• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT SARI AYU INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 GAMBARAN UMUM PT SARI AYU INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Gambar 2.14 : Kerangka Berpikir

BAB 3

GAMBARAN UMUM PT SARI AYU INDONESIA

3.1 Sejarah dan Perkembangan PT Sari Ayu Indonesia

PT Sari Ayu Indonesia Jakarta berdiri sebagai realisasi dari keinginan besar DR. Martha Tilaar sebagai pendiri perusahaan. Ibu Martha Tilaar memulai usahanya dengan membuka salon kecantikan kecil di rumah orang tuanya di Jakarta pada tahun 1972. Usaha membuat dan memasarkan jamu-jamuan komersial sudah dimulai memalui salon kecil ini. Tahun 1976, usaha salon Ibu Martha Tilaar mulai berkembang ditandai dengan dibukanya salon kecantikan yang kedua. Beberapa tahun kemudian, usaha salon kecantikan tersebut telah berkembang pesat .

Pada tahun 1977, Ibu Martha Tilaar mulai memproduksi jamu-jamuan komersial berskala home industri yang diberi merek dagang Sari Ayu Martha Tilaar. Tahun 1981, home industri ini telah memproduksi 46 item produk. Home industri ini menghadapi permintaan produk yang melebihi kapasitas, sehingga sebuah industri modern yang menghasilkan produk dalam skala besar mulai diperlukan. Maka pada tahun 1981 itu juga, usaha home industri Ibu Martha Tilaar ini dikukuhkan dengan berdirinya PT Martina Berto yang menempati pabrik 1 unit seluas 4200 M2 di kawasan industri Pulogadung Jakarta yang diresmikan oleh Ibu Nelly Adam Malik istri Wakil Presiden RI pada waktu itu.

Pada tahun 1983, Sariayu sudah menjadi kosmetik yang sangat terkenal di tanah air. Untuk itu, peningkatan distribusi harus tetap dilakukan. Pada tahun itulah

(2)

didirikan PT Sari Ayu Indonesia sebagai distributor kosmetik Martha Tilaar Group ke seluruh Indonesia. Pada tahun 1997 PT Sariayu Indonesia mendapat ISO 9002.

Alamat PT Sari Ayu pusat adalah : JL. Rawa Bali II. No 5.

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta – 13920

Telepon : 021 - 4600045

3.1.1 Filosofi Dasar Perusahaan

Filosofi dasar yang dimiliki PT Sari Ayu Indonesia adalah:

• Menjadi produktif dan berpandangan kedepan untuk mencapai hasil yang tertinggi.

• Membuat kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama.

• Untuk mempromosikan kerjasama antar departemen ditengah pusat pelayanan

3.1.2 Visi dan Misi PT Sari Ayu Indonesia

Adapun Visi PT Sari Ayu Indonesia adalah:

• Menjadi perusahaan distribusi yang paling terkemuka di Asia, aliansi strategis, keamanan dalam memasok barang, dan mengantarkan pelayanan yang paling baik ke pelanggan

(3)

Sedangkan misi PT Sari Ayu Indonesia adalah :

• Membantu pelanggan mendistribusikan barang-barang mereka jika diperlukan

• Mengembangkan distribusi yang luas melalui aliansi strategis

• Menyediakan sebuah lingkungan kerja yang akan membantu para karyawan untuk mengembangkan karir, kesejahteraan, dan idealisme mereka.

Akan tetapi visi dan misi yang penulis paparkan diatas sedang mengalami restrukturisasi untuk menjadi lebih baik lagi.

3.1.3 Struktur Perusahaan dan Struktur Organisasi

Struktur perusahaan dari Martha Tilaar Group meliputi empat kelompok besar yakni Unit Usaha Pemasaran, Unit Usaha Distribusi dan Perdagangan, dan Unit Usaha Layanan. Masing-masing unit menaungi beberapa perusahaan seperti yang terlihat pada gambar 3.1.

