mencakup antara lain keterlibatan klien dalam aktivitas

ilegal (seperti pencucian uang) kecurangan atau pelaporan keuangan yang tidak la+im. etiap Praktisi harus menolak untuk menerima suatu perikatan !ika ancaman yang ter!adi tidak dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.

(4)

P,n,ri.aan P,ri)a'an

etiap Praktisi hanya boleh memberikan !asa profesionalnya !ika memiliki kompetensi untuk melaksanakan perikatan tersebut. ebelum menerima perikatan setiap Praktisi harus mempertimbangkan setiap ancaman terhadap kepatuhan pada  prinsip dasar etika profesi yang dapat ter!adi dari diterimanya perikatan tersebut. ebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat ter!adi ketika tim perikatan tidak  memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan dengan baik.

etiap Praktisi harus mengevaluasi signifikansi setiap ancaman yang diidentifikasi dan !ika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara !elas tidak signifikan maka pencegahan yang tepat harus diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:

(a) $emperoleh pemahaman yang memadai mengenai sifat dan kompleksitas kegiatan bisnis klien persyaratan perikatan serta tu!uan sifat dan lingkup peker!aan yang akan dilakukan.

(b) $emperoleh pengetahuan yang relevan mengenai industri atau hal pokok dari  perikatan.

(c) $emiliki pengalaman mengenai peraturan atau persyaratan pelaporan yang relevan.

(d) $enugaskan !umlah staf yang memadai dengan kompetensi yang diperlukan. (e) $enggunakan tenaga ahli !ika dibutuhkan.

(f) $enyetu!ui !angka aktu perikatan yang realistis untuk melaksanakan perikatan. (g) $ematuhi kebi!akan dan prosedur pengendalian mutu yang dirancang sedemikian rupa untuk memastikan diterimanya perikatan hanya bila perikatan tersebut dapat dilaksanakan secara kompeten.

P,r(baan dala. P,n(nj()an Pra)'isi0 KAP a'a( 1arin/an KAP

eorang Praktisi yang ditun!uk untuk menggantikan Praktisi lain atau seorang Praktisi yang sedang mempertimbangkan untuk mengikuti tender perikatan

(5)

(selan!utnya secara kolektif disebut %Praktisi Pengganti') dari calon klien yang sedang dalam perikatan dengan Praktisi lain (%Praktisi Pendahulu') harus menentukan ada tidaknya alasan profesional atau alasan lainnya untuk tidak  menerima perikatan tersebut yaitu adanya hal-hal yang dapat mengancam kepatuhan  pada prinsip dasar etika profesi. ebagai contoh ancaman terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat ter!adi ketika Praktisi Pengganti menerima perikatan sebelum mengetahui seluruh fakta yang terkait.

ignifikansi setiap ancaman harus selalu dievaluasi. ,alam melakukan evaluasi tersebut tergantung dari sifat perikatannya Praktisi Pengganti dapat berkomunikasi langsung dengan Praktisi Pendahulu untuk memperoleh pemahaman mengenai latar   belakang penggantian Praktisi tersebut sehingga Praktisi Pengganti dapat

memutuskan tepat tidaknya menerima perikatan tersebut.

etiap Praktisi Pendahulu harus men!aga prinsip kerahasiaan. ingkup informasi mengenai hal-hal yang dapat dan harus didiskusikan oleh Praktisi Pendahulu dengan Praktisi Pengganti ditentukan oleh sifat perikatan serta hal-hal sebagai berikut:

(a) Persetu!uan dari klien untuk melakukan komunikasi tersebut atau

(b) Ketentuan hukum peraturan atau kode etik profesi yang terkait dengan komunikasi dan pengungkapan tersebut.

ika tidak memperoleh persetu!uan dari klien Praktisi Pendahulu tidak boleh secara sukarela memberikan informasi mengenai klien kepada Praktisi Pengganti.

