• Tidak ada hasil yang ditemukan

Density Function, Cumulative Density Function, Visualization

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Density Function, Cumulative Density Function, Visualization"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

VISUALISASI TRAFIK JARINGAN PADA PT. APLIKANUSA LINTASARTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILITY DENSITY FUNCTION DAN

CUMULATIVE DENSITY FUNCTION Muhammad Rizki Fauzaan

Jurusan Sistem Komputer, Universitas Sriwijaya Palembang

Jl. Masjid Al Ghazali, Bukit Lama, Kec. Ilir Barat. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128, Indonesia

E-mail: rizkifauzaan08@gmail.com

ABSTRACT

Network Management System (NMS) is a system that can help network administrators operate network performance so that operations on the network can run optimally. NMS has five characteristics, namely Fault Management, Configuration Management, Accounting Management, Performance Management, and Security Management (FCAPS). Performance Management aims to ensure that network performance can be maintained at the best level. Network performance testing is performed using the Probability Density Function (PDF) and Cumulative Density Function (CDF) methods. The test results are displayed visually in graphical form.

Keywords: Network Management System, FCAPS Management, Performance Management, Probability Density Function, Cumulative Density Function, Visualization

ABSTRAK

Network Management System (NMS) adalah suatu sistem yang dapat membantu administrator jaringan dalam mengoperasikan kinerja jaringan sehingga operasi pada jaringan dapat berjalan secara optimal. NMS memiliki lima karakteristik yaitu Fault Management, Configuration Management, Accounting Management, Performance Management, dan Security Management (FCAPS). Performance Management bertujuan untuk memastikan bahwa kinerja jaringan dapat dipertahankan pada tingkat terbaik. Pengujian performa jaringan dilakukan dengan menggunakan metode Probability Density Function (PDF) dan Cumulative Density Function (CDF). Hasil pengujian tersebut ditampilkan secara visual dalam bentuk grafik.

Kata Kunci: Network Management System, FCAPS Management, Performance Management, Probability Density Function, Cumulative Density Function, Visualization

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sehingga penggunaan internet pun meningkat dengan pesat. Dalam menjaga jaringan tetap berjalan secara optimal, maka diperlukan pemantauan untuk mengetahui performa dan kinerja jaringan oleh administrator jaringan yang disebut dengan Network Monitoring System (NMS). NMS adalah suatu sistem yang dapat membantu administrator jaringan dalam pengoperasikan kinerja jaringan sehingga operasi pada jaringan dapat berjalan secara optimal. NMS memiliki lima area dalam manajemen jaringan yaitu Fault Management (Manajemen Kesalahan), Configuration Management (Manajemen Konfigurasi), Accounting Management (Manajemen Akuntansi), Performance Management (Manajemen Performa), dan Security Management (Manajemen Keamanan). Salah satu area yang akan diimplementasikan dalam penelitian ini adalah Performance Management.

(2)

Performance Management bertujuan untuk memastikan bahwa kinerja jaringan akan dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima dengan mengukur, melaporkan, menganalisis, dan mengontrol elemen jaringan seperti router, switch, links, host, dan lain-lain [1]. ,Salah satu cara untuk mengetahui performa jaringan yaitu dengan menggunakan program Command Prompt.

Command Prompt (CMD) adalah sebuah program baris perintah yang digunakan untuk mengetahui informasi yang terdapat pada sistem operasi Windows. Beberapa fungsi dari CMD adalah untuk memeriksa IP address komputer, memeriksa kondisi Harddisk, dan menganalisa performa jaringan. CMD dapat diimplementasikan untuk menunjang kinerja administrator jaringan dalam mengoperasikan NMS.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Jaringan dalam Network Monitoring System (NMS)

Manajemen jaringan adalah kemampuan menerapkan suatu metode untuk memonitor suatu jaringan, mengontrol suatu jaringan dan merencanakan suatu sumber serta komponen sistem dalam sebuah jaringan komputer [2]. Untuk melakukan tugas tersebut, administrator jaringan membutuhkan beberapa tools yang dapat memudahkannya dalam mengelola jaringan. Network Monitoring System (NMS) bertanggung jawab untuk mengontrol agen-agennya. Sebuah agen adalah suatu komponen yang bertanggung jawab terhadap pemantauan dan pengontrolan dimana agen tersebut beroperasi [3].

