• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIKes Nurliana Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STIKes Nurliana Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL STIKNA :

JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN

KESEHATAN

Volume 1, Nomor 1, Mei 2017

e-ISSN 2579-7603

(2)

JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan

Vol.1, No.1, Mei 2017 e-ISSN 2579-7603

DAFTAR ISI

NO JUDUL HAL

1

Pemeriksaan

(

Muhammad Taufik, Harlem Marpaung, Jamahir Gultom, Saur Lumban

Narkotika

Menggunakan

Sampel

Urine

Raja)

1-10

2 Analisis Cepat Methamphetamin pada RambutMenggunakan Gas Kromatografi Spekstroskopi Massa (Zul Alfian,Pengguna Sabu Sabu Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

11-19

3 Studi Waktu Mati (tO) dan Indeks Retensi Kovats Menggunakan Kolom

Kapiler Altech 10 Meter pada kromatografi Gas (Mahmudi) 20-30 4 Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasiendi Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan 2015 (Novita Sari Br.

Barus)

31-40

5 Determinan Efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

(Arifa Masyitah Panjaitan) 41-49

6 Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene, dan Alat Pelindung Diri (Apd)Dengan Gangguan Kelainan Kulit Pada Petugas Pengangkut Sampah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 (Khodijah Tussolihin Dalimunthe)

50-60

7

Perbedaan Pengetahuan dan Keberadaan Jentik Sebelum dan Setelah Dilakukan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Modifikasi Ovitrap pada Siswa SD Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2016 (Vina Anggina Hutasuhut)

61-71

8 Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata di DesaKaranganyar Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 (Velly Fazri Sinaga)

72-82

9 Penggunaan dan Pemanfaatan Kembali Limbah Batubara sebagai MaterialBangunan (Saur Lumbanraja, Zul Alfian, Dede Ibrahim Muthawali) 83-94

10 Prilaku Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita AutismeDi Pusat Pelatihan Anak Autisme Pelita Kasih (Heni Triana) 95-105

11 Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Ekstraksi terhadap Total Mikroba padaEsktraksi Belimbing Wuluh sebagai Pengawet Ikan Kembung

(

(Rastrelliger kanagurta))(Mariany Razali)(

(3)

JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan

Vol.1, No.1, Mei 2017 e-ISSN 2579-7603

Jurnal Stikna diterbitkan setahun dua kali oleh STIKes Nurliana Medan, melingkupi berbagai bidang ilmu dalam bidang Sains, Teknologi, Farmasi dan Kesehatan.

Penasehat

Ketua STIKes Nurliana Medan

Ketua Redaksi Mahmudi, S.Si, M.Si

Wakil Redaksi

dr. Novita Sari Br. Barus, M.Kes

Editor

Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc, Apt Dr. Muhammad Taufik, M. Si.

Dr. Rudi Kartika, M. Si. Dr. Binawati Ginting, M.Si

Dr. Ir. Desi Ardilla, M. Si.

Diterbitkan Oleh : STIKes Nurliana Medan www. http://jurnal.stikna.ac.id

(4)

JURNAL STIKNA :

JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN KESEHATAN Volume 1, Nomor 1, Mei 2017

e-ISSN 2579-7603

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna Sabu

Sabu Menggunakan Gas Kromatografi Spekstroskopi Massa

Zul Alfian1dan Harlem Marpaung2, dan Muhammad Taufik3 1, 2Dosen Departemen Kimia, FMIPA Universitas Sumatera Utara

E-mail : zul_alfian@yahoo.co.id

3Prodi Farmasi STIKes Nurliana (Stikna) Medan

ABSTRAK

Methamphetamin merupakan salah satu obat psikostimulansia dansimpatomimetik yang peredarannya dibatasi di Indonesia. Peredaran illegal semakin meningkat pada Tahun 2015 dan sering disalahgunakan sehingga diperlukan metode analisis yang akurat untuk mendeteksi senyawa tersebut. Pada penelitian ini, Sebanyak 10 (sepuluh) sampel telah dikumpulkan dari rambut pengguna narkotika jenis sabu-sabu. Analisis dilakukan menggunakan Gas Chromatography Mass Spektroscopy (GCMS) dengan kolom HP 5 MS. Ekstraksi sampel rambut menggunakan pelarut metanol : etil asetat (9:1). Derivatisasi menggunakan N-methyl-N-trimethylsilyl trifluoroacetamide (MSTFA) dan 1% trimethyl

iodosilane (TMIS) dengan sonikasi pada 43 KHz. Uji pendahuluan menggunakan reagens marquist dan Porta drug test kit. Hasil penelitian menunjukkan Kadar methamphetamine

berkisar 0,2 sampai dengan 12.2 ng/mg dalam rambut.