S,)si ##$: B,n'(ran K,2,n'in/an

etiap Praktisi harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk  mengidentifikasi setiap situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan karena situasi tersebut dapat menimbulkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika  profesi. ebagai contoh ancaman terhadap ob!ektivitas dapat ter!adi ketika Praktisi  bersaing secara langsung dengan klien atau memiliki ker!asama usaha atau ker!asama

(6)

se!enis lainnya dengan pesaing utama klien. Ancaman terhadap ob!ektivitas atau kerahasiaan dapat ter!adi ketika Praktisi memberikan !asa profesional untuk klien-klien yang kepentingannya saling berbenturan atau kepada klien-klien yang sedang saling  berselisih dalam suatu masalah atau transaksi.

ika benturan kepentingan menyebabkan ancaman terhadap satu atau lebih prinsip dasar etika profesi (termasuk prinsip ob!ektivitas kerahasiaan atau perilaku profesional) yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi ke tingkat yang dapat diterima melalui  penerapan pencegahan yang tepat maka Praktisi harus menolak untuk menerima perikatan tersebut atau bahkan mengundurkan diri dari satu atau lebih perikatan yang berbenturan kepentingan tersebut.

ika klien tidak memberikan persetu!uan kepada Praktisi sehubungan dengan  permohonan Praktisi untuk memberikan !asa profesionalnya kepada pihak lain (baik klien maupun calon klien) yang kepentingannya berbenturan dengan klien maka Praktisi tidak   boleh melan!utkan pemberian !asa profesionalnya kepada salah satu dari pihak-pihak 

tersebut.

S,)si #3$: P,nda2a' K,d(a

Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dapat ter!adi ketika Praktisi diminta untuk memberikan pendapat kedua (second opinions) mengenai penerapan akuntansi auditing pelaporan atau standar/prinsip lain untuk keadaan atau transaksi tertentu oleh atau untuk kepentingan pihak-pihak selain klien. ebagai contoh ancaman terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat ter!adi ketika pendapat kedua tidak didasarkan pada fakta yang sama seperti fakta yang disa!ikan kepada Praktisi yang memberikan pendapat pertama atau didasarkan pada bukti yang tidak  memadai. ignifikansi ancaman akan tergantung dari kondisi yang melingkupi permintaan  pendapat kedua serta seluruh fakta dan asumsi lain yang tersedia yang terkait dengan  pendapat profesional yang diberikan.

(7)

ika perusahaan atau entitas yang meminta pendapat tidak memberikan  persetu!uannya kepada Praktisi yang memberikan pendapat kedua untuk melakukan komunikasi dengan Praktisi yang memberikan pendapat pertama maka Praktisi yang diminta untuk memberikan pendapat kedua tersebut harus mempertimbangkan seluruh fakta dan kondisi untuk menentukan tepat tidaknya pendapat kedua diberikan.

S,)si #4$: I.balan 1asa Pr*+,si*nal dan B,n'() R,.(n,rasi Lainnya

,alam melakukan negosiasi mengenai !asa profesional yang diberikan Praktisi dapat mengusulkan !umlah imbalan !asa profesional yang dipandang sesuai. 0akta ter!adinya !umlah imbalan !asa profesional yang diusulkan oleh Praktisi yang satu lebih rendah dari Praktisi yang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap kode etik profesi.  1amun demikian ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat sa!a ter!adi dari besaran imbalan !asa profesional yang diusulkan. ebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian  profesional dapat ter!adi ketika besaran imbalan !asa profesional yang diusulkan sedemikian rendahnya sehingga dapat mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya  perikatan dengan baik berdasarkan standar teknis dan standar profesi yang berlaku.

,alam situasi tertentu seorang Praktisi dapat menerima imbalan !asa profesional ru!ukan atau komisi (referral fee) yang terkait dengan diterimanya suatu perikatan sebagai contoh !ika Praktisi tidak memberikan !asa profesional tertentu yang dibutuhkan maka imbalan !asa dapat diterima oleh Praktisi tersebut sehubungan dengan peru!ukan klien yang  berkelan!utan (continuing client) tersebut kepada tenaga ahli atau Praktisi yang lain.

etiap Praktisi tidak boleh membayar atau menerima imbalan !asa profesional ru!ukan atau komisi kecuali !ika Praktisi telah menerapkan pencegahan yang tepat untuk  mengurangi ancaman atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:

(a) $engungkapkan kepada klien mengenai per!an!ian pembayaran atau penerimaan imbalan !asa profesional ru!ukan kepada Praktisi lain atas suatu perikatan.