2.2. FCAPS Management

yang ditetapkan International Organization for Standardization (ISO) mencakup 5 karakteristik yaitu Fault, Configuration, Accounting, Performance, dan Security Management (FCAPS). FCAPS Management berfungsi untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari bagian jaringan sehingga dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah dikumpulkan [4]. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Karakteristik Monitoring Jaringan [4]

Nama Penjelasan

Fault Management

Berguna untuk mengidentifikasi permasalahan jaringan, menawarkan solusi terhadap permasalahan dan menyimpan setiap kejadian kedalam log. Configuration

Management

Memonitor jaringan dan konfigurasi sistem serta dampak dari perubahan pada operasi jaringan yang dilakukan oleh admin jaringan. Accounting

Management

Menghitung parameter jaringan yang digunakan baik secara perorangan maupun group pada suatu jaringan.

Performance

Management Menghitung dan membuat performa seluruh jaringan yang tersedia.

Security

(3)

2.3. Probability Density Function

Probability Density Function (PDF) adalah suatu probabilitas atau kemungkinan munculnya suatu kejadian [5]. Nilai dari PDF adalah nilai 𝑋 = {𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛} yang menyatakan semua kejadian nilai probabilitas dari 0 ≤ Nilai PDF ≤ 1.

2.4. Cumulative Density Function

Cumulative Density Function (CDF) adalah fungsi kepadatan kumulatif adalah fungsi yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu, atau bisa dituliskan dengan p(𝑋 < 𝑥!!) [5]. Bila 𝑋 = {{𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛}, maka fungsi kepadatan kumulatif untuk 𝑋 = 𝑋𝑘 dituliskan dengan:

p(X ≤ 𝑥𝑘) = p(𝑥1) + p(𝑥2)+. . . + p(𝑥𝑛)………(2.1) Dengan menjumlahkan setiap nilai PDF yang terjadi, maka fungsi akumulatif dari CDF dapat diperoleh.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Lokasi Pengujian

Lokasi pengujian dilakukan di PT. Aplikanusa Lintasarta Palembang yang berada di koordinat 2°58'38.6"S 104°44'47.3"E di Kota Palembang. Jarak dengan Base Transceiver Station (BTS) ± 2 Km dan waktu pengambilan data pada tanggal 17 Desember 2019 pukul 10.00 WIB.

Gambar 3.1 Lokasi pengambilan data 3.2. Pengambilan dan Preprocessing Data

Data yang diambil dan digunakan adalah data Round Trip Time (RTT) hasil PING berukuran 32 bytes dan 64 bytes dari tiga situs yang sering dikunjungi oleh masyarakat yaitu Amazon, Bukalapak, dan Facebook. Setelah data tersebut didapatkan, maka data tersebut akan di preprocessing menggunakan Microsoft Excel 2013 menggunakan metode Probability Density Function (PDF) dan Cumulative Density Function (CDF) sehingga data tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik. Penulis akan menampilkan data hasil PING berukuran 32 bytes dan 64 bytes dari situs Facebook sebagai hasil akhir.

(4)

Gambar 3.2 Potongan data PING berukuran 32 bytes dan 64 bytes Tabel 3.1 Nilai PDF dan CDF 32 Bytes ke situs Facebook

PING 32 Bytes Facebook

Range (ms) Jumlah Data PDF CDF

41-66 98 0,98 0,98 67-92 1 0,01 0,99 93-118 0 0 0,99 119-144 1 0,01 1 145-170 0 0 1 171-196 0 0 1 197-222 0 0 1 223-248 0 0 1

Tabel 3.2 Nilai PDF dan CDF 64 Bytes ke situs Facebook PING 64 Bytes Facebook

Range (ms) Jumlah PDF CDF 40-65 97 0,97 0,97 66-91 2 0,02 0,99 92-117 0 0 0,99 118-143 1 0,01 1 144-169 0 0 1 170-195 0 0 1 196-221 0 0 1 222-247 0 0 1

3.3. Visualisasi Hasil Pengujian

Visualisasi dilakukan dengan menggunakan chart dari Microsoft Excel 2013. Visualiasasi tersebut akan menunjukkan bagaimana performa jaringan yang digunakan oleh PT. Aplikanusa Lintasarta Palembang.