Kata Kunci : Analisis, methamphetamine, Pengguna, sabu-sabu, Gas Chromatography Mass Spektroscopy (GCMS).

ABSTRACT

Methamphetamine is one psikostimulansia and sympathomimetic drugs circulation was restricted in Indonesia. Illegal circulation was increasing in 2015 and is often misused requiring accurate analytical methods to detect these compounds. Ten samples were collected from the hair opioid abusers in which presence of methamphetamine. Analyses were confirmed by Gas Chromatography Mass Spektroscopy (GCMS) with a column HP 5 MS. Hair sample extraction using methanol: ethyl acetate (9: 1). Derivatization using N-methyl-N-trimethylsilyl trifluoroacetamide (MSTFA) and 1% trimethyl iodosilane (TMIS) by sonication at 43 KHz. Preliminary test using reagens marquist and Porta drug test kit. The results showed levels of methamphetamine ranging from 0.5 to 15.6 ng / mg hair.

Keywords: Analysis, methamphetamine, Users, shabu-shabu, Gas Chromatography Mass Spektroscopy (GCMS).

(5)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

12

PENDAHULUAN

Methampetamine dikenal sebagai Kristal Meth atau Ice, dan di Indonesia sebagai sabu-sabu.. Sabu-sabu memiliki kemampuan dapat membangkitkan secara dramatis ‘pasaran speed’. Penggunaan, dan penyalahgunaan, sabu-sabu makin meningkat selama satu dasawarsa penuh. Sabu-sabu selalu dianggap narkoba ilegal

yang sangat berbahaya dan merusak. Senyawa aktif dalam sabu-sabu tersebut dapat

merangsang Sistem Syaraf Pusat (SSP), maka peredarannya secara illegal dilarang di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, sabu-sabu termasuk dalam golongan 1 yang peredarannya dilarang di Indonesia (Widayati, 2008).

Pemeriksaan narkotika di laboratorium pengujian sangat memerlukan metode

– metode yang cukup teruji dengan hasil yang optimal (Hegstd, 2008). Sampel –

sampel uji sangat kompleks, meliputi tanaman yang mengandung bahan psikotropik, senyawa hasil sintesis dan isolasi, bahan makanan dan minuman yang mengandung sabu-sabu, dan juga senyawa hasil metabolit pemakai. Sampel hasil metabolit yang digunakan juga bervariasi tergantung dari kebutuhan pemeriksaan. Sampel yang digunakan biasanya urine, darah, dan rambut. Untuk senyawa hasil metabolit ini memerlukan perlakuan khusus untuk mendapatkan hasil analisis yang optimal. Dalam hal ini, metode standard dalam analisis narkotika jenis sabu-sabu sangat diperlukan untuk memastikan apakah seseorang itu pernah menggunakan narkotika ataupun tidak. (Rosani, 2003).

Narkotika dalam urine dan darah memiliki keterbatasan dalam hal singkatnya antara waktu analisis di laboratorium dengan waktu pemakaian pengguna, Sampel urine akan terdeteksi setelah 24 jam setelah pemakaian oleh pengguna, darah selama 3 hari setelah pemakaian, dan rambut setelah 6 hari setelah pemakaian. Untuk pemeriksaan setelah satu bulan atau lebih pemakaian, sampel urin dan darah tidak dapat mewakili dari sampel yang diambil, dalam hal ini rambut pengguna sangat membantu untuk pembuktian jenis narkotika yang dikonsumsi. Narkotika tersebut dapat terdeteksi beberapa bulan setelah konsumsi terakhir, hal ini disebabkan karena senyawa tersebut masuk ke akar rambut melalui kapiler dan akan tertanam di batang rambut. Hal ini terjadi dengan penambahan panjang 0,9 – 1,2 cm per bulan. Oleh

(6)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

karena itu, rambut dapat digunakan sebagai kalender dari kegiatan masa lalu dalam hal obat – obatan terlarang (Abdi, 2004).