(8)

(b) $emperoleh persetu!uan di muka dari klien mengenai penerimaan komisi dari pihak  ketiga atas pen!ualan barang atau !asa kepada klien.

S,)si #&$: P,.asaran 1asa Pr*+,si*nal

Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat ter!adi ketika Praktisi mendapatkan suatu perikatan melalui iklan atau bentuk pemasaran lainnya. ebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada perilaku profesional dapat ter!adi ketika !asa profesional hasil peker!aan atau produk yang ditaarkan tidak sesuai dengan prinsip perilaku profesional.

etiap Praktisi tidak boleh mendiskreditkan profesi dalam memasarkan !asa  profesionalnya. etiap Praktisi harus bersikap !u!ur dan tidak boleh melakukan

tindakan-tindakan sebagai berikut:

(a) $embuat pernyataan yang berlebihan mengenai !asa profesional yang dapat diberikan kualifikasi yang dimiliki atau pengalaman yang telah diperoleh; atau

(b) $embuat pernyataaan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang tidak  didukung bukti terhadap hasil peker!aan Praktisi lain.

S,)si #5$ P,n,ri.aan Hadia a'a( B,n'() K,ra.a6'a.aan Lainnya

Praktisi maupun anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekatnya mungkin sa!a ditaari suatu hadiah atau bentuk keramahtamahan lainnya (hospitality) oleh klien. Penerimaan pemberian tersebut dapat menimbulkan ancaman terhadap kepatuhan  pada prinsip dasar etika profesi sebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadap ob!ektivitas dapat ter!adi ketika hadiah dari klien diterima atau ancaman intimidasi terhadap ob!ektivitas dapat ter!adi sehubungan dengan kemungkinan dipublikasikannya  penerimaan hadiah tersebut.

ignifikansi ancaman sangat beragam tergantung dari sifat nilai dan maksud di  balik pemberian tersebut. ika pemberian tersebut disimpulkan oleh pihak ketiga yang

(9)

rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan sebagai  pemberian yang secara !elas tidak signifikan maka Praktisi dapat menyimpulkan  pemberian tersebut sebagai pemberian yang diberikan dalam kondisi bisnis normal yaitu  pemberian yang tidak dimaksudkan untuk memengaruhi pengambilan keputusan atau untuk 

memperoleh informasi. ,alam kondisi demikian Praktisi dapat menyimpulkan tidak  ter!adinya ancaman yang signifikan terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.

S,)si #7$: P,nyi.2anan As,' Mili) Kli,n

etiap Praktisi tidak boleh mengambil tanggung !aab penyimpanan uang atau aset lainnya milik klien kecuali !ika diperbolehkan oleh ketentuan hukum yang berlaku dan !ika demikian Praktisi a!ib menyimpan aset tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang  berlaku.

Penyimpanan aset milik klien dapat menimbulkan ancaman terhadap kepatuhan  pada prinsip dasar etika profesi sebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadap  perilaku profesional dan ob!ektivitas dapat ter!adi dari penyimpanan aset klien tersebut.

elain itu setiap Praktisi harus selalu aspada terhadap ancaman atas kepatuhan pada  prinsip dasar etika profesi yang dapat ter!adi sehubungan dengan keterkaitan Praktisi dengan aset tersebut sebagai contoh keterkaitan Praktisi dengan aset yang berhubungan dengan kegiatan ilegal seperti pencucian uang.

S,)si #8$: Obj,)'i9i'as S,.(a 1asa Pr*+,si*nal

,alam memberikan !asa profesionalnya setiap Praktisi harus mempertimbangkan ada tidaknya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar ob!ektivitas yang dapat ter!adi dari adanya kepentingan dalam atau hubungan dengan klien maupun direktur pe!abat atau karyaannya. ebagai contoh ancaman kedekatan terhadap kepatuhan pada prinsip dasar ob!ektivitas dapat ter!adi dari hubungan keluarga hubungan kedekatan pribadi atau hubungan bisnis.

(10)

etiap Praktisi yang memberikan !asa assurance harus bersikap independen terhadap klien assurance. *ndependensi dalam pemikiran (independence of mind) dan independensi dalam penampilan (independence in appearance) sangat dibutuhkan untuk memungkinkan Praktisi untuk menyatakan pendapat atau memberikan kesan adanya pernyataan pendapat secara tidak bias dan bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh pihak lain. eksi 234 dari Kode &tik ini memberikan pedoman mengenai ketentuan independensi bagi Praktisi ketika melakukan perikatan assurance.

