NASKAH PUBLIKASI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PADA CM. CITRA MOTOR
Disusun Oleh: Mellalia Eka Putri
2011.01.0035
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU
DECISION SUPPORT SYSTEM IN MOTORCYCLE PURCHASE SECOND BY USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TO CM. CITRA MOTOR
Mellalia Eka Putri1 , Robi Yanto2 , Rakhmad Kuswandhie3
1 Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau 2,3 Dosen STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Abstract
CM. Citra Motor is one of the second motorcycle dealers who provide a wide range of motorcycles second. There are several brands of motorcycles second sold by CM. Citra Motor includes Honda, Yamaha and Suzuki. Obstacles often occur when buying a second motorcycle that buyers have difficulty in determining the second motorbike they would choose and buy, especially shoppers who do not know about the second motorcycle. This decision support system application is expected to help buyers in choosing a motorcycle in accordance with the criteria of the buyer. Established criteria derived from the comparison value given the benefit of the buyer to determine the level of criteria for the buyer. Application will present the criteria AHP, which is formed based on answers to questions about the desired motorcycle buyers. For the completion of a decision support system using Analytical Hierarchy Process (AHP) and in preparing applications using PHP.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PADA CM. CITRA MOTOR
Mellalia Eka Putri1 , Robi Yanto2 , Rakhmad Kuswandhie3
1 Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau 2,3
Dosen STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Intisari
CM. Citra Motor merupakan salah satu dealer sepeda motor second yang menyediakan berbagai macam sepeda motor
second. Ada beberapa merk sepeda motor second yang dijual oleh CM. Citra Motor meliputi Honda, Yamaha dan
Suzuki. Kendala yang sering terjadi pada saat membeli sepeda motor second yaitu pembeli mengalami kesulitan dalam menentukan sepeda motor second yang akan mereka pilih dan beli, apalagi pembeli yang belum mengetahui mengenai sepeda motor second. Sistem aplikasi pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu pembeli dalam memilih sepeda motor yang sesuai dengan kriteria pembeli. Kriteria dibentuk berasal dari nilai perbandingan yang diberikan pembeli untuk mengetahui tingkat kepentingan kriteria bagi pembeli. Aplikasi akan menyajikan kriteria AHP, yang dibentuk berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang motor yang diinginkan pembeli. Untuk penyelesaian sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta dalam pembuatan aplikasi menggunakan PHP.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA CM. CITRA MOTOR
Mellalia Eka Putri1 , Robi Yanto2 , Rakhmad Kuswandhie3
1 Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau 2,3 Dosen STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Intisari
CM. Citra Motor merupakan salah satu dealer sepeda motor second yang menyediakan berbagai macam sepeda motor
second. Ada beberapa merk sepeda motor second yang dijual oleh CM. Citra Motor meliputi Honda, Yamaha dan
Suzuki. Kendala yang sering terjadi pada saat membeli sepeda motor second yaitu pembeli mengalami kesulitan dalam menentukan sepeda motor second yang akan mereka pilih dan beli, apalagi pembeli yang belum mengetahui mengenai sepeda motor second. Sistem aplikasi pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu pembeli dalam memilih sepeda motor yang sesuai dengan kriteria pembeli. Kriteria dibentuk berasal dari nilai perbandingan yang diberikan pembeli untuk mengetahui tingkat kepentingan kriteria bagi pembeli. Aplikasi akan menyajikan kriteria AHP, yang dibentuk berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang motor yang diinginkan pembeli. Untuk penyelesaian sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta dalam pembuatan aplikasi menggunakan PHP.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, AHP, Sepeda Motor Second, PHP PENDAHULUAN
Pembelian merupakan serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Sedangkan barang second merupakan barang yang sudah pernah dipakai oleh pengguna atau pemilik sebelumnya. Untuk pembelian barang second tentu lebih rendah daripada barang baru. Mengenai kondisi dan kualitas barang second ini sendiri tidak selamanya bagus juga tidak selamanya jelek. Harga dari barang second juga bervariasi, tergantung kualitas serta kelengkapan yang masih tersedia dengan barang second tersebut.