Sedangkan PT Sari Ayu Indonesia secara struktural dipimpin secara keseluruhan oleh seorang Direktur,dan oleh kepala manajer cabang di setiap cabang.PT Sari Ayu Indonesia memiliki 5 divisi utama yaitu :

• Divisi Keuangan dan Akuntansi • Divisi Pemrosesan Data Elektronik • Divisi Logistik dan Distribusi • Divisi Penjualan

(4)

Masing-masing divisi utama tersebut dipimpin oleh seorang Supervisor, yang membawahi bagian-bagian tertentu tertentu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun untuk struktur organisasi perusahaan masih relatif sering mengalami perubahan. Struktur organisasi perusahaan sampai periode 26 Desember 2005 ditunjukkan dalam gambar 3.3.

Sumber : Company Profile PT Sari Ayu Indonesia.

Gambar 3.1: Struktur Martha Tilaar Group Sampai Desember 2005

Marta Tilaar Group

Manufacturing Marketing Trading &

Distributions Services PT.Martina Berto (Pulogadung Plant) PT. Cedefindo (Bekasi Plant) PT. Tiara Permata Sari PT. Warna Ungu Multi Sinar PT. Sinar Makro Pesona Sejahtera PT. Sari Ayu Indonesia Martina Berto SDN BHD (Kuala Lumpur) PT. Kreasi Boga Primatama PT. Martina Beauty Gallery PT. Creative Style

(5)

Sumber : Company Profile PT Sari Ayu Indonesia

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Korporasi Martha Tilaar Sampai Desember 2005 Board Of Commissioner Presiden Director Corporate Audit President Office Brand Support Sales &

Marketing II Marketing Sales & I

R & D Manufacturing

I

Finance & Admin International Business & Export Sales‘Mgmt BC/SC/HC Herbal & Aromatic Retail - Puri Ayu Key Account Mgmt Field Promotion CEO Sari Ayu Brand Direct Selling - Thalia Manufacturing II Services (MBG, CPP, CS, KBP) PT. Estrella Laboratories Distribution Supply Chain Management

Corp. Finance &

ACC. Corp. HR Mgmt. Corp. HRD Corp. MIS ART / PR BD / MPR

(6)

Branch Manager Logistic & Distribution Supervisor Sales Supervisor Electronic Data Processing Supervisor Human Resource & General Affair

Supervisor Finance& Accounting Supervisor Chief Officer Accounting Chief Officer Finance Chief Officer Delivery Chief Officer

Warehouse Salesman HRGA Staff

Accounting Staff Finance Staff Ekspedisi &Driver Helper & Checker

Director

Sumber : Company Profile PT Sari Ayu Indonesia

(7)

3.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab Posisi Jabatan PT Sari Ayu Indonesia

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing posisi jabatan manajerial PT Sari Ayu Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:

• Director

o Mengawasi kinerja dan menerima laporan pertanggungjawaban dari setiap Branch Manager

o Memberikan ide, saran maupun nasehat kepada Branch Manager mengenai cita-cita, visi dan misi perusahaan.

o Mempertanggungjawabkan hasil kinerja perusahaan kepala Komisaris. o Membina hubungan baik dengan seluruh stakeholder korporasi.

• Branch Manager

o Mengawasi kinerja dan menerima laporan pertanggungjawaban dari seluruh divisi perusahaan.

o Merumuskan dan mengkomunikasikan pengembangan usaha dan strategi bisnis jangka panjang perusahaan.

o Memberikan masukan ide, saran dan nasehat bagi para supervisor dalam mencapai kinerja paling optimal.

o Melakukan evaluasi kinerja masing-masing departement dalam perusahaan.

o Mempertanggungjawabkan hasil kerja setiap departmen kepada Director. • Finance & Accounting Supervisor

o Merumusakan kebijakan dan strategi keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan strategi bisnis perusahaan.