(5)

Gambar 3.3 Grafik PDF 32 Bytes

Gambar 3.4 Grafik PING 32 Bytes

(6)

Gambar 3.6 Grafik CDF PING 64 Bytes

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode Probability Density Function (PDF) dan Cumulative Density Function (CDF) dapat digunakan untuk mengetahui kualitas jaringan yang sedang digunakan. Grafik PDF merupakan acuan untuk menggambarkan grafik CDF sehingga grafik CDF merupakan indicator untuk melihat performa jaringan. Semakin nilai CDF mendekati rata-rata nilai 1 maka dapat disimpulkan bahwa jaringan dalam performa yang optimal.

5. Daftar Pustaka

[1] Apostolidis, Panagiotis. "Network management aspects in SDN." (2016).

[2] Anton, Anton, and Ibnu Arif. "PENERAPAN NETWORK MANAGEMENT SYSTEM DENGAN WIRESHARK PADA PERFORMANCE MANAGEMENT DATA BADAN SAR NASIONAL." Konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1.1 (2016): 21-26.

[3] Isworo, Bambang Sri Endro, and Peby Wahyu Purnawan. "MANAGED SERVICE NETWORK MANAGEMENT SYSTEM (NMS) BERDASARKAN FAULT, CONFIGURATION, ACCOUNTING, PERFORMANCE, SECURITY (FCAPS) MANAGEMENT." Arsitron 9.01 (2019): 36-42.

[4] Solehfuddin, Muhammad, Sugiyono Sugiyono, and Muryan Awaludin. "PENERAPAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL PADA FCAPS UNTUK MONITORING SERVER BERBASIS ANDROID STUDI KASUS PT JARING SYNERGI MANDIRI." CKI ON SPOT 9.2 (2016).

[5] Sari, Sheilia Susi Susidha. Analisis Kinerja TCP/IP Untuk Jaringan Nikabel 4G Di Surabaya. Diss. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2016.

Gambar

Tabel 2.1. Karakteristik Monitoring Jaringan [4]
Gambar 3.1 Lokasi pengambilan data
Tabel 3.1 Nilai PDF dan CDF 32 Bytes ke situs Facebook  PING 32 Bytes Facebook
Gambar 3.3 Grafik PDF 32 Bytes
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam pada α = 0.05 menunjukan bahwa faktor jenis bahan penyamak dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik kulit samak kaki

Warna merah artinya risiko yang dihadapi adalah risiko tingkat ektrim, warna oranye yang artinya risiko yang terjadi tinggi, warna kuning yang artinya tingkat

Kecenderungan jumlah N dengan besarnya Q dan OSNR berdasarkan persamaan 2 dan 3 dengan besarnya Δf tetap 0.1 ns. Hasilnya seperti pada gambar 5. Dari data dan

Understanding social situations typically requires language processing and non-verbal communication, which are often areas of deficit for people with autism. They may not

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Adoption Model (VAM), yang bertujuan untuk mengukur dan mengetahui pengaruh hubungan variabel

informasi mengenai kegiatan travelling dan mulai memahami kesadaran akan mencari informasi yang dibutuhkan. Tahapan inisiasi ini masuk dalam kategori tinggi. 2) Pada tahap

Kecerdasan emosi didefinisikan oleh Mayer, Caruso dan Salovey (2000) sebagai “kebolehan untuk mempersepsi dan meluahkan emosi, mengasimilasi emosi dalam fikiran, memahami

Pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal, maka akan terjadi penurunan klirens kreatinin atau kenaikan kadar serum kreatinin karena adanya gangguan