CM. Citra Motor merupakan salah satu dealer sepeda motor yang menyediakan berbagai macam sepeda motor second. Untuk proses pembayarannya sendiri bisa dilakukan secara tunai (cash) maupun kredit. Dalam proses pembelian tersebut dapat dilakukan pengecekan fisik maupun nonfisik terhadap sepeda motor yang akan dibeli.
Permasalahan yang sering timbul disebabkan seorang pembeli mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan untuk memilih sepeda motor second yang terbaik. Seorang pembeli juga kesulitan dalam memilih sepeda motor yang nantinya akan dibeli dilihat dari nama motor, tahun produksi serta kelengkapan surat-surat yang dimiliki apakah sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah metode pengambilan keputusan multi kriteria, sedangkan pengambilan keputusan dalam pembelian motor second juga membutuhkan kriteria-kriteria seperti nama motor, tahun produksi, kelengkapan surat dan harga.
Oleh karena itu, dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk pembelian sepeda motor second dengan
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) diharapkan dapat membantu calon pembeli dalam pemilihan sepeda motor second yang akan dibeli dan dapat menghasilkan suatu hasil optimal yang memenuhi rasa kepuasan yang tinggi bagi pembeli kendaraan sepeda motor second.
LANDASAN TEORI Pembelian Motor Second
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelian berasal dari kata beli yang berarti memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang. Pembelian berarti proses, cara, perbuatan membeli, sedangkan barang second berarti suatu benda yang sudah pernah dipakai. Dapat disimpulkan bahwa pembelian barang second merupakan suatu proses untuk memperoleh barang yang sudah pernah dipakai melalui alat penukaran yang sah dan adanya kesepakatan dalam transaksinya.
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Masrani Asfi dan Ratna Purnama Sari (2010) Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK juga dapat merupakan sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau
pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
PHP (Hypertext Processor)
Menurut Kadir (2013) PHP adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk kepentingan pembuatan aplikasi web. PHP memungkinkan pembuatan aplikasi web yang dinamis, dalam arti dapat membuat halaman web yang dikendalikan oleh data. Dengan demikian, perubahan data akan membuat halaman web ikut berubah tanpa harus mengubah kode yang menyusun halaman web.
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain adalah (Mas’ud, 2009):
1) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2) Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3) Dalam isi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan delevoper yang siap membantu dalam pengembangan.
4) Dalam isi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak. 5) PHP adalah bahasa open source yang dapat
digunakan diberbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Analytical Hierarchy Process (AHP)
AHP dikembangkan Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memiliki alternatif yang paling disukai. Pada dasarnya AHP adalah metode untuk memecahkan suatu masalah yang komplek dan tidak terstruktur kedalam kelompoknya, mengatur kelompok-kelompok tersebut kedalam suatu susunan hierarki, memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan perbandingan relatif dan akhirnya dengan suatu sintesis ditentukan elemen yang mempunyai prioritas tertinggi (Tominanto, 2012).
Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus di pahami di antaranya adalah (Saputra, 2009):
a) Membuat Hierarki
Sistem yang kompleks bisa di pahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya atau mensintesisnya.
b) Penilaian Kriteria dan Alternatif
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk
mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti tabel berikut:
Tabel 1 Skala Kuantitatif dalam Sistem Pendukung Keputusan
Intensitas
Kepentingan Arti/Makna Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu lemen dibandingkan elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
Satu elemen yang kuat di sokong dan dominan terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara 2 pilihan
Kebalikan
Jika aktifitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktifitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
Sumber: David Hari Saputra, 2009
c) Synthesis Of Priority (Menentukan Prioritas)
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakaukan perbandngan berpasangan (pairwise comparison). Nilai-nilai perbandinngan relatif dari seluruh alternatif kriteri bisa disesuaikan dengan judgement yang telah
ditentukan untuk menghasilan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika.
d) Logical Consistency (Konsistensi Logis)
Konsistensi memiliki dua makana. Peratama, objek-objek yang serupa bisa diklempokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Tahapan Metode AHP
Dalam metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 2010 dalam Saragih, 2013): 1) Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang
diinginkan. Dalam tahap ini penulis berusaha menentukan masalah yang akan penulis pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada penulis coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya penulis kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
2) Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang penulis berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). 3) Membuat matrik perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.
4) Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan
berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty.
5) Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6) Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
8) Memeriksa konsistensi hirarki. Adapun yang diukur dalam Analytical Hierarchy Process adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %. Rumus Untuk Menentukan Rasio Konsistensi (CR) Indeks konsistensi dari matriks berordo n dapat diperoleh dengan rumus:
...………..(i) dimana:
CI = Indek konsistensi (Consistency Index)
λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n.
Batas ketidakkonsistenan yang ditetapkan Saaty diukur dengan menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indek konsistensi dengan nilai pembangkit random (RI). Nilai RI bergantung pada ordo matrik n. Nilai CR dirumuskan dengan:
Tabel 2 Nilai Rasio Konsistensi Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1.51 12 1.58 METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam hal ini dengan menggunakan beberapa cara yaitu observasi dan wawancara langsung terhadap objek yang diteliti.
1) Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap tempat yang menjadi objek penelitian, dalam hal ini pihak CM. Citra Motor.
2) Wawancara (Interview)
Dalam pengumpulan data ini yaitu dengan melakukan wawancara melalui tanya jawab dengan pihak CM. Citra Motor untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan yang berguna dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan pegawai CM. Citra Motor.
Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai Oktober 2014 sampai 29 Februari 2015 bertempat di CM. Citra Motor Jl. Jend Sudirman G1. Mataram Kec. Tugumulyo.
ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Sedang Berjalan
Adapun sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu pembeli melakukan pemilihan sepeda motor second yang ada didealer Citra Motor. Kemudian pembeli akan menemui petugas untuk menanyakan merk dan jenis motor yang ingin dibeli. Petugas kemudian memberikan data motor second yang ada beserta data harga. Setelah itu pembeli dapat memilih merk dan jenis motor yang akan dibeli. Pembeli dapat melakukan pengecekan langsung terhadap sepeda motor yang dimaksud, baik pengecekan fisik maupun nonfisik.
Gambar 1 Sistem Yang Sedang Berjalan
Perancangan Sistem Flow Of Document ( FOD)
Adapun sistem yang ditawarkan yaitu pembeli melakukan pemilihan motor second pada sistem yang telah disediakan oleh pihak Citra Motor. Pembeli manginputkan data pembeli kemudian melakukan proses pemilihan berdasarkan kriteria yang diberikan yaitu nama, tahun, harga dan surat. Dari hasil pemilihan tersebut akan didapatkan alternatif hasil pemilihan motor
second yang akan dibeli. Kemudian pembeli melakukan
pengecekan secara langsung motor yang dipilih.