(8)

o Menerima dan mengevaluasi laporan keuangan dan kinerja keuangan perusahaan.

o Merumuskan dan mengkomunikasian kebijakan dan standar administrasi perusahaan.

o Memastikan standar mutu administrasi mengikuti standar ISO2001:2000 perusahaan.

o Memastikan ketaatan dan kepatuhan perusahaan dengan hukum dan undang-undang yang berlaku.

o Mempertanggungjawabkan kinerja departemen kepada Branch Manager • Electronic Data Processing Supervisor

o Merumuskan strategi, kebijakan, standar dan prosedur pemanfaatan teknologi informasi korporasi.

o Mengelola, melayani dan menyediakan kebutuhan informasi korporasi untuk mendukung fungsi dan tugas masing-masing divisi dan perusahaan. o Mengembangkan dan memelihara teknologi informasi korporasi dan

perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya korporasi.

o Mempertanggungjawabkan hasil kinerja divisi kepada Branch Manager. • Logistic & Distribution Supervisor

o Merumuskan kebijakan dan strategi persediaan perusahaan untuk mencapai tujuan strategi bisnis perusahaan.

o Memelihara, mengelola dan mengembangkan fasilitas penyimpanan perusahaan.

o Melakukan kerjasama, koordinasi, pengawasan dan membina hubungan baik dengan seluruh pemasok perusahaan.

(9)

o Melakukan perencanaan, pengelolaan, pengendalian evaluasi terhadap persediaan, standar mutu dan logistik perusahaan.

o Mempertanggungjawabkan kinerja departemen kepada Branch Manager • Sales Supervisor

o Merumuskan strategi pemasaran produk-produk jasa perusahaan untuk mencapai tujuan strategi bisnis perusahaan.

o Mengembangkan usaha dan produk jasa dalam bidang jasa kecantikan melalui kerjasama dengan pihak lain.

o Meningkatkan citra korporasi dan merek dagang

o Menentukan kebijakan-kebijakan dan mengawasi kinerja waralaba perusahaan.

o Meningkatkan potensi penjualan produk-produk perusahaan dan pengembangan pasar baru. Melakukan survey pasar untuk mengali keburuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

o Melakukan kerjasama dan membina hubungan baik dengan channel member perusahaan.

o Mempertanggungjawabkan kinerja departemen kepada Branch Manager. • Human Resource & General Affair Supervisor

o Merumuskan kebijakan-kebijakan umum personalia korporasi sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah.

o Melakukan seleksi dan perekrutan sumber daya manusia korporasi. o Menyusun program evaluasi kinerja, reward and punishment umum

korporasi untuk kesejahteraan karyawan.

(10)

3.1.5 Strategi Portofolio Produk.

Sesuai dengan filosofi yang dianut Martha Tilaar Group, maka produksi difokuskan pada perawatan kecantikan, berupa jamu, kosmetika, dan minuman kesehatan dari bahan alami. Jumlah produk yang dihasilkan oleh Martha Tilaar Group mencapai 700 item yang dikategorikan berdasarkan jenis produk dan perusahaan pembuatnya. Beberapa contoh produk tersebut ditampilkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1: Produk-produk yang dijual PT Sari Ayu Indonesia Jakarta.

Merek Jenis Produk

Sari Ayu Kosmetika tradisional dan jamu

Biokos/Caring Perawatan kulit dewasa

Belia Kosmetika remaja

PAC (Professional Artist Cosmetics) Kosmetika artis profesional

Berto/Slimming Tea Minuman

Oil of Java Minyak Aromatik

Martina Jamu Indonesia

Dewi Sri Spa Produk perawatan tubuh

Jamu Garden Produk perawatan kesehatan dan tubuh Sumber: Company Profile PT Sari Ayu Indonesia.

3.1.7 Stategi Harga Perusahaan

PT Sari Ayu Indonesia menjalankan kebijakan harga yang konsisten dengan tujuan menjaga kredibilitas harga produk-produk dibenak konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengendalian ketat atas harga disetiap jalur

(11)

distribusinya sehingga harga jual yang sampai ke konsumen akan konsisten dan seragam diseluruh Indonesia.