Teknik yang yang telah dikembangkan dalam menganalisis narkotika dari rambut pengguna adalah teknik kromatografi dengan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS), Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LCMS) dan Radioimmunoassay (RIA) test (Hegstad, 2008). Kasus

pertama dalam rambut manusia dilaporkan oleh Casper tahun 1858, beliau menentukan senyawa arsen dalam rambut setelah 11 tahun. Hampir 100 tahun kemudian, pada tahun 1954 Goldblum menentukan amfetamin pada rambut hamster melalui Radio Immune Assay (RIA). Pemeriksaan pertama dari narkotika pada rambut manusia melalui Teknik RIA dimulai pada 1980. Teknik RIA ini memliki keterbatasan penggunaanya karena kurang sensitif (Baumgartner, 1979). Teknik GCMS memiliki keunggulan terutama untuk senyawa bahan alam yang mudah menguap. Teknik HPLC dan LCMS memerlukan waktu yang lama dalam preparasi dan analisis jika dibandingkan dengan GCMS (Haller, 2010).

Preparasi dan analisis sabu-sabu menggunakan sampel rambut masih belum optimal dan memerlukan waktu yang lama. Khajuria (2014) menggunakan waktu preparasi 2 hari dan Teknik GCMS 30 menit. Mushoff (2002) memerlukan waktu Preparasi selama 3 hari dan Teknik GCMS selama 60 menit. Rusevska (2006) menggunakan waktu preparasi 1 hari dan Tenik GCMS 40 menit. Pemeriksaan di Laboratorium sederhana juga masih mengandalkan metode spot test dengan tingkat kepercayaan yang kecil. Hal ini sangat menyulitkan stakeholder mengingat data hasil pemeriksaan perlu cepat untuk dilaporkan (Widayati, 2008). Teknik preparasi, ekstraksi, dan penggunaan instrumentasi belum dioptimasi sehingga penelitian ini perlu dilaksanakan. Penelitian tentang sabu-sabu dalam senyawa hasil metabolit terutama rambut masih sedikit yang dilaporkan di Indonesia. Dengan meningkatnya pengguna sabu-sabu di Indonesia, maka diperlukan optimasi penentuan kadar methampetamin dalam rambut pengguna sabu – sabu menggunakan GCMS.

(7)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

14

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Pengumpulan sampel rambut pengguna dilaksanakan di salah satu Panti Rehabilitasi di Sumatera Utara. Preparasi sampel dan analisa GCMS dilaksanakan di Laboratorium Penelitian prodi farmasi Stikna Medan dan Laboratorium Kimia Analitik USU Medan.

Preparasi Pembanding Methamphetamine

Pembanding methamphetamine dilarutkan dalam metanol dan etil asetat, kemudian dibuat konsentrasi standard 0,5 1, 1,5, 2, 2,5 ng/mg. Sebanyak 1 µg sampel diinjek ke Instrument GCMS.

Preparasi dan ekstraksi rambut pengguna Methamphetamine

1. Masing-masing rambut dikumpulkan. Sampel dibersihkan dari kotoran selanjutnya disimpan mengunakan aluminium foil. Rambut yang dikumpulkan adalah rambut pengguna sebanyak 10 orang setelah 14 hari menggunakan Sabu-sabu.

2. Sebanyak 40 mg ditimbang, dipotong menjadi potongan kecil (1-2 mm), dan dicuci berturut – turut dengan metanol kemudian dikeringkan di udara terbuka. 3. Ke dalam sampel ditambahkan 2.5 ml campuran Metanol – etil asetat (9:1),

dicampur dengan sonikasi selama 5 menit (pH 9) dengan pemanasan 500C,

kemudian ditambahkan klofororm dan metanol ( 1:1), disonikasi selama 5 menit pada 500C dalam bak sonikasi. Derivatisasi dilakukan menggunakan MSTFA

(dengan 1% TMIS) selama 5 menit. Larutan dicukupkan kembali dengan metanol sampai 10 ml.

4. Kemudian didinginkan pada temperatur ruang, diidentifikasi dengan marquist

test dan Porta Drug Test Kit.

5. Sebanyak 1µl sampel diambil dan diinjeksikan ke GCMS. Kemudian dilakukan interpretasi data.

Analisa GCMS

Meliputi :

a. Digunakan Gas kromatografi (GC) Agilent digabung dengan Spektroskopi Massa (MS) model 7890.

(8)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

b. Kolom yang digunakan adalah HP 5 MS dengan 0,25 mm ID dan 0,25 µl ketebalan film.

c. Gas pembawa Helium dengan laju konstan 1,5 ml/menit. d. Model splitles.

e. Temperatur injector = 2500C dan temperature interface 2650C.

f. Temperatur oven 1500C selama 2 menit dan meningkat menjadi 2800C dengan

laju (rate) 100C/menit.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Di Indonesia metamfetamina dikenal sebagai sabu-sabu, yakni obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Efek samping yang dihasilkan terdapat pada kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn. Crystal meth adalah bentuk kristal yang dapat dihisap lewat pipa. Metamfetamina pertama dibuat dari efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.