Gambar 2 Flow of Diagram Sistem Yang Ditawarkan
Diagram Konteks
Diagram konteks Sistem pendukung keputusan pembelian sepeda motor second pada CM. Citra Motor dapat dilihat pada gambar berikut:
Pembeli Petugas
Data kendaraan yang diinginkan
Info Data kendaraan yang diinginkan Memilih Merk dan jenis yang sesuai Mulai
Daftar data motor second Memilih motor yang ingin dibeli Pilihan Ada Selesai Tidak Sistem Petugas Mulai Pembeli Data kendaraan yang diinginkan
db_ahp Input Data
Input Nilai Pebandingan Proses SPK Perhitungan Pemilihan Motor Second Data Hasil Pemilihan Selesai Data Alternatif Motor Data Kriteria
Gambar 3 Diagram Konteks
Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Gambar 4 Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 8.0
Gambar 5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 8.0
Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Rancangan Tabel 1) Tabel Nilai Alternatif
Nama Tabel : nilai_alternatif
Fungsi : Untuk menyimpan data nilai alternatif Tabel 2 Nilai Alternatif
2) Tabel Nilai Kriteria
Nama Tabel : nilai_kriteria
Fungsi : Untuk menyimpan data nilai criteria Tabel 3 Nilai Kriteria
N o
Nama Field Type Size Ket Key
1. id_nilai_ alternatif Int 11 Id Nilai Alternatif Primary Key 2. id_ pembeli
Int 10 Id Pembeli Foreign Key
3. id_ kriteria
Int 11 Id Kriteria Foreign Key 4. id_ alternatif_1 Int 11 Id Alternatif1 5. id_alternatif _2 Int 11 Id Alternatif2 6. Nilai Float - Nilai
Alternatif
N o
Nama Field
Type Size Ket Key
1. id_nilai_kri teria Int 11 Id Nilai Kriteria Primary Key 2. id_pembeli Int 10 Id Pembeli Foreign Key 3. id_kriteria_ 1 Int 11 Id Kriteri1 Foreign Key 4. id_kriteria_ 2 Int 11 Id Kriteri2 5. Nilai Float - Nilai
Kriteria
SPK Pembelian Motor Second CM. Citra Motor
Pembeli Data Pembeli Admin
Nilai Perbandingan Alternatif
Nilai Perbandingan Kriteria Hasil Info Data Motor
Data Kriteria Data Admin Data Alternatif Motor Data Motor Second
Pembeli Admin 1.0 Pendataan Admin 2.0 Pendataan Motor Second 3.0 Pendataan Kriteria 4.0 Pendataan Alternatif Motor Data Admin
Data Motor Second
Data Kriteria
Data Alternatif Motor
5.0 Pendataan Pembeli 6.0 Pendataan Nilai Kriteria 7.0 Pendataan Nilai Alternatif 8.0 Proses SPK Pemilihan Motor id_admin id_admin admin motor_second alternatif kriteria pembeli nilai_kriteria nilai_alternatif hasil no_polisi no_polisi id_kriteria id_kriteria id_alternatif id_alternatif id_pembeli id_pembeli id_nilai_kriteria id_nilai_kriteria id_nilai_alternatif id_nilai_alternatif Info Motor Second
Data Pembeli
Nilai Perbandingan Kriteria
Nilai Perbandingan Alternatif
id_kriteria id_pembeli id_pembeli id_hasil id_hasil nilai_alternatif 9.0 Hasil Pemilihan id_hasil id_pembeli id_alternatif Hasil Pembeli 8.1 Perhitungan SPK 8.2 Laporan Hasil Perhitungan SPK pembeli nilai_kriteria hasil nilai_alternatif id_pembeli id_pembeli id_nilai_kriteria id_nilai_kriteria id_nilai_alternatif id_nilai_alternatif id_hasil id_hasil Hasil a t i f _ alternatif pembeli nilai_kriteria kriteria nilai_alternatif memiliki hasil memiliki
memiliki memiliki mendapat 1 1 1 1 1 1 M 1 1 M id_nilai_alternatif id_pembeli id_kriteria id_alternatif_1 id_alternatif_2 nilai id_hasil id_pembeli id_alternatif nilai id_nilai_kriteria id_pembeli id_kriteria_1 id_kriteria_2 nilai id_kriteria kode nama id_pembeli nm_pembeli jk alamat no_tlp id_alternatif kode nama
3) Tabel Hasil
Nama Tabel : hasil
Fungsi : Untuk menyimpan data hasil SPK Tabel 4 Hasil
IMPLEMENTASI SISTEM Halaman Menu Utama
Gambar 7 Halaman Utama
Rancangan halaman utama adalah halaman yang akan muncul pertama kali ketika pengguna membuka sistem penunjang keputusan pembelian motor second. Pada rancangan halaman index ini terdapat header yang berisi nama tempat dan nama sistem. Juga terdapat form login yang dapat digunakan oleh admin sistem untuk masuk dan menggunakan sistem ini. Pada form login ini, pengguna diminta memasukkan username dan password. Jika username dan password sama dengan yang ada dalam database maka sistem akan menampilkan halaman utama admin. Namun jika data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan gagal. Form login ini digunakan untuk memberikan hak akses sistem agar tidak semua orang dapat menggunakan sistem ini.