3.1.8 Strategi Saluran Distribusi Perusahaan

Pendistribusian produk-produk MTG dilakukan oleh anak perusahaan MTG sendiri, yakni PT. Sari Ayu Indonesia (SAI) yang memiliki 16 cabang nasional dan 2 depo (pembantu cabang). SAI juga melakukan kerjasama dengan 26 subdistributor yang tersebar diseluruh Indonesia. Pengendalian ketat dilakukan oleh MTG terhadap seluruh subdistributor untuk menjaga berjalannya kebijakan harga seperti yang disebutkan sebelumnya.

3.1.9 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

Keterangan proses bisnis :

1. Salesman membawa purchase order ke bagian purchasing pihak pelanggan. 2. a) Kemudian bagian purchasing pihak pelanggan tersebut mengisi PO

tersebut,dan diserahkan kepada salesman tadi untuk dibawa pulang lagi ke perusahaan.Kemudian salesman tadi menyerahkan PO yang telah diisi kepada bagian fakturis untuk diinput ke dalam database.

b) selain lewat salesman, pihak pembeli jugabisa memesan produk lewat email, telepon, ataupun fax.

3. Bagian fakturis kemudian menginput pemesanan dan mencetak faktur untuk diserahkan ke bagian gudang.

4. Bagian gudang mengecek persediaan kemudian menyerahkan barang dan surat jalan kepada ekspedisi untuk pengiriman ke pelanggan.

(12)

5. Ekspedisi menyerahkan barang ke bagian gudang pelanggan

6. Setelah barang dterima, bagian gudang memberitahu kepada bagian finance 7. Selanjutnya bagian finance membayar ke perusahaan (paling lambat 21 hari

(13)

PT SAI

Pelanggan (Skala Bisnis)

Bagian Finance Bagian Fakturis Bagian Gudang

Salesman PT SAI

Ekspedisi PT SAI

Bagian Purchasing Bagian Finance Bagian Gudang 1) 2a) 2b) 3) 4) 5) 6) 7) Keterangan Garis: Arus Informasi Arus Uang Arus Barang

Sumber : Company Profile

(14)

Adapun beberapa masalah (Kekurangan) yang terjadi pada sistem penjualan yang sedang berjalan, yaitu :

• Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam penginputan data pemesanan ke dalam komputer PT Sari Ayu Indonesia, serta untuk menginputnya membutuhkan waktu.

• Untuk sistem penjualan dengan mengirimkan salesman ke toko pelanggan untuk mengambil purchase order, perusahaan merasa kurang efisien karena selain menghabiskan waktu yang cukup lama , juga meningkatkan biaya operasional perusahaan seperti biaya transport dan gaji salesman.

• Sistem penjualan tidak terintegrasi antar cabang maupun ke pusat, sehingga pusat tidak bisa mengetahui secara langsung keadaan setiap cabang. Setiap sore, masing-masing cabang harus mengirimkan laporan penjualan dalam bentuk fax ke pusat untuk dipantau.

Kelebihan sistem penjualan yang sedang berjalan :

• Sistem penjualannya beraneka ragam dan mudah, sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

• Terdapat sumber daya manusia (salesman maupun administrator) yang cukup handal untuk mengelola transaksi yang beraneka ragam.

(15)

3.2 Kondisi Bisnis PT Sari Ayu Indonesia 3.2.1. Persaingan Industri Sejenis

Sekarang ini di Indonesia terdapat banyak sekali merek kosmetik yang beredar, mulai dari yang sangat murah sampai dengan yang sangat mahal, jenis kosmetiknya juga sangat beraneka ragam. Secara umum, persaingan perusahaan kosmetik di Indonesia cukup ketat.

Perusahaan yang bersaing dalam industri kosmetik di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian besar, yakni:

a. Perusahaan Multinasional :

Contohnya dari Perancis : Lancome, R.O.C, L’oreal, Yves Saint Laurent, Givenchy, Clarins.