Keberadaan ancaman terhadap ob!ektivitas ketika memberikan !asa profesional akan tergantung dari kondisi tertentu dan sifat dari perikatan yang dilakukan oleh Praktisi.

S,)si #$: Ind,2,nd,nsi dala. P,ri)a'an Assurance

,alam melaksanakan perikatan assurance Kode &tik ini mea!ibkan anggota tim assurance KAP dan !ika relevan aringan KAP untuk bersikap independen terhadap klien assurance sehubungan dengan kapasitas mereka untuk melindungi kepentingan publik.

Perikatan assurance bertu!uan untuk meningkatkan tingkat keyakinan pengguna hasil peker!aan perikatan assurance atas hasil pengevaluasian atau hasil pengukuran yang dilakukan atas hal pokok berdasarkan suatu kriteria tertentu.

,alam perikatan assurance Praktisi menyatakan pendapat yang bertu!uan untuk  meningkatkan tingkat keyakinan pengguna hasil peker!aan perikatan assurance yang ditu!u selain pihak yang bertanggung !aab atas hal pokok mengenai hasil pengevaluasian atau hasil pengukuran yang dilakukan atas hal pokok berdasarkan suatu kriteria tertentu.

*ndependensi yang diatur dalam Kode &tik ini mea!ibkan setiap Praktisi untuk bersikap sebagai berikut:

(a) *ndependensi dalam pemikiran.

*ndependensi dalam pemikiran merupakan sikap mental yang memungkinkan  pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu  pertimbangan profesional yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas

(11)

(b) *ndependensi dalam penampilan.

*ndependensi dalam penampilan merupakan sikap yang menghindari tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang rasional dan memiliki  pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan termasuk pencegahan yang diterapkan) meragukan integritas ob!ektivitas atau skeptisisme profesional dari anggota tim assurance KAP atau aringan KAP.

uatu entitas yang berada dalam atau dimiliki oleh suatu aringan dapat berupa KAP (yang dapat berbentuk perusahaan perseorangan (sole practitioner) persekutuan (partnership) atau koperasi !asa audit) atau aringan KAP.

etiap KAP yang berada dalam suatu aringan dan setiap aringanKAP a!ib men!aga independensinya terhadap klien audit laporan keuangan dari setiap KAP yang  berada dalam aringan tersebut. elain itu untuk klien assurance selain klien audit laporan keuangan setiap KAP yang berada dalam suatu aringan dan setiap aringan KAP harus mempertimbangkan setiap ancaman yang dapat ter!adi dari kepentingan keuangan pada atau hubungan lainnya dengan klien assurance yang dimiliki oleh KAP yang berada dalam aringan tersebut.

KASUS

3;%; Kas(s W*rldC*.

5orld"om merupakan perusahaan telekomunikasi yang besar. ,engan !umlah karyaan mencapai 64.444 5orld"om menyediakan layanan telepon !arak !auh dan

(12)

memiliki backbone !aringan *nternet terbesar. 5orld"om beraal dari merger   perusahaan ong ,istance ,iscount ervices0 *nc (,,) dengan Advantage "ompanies *nc. 7ernard &bbers yang sebagai pendiri ,, ditun!uk sebagai "&8 5orld"om.

5orldcom pada aalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon !arak !auh. elama tahun 34an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari 92 !uta pada tahun 334 men!adi 9<32 milyar pada 244 yang pada akhirnya menempatkan orldcom pada  posisi ke =2 dari 44 perusahan lainnya menurut versi ma!ah fortune.

Akuisisi yang besar telah ter!adi pada tahun 336 pada saat orlcom mengambil alih perusahaan $"* yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi !arak !auh. ,an pada tahun yang sama 5orldcom membeli perusahaan >>1et "ompuserve dan !aringan data A8 (american 8nline) yang mengukuhkan posisi 5orldcom men!adi operator nomor  dalam infrastruktur internet.