Gambar 2.1 Struktur Molekul Methamphetamine

Metode ekstraksi coupling sonikasi dikembangkan pada preparasi rambut pengguna narkotika jenis sabu – sabu dengan maksud untuk menghindari rusaknya senyawa-senyawa aktif yang tidak tahan panas. Maserasi dilakukan selama 15 menit menggunakan pelarut metanol – etil asetat (9 : 1) berturut – turut dengan kloroform, dan metanol. Ultrasonic bath dengan proses sonikasi dikembangkan dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 43 kHz yang dapat

(9)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

16

perpindahan massa senyawa ke pelarut menjadi lebih cepat. Sonikasi mengandalkan energy gelombang yang menyebabkan proses pembentukan gelembung gelembung kecil akibat adanya transmisi gelombang ultrasonik untuk membantu difusi pelarut ke dalam dinding sel. Gelombang kejut pada metode sonikasi diharapkan dapat memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) sehingga terdapat banyak rongga pemisah antara partikel.

Derivatisasi dilakukan menggunakan MSTFA (dengan 1%TMIS). Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas (menjadi lebih mudah menguap).

Hasil analisis pada rambut pengguna sabu - sabu setelah 14 hari dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Analisis Kualitatif Methamphetamine

Nama Sampel Marquist test Porta Drug Test Kit

Metamphetamine std Ungu Biru

Rambut Pengguna 1 Ungu Biru

Rambut Pengguna 2 Ungu Biru

Rambut Pengguna 3 Ungu Biru

Rambut Pengguna 4 Ungu Biru

Rambut Pengguna 5 Ungu Biru

Rambut Pengguna 6 Ungu Biru

Rambut Pengguna 7 Ungu Biru

Rambut Pengguna 8 Ungu Biru

Rambut Pengguna 9 Ungu Biru

Rambut Pengguna 10 Ungu Biru

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Sampel rambut positif mengandung metamphetamine. Untuk memperoleh data kuantitatif dan tingkat selektifitas yang tinggi maka digunakan instrument GCMS. Metode GCMS dioptimasi sedemikian rupa sehingga dihasilkan waktu analisis 16 menit.

(10)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

Dengan menggunakan larutan standard, diperoleh Kadar methamphetamine yang terkandung dalam sampel rambut setelah 14 (empat belas) hari dikonsumsi sebagai berikut :

Tabel 2. Kadar methamphetamine dalam sampel rambut pengguna ganja (Cannabis

sativa L)

Nama Sampel Nama Senyawa Kadar (ng/mg)

Rambut Pengguna 1 Methamphetamine 0.40 Rambut Pengguna 2 Methamphetamine 0,55 Rambut Pengguna 3 Methamphetamine 0,56 Rambut Pengguna 4 Methamphetamine 0.45 Rambut Pengguna 5 Methamphetamine 0,75 Rambut Pengguna 6 Methamphetamine 0,20 Rambut Pengguna 7 Methamphetamine 3,7 Rambut Pengguna 8 Methamphetamine 0,61 Rambut Pengguna 9 Methamphetamine 12,2 Rambut Pengguna 10 Methamphetamine 11,6

Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui bahwa methamphetamine dalam sabu-sabu dapat dideteksi menggunakan metode ekstraksi pada waktu 15 (lima belas) menit dan waktu penggunaan menggunakan teknik GCMS 16 (enam belas) menit. Hal ini menunjukkan bahwa metode ekstraksi sonikasi dan teknik GCMS yang digunakan pada penelitian ini cukup baik untuk menganalisis methamphetamine dari sampel rambut..

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Metamphetamine dalam sampel rambut dapat dianalisis menggunakan teknik Gas Chromatography Mass Spektroscopy (GCMS) dengan kolom HP 5 MS. Ekstraksi sampel rambut menggunakan pelarut metanol : etil asetat (9:1).

(11)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

18

Data GCMS menunjukkan kadar methamphetamine berkisar 0,2 sampai dengan 12.2 ng/mg dalam rambut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, et. al., 2004, Detection of Morphine in Opioid Abusers Hair by GC/MS, DARU Journal, Volume 12 No. 2 Hal. 71 – 75.

Arnold, W, 1987, Radioimmunological Hair Analysis for Narcotics and Substitutes, Journal Clin. Chem. Clin. Biochem, Vol 25 Hal 753 – 757.