Dari United Kingdom : The Body Shop

Dari Jepang : Shiseido, Kanebo, Kose, Shu Uemura, FANCL Dari Swedia : Oriflame

b. Perusahaan Nasional :

Di Indonesia terdapat 3 perusahaan nasional, yakni Martha Tilaar Group, Mustika Ratu Group, dan Ristra

c. Perusahaan Lokal daerah maupun Lokal Asing :

Contohnya adalah Barcleay, Puteri, Pixy, Madonna, Viva, La Tulipe, Mirabella, Fanbo, Fair Lady, Fair Cheek, Kelly, dsb.

Harga kosmetik yang ditawarkan perusahaan multinasional relatif mahal, karena kosmetiknya sudah memiliki brand yang terkenal, dan diimpor. Perusahaan ini mengimpor kosmetiknya dan kemudian menjual di counter-counter di berbagai

(16)

departemen store terkenal, dan ada pula yang membuka toko franchise seperti The Body Shop, ada juga yang dengan sistem multilevel marketing. Pembelinya adalah masyarakat tingkat menengah keatas sampai keatas.

Kelompok perusahaan nasional merupakan perusahaan yang cukup terkenal dan besar di mayarakat. Mereka memiliki unit usaha manufaktur, pemasaran dan distribusi sendiri. Jenis produk yang diproduksipun beraneka ragam, serta menonjolkan citra ketimuran, dimana kosmetik yang diproduksi menggunakan bahan-bahan dari alam. Pembelinya dari kelompok menengah kebawah sampai menengah keatas.

Kelompok perusahaan lokal daerah dan lokal asing cenderung untuk masyarakat menengah kebawah sampai bawah. Perusahaan ini masih belum bisa membangun merek yang kuat dan harganya relatif murah.

Posisi PT Sari Ayu Indonesia cenderung kuat di Indonesia karena sudah merambah ke banyak daerah di Indonesia, ditambah sudah menjadi trend setter tata rias di Indonesia (dibuktikan dengan beberapa kali menjadi sponsor utama pemilihan Miss Indonesia dan Asean).

3.2.2. Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru dari skala menengah sampai dengan keatas adalah Etude, Beautystyle, Red Earth, Sara Ricci, dsb.

Dengan adanya Perjanjian AFTA, maka mulai terlihat kosmetik-kosmetik dari luar negeri dengan harga murah , kemasan dan isinyapun menarik dan mencolok warnanya, serta mudah ditemui di banyak pusat pertokoan. Dengan harga murah ini,

(17)

ditambah dengan keadaan ekonomi yang masih lemah potensi untuk tumbuh dan berkembangnya pendatang baru ini cukup besar

3.2.3. Ancaman Produk Pengganti

Produk Pengganti untuk kosmetik antara lain adalah kapsul Vit E yang mempunyai fungsi sama untuk mempertahankan kehalusan kulit, antara lain di produksi dengan merek Nature E.

Produk pengganti lain yang terlihat dapat menjadi ancaman adalah perusahaan yang menawarkan jasa perawatan kecantikan (penegncangan kulit wajah, pemutihan wajah, dsb) dengan berbasis teknologi kesehatan dan farmasi yang banyak tersebar dikota-kota besar Indonesia. Contohnya adalah Meicy, Erha21, Jakarta Skin Center, Puan.

3.2.4. Kekuatan Menawar Dari Pemasok.

Dikarenakan PT Sari Ayu Indonesia merupakan perusahaan dominan dalam industri kosmetika dan menggunakan bahan baku yang cukup besar baik jumlah maupun jenisnya maka jumlah pemasok untuk PT Sari Ayu Indonesia juga sangat banyak. Pemasok PT Sari Ayu Indonesia dapat dikatakan juga pemasok Martha Tilaar Group, karena PT Sari Ayu Indonesia adalah anak perusahaan Martha Tilaar.

Kekuatan menawar pemasok lokal relatif lemah dimana seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa MTG merupakan pelanggan terbesar bagi pemasok lokalnya serta banyak tersedianya alternatif pemasok lain untuk bahan baku dan kualitas yang sama, sehingga dalam hal ini para pemasok bahan baku dan bahan pendukung MTG harus memenuhi seluruh persyaratan kualitas yang diterapkan oleh MTG.