Pada aal tahun 2444 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh dot-com buble (economic bubble yang ter!adi antara tahun 336?2444 ketika bursa saham  di negara-negara industri mengalami kenaikan nilai ekuitas secara ta!am berkat pertumbuhan industri sektor *nternet dan bidang-bidang yang terkait). Pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak. 1ilai pasar saham  perusahaan 5orldcom turun dari sekitar 4 milyar dollar (!anuari 2444) men!adi hanya sekitar 94 !uta ( !uli 2442). $elihat kondisi tersebut 7ernard &bbers sebagai "&8 cott ullivan sebagai "08 dan ,avid $yers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan.

Ada dua cara yang mereka tempuh. Pertama mereka membukukan @line cost @ (biaya !aringan atau biaya yang dibayar oleh 5orldcom kepada perusahaan lain untuk   !aringan telekomunikasi seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi 5orldcom)

sebagai pemasukan. Pada tahun 244 hingga aal 2442 5orld"om memasukan A 9 <6 milyar yang merupakan biaya operasi normal ke dalam pos investasi. #al ini

(13)

memungkinkan perusahaan tersebut menekan biaya selama bertahun-tahun. ,engan hilangnya pos biaya operasional ini maka pos keuntungan men!adi lebih besar karena biaya yang seharusnya mengurangi keuntungan sudah diperkecil. ,engan keuntungan yang terlihat besar maka akan menun!ukkan baha kiner!a 5orld"om sangat bagus.. Kedua mereka meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai %akun  pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi'.

elain itu diketahui baha &bbers dipin!amkan uang sebesar 9=462 !uta oleh dean direksi yang seharusnya digunakan untuk membeli saham 5orld"om atau untuk  melakukan margin call  seiring harga saham yang !atuh (margin call adalah tindakan yang dilakukan broker untuk mencegah nilai uang direkening yang ada !atuh kebaah margin yang diminta atau digunakan). ebaliknya &bbers menggunakan dana tersebut untuk  kepentingan pribadinya seperti pembangunan rumah baru pengeluaran anggota keluarga dan lain-lain.

"ynthia "ooper salah satu auditor internal 5orld"om merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pelaporan keuangan di situ. Kecurigaannya semakin nyata ketika dia menanyakan perihal keuangan kepada ullivan sang "08 yang dibalas dengan menyuruhnya untuk tidak ikut campur. Pada masa-masa itu 5orld"om menggunakan !asa  perusahaan Arthur Andersen sebagai auditor eksternal independen. edangkan Arthur 

Andersen sendiri dalam terlilit skandal &nron tidak lama yang lalu. adi bisa dibilang kredibilitas perusahaan Arthur Andersen sendiri mulai dipertanyakan.

"ynthia bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk melakukan investigasi. $ereka harus mengaudit keuangan pada malam hari secara sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui atasan untuk mencari kebenaran. etapi per!uangan para tim ini tidaklah sia-sia. Pada bulan $ei mereka berhasil menemukan sebuah lubang pada laporan keuangan perusahaan mereka.

"ooper lalu memutuskan menghubungi kepala komite audit $aB 7obbitt mengenai  penemuan timnya. Pada tanggal 24 uni diselenggarakan rapat komite audit dean direksi

(14)

untuk mendengarkan "ooper dan ullivan. Pada pertemuan itu sang "08 berusaha men!elaskan strategi akuntasi yang dilakukan dan berusaha mendapat dukungan dari para dean namun gagal. Pada tanggal 2= uni komite audit meminta ullivan dan $yers untuk mengundurkan diri sebelum rapat dean direksi hari berikutnya !ika tidak ingin diberhentikan.

$yers mengundurkan diri. edangkan ullivan enggan mengundurkan diri sehingga dipecat. Pada hari berikutnya 5orld"om mengumumkan kenyataan keadaan keuangan perusahaan mereka keluar. Akhirnya seluruh dunia mengetahui kalau perusahaan ini telah memalsukan pendapatannya sebanyak <6 miliar dolar >. Perusahaan 5orld"om kemudian menyatakan dirinya pailit. Kebangkrutan 5orld"om merupakan kebangkrutan terbesar dalam se!arah Amerika pada saat itu dengan nilai asetnya sebesar 4<3 miliar  dolar >. &bbers akhirnya digan!ar pen!ara selama 2 tahun karena terbukti ikut terlibat dalam penipuan pelaporan akutansi. edangkan ullivan sendiri dikenakan hukuman  tahun pen!ara.