Baumgartner, A, et. al., 1979, Radioimmunoassay of Hair for Determining Opiate –

Abuse Histories, The Journal of Nuclear Medicine, Hal. 748 – 752.

Balikova, M., 2005, Hair Analysis for Drugs of Abuse, Plausibility of Interpretation, Biomed Pap Mede Fac Univ Palacky Olomouc Czech Repub, 149 (2) Hal. 199 – 207.

Delmifiana, B, 2013, Pengaruh Sonikasi terhadap Struktur dan Morfologi non

partikel magnetic yang disintesis dengan Metode Kopresipitasi, Jurnal

Fisika Unand, Vol. 2, No. 3, 186-189.

Fowlis, Ian A.,1998. Gas Chromatography Analytical Chemistry by Open Learning. John Wiley & Sons Ltd: Chichester.

Grotenhermen, F, 2002, Cannabis and Cannabinoids, Editor Ethan Russo MD, The Haworth Integrative Heating Press, Birminghamton.

Harrison, R., 2014, A Review of Methodology for Testing hair for Cocaine, Journal

of Forensic Investigation, Vol 2, Hal. 01 – 08.

Hutagalung, J., 2008, Upaya – upaya penanggulangan Penylahgunaan Narkotika

dan Psikotropika, website : http : //www / Jefrihutagalung .wordpress.

com.

Haller, D.L. 2010, Hair Analysis Versus Conventional Methods of Drug Testing in

Substance Abusers Seeking Organ Transpantation, American Journal of

Transplantation, Vol 10, Hal. 1305 – 1311.

Hegstd, S, et. al., 2008, Drug Screening of Hair br Liquid Chromatography-Tandem

Mass Spectrometry, Journal of Analytical Toxicology, Vol. 32 Hal. 364 –

372.

Ikrar, 2014, Bahaya Narkotika dan Penanggulangannya, University of California, School of Medicine, Irvine, USA, website : http : // www. kabarinews. com??57093.

(12)

Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut Pengguna otter....

(Zul Alfian, Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

Meng, P. 2006, Analysis of amphetamine, methamphetamine and

methylenedioxy-methamphetamine by micellar capillary electrophoresis using cation-selective exhaustive injection, Jouenal electrophoresis, Vol 27. Hal. 3210

– 3217.

Martono dan Jowana, 2006, Studi Kasus Pemeriksaan Sampel Rambut, website

http://www.scribd.com/doc/ 60622481/makalah-studi-kasus.

Moore, C, et. al. , 2006, Disposition of Hydrocodone in Hair, Journal of Analytical Toxicology, Vol. 30 Hal. 353 – 359.

Syamsudin, A., 2015, Pengguna narkoba di Indonesia pada 2015 mencapai 5,8 Juta

Jiwa. website : http. :// www/merdeka.com/peritiwa/?.

Undang - Undang RI No 35 Tahun 2009, Narkotika, diunduh dari website

http://www.bnn. go.id/portal/_uploads/perundangan/2009/10/27/uu-nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok.pdf.

Utami, P. et. al., 2014, Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Forensik, Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Jakarta, website : http : //www.prezi.com/0a2ljeo14xp4/ Pemeriksaan – Laboratorium –

sederhana – forensik /

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Molekul Methamphetamine

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Aplikasi promosi ikan hias ini merupakan salah satu usaha yang digunakan oleh penulis untuk memasarkan dan mempromosikan ikan hias kepada pihak yang dikenal dengan

[r]

Oleh karenanya, ASDP perlu mencari rute pelayaran yang lebih "gemuk“ atau ramai; Hilirisasi komoditi unggulan Kota Baubau dan Kabupaten Buton Tengah, yakni

Perlawanan Cokronegoro dilatarbelakangi lima sebab, yaitu keterlibatan Kasunanan Surakarta, sesuai dengan Plan de Campagne Jenderal de Kock, infiltrasi pasukan

Hasil belajar Fashion Merchandising diharapkan dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku mahasiswa, sehingga hasil belajar yang mencakup mengenai pengertian dan

Dengan melihat banyaknya teknik, tool, dan teknologi yang dapat menunjang pembentukan knowledge management dalam suatu organisasi, maka hal terpenting adalah mengetahui dengan

rantai panjang, dengan pemisahan butanol selama reaksinya, 3) netralisasi dari katalis asam, 4) distilasi untuk memisahkan rantai panjang alkohol yang tidak

[r]