(18)

Sedangkan untuk pemasok luar negeri memiliki relatif sedikit kekuatan menawar yang lebih tinggi namun belum dapat dikatakan kuat dimana jumlah pemasok sangat banyak, hanya untuk beberapa pemasok bahan baku atau bahan pendukung tertentu yang merupakan perusahaan utama dalam industri tersebut, namun hal ini dapat diantisipasi dengan dilakukan kerjasama kontrak oleh MTG dengan para pemasok luar negeri.

3.2.5. Kekuatan Menawar Dari Konsumen.

Dengan melihat sasaran segmen pasar yang dituju, maka kekuatan konsumen relatif tinggi yang diakibatkan oleh banyaknya produk dengan berbagai merek yang ditawarkan sehingga konsumen dapat dengan mudah bertukar merek. Konsumen yang masih sensitif terhadap harga juga mempengaruhi kekuatan menawar dari konsumen ini.

PT Sari Ayu Indonesia menanggapi kekuatan menawar konsumennya dengan memberikan beberapa nilai tambah atas produknya yakni melakukan beberapa program pemasaran yang bersifat below the line dan melakukan interaksi dengan konsumen serta selalu menawarkan solusi masalah kecantikan dengan produk-produk inovatif dan alami untuk menjadi trend setter bagi konsumen kosmetik sehingga loyalitas konsumen dapat lebih terjaga.

Untuk menawarkan produk dengan harga yang sama disetiap lokasi penjualan produk , maka distribusi dilakukan oleh perusahaan sendiri. Hal ini mempermudah pengendalian biaya distribusi dan pengawasan harga penjualan produk oleh perusahaan. Adapun beberapa channel member yang menjual produk-produk kosmetik hasil distribusi antara lain Matahari Department store/Supermarket, Hero Supermarket, Giant Hypermart, Lion Superindo, Indogrosir, Indomaret, Goro, Diamond/D’Best Supermarket dan Department store, Pasaraya, Tip-Top, Hari-Hari swalayan dan lain sebagainya.

Gambar

Gambar 3.1: Struktur Martha Tilaar Group Sampai Desember 2005
Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Korporasi Martha Tilaar Sampai Desember 2005
Gambar 3.3 : Struktur Organisasi PT Sari Ayu Indonesia Sampai Desember 2005
Tabel 3.1: Produk-produk yang dijual PT Sari Ayu Indonesia Jakarta.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adalah piutang untuk modal kerja, investasi ataupun konsumsi dimana pihak bank menjual barang sesuai dengan harga pokok yang dibeli dari supplier atau

Hal tersebut karena jumlah tenaga kerja di Arab Saudi terutama untuk buruh kasar yang terhitung sedikit, maka Arab Saudi membutuhkan tenaga kerja dari luar seperti

Hasil penelitian membuktikan bahwa komponen harga pokok jasa terlalu banyak sehingga tarif pengiriman paket ke luar negeri PT Pos Indonesia relatif tinggi, dimana

Tapi setelah melewati proses negosiasi dengan pihak Pertamina dimana pertimbangannya adalah pemerintah sangat membutuhkan LPG untuk alokasi konversi energi, serta juga ditambah

Kelebihan program anggota MCC ini sangatlah didukung oleh kecanggihan Teknologi Informasi dimana para pelanggan dapat mengecek jumlah point yang telah dikumpulkan melalui MCC

Dengan kerjasama internasional ini, Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga

Asuransi aneka merupakan jenis asuransi di luar kelompoknya yang terdahulu, antara lain menutup kepentingan untuk mengatasi risikokerugian yang terjadi karena kecelakaan diri

Peneliti juga mendapatkan beberapa kendala lainnya di Clariant seperti keterlambatan pengiriman dokumen asli dari pemasok luar negeri untuk kebutuhan proses kepabeanan, keterlambatan