Proses kebangkrutan 5orld"om diadakan sebelum > 0ederal Kepailitan #akim Arthur . Con+ale+ yang bersamaan mendengar proses kebangkrutan &nron yang merupakan kasus kebangkrutan terbesar kedua yang dihasilkan oleh skandal akuntansi di dalam perusahaan. idak ada proses pidana terhadap 5orld"om atas ru!ukan dari Con+ale+. 1amun pada tanggal = April 244< 5orld"om berubah nama men!adi $"* dan memindahkan kantor pusat perusahaan dari "linton $ississippi ke ,ulles Dirginia. 7erdasarkan per!an!ian restrukturisasi kebangkrutan perusahaan a!ib memba yar A 9 E4  !uta kepada &" secara tunai dan saham di $"* baru hal dimaksudkan untuk membayar 

kerugian yang dialami para investor.

 1amun hal ini belum cukup untuk membayar banyak kreditur kecil yang telah menunggu selama dua tahun untuk pengembalian uang mereka di 5orld"om. ebagian  besar dari para kreditur kecil itu adalah mantan karyaan 5orld"om sendiri. ehingga  pada tanggal E Agustus 2442 kelompok eB5orld"om 44 diluncurkan. $ereka ini terdiri dari mantan karyaan 5orld"om yang bertu!uan mencari pembayaran penuh dari uang

(15)

 pesangon. he F44F itu sendiri adalah singkatan untuk !umlah karyaan 5orld"om yang terpaksa di P#K pada tanggal 26 uni 2442 akibat kebangkrutan 5orld"om. #ingga kemudian hari berse!arah itu tiba dimana pada tanggal = 0ebruari 244 Deri+on "ommunications setu!u untuk mengakuisisi $"* sebesar 9 EG miliar. $enyelamatkan keberlangsungan kehidupan perusahaan ini dari ambang kematian.

Pelanggaran yang dilakukan oleh $ana!emen Puncak 5orld"om

• Penggelembungan tersebut ter!adi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan

manipulasi laporan keuangan oleh pihak mana!emen puncak perusahaan;

• Praktik akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal

Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut;

• elain praktik akuntansi yang keliru "&8 5orld"om !uga menggunakan uang

 pereusahaan untuk kepentingan pribadi.

 . $ana!emen 5orldcom menggelembungkan angka pada periode ber!alan dengan cara

• 7iaya !aringan yang telah dibayarkan pihak orldcom kepada pihak ketiga

dipertanggung!aabkan dengan tidak benar. ,imana biaya !aringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. #al ini mengakibatkan laba periode ber!alan men!adi lebih besar  dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. ,engan cara ini orldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga 9 <.6 $

• ,ana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. ,ana

(16)

 perusahaan untuk memanipulasi !umlah keuntungan yang diperoleh perusahaan  pada periode ber!alan. ,engan praktik ini 5orldcom berhasil memanipulasi

keuntungannya sebesar 9 2 $.

 2. Arthur Andersen menyetu!ui tindakan manipulasi karena

• idak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen sehingga kecurangan

yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.

• Adanya hubungan antara AA dengan ullivan dan $yers yang merupakan peker!a

di KAP AA sebelum bergabung dengan 5orld"om.

 <. "ara ,ean ,ireksi 5orldcom mencegah manipulasi yang dilakukan oleh mana!emen

• ,ean ,ireksi membentuk komite audit yang sepenuhnya memenuhi asas integritas

dan independensi. #al ini agar pengukuran dan pengungkapan atas K 5orld"om dilakukan dengan benar sehingga tidak ada informasi yang ditutupi.

• $enciptakan budaya yang sehat terbuka dan taat terhadap corporate governance

dan corporate responbility agar perusahaan tidak melakukan kegiatan yang melanggar etika.

• ransparansi dari pihak mana!emen baik kepada auditor eksternal maupun internal.

 =. Alasan para akuntan 5orld"om mau dia!ak beker!a sama dalam memanipulasi laporan keuangan adalah

•  Money : Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan !ika

mereka mau beker!a sama dengan pihak mana!emen untuk memanipulasi laporan keuangan.

(17)

•  Pressure: Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan kaunagan.

Hangmana !ika tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat.