Halaman Perbandingan Kriteria
Pada halaman ini, data perbandingan kriteria akan ditentukan oleh pengguna yang merupakan perbandingan antara masing-masing kriteria yang ada.
s
Gambar 8 Halaman Perbandingan Antar Kriteria
Halaman Perbandingan Alternatif
Halaman nilai alternatif digunakan untuk memberikan nilai perbandingan dari satu alternatif dengan alternatif yang lainnya.
Gambar 9 Halaman Perbandingan Alternatif
Halaman Hasil Pemilihan
Halaman hasil pemilihan digunakan untuk menampilkan hasil dari proses pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Pada rancangan halaman ini akan ditampilkan nilai berupa nilai perbandingan, nilai normalisasi dan hasil perangkingan alternatif sehingga dapat diketahui secara langsung jenis motor second yang layak dibeli.
N o
Nama Field
Type Size Ket Key
1. id_hasil Int 11 Id Hasil Primary Key
2. id_ pembeli
Var 10 Id Pembeli Foreign Key
3. id_ alternatif
Var 10 Id Alternatif 4. Nilai Float - Nilai Hasil
Gambar 10 Halaman Hasil Pemilihan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Setelah melakukan observasi sebelumnya yang dilakukan di dealer CM. Citra Motor, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa:
1) Proses pemilihan pembelian motor second pada CM. Citra Motor yang dilakukan sebelumnya sudah cukup baik, akan tetapi dengan adanya sistem yang dibuat ini diharapkan dapat membantu pembeli dalam menentukan pilihan yang tepat dalam pembelian sepeda motor second.
2) Sistem dengan menggunakan metode Analitycal
Hierarchy Process, pembeli dapat menentukan
jumlah kriteria dan alternatif yang akan dilakukan perbandingan sesuai dengan kebutuhan pembeli. 3) Sistem ini diharapkan dapat membantu petugas
dalam memberikan informasi yang cepat mengenai sepeda motor second kepada pembeli.
4) Sistem pendukung keputusan pembelian motor second menggunakan bahasa program yaitu PHP dan MySQL.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1) Motor Sistem ini hanya digunakan untuk pemilihan pembelian sepeda second. Untuk selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan untuk kasus pemilihan yang lain, seperti penentuan karyawan terbaik atau sistem penunjang keputusan yang digunakan oleh pimpinan.
2) Dalam memecahkan masalah multikriteria, metode
Analytical Hiarachy Process bukan satu satunya
metode pengambilan keputusan yang digunakan, untuk saat ini banyak metode lain yang dapat diimplementasikan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, S. N., Wanda, A. P., Masudi, A., 2013, Aplikasi
Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan, Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1, Januari 2013, Medan:Sumatera Utara
Asfi, M., dan Sari, R.P., 2010, Sistem Penunjang
Keputusan Seleksi Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus: STMIK CIC Cirebon), Vol. 6, No. 2, Desember
2010, Cirebon:Cirebon
Hafsah., Kodong, F. R., Julian, A., 2011, Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Dengan Menggunakan Metode Promitee Dan AHP, Seminar Nasional Informatika 2011 (semnasIF 2011), 2 Juli 2011, Yogyakarta:Yogyakarta
Mas’ud, I., 2009, Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa
Berbasis Web (Studi Kasus: SMU
Muhammadiyah 7-Sawangan), Skripsi,
Jakarta:Jakarta
Saragih, S. H., 2013, Penerapan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) Pada Sisem
Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop,
http//www.stmik budidarma.ac.id, 2 Agustus
2013, Medan:Medan
Saputra, D. H., 2009, Sistem Pendukung Keputusan
Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU, Skripsi, Malang:Malang
Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau, 2014, Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, STMIK Bina