• Culture: 7udaya perusahaan yang menghalalkan segala cara untuk dapat

memperoleh penghasilan agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan tidak turun drastis.

•  Internal Control : emahnya pengendalian internal perusahaan sehingga tindakan

manipulasi dan kecurangan dapat ter!adi dalam perusahaan.

• Chance : Adanya kesempatan untuk memanipulasi K orldcom dimana dalam hal

ini semua pihak dari mana!emen puncak hingga staf akuntansi dapat dia!ak beker!a sama untuk memanipulasi K perusahaan.

•  Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi para akuntan yang beker!a di orldcom

tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun CAAP sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik   profesi akuntansi.

. ,ean direksi menyetu!ui pemberian pin!aman dana lebih dari 9=46 !uta kepada Ketua (.&bbers) dan "&8 karena

• ,engan tu!uan untuk membeli saham orldcom ataupun untuk margin calls.

 1amun kenyataannya uang pribadi tersebut digunakan "&8 5orld"om untuk  kepentingan pribadinya sendiri.

G. 7agaimana dean memastikan baha histle bloer akan berani ma!u untuk  memberitahukan mereka tentang kegiatan yang dipertanyakan atau meragukanI

(18)

• ,ean direksi harus memastikan baha whistle blower  akan berada pada kondisi

yang aman alaupun mereka telah melaporkan ke!ahatan pihak internal perusahaan. Prinsip-prinsip etika profesi yang dilanggar Arthur Andersen

Prinsip dasar etika profesi &tika yang dilanggar &tika yang seharusnya Prinsip *ntegritas AA sudah bersifat dengan

tidak tegas dan !u!ur hal ini ditun!ukan dengan mengi!inkan 5orld"om melakukan kecurangan.

AA seharusnya bertindak  tegas dan !u!ur dengan cara menyarankan pada 5orld"om untuk   memperbaiki salah sa!i yang ada atau apabila tidak  menolak untuk mengaudit K milik 5orld"om

Prinsip 8b!ektivitas 7erkaitan dengan independensi dari KAP AA sendiri sudah dapat dinyatakan baha AA memiliki bentturan kepentingan yang disebabkan oleh adanya hubungan antara AA dengan ullivan dan $yers

,ari aalnya seharusnya AA menolak untuk men!adi auditor eksternal 5orld"om karena masalah independensi yang dapat menyebabkan kurang ob!ektifnya proses audit.

Prinsip Kompetensi erta ikap Kecermatan ,an Kehati-hatian Profesional

,iketahui meski KAP AA memiliki kemampuan yang memadai sebagai auditor mereka tidak mematuhi kode etik yang berlaku dalam men!alankan !asa  profesionalnya.

KAP AA seharusnya mematuhi kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan !asa  profesionalnya.

(19)

Prinsip Perilaku Profesional KAP AA telah melakukan tindakan yang mendiskreditkan profesi dengan membiarkan 5orld"om melakukan kecurangan yang pada akhirnya menyebabkan rusaknya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan pada saat itu.

$elakukan aktivitas  profesinya berdasarkan  peraturan yang berlaku dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Referensi

Dokumen terkait

Pengingkaran anak diatur dalam undang-undang untuk menjawab problematika rumah tangga jika salah satu pasangan berbuat zina atau melahirkan anak bukan dari benih

The sample that the centre submits to Cambridge International must include work of each teacher/Examiner and a Speaking examination Working Mark Sheet must be submitted for

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat dibuat beberapa simpulan sebagai berikut: dosis kurkuminoid yang diberikan pada kultur lini sel endotel

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa melalui metode inkuiri terbimbing tipe A menggunakan Media Powerpoint pada mata

Untuk mengetahui pengaruh penampilan gigi anterior berdasarkan Aesthetic Component dari IOTN terhadap rasa percaya diri, dampak sosial, dampak psikologis, dan

Penulisan tesis tentang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Paired Story Telling dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik

Penelitian Ekasari (2011) menyatakan hasil pemberian kembali opini going concern tidak selalu ’ berpatokan pada opini going concern yang ’ diperoleh di tahun sebelumnya

*CARA MENILAI = Tiap aspek diberi nilai skor 3 untuk baik, skor 2 untuk cukup, dan skor 1 untuk